" Huh... Sebenarnya aku tidak ingin terlibat lagi... Tapi jika itu yang kau inginkan, aku siap membantumu.. "
" Terimakasih banyak.. "
- 3 bulan kemudian -
" Nee nee conan kun " Panggil ayumi sambil memegangi kotak susunya.
Saat itu kami sedang berjalan pulang dari sekolah.
" Ada apa, ayumi? "
" Apa kau tau bagaimana kabar Rika san? Tidak tahu mengapa aku tidak bisa menghubunginya, pesan ku pun tidak pernah di balas " Tanya ayumi dengan ekspresi khawatirnya.
" Ah.. Itu..- "
" Sayangnya kami juga tidak tahu ayumi chan, mungkin di sana ia mengganti hp nya dan tidak menghubungi lagi " Jawab Haibara yang menyela conan saat ingin menjawab ayumi.
" Hee.. Tidak mungkin.. Rika yang kita kenal tidak akan melakukannya.. " Ucap Mitsuhiko.
" Benar, benar.. Kau berbohong ya? " Tanya genta
" Aku tidak bohong kok.. " Jawab haibara dengan wajah datarnya.
" Tidak! Kalian pasti menutupi sesuatu kan?? " Seru ayumi dengan rasa kesal.
" Hentikan kalian bertiga.. Rika pergi lalu kenapa? Dia bukan satu satunya teman kita " Ucap conan yang tak tahan dengan pertanyaan mereka.
" Edogawa kun.. " Haibara menatap conan dengan serius membuat conan sadar apa yang ia katakan.
" Ah.. Maaf " Ucap conan.
Ayumi terlihat ingin menangis mendengarnya " Conan jahat! " Serunya lalu berlari.
" Ayumi-chan! " Seru mitsuhiko yang segera berlari menyusul ayumi begitu juga genta yang mengikuti mitsuhiko dari belakang.
" Edogawa kun, kau terlalu terbawa emosi mu " Ucap haibara.
" Maaf.. "
" Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, itu lah keputusan nya "
" Aku hanya kesal karena tidak bisa menolongnya, dan aku tidak bisa memberikan hadiah di ulang tahunnya secara langsung " Batin conan sambil terus menunduk
" Edogawa kun? "
" Ah, maaf "
Mereka pun kembali berjalan menuju arah pulang..
---
- Flashback -
4 hari setelah perginya Rika dan bergabung dengan organisasi
" Apa sekarang aku tidak bisa melihat wajahmu lagi ya, Rika? " Gumam conan sambil berjalan menuju sebuah tempat.
Tempat itu adalah tempat yang sering di datangi oleh Rika saat ia ingin menikmati dinginnya malam dan terangnya bulan.
" Tidak, mungkin bisa, tapi saat kita bertemu lagi, mungkin kita akan menjadi musuh "
Malam itu, conan berjalan sendiri sambil membawa sekuntum mawar merah yang indah.
Conan berhenti di depan sebuah ayunan, di tempat itulah conan menenangkan Rika saat ia sangat sedih tentang masa lalunya.
Conan tersenyum sendiri di depan ayunan itu, lalu menaruh sekuntum mawar merah di tempat itu.
" Ini mirip hiasan mawar yang sering kau pakai bukan? " Gumam nya.
" Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk menepati janjiku sekarang, jadi aku hanya bisa memberikan ini "
Conan pergi perlahan lalu menengok kembali ke arah ayunan itu " Selamat ulang tahun Rika.. " Ucap nya.
Lalu ia pergi.
...
Sesosok gadis dengan topeng merah dan baju hitamnya muncul dari balik kegelapan, menghampiri ayunan itu lalu mengambil mawar yang di tinggalkan conan.
Gadis itu tersenyum menatap mawar itu lalau membuka topengnya.
Wajah cantik gadis itu di terangi sinar bulan, dan mata birunya yang terlihat bercahaya.
" Terimakasih atas hadiah nya, Kakak... " Gumam gadis itu mendekatkan mawar merah itu ke dadanya.
Lalu ia kembali pergi menuju bayangan.
" Tenang saja, kita akan bertemu lagi saat waktunya tiba "
---
*brak
" Adududuh... Kepeleset apa tadi aku? " Gumam ku sambil mengusap usap kepalaku yang sedikit terbentur.
" Ya sudah lah, yang penting aku sampai "
Aku datang ke rumah prof angasa untuk menemui sang ilmuwan cantik kita, haibara ai.
* tok tok
Aku mengetuk jendela kamar Haibara untuk membangunkannya.
Saat itu tepat tengah malam aku datang ke rumah profesor.
Haibara bangun, wajahnya yang masih lelah terlihat sangat terlihat, lalu ia menatapku dari atas kasurnya.
" Aku sudah mendengarnya dari Edogawa, apa kabar... Rika? " Tanya nya padaku dengan nada santai.
Aku tersenyum lebar karena reaksinya padaku yang tidak dingin dan asing.
" Untuk saat ini aku baik! Jadi tolong bukakan jendelanya "
" Baiklah baiklah "
Ia membukakan jendela lalu aku pun masuk.
" Jadi, apa yang membawa mu ke sini? Apa kau tidak takut organisasi menghukum mu? " Tanya nya.
Aku menggeleng " Ada beberapa hal yang terjadi begitu cepat, aku tidak bisa menjelaskannya sekarang "
" Aku akan memberitahu tujuan ku ke sini " Aku duduk di atas ranjang Haibara.
" Haibara, maukah kau membantuku? " Tanya ku.
" Membantu apa? " Tanya nya kembali.
...
" Huh... Sebenarnya aku tidak ingin terlibat lagi... Tapi jika itu yang kau inginkan, aku siap membantumu.. " Jawabnya, membuat ku sedikit lega
" Terimakasih banyak.. "
Aku tersenyum lebar lalu melompat kembali ke jendela
" Aku tidak bisa berlama lama, sampai jumpa haibara " Aku melambaikan tangan ku, dan haibara membalasnya.
Aku melompat keluar dari rumah itu lalu segera kembali ke markas, atau masalah akan semakin besar nantinya.
Namaku Shirai Rika, saat ini aku adalah anggota baru organisasi hitam dengan code name Tequila, berada di organisasi itu benar benar sulit, lengah sedikit saja kau akan mati.
Tapi aku akan bertahan..
Demi bisa bertemu lagi dengan kalian...
Jika aku tidak bisa menghancurkan organisasi itu dari luar, maka aku akan melakukannya dari dalam, mau dengan se licik apapun caranya.
Dan kini aku akan mencari tahu, siapa kau sebenarnya
Absinth...
Aku akan menjadi bisa saja menjadi pembunuh, untuk menyelesaikan semua ini.
---
Kembali ke masa kini
Hari Minggu pukul 01:20 PM
" Sudah 3 bulan berlalu tapi kita belum menemukan tentang remaja yang menyebut dirinya absinth itu... " - Inspektur megure
" Lagian, kenapa seorang remaja bisa sekejam itu? " - Detektif Takagi
Di kantor kepolisian pusat, ruang divisi Kejahatan Pembunuhan, Detektif Takagi dan Inspektur megure sedang memikirkan kasus penyerangan kepada para polisi yang sampai sekarang belum bisa menemukan sang pelaku.
" Aku yakin kalau Kudo kun mengetahui tentang remaja itu, karena saat aku memberitahu namanya ia terlihat merespon " Ucap takagi sambil menaruh berkas berkas di tangannya.
" Aku juga merasa begitu tapi, kita tidak bisa menghubunginya semenjak kasus saat itu " Balas Megure
" Tapi dengan semua kejadian yang terjadi.. Saya merasa seperti ada hal yang lebih buruk yang akan terjadi " Ucap Takagi pelan.
" Dan lagi, bahkan seperti kudo tidak bisa membantu kita saat ini, seakan ia sengaja menghilang agak tidak terlibat " Lanjut megure.
Mereka berdua menghela nafas berat.
" Sebenarnya apa yang terjadi? " Gumam megure.
---
Angin berhembus cukup kencang, seakan awan badai akan datang dan mengguyur semua dengan hujannya.
" Di sebelah kanan sejauh 15 kaki, di balik mobil hitam "
" Siap "
*Dor!
" Tepat sasaran "
---
" Di sebelah kiri sejauh 20 kaki di balik gedung ke dua "
*Dor
" Wohooo, Kau benar benar membantu Tequila " Seru chianti karena puas dengan bantuan yang di berikan Tequila untuk menembak musuh.
" Itu bukan seberapa "
Tequila melepaskan fokusnya lalu mundur dan bersandar di dinding gedung.
" Aku kira kau hanya gadis tidak berguna yang tiba tiba datang "
" Tutup mulutmu chianti "
" Oh ayolah~ "
....
*Deg...
" Tepat di sebelah kanan mu, di dalam gedung " Aku melirik ke arah gedung di sebelah kanan kami.
" EH? Sial! Dari tadi dong! "
*Dor
Aku terdiam sambil menatap orang baru saja di tembak itu
Lalu menghadap kebawah dan memejamkan mataku " Maaf deh "
" Jadi, setelah ini siapa target kita selanjutnya? " Tanya Chianti.
Sebelum aku menjawab, Vermouth datang dengan santainya ke arah kami.
" Seorang penjabat yang pernah terlibat dengan kita, ia berencana untuk berkhianat. Tapi chianti, kali ini hanya aku dan Tequila yang akan melakukannya "
" Heee??? Sial! "
" Dasar cewek psikopat " Batin ku melihat Chianti.
" Ayo Tequila, kita berangkat "
Aku berjalan ke arah luar gedung " Baiklah "