Enchanted

By plxntmxrs

1K 128 212

ON GOING 15+ Haluan kedua DaraUpan✨ . . . "Saat pertama kali bertemu pandang denganmu, aku sudah terpesona. S... More

P R O L O G U E
O N E
T W O
T H R E E
F O U R
F I V E
S I X
S E V E N
E I G H T
N I N E
A N O T H E R
E L E V A N
T W E L V E
T H I R T E E N
F O U R T E E N
F I F T E E N
S I X T E E N
S E V E N T E E N
E I G H T T E E N
N I N E T E E N
T W E N T Y
T W E N T Y O N E
T W E N T Y T W O

T E N

26 4 0
By plxntmxrs

"Da--"

"Eits! Mau apa lo?!" judes Ying sambil menghalangi Taufan yang hendak memasuki kelasnya.

Taufan cemberut, "Mau ketemu calon istri gue."

"GAK! LO TERLALU BANYAK BERHALU, YA! GAK SETUJU POKOKNYA!" bantah Elvara tak terima.

Gopal mengernyit heran mendengar ucapan Taufan, kemudian dia membelalak matanya, "Jadi.. gosip lo bakal dijodohin sama Dara itu bener, Bro?!"

Taufan pun menoleh pada Blaze, sementara Blaze hanya terkekeh-kekeh.

"Gue lupa ngasih tau Gopal."

"Anjing lo, Blaze! Bisa-bisanya gue ketinggalan sama ini berita hot!"

"Ya, gimana lagi? Gue sempat nargetin Dara, tau."

BUGH!

"Jangan macem-macem!" tegas Taufan dengan tangan terkepal. Blaze pun tersungkur setelah kena pukulan Taufan.

Ice menatap datar pada Taufan, lalu beralih pada Elvara, "El, gue mau ketemu Ara."

Elvara langsung tersenyum senang, lalu mempersilahkan Ice untuk memasuki kelas mereka.

"Masuk aja, Ice! Itu anak juga udah meriang kali gak ketemu lo dari kemarin." Ice mengangguk seraya tersenyum tipis, lalu masuk setelah diizinkan oleh Elvara, pawang ke-empat Adara.

Taufan heran, "'Kok.."

"Ra!"

Adara menoleh, senyumnya mengembang ketika melihat siapa yang memanggilnya.

"BANG ICE!" Adara pun berlari ke arah Ice dan menyodorkan tangannya, "mana biskuitnya Mama??"

"Jangan langsung diabisin." Ice memberikan sebuah totebag coklat pada Adara.

"Siap!"

Elvara tersenyum senang melihat kebersamaan Ice dan Adara, yang membuat Taufan, Blaze, dan juga Gopal menatap heran kepadanya, sementara Ying dan Yaya malah menatap sinis padanya.

"Gak cocok, tch." decih Ying yang disetujui oleh Yaya, Elvara pun menatap tajam pada kedua sahabatnya.

"Maksud?! Lo berdua gak liat, seberapa cocoknya mereka? Harus gue jabarin gitu?!" titah Elvara.

"Cocok sama Hali."

"Lebih cocok ke Gempa."

Ucap Ying dan Yaya secara bersamaan, membuat masing-masing dari mereka bertatapan dengan sinis.

"Gak bisa gitu, dong!" ucap mereka bertiga tak terima.

"Dara sama Ice!" -Elvara.

"Sama Gempa!!" -Yaya.

"Hali!!!" -Ying.

Ketiga laki-laki yang masih berada di depan pintu pun sweatdrop dengan ketiga gadis itu. Lalu Taufan mencuri pandang pada Adara yang ternyata juga sedang memperhatikannya. Namun, Adara langsung mengalihkan pandangan.

Taufan mengedipkan matanya, kemudian terkekeh. Ia kembali percaya diri ketika melihat rona merah dari telinga Adara.

"Emang Hali deket sama Dara? Gue baru tau." kata Gopal yang menjadi penasaran.

"Eh?" beo ketiga perempuan itu sembari menoleh pada Gopal.

"Kalian gak tau?!" jerit mereka.

Sangat kompak. Bagus, pertahankan.

"Gue tau." jawab Blaze dan Taufan kompak. Berbeda dengan Blaze yang sedikit bersemangat--karena ada doi--, Taufan malah mendecih sebal.

"Tiap istirahat, Hali kadang nyamperin Dara, lho!" -Elvara.

"Tiap exkul taekwondo, Hali merhatiin dan ngajarin Dara langsung, lho! Padahal anak-anak yang lain banyak, dia milih Dara doang!" -Ying.

"Terkadang setiap pulang sekolah, Hali selalu ngajak Dara pulbar, lho!" -Yaya.

"MASA KALIAN GAK TAU?!" jerit mereka lagi.

Gopal, Blaze, serta Taufan menganga, lalu saling bertatapan. Dan kembali menoleh dengan tampang terkejut mereka.

"JADI INI ALASAN HALI SERING MISAH PAS NGUMPUL?!" kaget Taufan dan Blaze.

"GUE KIRA NEMENIN SAI BUCININ YAYA!" tambah Gopal.

Taufan mengangguk setuju, "Gue kira, itu anak pengin nge-healing atau nyantuy, anjir!" sahutnya.

Ketiga gadis mendatarkan tatapan mereka pada kedua lelaki menyebalkan itu.

Ying pun tersenyum lebar, "Makanya, Hali dan Dara itu cocok, 'kan!"

"GAK! DARA SAMA GEMPA!"

"APA, SIH? DARA SAMA ICE!"

"Dara sama gue aja, deh." gumam Taufan. Blaze yang disampingnya pun mengelus tengkuknya, "Lo harus sadar diri."

Gopal menganggukkan kepalanya, ikut membantu menyemangati Taufan. Namun di detik kemudian, dia sedikit terkejut.

"Eh, bukannya Dara sama Solar pacaran, ya?"

Sontak semua langsung menatap aneh pada Gopal, "PACARAN DARIMANANYA, ANJIR?!"

"Orang sering gelut begitu!"

"Lo gak merhatiin mereka keluar-masuk kelas F, 'kah?!"

Gopal terkekeh sembari menggaruk tengkuknya, "Gue merhatiin, sih. Siapa tau mereka pacaran, orang deket begitu, 'kok."

"Ya, kali, ada orang pacaran berantem tiap hari?"

"Love language-nya physical attack, kali." sahut Blaze yang langsung dibuat tepar oleh Taufan, lagi.

Bentar, Taufan ketularan Adara atau bagaimana ini?!

"Jangan-jangan lo itu ketua shipper Solar-Adara, ya?" tuduh Elvara menatap Gopal curiga, diikuti oleh kedua temannya.

"Eh, eh?! 'K-kok.. 'kok, gue yang dituduh, sih?!"

"Salah satu anggota ship-nya Solar sama Dara itu ngomong, kalo admin-nya cowok! Dan dia udah janji gak bakal ngasih tau orangnya siapa!" jawab Ying.

"I-iya, emang gue salah satu admin-nya. Tapi bukan gue owner-nya!" jawab Gopal jujur.

"Lah, beda admin sama owner apa?" gumam Blaze bingung.

"Owner itu kayak ketua kelas, admin itu kayak wakil, bendahara, sekretaris, dan semacamnya." jelas Taufan sembari menatap Gopal dengan datar.

"Siapa owner-nya?"

"Gue juga gak bisa ngasih tau, lah! Intinya cewek aja."

"Dannia?"

"Dannia cuma anggota."

"Taufan!"

Bukan hanya si pemilik nama, tetapi semua menoleh pada Adara yang tiba-tiba mendekati mereka.

Adara mendelik tajam ketika melihat penampilan Taufan yang sedikit-- tidak, sangat berantakan (menurutnya).

Kemeja yang dikeluarkan dengan tiga kancing teratas dibiarkan terbuka, lengan kemeja yang dilipat, dasi yang bergelantungan bebas di leher, dan jas hitam yang dipakai khusus di hari Selasa diikat di pinggang.

Adara menjadi geram, ia pun menarik paksa dasi Taufan, yang membuat empunya meringis.

"Pake seragam yang benar, nggak?! Lo niat sekolah atau kagak, hah?!"

"Kalo nggak, gue udah kabur daritadi, Ra." jawab Taufan dengan santai, namun di detik kemudian ia bergedik ngeri karena tatapan tajam Adara.

"Iya! Gue benerin!"

"Di dalem! Bang Ice juga lagi benerin kemeja. Nanti gue pasang dasi."

Blaze tidak dapat menahan tawanya saat Taufan mengangguk pasrah. Namun ia harus kembali menahan tawanya saat Adara juga menatapnya dengan tajam.

"Lo juga, Blaze!" tegas Adara, "dasi lo iket di kepala, leher lo pindah tempat, hah?!"

Ying menyeringai, "Coba lo puter aja kepalanya, Ra."

"Woy! Dasar adik durhaka!"

"Lo juga, Ying! Udah tau ini Abang lo, diingetin yang bener, 'kek!" Adara menunjuk Ying. Membuat gadis pirang itu melongo.

"Kenapa gue juga ikut kena, sih?!"

Yaya menarik pundak Ying sebelum mereka benar-benar bertengkar, "Udah, Ra. Lo urusin itu si Taufan sama Ice, biar Blaze sama Ying."

"Lho, 'kok--"

"Alah, gak usah sama si Ying. Gue tau itu anak gak bisa masang dasi," Taufan tiba-tiba memunculkan kepalanya dari dalam kelas, "sama Vara aja, tuh."

Elvara terkejut karena tiba-tiba ditunjuk, "'Kok, gue yang kena?!"

"Lo kayaknya jago buat ngurus calon suami." Taufan melirik Blaze, yang kebetulan laki-laki itu sedang mengacungkan jari tengahnya pada Taufan secara diam-diam.

"Dih, konsep darimana itu?"

"Entah." Taufan tersenyum. "Lo urus Blaze, ya, Var! Gak digigit, 'kok!"

"Kenapa nggak Dara? Atau Yaya gitu!" Elvara mencoba untuk mengelak.

"Pawang Yaya itu galak, dan Dara mau masangin punya gue. So.. lo yang nganggur, 'kan?" Taufan pun menarik Adara untuk masuk kelas. "Ayo, Ra! Pasang dasi gue!"

"Kenapa lo jadi kesenengan gitu?" ucap Gopal heran.

"Simulasi istri masangin suaminya dasi buat berangkat kerja."

PLAK!

"Ngomong gitu lagi, gue rontokin gigi lo!" ancam Adara dengan wajah merahnya.

Blaze terkekeh, lalu menoleh pada Elvara, "Boleh pasangin? Gue gak mau dibanting Dara."

Elvara memutar iris merah fantanya, kemudian mengambil dasi milik Blaze.

"Nunduk, ngaca sama tinggi lo."

"Tinggal ngomong aja lo pendek."

"Blaze, lo gak bakal dibanting sama Dara, tapi lo bakal gue tusuk pake katana punya Zoro, mau?!"

"Nggak, heheh. Galak banget."

"Biarin!"

Sudut bibir Ying dan Gopal tertarik secara bersamaan. Hati mereka serasa menghangat melihat pedebatan kecil antara Blaze dan Elvara. Begitu juga dengan Yaya, meski gadis itu sempat mengira bahwa laki-laki yang sedang disukai olehnya adalah Blaze, karena Elvara sempat bercerita padanya walaupun ia tidak mengetahui orang yang disukai oleh Elvara.

Bukankah itu bagus? Perasaan Blaze akan terbalaskan.

.
.
.

"Lo ngapain ke sini?" Adara bertanya pada Taufan dengan tatapan mata yang fokus pada dasi.

"Lho, kenapa ngira begitu?"

Adara menghela napas, matanya beralih menatap iris biru Taufan sejenak.

"Lo itu hampir gak pernah mampir ke kelas ini."

Tiba-tiba Taufan menyeringai, tangannya dengan nakal menyentuh dagu Adara. Lalu menariknya untuk membuat jarak mereka menjadi lebih dekat.

"Lo.. merhatiin gue, ya?"

Wajah Adara pun merah padam layaknya kepiting rebus. Gadis itu menarik dasi Taufan yang membuat sang empunya tercekik.

"Akh--anjir--uhuk! Sakit, bangsat!"

"Udah gue bilang, jangan sentuh-sentuh! Harus gue tulis di jidat lo, hah?!"

"Iya, iya! Cuma nyentuh dikit doang."

"Dikit doang, dikit doang. Lo pikir sah apa?"

"Oh, lo mau gue sah-in cepet-cepet, gitu?"

"Hah? L-lo mau gue kubur cepet-cepet, apa?!"

"Okay, that's enough, Baby."

Tiba-tiba Adara tertarik hingga ia terangkat. Adara pun menjadi histeris karena itu.

"Huwaaaa! Bang Ice, turuniiiiin!"

Ternyata Ice-lah tersangkanya. Tubuh Adara yang ringan nan mungil membuatnya dapat mengangkat Adara layaknya anak kucing.

Ice menurunkan Adara setelah memberi sedikit jarak antara Adara dengan Taufan. Tidak jauh, hanya sampai di pojok kelas saja.

Setelah itu, Ice kembali mendekati Taufan dengan tatapan datarnya. Lalu ia melayangkan jitakan khas miliknya di kepala Taufan.

"Gue tau kalian dijodohin, tapi lo-nya juga sadar diri, anjing. Itu enam cewek belum lo putusin."

"HAH? DIA ADA ENAM PACAR, BANG?!"

Ice mengangguk untuk meyakinkan Adara, dia menoleh pada Adara yang sedang berjalan mendekatinya sembari melepas jas yang dia gunakan.

"Masing-masing satu cewek dari kelas 8A, 8C, 8F, dua adek kelas, satu lagi kakel."

Adara menepuk keningnya, "Apa aku bilang Bang Supra aja, ya?"

"Eh, jangan!" cegah Taufan, "i-iya, gue bakal putusin."

"Semudah itu lo mainin perasaan cewek, Fan? Kalo itu pacar lo pada tau kalo lo ngedua--salah, ngeenamin mereka, gimana?"

"Mereka berenam akur." ucap Ice datar. Dan itu membuat Adara terkejut.

"Gila aja, anjir!"

Taufan terkekeh dan menyisir rambutnya ke belakang, "Gue, 'kan, udah dianjurkan untuk poligami!"

"Oke, Bang. Adek nikah sama Abang aja." putus Adara yang langsung diacungi jempol oleh Ice, meskipun laki-laki itu tetap menunjukkan ekspresi datarnya.

"Lho.. gak! Gak boleh!" tolak Taufan.

"Lo siapa, ya?" delik Ice.

"Gue emang udah tau, ya, tentang peraturan keluarga Sanjaya. Tapi kalo lo milih ngikutin aturan itu, heheh, jangan harap sama gue, ya, Fan." jelas Adara.

"Kalo masalah aset, gue mending milih Bang Ice, sih."

Taufan menatap sebal pada Ice. Ice malah mengedikkan bahunya.

"Gue ini masih masuk ke garis keturunan Sanjaya, lho," Ice tersenyum miring, "gue megang dua marga besar. Dan gue bakal jadi penerus Nyokap-Bokap."

"Ngomong-ngomong, Dek.." Ice menggantung ucapannya, kemudian menunduk untuk mensejajarkan diri dengan Adara, setelah itu dia membisikkan sesuatu.

Wajah Adara merah padam setelah mendengar apa yang Ice bisikkan padanya. Karena refleks, dia mengambil bangku, lalu hendak melemparnya pada Ice.

"BANG ICE SIALAAAAAN! AMIT-AMIT, IH!"

Taufan mengerutkan keningnya, "Lo ken--"

Kriiiiiiing~ Kriiiiiiiing~ Woy, bel, woy!

Ice pun langsung menghilang di tempat. Begitu juga dengan Taufan yang langsung berlari untuk memasuki kelasnya. Padahal ia belum selesai bertanya.

"Eh, itu bangku gue, Ra!"

"Lo diem, deh! Gue mau lempar ini!"

"Astaghfirullah, Ara jangan!!"

"Anjir, Ra! Lo gila, ya?!"

"Pak Zola coming, woy!"

===

1735 kata

Maaf agak gaje, entah kenapa saya lagi mau nulis kedekatan Ice dan Adara sebagai sepupu dekat, Taufan dan Blaze sebagai sahabat dari orok .y, dan tentang tanggapan sahabat-sahabat dengan beberapa kedekatan Adara dengan laki-laki lain, contohnya, ya.. si Solar, si Gempa, sama si Hali.

Mungkin kedekatan Gempa dan Adara itu bakal jarang ku tunjukkin, soalnya.. AKU SENDIRI BAKAL BINGUNG NANTI MILIH SIAPA!!

Intinya, nanti bakal ada jodohnya masing-masing😁

Dan juga, aku nambahin bumbu-bumbu pdkt-nya Blaze sama Elvara, meskipun agak kaku di Blaze-nya sendiri.

Blaze ini gambaran sebagai cowok yang sama cewek lain itu humble, macarin cewek cuma buat seneng-seneng aja. Koleksi mantan istilahnya, sih.

Tapi pas sama cewek yang benar-benar dia sukai, dia sayangi, dia cintai(ea, blm sampe ke situ woy), itu bakal kakuuuu parah. Kayak bukan Blaze yang dikenal playboy gitu. Beda Blaze!

Blaze itu sebenernya salting kalo deket cewek yang disukainya, cuma ditutupin. Jujur... INI KU AMBIL DARI KISAH TEMENKU, WOY!😭

Aku agak dendam sih ngeliat orang pacaran. Pengin pacaran juga, tapi.. ya, gitulah.

Bukan karena gak ada yang suka(emg bnr sih), cuma gak boleh pacaran. Prinsipku langsung nikah aja nantilah.

And... NEW COUPLE CANON IS UNLOCKED, BLAZELVARA!!

Ini antara sebagai bayaran karena udah masukin nama bestie sy, dan sebagai.. couple yang udah dapet gambaran aja di saya, ke depannya bakal gimana, gitu.

Contohnya kaya Supra-Lea, aku udah tentuin nasib mereka😏

Oh, gambaran untuk seragam mereka nih

Itu kayak seragam sekolah atau kayak buat kerja, sih? (╥﹏╥)

Aku terinspirasi dari sekolahku sendiri, setiap hari Rabu, sekolahku mewajibkan muridnya buat pake jas khusus gitu... itu jas, 'kan?

Dan ini khusus buat hari Selasa. Next bakal aku kasih tau lengkapnya sekaligus penjelasan sekolah👍🏻

OH IYA, JANGAN LUPA NANTI 6 PM, ADA IKLAN RAYA!!! TETAP STAND BUY, YA!

KSKSKSKSKSK KECE BANGET SIIIIIIIIH!!! Aku merasakan ada banyak kupu-kupu bertebaran di dalam tubuhku.

JANGAN LUPA TONTON DI YT NANTI, YA!

Okey, see klen next chap, yaaaa~

Venus, 22 April 2022

Continue Reading

You'll Also Like

92.2K 9.2K 37
FIKSI
56.9K 6.9K 33
"Saat kamu kembali, semua cerita kembali dimulai." Kisal Sal dan Ron kembali berlanjut. Setelah banyak yang terlalui. Mereka kembali bersama. Seperti...
734K 58.8K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...
69.4K 6.4K 31
Cerita fanfic ini akan fokus kepada kehidupan Hong Haein dan Baek Hyun Woo sebelum mereka menikah kembali, ketika menikah, dan setelah mereka menikah...