Detective conan - Gadis Kecil...

By ShiroiNeko_5424

103K 16.3K 1.5K

Aku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini? Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kem... More

Bangun
Rasa Damai
Di curigai
Ketahuan deh~
Kantor Kepolisian Pusat
Pengeboman
Cafe Poirot
Gadis Penyelamat
Siapa?
Penyelidikan Rahasia
Anak yang merepotkan
Pembunuhan & Asuransi
Masa lalu
Dunia Baru
" Aku Pulang "
Tragedi Pesta Ulang tahun
Tersangka
Pembunuh Profesional
Detective & Police VS Assassin
Berbohong
Organisasi lain?
The Phantom Thief
Hitam VS Putih [ 1 ]
Hitam VS Putih [ 2 ]
Kaito Kid
Pembunuhan Keluarga
Detektif cilik
Kemarahan Rika
Kazoku
Valentine
Coklat
Undangan
Pasir putih
Gadis Desa
Dewa Kesuburan
Sakura Masa depan
Penyusupan
2 Orang dari Kepolisian
Pertarungan Di Bawah Purnama
Penyelamatan & Awal
Pertarungan
Pertarungan [ 2 ]
Sera Menghilang?!
Pertolongan Polisi
Berakhir Bahagia
Latihan
Lagu kesedihan
Remaja Misterius
- Code Name -
Absinth
Festival
Racun
Merpati nyasar
Jenguk
Sniper
Pesan Untuk Kakak
Mawar Yang Mekar
Tamu tak di undang
- Spesial chapter -
Mencari Berlian yang hilang
Mencari berlian yang hilang [ 2 ]
Pesta
Sedikit pengumuman
Pesta ( 2 )
Tak Sadar
waktu yang hampir tiba
Spesial Chapter [ 2 ]
Pelanggan yang mengganggu
Orang Asing
jalan jalan
Keinginannya
Keputusan
- ❀ -
- ❀❀ -
Pengorbanan Untuk Menghancurkan || S2
Sang Gadis Pembunuh ||S2
Pertemuan terakhir || S2
Vermouth ||s2
Pembunuh Bertopeng ||S2
Iblis yang mengharapkan Cahaya ||S2
Misi Rahasia Rekan || S2
Perasaan Lega Sementara|| S2
Bir || S2
Awal dari sebuah akhir ||S2
Saatnya Beraksi, Sang Merpati! ||S2
Berkumpul Kembali ||S2
vs Black Organization [ 1 ]
vs Black Organization [ 2 ]
- Berakhir -
Bonus Chapter // sekalian THR :v
Ekhem
Iblis Hitam - Val Arthur
Aku dan Gadis itu
{ Chivas }

Hari yang akan datang|| S2

448 100 10
By ShiroiNeko_5424

" Menyebalkan... "

" Kenapa? "

" Tidak, aku hanya merasa harus membunuhnya "

*plak

" Hei, kenapa memukul ku "

Aku meliriknya kesal " Dia sudah membantu kita, lagian kenapa kau malah kesal? "

Dia malah menatapku dengan tatapan jengkel.

" Sudah lah, pergi dari kamar ku " Ucapku lalu masuk ke selimut.

" Iya iya! "

Akhirnya Aoki pun pergi..

Kami di suruh untuk menetap di rumah veronica sementara ini, karena di rumah itu hanya Val dengan para pelayannya, sedangkan keluarga lainnya sedang berlibur di luar negri, kami jadi lebih nyaman di sana karena sepi.

Tentu karena kami berdua tidak ingin sampai yang lainnya melihat kami, terutama Veronica yang sudah tahu wajahku.

Aku dan Aoki tidur di kamar tamu, kebetulan keluarga Val memiliki 3 kamar tamu yang cukup besar.

Benar benar orang kaya..

Kasur nya sangat nyaman tapi...

" Aku tidak bisa tidur " Batin ku karena mengingat kata kata Val.

" Apapun untuk sang cinta pertama ku, katanya " Aku menutup wajahku dengan selimut.

" Ada apa ini... Kemarin Aoki, sekarang val... Uhhh " Perasaan senang bercampur aduk dengan rasa takut.

Entah dari mana datang nya rasa takut itu berasal.

---

" Selamat pagi Emily " Ucap Val dengan senyum cerahnya, duduk di kursi meja makan.

" Dia masih memanggilku Emily... " Batin ku

Di sana terlihat Aoki dengan ekspresi dinginnya, dan Val dengan senyum cerahnya menunggu sarapan yang segera di siapkan.

" Selamat pagi " Ucapku.

Aku duduk di sebelah Aoki, lalu tak lama datang lah sarapan dan di hidangkan.

...

Selesai makan..

Tiba tiba Val memberikan secarik kertas padaku.

" Apa ini? " Tanya ku

" Sebuah informasi "

" Eh??? Kau mencarinya tadi malam? " Tanya ku.

" Tenang saja, itu tidak masalah. Tapi coba lihat, sepertinya kalian akan dalam masalah " Ucapnya sambil menatapku.

Aku membaca informasi itu.

Dari semua tulisan itu, intinya tetap tentang Bir yang mencari tahu tentang kami, beserta sebuah alamat yang tertera di sana.

" Aku sudah bertanya ayah ku, itu rumah barunya, kalian bisa menyapanya jika kalian mau "

" Bir itu adalah anggota yg sudah lama berada di organisasi, menyapanya sama saja bunuh diri " Ucap Aoki sambil meminum teh nya.

" Aoki benar, mungkin kami hanya diam diam memantaunya "

" Baiklah jika itu mau kalian " Setelah jeda beberapa saat ia berbicara lagi.

" Oh iya dan satu hal lagi "

" Apa? "

" Aku rasa kalian harus pergi secepatnya daru rumah ini "

Aoki yang dari tadi hanya menampilkan ekspresi yang biasa saja kini melirik Val dengan tatapan serius.

" Ada apa? " Tanya ku.

" Ku rasa sebentar lagi aku akan kedatangan tamu lainya, karena semalam, ada sekitar 4 orang yang mengawasi rumah ini " Jawabnya dengan tetap mempertahankan senyum nya itu.

" Sudah ku duga, mereka memang cepat sekali " Aoki bangun lalu berjalan menuju kamarnya.

" Lebih cepat lebih baik, Ayo Rika, dan terimakasih atas semuanya " Ucapnya tanpa menengok kan wajahnya lalu pergi.

" Kalau memang seperti itu, aku rasa lebih baik kami memang harus pergi secepatnya " Ucapku dengan senyum kecil ku.

Setelah kami bersiap² akhirnya kami pamit.

Val memberikan uang padaku untuk menyewa 2 kamar hotel, tapi ia bilang untuk tidak memberitahu aoki kalau itu dari dirinya.

Kami keluar sekaligus untuk mencoba melihat alamat yang di berikan Val.

---

Dari dalam rumah, aku mengintip mereka dari balik jendela, menatap mereka yang pergi menjauh.

Lalu setelah mereka cukup jauh, aku berbalik..

" Tuan, apa tidak apa apa memberi tahu mereka alamat itu? " Tanya kepala pelayan.

Aku tersenyum kepadanya " Tidak apa yang penting mereka sudah pergi, dan sekarang...

Sebaiknya ku lepas topeng ku dan kembali bekerja, ku rasa aku harus melakukan sesuatu terhadap mereka " Aku mengintip, orang orang itu muncul lagi di sana.

---

Kami sudah sampai di alamat yang di tuliskan, tapi...

Rumah itu seperti rumah yang sudah lama di tinggalkan.

Aoki tampak tak terkejut sama sekali, ia hanya diam sambil menatap rumah itu.

" Sudah lah, Rika, lebih baik kau pergi membeli minuman sana, setelah itu kita cari lagi tempat untuk menginap " Suruhnya.

" Loh, kau ngapain? " Tanya ku.

" Ya aku di sini saja " Ia duduk di kursi dekat rumah itu sambil menyilang kan tangannya.

" Dasar orang aneh, baiklah... " Aku pun pergi untuk membeli minuman di mesin dekat kedai.

---

Rika menjauh dengan wajah jengkel sambil mengambil uang di dompetnya.

Saat rika sudah tak terlihat, aku masuk ke kamar kosong itu.

Aku menjelajahi rumah yang besar yang sudah terbengkalai itu, sampai di sebuah ruangan bawah tanah, terdapat kotak kecil di sudut ruangan.

Aku membuka kotak itu dengan kunci yang yang di berikan Val.

" Pakai kunci ini, pergi ke dalam sebuah ruangan di rumah itu, itu adalah kunci sebuah kotak yang ku taruh di ruang bawah, isinya adalah.. "

...

" Informasi kami... " Gumam ku.

Aku mengambil semua isi dari kotak itu lalu kembali menguncinya, menyimpan semua berkas informasi itu di tas kecil yang Val berikan.

Aku kembali ke luar, saat baru saja keluar aku melihat Rika yang baru saja kembali.

" Ngapain kau masuk ke sana? " Tanya nya.

" Ohh,, umm... Tadi ada kucing lewat bawa sesuatu, aku kira apa ternyata ikan, hahah... "

Rika menatapku dengan tatapan curiga.

" Sumpah, aku cuman penasaran "

Ia melempar minuman untukku lalu membuka miliknya.

" Terserah kau saja " Ia berbalik dan berjalan pergi.

Tiba tiba ia berhenti.

Aku pun ikut berhenti karena ia tiba tiba ia diam dan berhenti.

" Ada apa? "

" Seseorang mengikuti kita, satu orang "

" Gin? "

" Bukan, mata mata biasa "

" Kalau begitu, berpencar, kita akan bertemu kembali di sini "

" Oke "

Kami berpencar berlari ke arah berlawanan, mata mata itu terlihat panik dan mengikuti Rika.

" Ck.. Beraninya sama cewek " Tanpa sadar aku berbalik dan berlari ke arahnya, mereka berlari dan sampai di sebuah gang kecil, saat aku melihat ke gang itu ternyata sang mata mata sudah terjatuh dan ujung pistol menempel di dahinya.

Ternyata Rika memutuskan untuk menangkap dan menginterogasi nya.

" Huh.. Jantungan aku" Ucap Rika.

Rika menginjak dada dan tangan mata mata itu dengan kuat lalu memasukan pistol nya.

...

Kami menanyai beberapa hal padanya, ia bilang ia di suruh oleh vodka.

" Masa sih vodka ngirim satu kroco begini? Bahkan dia tidak memiliki code name " Ucap Aoki menatap orang itu dengan tatapan dingin.

" Gatau, gapaham " Balasku.

" Hei, mau mati di sini apa pergi? " Tanya ku

" Ck, aku pergi " Jawabnya.

" Udh di kasih ampun, ni orang ngeselin ya, apa ku bunuh saja? " Batin ku dengan senyum lembut.

---
Setelah orang itu pergi, aku mengajak Aoki pergi ke hotel, tempat kami akan menetap.

Di jalan aku melihat sebuah poster festival yang di tempel di dinding, itu adalah festival yang di adakan di sekitar sky tree pada tanggal 17 nanti.

" 4 hari lagi " Batin ku.

" Ku rasa saat itu adalah hari kebebasan kita jika kita melawan, dengan sedikit bantuan FBI tentunya " Ucap Aoki.

Aku tersenyum " Mungkin..."

.
.
.

---

" Kalian yakin? "

" Tentu.. Karena kami sudah terlibat juga, semenjak hari itu "

" ... Baiklah.. Tapi jika kalian terluka parah, itu adalah hasil dari keinginan kalian. Jangan menyesal "

" Kami mengerti.. "

" Bagaimana Hakuba kun ? "

" Aku dapat detail bangunan nya, sampai di sekitar nya juga, untungnya ayahku meminjamkannya dan aku bisa mengcopy nya "

" Dengan ini, kita serahkan rencananya kepada Shukichi.. Sedangkan untuk komunikasi, kita serahkan pada Ai chan. Waktu kita tinggal 4 hari ini, kita tidak bisa mundur lagi setelah ini "

" Siap "

...

Pukul 10 malam di kamar hotel..

Aku membaca semua informasi yang aku dapat dari kotak itu.

---

Flashback

" Kau yakin? " Tanya ku

" Iya, aku tidak mungkin mengorbankan nya demi kehidupan ku "

...

" Aku harus mengatakan apa jika dia tahu? "

Ia tersenyum

" Tenang saja, serahkan padaku "

" Karena ini demi rika " Ucapnya dengan senyum cerah.
---

Flashback end

" Orang itu.. Benar benar menyebalkan.. "

Continue Reading

You'll Also Like

245K 19.5K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
7.7K 461 10
[[Kisaragi Yozora , Seorang remaja yang terjebak dalam mimpinya.Rasa Sedih,senang,takut,bosan dan gelisah selalu ia rasakan. Masuk kedalam dunia yang...
1.6K 264 23
Directed by Jaenal Hasanudin. Aslan Xavier pemuda 19 tahun yang harus menerima nasib karena karena tertarik ke lorong waktu dan menjalani hidup dimas...
8.5K 360 24
Kehidupan dulunya adalah seorang peri yang memiliki seorang adik, seharusnya jika bukan karna rasa cemburu sang adik akan selamanya menjadi peri bers...