AUNTY

By bunnycarrotz

89.1K 10.4K 2.4K

[M] Rochely Park memiliki keponakan tiri yang bernama Jeon Jungkook. Wanita itu selalu ada di sisi Jungkook s... More

1: welcome home, aunty
2: the choices
3: full of suprises
4: teasing
5: there's no boundaries
6: do you need some help, aunty?
7: aunty, i'm really sorry
8: the wildest side of him
9: i have one request for you
10: love scenario
11: meet, the park family
13: love maze
14: keeping promises
15: the story of anne
16: someone to lean on
17: walk along the beach
18: be mine, aunty
19: about last night
20: full of jealousy
21: escape from the reality
22: anti-sleepy
23: the best gift ever
24: confessing
25: unacceptable reality
26: the embarrassing fact
27: move in
28: talking about the future
29: he's so fucking jealous
30: the night of drama
31: too sweet
32: status
33: unexpected things
34: the storm of destruction
35: like a hurricane
36: after the storm [END]

12: she said, "this is just a dream."

3.3K 402 115
By bunnycarrotz

—warning—

Jangan lupa vote dan commentnya <3

***

Perdebatan yang terjadi saat acara makan malam berlangsung, membuat suasana di mansion menjadi canggung. Setiap orang memasuki kamar yang telah disediakan, kecuali Rochely. Sejak meninggalkan tempat acara beberapa jam yang lalu, hingga kini batang hidungnya belum kunjung terlihat.

Sementara Jimin dan Jungkook sedang berada di balkon kamar yang menghadap ke halaman belakang. Labirin tanaman membentang luas—disoroti lampu taman menjadi pemandangan malam keduanya. Mereka memutuskan untuk tidur bersama, meskipun keduanya disibukkan dengan aktivitasnya tersendiri.

Jimin menonton siaran langsung seorang wanita seksi yang tengah memamerkan tubuhnya. Pria berotak mesum itu seringkali memberikan hadiah virtual yang dapat diuangkan kepada wanita yang ia tonton.

Di waktu yang sama, kedua ibu jari Jungkook terus berkutat di layar ponselnya guna menyerang benteng musuh dalam gim kesukaannya. Rutukan kasar beberapa kali terdengar ketika hero yang ia mainkan berulang kali mati lantaran diserang musuh.

"Jungkookie, tolong ambilkan aku air mineral," pinta Jimin yang sama sekali tidak menoleh ke arah Jungkook. Begitupun dengan Jungkook. Mereka saling duduk memunggungi di atas sofa.

"Mintalah kepada pelayan. Aku sedang main gim," gerutu Jungkook dengan terus menyernyitkan dahinya kesal.

"Kalau begitu tolong mintakan kepada pelayan. Aku tidak bisa meninggalkan siaran langsungnya Ms.Puiyi nih!" Jimin memperlihatkan layar ponselnya kepada Jungkook. Namun pria muda itu tetap acuh—terlalu fokus dengan gimnya.

Jungkook menghembuskan napas kesal, "minta saja sendiri."

"Kau tidak lihat aku sedang apa?" Jimin tersenyum menyeringai kearah Jungkook, sementara sebelah tangannya sibuk mengocok kemaluannya sendiri.

"Ewh!" Jungkook bergidik geli dan mendelikkan matanya keatas. Tingkah paman mudanya begitu menjijikan.

"Mau aku beri tahu tempat persembunyian Rochely, tidak?" Jimin menoleh ke arah Jungkook sekejap, tersenyum tipis. "Sejak kecil, Rochely banyak menghabiskan waktu disana."

Jungkook menggapai dan mengayunkan lengan Jimin berulang kali dengan antusias. "Tolong beri tahu aku tempatnya, uncle! Aku akan mengambilkanmu air minum."

"Home theater yang tersembunyi di balik ruang biliar," jelas Jimin yang akhirnya mengakhiri kegiatan mengocoknya.

"Disini ada home theater?" Tanya Jungkook yang hanya dijawab dengan anggukan Jimin.

Jungkook langsung keluar dari permainannya dan mengangkat bokong sekalnya. "Baiklah, aku akan mencari Aunty terlebih dahulu. Setelah itu baru mengambilkanmu air minum."

"Hei Jungkookie, ambilkan aku minum dulu! Aku haus! Hei!" Pekik Jimin yang tidak terima jika dirinya dijadikan prioritas kedua.

Tak menjawab, Jungkook memilih melempar ponselnya sembarang ke atas kasur. Lalu menganyunkan kakinya menuju tempat yang dikatakan oleh Jimin.

***

Jungkook telah memasukki ruangan biliar. Dalam bidikan matanya, tidak ada pintu yang dapat terhubung ke home theater.

Hanya terdapat lemari pendingin berisikan tumpukan soda dan bir yang tersusun rapi serta beberapa poster besar—tertempel di dinding yang tingginya hampir mencapai plafon ruangan tersebut.

Ruangan tersembunyi tidak akan dapat ditemukan dengan mudah. Jungkook pun mulai meraba dinding dengan penuh keraguan—siapa tahu menemukan pintu masuk.

"Apa ini poster film?" Gumam Jungkook sembari meraba bingkai tersebut yang ternyata dapat ditarik dengan mudah.

Jungkook takjub dengan detail interior yang dapat memberikan mansion sejuta misteri. Sedari tadi ia terus menganga lebar.

"Ketemu."

Akhirnya, Jungkook menemukan presensi yang sedari tadi ia cari. Rochely tengah memejamkan matanya dengan keadaan rebah di atas sofa lebar nan panjang—meringkuk. Rochely tertidur di sela-sela aktivitas menontonnya. Bukan karena film animasi Jepang yang ia tonton membosankan. Melainkan efek dari—obat tidur yang ia konsumsi sebelumnya.

Rochely memiliki gangguan tidur akibat trauma yang pernah dialaminya ketika masih tinggal di Amerika. Walaupun begitu, ia telah melakukan konsultasi dengan seorang profesional secara konsisten.

Dress A-line hitam tembus pandang yang dikenakan Rochely tersingkap hingga memperlihatkan kaki jenjangnya yang dibaluti stocking hitam. Sekaligus segitiga hitam yang menutupi bagian keintimannya turut terekspos.

Siapa yang tidak akan terpikat oleh pemandangan tersebut? Munafik rasanya jika menjawab tidak.

Tatapan Jungkook terpatri pada tubuh Rochely yang terlihat seksi dan menggoda. Mendadak tubuhnya menegang berkat pikirannya yang dipenuhi oleh seribu fantasi liar.

Jungkook tersenyum saat melihat wajah tenang Rochely. Kemudian tanpa sadar ia menyentuh bibir sang bibi dengan ibu jarinya. Merasakan betapa lembut dan kenyal bibir yang ia lumat tadi sore.

Terbuai, Jungkook pun mulai merunduk—hendak mencium bibir ranum itu secara hati-hati.

Tidak! Aku tidak boleh seperti ini! Jungkook menggelengkan kepalanya. Mengusir seluruh pikiran kotor yang melekat dan terus berkembang di kepalanya.

Dengan wajah hingga telinga yang memerah
seperti tomat, serta jantung berdebar kencang seakan ingin terlepas di detik itu juga—Jungkook memainkan rambut Rochely dan mendesah pelan. "Aneh, saat sedang tidur pun tetap cantik."

Lantas Jungkook memutuskan meninggalkan ruangan guna meminta sebuah selimut untuk Rochely. Namun tiba-tiba wanita itu menarik pergelangan tangan sang keponakan yang membuat Jungkook kehilangan keseimbangan hingga terjatuh tepat di atas tubuhnya.

Hanya sejengkal jarak—wajah Jungkook dan Rochely. Jungkook mengaitkan netranya ke mata hazel sang bibi yang nampak sayu.

"Jungkook? Sedang apa kau di mimpiku?" Racau Rochely dengan setengah terpejam.

"Tidak cukupkah kau menganggu kewarasanku di dunita nyata saja? Kenapa kau juga mendatangiku di dunia mimpi?" Ujar Rochely kembali dengan pelafalan yang terdengar tidak jelas. Namun Jungkook tetap memahaminya.

Dengan menahan satu tangannya agar tidak sepenuhnya menindih Rochely, jantungnya—semakin bergemuruh.

Rochely sedikit membuka matanya, tetapi seolah tidak dapat menilai hal yang saat ini sedang terjadi—nyata atau hanya sekedar bunga tidur.

Mimpi, ini pasti mimpi. Rochely merasa bagaikan tengah melayang di atas awan—lantaran efek dari obat tidur yang ia konsumsi dengan dosis sedikit melebihi anjuran dokter serta dicampur dengan segelas anggur merah.

"Aku ingin merasakan bibirmu lagi, Aunty," pinta Jungkook sembari menyentuh bibir Rochely dengan sentuhan sensual. "Bibirmu membuatku kehilangan akal."

Rochely langsung menarik baju Jungkook agar pria muda itu semakin menindihnya, "cium aku dan gunakanlah lidahmu."

—Kewarasan Jungkook berakhir disini.

Jungkook mengembuskan napas lambat. Mata
cokelat gelapnya menatap dalam mata hazel milik
Rochely yang sayu. Tampak telinga Rochely yang
memerah, sama seperti miliknya.

Jungkook menelan salivanya susah payah. Jakunnya turun naik, berusaha membuka suara, "aku akan menciummu sampai bibir kita membengkak."

Rochely hanya tersenyum manis saat Jungkook mulai mencium keningnya, lalu kedua kelopak matanya, ujung hidungnya hingga turun ke bibir ranum Rochely.

Perlahan tapi pasti—Jungkook menyatukan bibirnya dengan Rochely. Melumat perlahan dengan jemarinya yang tidak bisa diam—mengelus lembut paha bagian dalam Rochely yang mengarah ke pusat intinya.

Sesaat kemudian lidah Rochely melesat masuk, memilin lidah Jungkook dan menciumnya dalam-dalam. Tidak memberikan kesempatan kepada sang keponakan tampannya itu untuk mengambil napas.

"Nghhh..." Erang Jungkook kala Rochely mengalungkan tangannya di lehernya untuk memperdalam ciuman mereka.

Jungkook merasa kesulitan dalam menyeimbangi ciuman sang bibi. Baginya, Rochely itu terlalu mendominasi!

Keduanya saling membalas lumatan dengan tubuh yang menempel satu sama lain. Suhu tubuh mereka naik drastis seolah gairah keduanya telah berada di puncak.

Jungkook berusaha mati-matian menahan gejolak gairah seksualnya. Namun nampaknya pertahanan bentengnya runtuh kala Rochely terus menggigiti bibir bawah Jungkook layaknya permen jelly. Lidah wanita itu terus menerobos masuk ke dalam mulut hangat Jungkook, mengabsen sederetan gigi kelincinya satu persatu.

Suasana pada home theater terasa panas membara manakala lumatan mulut dan deruan napas mereka yang memburu memenuhi seisi ruangan—hampir menyaingi suara tangisan seorang manusia kucing dari film animasi ghibli—a whisker away.

Jungkook melepas pagutannya dari bibir lembut sang bibi. Kini Bibir, gigi, serta lidah Jungkook bergerilya—menjelajahi seluruh ceruk leher Rochely, seperti mengecup, menggigit dan menjilat berulang kali. Menciptakan suara kecapan yang khas dan menggairahkan.

"Ahh...." Rochely mendesah penuh nikmat.

Jemari Rochely menyisir surai Jungkook yang tengah sibuk menghisap serta menjilat lehernya—tanpa meninggalkan jejak; tanda kepemilikan yang akan mempersulit pria muda itu di kemudian hari.

Tangan Rochely hinggap tepat di kejantanan Jungkook yang menyembul dari balik celana. Tidak hanya itu, tangan nakalnya pun menyelinap masuk ke dalam kaus oblong putih milik Jungkook untuk menjelajahi pahatan otot perut dan sesekali memilin puting mini Jungkook.

"Hentikan, Aunty...nggghhh...Aku sudah tidak tahan lagi..." Tubuh Jungkook mengejang beberapa kali lantaran miliknya yang terus berkedut—meminta untuk dimasukkan ke dalam lubang lapar kepunyaan Rochely.

Jungkook menginginkan lebih—lantaran merasa lelah dengan setiap sentuhan sensual yang diberikan sang bibi kepadanya—berhasil membuat tubuhnya tidak dapat berhenti bergetar.

Bayangkan, saat Rochely tidak sadar saja sentuhannya dapat membuat Jungkook menggila. Bagaimana jika wanita itu dalam keadaan sadar?

Jemarinya membelai hangat pipi Rochely, "aku sangat menginginkanmu, Aunty."

"Aku juga menginginkanmu," jawab Rochely tanpa pikir panjang.

Rochely membatin, Toh ini hanya mimpi. Jika aku tidak bisa bercinta dengan Jungkook di dunia nyata, maka di dunia mimpi—merupakan waktu yang tepat bagi kami.

"Mau bermain dengan Jungoo yang telah mengeras karenamu, Aunty?" Goda Jungkook sembari menyisir lembut rambut kuning keemasan Rochely manakala pria muda itu menangkap tatapan sang bibi yang berkabut gairah.

Sial. Jungoo—nama kejantanan milik Jungkook yang diberikan oleh Rochely kala pria muda itu masih berusia 5 tahun.

"Tentu saja." Jemari lentik Rochely sibuk menggelitiki rahang tegas milik Jungkook, "Aku penasaran, apakah Jungoo telah tumbuh dan berkembang dengan baik?"

Jungkook tersenyum manis, mencipta garis kerutan tipis pada setiap sudut mata bambinya, "sesuai dengan ekspektasimu."

Berbagai macam pemikiran laknat terus muncul dikepala Jungkook. Apa ini merupakan waktu yang tepat untuk menggagahi Aunty? Ahh...sepertinya itu terlalu kelewat batas.

Tiba-tiba saja dengan matanya yang terpejam, Rochely merubah posisinya. Wanita itu merangkak ke atas tubuh Jungkook dan duduk tepat di atas kejantanannya. Kini giliran Rochely yang—menindih pria muda itu.

"Aku selalu di atas." Rochely meracau dengan menarik satu sudut bibirnya keatas dan disusul dengan kedua telapak tangannya yang diletakkan pada dada bidang Jungkook.

Kemudian Rochely mulai menggesekkan keintimannya pada kejantanan Jungkook yang timbul dengan kokoh dibalik celana tidurnya. Membuat Jungkook mengerang kencang saking nikmatnya.

"Ahh! Aunty! Ahh...Ini nikmat!" Sungguh, Jungkook berisik sekali. Ini merupakan kali pertamanya mencoba kegiatan panas bersama seorang wanita.

"Andai kita dapat melakukan kegiatan ini setiap malam, Jungkook-ahh," Rochely melenguh ketika Jungkook mulai menggerakan pinggulnya ke atas dan ke bawah, membuat kelamin mereka kian menyatu di balik celana masing-masing.

"Cium aku lagi, Aunty," desahnya manja.

Rochely pun merangkak untuk menautkan bibirnya pada bibir Jungkook.

"Jung...aromamu sungguh menggairahkan..." Rochely mendesah lirih. Ia membenamkan wajahnya di ceruk leher Jungkook. Bahkan sesekali menghisapnya penuh gelora—menciptakan ruam kemerahan yang lebar.

Jungkook mendesah tertahan, "Aunty..."

Rochely menggigit bibir bawah Jungkook hingga berdarah, lalu menyesapnya tanpa tersisa setitik pun. Jungkook sama sekali tidak merasa kesakitan. Kesakitannya tertutupi oleh rasa nikmat.

Tanpa sadar gerakan pinggul Rochely semakin cepat. Ia dibantu oleh Jungkook yang juga akan mencapai pelepasannya.

"Aunty! Aku akan keluarh—Ahh!" Jungkook menarik tengkuk Rochely untuk mencium bibirnya penuh nafsu. Gerakan pinggulnya pun semakin gancang hingga keduanya merasakan sesuatu akan keluar dari keintiman masing-masing.

"Aku juga!" Rochely gemetaran, tubuhnya
semakin tegang. Sejemang ia mulai bergelinjang—mendapatkan klimaks yang begitu menyenangkan.

Shh...Nafas Rochely akan habis dengan keringat yang kian deras, ia terlelap di bahu Jungkook dengan cairan kental yang membasahi celana pria itu.

Jungkook memindahkan tubuh wanita itu ke sisinya dan kembali mencium kening Rochely, menuju bibir, dan leher untuk menghisapnya lembut—tanpa meninggalkan tanda yang menjadi bukti bahwa lelaki itu telah sampai di depan gerbang surga dunianya.

Sekarang—Jungkook ingin tidur saja bersama Rochely seraya terus mencuri kecupan di bibir sang pujaan hati. Ini sangat menyenangkan sampai Jungkook tidak bisa berhenti tersenyum walau sejatinya, perbuatannya dapat dikatakan sebagai pelecehan.

Di sisi lain, Jimin melangkahkan kakinya keluar kamar guna mencari presensi Jungkook yang mendadak hilang tanpa jejak, alih-alih pergi ke dapur untuk mengambilkannya minuman.

Satu sudut bibir tebal Jimin mulai terangkat kala netranya menangkap pemandangan dari dua orang yang ia kenali sedang bercumbu di dalam home theater.

Jimin berkacak pinggang, "dasar Jeon Jungkook, bukannya mengambilkanku minuman, kau malah melakukan perbuatan bejat dengan bibimu sendiri."

Kemudian Jimin hanya berdecak seraya kembali menuju kamarnya. Sebelum itu, ia harus mengurus sesuatu; kecerobohan Jungkook dan Rochely—demi ketentraman hidup bersama.



***
SIAP2!!!!!
MAU DICIUM TUH SAMA JUNGKOOK!


Nih visual kebrutalan mereka 🤣

Sampai berjumpa lagi saat vote part ini udah 170++ 🫶🏻

***
12 Agustus 2022

Continue Reading

You'll Also Like

14.8K 1.5K 17
Cinta gadis itu telah dicuri oleh pacar temannya. "Dia aja bisa nyelingkuhin lo, kenapa lo gak bisa?" "Eno, selingkuh itu bukan hal yang benar" "gu...
45.7K 2.7K 32
Menjalani hubungan percintaan bagi selebritis Korea tidak semudah seperti artis-artis dari negara lain. Sebagian besar pasti memutuskan untuk merahas...
49.6K 2.9K 22
Mature content [M] Kebodohan berujung petaka! Sohyun langsung mengiyakan tawaran temannya tanpa bertanya lebih lanjut tentang pekerjaan yang akan ia...
288K 17.2K 30
[M] Dua idol besar menjalin suatu hubungan yg sangat dirahasiakan bersama karna saling melindungi satu sama lain karna tidak ingin mengecewakan p...