Enchanted

By plxntmxrs

989 124 212

ON GOING 15+ Haluan kedua DaraUpan✨ . . . "Saat pertama kali bertemu pandang denganmu, aku sudah terpesona. S... More

P R O L O G U E
O N E
T W O
T H R E E
F O U R
F I V E
S I X
S E V E N
E I G H T
N I N E
T E N
A N O T H E R
E L E V A N
T W E L V E
F O U R T E E N
F I F T E E N
S I X T E E N
S E V E N T E E N
E I G H T T E E N
N I N E T E E N
T W E N T Y
T W E N T Y O N E
T W E N T Y T W O

T H I R T E E N

20 5 0
By plxntmxrs

Gadis berambut pirang dengan rambut yang dikuncir dua kini menelungkupkan kepalanya. Kacamata yang biasanya ia gunakan ditaruh secara sembarangan di atas meja.

"Gue kesel banget, gue udah bilang ke nyokap kalo gue mau jadi musisi, tapi bokap gue malah mau gue ambil farmasi. Padahal gue gak suka banget sama obat-obatan."

Sementara itu, sahabat sekaligus fitur ibu kedua baginya mengelus surainya dengan lembut. Sebelah tangan gadis itu bergerak merapikan alat makan mereka.

"Bokap lo kayak gitu karena dia mau lo berhasil, Ying. Dia takut lo gagal."

"Tapi, gue udah suka banget sama dunia musik, Ya! Musik udah jadi bagian dari hidup gue!"

Ying, dialah gadis berkuncir dua itu, sedangkan di hadapannya adalah Yaya, satu-satunya perempuan bersifat bijak di antara mereka berempat.

"Lo bisa, 'kok! Lo bisa buat lagu sendiri! Lo bikin aransemen, terus lo nyanyiin, lo upload ke Metune, kalo lo usaha, pasti bakal ada yang dengar lagu lo, gue bakal jadi orang pertama yang dengerin!"

"Kalo lo bisa atur waktu lo, lo bisa fokus di jurusan lo sekaligus channel lo nanti!"

Yaya tersenyum senang untuk menyemangati Ying. Bahkan sang empu sampai terpana mendengarnya.

Ying mendecak kesal, "Ya, lo.. kenapa lo selalu gini, sih?!"

"Hm? 'Gini' gimana?"

"Lo.. lo selaluuu aja bisa gitu jadi tempat curhat, bahkan ngasih solusi yang bikin gue langsung semangat lagi. Tapi.. kenapa lo gak pernah curhat ke gue? Sekecil apapun, tau!!"

Yaya tersentak, bibirnya seakan tak bisa digerakkan, seperti ada lem yang menempel di sana.

"Yang lo ceritain selalu tentang cowok lo, tentang hubungan lo, atau tentang drakor yang lo tonton. Apa lo gak ada problem sedikitpun, Ya?"

Yaya tidak membalas, padahal dalam hatinya, ia sudah berteriak keras.

"Kayaknya jadi lo enak juga, ya, Ya?"

"Eh, Ying! Kayaknya, ada satu tempat makanan yang baru buka di belakang SMA, gue dengar dari cowok gue, ada corndog di sana, mau coba nggak? Sekalian ajak yang lain!"

"Wah, boleh, tuh! Sekalian gue mau liat kakel cogan!" Ying merogoh sakunya, ia mencari ponsel untuk menghubungi kedua teman mereka, "gue chat itu dua tuyul dulu, kalo gak bales, bakal gue spam."

"Gue mau ngabarin Abang gue dulu biar gak usah jemput." Yaya mengambil ponsel yang sempat ia letakkan di atas meja.

"Lho, terus lo pulang sama siapa?"

"Nebeng Dara, dia pasti bakal bareng Bang Supra."

Ying mengerucutkan bibirnya, "Gue gak bisa ketemu Bang Ali, dong?"

"Makanya, dateng ke rumah gue."

"Idih, males amat! Nanti gue malah ditarik buat drakoran!"

Yaya terkekeh, "Nemenin, Ying!"

"Enak aja! Gue udah ditarik-tarik sama itu dua wibu, sekarang sama lo juga? Bisa oleng gue dari Mas Draco."

"Udah, buruan chat itu tuyul."

"Iye."

Yaya tersenyum tipis, ia kembali fokus pada ponselnya. Namun, hatinya sedang berkecamuk, ada banyak hal yang sama sekali tidak bisa dia ungkapkan.

Gak seperti yang lo kira, Ying.

===

"Lar, gue mau nanya, tapi lo jawab jujur."

Solar menoleh dengan mulut yang terisi penuh oleh bakso, ia berdeham untuk menjawab ucapan Gempa.

"Lo.. suka sama Dara, ya?"

Uhuk! Cough, cough!

"Lah, keselek sia?" ucap Halilintar datar.

"Eh, maaf, Lar. Ini, ini." Gempa dengan panik menyerahkan minum miliknya.

"Goblok, Solar alergi sirsak, Gem." peringat Ice. Untungnya Solar belum meminumnya, atau tidak, Gempa hampir membuat anak orang sekarat.

"Oh, iya. Minum lo aja, Lar!"

"Udah, lo telat ngasih minumnya, keselek gue keburu abis!"

"Lah, cepet amat." gumam Ice dan Halilintar secara bersamaan.

Solar meneguk jus stroberi miliknya, setelah itu, ia menatap Gempa dengan tajam.

"Lo ngapain nanya begituan?!"

"Ya, gue penasaran aja, di kelas gue, banyak banget yang bahas soal lo berdua."

"Kelas gue juga." timpal Ice.

"Lo berdua, 'kan, sekelas." kata Halilintar.

"Oh, iya."

Solar menghela napas seraya membuang wajah ke arah lain, "Nggak mungkin, lah! Ya, kali, gue suka sama saingan gue sendiri. Gak level banget. Selera gue itu macem Hinata Hyuga!"

"Alah, emang lo udah kayak Naruto?"

"Es, lo diem, deh. Lo gak diajak." ketus Solar pada Ice, sementara sang empu mengedikkan bahunya acuh.

"By the way, ngapa lo nanya gitu? Lo suka sama Dara?" tanya Solar balik pada Gempa.

"Gue? Suka sama Dara? Nggak. Gue, mah, sadar diri aja. Saingan gue Taufan." jawab Gempa dengan santai.

"Dara masih gak mau sama Taufan." timpal Ice, "tipe dia itu yang mirip Abangnya."

"Lo, dong?" kata Halilintar.

"Nggak, Bro. Gue sadar diri juga."

"Tipe dia yang gak nyata kali." ucap Solar.

"Nah, itu salah satunya."

"Lah, 'kok, lo tau?"

Skak

"Y-ya, dia sering ngobrolin itu sama temennya, koar-koar gitu di kelas, g-gimana gue gak tau?"

Ice menunjuk Solar dengan tampang datar, "Lo gugup."

Allahuakbar, Allahuakbar!

"Eh, adzan!" seru Gempa.

"Kalian solat, dih. Gue tunggu depan musholla aja."

Halilintar dan Ice mengacungkan jempolnya, sementara Gempa bangun dari duduknya sembari menggulung lengan kemejanya.

"Oke, ayo!"

===

"Kalian, 'kok, halangannya barengan, sih? Gue gak ada temennya tau."

Adara berdecak kesal seraya melipat mukena hijau lumut kesayangannya.

Elvara dan Ying menjulurkan lidah mereka, sedangkan Yaya hanya tersenyum maklum.

"Selama ini, lo solat karena teman?" ucap Ying yang sangat menusuk hati Adara.

"Nggak, 'lah, anjing!"

"Astaghfirullah, baru juga selesai solat, baru aja selesai menghadap pada sang Illahi, udah toxic aja." Elvara mengusap dadanya dengan pelan. Berusaha untuk memaklumi temannya yang tidak berakhlak.

"Imamnya Kak Yudha, ya?" tanya Yaya, Adara mengangguk untuk menjawabnya.

"Gue liat Solar tadi, dia duduk samping musholla sambil main hp," Elvara duduk di sebelah Yaya, "dia gak solat, ya?"

"Dia nonmus." jawab Ying singkat.

"Iya?! Gue baru tau, njir. Kristen, 'kah?"

"Buddha."

"Buset, jauh banget, ya? Sayang sekali." Elvara mengecilkan ucapannya diakhir kalimat.

Yaya dan Ying memang tak dapat mendengarnya. Namun Adara dapat mendengarnya, karena mereka memang bersebelahan.

Jauh, ya?

"Sebelum bel, kita ke belakang SMA dulu, yuk? Beli jajan kita." ajak Ying.

"Ogah, gue masuk nanti langsung pelajaran Pak Gege, anjir." tolak Elvara.

"Ayo, 'lah, El! Pak Gege belajar di Lab, percaya sama gue."

"Bukti?"

"Kemarin kita ke Lab, praktek dadakan." ucap Yaya mewakili Ying.

"Anjir! Praktek apaan?!"

"Zat makanan."

"Okey, makasih infonya. Gue ini memang intel kelas yang paling amanah." Elvara segera mengeluarkan ponselnya, ia mengetik dengan lincah untuk memberi sebuah informasi kepada teman sekelasnya.

Yaya menggeleng samar, kemudian dia menoleh pada Adara yang sedang termenung.

"Ra? Lo kenapa?"

"Eh? Ah, nggak, gak papa. Tiba-tiba gue kepikiran tugas IPS yang tabel itu." Adara yang tersadar dari lamunannya langsung bangun setelah melipat mukenanya dengan rapi.

"Itu dikumpul minggu depan, jangan bilang lo udah ngerjain." Ying menatap datar pada Adara. Ia terkadang heran, Adara ini bisa saja menjadi rajin, tapi bisa juga menjadi pemalas.

Adara terkekeh, "Yaudah, ayo! Gue mau beli jasuke."

"Itu taruh di loker dulu, 'kan?"

"Iya, sekalian, 'lah! Kita lewat gerbang belakang aja."

"Ada Pak Lalo, bego."

"Gak ada, jamin sama gue!"

.
.
.

OMAKE

"Ayo, 'lah, Pak! Nanti Dara kasih rokok dua bungkus sama kopi satu, sekalian sama pisang gorengnya, deh! Bukain, ya, Pak?"

"Aduh, gak bisa, Neng. Nanti kalo begini terus, Bapak bisa di pecat." Pak Lalo, salah satu satpam yang bertugas untuk menjaga gerbang, berusaha untuk menolak penawaran menarik yang dilontarkan oleh Adara.

Adara semakin mendesis, kemudian dia menoleh pada ketiga temannya yang sudah menatap datar padanya.

"Jaminan lo." ucap Elvara dengan singkat, padat, dan menyeramkan. Elvara yang bersikap dingin sangat, sangat, sangat menakutkan bagi Adara. Itu mengingatkan Adara pada Lea yang waktu itu sempat memarahinya.

"Bwenthar lhagi mwashuk, lwo, Rha."

"Ying, telan dulu makanannya." tegur Yaya. Ia sibuk mengurus beberapa--tidak, bungkus-bungkus makanan yang dipesan oleh Ying untuk mereka, atau mungkin untuk dirinya sendiri.

Adara terkekeh, "Tunggu bentar." Gadis itu mulai mencoba rencana keduanya, meskipun ia sedang berusaha untuk tidak menemui--

"HALO, AYANGNYA TAUFAN YANG GANTENG NAN BAIK HATI, KANGEN SAMA MAS, YA? SAMPE NELEPON GITU!"

Adara menahan diri untuk tidak melempar sepatu pada setan biru yang baru saja ia hubungi. Ia pun menoleh kesal pada laki-laki yang sudah duduk manis di atas pagar.

"ADUH, AYANGNYA TAUFAN KEJEBAK, NIH. GAK BISA MASUK, YA? MAU MAS BANTU?"

===

1300 kata. Waw, genap
Halooo, kembali lagiii~

Aku mulai menunjukkan beberapa masalah di setiap karakter, hwhw

... sebenarnya, di satu chapter ini ya, kuadaptasi dari yg lg ku alami sekarang.

:))

Misal kalian jadi kayak Ying, dia suka banget sama musik, alat musik, dan apapun yang berhubungan sama seni musik, tapi dia gak dibolehin buat memperdalam kesukaannya itu, atau lebih tepatnya dipaksa untuk masuk ke satu bidang yang asing, misalnya farmasi. Apa yang kalian rasakan?

Dan, kalian pernah gak dapet kalimat "Jadi lo enak banget, ya?" seperti yang Ying katakan ke Yaya? Apa perasaan kalian waktu dengar kalimat itu?

Kalo aku, mauku maki-maki orang yang ngomong gitu. Aku mau teriak,

"YA, ENAKNYA KARENA LO CUMA NGELIAT, 'LAH, ANJING! COBA LO RASAIN SEBENTAR, BEGO!"

Nah, ngegas😁👍🏻

Dan.. mau tau sesuatu tentang circle ciwik cintik nin gilik kita?

Elvara itu wibu(lebih tepatnya animelovers), tapi diam-diam dia anak raikan.

Ying itu anak westernlovers, film, series, dan apapun dari Amerika, dia suka. Makanya selera dia itu cogan. Beda sama Elvara, seleranya yang berotot .g

Yaya itu anak kpopers, tapi dia ga se-fanatik yang lain. Dia suka band-band dari Korea, dia tau siapa member-membernya, dan dia juga nonton dramanya.

Dan Adara itu sebenarnya anak novel(wattpad sih), dia suka banget baca cerita fantasi+romance, bahkan dia ada banyak novel, dan dia ini.. kebawa-bawa😁

Kisah nyata, ini teman saya begitu, sudah saya deskripsikan🙏🏻

Teman saya ada yg anak raikan, saya juga sempat masuk dunia raikan, dan keluar🙏🏻

Saya sempat suka sama kpop, tapi keluar juga🙏🏻

Saya memang suka western, apalagi marpel epengjers🙏🏻

Dan saya juga lagi kebawa sama vvibu ini🙏🏻

Saya bukan fujo y, tobat saya🙏🏻

Ini sedikit klarifikasi, sih. Fandom utama saya itu kartun, Boboiboy, bukan yang lain, sama-sama🙏🏻

Lah, kok kaya curhat?

Heheh, yaudah, mau double update, ga? Mumpung ku lagi baik

Oke, nanti ku double up, semoga ide lancar🙏🏻

Bye kawan!

Pluto, 15 May 2022

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 18.5K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
507K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
318K 24K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...