2 SISI (On Going)

By Erlin_HW

214 30 6

Kita hidup dengan 2 sisi yang berbeda di dalam dirikita. Sadar tidak sadar hal itu memang nyata adanya. Sadar... More

Prolog
1). lahirnya cahaya
2). happy family
4). pangeran
5). duniaku!!
6). orang baru
7). perasaan macam apa ini?!
8). monster
9). cerewet vs datar
10). Sisi buruk yang terungkap
11). membingungkan

3). Anggur love

19 3 0
By Erlin_HW

Anyeong yeurobun ><...
Apa kabar?
Capek ya?
Jalanin hari yang berat ini?
Buat nemenin istirahatnya enjoy reading cerita ini ya... Semoga suka

***
Hari yang cerah
Terlihat rombongan kereta kuda dari kerajaan sunliver menuju istana kesatuan. Raja dan ketiga pangeran menunggangi kuda, sedangkan Ratu Emri bersama Ratu Bianca di kereta depan, dan Putri Erhysa di kereta kedua, Kereta ketiga berisi barang-barang.

Di sepanjang perjalanan Putri Ershya menyapa orang-orang. Jendela keretanya sengaja ia buka agar lebih mudah melihat keluar, Ia melambai lambaikan tangannya "jangan lupa datang kepestaku paman, bibi" teriak Putri Ershya di dalam kereta setiap melihat orang di perjalanan.

Selain terkenal dengan kejailannya, Putri Ershya Juga terkenal dengan keramahannya, Baginya tidak ada perbedaan kasta antara dirinya dan semua orang.

Itulah sisi baik Putri Ershya yang di sukai semua orang.

Matanya terus saja memandang sekeliling jalan. Tatapannya terhenti pada pohon anggur yang berbuah lebat.

"tuan, bisakah kau menghentikan keretanya kearah pohon anggur didepan" pinta Putri Ershya pada kusir didepan.

"tapi Putri.."

"tuan ayolah, sebentar saja, aku sangat menginginkan anggur itu" mohon Putri Erhsya.

"baiklah Putri"

Putri Erhya tersenyum senang. Setelah keretanya berhenti kusir kudapun turun, ia membukakan pintu kereta, tangannya terulur untuk membantu Putri Ershya turun.

Putri Erhysa terkejut melihat tangan sang kusir yang terlihat sangat mulus, bahkan saking mulusnya kumanpun akan terpeleset sebelum nempel. Tapi taklama ia menerima uluran tangan itu.

Setelah Putri Erhysa berhasil turun ia menatap mata sangkusir dengan lekat.

Deg

Jantungnya berdetak tak karuan ditatap Putri Ershya seintens itu.

Kusir itupun berkedip dan memalingkan wajahnya. Setengah wajahynya tertutup kain yang dipakainya. Sehingga menyisakan bagian mata saja.

"tuan aku kira kau sudah tua, ternyata sepertinya kau masih sangat muda" ucap Putri Ershya "apa kau kusir baru di kerajaan, sepertinya aku tidak pernah melihatmu sebelemunya di kerajaan,?" tanya Putri Ershya.

"tapi aku rasa kita pernah bertemu, hmm aku merasa kau bukanlah orang asing" mendengar ucapan Putri Erhsya membuat sangkusir tersenyum bahagia dibalik kain cadarnya.

Putri Ershya terus memperhatikan gerakgerik sang kusir yang sedari tadi fokus memetik anggur "hmmm tapi apakah kita pernah bertemu? dimana aku melihatmu?" bingung Putri Erhsya dahinya mengernyit dengan jari mengetuk-ngetuk dagu sellah berfikir keras.

"sudahlah Putri, kau tidak perlu memikirkannya" ucap sangkusir sambil memberikan sekeranjang buah anggur pada Putri Ershya.

Mata Putri Erhya berbinar kala melihat anggur yang kusirnya berikan begitu banyak "wahh terimakasih banyak" ucap Putri Erhsya

Sangkusirpun mengangguk "sama-sama Putri"

"ahh tapi aku mau mencoba memetiknya juga" ucap Putri Ershya sambil berusaha memetik anggur.

Karena tubuhnya yang tidak terlalu tinggi Putri Ershya kesusahan saat memetik anggurnya.

"ishh kenapa tinggi sekali" kesal Putri Ershya

Tiba-tiba anggur itu seakan mendekat padanya sehingga dengan mudah Putri Erhysa memetiknya.

Putri Ershya melirik ternyata kusirnyalah yang membantu merendahkan pohon anggurnya agar setara dengan Putri Ershya.

Putri Ershya seakan tidak peduli dengan hal itu, ia terus memetik buah anggurnya dengan rasa gembira.

"awshhh.." ringis Putri Erhsya, jari tangannya terkena duri tanaman liar

Sang kusir panik mendengarnya,melihat tangan Putri Ershya berdarah,ia refleks menarik tangan Putri Erhysa, ia mengusap-ngusap tangan Putri Ershya untuk menghilangkan darahnya, setelah dirasa darahnya berhenti mengalir ia mengeluarkan kain dari sakunya, merobeknya hingga kecil dan mengikatnya di jari Putri Erhysa.

Putri Ershya semakin heran melihat tingkah kusir didepannya.

Melihat Putri Ershya melamun menatapnya, sang kusirpun melambaikan tangannya di hadapan wajah Putri Ershya.

"Tuan Putri mari kita lanjutkan perjalanannya, rombongan sudah pergi jauh" ucap sangkusir menyadarkan lamunan Putri Ershya.

Putri Ershya melihat rombongannya yang mulai menjauh. "ah iya baiklah, ayo"

Pangeran Yhongki yang menyadari kereta Putri Ershya tidak ada, menghentikan kudanya dan mencari keberadaan Putri Ershya. Matanya terhenti pada kereta Putri Ershya yang berada jauh dibelakangnya, ketika Pangeran Yhongki hendak pergi menuju Putri Ershya, gerakannya terhenti oleh seseorang.

"sudahlah biarkan saja dulu, aku yakin dia pasti menginginkan sesuatu, kita tidak usah mengganggunya" ucap Pangeran Aloxed yang mengetahui sipat adiknya "sebaiknya kita lanjutkan saja perjalanannya sebelum ayah marah"

Pangeran Yhongki awalnya merasa ada hal yang tidak beres, tetapi ia menurut pada Pangeran Aloxed dan kembali pergi bersama rombongannya.

Putri Ershya berusaha menaiki keretanya, tubuhnya yang kecil kesusahan saat menaiki keretanya yang besar. Tubuh Putri Ershya hampir saja terjatuh saat menaiki tangga kedua dikeretanya.

"awwwss" teriak Putri Erhya. Matanya terpejam ketika hendak jatuh, tapi ia merasa tubuhnya melayang diudara
'apakah aku terjatuh? Tapi kenapa tidak merasa sakit?' monolog Putri Erhsya. Perlahan ia membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah tatapan mata dari pria yang barusaja menangkap tubuhnya. Tubuhnya kini berada dalam pangkuan pria tersebut, kedua manik mata itu saling menatap.

"kau baik-baik saja Putri?" tanya sangkasir.

Putri Ershya tersadar dari lamunannya
"ah iya aku baik-baik saja" ucap Putri Ershya sambil berusaha berdiri kembali "terimakasih tuan" lanjutnya.

"tidak apa-apa putri, ini sudah menjadi tugasku"jawab sangkusir.

Putri Ershya sudah berada di dalam kereta, mereka melanjutkan perjalanannya yang masih jauh.

Dengan otak yang terus saja memikirkan siapa kusrir itu, mengapa ia merasa tidak asing dengan Pria itu. Putri Ershya memakan buah anggur yang ia petik sambil memikirkan siapa sebenarnya kusir itu?

Putri Ershya menggelengkan kepalanya "ah sudahlah itu bukan hal penting, mending aku lanjutkan saja memakan buah anggur ini hingga habis, darpiada memikirkan kasir itu"

"iya Putri? Apa kau membutuhkan bantuan?" tanya sangkasir yang samar-samar mendengar ucapan Putri Ershya

"ah tidak," panik Putri Ershya "apakah kau mau anggur ini tuan?"

"ah tidak putri, kau habiskan saja"

"kau harus mencobanya, anggurnya sangat manis dam segar" ucap putri ershya "sini tanganmu" pinta Putri Erhsya

Tanpa diminta duakali kusir itupun mengulurkan tanganya kebelakang dan mendapatkan beberapa buah anggur pemberian Putri Erhsya.

"terimakasih Putri"

"hmm makanlah"

Mereka menikmati buah anggur itu dan tanpa mereka sadari perjalanan akan segera sampai.

Perjalanan yang panjang dimulai dengan satu langkah kecil.

Sesampainya di Istana kesatuan Putri Erhsya turun dibantu oleh kusirnya.

Pangeran Yhongki menghampiri Putri Ershya.

"tanganmu kenapa putri?" panik Pangeran Yhongki ketika melihat tangan Putri Erhsya terbalut kain.

"tidak apa-apa ka, ini hanya terkena duri kecil" jawab Putri Ershya

"duri?"

"hmm tadi Ershya turun untuk memetik anggur di perjalanan" Jawabnya sambil menunjukan keranjang yang berisi buah anggur "kau mau" tawarnya

Pangeran Yhongki gelengkan kepalanya, heran dengan tingkah adiknya, padahal ia bisa saja mendapatkan buah anggur hanya dengan sekejap mata.

"masuklah, semua orang pasti sudah menunggumu" Titah Pangeran Yhongki

"baiklah" patuh Putri Ershya

Putri Ershya melenggang memasuki istana kesatuan Yang mendapatkan sambutan dari semua pengawal dan pelayan istana.

"hi apa kabar kalian" sapanya pada para pengawal yang berdiri berjajar rapi di sepanjang jalan menuju istana.

"kabar baik putri" serentak para pengawal menjawab sambil menundukan kepalanya.

"astaga..paman, lihatlah di langit ada kura-kura terbang" dengan wajah yang dibuat seterkejut mungkin, ia mengerjai para pengawal yang masih setia menunduk

Para pengawal yang awalnya menunduk sontak mendongak kearah langit, seakan mencari kebenaran perkataan tuan putri.

"huftt haha" tawanya pecah ketika melihat wajah cengo para pengawal

"Paman berhentilah mencarinya, aku bercanda mana mungkin ada kura-kura terbang haha" tawanya tak henti, bahkan kini ia memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa.

Para pengawal hanya terkekeh, bisa bisanya mereka selalu menjadi bahan keusilan gadis kecil ini. Tapi tak apa, mereka bahkan menyukainya. Hal inilah yang menjadikan mereka dekat dengan tuan putrinya.

"paman berhentilah menunduk padaku, aku tidak lebih tua dari kalian" Putri Ershya berkata sungguh-sungguh kali ini.

"Maaf tuan putri, tapi ini sudah menjadi kewajiban kita, menghormatimu" jawab salah satu pengawal

"tapi saya juga menghormati kalian yang lebih tua dariku, apakah kalian ingin saya menunduk juga untuk kalian?"

"ti_tidak putri"

"hmm baiklah saya pergi dulu" pamitnya sambil melambaikan tangan, tidak lupa dengan senyuman manisnya

Putri Erhsya tampak begitu bahagia hari ini, ralat Ia selalu bahagia setiap saat, dengan hal-hal sederhanapun ia selalu bersyukur dan membuatnya bahagia

Dan aku punya sisi lemah, yang kututupi dengan kebahagiaan

Continue Reading

You'll Also Like

235K 631 71
Daily kinky pictures
989K 42.3K 88
Kenta Bernard, a seventeen-year-old, died of leukemia in the hospital and was reincarnated in a novel that he has yet to finish. He is the ill second...
167K 6.6K 28
""SIT THERE AND TAKE IT LIKE A GOOD GIRL"" YOU,DIRTY,DIRTY GIRL ,I WAS TALKING ABOUT THE BOOK🌝🌚
214K 8.5K 51
(Male Yandere Demons x Female Reader) You are just a normal high school girl living a normal life. . . . Until your life is not normal anymore. ____...