KENZO [SUDAH TERBIT]

Door yesimrnss

9M 941K 483K

[Tersedia di gramedia dan toko buku online] @cloudbookspublishing [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Tentang perjo... Meer

PROLOG
KENZO ALGAZZA
LIONA GEANDRA
1. Pertemuan
2. H-1
3. Sah?
4. Lembaran baru
5. Jum'at dan Minggu
6. Perpustakaan
7. Balapan
8. Istri idaman
9. Darren dan lukanya
10. Jaket
11. Pingsan dan terbongkar
12. Putus?
13. Sabia
14. Jangan nangis
15. Panggilan kesayangan
16. Check up?
17. Cemburu?
18. Gesper?
19. Mengalah
INFO GRUB!
20. Lili
21. Hujan dan petir
22. Maaf dan obat
23. Prioritas?
24. Bentakan
25. Unknown number
26. Kenzo, Liona, dan Bia
27. Wife vs girlfriend
28. Bentakan (2)
29. Ingkar lagi?
30. Ketos
31. Dokter Gina
32. Feel?
33. Amarah
34. Marahnya darren
35. Beban
36. Maaf lagi?
37. IGD
38. Dia menyerah
39. Kepergian Bia
40. Pembunuh
41. Dia berubah
42. Halusinasi
43. Sebercanda ini?
44. Dari bia untuk kalian
46. Ini bukan dia
47. Tidak peduli
48. Ditinggal?
49. Ia menyesal?
50. Pengecut
51. Luka dan obat
52. Rumah
53. Surat cerai
54. Hanya butuh liona
55. Kehidupan baru
56. Coming soon papa
57. Baby
58. Ngidam
59. Bumil ngeselin
60. Bayi rewel
61. Hampir
62. Surabaya
63. Peneror itu lagi
64. Kritis
GIVEAWAY VOTE COVER
65. Ulang Tahun dan Kepulangannya
EXTRA PART ||Selamat jalan
hallo, bubub!

45. Surat cerai

143K 15K 9.1K
Door yesimrnss

HAPPY 1M READER'S!❤️

Hai, bubu!😜❤️ Apa kabar kalian?

KENCENGIN VOTENYA BIAR GA KETUNDA UPNYA!

Terimakasih banyak buat antusias kalian ngikutin cerita Kenzo. Lop sekebon😭❤️

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA!

FOLLOW WATTPAD: yesimrnss

AKU BAKAL SPOILER DULUAN DI:
INSTAGRAM : @yesimrnss @wp.yesimrnss
TIKTOK : @yesimrnss
PAKE TAGAR #kenzoalgazza #lionageandra

JANGAN LUPA FOLLOW DAN CEK YA😜

***

Lelaki dengan kemeja hitam itu memasuki pemakaman. Ia tersenyum melihat nama orang yang ia sayang disana. Lelaki itu berjongkok sambil mengelus nama itu disana.

"Assalamualaikum, Bia." Kenzo tersenyum sambil mengelus nama dipapan berbentuk salib itu.

"Ken dateng masih dengan perasaan yang sama," ujar Kenzo.

Ia mengelus gundukan tanah itu. "Bia apa kabar? Bia pasti bahagia ya disana?"

"Katanya mau mampir dimimpi Ken. Kok gak mampir?" Kenzo terkekeh kecil.

"Udah gak ada lagi yang rengek minta coklat. Yang selalu bilang sayang setiap hari. Yang minta peluk sambil nangis. Yang selalu ketawa padahal Bia lagi sakit."

"Ken kangen Bia. Bia juga kangen kan?" tanyanya yang jelas tidak mendapat jawaban.

Ia menghela napasnya. "Maaf, maaf Ken gak bisa penuhin janji Ken buat jagain Liona. Ken jahat Bia. Tapi dia pantes diginiin."

"Bia jangan marah ya?"

Lelaki itu mengusap wajahnya.  "Ken pulang dulu. Nanti kita cerita lagi oke, princess?"

Disatu sisi. Perempuan yang berdiri dibalik pohon melihat dan mendengar itu meneteskan air matanya.

Bibir Liona melengkung kebawah. "Bahkan didepan Bia lo bilang kaya gitu, Ken."

***

Perempuan itu duduk sendirian di taman sekolah. Menikmati angin sepoi-sepoi yang membuat rambutnya berterbangan kecil. Ia menoleh kearah murid-murid yang sibuk becanda.

Liona menoleh kesamping kanannya saat Darren duduk disampingnya. Membawa sosis yang pastinya akan diberikan kepadanya. Tau aja jika dirinya ingin memakan sosis.

Darren tersenyum melihat Liona. "Liat nih gue bawa apa."

"Buat gue?"

"Enak aja, buat gue lah," ejek Darren. Liona memanyunkan bibirnya.

Lelaki itu terkekeh. "Ya deh buat lo."

"Makasih," ucap Liona mengambil makanan tersebut.

Liona menatap Darren yang juga menatapnya. Sorot mata lelaki itu tidak seperti biasanya. "Ren? Lo gapapa?" tanyanya.

Darren tersenyum tipis lalu menggeleng. "Gue gapapa."

"Lo gak bisa bohong sama gue," ujar Liona. "Ada masalah lagi sama papa lo?" tanyanya lirih.

Lelaki itu mengangguk. "Udah biasa. Jangan khawatir."

"Berantem lagi ya?"

"Papa bawa jalang kerumah," jelas Darren. Liona tercengang mendengar itu.

Darren terkekeh kecil. "Didepan mama dia mesra-mesraan sama jalangnya."

Liona menghembuskan napasnya pelan. Ia mengangkat tangannya, menguatkan pundak sahabatnya. "Gue gak bisa apa-apa selain nguatin lo, Ren."

"Lo sabar ya? Suatu saat lo bakal ngedapetin kebahagiaan lo, Darren."

***

"Minggir dong, Lan!" ujar Darren kepada Arlan yang berdiri didepan kipas angin di warung simbok.

Arlan berdecak. "Apaan sih lo, bawel banget kek cewek. Gue gerah ni."

"Emang yang gerah lo doang?" bantah Darren.

"Lo keringetan malah didepan kipas, kan jadi bau keringet lo."

"Congor lo kalo ngomong. Gue wangi gini." Lelaki itu masih berdiri didepan kipas angin.

"Halah paling lo pake parfum laundry," ejek Darren.

"Biarin," cibir Arlan. "Daripada lo pasti nyuci pake sabun colek."

"Terserah gue lah. Yang penting pake molto sachet," balas Darren.

"Halah molto doang. Gue nih pake downy."

Arlan menoleh kearah Kenzo. "Kalo lo pake apa, Ken?" tanyanya.

"Sabun colek ekonomi," jawabnya asal.

"Ngeri-ngeri."

Arlan duduk didekat Darren. "Gimana caranya biar balikan sama Tere?" tanyanya.

"Tinggal dibalik aja," jawab Kenzo enteng.

"Setuju sama saran Kenzo." Darren terkekeh menyetujui.

"Ya gak salah sih. Tapi kek...." Arlan menahan dirinya agar tidak emosi.

Arlan membuka ponselnya. "Ada balapan nih. Mau nonton kaga?"

"Hm, ntar."

***

Kenzo keluar dari kamarnya.  Membawa secarik kertas berwarna putih. Ia duduk disebelah Liona. Perempuan itu curi pandangan penasaran dengan kertas yang lelaki itu bawa.

"Tanda tangan!" titah Kenzo pada Liona.

Perempuan itu bingung. "Ini apa?" tanyanya.

"Tinggal tanda tangan apa susahnya sih!" sentak Kenzo.

Liona mengambil kertas itu. Ia membacanya, seketika mulutnya menganga tidak percaya. "S-surat cerai?"

"Hm. Cepet tanda tangan," ujar Kenzo dingin.

"Ken! Lo apa-apaan sih!" Liona tidak terima dengan keputusan Kenzo.

"Gue udah bilang kan. Pernikahan ini bukan buat candaan." Wajah perempuan itu berubah menjadi serius.

Kenzo terkekeh pelan. "Lo baperan banget. Cuma dijodohin langsung dianggep serius."

"Gue tau kita cuma dijodohin. Tapi lo pernah bilang sayang kan sama gue? Kita punya perasaan yang sama, Ken. Lo juga bilang mau berjuang. Ayo kita berjuang bareng."

Lelaki itu justru tertawa mendengar itu. "Kita? Lo aja kali. Gue udah muak sama lo."

"Semenjak lo dateng ke hidup gue. Lo ngerusak masa depan gue. Lo hancurin semua yang udah gue rencanain. Cewek asing yang tiba-tiba muncul jadi istri gue."

Kenzo menatap Liona dingin. "Lo itu beban."

"Jadi gue beban buat lo ya?" Liona tersenyum getir.

"Cih, baru sadar?"

Kenzo meletakkan bolpoinnya diatas kertas dengan kasar. "Cepet tanda tangan!"

Perempuan itu memegang bolpoinnya dan mengangkat kertas itu. Jantungnya berdegup kencang. Ia meneguk ludahnya kasar.

Tanpa lama-lama Liona menyobek kertas itu. Hal itu membuat rahang Kenzo mengeras.

Perempuan itu menggeleng. "Gue gak bisa."

Kenzo mengangkat tangannya untuk menampar perempuan itu. Liona yang melihat itu menghadang wajahnya dengan kedua tangannya.

Lelaki itu melihat Liona yang menunduk. Seketika ia mengingat sesuatu. Ken, jangan sakiti Liona ya. Kalo kamu nyakitin dia, sama aja kamu nyakitin mama.

Perkataan mamanya terngiang-ngiang di kepalanya. Ia menurunkan tangannya perlahan. Kedua tangannya mengepal kuat. Liona yang merasa tamparan itu tidak kunjung datang lalu melihat Kenzo perlahan.

Lelaki itu sudah tidak ada didepannya. Ia menoleh kearah pintu, lelaki itu hendak keluar rumah dengan kunci motor ditangannya.  Liona dengan cepat mengejar lelaki itu.

Ia memeluknya dari belakang. Langkah Kenzo terhenti akan hal itu. "Jangan pergi," lirih Liona dipelukan itu.

"Lepas." Kenzo merasakan tangan perempuan itu memeluk dadanya dari belakang.

"Jangan tinggalin gue..."

"Lepas."

Kenzo terkekeh kecil saat Liona tidak kunjung melepaskan pelukan itu. "Susah ya ngomong sama lo? Pake cara halus gak bisa. Oh mau pake cara kasar?"

Lelaki itu menghempas kasar Liona. Tubuhnya yang tidak seimbang menyebabkan perempuan itu jatuh kelantai. Liona mendesis pelan.

"Itu akibatnya kalo lo berani macem-macem sama gue."

Liona menatap kepergian Kenzo tidak percaya. Lelaki itu benar-benar berubah. Setega itu ia dengan perempuan, terutama istrinya sendiri.

"Ini pasti bukan lo, Ken."

***

Ketiga lelaki itu setelah selesai balap liar mereka sedang berada di bar. Lagi-lagi Kenzo yang mengajak mereka untuk kemari. Darren yang sudah melarang lelaki itu, tapi Kenzo tidak pernah menggubrisnya.

"Ini beneran kesini lagi?" tanya Arlan meninggikan suaranya takut tidak terdengar.

"Hm. Kenapa?" balas Kenzo.

"Gue pamit sama nyokap pulang sebelum jam dua belas anjir. Ini udah jam satu," gerutu Arlan. Walaupun ia nakal, tapi ia selalu mendengarkan ucapan orangtuanya.

"Anak mami. Pulang sono lo, malu-maluin gue."

"Daripada lo anak setan."

Arlan membisikkan sesuatu kepada Darren. "Fiks ini bukan Kenzo."

"Terus siapa?" tanya Darren dengan suara yang lirih.

"Keknya dia kerasukan jin dijalan. Mending lo bacain ayat kursi," ujar Arlan menyarankan.

"Kenapa gak lo aja yang bacain?"

Arlan menyonyor kepala Darren pelan. "Selain gak hapal, gue juga takut setannya masuk ke gue."

***

KEN☺️☺️

GABOLE EMOSI, KAN CUMA FIKSI HEHE

Maaf kalo up-nya malem banget. Karena aku baru selesai uprak dan langsung dilanjut usbn🙂

PESAN BUAT KENZO?

PESAN BUAT LIONA?

PESAN BUAT DARREN?

PESAN BUAT ARLAN?

SPAM 'KENZO' SEBANYAK-BANYAKNYA!

SPAM ❤️ SEBANYAK-BANYAKNYA!

SPAM NEXT 3K++++ DISINI🔥

follow instagram mereka: @kenzoalgazza @lionageandra @sabiagiselle @darrenvalcano @arlancogann

5K VOTE+8K KOMEN DULU YAAA!

Kenzo bakal terbit di cloudbookspublishing!

finally, semangat nabung ya. buat peluk kenzo versi novel😍❤️

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

3.9M 309K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
394K 48.3K 33
Cashel, pemuda manis yang tengah duduk di bangku kelas tiga SMA itu seringkali di sebut sebagai jenius gila. dengan ingatan fotografis dan IQ di atas...
8.9M 948K 65
[SUDAH TERBIT] Tersedia di Gramedia dan TBO + part lengkap Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tanga...
6.7M 218K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...