"Aaaaaa......
"Ada apa miw, berisik tau!
Gulf datang dengan menutup kedua telinga dengan tangannya.
"Ada monster!
"Mana...? Dimana monsternya!
"Itu....itu merayap dikakimu gupi!!
Gupi menunduk kearah kakinya.
"Ini bukan monster miw, ini kecoa"
Gupi menghentakan kakinya lalu menginjak kecoa itu hingga sikecoa mengeluarkan isi perutnya.
"Ok miw, dia sudah mati! Miw tidak perlu takut lagi"
Gulf mengangkat sayap kecoa dengan dua jarinya.
"Buang gupi!
"Baiklah miw!
"Pungg!!!!
"Aaaaaaa.....!!!!
Jerit mew ketika gulf melemparkan kecoa kearahnya.
"Hahahah....
Gupi tertawa kegirangan.
"Aku bilang buang..buang gupi atau tidak kau yang akan aku buang"
"Masa miw takut sama binatang sekecil ini"
"Bukan takut tapi jijik!
"Ok,, gupi buang na!
Gupi mengambil kembali kecoanya dan dimasukan kedalam tempat sampah yang ada dikamar mew.
"Kemari kau!
"Miw mau apa?
"Mencuci tanganmu! Kau baru saja bermain2 dengan mayat kecoa"
"Gupi suka saat bermain2 dengan mayat, kemarin gupi sama win juga habis potong anak ayam milik mommynya win"
"Gupiii.....bagaimana kau bisa melakukan itu?
"Anak ayam itu ngikutin gupi terus miw, gupi kesel! terus gupi kedapur ambil pisau, lalu gupi tangkep anak ayamnya, win pegang kakinya, gupi pegang kepalanya, terus gupi taro pisau dilehernya"
"Terus kau potong leher anak ayam itu?
"Iya, mau gupi potong tapi mommynya win keburu datang, terus gupi sama win dimarahin"
"Itu namanya bukan kau bunuh anak ayam, tapi itu judulnya kau kena marah"
"Kalau saja mommy win tidak datang, pasti sekarang sedang ada yang bersedih"
"Siapa...?
"Induk ayam, dia pasti sedih anaknya mati ditangan gupi, tidak sampai disitu saja miw, gupi sama win gagal bunuh anak ayam, lalu gupi ambil anak kucing milik kakaknya win, gupi lemparkan dia dari tingkat dua"
"Terus kucing itu mati?
"Harusnya dia mati, tapi dia jatuhnya diatas sofa jadi dia selamat"
"Kau main dirumah orang tapi sangat nakal, bagaimana kalau kau yang dilempar kakaknya win dari atas tangga"
"Gupi pasti mati!
"Makanya jangan nakal kalau main dirumah orang"
"Kalau gupi mati, miw nangis tidak!
"Tidak! Dari pada aku menangisi mayatmu lebih baik aku tidur"
"Sepertinya gupi harus membunuh miw dulu, biar miw tidak bisa bahagia melihat gupi mati"
"Kau masih kecil tidak pantas bicara pembunuhan dan kematian, lebih baik kau main barbie dengan win"
"Idih memangnya gupi bujang apaan disuruh main barbie"
Mew memutar bola matanya malas.
"Miw makan yuk, gupi lapar!
"Bukannya kau baru saja makan sosis dan ice cream"
"Itu tidak membuat perut gupi kenyang,miw juga belum makan kan? Makan yuk makan!
"Kau tunggu dibawah, aku mau ganti baju dulu"
"Ok!
Gupi pergi keruang makan meninggalkan mew agar mengganti seragamnya terlebih dulu.
"Miw lama sekali! Gupi sudah lapar,, bi ijah gupi mau mam"
Bi ijah datang menyendokan nasi untuk gupi.
Dan gupipun makan dengan tenang di meja makan.
"Hei kenapa kau tidak menungguku?
"Miw lama, gupi sudah lapar, mew cepatlah duduk kita makan sama2"
Mew duduk disamping gupi dan akhirnya mereka bisa makan bersama walaupun gupi lebih dulu habis.
"Gupi sudah selesai mew, gupi mau main kerumah win na"
"Pergilah!
Gupi menurunkan tubuhnya dari atas kursi dan pergi keluar rumah.
"Gupi aku mau pergi kerumah singto mengerjakan tugas, kau jangan mencariku na"
Gupi menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap mew.
"Miw mau pergi?
"Aku mau mengerjakan tugas"
"Aku ikut na?
"Tidak boleh, aku bukan ingin main tapi ingin mengerjakan tugas, kau main saja kerumah win, nanti pulangnya aku jemput"
Setelah menyelesaikan makannya, mew pergi kekamarnya untuk mengambil tas sekolahnya.
"Loh, kau masih belum pergi juga?
"Gupi mau ikut miw!
"Tidak boleh, nanti kau menggangguku belajar"
"Tidak miw, gupi janji tidak akan mengganggu miw"
"Kau pergi saja kerumah win, aku pergi na"
"Miw gupi mau ikut!
"Tidak!
"Miw ikut!
Mew berlari keluar rumah meninggalkan gupi.
"Huaaaaa.....miw gupi mau ikut huaaaaa"
Gupi mengejar mew keluar rumah.
"Huaaaa....miw jahat, miw biadab, miw berengsek, gupi hancurkan semua buku miw, gupi acak2 kamar miw, nanti gupi potong leher chopper"
Seketika mew menghentikan langkahnya mendegar ancaman adiknya.
Karena jika gupi sudah niat, pasti semua akan terealisai.
"Cepatlah jika kau ingin ikut!
Seketika gupi menghentikan tangisnya, dan menghapus air matanya dengan telapak tangan mungilnya.
Gupi berlari menghampiri mew dan menggandeng tangan mew.
"Miw gendong!
"Jalan sendiri atau kau tinggal dirumah dengan bi ijah"
"Kenapa miw jahat sama gupi, tunggu gupi besar, gupi pasti balas dendam sama miw"
"Kalau begitu kembali kerumah, cuci kaki lalu kau tidur"
Gupi mengerucutkan bibirnya.
"Baiklah, baiklah gupi jalan sendiri!
Gupi berpegangan tangan miw dan jalan di samping kanan miw.
"Masih kecil pandai sekali mengancam, bagaimana jika kau sudah besar nanti, aku tidak tau akan tahan atau tidak melihat tingkahmu"
"Miw bisa diam tidak, gupi sudah diam jangan marah2 terus"
Sepanjang jalan kakak beradik ini berdebat dan tidak tau mereka berdua ribut masalah apa.
"Kita sudah sampai miw, jangan marah2 terus!
"Ingat ya, disini aku mau belajar, kau jangan berisik dan jangan nakal"
"Iya,,iya!
Ting nong...
Cklek....
"Mew kau sudah datang?
"Maaf aku terlambat, apa kau sudah menunggu lama?
"Tidak, bright juga baru datang, gupi kau ikut?
"Terpaksa aku membawanya, dia nangis ingin ikut"
"Tidak apa2, masuklah!
"Tuh kan miw, phi sing bilang tidak apa2"
"Hoi...liatlah dasar adik kurang ngajar, bisa2nya kau pangil singto phi, aku yang phimu tapi kau hanya panggil nama padaku"
"Jadi miw mau nyalahin gupi lagi, tidak puaskah miw mengomel sepanjang jalan"
"Next aku ingin meminta adik perempuan dari bunda, adik laki2 sangat merepotkan"
"Gupi tidak ingin adik, nanti gupi tidak disayang lagi"
"Memang tidak ada yang sayang denganmu, kau sangat nakal"
"Jadi miw tidak sayang sama gupi?
"Tidak!
"Kalau begitu gupi suruh bunda cari papa baru, gupi juga mau ganti kakak"
"Kalian berdua mau sampai kapan bertengkar, kita harus menyelesaikan tugas mew"
"Gupi kau jangan nakal na, aku mau belajar"
Tanpa perintah dari tuan rumah, gupi naik keatas ranjang singto dan berbaring disana sambil menunggu miw selesai belajar.
"Gupi! Aku bilang tadi apa, kau jangan nakal"
"Mew sudah biarkan saja, yang penting dia tidak mengganggu kita belajar, biarkan dia tidur disana"
Mew membiarkan gupi bermain di ranjang singto dan mereka ber3 mulai mengerjakan tugasnya.
Setelah selesai dengan tugas2nya, mew dan bright pamit pulang.
"Gupi ayo kita pulang?
Mew membangunkan adiknya yang sudah tidur pulas diatas ranjang singto.
"Sepertinya dia lelah menunggu kita selesai belajar,gendong saja mew"
Mew terpaksa menggendong adiknya pulang kerumahnya.
"Kau sangat merepotkan!
Tapi kau terlihat lucu ketika kau sedang tidur.
Kadang mew merasa kasian jika melihat wajah teduh adiknya saat dia sedang tidur.
Bagaimanapun juga, memang hanya mew yang selalu berdekatan dengan gupi karena orang tua mereka sibuk dengan pekerjannya.
Bersambung...