(Maafkan aku updatenya kelamaan soalnya habis sembuh kena racun iblis ular kalajengking aka laptop rusak, semoga masih ada yang menantikan cerita ini, selamat membaca ^*^)
Kabut tebal itu membuat Shen Yuan kesulitan melihat sekelilingnya, Shen Yuan terus berjalan tanpa tujuan "apa yang terjadi? Ini dimana?" guman Shen Yuan yang merasa asing dengan tempat itu
Tap
Tap
Suara langkah kaki terdengar dari arah belakang Shen Yuan dan membuat jantung Shen Yuan berdebar kencang
"siapa itu?"
Karena tidak ada jawaban yang terdengar Shen Yuan-pun melanjutkan langkahnya tetapi suara langkah kaki itu kembali terdengar kini semakin mendekat
TAP
TAP
Entah kenapa hati Shen Yuan menginginkan agar Shen Yuan diam di tempatnya sekarang dan membiarkan langkah kaki itu menemukannya tetapi badan Shen Yuan seakan tidak bisa Shen Yuan control
"apa yang terjadi? Kenapa kakiku terus berlari seakan menghindari suara langkah kaki itu?"
Shen Yuan dapat merasakan betapa cepat tubuhnya bergerak menghindari suara langkah kaki yang juga terdengar semakin cepat kearahnya, Shen Yuan mulai merasakan tubuhnya bergetar, bukan, bukan tubuhnya yang bergetar melainkan tanah yang Shen Yuan pijak seolah bergetar dengan kuat dan entah mengapa penglihatan Shen Yuan mulai kabur lalu saat-saat sebelum kesadaran Shen Yuan menghilang, Shen Yuan bisa mendengar suara berat pria yang lirih memanggilnya dengan putus asa
"SHIZUN KEMBALILAH"
"SHIZUN JANGAN DENGARKAN DIA"
"SHIZUN AKU MOHON KEMBALILAH PADAKU"
Shen Yuan tidak mengerti siapa pria itu tetapi Shen Yuan berguman "tenanglah, aku akan kembali"
. . . . . . . . .
"Lord kita sudah sampai di tujuan" suara itu membangunkan Shen Yuan yang ternyata tengah tertidur di dalam pelukan Luo Binghe
Deg
"Binghe ?" Shen Yuan menyentuh pipi Luo Binghe dengan lembut "apa yang . . ."
"sayangku kau sudah bangun, ayo keluar kita telah sampai di kota" Luo Binghe membantu Shen Yuan bangun lalu menuntun Shen Yuan turun dari tandu
Shen Yuan yang mengikuti Luo Binghe dari belakang masih menatap punggung Luo Binghe dengan bingung, sesaat setelah Shen Yuan membuka mata tadi Shen Yuan bisa melihat kemarahan dalam mata Luo Binghe dan auranya pun sangat mengerikan meskipun Luo Binghe menyembunyikannya
"Bing . . Lord Luo, apa ada sesuatu yang mengganggu mu?" Luo Binghe berbalik lalu memberi isyarat agar pengawal meninggalkan mereka, setelah kepergian semua pengawal mereka, Luo Binghe mendekati Shen Yuan dan langsung memeluknya dengan erat
"apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Shen Yuan membalas pelukan erat Luo Binghe itu tanpa tahu ekspresi Luo Binghe yang kini tengah menahan amarah
"aku akan menaruh tandaku di keningmu" ucap Luo Binghe
Tanda yang Luo Binghe maksud adalah tanda merah yang dimiliki Luo Binghe di dahinya, hanya kedua permaisuri yang memiliki tanda milik Luo Binghe, hal itu menunjukan jika mereka adalah milik Lord Demon itu dan juga tanda itu memiliki koneksi yang lebih kuat daripada darah iblis.
"apa maksudmu? Bukannya hal itu harus dilakukan dilakukan dengan ritual yang rumit, maka dari itu hanya orang penting bagimu yang adalah kedua permaisuri yang memiliki tanda itu" Shen Yuan menyentuh tanda merah dengan ukiran unik di dahi Luo Binghe
Luo Binghe menutup matanya merasakan sentuhan lembut itu "kau adalah orang terpenting bagiku" ucap Lord Demon itu "tidak ada yang lebih penting darimu sayangku"
"aku ingin kau selalu berada di sisiku sayangku" Luo Binghe kembali memeluk Shen Yuan, tentu saja Shen Yuan merasa senang karena rasa cinta yang Shen Yuan rasakan dari Luo Binghe begitu besar
"SHIZUN JANGAN DENGARKAN DIA"
Deg
"apa? Itu suara Binghe, apa yang terjadi?"
"SHIZ . . . . ."
Shen Yuan melepaskan pelukan Luo Binghe membuat Luo Binghe menatapnya dengan bingung "apa yang terjadi sayangku?" Shen Yuan hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum
"sialan siapa yang berani menutup aksesku dengan alam bawah sadar shizun?" aura hitam menyeramkan itu menguar dengan tebal, jika saja orang itu tidak berada di Realm Dream pasti orang-orang disekitarnya yang merasakan aura itu akan mati kaku karena ketakutan
"apa yang harus aku lakukan megmo?" pria itu menatap bayangan hitam yang berada di dedapannya
"Lord Luo Binghe, saya memiliki cara untuk memasuki dunia itu, tetapi dengan satu syarat dan juga satu resiko" bayangan hitam itu kini berpindah di belakang pria yang adalah Luo Binghe aka Bingmei
"apa itu?"
"Lord Shen saat itu mungkin tengah dibawah control seseorang sehingga saat anda ingin memasuki mimpinya, anda selalu terhalangi oleh kabut kebal dan suara anda tidak bisa sampai ke Lord Shen, maka dari itu saya akan membuka portal dari Realm Dream dan memasuki dunia dimana Lord Shen berada dan syarat yang saya maksud adalah anda harus memiliki tekat yang kuat untuk bertemu dengan Lord Shen agar portal itu mengirim anda ke lokasi yang tepat"
"itu adalah hal yang gampang tentu saja aku bisa" Luo Binghe berdiri dari posisi duduknya dan menatap bayangan hitam itu dengan serius "lalu apa satu resiko yang kau maksud?"
"dugaan saya memori tentang anda dan dunianya terkunci hal itu membuat Lord Shen sama sekali tidak memiliki ingatan tentang anda maupun dunia ini"
Luo Binghe menatap bayangan itu, benar, itu adalah resiko buruk yang harus Luo Binghe hadapai jika ingin membawa Shen Qingqiu kembali
.
Luo Binghe menggenggap erat tangan Shen Yuan dan menuntunya masuk ke hutan bamboo yang uniknya berada di tengah kota itu, Shen Yuan terus melihat sekelilingnya dengan perasaan familiar
[System : Salah satu kota yang sudah cukup canggih di era ini, taman ini di bangun dan dirawat langsung oleh selir Yingying, di sebut dengan taman bamboo kembar yang sama dengan yang ada di dalam Huan hua Palace]
[Shen Yuan : kau baru muncul?]
[System : lama tidak bertemu tetapi reaksi mu membosankan sekali]
[Shen Yuan : untuk apa aku gembira saat mendengar suara di dalam kepalaku?]
[System : hal itu terjadi karena kesalahanmu sendiri, kenapa kau dengan bodohnya melawan iblis itu dengan sendirian, akibatnya serverku terganggu dan aku harus mengupdate kembali informasi ..... tunggu kenapa datamu menjadi begini?]
[Shen Yuan : apa maksudmu? Sytem?]
{System : ap. .ng . . t...di.............]
[Shen Yuan : System? System?]
"sayangku kita sudah sampai" suara Luo Binghe menyadarkan Shen Yuan yang kini tengah panic, Shen Yuan segera merubah ekspresi wajahnya agar Luo Binghe tidak curiga
Shen Yuan terus berusaha memanggil System tetapi sama sekali tidak ada respon "apa mungkin servernya rusak lagi? Tetapi kenapa?" guman Shen Yuan
"sayangku?" Luo Binghe sudah duduk di salah satu batu besar yang ada di tengah taman itu, Luo Binghe menadahkan tangannya dan segera diraih oleh Shen Yuan "aku ingin kau focus padaku sekarang dan jangan memikirkan apapun ketika kita bersama"
"baiklah, maafkan aku" Shen Yuan duduk dengan patuh di pangkuan Luo Binghe, tetapi perasaannya kini mulai tak enak, ada sesuatu yang salah dengan pikirannya, perilakunya maupun keadaannya sekaran ini tetapi Shen Yuan tidak tahu dimana letak kesalahan itu
"aku sudah memberi tau bawahanku di Demon Realm, bahwa aku akan melakukan pemasangan tanda milikmu padaku dan mereka akan mempersiapkan semuanya" ucap Luo Binghe membelai rambut silver panjang Shen Yuan yang kini menjadi salah satu favorite dari Luo Binghe
"bagaimana dengan kedua permaisurimu? Aku tidak yakin jika mereka akan menyetujui hal ini"
"siapa yang bisa membantah perintahku, sejak dulu aku hanya mengikuti keinginanku sendiri dan kini kau adalah satu-satunya orang yang akan kupatuhi" Luo Binghe mengecup leher Shen Yuan
"hei apa yang kau lakukan? Kita sedang berada di luar" Shen Yuan mencoba berdiri tetapi lengan kuat Luo Binghe menahan agar Shen Yuan tetap duduk di pangkuannya
"aku tak bisa menahannya, aku begitu menginginkan mu istriku" Luo Binghe kembali mengecup leher Shen Yuan yang kini memerah karena malu
"istri? Aku pria bukannya seharusnya suami? Dan juga kita belum melangsungkan pernikahan, hubungan kita ini seperti selingkuhan" Shen Yuan mendorong wajah Luo Binghe agar menjauh dari lehernya
"kau bukan selingkuhan sayangku, a-yuan akan menjadi pendamping utamaku, dan juga sebutan istri bukan berarti aku menganggapmu wanita tetapi sebutan itu adalah pendamping sosok suami" Luo Binghe menggenggang tangan Shen Yuan lalu mengecup tangan itu
"a-yuan akan menjadi pendamping utamaku yang akan selalu berada di sisiku"
Shen Yuan yang mendengar kata-kata itu langsung menoleh kebelakang untuk melihat wajah Luo Binghe tetapi Lord demon itu menanamkan wajahnya di leher Shen Yuan sehingga Shen Yuan tidak bisa melihat ekspresi Lord Demon itu
"entah kenapa kalimat terakhirnya itu, Binghe mengatakannya seolah menahan perasaan dan emosinya"
Shen Yuan kini mulai merasakan keanehan yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini, mulai dari sebagian memorinya yang hilang, mimpi yang seakan penting dalam perjalanan tadi tiba-tiba terlupakan, suara yang Shen Yuan dengar tadi dan sekarang System yang tidak pernah merespon
"apa yang sebenarnya terjadi padaku?"
.
(Dunia Bingmei)
"jadi seperti itu? Dia terbawa kedunia lain dank au ingin meminta pertolongan dariku?" Tiang lan-jun menatap Luo Binghe yang berdiri di depannya dengan senyuman aneh
"aku tidak pernah ingin menemui mu lagi tetapi ini salah satu syarat agar mengmo dapat membuka portal di Realm Drema ke dunia dimana shizun berada, karena aku yang setengah manusia jadi kekuatanku tidak cukup tetapi jika kau yang adalah ras iblis terkuat maka hal itu akan mungkin" Binghe menatap Tiang Lan-Jun dingin, jika saja darah iblis Luo Binghe kuat maka Luo Binghe tidak perlu meminta pertolongan pada orang yang sering disebut ayahnya itu
"aku tidak tertarik tentang Demon Realm, Kultivator atau hal-hal yang berhubungan dengan itu lagi, tetapi mengingat kebaikan Lord Shen maka aku akan membantu"
Tian Lan-Jun yang mendapat tubuh baru berkat Luo Binghe kini bisa dengan leluasa menggunakan tubuh itu dan hebatnya lagi kekuatannya langsung perbindah ke tubuh baru Tian Lan-Jung.
"apa rencana kalian untuk menjemput Lord Shen?"
TBC
Yeyyy setelah sekian purnama sih Bingmei akhirnya muncul mana main-main lapor ayah lagi mentang-mentang Bingge ngga punya ayah ekmm duh nih Shen Yuan kira-kira kenapa yaa kok saya serasa ingin menulis adegan angst ya hehe
Terimakasih atas dukungan dan komen kalian yang membuat aku bersemangat melanjutkan cerita ini, terus dukung dengan cara review dan vote juga dan juga maaf jika ada banyak typo mohon di komen agar saya langsung memperbaiki kalimatnya. . see u next chapter
Z.Ice