ILY from 195 Countries

By justforjkey

7.9K 960 80

Taehyung tidak tahu, bahwa inisiatifnya untuk melewati jalan pintas yang tak pernah ia lewati, justru membawa... More

Prolog
1. JK
2. Obey
3. Save Me
4. Insidious
5. Speechless
6. Believe
7. The Gang
8. Fright
9. Venice
11. Action
12. Lost
13. Fate is playing with us
14. Eternal life (?)

10. Diversion

464 67 8
By justforjkey

Banyak dari dirimu yang sulit untuk di mengerti, mulai dari kau yang selalu membuatku bingung saat ku tanya apa kau bahagia bersamaku?

Kau hanya tersenyum tanpa jawaban atau pun hanya sekedar anggukan.

ILY from 195 Countries

..

Keduanya diam, keduanya sama-sama keras kepala, keduanya tak mau meluluhkan ego yang sama besarnya, keduanya akan tetap seperti patung yang saling berhadapan tanpa obrolan. Yang lebih tua duduk bersila di ranjang dengan raut wajah kusut, sementara yang lebih muda duduk tenang beralaskan si sofa empuk. Tatapan sengit tak terelakan, melempar pandang bagai adu kekuatan dalam keheningan.

Semuanya bermula saat kejadian naik Gondola semalam. Setelah Taehyung menyinggung soal keluarga Jungkook, perdebatan tak dapat dihindarkan. Keinginan Taehyung masih berlaku untuk bertemu keluarga Jungkook. Tapi yang lebih muda melarang tanpa alasan. Membuat adegan saling diam-diaman pun terjadi, bahkan hingga kini langit malam berganti pagi.

Baru sadar, hal yang dilakukan terkesan kekanak-kanakan, akhirnya mengalah tersadarkan pada pemikiran yang lebih muda. Berkata untuk berpamitan pada yang lebih tua setelah mendapat panggilan via suara dari teman satu komplotannya.

Jungkook bangkit dari duduknya dan berkata, "Jimin memanggilku. Kau jangan kemana-mana sampai aku pulang."

"Aku ikut!" Sahut Taehyung cepat, bahkan langsung berdiri dengan kecepatan kilat.

"Tidak! Kau tetap disini. Aku tidak akan lama, jika kau bosan aku bisa menyuruh Lucas atau Hobi hyung kemari untuk menemanimu."

Yang ditawari menggeleng kuat. "Aku mau ikut denganmu."

"Tidak bisa Tae, lagi pula aku hanya sebentar."

Taehyung berdesis dengan napas berhembus berat.

"Okey! Aku janji tidak akan membahas keluargamu lagi, asalkan aku harus ikut kemana pun kau pergi."

Jungkook yang mendengar itu sejenak diam berpikir. Kedengarannya menarik, karena bagaimanapun menyinggung soal keluarga; bagi Jungkook adalah hal yang paling ingin ia hindari. Dan si Kim cerewet Taehyung baru saja memberinya penawaran emas yang begitu menggiurkan.

"Berjanji tak merepotkan ku?"

Taehyung langsung mengangguk lalu tersenyum senang. "Aku janji!" Jari kelingking Taehyung terangkat sebagai bentuk caranya dalam menepati janji.

Jungkook menatap Taehyung yang masih memajang jari kelingkingnya di depan wajah, alis Taehyung naik turun saat Jungkook manatapnya.

"Mana kelingkingmu? Katanya janji."

Kekehan nada mengejek terdengar dari yang lebih muda. "Jadi begitu cara berjanji pria berusia dua puluh tujuh tahun ya? Apa aku harus melakukannya?"

Taehyung berdecak. Jari kelingkingnya turun. "Si paling merasa dewasa." Gerutu Taehyung yang tanpa di sadari lengkungan terangkat naik dari sudut bibir Jungkook secara diam-diam.

.

Jungkook membawa Taehyung ke sebuah tempat cukup kumuh yang cukup jauh dari hotel. Terlihat seperti bangunan tak terpakai namun masih layak huni.

Tapi pertanyaannya hanya satu, haruskah di tempat seperti ini? Taehyung hanya merasa ada aura sedikit tak enak pada tempatnya.

Sudah di duga, mereka pasti diskusi lagi. Saking sibuknya dengan itu, sampai melupakan keberadaan manusia manis yang dibiarkan duduk sendirian diujung sudut ruangan dengan beberapa makanan yang menjadi teman.

Dua jam tanpa diajak bicara, jelas membuat Taehyung bosan luar biasa. Walau makanan disampingnya meraja lela, tetap saja si manis menginginkan seorang mahluk hidup untuk teman berbagi cerita.

Taehyung yang katanya sudah menjadi bagian dari mereka, tapi nyatanya ketika ada diskusi tertentu Taehyung masih saja tak diberitahu. Hanya kalimat 'belum saatnya kau tahu' dari Jungkook yang selalu saja menjadi alasannya. Namun lagi pula Taehyung tak begitu mempermasalahkan. Apalagi sampai penasaran soal strategi pembunuhan mereka.

Uhuk uhuk~

Taehyung pura-pura terbatuk. Setidaknya usahanya tak sia-sia, kini seluruh pasangan mata komplit menatap padanya.

"Uh maaf. Apa aku mengganggu kalian?" Tanya Taehyung pura-pura juga.

"Sejak kapan dia disana?" Min Yoongi yang bertanya.

"Makanya kalau hibernasi jangan keterlaluan, inilah contoh buruknya. Jangan-jangan rapat tadi pun masuk kuping kiri keluar kuping kanan." Sindir Bangchan namun pandangannya tetap terfokus pada sang laptop kecintaannya.

"Berani bicara lagi aku patahkan kekasih bodohmu!" Yoongi menyahut sarkastik.

Bangchan mendelik tak terima. "Bodoh eh? Kau lupa kekasihku ini telah berhasil meretas situs-situs penting di berbagai manca negara? Harusnya kau sopan padaku, karena sekarang ini kau sedang bicara pada hacker terbaik dunia."

"Aku yang mengajaknya, Suga hyung." Jungkook akhirnya menjawab. Membuat Yoongi mengurungkan niat membalas ucapan Bangchan melanjutkan debat.

"Sejak kapan?" Tanya Yoongi lagi.

"Kalian tenang saja. Suara kalian saat diskusi tadi tidak terdengar sampai kesini, aku juga tak menguping. Aku sama sekali tidak penasaran dengan urusan kalian." Ujar Taehyung. "Jadi, apakah diskusi nya sudah selesai?"

"Kenapa?" Yang ini Jimin yang bertanya.

"Aku bisa ambil Jungkook kembali? Sebenarnya kami ada jadwal kencan hari ini."

Jungkook cukup terkejut mendengarnya. Bahkan semuanya juga ikut melongo tak percaya kecuali Yoongi yang kentara tidak tertarik sama sekali pada pembicaraan ini.

"Jadi kalian benar-benar pacaran?" Tanya Lucas.

"Tidak."/"Ya." Jawaban berbeda tercetus dari Jungkook dan Taehyung. Disana Jungkook dibuat makin terkejut karena Taehyung menjawab 'ya'.

Mana janjinya, seingat Jungkook, pria manis itu bukannya sudah berjanji pada Jungkook untuk tidak merepotkan.

"Mana yang benar?" Jimin menatap bergantian kedua makhluk yang kini menjadi pusat perhatian.

"Kurasa Taehyungie hyung yang berkata jujur. Dari dulu kita semua tahu kalau Jungkook Hyung itu suka menyembunyikan segalanya." Lucas berasumsi.

"Ekspresi JK juga tegang. Berbeda dengan Taehyung yang santai-santai saja." Kini Bangchan yang ikut-ikutan berpendapat. Menatap dua orang yang dimaksud secara bergantian.

"Adakah pesta untuk ini?" Kata Hoseok. Membuat semuanya diam hingga Lucas lebih dulu menyahut ceria untuk berkata. "Setuju!"

Kencan. Bohong. Tegang. Pesta. Apa apaan sih ini sebenarnya? Obrolan macam apa ini sebenarnya?

.

"Ku bilang jangan merepotkan, jangan bicara sesuka hatimu. Kau sudah berjanji untuk tak membuat ulahkan? Lalu apa maksudnya tadi?" Jungkook tak hentinya mengoceh sepanjang perjalanan di mobil saat mereka kembali ke hotel.

Taehyung hanya mengangguk, terkesan tak peduli.

"Kau tahu sendiri mereka seperti itu, aku heran kenapa mereka lebih percaya padamu ketimbang aku." Keluh Jungkook.

Lama-lama Taehyung berdecak kesal. "Sudahlah, aku cuma bercanda. Mereka juga pasti tak terlalu diambil serius ucapanku, mereka tak mungkin percaya begitu saja aku dan kau benar-benar punya hubungan."

"Apa buktinya? Hobi Hyung dan Lucas malah kelihatan semangat untuk pesta. Aku bahkan tidak tahu mau merayakan pesta dalam rangka apa."

"Ya sudah, kita pacaran sungguhan saja. Supaya tak ada yang berbohong."

Ucapan Taehyung mendapat delikan spontan dari Jungkook, pemuda itu baru saja memarkirkan mobilnya di basement. Taehyung sudah keluar tanpa menunggu jawaban Jungkook, si manis itu pergi begitu saja meninggalkan Jungkook yang masih terkaku diam di dalam mobil.

"Dia bilang aku gila, tapi dia malah jauh lebih gila. Astaga."

Jungkook akhirnya keluar, menyusul Taehyung yang sudah memasuki hotel. Pria itu benar-benar meninggalkan Jungkook rupanya.

Namun saat memasuki kamar hotel, Jungkook bingung saat tak mendapati keberadaan si gila itu.

"Kemana dia?"

Hingga gemercik suara air terdengar di kamar mandi, ah sedang mandi rupanya. Jungkook mengambil duduk di sofa tak jauh dari ranjang. Ia mengeluarkan ponselnya, sebuah foto tertampil disana.

Foto rumah impiannya.

Tiba-tiba ia rindu, tidak, setiap hari Jungkook merindu. Tapi kali ini perasaan itu terasa lebih membakar dari biasanya. Lantas apa? Jungkook tak bisa apa-apa, selain menahan dan menahan.

Lama terdiam karena mematri gambar pada ponselnya, tiba-tiba ada panggilan masuk dari Lucas. Tumben sekali bocah itu menelepon.

"Ya ada apa bocah?" Ujar Jungkook mengawali obrolan.

"JK Hyung tolong, kami kewalahan menghadapi orang-orang bertopeng ini, mereka tiba-tiba menyerang kami dengan senjata."

Mata Jungkook membola mendengar suara Lucas yang gemetar dari sebrang sana. Dengan cepat ia memakai jaketnya kembali untuk segera melesat kembali ke tempat tadi.

.

Sampai di sana Jungkook menemukan kawan-kawannya sudah babak belur tanpa sisa, Hoseok pingsan dan Yoongi yang paling parah, pria itu terkena luka sayatan di bagian pergelangan tangannya, sekarang ia tak sadarkan diri karena Jimin bilang Yoongi mendapat pukulan bertubi-tubi di perut. Sementara Bangchan dan Lucas sibuk menyadarkan Hoseok dari pingsannya.

"Kenapa kalian bisa di serang?" Jungkook datang dan bertanya dengan napas memburu. Ia membantu Jimin membawa Yoongi untuk segera di obati.

"Kami tidak tau Kook, tiba-tiba saja mereka muncul dan menghajar kami semua. Hoseok pingsan gara-gara terkena pukulan kayu oleh Lucas, bocah itu salah sasaran. Dan Yoongi terluka karena menyelamatkanku, mereka menyerang dengan brutal dengan jumlah yang cukup banyak."

Jungkook terdiam. Kenapa secepat itu serangannya, mereka pergi saat Jungkook datang.

Nada dering yang berasal dari ponsel Jungkook membuat pemuda itu teralih perhatiannya untuk menyahut si benda. Ada panggilan dari nomor tak dikenal.

Jungkook menggeser ikon hijau untuk menjawab.

"Si manismu ada bersamaku, temui aku malam ini jika kau ingin dia selamat. Datanglah seorang diri."

Jungkook terkejut, Jimin yang melihatnya sedikit mengernyitkan kening syarat akan penasaran. Tak berselang lama nomor itu mengirim alamat tempat yang harus Jungkook datangi beserta sebuah foto, foto Taehyung. Tangan dan kakinya yang di ikat dengan mulut yang di bekap.

"Sial!" Umpat Jungkook bahkan langsung membanting ponselnya. "Ternyata semua ini jebakan, Jim."

••

siapa tau kalian mau liat visualnya.
yg tanda tanya itu Ji, bisa nebak dia siapa?

Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 156 8
DELSHEL ON GOING
98.7K 12.7K 27
Bagaimana rasanya terjebak dimasalalu? Tidak, tidak! Bukan berarti tidak bisa melupakan masalalu. Tapi, BENAR-BENAR tidak bisa kembali ke masa dima...
17.5K 1.4K 5
Requestan Oneshoot or Twoshoot Top!Jungkook ; Bottom!Taehyung Kookv [Jeon Jungkook x Kim Taehyung]
74.7K 9.7K 21
Koleksi kepingan-kepingan manis yang selalu terkenang, kendati dilewat masa. [kookv] . 180901: ᴅᴇᴅɪᴄᴀᴛᴇᴅ ᴛᴏ ᴄᴇʟᴇʙʀᴀᴛᴇ Jᴇᴏɴ Jᴇᴏɴɢɢᴜᴋ·s 21sᴛ ﹙ɪɴᴛᴇʀɴᴀᴛɪ...