2 SISI (On Going)

Erlin_HW tarafından

214 30 6

Kita hidup dengan 2 sisi yang berbeda di dalam dirikita. Sadar tidak sadar hal itu memang nyata adanya. Sadar... Daha Fazla

Prolog
1). lahirnya cahaya
2). happy family
3). Anggur love
4). pangeran
6). orang baru
7). perasaan macam apa ini?!
8). monster
9). cerewet vs datar
10). Sisi buruk yang terungkap
11). membingungkan

5). duniaku!!

19 3 2
Erlin_HW tarafından

Lagi gabut makanya update hehe.
Kalian bacanya pasti pas gabut juga kan?
Tetap enjoy bacanya OK


Warning!!
Part ini mengandung uwu pasangan yang baru kembali bersatu. Jadi diharap readers tidak usah ikut bawaperasaan!! Ok?

*****

Pagi ini Putri Ershya dan Pangeran Gharlin kini berada ditaman istana kesatuan

Mereka ingin menghabiskan waktunya berdua. Menebus 10 tahun yang terlewatkan

Putri Ershya tampak bahagia terlihat dari senyumnya yang begitu lebar. Begitupun dengan Pangeran Gharlin, meski ia tidak menampakan rasa bahagianya tapi sebenarnya hatinya sangat-sangat bahagia bisa kembali bersama Putri Ershya.

Mereka berdua selalu bersama sedari bayi, tumbuh berdua, mereka selalu menghabiskan harinya bersama. Masa kecil mereka terpenuhi oleh kenangan indah bersama. Sampai pada masanya mereka harus berpisah karena Pangeran Gharlin harus pergi ke asrama.

Perpisahan mereka tentu bukan hal yang mereka inginkan. Namun kedua anak kecil itu tidak bisa menolak printah Raja yang menjadi ayah mereka.

Dan setelah 10 tahun lamanya kini mereka bisa bersama kembali. Tentu saja hal itu merupakan impian mereka sejak lama.

Menghabiskan hari hanya berdua dengan bermain seperti dulu lagi.

Putri Ershya mengelus lembut bulu kelinci yang kini di pangkuannya.

"lihatlah Pangeran, aku mengurus moya kita dengan penuh kasih sayang, itu sebabnya tubuhnya semakin bulat sekarang" ujarnya dengan gembira

Pangeran Gharlin ikut mengelus bulu lembut kelincinya moya. "terimakasih Putri Ershya, kau sudah menjaganya"

"hm tentu saja" balas Putri Ershya yang masih pokus pada kelincinya moya "aku harus mengurusnya sesuai permintaanmu pangeran, dia sudah seperti anak kita, iyakan?" ucapnya polos yang mampu membuat Pangeran Gharlin salah tingkah.

Pangeran Gharlin terus menatap wajah cantik Putri Ershya yang sekarang terlihat sangat menggemaskan.

Perlahan Senyuman terukir di wajah datar Pangeran Gharlin. Ia bersyukur teman kecilnya sama sekali tidak berubah. Masih jadi gadis polos.

Merasa tidak ada respon dari Pangeran Gharlin, Putri Ershya pun melirik kearah Pangeran Gharlin.

"Pangeran?"

Pangeran Gharlin tersadar dan berusaha kembali menormalkan wajahnya.

"hm"

"kenapa Pangeran?"

"tidak"

Putri Ershya menyipitkan matanya,

"tadi kau bilang apa?" alih Pangeran Gharlin

"moya sudah seperti anak kita, iyakan?" tanya Putri Ershya dengan senyum manisnya

"hm" angguk Pangeran Gharlin

"eh eh moyaa" teriak Putri Ershya ketika moya melarikan diri dari pelukannya "kebiasan yah kau moya"

Putri Ershya mengejarnya dan sampailah ia di danau kecil yang ada di taman istana.

Putri Ersya tersenyum, ia sangat menyukai air, ia merasa tenang ketika melihat air yang sama tenangnya.

"Pangeran Gahrlin" panggilanya menyadarkan Pangeran Gharlin yang sedari tadi diam memperhatikan tingkah lucu Putri Ershya 'gadis kecil itu sama sekali tidak berubah' batinnya

"kemarilah"

Pangeran Gharlin kini berdiri di samping Putri Ershya yang berdiri di tepi danua

Putri Erhsya menatap jahil Pangeran Gharlin, ia mulai menyipratkan air kewajah Pangeran Gharlin. Pangeran Gharlin terkejut dan mengusap wajahnya yang basah.

"Ups" Putri Ershya menutup mulutnya seakan tidak sengaja melakukan hal yang barusaja ia lakukan "maaf hehe" cengir Putri Ershya menampilkan deretan giginya

Pangeran Gharlin tersenyum melihat tingkah menggemaskan Putri Erhysa. Senyuman yang terbit hanya ketika bersama Putri Ershya

"tidak akan kumaafkan Putri Ershya" ucapnya lalu membalas menyipratkan air ke arah Putri Erhsya.

Tawa kecil dari mereka berduapun muncul, mereka bermain air seperti anak kecil. Tawa yang sangat-sangat jarang terdengar dari Pangeran Gharlin, kini tawa itu mengisi pagi yang cerah di taman Istana bersama tawa Putri Ershya. Tawa yang terdengar sangat bahagia

Suasana yang sangat membahagiakan, danau yang tenang dengan airnya yang dingin, hewan hewan yang berada disekitarnya merasa ikut bahagia. Burung burung berterbangan dengan bebas diuadara

Setelah puas bermain air, mereka duduk di tepi danau dengan senyum yang setia hadir di wajah yang tampan dan cantik itu.


"lihatlah langit tersenyum melihat kita Pangeran" tangan Putri Ershya menunjuk kearah langit yang terdapat awan membentuk senyuman.

Pangeran Gharlin tersenyum melihatnya. "teruslah berbahagia Putri Ershya, maka dunia akan baik-baiksaja" ujarnya sambil menatap langit

Kau duniaku!!

Putri Erhsya melirik sekilas Pangeran Gharlin, "tentu saja, asal kau selalu bersamaku pangeran" ucapnya dengan senyuman yang lebar dan kembali menatap langit

Pangeran Gharlin beralih menatap Putri Ershya "aku pasti akan selalu bersamamu Putri Ershya" jawabnya pasti 'karena kaulah duniaku'batinnya

Putri Ershya menatap Pangeran Gharlin, ia mengurkan jari kelingkingnya yang mungil"promise"

Pangeran Gharlin tersenyum dan mengulurkan jari kelingkingnya dan menyatukannya dengan jari Putri Ershya "promise"

Lagi-lagi ide jahil muncul dari otak Putri Ershya. Ia kembali menyipratkan air kewajah Pangeran Gharlin

"Putri Erhysa" Pangeran Gharlin mengusap wajahnya yang basah

Putri Ershya hanya tertawa melihat wajah kesal Pangeran Gharlin.

Tidak mau kalah Pangeran Gharlin membalas menjahilinya ia menggelitiki perut perut Putri Erhysa hingga Putri Ershya tidak tahan menahan rasa geli

"cukup Pangeran, berhentilah, maafkan aku" Ampun Putri Ershya dengan tawanya

Pangeran Gharlinpun menghentikan aksinya. Mereka saling menatap lalu tertawa bersama.

Hanya ketika bersama Putri Ershyalah tingkah Pangeran Gharlin berbeda, ia mengekspresikan bahagia, tersenyum, tertawa bahkan sedih hanya dihadapan Putri Ershya saja. Jika dihadapan orang lain ia hanya menampilkan wajah datar saja

Setelah lelah bermain Kini mereka berada di sebuah ayunan mewah, Pangeran Gharlin mengayunkan ayunannya secara perlahan yang terdapat putri ershya tengah duduk santai.

"pangeran, duduklah" titah Putri Ershya menepuk tempat di sampingnya.

Kini mereka berdua duduk berdampingan diatas ayunan. Dengan angin sepoi-sepoi yang menghilangkan rasa lelah mereka.

"aku harap kita selalu bersama seperti ini sampai kita tua" ucap Putri Ershya tiba-tiba

"tidak" pungkas Pngeran Gharlin "sampai mati" lanjutnya

Putri Ershya tersenyum sambil menatap Pangeran Gharlin.

Tangan Pangeran Gharlin terulur untuk merapihkan rambut Putri Ershya yang mengenai wajah cantiknya.

Putri Ershya mengelus pipi Pangeran Gharlin yang tirus. Mengusap air bekas tadi di pipi tirus Pangeran Gharlin.
Putri Erhsya terlihat sangat cantik, apalagi dilihat dari sedekat ini.

Perlahan Pangeran Gharlin semakin mendekat, wajahnya kini berada sangat dekat dengan wajah Putri Ershya, bahkan hidung mereka sudah bersentuhan, Putri Ershya perlahan memejamkan matanya, merasakan benda kenyal menyentuh bibir mungilnya.

Cup

Pangeran Gharlin mengecup bibir Putri Ershya cukup lama, hanya sekedar kecupan, namun mampu membuat detak jantung kedua insan itu berdetak tak karuan. Karena hal itu merupakan hal pertama bagi mereka berdua.

Ntah dorongan dari mana Pangeran Gharlin tiba-tiba berani melakukan hal itu pada sahabat kecilnya.

Apakah itu tanda ia tidak ingin kehilangan gadis kecilnya? Ya maybe yakan?

Aku akan baik-baik saja, selama kau yang menjadi duniaku baik-baik saja.

___________



Next?

Diharap readers menampakan diri!! Hehe
ayodong yang udah baca tinggalin jejaknya huhu.
Kita kenalan boleh kalii xixi

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

18.5K 316 12
DELULU & GUILT PLEASURE
62.6K 1.9K 17
Warning: 18+ ABO worldကို အခြေခံရေးသားထားပါသည်။ စိတ်ကူးယဉ် ficလေးမို့ အပြင်လောကနှင့် များစွာ ကွာခြားနိုင်ပါသည်။
47.5K 4.8K 99
A story following a young hunter named Jay. He has grown up in a world where dungeons, monsters, and humans with leveling systems are a cultural norm...
212K 8.5K 51
(Male Yandere Demons x Female Reader) You are just a normal high school girl living a normal life. . . . Until your life is not normal anymore. ____...