DANERA [End]

By Sftn11

14.5K 905 42

"Susu gue"terasa ambigu dengan ucapan Zaera, Mildan mengerutkan keningnya. "Maksudnya susu coklatnya"ujarnya... More

DANERA βœ“ | Perkenalan
DANERA βœ“ | Cast
DANERAβœ“| SMA Nusa
DANERA βœ“| Malu
DANERA βœ“| Supermarket
DANERA βœ“| Jadian
DANERA βœ“| Berdua di balkon
DANERA βœ“| Undangan & Manja
DANERA βœ“| Pesta Ultah Putra
DANERA βœ“| Maaf
DANERA βœ“| Traktiran
DANERA βœ“| Cafe
DANERA βœ“| Bimbim Kangen
DANERA βœ“| Mildan Pingsan
DANERA βœ“| Ujian
DANERA βœ“| Check Up
DANERA βœ“| Cuci Darah
DANERA βœ“| Jalan-jalan
DANERA βœ“| Rencana Camp
DANERA βœ“| Camp
DANERA βœ“| Lagu & Api Unggun
DANERA βœ“| Terjebak di Hutan
DANERA βœ“| Tantangan
DANERA βœ“| Pingsan Lagi
DANERA βœ“| Demam
DANERA βœ“| Pulang
DANERA βœ“| Diculik?
DANERA βœ“| Dendam & Kembali
DANERA βœ“| Rumah Sakit I
DANERA βœ“| Keadaan
DANERA βœ“| Hujan & Air Mata
DANERA βœ“| Juara Umum
DANERA βœ“| Berantem
DANERA βœ“| Drop
DANERA βœ“| Rumah Sakit II
DANERA βœ“| Pernyataan
DANERA βœ“| Telah Pergi
DANERA βœ“| Kehilangan
DANERA βœ“| Surat

DANERA βœ“| Rumah Pohon

168 14 2
By Sftn11


"Belajar dari kesalahan mengulang untuk keberhasilan"

[Tama Mahendra]

•••

Hai 👋

Maaf kurang afdol ceritanya 🙏

Komen yuk🙁

Apa aja, nanti aku respon.

Xixixixixi

Gabut 😐

•••

Kalian pernah dengar gak kata ini "TTM (Teman Tapi Mesra)". Itulah yang dialami kedua insan yang sama-sama terjebak dengan perasaan yang masih tak pasti.

Perasaan mereka masih sebatas kabut biru yang entah mau dibawa kemana.

Keduanya saat ini berada di rumah pohon yang di bangun tak jauh dari RS  karena ini keinginan Mildan waktu kecil ketika ingin sekali mempunyai rumah pohon akan sangat menyenangkan.

Zaera yang terus mendorong kursi roda Mildan mengelilingi area rumah pohon tersebut menelisik dengan suasana asri yang menyegarkan mata.

Ya! Mereka Zaera dan Mildan.

Mildan kok kelayapan sih!

Dirinya sudah izin dengan bang Faiz selaku dokter ahli spesialis ginjal yang tengah di idap Mildan dengan Zaera yang belum mengetahui tentang penyakitnya.

"Nyaman banget sih"senang Zaera.

Dirinya menyusuri taman kecil yang ada disana dengan wajah sumringah seakan tidak mengingat bahwa dirinya sedang sedih.

Mildan hanya memperhatikan Zaera dengan raut wajah sendu, bahkan gak bisa lagi harus berucap apa.

Seandainya Mildan pergi pasti dirinya akan sedih dan benci karena tidak memberitahu kan sesuatu hal pada Zaera.

Apa mungkin dirinya akan menceritakan tentang masalah penyakit yang Mildan alami kepada Zaera agar tak ada kesalahpahaman diantara mereka.

"Ra"panggil Mildan lembut.

Zaera yang asik memetik bunga tidak mendengarkan ada seseorang memanggil namanya, dirinya fokus menghirup aroma bunga mawar indah itu.

Mildan menghela nafas, Zaera tidak menggubrisnya hanya tertuju pada mawar yang cantik .

Ayo sekali lagi harus bisa, kalau tidak direspon juga gue nikahin sekarang Lo Ra gumam Zaera.

"Zaera"panggil Mildan lagi dengan suara yang keras semaksimal mungkin.

Sontak Zaera kaget dan menoleh ternyata Mildan memanggilnya, oh sungguh kamu tuli Zaera.

"Apa"sahutnya dengan tak santainya.

"Gue mau ngomong"

"Yaudah ngomong aja"jawab Zaera.

"Gue sakit"

Dua kata tersebut sontak membuat tubuh Zaera menegang seketika, apa katanya sakit!

"Sakit"cicit Zaera mengulangi kata terakhir Mildan.

"Iya"

Butuh kemantapan hati saat mengungkapkan sesuatu yang rahasia ke orang yang kini membenci sekaligus mencintai diwaktu bersamaan.

"Cerita dari awal sampai akhir"mantap Zaera.

"Gue sakit ginjal kronis"ucap Mildan menunduk takut menatap mata Zaera.

Zaera saat itu kaget mendengar ucapan singkat Mildan, kenapa selama ini ia menutupi darinya.

"Gak mungkin"lirih Zaera.

"Gak mungkin kan, dan"ucap Zaera berjongkok menggenggam tangan Mildan dipaha laki-laki itu menanyakan apa benar itu terjadi atau tidak.

Mata Zaera memanas Mildan belum juga mendapatkan balasan dari Mildan.

"Beneran"ucap Mildan menatap lurus dengan tatapan kosong nya.

Seketika dada Zaera merasakan nyeri yang tak tertahankan mendengar kebenaran yang Mildan katakan padanya.

Zaera masih dengan posisi yang sama mendongakkan kepalanya melihat Mildan yang menatap lurus kedepan.

"Lo mau tinggalin gue, Lo mau buat gue sakit, gampang banget mau pergi setelah gue nyatain cinta ke Lo, disini rasanya sakit banget sakit, sakit banget Mildan, ah Lo gak pernah ngertiin gue"protes Zaera.

Mata Zaera sesudah mengeluarkan air mata secara tiba-tiba tanpa diundang.

"Memang ini nyatanya"

"Takdir gue harus gini"lanjutnya.

"Gak!"sela Zaera cepat.

"Ra, jangan gini"ujar Mildan.

Tangan Mildan menyentuh kepala Zaera yang bertumpu dipahanya menangis disana, perlahan mengelus surai gadis tersebut dengan rasa sayang serta ketakutan untuk meninggalkan Zaera pergi.

Dunianya seakan hilang begitu saja saat Zaera tampak begitu mencintainya dan disayangkan Mildan tidak membalasnya.

Gue cinta Lo Ra.

Sayang Lo juga.

Tapi gak mungkin kita akan bersama.

Gue gak mau nyakitin Lo lebih dalam.

Mungkin esok atau lusa dunia kita beda.

Gue mau Lo cari pengganti lebih dari gue.

Maafin gue Ra.

I Love You Zaera.

Mildan mendekap erat kepala Zaera memeluknya dengan batinnya merapalkan kata-kata.

Mungkin ini satu-satunya cara agar Zaera tidak terlalu bergantung pada Mildan.

Suatu saat nanti jika dirinya sudah tiada dan tidak bisa melihat Zaera yang bersikap seperti ini padanya.

Gadisnya ini manja sekali padanya.

Gadisnya?

Padahal cuma teman, apa ada yang di spesial kan bahkan dari satu pihak yang menyatakan bahwa dirinya mengungkapkan cinta namun dibalas dengan suara hati dari pihak lainnya.

"Ra..."panggil Mildan lembut.

"Hm"sepertinya suasana hati Zaera masih shock sehingga dirinya hanya membalas dengan deheman.

"Naik keatas yuk"ajak Mildan.

Zaera tercengang, Mildan sebenarnya sakit atau pura-pura sih. Kenapa gak ada sedikitnya kayak orang sakit malah sekarang dirinya sungguh ceria aneh memang batinnya.

"Ayo"

"Ha.. eh iya ayo"Zaera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju belakang Mildan mendorong kursi roda.

✨✨✨

"Ayah"panggil seorang gadis yang berjalan kearah pria paruh baya yang menjadi sosok Ayahnya.

"Kenapa sayang"sahut Ayahnya.

Kinara kini sudah duduk di sofa berdampingan dengan Ayahnya yang tengah mengerjakan pekerjaan kantor dengan di temani laptop yang menyala didepannya.

Wajah ayahnya memancarkan raut lelah yang sangat kentara.

"Ayah gak capek apa ngerjain gini mulu"tanya Kinara.

Ayahnya menoleh terkekeh mendengar perkataan anak tunggalnya itu.

"Gak sayang"jawab ayahnya lembut

"Hm... ibu kapan pulang yah"dengan gugup Kinara bertanya kapan ibunya itu akan pulang.

Kinara sangat kangen Ibu batinnya.

Azesky tau sekali anaknya ini kangen pada ibunya yang berada jauh darinya dan juga Kinara.

"Sayang, dengerin ayah. Ayah tau kamu pasti kangen sama ibu tapi sebentar lagi ibu akan pulang tunggu beberapa hari lagi sayang. Sama hal ibu disana sedang memperjuangkan hidupnya demi kita sayang pasti ibu kangen banget pengen ketemu kamu disini sama Ayah juga"ucap Azesky selaku Ayah Kinara.

"Iya Ayah, Kinara gak sabar pengen ketemu ibu. semoga ibu disana baik-baik aja Aamiin"ujar Kinara.

"Aamiin"Ayah Kinara ikut mengaminkan.

Tok-tok

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakhatuh"salam seseorang yang mengetuk pintu rumah.

"Wa'alaikumsalam"ucap mereka berdua.

Kedua sudah tau siapa yang berkunjung kerumah mereka itu pasti Agung Mahatma kekasih Kinara Azesky.

"Samperin sana sayang, Agung nya pasti nungguin kamu"ucap Ayahnya.

"Iya yah"

Kinara segera membukakan pintu untuk sang tamu tersebut.

Saat sudah dibuka pintu tersebut Kinara langsung loncat agar Agung menggendongnya.

Untung saja Agung dengan cepat menangkap serta menahan tubuh Kinara dengan kedua tangannya dilingkarkan di dipinggangnya.

"Astaghfirullah"istighfar Agung.

"Aku kaget tau, kamu tiba-tiba nyosor aja"Agung terkekeh dengan gemas mencium surai gadis itu berkali-kali.

"Jalan yuk"celetuk Agung.

"Kemana?"jawab Kinara.

"Kemana aja yang kamu suka"

"Hm... Makan seblak aja yuk"ajak Kinara.

Heh!

Ngada-ngada nih bocah untung cinta.

Nanti kepedesan nangis.

Gemesin sih iya tapi kadang ngeselin.

Pengen cepat gue nikahin.


"Gak! Gak boleh"peringat Agung.

"Ish"Kinara mendengus lirih.

"Nanti aku beliin mochi deh gimana?"tawar Agung.

Kinara kegirangan bukan main seba dirinya suka sekali mochi, oh God dia gemesin banget aku gak tahan.

"Oke, ayo sekarang jalan"

"Aku izin dulu sama Ayah dulu oke"Kinara dan Agung mengangguk masuk kedalam guna mendapatkan izin Ayahnya.

______________________________________

Vote dan komen sepuasnya 👍

Satu kata buat Mildan

Satu kata buat Zaera juga

Satu kata buat hubungan Agung dan Kinara.

Oke

Next 👉

Sftni11

Continue Reading

You'll Also Like

7M 295K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
316K 18.8K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 79.4K 36
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1M 16.7K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+