KELVINAR

By shaantyypt

3.5K 2.3K 1.6K

Setelah putus dari sang mantan, Kinara tidak pernah mau berbicara ataupun melirik lelaki disekelilingnya, bah... More

00. Prolog
01. Kinara Adistiana
02. Kelviano Ganendra
Cast
04. Masalah
05. Promise
06. Perdebatan
07. FALL
08. Apa Yang Terjadi?
09. Why Not?
10. Tantangan
11. Tantangan (2)
12. Kejadian di Pagi Hari
13. RAIN
14. Payung
15. Kotak Bekal
16. Bertengkar
17. Satu Nama
18. DIAM
19. Feeling
20. Tinggal Bareng
21. Semangat Nara
22. Pembalasan
23. Pesan Misterius
24. Forget Her

03. Mantan Sahabat

168 111 20
By shaantyypt

Mentari pagi bersinar terang, tanpa di sangka-sangka alarm pun berbunyi memecahkan keheningan di area kamar. Gadis itu terbangun dari tidurnya untuk mematikan alarm, matanya kian sembab akibat terlalu banyak menangis. Di tatapnya pantulan dirinya di depan cermin, terlihat kantung matanya sedikit gelap seperti mata panda. Bagaimana ia bisa bersekolah dengan mata yang sembab seperti itu? Tanyanya pada dirinya sendiri dan yang pasti hanya dirinya yang bisa menjawab pertanyaan itu.

Di langkahkan kakinya malas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, Nara pun berganti pakaian lalu memakai dasi kupu-kupu serta jas berwarna biru kegelapan. Tak lupa juga ia memoleskan liptint pada area bibirnya lalu memakai bedak sedikit tipis, namun ia menaburkan bedak sedikit tebal di sekitar bawah matanya agar tidak terlihat kalau matanya sembab. Nara bukanlah tipe cewek yang memakai make up lama apa lagi tebal-tebal, ia hanya cukup menggunakan sedikit karena ia lebih menyukai wajahnya yang natural.

Setelah selesai dengan segala aktivitas, gadis itu segera turun mengayunkan kakinya menuju dapur untuk sarapan pagi. Di meja makan hanya ada mamanya yang sedang menyiapkan sarapan dan juga ayahnya yang sudah berpakaian rapi duduk dengan wibawa menunggu sang istri mengantarkan sarapannya.

"Ma, kak Kenan mana?" Tanya Nara kepada Elvi. Mamanya yang sedang menyiapkan roti isi kepada anak bungsunya. 

"Kakak kamu udah berangkat duluan." Sahut Baswan. Ayahnya Nara dan juga Kenan.

Kenan merupakan kakaknya Nara yang berada di kelas XII IPS 1, ia bersekolah di sekolah yang sama dengan Nara. Sedangkan Nara, masih duduk di bangku kelas X IPA 3.

"Bukannya kemarin mama bilang kak Kenan nginap di rumah temannya?" Tanya Nara bingung sebab tidak melihat kakak tercintanya tidak ada di rumah.

"Tadi pagi-pagi sekali dia pulang ke rumah, terus berangkat ke sekolah karena ada piket kelas katanya." Jelas Elvi lalu menjatuhkan bokongnya di samping anaknya seraya membenarkan letak dasi anaknya yang sedikit miring.

"Tapi ini baru jam setengah tujuh, Ma. Pagi-pagi sekali, tumben." Cibir Nara kesal.

"Sudahlah, makan dulu sarapannya, terus berangkat ke sekolah sama papa." Ucap Baswan seraya menyantap sarapan yang sudah di sajikan oleh istrinya.

"Gak mau, Pa. Nara naik bus aja. Nanti pas pulang sekolah aja papa jemput aku. Ehh enggak deh nanti pulang sekolah Nara mau ke rumah Eva dulu." Ucap Nara lalu mengunyah roti isinya.

"Terserah kamu aja." Balas Baswan.

Elvi memilih untuk diam karena ia sudah tau kalau sifat putrinya itu selalu berubah-ubah sesuai mood-nya, mungkin sekarang mood anaknya sedang tidak baik jadinya seperti itu.

Selesai sarapan, Nara langsung berpamitan dengan kedua orang tuanya. Lalu mengayunkan kakinya keluar dari rumah. Belum sampai disitu saja, tiba-tiba Nara menghentikan langkahnya ketika bertemu dengan sosok yang sangat menyebalkan di pertigaan kompleks perumahan, tak lupa juga Nara melayangkan tatapan tajam kepada pria yang ada di seberangnya, begitu pula dengan pria itu yang menatap ke arah Nara. Pria itu adalah Kelviano pria yang kerap di sapa dengan sebutan Kelvin ini merupakan teman kecil Nara sejak mereka memasuki Taman kanak-kanak (TK) yang sama.

"Apa lo lihat-lihat?!" Bentak Nara kesal.

"Siapa juga yang liatin lo." Elak Kelvin.

"Lo yang liatin gue dari ujung sana tuh."

"Dihh apaan sih lo masih pagi udah ribut aja, kagak kasihan sama tetangga yang aktivitasnya keganggu gara-gara lo." Sahut pria itu mensejajarkan langkahnya dengan Nara.

"Ishhh, suka-suka gue lah!" Ucap Nara dan pria itu tidak menghiraukan gadis disampingnya.

"Tumben lo gak naik motor?" Tanya Nara.

"Biar lo nanya." Balas Kelvin singkat.

"Ohhhh gituuuu." Nara melipat kedua tangannya di depan dada seraya mengangguk.

"Mata lo kenapa? Pasti begadang, 'kan lo? Atau nangisin ayang?" Goda Kelvin lalu menunduk untuk melihat ekspresi gadis di sampingnya.

Terlihat Nara merogoh ponsel untuk mengecek matanya. "Apaan sih lo?! Nyebelin tau gak!" Setelah berkata seperti itu, Nara melangkahkan kakinya meninggalkan Kelvin yang sedang tertawa karena berhasil membuat Nara kesal.

"Woyy, Nar. Tungguin gue! Bercanda doang woyy!" Kelvin berlari menyusul Nara yang sudah jauh melangkah di depannya.

༺♥༻

  Secara otomatis Nara menghentikan langkahnya ketika melintasi lapangan, gadis itu menatap lurus ke depan melihat pemandangan yang tidak seharusnya ia lihat, tiba-tiba saja hatinya bergemuruh, seketika bayangan akan kata yang kemarin di lontarkan oleh mantan kekasihnya kembali melintas di benaknya, ia sungguh kecewa, dan ingin marah ketika Aby yang sedang merangkul pundak Della sembari tertawa riang di depan kelas mereka seakan mereka itu adalah sepasang kekasih yang bahagia.

Della merupakan sahabatnya Nara dan Eva dulu saat di bangku sekolah dasar. Namun saat SMP, Della memilih untuk memutuskan persahabatannya dengan Nara dan Eva dengan alasan yang sama sekali tidak Nara dan Eva ketahui jadi mereka berdua tidak terlalu memikirkannya karena Della berada di sekolah yang berbeda dan mungkin sudah memiliki circle pertemanan yang baru. Dan sekarang mereka berada di sekolah yang sama, namun setiap saat Nara memberanikan diri untuk menyapa Della terlebih dahulu, Della malah mengabaikan Nara, dan Eva selalu melarang Nara untuk menyapa Della. Sungguh. Mantan sahabatnya itu sudah tidak bisa di pertahankan lagi.

Melihat Nara yang menghentikan langkahnya membuat Kelvin yang sedari tadi tertawa, kini secara otomatis langsung menghentikan langkahnya, lalu mengikuti arah pandang Nara. Hanya dengan sekali lihat, Kelvin langsung menyadari raut wajah Nara.

Di tepuknya pelan bahu gadis yang berdiri di sampingnya, "Nar. Lo baik-baik aja?" Tanyanya memastikan.

Nara menghempas kasar tangan Kelvin, lalu ia berlarian pergi menuju ke kelasnya karena ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Kelvin, dan ia juga berharap kalau Aby. Mantan nya Tidak menyadari kehadirannya tadi.

"Ehhh Nar!" Panggil Kelvin lalu ia dengan cepat berlari menyusul Nara. Bahkan ia sendiri tidak tahu menahu kenapa Aby tega merangkul Della? Secara Aby masih berpacaran dengan Nara. Apa mungkin Nara dan Aby sudah putus hubungan? Dan kenapa Nara tidak menceritakan apapun kepadanya?

Saat memasuki kelasnya, terlihat tidak ada siapapun di dalam kelasnya Nara. Namun Kelvin dapat melihat di bangku dekat jendela nomor dua dari depan terdapat seorang gadis yang menelungkup wajahnya di atas tangannya yang bersilangan di atas meja. Kelvin melihat bahwa kedua bahunya Nara naik-turun yang berarti gadis itu sedang menangis.

Kelvin menarik kursinya pelan lalu duduk di samping Nara, lalu ia pun memberanikan diri untuk menepuk pundak Nara pelan, seperti sedang menyalurkan kekuatan pada Nara.

Tidak biasanya ia melihat Nara yang rapuh seperti ini. Terakhir kali ia melihat Nara menangis saat masih duduk di bangku sekolah dasar kelas lima, dan itu pun karena Kelvin yang memarahi Nara. Karena Nara yang sangat keras kepala ingin menaiki sepeda dan pada akhirnya jatuh. Di saat itulah ia melihat gadis itu menangis.

"Pergi, Vin.." lirih Nara. Bahkan suaranya terdengar bergetar dan juga serak.

"Gue gak mau lo liat gue nangis." Lanjutnya.

"Tapi Nar.. lo jangan kayak gini," Sahut Kelvin, "kenapa lo malah gak langsung samperin dia? Orang kayak dia gak perlu lo pertahanin. Mending lo putus dari dia." Ucap Kelvin seraya menatap Nara.

Nara terdiam sejenak. "Maaf, Vin. Gue belum bisa cerita sekarang dan tinggalin gue sebentar." Ucap Nara yang masih berada di posisi yang sama.

Terdengar hembusan nafas kasar dari Kelvin, "nanti kalo ada apa-apa, langsung hubungi gue." Ucap Kelvin. Dan Nara mengangguk lalu pria itu berdiri dari duduknya, lalu menepuk pelan puncak kepala Nara.

Belum ada selangkah Kelvin meninggalkan Nara. Ia sudah melihat sahabatnya Nara, tak lain dan tak bukan ia adalah Eva yang baru saja memasuki kelas lalu menatap Kelvin dengan terkejut.

Kelvin langsung menghampiri Eva seraya mengangkat satu telunjuknya di depan bibirnya.

"Nara kenapa?!" Bisik Eva, namun terdengar nada suaranya sedikit meninggi.

"Nara lagi nangis, lo temeni dia dulu." Pinta Kelvin.

"Pasti lo bikin Nara nangis, 'kan?" Tuduh Eva.

"Bukan gue," Sahut pria itu, "gue mau ke kelas dulu." Pungkas Kelvin dan Eva mengangguk.

Kelvin langsung berlari meninggalkan kelas itu. Ia mempercepat langkah kakinya menelusuri koridor tanpa di sengaja ia melewati kelasnya sendiri, matanya terus saja terfokus pada seorang pria di ujung sana tak lupa juga kedua tangannya terkepal kuat hingga ia sampai tepatnya di kelas X IPS 2. Dan....

BUGH!

TO BE CONTINUED

Gimana untuk part ini? Pastikan kalian udah vote dan comment untuk part selanjutnya.

Semoga harimu menyenangkan
Thank u!

10 Maret 2022

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 129K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
7M 297K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
10.6M 675K 44
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
4.2M 319K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...