OUR SUN 2 (KIM SUNOO enhypen)...

By hwanggummy

193K 12K 4K

Oneshoot Dom:all member Sub:kim sunoo "Kembali pada ke uwuan" BxB Homophobic jangan coba-coba! 21+ More

kim sunoo story
park sunghoon x kim sunoo
jungwon x sunoo x niki
jay x sunoo
heeseung x sunoo
jake x sunoo x sunghoon
REVENGE (jakehoon) 1
sungsun(the obsession 1)
info
SUNGSUN
SunSun🔞🔞
SUNSUN(MY ALPHA) 1
promosi
maturity (SUNGSUN🔞++)
jaynoo "KELAM"
KELAM
KELAM
KELAM
KELAM
(edelweiss)
SUNGSUN(angel baby)
angel baby
angel baby
angel baby
angel baby
angel baby
pria baik(jakenoo) bonus
zombie(sungsun) bonus END
PUBERTY (yangsun) vers chap lengkap
new story

EROTOPHOBIA(sungsun) vers chap lengkap

6.8K 318 86
By hwanggummy


satu lagi deh

____________________________________

Bxb area
Main cast sungsun couple
Hybrid Mature konten 🔞🔞❗❗
Fantasi story

Sudah di kasih tau yah jadi yang tidak nyaman dengan bacaan seperti ini bisa di skip...

___________________________________________















"Broo...! "

"APA?? "

"woww... Calm down, mengapa kau di sini, mana marisa? "

Jake, pria berdarah campuran itu melirik kiri kanan menelisik setiap sudut kamar mewah milik sang atasan sekaligus teman dekat nya

Tak lama terdengar helaan nafas dari pria pirang yang duduk di sofa besar dengan satu gelas wine yang terselip di antara telapak tangan dan jari-jari besar nya, dan jangan lupakan piyama hitam sutra yang melekat indah di tubuh kokoh itu

Wajahnya kusut, dan jelas setengah mabuk di lihat dari sorot mata yang sayu penuh rasa frustasi
"Dia pergi? "

"Why man, secepat ini, aku baru menyuruh nya masuk 15 menit yang lalu? " Ucap Jake dengan wajah bertanya
Pria berusia 26 tahun itu mengurut pangkal hidung bangir nya berpikir kali ini pekerjaannya sia-sia lagi

"Aku mengusir nya, tidak berguna aku tetap muntah sialan" Umpat pria pirang yang masih terduduk di sofa tubuh tegap nya bersandar lelah di kepala sofa

"Ayolah sunghoon, coba tahan sebentar aku yakin kau akan sembuh berapa jenis wanita lagi yang harus aku uji coba pada mu? " Jake lebih frustasi pria itu lebih putus asa melihat begitu menyedihkan nya cobaan hidup sang kawan benar-benar tidak ada kesenangan hidup untuk pria tampan, mapan, kaya jika terus seperti ini sampai tua

"Kau tidak akan mengerti rasanya Jake, aku akan melajang saja seumur hidup ku jika terus begini, aku tidak butuh wanita mana pun, aku muak aku tidak peduli lagi" Sunghoon, pria pirang pemilik mata sayu itu mengoceh setengah bergumam hingga sebagian ucapan nya sulit di pahami

" Seks itu menyenangkan bodoh, memang kau saja yang aneh dengan penyakit sialan mu itu, cobalah untuk tidak mengingat masa lalu mu lagi, kau sudah bahagia lihat diri mu, berapa usia mu, wanita cantik mengantri menanti penis mu di luar sana park Sunghoon" Jake akhir nya mengomel seperti sebelum dan sebelum nya bukan sekali dua kali ini terjadi tapi hampir setiap malam, benar-benar sudah buntu dengan penyakit aneh yang di derita atasan nya ini

"Berisik... Apanya yang menyenangkan, setiap kali wanita wanita itu memakan penis ku,eohh rasanya aku ingin muntah saat itu juga. Aku lebih baik mati sudah cukup jangan carikan aku wanita manapun lagi aku akan menerima hidup ku yang seperti ini oke, jadi pergilah"
Balas Sunghoon, pria itu menaruh gelas wine yang ia pegang di atas meja lalu berjalan menuju ranjang king size milik nya dan menenggelamkan diri di alas empuk itu.

"Sunghoon, aku peduli pada mu" Kali ini Jake terenyuh ucapan nya sedikit keterlaluan saat ini, ia sadar itu dan langsung duduk di ujung ranjang menatap pria yang ber telungkup di sana dengan wajah nanar, tentu ini sangat sulit untuk Sunghoon karna mengidap penyakit aneh yang membuat nya phobia terhadap perempuan seperti sentuhan fisik, ciuman, skinship, apapun yang berhubungan dengan itu di karenakan trauma di masa lalu
Harus nya Jake tidak menyinggung ini, Sunghoon bisa berprilaku normal saja harus nya ia sudah sangat bersyukur
Bagaimana jika saat itu Sunghoon tidak pulih dan terus terpuruk akibat trauma nya mungkin Jake akan kehilangan sunghoon

Bagi banyak orang di luar sana yang begitu singkat mengenal Sunghoon, pria pirang berusia 25 tahun itu adalah pengusaha muda kaya yang sukses dengan banyak uang dan pasti jika menyangkut uang wanita akan mengikuti kemanapun pria itu pergi tapi nyatanya tidak

Sejak Sunghoon menginjak usia 17 tahun pria itu belum pernah memiliki kekasih bahkan teman wanita sekali pun karna ia mengalami trauma akibat pelecehan yang di lakukan ibu tiri nya sendiri.
Peristiwa itu terjadi saat usia Sunghoon baru 14 tahun, dimana saat itu Sunghoon bahkan belum benar-benar mengalami pubertas, setiap kali Jake tak sengaja menyinggung peristiwa itu Sunghoon memang terlihat baik-baik saja tapi ada penyesalan di mata khas yang sayu itu, jika saja dulu ia tidak mengizinkan ayah nya menikahi wanita malam pemilik bar itu mungkin hidup nya tidak akan di hantui trauma seperti sekarang.

2 tahun, selama 2 tahun lebih Sunghoon harus terus menerus menerima perlakuan mengerikan itu hingga ia mengalami rasa takut luarbiasa bahkan depresi di usia yang masih sangat muda
Butuh waktu sangat lama bagi nya untuk pulih dan menjalani hidup layak nya pria normal tapi sayang nya tidak semua hal bisa ia capai setelah bangkit dari keterpurukan nya, salah satu nya adalah penyakit erotophobia yang kini harus di derita Sunghoon.

"Aku benar-benar lelah Jake, kembalilah senin pagi. Tidak perlu bawa psikiater lagi atau dokter manapun kita hentikan terapi nya biarkan aku hidup tenang dengan cara ku sendiri"
Timpal Sunghoon dengan nada suara setengah terendam oleh bantal

Mendengar itu Jake menghela nafas, mana mungkin Sunghoon akan terus hidup seperti ini selama nya
"Sunghoon, kau pasti sembuh, coba bayangkan ketika masa itu datang kau bertemu wanita yang tepat, menikah, lalu memiliki banyak anak. Kau akan tau se berarti apa hidup mu nanti Sunghoon, aku tidak mungkin mengurus mu selama nya . Jika aku tidak ada siapa yang akan mengurus mu"

Sunghoon terduduk, melirik Jake yang menunduk sendu di belakang nya, Sunghoon mengerti Jake tengah khawatir dengan hidup nya ia juga memikirkan ini, Jake takut jika diri nya akan terus sendiri seumur hidup khawatir tentang siapa yang akan mengurus nya, merawat nya di masa tua tentu Jake tidak mungkin terus bersama nya juga.

"Jake, jangan terlalu memikirkan aku, aku baik-baik saja tidak ada yang tau apa yang akan terjadi di masa depan jadi jangan khawatir. Pulang lah jam kerja mu sudah habis. Maaf membuat mu lembur"
Sunghoon berucap lalu tersenyum sambil menepuk bahu Jake

"Kesepian itu menyakitkan hoon, aku tidak ingin kau merasakan itu lagi"

Sunghoon menyibak rambut pirang nya lalu mengangguk pelan, selama ini Sunghoon tidak begitu merasa kesepian karna ada Jake bersama nya tapi suatu hari ia pun mengerti Jake akan mengurus diri nya sendiri masa depan nya, juga mencapai mimpi nya, Sunghoon sebenarnya tidak siap dengan itu tapi harus bagaimana lagi.

"Aku bilang jangan terlalu memikirkan aku, banyak hal yang bisa aku lakukan tanpa siapapun jadi tenang lah"

Jake membuang muka lalu berdiri dari duduk nya
"Oke, aku akan pulang besok libur, apa aku perlu kesini atau tidak? "

Sunghoon menggeleng sambil memainkan ponsel nya
"Berkencan lah besok, jangan mengurus ku terus jadi tidak perlu datang ke sini"

Jake berbalik melirik Sunghoon sekilas
"Kau yakin, tidak akan kesepian jika aku tidak ada? "

Setengah mengejek, Sunghoon sangat hafal nada menyebalkan itu ia hanya membalas nya dengan gelengan tanpa lirikan, tangan besar nya berayun mengusir

"Baiklah, sampai jumpa di kantor boss"
Jake pamit lalu berjalan mendekati pintu keluar

Namun baru lima langkah menjauh Sunghoon kembali berseru
"Jake bisa carikan aku hewan peliharaan sebelum kau pergi kencan"

Jake berbalik menatap heran pria pirang yang kini duduk dengan wajah menyedihkan
Katakan saja ia kesepian mengapa susah sekali
"Mau apa? Kucing, anjing? " Jake sigap membuka ponsel nya
Mencari di situs online lebih mudah dan bisa sampai besok pagi jika ia memesan sekarang

"Jangan kucing aku alergi" Sunghoon menyangga dagu nya

"Anjing? " Tawar Jake

"Aku takut anjing, dia sangat berisik"
Sunghoon menggeleng

"Buaya? " Tawar Jake lagi

"Lebih baik kau saja klo begitu"
Sunghoon berucap lalu bangkit dari kasur nya menghampiri Jake yang masih berdiri di depan pintu dengan wajah setengah kesal

"Sialan, kau samakan aku dengan buaya"

"Bercanda" Cengiran menyebalkan tercetak di bibir tipis milik Sunghoon

Pria pirang itu ikut menatap ke layar ponsel terbuka milik Jake
"Kau pesan hewan peliharaan di situs gelap? "
Tanya Sunghoon terkejut

"Ya, memang kenapa? " Jake balik bertanya

"Itu ilegal, bagaimana jika yang datang dinosaurus? " Celetukan Sunghoon membuat Jake naik pitam, jika saja pria bodoh ini bukan boss nya
Tangan nya sudah gemetar ingin memukul

"Ck... Tidak akan, aku pesan rubah putih ini lihat!" Jake tersenyum menatap foto rubah putih mungil di list pembelian nya

"Lucu kan?, " Seru nya menunjukan foto rubah putih mungil yang melingkar di mangkok besar
Sunghoon masih sedikit curiga yang ia tau segala sesuatu yang di jual di situs gelap adalah hal-hal yang aneh
Untuk apa seseorang menjual rubah kecil putih lucu itu di situs gelap dengan harga cukup tinggi, siapa yang akan membeli?
Oh ada yang membeli siapa lagi jika bukan teman nya ini

"Gila, 80 juta yang benar saja Jake? "Sunghoon mengeluh kesal harga semahal ini untuk rubah sekecil itu teman nya ingin membuat ia bangkrut dalam satu malam

" Jangan perhitungan, ini langka lihat! Umur nya panjang dia bisa menemani hari tua mu"
Jake membeli rubah itu tentu dengan uang Sunghoon

Sunghoon hanya menghela nafas lelah, uang 80 juta raib dalam semalam hanya karna hewan peliharaan
" Besok pagi pesanan mu akan datang. Aku pergi dulu, selamat malam boss" Jake mengacungkan jempol nya pada Sunghoon sebelum pergi.

___________________________________________







"Tok... Tok....! "

"Permisi pak? "

"Pak... Maaf"

Sunghoon mendesah kasar, dengan wajah kusut khas bangun tidur pria itu bangun lalu terduduk di samping ranjang
"Apa?? " Seru nya dengan nada serak

"Ada paket untuk bapak di bawah" Ucap seorang pria di balik pintu kamar Sunghoon, pria tua yang sudah hampir 7 tahun bekerja di rumah Sunghoon

"Hmm... Tunggu sebentar pak biarkan saja di bawah" Teriak Sunghoon setengah bergumam lalu mengusap wajah nya kasar
Mata sayu nya masih sulit untuk terbuka sempurna juga rambut pirang kusut nya yang sebagian mencuat keatas

Terdengar langkah terseret, sunghoon turun dari kamarnya hingga pandangan remang itu menatap dus besar yang tergeletak di depan pintu utama rumah besar nya

"Cepat sekali" Gumam sunghoon menghampiri dus besar itu lalu membuka nya perlahan
Menunjukan kotak kerangka besi berisi hewan mungil berbulu putih yang melingkar lucu di dalam sana

Sunghoon terkejut, sesaat setelah dus itu terbuka wangi harum manis menyeruak dari dalam sana bersumber dari rubah putih yang masih tertidur
"Ini seperti boneka. apa aku di tipu? " Gumam sunghoon membuka pintu kerangka besi nya lalu menyentuh perlahan ekor berbulu si rubah putih

Rubah mungil itu menggeliat menggerakan ekor yang baru saja di usik membuat sunghoon tanpa sadar tersenyum dengan rasa gemas, rubah ini ternyata hidup di lihat dari hidung yang bergerak lucu juga telingan dan kibasan ekor
Mata cantik si rubah mengerjap sesaat menatap kearah sunghoon lalu kembali tertidur.

"Lucunya" Gumam sunghoon tersenyum sumringah lalu membawa rubah kecil itu menuju kamar nya.
Ini Weekend dan sunghoon akan berdiam diri di rumah menghabiskan waktu nya bersama rubah putih mungil yang sudah menjadi peliharaan nya.

"Siapa nama mu? " Tanya sunghoon gemas lalu menaruh tubuh mungil berbulu itu di ranjang berantakan milik nya
Di lirik kardus besar yang ia bawa untuk melihat apa saja yang ada di dalam sana selain si rubah menggemaskan ini

Tapi tidak ada apapun di dalam sana, rugi sekali harga semahal itu tanpa ada peralatan atau makanan bonus untuk rubah nya
Karna masih penasaran sunghoon membalik dus nya hingga ada dua bingkisan jatuh dari sana, satu berisi hoodie cantik berwarna biru muda lalu satu bungkus plastik kecil berisi kalung dengan leontin berukir tulisan di dalam sana

"Ss.. Sunoo" Di baca nya ragu tulisan di leontin itu lalu di pakaikan di leher rubah yang masih tertidur pulas
Rubah malas, pikir sunghoon karna sejak tadi tidak ada yang rubah itu lakukan selain tidur. Tidak ada pemberontakan, mencakar, atau acara penyesuaian lingkungan
Tidak ada
Rubah itu seperti sudah terbiasa menjadi hewan peliharaan seperti ini

"Kebesaran" Sunghoon berucap dengan nada bertanya kalung yang di pakaikan ternyata terlalu besar begitu juga bonus hoodie yang baru ia buka
Tidak mungkin kan hoodie untuk manusia di pakaikan di tubuh mungil si rubah ini

Jadi Sunghoon menyimpan itu di atas meja kecil di samping ranjang nya
Tidak ada yang berguna dari dua benda ini harus nya dari pada benda-benda tak berguna itu mengapa tidak selipkan saja bonus makanan untuk rubah nya.

"Tunggu di sini sunoo, aku mandi dulu sebentar, setelah itu aku akan memberi mu makan"
Sunghoon mengusap lembut permukaan bulu halus si rubah putih ini, membuat tidur si rubah terusik lalu menyeka wajah berbulu nya dengan tangan bercakar yang mungil.

_______



"Boss, paket mu sudah datang? "

Sunghoon yang tengah berbaring santai di balkon kamar melirik rubah kecil yang tengah berguling lucu di atas perut nya
Satu jam lalu ia baru selesai mandi dan menikmati sarapan sambil memberi makan sunoo si rubah putih peliharaan nya

"Sudah, sesuai pesanan tapi aku masih merasa rugi karna 80 juta ku habiskan hanya untuk bola bulu se kecil ini" Sunghoon membalik layar ponsel nya agar pria di balik layar pipih itu dapat melihat tingkah menggemaskan si rubah

Jake berseru lucu di seberang sana mumuji berapa menggemaskan nya hewan berbulu lebat itu
"Woow... Rubah ini cantik, ekor nya bagus. Aku baca di deskripsi nya rubah itu bisa melakukan banyak hal karna itu harga nya mahal"

Penjelasan jake membuat Sunghoon berdecih, melakukan banyak hal apa nya rubah ini hanya makan tidur dan bermain terus begitu sampai Sunghoon menua nanti. Sunghoon juga tidak percaya jika rubah ini berumur panjang itu terlalu berlebihan untuk mempromosikan se ekor hewan peliharaan.

"Aku tidak berharap banyak, setidak nya sunoo tidak akan membiarkan ku kesepian"

"Nama nya sunoo? Kau yang memberi nama? " Tanya jake dari balik ponsel

Sunghoon menggeleng mendekatkan kembali ponsel milik nya agar menghadap tepat di wajah
"Tidak, nama itu sudah ada di kalung nya. Lagi pula aku juga tidak berfikir akan memberi nya nama"

"Jantan atau betina? Aku tidak sempat membaca semua nya di situs"

"Mana aku tau? Oh tunggu aku matikan dulu ada telpon dari kantor" Sunghoon buru-buru mematikan sambungan video nya bersama jake lalu mengangkat panggilan itu

"Siapa yang datang ke kantor? "

"...... "

"Oke aku akan ke sana 15 menit lagi" Panggilan bekerja di hari libur
Bagus sekali sunghoon. Habiskan lah waktu seumur hidup mu untuk mencari uang

Mood pria pirang ini sedikit memburuk, hari libur nya terganggu. Dan mengapa pria dari dubai itu harus datang di hari membahagiakan seperti ini sungguh menyebalkan
Sunghoon melirik rubah kecil yang melingkar gemas memeluk ekor nya sendiri tepat di pangkuan nya

"Hahh.... Aku harus pergi sunoo, tidak apa-apa jika aku meninggalkan mu sebentar hmm? Aku akan segera kembali" Gumam pria tampan ini sebelum berdiri lalu memeluk rubah mungil itu di bahu nya dan membawa sunoo masuk ke dalam kamar, tidak lupa mengunci balkon nya lalu berseru menitipkan si peliharaan pada tuan Lee si penjaga rumah.

"Paman, nanti beri makan sunoo ku pukul 1 siang, jika sampai malam aku belum pulang beri rubah itu.makan malam" Pesan Sunghoon pada pria tua yang sudah sangat ia percayai

"Baik tuan"

"Oh dan satu lagi, biarkan saja dia berkeliaran di dalam rumah asal jangan sampai keluar. Harga nya terlalu membuat ku pusing jika sampai rubah itu hilang" Sunghoon mengeluh menyentuh pelipis nya membuat pria tua di depan nya hanya tersenyum canggung sambil menatap rubah manis yang terus saja berjalan-jalan di sekitar kaki tuan nya.











___________________

Sunghoon pulang hampir tengah malam bahkan paman Lee sudah pulang kerumah nya sendiri di jam selarut ini
Lalu apa kabar si rubah manis nya
Pria pirang itu melangkah gontai memasuki kamar besar nya lalu melihat si rubah peliharaan nya tidur melingkar di atas sofa

Tak lama Sunghoon menyadari sesuatu, wangi manis itu lagi kini seakan menyebar di seluruh sudut kamar luas nya
Tubuh tegap tinggi itu berjongkok memainkan telingan menggemaskan rubah nya hingga bergerak lucu lalu mengendus ekor lebat milik si rubah untuk memastikan wangi itu memang berasal dari rubah nya dan benar saja
Aroma nya semakin kuat, seperti campuran melon juga vanilla

"Kau ini fungsi nya pengharum rungan juga yah?" Sunghoon terkekeh setengah tertawa melihat rubah ini sedikit mengurangi rasa lelah dan suntuk nya

Tidak ingin mengganggu Sunghoon membiarkan rubah itu lalu menjauh untuk memperhatikan diri nya sendiri
Mandi? Tidak perlu mandi pria jangkung itu melempar jas nya lalu membuka satu persatu kancing kemeja hitam yang ia kenakan menyisakan kaus hitam tipis di balik nya

"Huhh.... " Sunghoon membuang nafas kasar lalu membanting tubuh tegap nya di alas lembut nan empuk membiarkan kaki nya menjuntai dan sedikit mendongak saat leher nya menimpa guling di sana.

Tak lama pandangan nya meremang, melemah lalu tertidur dalam waktu singkat.



❗❗


Tidak lama bagi Sunghoon untuk tidur dan tidak lama pula ia tertidur pasal nya sunghoon masih sering bermimpi buruk jadi ia akan terbangun kembali lalu mulai tidur lagi jika ia mengkonsumsi obat tidur
Jake sudah melarang nya mengonsumsi obat itu lagi karna sudah membuat nya kecanduan tapi bagaimana lagi tanpa obat itu sunghoon akan terus bermimpi buruk

Sunghoon terbangun sekitar 20 menit kemudian, kepala nya pasti akan berdenyut nyeri dan pusing setelah nya
Mata sayu itu terbuka menatap lurus ke arah langit-langit, mimpi sialan itu lagi untung nya ia bangun meski keringat sudah merembes di area kening dan leher nya

"Hh.. " Nafas Sunghoon tersendat, merasa ada yang aneh dengan tubuh nya, tidak bukan tubuh nya yang aneh tapi area selat nya yang terasa aneh
Apa yang terjadi? Dan ketika ia bangkit begitu terkejut nya ia, membeku tanpa suara mata legam sayu itu menatap horror seseorang di depan nya.

Orang asing, bersimpuh di antara dua kaki nya, tengah sibuk dengan sesuatu, yaitu area selat Sunghoon yang masih di lapisi celana kerja nya
"Sshh.. Kau, siapa kau? " Ucap Sunghoon terbata-bata lalu meng gigit bibir bawah nya sendiri saat sosok asing itu menghisap gundukan di balik celana kain berwarna krem itu.

Bahkan area itu sudah basah karna air liur

Sosok asing itu mendongak memacarkan mata kecoklatan berbinar yang indah, tubuh molek cantik yang sangat putih sedikit kemerahan tanpa sehelai benang pun yang menempel di sana, wajah sayu dengan pipi berisi yang sudah sangat merona, bibir gemuk nya memerah lembab juga rambut pendek hitam yang berkilau dan terlihat halus.

Sunghoon hampir pingsan ketika sosok indah itu berkedip polos pada nya
Hingga kedua telinga rubah di atas nya bergerak bergantian
Rubah?

"Tuan! " Suara khas anak laki-laki yang halus terdengar di telingan Sunghoon dari bibir sosok manis ini
Tubuh molek seorang remaja laki-laki kurus, tubuh tanpa cacat dan jangan lupakan ekor lebat yang kini mengibas dengan semangat

"Ss.. Sunoo"

Seketika suara dengkuran terdengar, persis seperti suara rubah itu, ya rubah peliharaan baru Sunghoon bernama sunoo
Seketika sosok manis itu tersenyum sayu lalu menggesekan pipi nya di area selat milik Sunghoon

"Sunoo rindu tuan, mengapa tuan pergi lama sekali? "
Suara lembut melantun lebih panjang dari sebelum nya, membuat Sunghoon mengerutkan kening heran entah ia masih bermimpi atau khayalan gila
Rubah nya berubah menjadi anak laki-laki yang molek juga dengan ekor dan telinga berbulu yang benar-benar nyata

"Ap... Apa yang kau lakukan? " Sunghoon meringis menapak kan kaki nya kencang ke lantai saat lagi-lagi rubah siluman ini menghisap area penis nya yang masih di lapisi celana

"Ini masa sunoo kawin, apa tuan tidak mau bermain dengan sunoo? "

Tuan?

Kawin?

Dengkuran?

Bulu?

Ekor?

Mahkluk apa sebenarnya ini? Tingkah bak binatang setengah manusia begitu juga tubuh itu, dan di mana rubah peliharaan nya? Apa benar sosok di depan nya ini jelmaan rubah nya

"Shit.. " Sunghoon mengumpat sudah di duga semua hal yang di jual di situs gelap bukan lah hal biasa pantas harga rubah itu setara harga wanita psk bahkan lebih ternyata karna ini

Sunghoon bangun tiba-tiba lalu tak sengaja menendang bahu sosok manis yang bersimpuh di bawah sana hingga jatuh menjauh lalu meringis pelan

"Tuan... Tidak sukaa? " Eluh nya dengan suara lirih lalu meringkuk melilit tubuh telanjang indah itu dengan ekor besar berbulu nya.
Sunghoon seketika menyeka hidung nya, bau itu semakin kuat, aroma harum yang manis kembali tercium lebih kuat lagi dari sebelum nya
Hampir membuat Sunghoon mabuk kepayahan

"Maaf, aku tidak sengaja" Sunghoon turun dari ranjangnya ikut bersimpuh di depan mahluk aneh ini sambil menyentuh permukaan kulit lembut itu ragu

"Tuan tidak suka sunoo yah hikss? " Manusia setengah rubah itu menangkup wajah nya ketika Sunghoon berusaha meminta maaf

"Tidak, ak... Aku hanya_, " Sunghoon berhenti melanjutkan ucapan nya, karna sesuatu terlintas di otak nya

Tunggu..

Mengapa tindakan manusia jadi-jadian ini tidak membuat nya risih, atau membuat phobia nya kambuh padahal anak ini baru saja menyentuh area sensitif nya bahkan menjilat nya
Sunghoon menunduk sebentar lalu melempar pandangan heran pada sunoo.

"Jangan menangis, aku menyukai mu"

"Tuan suka sunoo? " Isakan mahluk setengah rubah ini berhenti, wajah basah nya terangkat menatap sang tuan
Sunghoon tentu tertegun, ini terlalu indah dan cantik wajah itu begitu luarbiasa sempurna

"Kau benar-benar sunoo? " Tanya Sunghoon ragu dan tak lama ia mendapat anggukan cepat dari lawan bicara nya

"Rubah putih itu kau? " Sunghoon lanjut bertanya
Lagi-lagi sosok indah itu mengangguk lalu menggegam sebelah tangan Sunghoon mengarahkan jari besar itu ke salah satu telingan berbulu nya

Pupil Sunghoon membesar kala benda yang ia sentuh benar-benar nyata, Sunghoon mengelus telingan berbulu itu perlahan membuat sunoo menutup mata lalu mendengkur menikmati sentuhan sang tuan.

"Tidak mungkin, astaga kau ini mahluk apa? " Sunghoon benar-benar syok ini nyata dan ia tidak sedang bermimpi samasekali
Sunoo si manusia setengah rubah itu tidak menjawab seperti ia pun memang kebingungan mata cantik nya terus menelisik wajah sang tuan

"Ahhh.... " Sunoo meringis memeluk perut nya yang kembali panas seperti saat ia merubah wujud nya tadi
Sunghoon menatap sosok itu dengan aneh ketika beberapa perubahan kecil terlihat, seperti pipi sunoo yang semakin merah, mata kecoklatan nya tidak fokus, dan tubuh telanjangnya gemetar, mengerat menahan sesuatu

"Kau baik-baik saja? " Ucap Sunghoon bingung

Tak lama wangi pekat itu datang lagi, dan itu berasal dari sunoo, hingga Sunghoon mengerjap menutup mata karna kepala nya mendadak pening
Bau ini tidak mengganggu tapi seolah membuat nya mabuk mungkin sama saja

"Hh.. Panas" Eluh manusia setengah rubah ini hingga tubuh molek nya terlihat mengkilap karna lembab

Sunghoon kebingungan, apa yang harus ia lakukan? Perlahan tubuh tegak nya mendekat meraih kepala sunoo lalu punggung telanjang itu bersamaan, membawa nya dalam dekapan dan sunoo langsung membalas nya mencengkram kaus hitam Sunghoon di bagian punggung pria itu

Sunoo tengelam di dada bidang yang hangat, rubah itu sesekali mengendus bau tubuh Sunghoon yang begitu menenangkan bagi nya
Sunghoon masih diam dan terkejut tentu saja, pelukan ini tidak memunculkan reaksi apapun pada nya, phobia nya tidak kambuh apa mungkin karna anak ini laki-laki

"Tuan.. "

Sunghoon mengumpat dalam hati, tubuh nya mendadak ikut panas apa mungkin ini efek bau manis yang melekat pekat di tubuh rubah ini
Ah.. Sunghoon seperti nya sudah mabuk rasa aneh ini, luar biasa sungguh Sunghoon belum pernah merasakan udara seperti ini sebelum nya

"Sentuh aku tuan! "

Sunghoon mulai penasaran, apa mungkin phobia nya tidak berpengaruh untuk pria
Di sentuh nya tengkuk sunoo yang mendongak, sedikit ragu Sunghoon meraup bibir kemerahan yang setengah terbuka itu, melumat nya perlahan-lahan menunggu sesuatu yang biasanya terjadi saat melakukan tindakan ini, Sunghoon harus nya mual tapi ini

Sunghoon menutup mata nya dalam memfokuskan indra nya hanya di bibir dan lidah nya, terus meraup dan menghisap bibir gemuk sunoo merasakan mulut manis itu sedikit demi sedikit hingga tak sadar saliva menetes dari penyatuan bibir kedua nya Sunghoon menikmati sensasi menyenangkan ini

"Enghh... " Sunghoon melengguh dalam ciuman nya ketika glenyar aneh ia rasakan saat tangan nakal sunoo meremat penis nya
Anak rubah ini benar-benar membuat Sunghoon menggila

Ciuman mereka terlepas hingga benang saliva tercipta di antara kedua nya membentang semakin tipis bersamaan dengan jarak yang semakin terpaut
Sunoo mendongak dengan nafas terengah wajah memerah itu seolah menginginkan lebih

"Tuan.. " Ucap sunoo lirih meminta Sunghoon lebih menyentuhnya lagi, tangan nakal nya terus bergerak di bawah sana

"Kemari! " Sunghoon berdiri sambil mengangkat tubuh mungil sunoo di gendongan nya lalu mendudukan anak laki-laki itu di ranjang nya

"Panggil aku dengan nama ku, bisa? " Bisik Sunghoon parau
Mata gelap nya penuh kilatan membara layak nya pria normal biasa yang horny saat berhadapan dengan sesuatu yang menggairahkan
Yang sebelum nya tidak pernah Sunghoon alami selain rasa takut dan mual

"Nama tuan? " Sunoo mendongak memiringkan kepala nya dengan polos ke arah Sunghoon

Sunghoon seketika tersenyum, lalu mendekatkan bibir nya di telinga si manis
"Sunghoon! "
Bisik nya hingga membuat ekor berbulu sunoo terangkat dan mulai di kibaskan ke kiri dan kanan

"Sunghoon" Sunoo mulai menyebutkan nama nya

"Good boy" Puji Sunghoon sambil mengusap halus kepala dan telingan sunoo yang berbulu
Seketika suara dengkuran kembali bisa Sunghoon dengar lagi, sunoo tersenyum menikmati elusan lembut di kepala nya sambil menatap kagum pada paras rupawan sang tuan.

"Kita lihat apa yang bisa kau lakukan"
Sunghoon berdiri tegap di samping ranjang sedangkan sunoo mendongak menghadap nya dengan wajah menggoda, tidak ada yang Sunghoon lakukan pria itu hanya mengikuti gerak gerik si jelmaan rubah peliharaan nya itu

Sunoo menatap Sunghoon penuh puja berharap Sunghoon menyentuhnya tapi ternyata tidak ada tindakan dari pria itu hingga membuat sunoo gelisah lalu perlahan tubuh nya tak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh Sunghoon.

Jemari lentik nya lancang kembali menyentuh area sensitif di bawah sana, seolah lapar mengusap benda di balik celana itu lalu mendekatkan wajah nya.
"Huh... " Sunghoon terkejut menghela nafas kasar saat sunoo menghisap penis nya membiarkan kain krem itu kembali basar karna liur nya
Lidah sunoo bermain di sana sambil menggesekan pipi gembul itu di area penis Sunghoon

"Kau menginginkan nya? " Tanya Sunghoon dengan nafas tersendat
Penis nya sukses mengeras hanya karna jelatan sensual dari balik kain sialan yang di pakai nya

Sunoo mengangguk, membuka gesper Sunghoon terburu-buru
"Hey, calm down babe" Sunghoon tersenyum miring menyentuh kan jemari nya di telingan berbulu sunoo untuk menggoda rubah sexy itu

Perlahan celana Sunghoon turun hingga sesuatu yang sudah mengeras di balik nya tampak menampar pipi memerah sunoo
Tentu wajah sunoo girang tiada tara di genggamnya benda itu tiba-tiba membuat sang empu meringis sesaat
Sensasi ini luar biasa, dan mengapa Sunghoon hanya mampu merasakan nya sekarang karna makluk manis setengah rubah itu, hanya karna anak ini Sunghoon bisa merasakan kesenangan luar biasa.

"Nggh.. " Sunoo melengguh lagi, tapi tak separah tadi,sebelah tangan lentik nya menyentuh perut nya yang kembali panas lalu sesuatu seolah menggelitik nya di dalam sana
Posisi sunoo sedikit berubah, yang semula terduduk kini mulai mengangkat pinggul nya ke atas membuat sebelah tangan nya yang semula menyentuh perut kini berganti menyangga tubuh nya di permukaan kasur

Hingga dari atas sana Sunghoon bisa dengan jelas melihat lekukan indah itu, bokong sintal nya ekor lebat nya yang meliuk gemas begitu indah
"Kau suka? " Tanya Sunghoon dengan nafas memburu saat penis nya di kocok perlahan dengan tangan mungil yang dingin milik sunoo

Sunoo mendongak tersenyum layu lalu mengangguk semangat
Sunghoon menyusuri punggung halus sunoo dengan telapak tangan hangat nya hingga sampai di dua bongkahan sintal yang bergetar setiap kali Sunghoon meremas nya.

"Ah... " Sunoo mendesah setiap kali Sunghoon menyentuhnya seolah semua bagian tubuh itu akan sensitif jika di sentuh sang tuan

Tangan lentik nya berhenti mengocok penis Sunghoon membuat pria pirang ini berdiri tegap menunduk sambil menatap wajah memerah milik sunoo
Wajah cantik ,sexy dan kacau itu lah yang sunghoon lihat, mata kelam nya mengikuti gerak gerik si rubah nakal nya

"Akkhh.... Sun" Sunghoon mendongak seketika
Kening nya berkerut tajam, bibir nya setengah terbuka dan mata kelam nya tertutup erat saat sunoo mulai menjilat ujung penis nya, menjilat nya perlahan dan intens, lalu memasukan seluruh nya kedalam mulut kecil itu

"Oh.. Shht... " Sunghoon hampir mengumpat ketika sensasi hangat dan basah menggelitik benda pusat nya di bawah sana
Pertama kali nya seumur hidup Sunghoon merasakan kegilaan bak di surga ini karna yang di perbuat ibu tiri nya dulu sama sekali tidak Sunghoon nikmati sedikit pun hanya rasa sakit yang menyesakan di dada nya hingga menghancurkan mental pria itu sampai saat ini

Tapi sunoo, anak ini seperti penawar untuk nya ada yang berbeda dari sosok mungil setengah rubah ini dan Sunghoon mampu merasakan itu
Hanya bersentuhan dengan sunoo hingga sejauh ini ia bahkan masih baik-baik saja

"Hmmpphh... "

Sunghoon menyapu bibir nya dengan lidah lalu menutup mata sesaat dan kembali membuka nya lagi setiap kali rasa hangat melingkupi penis nya bercampur dengan rasa membuncah pandangan nya berkunang ketika menunduk memperhatikan kegiatan sunoo di bawah sana, kepala anak itu terus maju mundur sebagian penis nya yang tak muat ia kocok dengan tangan mungil nya

Sesekali sunoo mengeluarkan benda keras itu dari mulut nya lalu di mainkan setelahnya kembali di telan sampai di bagian ujung mulut nya membuat penis Sunghoon semakin mengeras, akibat vibra yang di rasakan di ujung penis nya dari dinding faring milik sunoo

"Hh... Sshhlebih cepat sunoo" Desah Sunghoon pinggul nya mulai ikut bergerak berlawanan dengan gerakan sunoo, tanpa ia sadari tangan besar nya sudah mencengkram rambut sunoo menekan kepala simanis itu agar lebih cepat bergerak

"Heeghh... "
Sunoo melengguh dengan mulut penuh saat lutut Sunghoon gemetar karna pelepasan pertama nya

Sunoo sengaja menekan kepala nya dalam bahkan kedua tangan mungil nya memeluk paha Sunghoon membiarkan cairan sperma itu tumpah di mulut nya
"Sunoo.. " Panggil Sunghoon terengah ia baru tau jika seks ternyata se menyenangkan ini jika bersama seseorang yang tepat
Jujur saja Sunghoon bahkan sudah sangat puas hanya dengan service mulut dari sunoo

Sunoo mendongak tersenyum polos dengan mulut terbuka, menunjukan sisa cairan Sunghoon yang sebagian tidak tertelan hingga mengali melewati dagu nya
Harus nya Sunghoon muntah melihat ini tapi ketika sunoo yang melakukan nya rasanya bangga dan ini pemandangan super indah
Sunoo benar-benar sangat memuja nya

Sunghoon tersentak ngilu saat sunoo kembali mengulum penis nya, menghisap ujung benda keras yang memerah panas itu lalu menjilat memutar tepat di lubang kecil yang baru saja mengeluarkan cairan hangat

"Ugh.. Sunoo cukup! " Sunghoon menahan kepala sunoo membuat wajah menggemaskan itu menjauh dari kejantanan nya.

Tubuh Sunghoon menunduk mengecup kening sunoo sebagai hadiah lalu di usap nya penuh rasa bangga pucuk kepala sunoo hingga anak itu memekik senang, dengkuran halus nya kembali terdengar bersamaan dengan kedua telinga rubah nya yang bergerak bergantian saking senang nya.

Se senang ini kah rubah kecil ini setelah memuaskan tuan nya
"Apa karna ini harga mu sangat mahal? Tapi aku rasa aku beruntung ternyata harga itu terlalu murah untuk sosok luar biasa seperti mu. Apa ini salah satu kegunaan mu? "
Tanya Sunghoon lembut ketika ia duduk bersandar di kepala ranjang karna sunoo beringsut mendekat lalu mendusel manja di dada hingga Sunghoon kembali menaikan celana nya

Tak lama sunoo mendongak lalu mengangguk cepat memasang wajah polos ia memiringkan kepala dengan senyuman cantik nya
"Sunoo tidak akan meninggalkan tuan sampai tuan bosan"
Ucapan polos itu membuat hati Sunghoon terenyuh

"Berapa banyak tuan yang pernah memiliki mu? " Tanya Sunghoon ragu

Sunoo seperti berfikir lalu memperbaiki posisi duduk nya agar semakin nyaman di pangkuan Sunghoon
"Satu, jadi dua setelah bertemu tuan" Sunoo mengacungkan satu jari nya

"Tapi tuan sunoo dulu jahat" Bibir sunoo menekuk sedih lalu memeluk perutnya sendiri

Alis Sunghoon bertaut bingung, sedikit kecewa saat tau bukan hanya diri nya yang merasakan bagaimana memiliki sunoo
"Jahat seperti apa? " Tanya Sunghoon penasaran

"Tuan sunoo ingin punya bayi, tapi saat sunoo punya bayi tuan sunoo membuat nya mati. Rasanya sakit sekali"

Sunghoon memiringkan kepala masih bingung dengan ucapan si manis di depan nya ini
"Can you get pregnant? "

Sunoo terkekeh sesaat memandang ekpresi Sunghoon yang terlihat lucu
"Hh... Tuan sunoo dulu juga selalu bicara dengan bahasa Inggris"

"Jawab sun? " Sunghoon sedikit membentak

"Apa? " Sunoo bertanya bingung dengan nada pelan

"Kau bisa hamil? " Sunghoon kembali bertanya lalu segera di angguki sunoo
'Ya ampun mahluk apa kau ini sebenarnya" Gumam Sunghoon dalam hati tak habis pikir sebenarnya sunoo ini jenis manusia apa? Mengapa begitu banyak keanehan di tubuh anak ini

"Tunggu di sini?! " Sunghoon berfikir sejenak lalu menyuruh sunoo turun dari pangkuan nya

"Kau lapar? " Sunghoon bertanya sebelum beranjak dari ranjang

Sunoo mengeleng
"Sunoo mengantuk" Anak rubah itu mengucek mata nya sesaat

Sunghoon bangkit dari ranjang meraih hoodie biru muda yang masih tersampir di meja nakas nya lalu segera di pakaikan pada tubuh sunoo
"Tidur lah,kau tidak akan jadi rubah kecil lagi kan? ! " Titah Sunghoon

"Jika Sunghoon tidak suka sunoo akan terus seperti ini di depan Sunghoon" Jawab sunoo polos lalu berbaring saat Sunghoon menuntunya untuk berbaring di ranjang

"Oke tidur lah" Setelah mengatakan itu Sunghoon memasuki kamar mandi sambil membawa ponsel di tangan nya untuk mengubungi seseorang.

"Hallo jake"

Terdengar suara gemerisik dari sebrang ponsel nya
"Astaga ini tengah malam boss, ada apa? " Suara serak khas bangun tidur

"Kirimkan link situs gelap tempat kau membeli sunoo!" Titah Sunghoon cepat

"Sekarang? Apa terjadi sesuatu? " Tanya jake bingung

"Tidak ada tapi kirimkan sekarang aku tunggu". Sunghoon mematikan ponsel nya menunggu notifikasi sampai di aplikasi chat nya

Tidak perlu menunggu lama tidak sampai satu menit link nya sudah sampai dan ketika Sunghoon membuka nya beberapa kategori barang cukup banyak di jual di situs ini
Seperti barang antik berharga fantastis bahkan memperjual belikan manusia sampai Sunghoon menemukan ikon bertuliskan 'hybrid' di sana. itu ikon terakhir jadi Sunghoon membuka nya hingga beberapa foto hewan bermunculan, kucing, anjing, paling banyak di jual dengan harga murah tidak sampai 50 juta lalu kelinci dan rubah gurun terakhir rubah putih dengan pengajuan harga tertinggi ini jelas bukan dari tokok tapi di jual per orang

Pemilik sunoo sebelum nya ternyata bukan yang menjualnya sekarang, sunoo seperti di jual dari tempat penampungan pantisuhan ilegal
"Sebenarnya mahluk apa kau ini sunoo? " Sunghoon membaca deskripsi di halaman itu dengan serius

Banyak hal mengejutkan yang ia baca di sana, pantas jake tidak membaca semua deskripsi nya karna ini terlalu panjang tapi karna rasa penasaran Sunghoon membaca semua nya

Sunoo adalah salah satu manusia eksperimen yang berhasil di kembangkan dan di perjual belikan. Tak terbayangkan se mengerikan apa perjalanan hidup rubah kecil nya ini
Hybrid di ciptakan sebagai alat untuk manusia, mahluk ini bisa hidup layak nya orang biasa dan membantu banyak pekerjaan tapi mahluk ini paling sering di perjualbelikan sebagai pelacur bahkan ibu pengganti bagi pasangan yang tidak bisa memiliki keturunan karna beberapa keistimewaan yang berhasil di kembangkan itu. mahluk ini memiliki naluri manusia dan binatang dalam diri mereka tergantung dengan hewan jenis apa ia di kembangkan. Sunghoon membekap mulut nya rahang nya hampir sukses terjatuh ia amat terkejut jadi mungkin sebelum nya sunoo hanya terlahir sebagai anak laki-laki biasa.




















































Ini sudah pukul 2 pagi tapi Sunghoon tidak tidur sama sekali, pria itu duduk bersandar di sofa kamar tepat menghadap ranjang king size milik nya yang kini terisi sosok asing
Sosok itu masih tertidur pulas sesekali telingan berbulu putih milik si manis ini mencuat bergerak cepat ke atas begitu pula ekor nya yang membelit lucu sebagian tubuh bawah milik sunoo

Sunghoon masih tak percaya jika anak laki-laki setengah rubah ini adalah sunoo masih sulit untuk di percaya sungguh Sunghoon tidak bisa mempercayai ini
Wine di gelas yang Sunghoon genggam telah habis lalu di letakan di atas meja begitu saja, di lirik nya si rubah, sunoo terbangun meringis memeluk perut nya seperti menahan sakit. akhir nya Sunghoon bangkit dari sofa perlahan menghampiri si manis lalu duduk di samping ranjang.

"Mengapa bangun? "

Sunoo mendongak lalu tersenyum polos pada sang tuan
"Perut sunoo sakit"

"Kenapa sakit? " Sunghoon kembali bertanya

"Sunoo heat"

Sunghoon mengangkat sebelah alis nya, sama sekali tidak mengerti dengan semua ini atau pun dengan yang sunoo katakan
"Bagaimana bisa kau mengalami heat? "

"Ini masa kawin, harus nya sunoo di buahi agar sunoo tidak sakit lagi"

Sunghoon diam sebentar, sambil berpikir sunoo ini anak laki-laki itu sudah jelas tapi tubuh nya sedikit berbeda juga wajah itu manis dan cantik feminim dan lugu
Suara lembut dan semua hal yang ia baca di ponsel nya demi apapun Sunghoon masih belum bisa mengerti dengan semua ini

Kedua alis Sunghoon menukik menatap lekat tubuh mungil sunoo dari ujung rambut hingga ujung kaki
Wangi itu lagi pria pirang ini mendekat mengendus tubuh sunoo, mencari dari mana bau harum itu berasal
"Dari mana wangi ini? Aku seperti hilang akal setiap kali mencium aroma mu? "

Sunoo berkedip lugu membalik tubuh membelakangi Sunghoon lalu menunjuk tengah tengkuk nya ada bekas gigitan di sana seperti di berikan berkali-kali
"Dari sini" Sunoo menunjuk bagian tengkuk nya dengan telunjuk

Sunghoon mendekat lalu menghirup nya hingga aroma kuat dapat pria itu cium dari sana
Sunoo meremang saat nafas Sunghoon terasa hangat menyapu area tengkuk milik nya

"Hghh... "

Sunghoon menjauh ketika sunoo melengguh akibat perlakuan Sunghoon merangsang sesuatu di dalam tubuh nya

"Tuan maaf" Sunoo mendongak sebentar setelah nya menunduk dalam perut nya memanas hebat hanya karna Sunghoon mendekati area sensitif yaitu di tengkuk si rubah

Sunoo merapatkan kaki saat merasakan slippery liquid mengalir dari area lubang senggama nya
Ia takut Sunghoon melihat nya lalu marah karna sudah mengotori ranjang karna dulu pemilik sunoo sebelum nya memiliki tempramen yang buruk

"Ada apa? " Tanya Sunghoon ketika ia melihat gerak gerik aneh mahluk menggemaskan di depan nya

Sunoo menggeleng tak berani bicara bahkan menatap Sunghoon
"Tidak apa-apa sunoo katakan saja? "

Dengan ragu sunoo mengeser duduk nya hingga Sunghoon dapat melihat area basah di alas kasur mewah itu
Pria pirang ini berkedip bingung menatap wajah sunoo yang memerah malu

"Are you peeing? " Tanya Sunghoon

Dengan cepat sunoo menggeleng lalu melipat rapat kembali kaki nya anak rubah ini terlihat merona dan itu menggemaskan sangat menggemaskan di mata Sunghoon

"Lalu? " Sunghoon bertanya tanpa menunggu jawaban, sudah kepalang penasaran ia mendekatkan tubuh tegap nya membuat sunoo terpojok hingga terbaring di atas bantal

Tangan Sunghoon dengan lancang membuka kaki sunoo, jemari nya menyusuri paha dalam si manis hingga sampai di area lubang yang ternyata sudah sangat basah itu
Sunghoon terkejut untuk beberapa saat kala cairan slick terasa di telapak tangan nya hingga akhir nya sunghoon mulai mengerti
Sunoo benar-benar sudah di siapkan dengan baik. masih dengan rasa penasaran Sunghoon memasukan satu jari nya ke dalam sana,bergerak memutar menciptakan sensasi kejut bagi sunoo yang terlihat begitu tersipu

Sunoo sudah sering di perlakukan seperti ini bahkan lebih tapi entah mengapa dengan tuan nya yang satu ini ia begitu sangat malu
"Ahh... " Satu desahan lolos dari bibir gemuk si pemilik ekor rubah manis itu

Akhir nya Sunghoon menghentikan perlakuan nya, perlahan ia mulai mengerti cara kerja anak ini.
Sunghoon menatap tangan nya sendiri yang sudah terlumuri cairan slick dari si manis

"Sunoo, aku tuan mu kan? "
Sunoo mengangguk saat Sunghoon berucap lembut pada nya

"Kau sudah sangat tau tugas mu kan? "
Sunoo mengangguk lagi, kali ini ia menurunkan lutut nya

"Lakukan seperti yang sering kau lakukan untuk menyenangkan tuan mu! "

Sesaat setelah Sunghoon mengatakan itu sunoo tersenyum senang lalu bangkit dari posisi nya berbaring
Perlahan tangan si mungil terangkat meraba dada bidang Sunghoon yang masih di lapisi kemeja yang sama yang di pakai laki-laki itu untuk bekerja

Satu persatu kancing kecil di sana terlepas satu sama lain hingga benar-benar terbuka menunjukan tubuh sempurna laki-laki dewasa
Sunoo terdiam sesaat terpaku dengan ekpresi penuh puja, menatap tubuh sunghoon yang luar biasa indah

Tangan nya bahkan berhenti bergerak sunoo menatap wajah Sunghoon ragu, tubuh ini seperti tidak pernah tersentuh sunoo bisa merasakan hangat nya
"Kau baik-baik saja? " Tanya Sunghoon menunduk menatap sunoo yang tiba-tiba membuang muka

"Tu... Tuan tampan sekali" Puji sunoo dengan nada gugup seketika membuat Sunghoon terkekeh
Lagi-lagi sunoo tertegun senyuman lembut itu begitu cantik

"Hhh.... Kamu juga imut sekali" Sunoo merona tak menyangka Sunghoon akan balik memuji nya ia belum perna bertemu pria selembut ini
Sunghoon masih terkekeh mengusap pipi sunoo penuh kelembutan

Sejujur nya sunoo tidak terbiasa di perlakukan seperti ini, seseorang tidak pernah benar-benar baik pada nya jadi saat seseorang memperlakukan nya selembut ini sunoo merasa luar biasa senang.
"Boleh aku mencium mu lagi? " Ucap Sunghoon meminta izin ia sedikit tidak enak karna tiba-tiba mencium sunoo tadi dengan tiba-tiba. bagaimana pun sunoo manusia meski tidak sepenuh nya tapi sunoo memiliki perasaan

"Mengapa tuan meminta izin, tuan bisa melakukan apapun pada ku sesuka hati mu" Jawab sunoo sambil mempertemukan pandangan mereka

"Bagaimana dulu mereka memperlakukan mu? " Celetuk Sunghoon tidak mengharapkan balasan tapi sunoo menjawab nya dengan riang

"Siapa? "

"Tuan mu sebelum aku? " Sunghoon mendekatkan tubuh sunoo yang begitu mudah untuk ia atur
Memeluk nya lembut lalu membawa si mungil untuk duduk di pangkuan nya
Sunoo bingung menjawab itu ia tidak bisa menjelaskan nya karna ia berharap semua itu tidak pernah ada di ingatan nya tidak ada yang baik dengan hal itu

"Aku... Emm_"

"Mereka memperlakukan mu seperti budak? " Sunoo mendongak tapi Sunghoon tidak membiarkan sunoo menatap wajah nya

"Tidak membiarkan mu bicara, tidak membiarkanmu mengatakan keinginan mu sendiri, memperlakukan mu seperti boneka atau seperti binatang,menyiksa mental dan fisik mu, membuat mu menderita secara perlahan, menghancurkan ekspektasi mu"

"Tuan... "
Sunoo memeluk leher Sunghoon erat hingga kedua nya bisa merasakan denyut jantung satu sama lain. membuat pria pirang ini menghentikan ucapan nya yang mulai melantur

Sunghoon tertegun, ia tidak sadar mengatakan semua itu lalu tak lama sunoo mengangguk menyembunyikan diri di ceruk leher sang tuan
"Iya, sunoo merasakan semua nya"

Nafas Sunghoon berhembus kasar kedua tangan kekar itu melingkar semakin erat memeluk tubuh rubah manis ini
Entah mengapa ia tau semua itu? Dia tidak mencoba menebak hanya saja melihat sunoo, prilaku nya, ucapan nya mengingatkan ia akan dirinya sendiri di masa lalu, harus di atur dan di kendalikan tidak di biarkan untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan.

"Awhh... " Tubuh sunoo mengejang si rubah manis ini kembali menyentuh perut nya di iringi ringisan menahan sakit

Sunghoon ikut menunduk menyeka keringat di kening si manis, hingga telingan berbulu sunoo bergerak senang dengan perlakuan itu
"Apa perut mu akan terus sakit seperti ini? "

Sunoo mengangguk

"Lalu bagaimana kau mengatasi nya? " Sunghoon kembali bertanya sambil menyamankan cara duduknya

Simanis bangkit, mengangkat pinggul nya keatas masih sambil berhadapan dengan Sunghoon
Ekor berbulu sunoo terangkat tegak keatas hingga Sunghoon bisa melihat bulu lembut putih lembat tepat di pengelihatanya

Sunoo menoleh ke belakang membuat punggung ringkih itu melengkung, hoodie yang ia kenakan di singkab sebatas dada. Satu tangan sunoo menelusup di area belakang tubuh nya, memainkan lubang senggama nya yang sudah sangat basah

"Enghhm... " Sunoo melengguh ketika jari mungil itu memasuki lubang milik nya sendiri secara perlahan bergerak keluar masuk

Dan semua adegan itu Sunghoon saksikan sendiri, seumur hidup nya sejak peristiwa mengerikan yang ia alami sunghoon seolah mati rasa, meski banyak wanita yang menari erotis telanjang di depan mata nya sekali pun ia sama sekali tidak merasakan apapun, hanya rasa takut yang mendominasi tapi saat ini

Sunghoon seolah merasakan sesuatu yang asing, ia akhirnya bisa mengalami apa yang pria dewasa biasa alami, pria pirang ini terangsang karna si rubah kecil nya
"Hhhmmh... "
Sunoo mengigit ujung hoodie yang sengaja ia singkab wajah kacau nya tepat menghadap Sunghoon, hingga Sunghoon bisa melihat betapa erotis nya pandangan di depan mata

Ini gila sesuatu mendesak keluar di bawah sana, penis nya menegang seiring pandangan yang terus menyusuri lekuk indah tubuh si manis

"Sun cukup, kemari! " Sunghoon menuntun sunoo untuk menghentikan aksi nya
Perlahan pria pirang ini mencengkram tengkuk si manis hingga pempertemukan bibir kedua nya
Ciuman intens itu terjadi, Sunghoon dapat merasakan sunoo tidak tabu nyikapi sebuah ciuman anak ini sudah berpengalaman

Ekor sunoo bergerak menggoda bagian paha sang tuan, membuat Sunghoon lebih berani mengeksplor tubuh si manis, di elus nya punggung ramping milik sunoo menyusupkan tangan nya di balik hoodie yang tadi sengaja Sunghoon pakaikan terus menelusup sampai di bokong sintal si cantik
Meremat nya bergantian sembari memainkan ekor sunoo yang terus bergerak lincah

Telinga sunoo menekuk kala bibir sang tuan turun melewati dagu terus turun hingga sampai di ceruk leher, memberi hisapan dalam dengan kelembutan, sesekali Sunghoon menggesekan ujung hidung bangir nya sambil meniup tengkuk sunoo untuk menggoda si manis ini

Tentu sunoo meremang, hingga pelukan nya di leher Sunghoon mengerat
"Kau ini sangat harum" Puji Sunghoon setelah membuat kiss mark terakhir di ceruk yang lebih muda

Sunoo hanya melengguh, keenakan ketika tubuh nya di jamah dan di permainkan
Sunghoon menarik baju sunoo ke atas hingga terlepas, dan akhirnya Sunghoon melihat kembali tubuh polos ini, tubuh indah yang cantik begitu molek dengan permukaan putih kemerahan yang lembab

"Tuan.. " Panggil sunoo menggoda menggerakan bokong nya sambil menggesekan area lubang nya sendiri tepat di bagian selat Sunghoon
Pria pirang ini tentu tersenyum, melihat tingkah agresif si manis
Semua ketakutan nya hilang tidak ada yang Sunghoon rasakan selain rasa panas di dalam tubuh nya
Sesuatu yang ingin ia tuntaskan

Trauma nya tidak sembuh Sunghoon berpikir tidak akan secepat itu hanya saja pada sunoo tidak berpengaruh mungkin karna mahluk ini berwujud seorang laki-laki yang manis bukan seorang wanita

Sunghoon mengangkat tubuh sunoo dengan mudah membalik posisi hingga si manis berhasil berbaring di bawah nya
Bibir Sunghoon kembali di sentuh kan menyecap setiap inci tubuh si manis yang begitu menggoda semakin gencar Sunghoon memberi rangsangan semakin pekat aroma manis yang di keluarkan sunoo

"Mengapa kau menekuk telinga mu? "
Bisik Sunghoon memburu

Sunoo mengusap rahang Sunghoon, memberi kecupan tiba-tiba di pipi sang tua lalu menutup wajah nya sendiri
"Sunoo senang tapi juga malu"

Sungguh Sunghoon ingin memekik gemas, gigi taring nya terlihat kala si pria pirang ini tersenyum, memberi gigitan gemas di dada sunoo hingga perut
Sungguh setiap kali lidah nya menyecap tubuh itu rasa manis seolah terasa di sana

Sunghoon bangkit membiarkan sunoo tetap dalam posisi menutup wajah, dengan tubuh bersimpuh Sunghoon melepas resleting celana nya perlahan hingga sukses merosot sampai lutut tanpa melepas kemeja abu-abu itu, Sunghoon melingkarkan kedua kaki sunoo di samping pinggang ramping nya

Sunghoon mengigit bibir, ketika ujung penis nya yang basah karna precum ia gesekan di dinding lubang milik sunoo sensasi itu tentu membuat si manis terjengat, wajah nya semakin sayu seolah mendamba Sunghoon untuk segera memasuki nya
"Sun, jangan tutup wajah mu, tatap aku! "

Perintah Sunghoon tentu sunoo turuti perlahan kedua telapak tangan itu turun hingga mata rubah cantik si manis mengintip di sana
"Hh.. Tuan benar-benar tampan" Puji sunoo jujur tak lama ia mengerutkan kening dengan alis bertaut saat Sunghoon memasuki lubang hangat nya perlahan

Sunghoon menggeram, mata redup sayu pria pirang ini tertutup erat lalu terbukan kembali terus berulang, satu tangan nya mengarahkan milik nya untuk menerobos lubang sunoo di bawah sana

Memasukan kepala penis nya lalu di kuluarkan lagi tidak di masukan sepenuh nya untuk beberapa kali percobaan hingga setelah di rasa sunoo tidak se terkejut tadi Sunghoon menyentakan milik nya hingga sepenuh nya masuk

"Sshh... Hhmmhh... Sun! "

"Ahhh.... Tuan! " Sunoo sigap memeluk leher Sunghoon bersamaan dengan kedua area intim mereka yang telah menyatu, Sunghoon menghirup dalam dalam aroma harum si manis yang bagaikan perangsang tersendiri untuk nya atau mungkin memang itu guna nya

Lengan kekar sang tuan mencengkram bantal di samping kepala sunoo saat ia mulai menggerakan pinggulnya maju mundur perlahan dan sangat hati-hati
Sesekali paha Sunghoon mengejang karna sensasi membuncah dari lubang sunoo
Permukaan panas yang basah itu memakan milik nya dan mengerat di dalam sana

"Enghhahh... Ahh... Tuanhh... "

"Huhhmmhh... "
Sunghoon tak kuasa ini begitu nikmat, sangat gila punggung sunoo melengkung setiap kali sunghoon menumbuk spot manis nya di dalam sana, menunjukan diri semakin tak terkendali saat kaki sunoo melingkar erat di kedua pinggang ramping Sunghoon

"Hahh ahh... " Sunoo memekik, kepala nya mendongak tak kuasa dengan semua perlakuan Sunghoon yang begitu lembut
Pria pirang ini menunduk satu tangan nya ia pakai untuk mengocok selat mungil milik si rubah manis ini, hingga dapat Sunghoon lihat bagaimana telinga sunoo bergerak lucu merespon sentuhan nya

Sunghoon sangat berhati-hati bahkan memperhatikan ekor sunoo yang bisa saja tertindih tubuh nya
"Emmhh... Tuan ini hhamhh.. "

"Panggil nama ku sun"

Kaki sunoo gemetar, ia hampir mengalami ejakulasi, sunghoon mencabut penis nya lalu menggesekan benda tegang yang lebih besar itu dengan penis milik sunoo
Kedua nya di genggam sambil sedikit memberi kocokan di sana
"Sunghh...sunghoonh... "

"Ooh Good.. "
Tubuh si mungil mengejang kala ia mengalami pelepasan lebih dulu,semua gerakan yang Sunghoon lakukan berhenti sejenak memberi waktu bagi sunoo untuk menikmati pelepasan nya

Perut Sunghoon ikut basah karna cairan yang baru saja sunoo keluarkan, pria pirang itu hanya menatap tubuh si manis tanpa kata hingga saat suara isakan terdengar Sunghoon pun mendongak

"Mengapa kau menangis? " Tanya sunghoon tak mengerti karna tiba-tiba setelah pelepasan sunoo menangis, telinganya nya menekuk gundah

"Aku melukai mu?

Sunoo menggeleng, lalu bangkit terduduk untuk meraih tubuh Sunghoon, sunoo memeluk tubuh sang tuan dengan isakan
" Tuan begitu lembut, itu membuat sunoo terharu" Ucap simanis dengan nafas tersendat

Pria itu, pemilik sunoo sebelum nya benar-benar memperlakukan nya seperti budak, tidak pernah sekalipun pria itu memikirkan diri nya, tak peduli sunoo menikmati perlakuan pria itu atau tidak yang terpenting hanya kepuasan nya sendiri tapi Sunghoon berbeda pria itu memperlakukan nya selayaknya manusia, begitu lembut dan hati-hati.

Sunghoon hanya tersenyum, ia tidak terlalu memperhatikan apa saja yang ia lakukan sebenarnya Sunghoon masih menunggu reaksi atas trauma nya
"Kau ini punya perasaan, mana mungkin aku memperlakukan mu seenak nya meski aku sudah membeli mu"

"Kemari, aku belum benar-benar merasakan mu" Bisik Sunghoon setelah memberi kecupan di bibir milik sunoo

Sunghoon membalik posisi sunoo untuk memunggungi nya, sekali dorongan pria itu berhasil merendahkan punggung sunoo hingga bokong si manis tepat menepel di kemaluan nya yang masih menegang

Sunoo otomatis menahan tubuh nya sendiri dengan kedua lengan rapuh milik nya, sengaja ia lengkungkan punggung ringkih nya lalu sedikit mundur hingga pipi bokong berisi itu menabrak perut bagian bawah Sunghoon
"Kau ini membuat ku gila"

Umpat Sunghoon mencengkram tengkuk si manis, sunoo hanya bisa sedikit melirik Sunghoon lalu pasrah saat sang tuan kembali mengendalikan tubuh nya
"Tuan ahhh.... " Sunoo mendongak punggung itu melengkung indah, si manis menutup mata erat saat sang tuan menghentakkan diri hingga kedua area sensitif mereka kembali menyatu

Telapak tangan besar Sunghoon turun naik menyusuri punggung indah itu, sesekali meremat bokong sintal sunoo hingga memerah
Sunghoon bergerak maju mundur, masih dalam tempo lambat hingga beberapa detik berikut nya Sunghoon menyentakan milik nya kuat-kuat

Sunoo hanya mendesah, menikmati semua yang Sunghoon lakukan pada nya pandangan nya meremang karna air mata, lidah si manis hampir terjulur setiap kali bagian selat Sunghoon menabrak titik manis nya

Sunghoon mencium ekor sunoo yang mengacung tegak dengan bulu yang juga ikut menegak lebat lalu di beri usapan gemas setiap kali ekor itu memutar menyapu dagu nya

"Sshh... Sun" Sunghoon meringis menahan erangan nya sendiri, tubuh nya semakin panas

"Ahhh sungh_hoonh.. "
Sunoo mendesah tak terkendali bokong nya ikut bergoyang memutar, memberikan sensasi remat an untuk Sunghoon

"Fuck.. Sunoo, panggil nama ku lagi hhmmhh... "
Entah mengapa Sunghoon suka dengan itu, ia akan semakin menggila saat sunoo mendesahkan nama nya dengan suara khas nya yang lebut

Decitan ranjang mulai terdengar, Sunghoon menggait bahu sunoo, membuat si manis menegakan tubuh tanpa menghentikan gerakan nya menghancurkan lubang si manis, di kecup nya bahu hingga tengkuk milik sunoo lalu mendongak dengan mulut setengah terbuka saat sunoo mengetatkan lubang nya

"Shithh... " Umpat sang tuan
Sunghoon kembali menyentuh milik sunoo mengocok nya dengan tempo cepat secepat gerakan pinggul nya di belakang sana
Sunoo mendongak menyandarkan kepala di dada Sunghoon lutut nya mati rasa tapi ini begitu nikmat ia tak ingin berhenti, ia tak ingin Sunghoon berhenti menghancurkan nya

"Hhmmpphh... " Sunoo melirik ke samping menarik rahang Sunghoon untuk menyatukan bibir mereka, hanya ciuman singkat sampai Sunghoon menumbuk nya dengan keras
Bukan tanpa alasan atau mencoba bersikap kasar tapi sunoo terus mengetatkan lubang nya membuat Sunghoon mulai sampai di penghujung klimaks nya

Milik nya berdenyut hebat, bahkan mungkin sunoo pun bisa merasakan itu di dinding rektrum nya
Si manis kembali mendesah keras, saat penis mungil itu mengeluarkan cairan untuk kedua kali nya, tubuh mungil yang semula mengejang kini jatuh lunglai jika Sunghoon tak menahan nya

Sunoo di biarkan menungging lagi, kali ini Sunghoon yang merendah memeluk perut sunoo sambil menyesap bagian belakang tubuh si manis
"Hhmmhh... Tuan" Sunoo mengetatkan lubang nya lagi, membuat Sunghoon mengerang frustasi hingga tak sengaja memberikan gigitan gemas di tengkuk si manis

"Hhh... Sunhh, mendesah lah, panggil nama ku" Dengan suara gemetar Sunghoon berbisik di telingan sunoo

"Aahh... Sunghoonh.. Lebih cepat! "

"Argghh.. "
Suara geraman tertahan dari Sunghoon terdengar bersamaan dengan itu pria pirang ini mengalami ejakulasi, lalu ambruk memeluk tubuh si rubah mungil nya tanpa melepas penyatuan mereka.










_____________________













"boss bangun! Ini hari ker__OHH SHIT... WHAT THE FUCK SUNGHOON PARK!!! "

jake mengumpat di akhir kalimat nya, pria bangir itu bersumpah ini akan menjadi hari terkutuk seumur hidup nya
Ini masih pagi, bahkan matahari pun belum benar-benar terbit, bayangkan betapa repot nya jake di pagi hari mengatur jadwal sang boss dan saat sampai di kediaman atasan nya ia mengalami kejutan mengerikan

"Sshh.. Ohh shhith, shut the fuck up shim!! "
Umpat Sunghoon segera melindungi tubuh polos sunoo yang tengah bergerak turun naik di pangkuan nya
Sunghoon tidak ingat berapa menit ia tidur tapi kegiatan morning sex nya sudah berlangsung hampir 1 jam

Sunoo yang tengah asik mendesah membekap mulut nya lalu membungkuk menyembunyikan diri di dalam pelukan tuan nya
"SIAPA DIA SUNGHOON?? " teriak jake dengan wajah syok nya baru kemarin si boss mengeluh tentang hidup nya dan sekarang pria pirang itu mencabuli anak laki-laki muda

"Aishhh... Ayolah jake pergi dulu, aku belum keluar" Sunghoon merengut mengacak rambutnya frustasi, memikirkan penis nya yang malang sungguh tadi sedang tegang-tegang nya.

"Aku tidak akan pergi sampai kau beritau anak siapa yang kau perkosa ini? Aku tau kau benci wanita tapi.. "
Jake mengurut pangkal hidung nya dengan wajah lelah

"Ini sunoo, rubah ku, rubah yang kau beli untuk ku jadi pergi sekarang aku akan bersiap 20 menit lagi" Jelas Sunghoon dengan wajah merah demi apapun ia sudah tak tahan

"Hahaha... Kau gila mana ada rubah sebesar ini sialan" Jake malah tertawa menyandarkan punggung nya di pintu sambil berkacak pinggang menatap sang boss yang masih telanjang sambil memeluk seseorang di balik selimut nya

"Kau tidak percaya, baik tapi jangan berteriak dengan apa yang kau lihat"
Sunghoon mengangkat wajah sunoo dari leher nya lalu menyingkab sedikit selimut yang menutupi kepala milik si manis

Jake di buat tercengang saat kepala dengan rambut hitam pendek juga telinga putih berbulu melirik nya
"Sunoo beri salam pada nya"

"Ha.. Halo" Sunoo sedikit mengangguk
Suara halus nya sampai di telinga Jake yang masih syok dengan apa yang ia lihat

"Gila, bagaimana bisa" Wajah Jake tak bisa di kontrol pria itu menghampiri dua orang yang masih berada di atas ranjang, memperhatikan wajah merona sunoo tak percaya

"Boss ini gila, apa ini asli? " Jake mencubit telinga berbulu milik sunoo hingga sunoo meringis sakit

"Awhh... "

"Yak..Bodoh mengapa kau mencubit nya" Satu pukulan tepat melayang di lengan Jake dari Sunghoon

"Kau ingin lihat ekor nya? " Sunghoon tersenyum menyebalkan kearah Jake yang masih menatap sunoo bingung

Sunghoon menarik selimut nya sedikit menunjukan ekor berbulu milik sunoo yang kusut
Simanis seketika meremang kala Jake mengelus lembut permukaan ekor lebat nya
"Tidak bisa di percaya. Apa aku boleh melihat semua nya? "

Pletakk...!!!

Jake mundur memeggangi kepala nya yang baru saja mendapat sentilan dari Sunghoon.
"Cukup keluar dari kamar ku sekarang!! " Ucap si pirang dengan wajah tegas

"Ck... Oke tapi kau berhutang banyak cerita pada ku.. Aku tunggu di bawah. Dan jangan lama kita punya jadwal rapat pukul 8 pagi"
Peringat Jake sambil berjalan keluar kamar

"I don't give a fuck" Sunghoon mengumpat pelan lalu menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh telanjang milik sunoo

"Tuan, tadi itu siapa? " Sunoo bertanya dengan nada polos nya

Sunghoon tersenyum membalik tubuh sunoo untuk kembali berbaring di atas kasur
"Teman ku, nanti akan ku kenalkan kau pada nya"
Ucap Sunghoon kembali menggerakan pinggul nya membuat si manis mendesah lirih.


























________________
















Kehadiran sunoo benar-benar mengubah hidup Sunghoon, sangat jauh dari hidup nya yang lalu yang terkadang akan terpuruk meratapi nasib di kala sendirian, tapi kali ini Sunghoon tidak di biarkan sendirian lagi

6 bulan berlalu sunoo kini selalu bersama nya, si rubah manis itu tidak bisa kembali merubah wujud nya sejak mereka melakukan seks untuk pertama kali, sunoo benar-benar hidup layak nya manusia dan sejak kehadiran nya Sunghoon mulai mengerti apa artinya hidup bersama seseorang yang berharga katakan saja sunoo mulai berarti bagi nya, Sunghoon yang semula mati rasa mulai merasakan cinta dan kasih sayang untuk seseorang

Sunoo yang semula polos, dan bodoh berubah dalam 6 bulan menjadi sosok ibu untuk Sunghoon, adik, kakak, bahkan mungkin juga kekasih jika awal bertemu Sunghoon lah yang merawat sunoo makan kali ini berbalik sunoo yang merawat nya

Tidak ada kata kesepian lagi bagi Sunghoon saat pria itu pulang ke rumah. Meski penyakit dan trauma Sunghoon tidak bisa di sembuhkan tapi sang kuasa berbaik hati pada nya meberikan sosok seperti sunoo dan Sunghoon benar-benar berhenti dengan terapi nya ini sudah cukup. cukup dengan sunoo di sisi nya ia tidak butuh lebih banyak lagi.






"Dia hamil..."

"DIA HAMIL? " teriak Jake tak percaya saat Sunghoon keluar dari salah satu ruang kerja milik dokter pribadi nya di rumah sakit
Sunoo hanya berkedip lucu di samping Sunghoon dengan ciput hoodie yang menutupi kepala juga ekor di balik baju kebesaran itu

"Tap.. Tapi dia... " Jake tergagap ingin mengatakan jika sunoo adalah remaja laki-laki tapi Jake harus ingat kembali jika sunoo bukan lah manusia biasa

"JAKE AKU AKAN JADI AYAHH... WOWW.. BUKAN KAH ITU HEBAT. OHH SUNOO SAYANG KU TERIMAKASIH BANYAK"
Jake mematung begitu juga sunoo yang di peluk sang tuan begitu erat
Menatap tingkah Sunghoon yang sungguh Jake merasa ingin melipat seluruh dunia

Sunghoon berseru senang, ia memandang sunoo penuh puja tak peduli bahwa mereka kini berada di rumah sakit umum
"Astaga oke selamat untuk kalian berdua,dan sebaik nya kalian menikah saja jika begitu" Jake hanya bisa mengangguk lalu ikut berbahagia bukan ikut berbahagia lagi tapi mungkin Jake adalah orang yang paling bahagia apa lagi melihat Sunghoon bisa tersenyum selepas. ini sejak kedatangan sunoo yang masih misterius bagi nya

"Menikah? Sunoo ayo menikah" Ajak Sunghoon masih belum dapat mengendalikan rasa bahagia nya

"Ck... Romantis sedikit boss belikan dia kue, bunga atau cincin" Jake menyela hingga ucapan nya mampu membuat sunoo ikut tertawa.

"Tuan senang? " Tanya sunoo

"Ya, aku sangat-sangat senang sunoo"

"Chup... " Sunghoon memberikan satu kecupan di pipi gembul si manis.

"Jake bawa sunoo ke mobil, aku akan membeli sesuatu" Jake hanya mengurut lalu membawa sunoo pergi bersama nya.

Sunghoon itu memalukan dengan semua tingkah bodoh nya tapi kali ini tingkah bodoh nya dua kali lipat hanya saja sekarang Jake bersyukur karna sejak sunoo hadir Sunghoon benar-benar menjadi lebih baik

"Jakeu... "

"Hmm.. " Jake milirik sunoo ketika si manis itu memanggil nya ragu, mereka sudah berada di mobil sambil menunggu Sunghoon yang pergi untuk membeli sesuatu di tokok kue tepat di sebrang rumah sakit.

"Sunoo ingin menyusul tuan, boleh? " Tanya sunoo pelan

Jake menatap ke sebrang jalan, jarak dari mobil menuju tokok tidak terlalu jauh dan jalanan juga tidak terlalu ramai

"Boleh, tapi hati-hati oke, jangan sampai tersesat" Jake memperbolehkan karna ia masih bisa mengawasi sunoo dari mobil

Sunoo mengangguk senang lalu turun dari mobil
"Sunoo hati-hati " Seru Jake lagi

Sunoo mengacungkan jempol nya lucu lalu berjalan setengah berlari menuju tepian jalan untuk menyebrang
Jake masih tak melepas pandangan nya sedikit pun memperhatikan langkah sunoo yang menjauh

Si manis itu berjalan hati-hati memasuki tokok kue yang ternyata ramai. Sunoo terdiam sesaat di ambang pintu ia kebingungan mencari di mana keberadaan tuan nya

Hingga pandangan nya jatuh pada pria tinggi dengan mantel hitam juga rambut pirang, yang tengah berdiri membelakangi nya sambil mengantri untuk mengambil pesanan
Sunoo seketika tersenyum riang berlari kecil hingga tubuh mungil nya di tubrukan dengan punggung pria itu, memeluk nya erat dari belakang

Setelah nya senyum sunoo luntur, tidak. Bukan ini bukan aroma parfum milik sunghoon sunoo mundur saat pria yang ia peluk membalikan tubuh nya

"Sunoo... "

Sunoo membeku tenggorokan nya tercekat, si manis ini mendongak dengan wajah terkejut ketika pria yang ia peluk bukan lah sunghoon

"Sunoo, kau masih ingat aku" Pria itu mendekat, dengan ucapan semangat ia menggenggam kedua lengan sunoo hingga si manis ini sukses memekik terkejut

"Kau... Kemana saja kau selama ini. Aku merindukan mu, rubah kecil ku"
Pria itu hampir menarik sunoo untuk di peluk nya namun seseorang lebih dulu menarik sunoo menjauh

Sunghoon datang, pria itu sigap membawa sunoo untuk berdiri di dekat nya
"Siapa kau? " Tanya sunghoon heran
Kini dua pria tinggi dengan rambut pirang yang sama saling berhadapan di tengah tokok

Tangan sunoo gemetar bersembunyi di balik bahu lebar milik tuan baru nya
"Chh... Rubah kecil ku sudah punya majikan baru rupanya" Pria itu berdecih, setengah terkekeh pandangan nya tak lepas pada sunoo

"Tuan ayo pergi" Bisik sunoo pelan menarik lengan sunghoon menjauh dari hadapan pria itu

"Apa maksud mu? Katakan siapa diri mu? " Sunghoon masih diam menatap tajam pria tinggi yang tengah tersenyum kearah sunoo








"Haruto, nama ku watanabe haruto".































_______















Buku sudah lengkap.




























Watanabe haruto

Continue Reading

You'll Also Like

6.4K 627 23
Sunoo menjadi orang special bagi sunghoon dan niki namun itu pula yang membuatnya dilema memilih salah satu dari mereka. ⚠️LAPAK BXB⚠️ Gak suka skip ...
20.6K 3.2K 9
⚠️ on-hold. no more lying or you will be in trouble, baby boy. seungmin sadar, nggak bohong aja masalahnya udah berat, gimana nanti jadinya kalau dia...
7.3K 635 15
Tidak semudah yang kau lihat. Tembok ini sulit untuk di terjang. Aku pikir berjuang juga adalah pilihan yang salah. Maka dari itu aku menyatakan ada...
21.6K 2.5K 18
[Sequel of TDM] ―Kehidupan baru setelah banyak tragedi, namun bukan artinya akhir dari segalanya. Justru saat ini, adalah titik awal peperangan melaw...