Suddenly Love

By hwangchico

17.9K 2.9K 1.4K

ending ft. Yang Jungwon of Enhypen *** "Mencintai seseorang itu tidak beralasan, jika kamu bisa menjelaskan... More

α΄˜Κ€α΄ΚŸα΄Ι’
β€— ❍ ⁰¹, Κœα΄€α΄…Ιͺα΄€Κœ
β€— ❍ ⁰², κœ±α΄€ΚŸα΄€Κœ ΚŸα΄€Ι’Ιͺ
β€— ❍ ⁰³, ʙᴇʀᴍᴀΙͺΙ΄
β€— ❍ ⁰⁴, Κ™α΄€α΄˜α΄‡Κ€
β€— ❍ ⁰⁡, ᴑʜᴏ'ꜱ Ιͺα΄›?
β€— ❍ ⁰⁢, α΄„α΄α΄Κ™ΚŸα΄€Ι΄Ι’?
β€— ❍ ⁰⁷, α΄˜α΄‡Ι΄α΄Šα΄‡ΚŸα΄€κœ±α΄€Ι΄ κœ°α΄Κ€ α΄…ΚœΙͺʏᴀ
β€— ❍ ⁰⁸, ᴛᴇʀʙᴏɴɒᴋᴀʀɴʏᴀ κœ±α΄›α΄€α΄›α΄œκœ±?
β€— ❍ ⁰⁹, α΄˜α΄‡Ι΄α΄Šα΄‡ΚŸα΄€κœ±α΄€Ι΄ κœ°α΄Κ€ ʟΙͺα΄€
β€— ❍ ¹⁰, κœ±α΄€Κœα΄€Κ™α΄€α΄› α΄α΄€κœ±α΄€ ᴋᴇᴄΙͺʟ
β€— ❍ ΒΉΒΉ, α΄…Ιͺα΄›ΙͺΙ΄Ι’Ι’α΄€ΚŸ α΄˜α΄‡Κ€Ι’Ιͺ
β€— ❍ ΒΉΒ², α΄œΙ΄Ι’α΄‹α΄€α΄˜α΄€Ι΄ α΄„ΙͺΙ΄α΄›α΄€
β€— ❍ ΒΉΒ³, ᴑʜᴏ'ꜱ Ιͺα΄› α΄˜α΄›. 02?
β€— ❍ ¹⁴, α΄›α΄‡Κ€α΄œΙ΄Ι’α΄‹α΄€α΄˜
β€— ❍ ¹⁡, α΄˜α΄‡Κ€α΄ΙͺΙ΄α΄›α΄€α΄€Ι΄
β€— ❍ ¹⁢, ꜱΙͺα΄€α΄˜α΄€ α΄Šα΄€α΄‡Κœα΄‡α΄‡ κœ±α΄‡Κ™α΄‡Ι΄α΄€Κ€Ι΄Κα΄€?
β€— ❍ ¹⁷, ᴍᴇɴᴄᴏʙᴀ ᴍᴇɴᴅᴇᴋᴀᴛΙͺ
β€— ❍ ¹⁸, α΄€α΄…α΄€ α΄€α΄˜α΄€ α΄…α΄€Ι΄ α΄‹α΄‡Ι΄α΄€α΄˜α΄€?
β€— ❍ ¹⁹, α΄€α΄…α΄€ α΄€α΄˜α΄€ ᴅᴇɴɒᴀɴ α΄›α΄€α΄›α΄€α΄˜α΄€Ι΄Ι΄Κα΄€?
β€— ❍ ²⁰, α΄˜α΄‡α΄α΄α΄›Κ€α΄‡α΄›α΄€Ι΄
β€— ❍ Β²ΒΉ, ᴛᴇʀΙͺᴍᴀ α΄˜Κ€α΄α΄Šα΄‡α΄„α΄› Κ™α΄‡Κ€κœ±α΄€α΄α΄€ α΄Šα΄€α΄‡Κœα΄‡α΄‡
β€— ❍ Β²Β², α΄›Ιͺα΄…α΄€α΄‹ Κ™α΄€Ιͺα΄‹ Κ™α΄€Ιͺα΄‹ κœ±α΄€α΄Šα΄€
β€— ❍ Β²Β³, α΄˜α΄‡Κ€α΄ΙͺΙ΄α΄›α΄€α΄€Ι΄ α΄€Ι΄α΄‡Κœ α΄…ΚœΙͺʏᴀ
β€— ❍ ²⁴, α΄„α΄œΚ€ΙͺΙ’α΄€ Κœα΄€α΄Ιͺʟ
β€— ❍ ²⁢, α΄‹α΄‡Ι΄α΄€α΄˜α΄€ ᴘᴏꜱΙͺꜱΙͺɴʏᴀ κœ±α΄‡α΄˜α΄‡Κ€α΄›Ιͺ Ιͺα΄›α΄œ?
β€— ❍ ²⁷, α΄Šα΄€α΄‡Κœα΄‡α΄‡ ΚŸα΄€Κœ α΄…α΄€ΚŸα΄€Ι΄Ι’Ι΄Κα΄€
β€— ❍ ²⁸, ᴘᴏꜱΙͺα΄›Ιͺꜰ
β€— ❍ ²⁹, α΄…Ιͺα΄Šα΄α΄…α΄Κœα΄‹α΄€Ι΄
β€— ❍ ³⁰, α΄€ΚŸα΄€κœ±α΄€Ι΄ α΄…Ιͺ α΄Šα΄α΄…α΄Κœα΄‹α΄€Ι΄
β€— ❍ Β³ΒΉ, Ι΄Ι’Ιͺᴅᴀᴍ
β€— ❍ Β³Β², α΄›α΄‡Κ€α΄œκœ± ᴛᴇʀᴀɴɒ α΄…ΚœΙͺʏᴀ Κœα΄€α΄Ιͺʟ
β€— ❍ Β³Β³, α΄›,ᴏ,α΄… α΄α΄‡Ι΄α΄Šα΄€α΄‘α΄€Κ™ κœ±α΄‡α΄α΄œα΄€Ι΄Κα΄€
β€— ❍ ³⁴, α΄‹α΄‡Ι΄α΄€α΄˜α΄€ Κœα΄€Κ€α΄œκœ± ᴊᴜɴɒᴑᴏɴ
β€— ❍ ³⁡, ΙͺΙ΄Ι’ΙͺΙ΄ α΄α΄‡Ι΄Κα΄‡ΚŸα΄‡κœ±α΄€Ιͺα΄‹α΄€Ι΄ κœ±α΄‡α΄α΄œα΄€Ι΄Κα΄€
β€— ❍ ³⁢, Κœα΄€Ι΄Κα΄€ ΙͺΙ΄Ι’ΙͺΙ΄ ʙᴇʀʙᴀΙͺα΄‹
β€— ❍ ³⁷, α΄…α΄€α΄‡ΚœΚα΄‡α΄Ι΄ α΄›Ιͺα΄…α΄€α΄‹ ᴍᴇɴɒᴇʀᴛΙͺ
β€— ❍ ³⁸, α΄‹α΄‡α΄Κ™α΄€ΚŸΙͺ α΄…α΄€Ι΄ ʙᴇʀʙᴀΙͺα΄‹α΄€Ι΄
β€— ❍ ³⁹, α΄œΙ΄α΄…α΄€Ι΄Ι’α΄€Ι΄
β€— ❍ ⁴⁰, ᴛᴇʀΙͺᴍᴀ α΄€α΄›α΄€α΄œ α΄›Ιͺα΄…α΄€α΄‹?
β€— ❍ ⁴¹, ᴛᴇʀΙͺᴍᴀ α΄›α΄€α΄‘α΄€Κ€α΄€Ι΄
β€— ❍ ⁴², α΄„α΄œα΄…α΄…ΚŸα΄‡
β€— ❍ ⁴³, ʟΙͺΚ™α΄œΚ€α΄€Ι΄
β€— ❍ ⁴⁴, ʟΙͺΚ™α΄œΚ€α΄€Ι΄ α΄˜α΄›. ⁰²
β€— ❍ ⁴⁡, ᴇɴᴅΙͺΙ΄Ι’
Bonchap : Awal Dhiya suka Jungwon
Bonchap : Juan & Juna puasa
ceritaa baruu, ayoo bacaaa!!

β€— ❍ ²⁡, ᴍᴇɴᴄᴏʙᴀ α΄α΄‡Ι΄Ι’α΄€ΚŸα΄€Κœα΄‹α΄€Ι΄

327 52 51
By hwangchico

-Suddenly love-

Saat ini Dhiya berada di toilet sekolah, tadi Dhiya meminta ijin kepada guru matematika yang mengajar di jam pertama untuk pergi ke toilet. Dhiya benar benar pusing dan mual saat pelajaran berlangsung, entahlah padahal pagi tadi Dhiya sudah sarapan bersama suaminya. Tetapi, kenapa Dhiya mual dan pusing seperti orang yang belum sarapan.

Dhiya membasuh mukanya saat sudah mengeluarkan semua isi perutnya, saat Dhiya bercermin seorang cewek blasteran dengan tinggi sekitar seratus tujuh puluh cm itu datang lalu mengunci pintu toilet.

"Jaehee, Lo ngapain kunci pintu toilet nya?"Tanya Dhiya saat Jaehee berjalan kearahnya.

"Sengaja biar gue bisa leluasa ngomong sama Lo tanpa ada gangguan"Ucap nya sambil menatap Dhiya, Dhiya mengerutkan keningnya.

"Ngomong apaan lagi? Gue nggak ada urusan sama lo"Ucap Dhiya, Jaehee berdecak sebal kearah Dhiya.

"Lo tau kan hari ini ada apa?"Tanya Jaehee sambil mengusap rambut Dhiya yang terurai lurus itu. "Kalo Lo lupa, gue ingetin. Gue sama kak Jungwon hari ini pemotretan, gue bakalan buktiin sama Lo kalo gue bisa dapetin hati suami Lo itu"Ucap Jaehee sembari memberikan senyuman miring kearah Dhiya, seolah ia menunjukkan kearah Dhiya kalau ia benar benar bisa untuk mendapatkan hati suaminya Dhiya.

Dhiya menghempaskan tangan Jaehee yang bermain di rambutnya.
"Gue gak perduli Lo mau berbuat apa, yang jelas suami gue nggak akan pernah berpaling dari gue"Ucap Dhiya, Jaehee mendecih dihadapan Dhiya mendengar ucapan dari cewek yang hanya mampu dibidang musik itu.

"Gue gak yakin kalo suami Lo bakalan tetep sama Lo, secara kan suami Lo itu model. Jadi tipe dia nggak sembarangan dong, pasangan itu cerminan dari kita. Kak Jungwon model kan? Jadi yang pasti cerminan pasangan nya model juga kan?"Ucap Jaehee, Dhiya tertawa kearah Jaehee.

"Jadi maksud Lo, Lo halu gitu jadi pasangan suami gue? Heh denger yah, meskipun emang iya pasangan itu cerminan dari kita, tapi nggak semua nya dong. Buktinya kak Jungwon jodoh gue"Ucap Dhiya.

Jaehee membulatkan matanya ketika mendengar apa yang Dhiya ucapkan, benar benar membuat perang Dhiya tuh. Jaehee akan buktikan kalau ucapannya itu bukan ke-haluanya saja, Jaehee akan memperlihatkan kalau ia bisa menaklukkan hati Jungwon untuk menjadi miliknya. Lihat saja nanti.

Jaehee mendorong tubuh Dhiya kearah tembok, Dhiya mengaduh saat dorongan yang diberikan Jaehee sangat keras.

"Lo jangan kira gue bakalan nyerah buat dapetin kak Jungwon, gue gak perduli kalo Lo itu istri kak Jungwon atau apapun itu. Gue yakin kalau kak Jungwon gak begitu cinta sama Lo, buktinya aja dia terima projek yang Bu Riska kasih. Kalau emang dia cinta sama Lo harusnya dia tolak dong kalau kak Jungwon gak mau sakitin hati lo"Ucap Jaehee yang menahan tubuh Dhiya di tembok.

Dhiya menatap Jaehee tidak suka, benar benar membuat emosi Dhiya membuncah. Dhiya menghempaskan tangan Jaehee lalu mengcekram kerah seragam sekolah milik Jaehee itu membuat sang empu harus menahan napasnya.

"Bukan berarti terima projek dari sekolah itu tanda kalau kak Jungwon gak cinta sama gue, urusan pribadi dengan urusan sekolah itu beda. Lo gak usah sangkut pautin keduanya. Kak Jungwon terima projek itu karena dia mau disiplin di sekolah, gak usah sok tau kalau kak Jungwon enggak cinta sama gue. Lo bukan siapa siapa dikehidupan gue sama kak jungwon"Ucap Dhiya yang masih mengcekram kearah seragam Jaehee.

Jaehee membulatkan matanya lalu melepaskan tangan Dhiya, Jaehee mengatur napasnya karena tertahan tadi lalu ia metralkan kembali.

"Sekarang gue emang bukan siapa siapa dikehidupan kak Jungwon, tapi nanti. Nanti gue akan menggantikan posisi Lo dikehidupan kak jungwon"Ucap Jaehee sembari memainkan rambutnya, cewek itu benar benar sudah gila.

"Ck. Jangan ngehayal jadi orang, model kok banyak halu nya. Lo jangan ngehalallin segala cara buat dapetin hati kak Jungwon, gue jadi kasian sama Lo karena harus kejar kejar cowok yang udah jelas jelas suami orang. Lo gak malu apa sama status Lo yang tertulis 'model' itu? Hah?"Tanya dhiya yang sudah benar benar jengah berhadapan dengan Jaehee.

"Sekali lagi gue ingetin sama Lo, gue nggak akan perduli dengan projek photo itu. Yang jelas kalau kak Jungwon itu milik gue, Lo gak usah halu deh jadi orang, mendingan cuci tuh muka bangun dari tidur Lo. Cantik cantik kok ngehaluinnya suami orang, hahahah lucu Lo yah"Ucap Dhiya lalu merebut kunci pintu toilet yang berada ditangan kiri Jaehee.

Lalu Dhiya membuka pintunya dan melenggang dari toilet meninggalkan Jaehee yang tengah menatapnya dengan tatapan benar benar tak suka kepada cewek yang menyandang status istri dari cowok yang ia suka.

***

"Seung, gue mau tanya sama Lo tapi Lo jangan bilang kesiapa siapa"Ucap Jungwon kepada Heeseung.

Saat ini kelas mereka sedang free, guru yang mengajar kelas duabelas IPA 2 itu tengah berhalangan hadir jadi kelas Jungwon dan Heeseung kali ini tidak ada yang masuk.

Dan Oya Jungwon sekelas dengan Heeseung kalau Sunghoon dan Jake mereka berdua berada dikelas IPA 3, cuman terhalang sekelas saja mereka berempat.

Heeseung yang tengah menatap layar ponselnya jadi teralihkan karena mendengar ucapan dari sahabatnya itu. Sebelum menoleh kearah Jungwon tadi Heeseung tengah menjawab pesan dari seseorang tetapi entah siapa, yang jelas isi pesan nya penuh dengan emoticon Love love gitu.

"Tanya apaan? Selagi pertanyaan Lo itu penting gue bakalan rahasiain. Tapi kalo pertanyaan Lo gak jelas ngapain gue sembunyiin"Ucap Heeseung.

"Cewek kalo minta mangga muda ditengah malem kenapa sih?"Tanya Jungwon.

Jungwon benar benar heran dengan kejadian malam tadi, dimana Dhiya yang meminta mangga muda disaat malam hari kepadanya. Padahal setau Jungwon Dhiya benar benar membenci buah buahan yang asam rasanya, tetapi malam tadi Jungwon dibuat kaget dengan rengekan Dhiya yang meminta mangga muda.

Heeseung membulatkan matanya ketika mendengar pertanyaan dari Jungwon, ini Jungwon tetumbenan menanyakan seperti itu kepadanya, ya maksudnya tidak biasanya Jungwon membahas tentang perempuan didalam topiknya.

"Hah! Gimana sih? Gue nggak ngerti"Ucap Heeseung dengan muka bloon nya yang diberikan kepada Jungwon.

"Hufft, gue nanya ke lu sama kayak nanya ke Sunghoon penuh dengan hah heh hoh tau gak"Ucap Jungwon, Heeseung cengengesan kearah Jungwon

"Yeu.. maaf, udah Lo mau tanya apaan? Makanya kalau mau ngomong itu yang jelas jangan sepotong sepotong"Ucap Heeseung, Jungwon mendengus sebal kearah nya.

"Gini nih, malem tadi kan Dhiya bangun terus minta ke gue kalau dia mau mangga muda, gue beneran kaget ditambah bingung disitu. Setau gue Dhiya itu nggak suka sama mangga muda apalagi yang asem rasanya, pokoknya istri gue benci deh. Tapi anehnya malem tadi Dhiya malah minta, aneh gak sih menurut Lo?"Jelas Jungwon, Heeseung menganggukkan kepalanya paham dengan penjelasan yang Jungwon berikan.

Heeseung menjentikkan jari seperti mengetahui sesuatu, Jungwon mengerutkan keningnya bingung.

"Gue tau nih apa yang terjadi sama istri lo"Ucap Heeseung, Jungwon benar benar bingung dengan temannya yang satu ini.

Bukannya Heeseung sendiri yang bilang kalau ngomong nggak usah sepotong-sepotong lah sendirinya juga sama, kalo ngomong suka sepotong-sepotong nggak jelas.

"Terjadi apaan? Cepet ngomong ke gue"Ucap Jungwon geram, Heeseung lagi lagi cengengesan kearah Jungwon.

"Kayaknya istri Lo eum... hamil deh"Bisik Heeseung, Jungwon membulatkan matanya lalu mendorong tubuh Heeseung.

"Ah, yang bener lu. Nggak mungkin lah Dhiya hamil"Ucap Jungwon.

"Sekarang gue yang nanya ke elu"Ucap Heeseung, Jungwon menganggukkan kepalanya.

"Lo pasti udah gitu kan sama istri Lo?"Tanya Heeseung sepelan mungkin tapi Jungwon bisa mendengar nya.

"Iya gue udah pernah lakuin itu"Jawab Jungwon enteng, Heeseung menepuk tangannya saat dugaan nya benar ketika sepasang suami istri itu sudah melakukan itu.

"Lo pasti gak pake pengaman waktu itu, coba nanti Lo tanyain ke istri Lo. Dhiya udah peroid atau belum bulan ini."Ucap Heeseung, Jungwon mengerutkan keningnya bingung.

"Emang ada hubungannya sama peroid, hamil?"Tanya Jungwon, Heeseung menepuk jidatnya.

Benarkah Jungwon tidak mengetahui tentang perempuan, ayolah padahal Jungwon itu berjurusan IPA, masa iya Jungwon tidak mengetahui sama sekali tentang hormon atau apapun itu di perempuan.

"Anying... Padahal Lo itu jurusannya ipa, masa iya kagak tau begituan? Yang bener aja won"Ucap Heeseung, Jungwon cengengesan kearah Heeseung sembari menggaruk tengkuknya.

"Hehe, yaa maaf gue sebenernya nggak begitu srek sama ni jurusan. Tapi mau gimana lagi orang tua gue yang pilihin ya gue gak bisa nolak dong"Ucap Jungwon.

"Ya pokoknya nanti atau kapanpun itu Lo harus tanya ke istri Lo tentang itu, kalau dia jawab belum. Gue saranin Lo ajak istri Lo periksa ke dokter kandungan"Ucap Heeseung, Jungwon menganggukkan kepalanya.

Oke kali ini Jungwon akan menyetujui apa yang sahabat nya itu perintah kan, Jungwon benar benar penasaran dengan keadaan istrinya. Apa iya Dhiya mengandung? Wah.. benar benar membuat Jungwon ingin segera bertemu dengan istrinya.

***

Bell istirahat sudah berbunyi, semua murid berhamburan dari kelasnya untuk beristirahat. Seperti saat ini Dhiya dan kedua sahabatnya tengah duduk dikantin yang tumben tumbenan sepi pembelinya.

Dhiya dan kedua sahabatnya duduk dipojokan yang sebelahnya mengarah keluaran sekolah, mereka bertiga memang sering duduk disini, menurut mereka enak duduk disini. Adem kata Zoa mah karena angin segar yang mengelilingi mereka bertiga.

Mereka bertiga tidak mau kalau ada yang duduk di meja itu selain mereka, waktu itu saja pernah ada kejadian dimana ada adik kelasnya yang duduk disana, Lia sebagai cewek yang pemberani dari Dhiya dan Zoa menghampiri mereka dan menggebrak meja itu. Dan memperingati mereka dengan perkataan.

'jangan pernah ada yang duduk disini selain kami bertiga, kalau ada yang duduk disini berurusan sama gw. Paham' itu kata Lia, setelah itu tidak ada lagi yang mau duduk disana. Lia benar benar membuat semuanya takut dengan sifat nya yang seperti lelaki itu.

"Kalian berdua mau makan apa? Biar gue yang pesenin"Ucap Dhiya, Lia dan Zoa seperti tengah berpikir apa yang mau mereka makan. Terlihat dari jari telunjuk mereka yang ditempelkan didagu mereka

"Eum... Gue mie instan aja sama orange jus"Ucap Zoa, Dhiya menganggukkan kepalanya lalu menatap kearah Lia yang masih berpikir

"kalo Lo mau apa Li?"

"Gue kentang goreng sama cola aja"ucap Lia.

"Oke gue pesenin kalian tunggu disini"Ucap Dhiya lalu melenggang dari meja yang tengah mereka duduki, lalu Dhiya memesankan makanan yang Dhiya akan makan dengan makanan yang kedua sahabatnya pesan.

Setelah menunggu beberapa menit ditempat penjual akhirnya pesanan yang Dhiya pesan datang, Dhiya membawa makanya terlebih dahulu lalu kedua minumannya.

Saat Dhiya berjalan kearah mejanya degan tangan yang membawa nampan berisi tiga makanan, tiba tiba entah kaki siapa menghalangi perjalanan Dhiya membuat Dhiya terjatuh dan nampan yang Dhiya bawa berserakan dimana mana.

Lia dan Zoa ketika mendengar pecahan beling dari arah sebelahnya menolehkan kepalanya mendapati Dhiya tengah terduduk dengan lututnya yang berdarah dan pecahan beling dimana mana. Mereka berdua menghampiri Dhiya.

"Jaehee Lo yang ngebuat Dhiya kayak gini hah?"Tanya Lia saat mengetahui kalau itu ulahnya Jaehee, terlihat dari keberadaan Jaehee yang berada disebelahnya Dhiya.

Jaehee tersenyum remeh kearah mereka, Lia membulatkan matanya lalu mendorong tubuh tinggi Jaehee.

"Lo gak mikir apa hah kelakuan Lo yang begitu bisa ngebuat orang celaka?"Tanya Lia yang sudah terbawa emosi, Jaehee mendecih kearah Lia.

"Ah elah cuman gitu doang, gak usah lebay jadi cewek. Lagian gue enggak sengaja kok"Ucap Jaehee, Lia merotasi bola matanya.

"Lo gak liat Dhiya bawa apaan hah? Dhiya bawa nampan yang isinya ada makanan yang berkuah ya pasti kalau jatoh kena dia lah. Lo gak mikir apa?"Ucap Zoa, kali ini Zoa juga sama seperti Lia benar benar sudah tidak bisa mengendalikan emosinya

"Li, Zo. Udah gak usah ribut dikantin malu, udah gue gapapa kok"Ucap Dhiya menengahi.

"See, liat aja sahabat Lo aja gapapa. Jadi gak usah lebay kayak gitu, dasar tukang rusuh"Ucap Jaehee.

"Apa Lo bilang? rusuh? Heh yang ada situ yang rusuh udah tau didepan ada yang lewat masih bisa bisanya Lo iseng kayak gitu. Dasar gak punya otak"Ucap Lia, Jaehee membulatkan matanya.

"Lo kalo ngomong dijaga yah, Lo gak ada apa apa nya dibanding sama gue, gak usah belagu"Ucap Jaehee sambil menatap muka Lia

"Najis gue dibandingin sama modelan kayak Lo gini. Huh amit amit dah"Ucap Zoa.

"Udah udah ih kok pada ribut, Lia Zoa bantuin gue bangun"Ucap dhiya.

Lia dan Zoa buru buru membantu Dhiya lalu berjalan kearah mejanya dan mendudukan Dhiya di kursinya meninggalkan Jaehee yang tengah menatap kearah mereka jengkel.

"Lo gapapa kan? Mau ke UKS?"Tanya Zoa, Dhiya menggelengkan kepalanya menjawab ucapan Zoa.

"Gue gapapa cuman kecipratan kuah dikit"Ucap Dhiya.

"Gara gara cewek gak jelas Lo jadi kayak gini"Ucap Lia, Dhiya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan yang Lia ucapkan.

"Udah gak usah diladeni, dia kayaknya suka bikin ribut sama orang"Ucap Dhiya, saat Dhiya melihat kearah segerombolan lelaki yang tengah berjalan kearah kantin. Dhiya jadi menutupi lututnya yang luka

Karena Dhiya melihat kalau Jungwon ada disana Dhiya tidak mau kalau Jungwon tau soal ini, Dhiya tidak mau membuat Jungwon khawatir dengannya.

"Li, Zo. Gue mohon jangan kasih tau kejadian yang tadi ke kak Jungwon yah"Pinta Dhiya, kedua cewek itu mengerutkan keningnya.

"Kenapa? Harusnya kak Jungwon tau dong kalo Lo luka gara gara si jaehee"Ucap Lia, Zoa menganggukkan kepalanya.

"Udah pokoknya jangan ngomong apa apa kalau kak Jungwon nanya. Oke"Ucap Dhiya, kedua cewek itu mengangguk kan kepalanya.

Jungwon melihat kesekitaran kantin saat melihat kearah kirinya, Jungwon mendapati meja yang tengah istrinya duduki. Jungwon berjalan kearah meja itu dan saat sudah sampai Jungwon mengacak rambut Dhiya.

"Boleh ikut gabung kan?"Tanya Jungwon, Lia dan Zoa menganggukkan kepalanya kecuali Dhiya.

"Ngapain kakak kesini? Kenapa enggak sama temen temen kakak?"Tanya dhiya, Jungwon tersenyum manis dan menunjukan dimple nya kearah Dhiya.

"Mereka lagi sibuk ngurus adik tingkat nya di kelas musik jadi aku ke kantin sendiri"Jawab Jungwon dan hanya dijawab oh saja oleh Dhiya.

"Kalian nggak beli makanan?"Tanya Jungwon, kedua cewek itu menatap kearah Dhiya. Mereka tidak mau kalau salah bicara jadi mereka mempersilahkan kepada Dhiya untuk menjawabnya.

"Eum... Kita bertiga nggak laper jadi cuman beli minuman aja"Jawab Dhiya, kedua cewek itu menganggukan kepalanya.

"Iya bener apa kata dhiya"Ucap Lia dan Zoa barengan. Jungwon menganggukkan kepalanya.

"Sayang... Pulang sekolah kamu bareng aku yah, aku mau ajak kamu kesuatu tempat"Ucap Jungwon, Dhiya mengerutkan keningnya begitu pula kedua sahabatnya Dhiya.

Mereka terkejut saat mendengar ucapan dari Jungwon kalau ia akan mengajak Dhiya kesuatu tempat sehabis pulang sekolah. Lia dan Zoa juga kan akan mengajak Dhiya ke seuatu tempat untuk memeriksa sesuatu yang terjadi kepada Dhiya.

Kalau gini mereka berdua tidak bisa mengetahui apa yang terjadi dengan sahabatnya itu, mereka berdua tidak bisa menahan Jungwon untuk pergi bersama Dhiya. Mereka berdua tidak punya hak. Jungwon itu suami Dhiya, Jungwon lebih mempunyai hak dibandingkan merek berdua.

Dhiya menatap kearah sahabatnya, seolah Dhiya menanyakan bagaimana kearah Lia dan Zoa, kedua cewek itu hanya mengedikan bahunya.

"Eum... Gimana ya kak aku sama temen temen juga habis pulang sekolah mau pergi, tapi.."Ucap Dhiya terpotong saat Lia menahan Dhiya saat akan menolak ajakan dari suaminya.

"Udah pergi sama kita nya nanti aja, mendingan Lo sama kak Jungwon aja habis pulang sekolah pergi."Ucap Lia

"Iya.. lagian pergi sama kita kita kan bisa kapan kapan, ya gak Li?"Tanya Zoa.

"Iya iya bener tuh kata Zoa, gapapa kok"Ucap Lia. Dhiya memanyunkan bibirnya lalu menganggukkan kepalanya.

"Yaudah nanti pulang sekolah aku tunggu kamu diparkiran yah, aku pergi ke kelas dulu. Bye"Ucap Jungwon sambil mencubit pipi Dhiya lalu melenggang dari hadapan ketiga cewek itu.

"Kalian gapapa kan kalo tujuan kita diundur?"Tanya Dhiya

"Ya gapapa lah, kan Lo mau jalan jalan sama suami Lo. Masa gw halangin sih ya gk mungkin lah"Ucap Lia

"Lagian tentang itu Lo bisa beli aja sendiri dan test sendiri, kalau untuk hasilnya Lo harus kasih tahu ke kita berdua."Ucap Zoa.

"Ah untuk itu gue masih takut"Ucap Dhiya sambil menundukkan kepalanya.

***

Continue Reading

You'll Also Like

123K 9.8K 54
Di bohongi memang sakit tapi bagaimana kalau seseorang harus menanggung kesalahan yang bahkan ia tidak pernah perbuat sampai-sampai ia dibenci oleh o...
4.3M 130K 88
WARNING ⚠ (21+) πŸ”ž π‘©π’†π’“π’„π’†π’“π’Šπ’•π’‚ π’•π’†π’π’•π’‚π’π’ˆ π’”π’†π’π’“π’‚π’π’ˆ π’˜π’‚π’π’Šπ’•π’‚ π’šπ’ˆ π’ƒπ’†π’“π’‘π’Šπ’π’…π’‚π’‰ π’Œπ’† 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 π’π’“π’‚π’π’ˆ π’π’‚π’Šπ’ 𝒅𝒂𝒏 οΏ½...
4.1M 30.6K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
20.1K 3.1K 32
Kang Yeona membenci Jungwon, begitu pula sebaliknya. Keduanya adalah rival sejati. Menjadi nomor satu dan mengalahkan lawan adalah tujuan hidup merek...