Enchanted

By plxntmxrs

989 124 212

ON GOING 15+ Haluan kedua DaraUpan✨ . . . "Saat pertama kali bertemu pandang denganmu, aku sudah terpesona. S... More

P R O L O G U E
O N E
T W O
T H R E E
F I V E
S I X
S E V E N
E I G H T
N I N E
T E N
A N O T H E R
E L E V A N
T W E L V E
T H I R T E E N
F O U R T E E N
F I F T E E N
S I X T E E N
S E V E N T E E N
E I G H T T E E N
N I N E T E E N
T W E N T Y
T W E N T Y O N E
T W E N T Y T W O

F O U R

44 6 35
By plxntmxrs

"TAUFAN, JANGAN LARI KAMU!"

"MAAF, BU! IBU YANG NGEJAR SAYA, MAKANYA SAYA LARI."

"JANGAN BANYAK ALASAN, CEPAT BERHENTI!"

Seorang laki-laki bersurai navy dengan beberapa helai putih dan berpenampilan yang cukup berantakan berlari menjauh dari guru patroli yang tengah mengejarnya. Ia berlari sampai belakang sekolah, kemudian melempar tasnya dan memanjat tembok sekolah.

"TAUFAN, TURUN! NANTI KAMU JATUH!" perintah guru itu khawatir dari kejauhan.

Laki-laki itu bernama Taufan, atau lebih tepatnya Ocean Taufan Sanjaya, si anak tunggal dari keluarga Sanjaya yang sangat terkenal akan kekayaan mereka.

Taufan tersenyum lebar, "Maaf, Bu! Saya ada urusan!" ucapnya lalu menjatuhkan diri ke sisi luar tembok.

Setelah mendaratkan dirinya dengan sempurna, ia merogoh saku celananya dan mengambil sebuah permen yang belum sempat ia makan. Ia membuka bungkus dan memasukkan permen itu ke dalam mulutnya, sementara bungkusnya ia buang sembarangan.

Ia mengambil tas yang ia lempar tadi dan menyampirkannya di pundak sebelah kanan. Ia berjalan santai menuju warung yang berada di samping sekolah seraya bersenandung ria.

Ting!

Sebuah notif ponsel terdengar, ia segera mengambil ponselnya dari saku. Muncullah sebuah pesan dari sahabat kecilnya.

Brolazee😍

Parah, bolos ora ajak
gue.

Ia terkekeh, jari-jemarinya pun menari-nari dengan lincah di layar ponselnya.

Gue Ganteng .y

Susul bae.
Warung Babeh, 'lah.

Brolazee😍

Bro, udh cukup pekak
kuping gue kena omel
ama Ayi.

Gue Ganteng .y

Cemen lo.
Sama adek aja takut.

Brolazee😍

Gue sumpahin, bakal
ada cewek yg buat lo
tunduk, setunduk-tunduk
nya.

Gue Ganteng .y

Yg ada itu cewek yg
tunduk sm gue, wkwk.

Brolazee😍

Songong, najissss.
Nanti gue ke sono, bel
isti1.

Taufan pun tak membalas pesan itu lagi karema sudah sampai di warung yang ia tuju. Dan ternyata warung itu cukup ramai, ada beberapa murid, ralat, ada sepasang murid di sini. Dan ia mengenal salah satu dari mereka.

"Buset, Lar! Tumben bolos." sapa Taufan dengan menepuk pundak Solar, salah satu teman se-circle-nya.

Solar menghela napas lalu menunjuk seorang perempuan yang sedang mengobrol dengan si pemilik warung ini, Babeh Aba.

"Nganter beli makan buat Bu Ayu, kena hukum, gila!"

"Kenapa? Gak biasa lo kena hukum."

"Nolak sekelompok." jawab Solar seraya memutar bola matanya malas.

Taufan terkekeh, "Sabarin, Bro."

"Lo ngapain di sini?"

"Biasaaa."

"Bolos?" Taufan mengangguk untuk membalas pertanyaan Solar, membuat Solar kesal dan memukul lengannya, "Lo gimana, sih?! Yang bener, 'kek, kalo sekolah!"

"Elah, sesekaliii." ucap Taufan enteng seraya menyomot bola-bola coklat yang disediakan.

"Bensin, ayo!" ucap datar seorang perempuan yang menghampiri mereka dengan menenteng sebuah kantung plastik, lalu menyodorkannya pada Solar, "bawa! Jangan main enak aja!"

Solar mengangguk pasrah karena ekspresi perempuan itu seperti sedang tidak bisa dibantah. Mode senggol-bacok, maksudnya.

"Duluan, Bro, jangan sering-sering bolosnya!" pamit Solar. Taufan pun mengangguk.

Tiba-tiba gadis itu menoleh pada Taufan dengan tatapan mengintimidasi. Dia pun mendekatkan wajahnya pada Taufan.

"Ngapain lo di sini?" tanya gadis itu dengan pelan. Namun dengan jarak yang tinggal sedikit, Taufan menjadi gugup. Tanpa sadar, laki-laki itu merona.

"B-bolos." jawab Taufan terbata-bata.

Gadis itupun memberi jarak antara mereka sembari bertepuk tangan.
"Bagus, bagus, bagus." pujinya, lalu ia menggulung lengan seragamnya. Dan...

"ADUH, SAKIT, ANJIR! LEPAAAAAS!"

... menjewer telinga Taufan.

"SIAPA YANG SURUH LO BOLOS, HAH?!"

Solar menepuk keningnya, ia tak mencoba untuk melerai mereka, karena Taufan juga salah.

"Ra, bawa aja ke Bu Zila." usul Solar.

Gadis itu menoleh dengan tatapan tajam pada Solar, membuat Solar berkeringat dingin.

"Tanpa lo ngomong, bakal gue seret ini orang!" Gadis itu menoleh pada Babeh Aba yang sedang tersenyum hangat kepadanya, "Babeh, untuk coklat yang diambil, masukin aja ke daftar utang, nanti aku yang bayar, aku mau antar makhluk ini ke tempat seharusnya dulu."

Babeh Aba pun mengangguk, "Geulis pisan atuh, Neng Dara, deh. Boy, mah, makin ke-sem-sem sama kamu, Neng."

Gadis itu tertawa seraya menutup mulutnya, terlihat anggun di mata Taufan.

"Gak apa-apa, dong! Nanti Dara bakal buat Boy makin nempel ke Dara." Babeh Aba ikut tertawa, "Sok, 'lah, antar dulu itu teman kamu."

"Iya, makasih, ya, Babeh!"

Gadis itu kembali menatap Taufan dengan garang, lalu menarik telinganya agar Taufan mengikutinya.

"WOY, JANGAN DITARIK JUGA!"

"Fan, dia mode senggol-bacok, mending lo nurut." tegur Solar pelan.

Taufan pun menghela napas pasrah, dan terpaksa berjalan sembari menunduk karena telinganya sedang ditarik oleh gadis di hadapannya ini.

Tiba-tiba sudut bibirnya tertarik, membentuk seringai khas miliknya, persis seperti serigala yang mendapatkan mangsa baru.

.
.
.

"Makasih banyak, ya, Adara. Akhirnya Ibu bisa tangkap setan biru ini."

Gadis bernama Adara tersenyum lembut ke arah Bu Zila, guru BK yang terkenal sangat galak.

"Bukan masalah, Bu. Aku juga lagi kesal, jadi kulampiasin aja ke dia."

Bu Zila tertawa, "Ibu jadi pengin angkat kamu sebagai asisten Ibu, deh."

"Ah, maaf, nggak dulu, Bu. Aku gak mau emosi tiap hari." tolak Adara dengan halus.

"Iya, kamu balik ke kelas, dih. Jangan ikut bolos juga." suruh Bu Zila yang diangguki oleh Adara.

"Aku pergi dulu, ya, Bu, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam."

Setelah punggung Adara tak terlihat, Bu Zila menatap Taufan dengan tajam, tak lupa dengan pose berkacak pinggang.

"Untung Adara nemuin kamu, kalo nggak, bisa kabur seharian kamu!" omel Bu Zila sembari mencubit lengan Taufan.

"Aduh, aduh, aduh! Sakit, Bu!"

Seraya meringis-ringis kesakitan karena denyutan bekas cubitan serta jeweran di telinga kanannya, di dalam hatinya, dia membatin riang.

Namanya Adara, ya?

===

"Bentar, dong, sayaaaang. Aku, 'kan, lagi belajar, atau kamu mau aku samperin sekarang aja ke kelas kamu?"

Blaze menghela napasnya saat melihat Taufan yang sedang berpacaran, ia memang sudah memaklumi ini, tapi yang menjadi permasalahannya..

... sekali Taufan berpacaran, PASTI PACARNYA ADA LEBIH DARI DUA.

"Mentang-mentang gak ada guru, jangan gak belajar, deh." omel Blaze kesal.

"Pacaran mulu." sindir Halilintar sembari fokus menulis materinya.

Taufan pun tertawa dengan tampang mengejek, "Kenapa? Gak laku, ya? Ya, kasian, jomlooo~"

"Situ laku, ya? Murah, 'kah?" balas Halilintar yang membuat Taufan ter-skakmat.

Blaze menepuk tangannya, "Bagus, Lin. Gue juga kesindir."

"Hali mahal." simpul Sai.

"Jelas."

Halilintar dan Sai bertepuk tangan dengan tampang datar di wajah mereka. Membuat Taufan dan Blaze sweatdrop.

"Sayang? Kamu gak denngerin aku ngomong apa?"

Taufan terkesiap, "E-eh, iya, sayang? Maaf, maaf, teman aku bikin ulah, niiih. Aku dijahatin masaa?" ucapnya.

"Hm? Teman kamu yang mana? Setauku teman kamu cuma Blaze, Hali, Ice, Gempa, Sai, Gopal, Solar, deh."

"Eh, banyak, lhoo. Kamu gak merhatiin aku, ya?" Taufan mulai memasang raut sedihnya.

Sai memutar bola matanya dengan malas, "Drama." Blaze diam-diam mengangguk, ia menyetujui ucapan Sai.

.
.
.

"Dara? Gue kenal, sih. Kenapa emangnya?" tanya Blaze bingung sembari membuka rompi oren dengan campuran hitam-kuning miliknya.

"Dia yang bawa gue ke BK, padahal gue baru makan bola-bola sepotong." balas Taufan seraya mendengus kesal.

"Lho, dia bolos?"

"Nggak tau, bareng Solar dia."

"Oalah, pasti bikin masalah lagi, deh."

Taufan mengerutkan keningnya, "Masalah?"

Blaze menghela napasnya panjang, "Lo benar-benar gak update, ya? Solar itu sering ngejahilin Dara, tau! Gue rasa, itu anak suka sama Dara."

"Buset, bisa suka sama cewek juga, ternyata?" Taufan terkekeh.

"Ya, kali, dia suka cowok, Bego!" Blaze menoyor kepala Taufan, "dari awal, Solar-Dara itu rival angkatan kali ini, lo dengar rumor-nya, 'kan?"

Taufan mengangguk, lalu Blaze melanjutkan penjelasannya.

"Kemungkinan, Solar udah suka sama Dara dari awal mereka bersaing. Jujur, ya, pesona itu cewek kuat, cuy, gue sempat kecantol, gilaa."

"Terus? Udah lo pacarin?"

Blaze menggeleng, "Nggak berani gue, Bro. Pawangnya adek gue sendiri."

"Cemeeeen." ejek Taufan meremehkan Blaze.

"Heh, Samsudin! Caman, cemen, caman, cemen. PAWANGNYA BANYAK, BEGO!" tegas Blaze karena tak terima direndahkan, "Ayi, Aya, Elva, si Es, bisa jadi si Solar juga masuk."

"Segitu doang? Heh, gampang."

"Eh, si bangsat satu ini. Kakaknya si Elva sama Aya, terus belum lagi Abang dia!"

"Dewandra, 'kan?" terka Taufan seraya menoleh pada Blaze, sahabatnya itupun memasang wajah bingung.

"Iy-- eh, 'kok, tau?"

"Rambutnya, 'lah!"

Blaze terkekeh, kemudian mengangguk, "Dewandra keras, lho."

Taufan menyeringai, Blaze yang melihatnya menjadi merinding.

"Kayaknya gue kenal bonyok dia siapa."

===

Taufan memarkirkan motor biru kesayangannya di garasi rumah. Dia pun memasuki rumah setelah memberikan kunci motornya kepada satpam yang menjaga rumahnya.

Ia melihat kedua orangtuanya sedang berkumpul di ruang keluarga, ia pun menghampiri dan mencium tangan mereka.

"Abang, Ayah mau ngomong sebentar."

Seketika bulu kuduk Taufan berdiri karena sang Ayah berucap dengan nada serius. Setelah menoleh pada Ibundanya, ternyata sama. Taufan pun duduk di sebelah Ibundanya.

"Kenapa, Yah?"

Ayahnya tersenyum, yang menurut Taufan, adalah senyum yang mengerikan.

"Kamu masih bolos-bolosan, ya?"

Taufan mengangguk cepat, tak mau membuat Ayahnya marah.

"Kamu masih punya banyak pacar?"

"Ng.. emm.." Taufan melirik ke kanan seraya mengusap tengkuknya.

"Jawab, Bang."

"Ng-nggak, 'kok, Yah! A-abang, 'kan, udah tobaaaat." Taufan terkekeh gugup dengan arah pandangan menatap ke arah lain.

"Bohong."

Tubuh Taufan menegang sempurna, ia menoleh patah-patah pada Ibundanya.

"Aa.. em.."

"Jujur, Fan."

Taufan menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Masih."

Ayahnya pun menyeringai tipis, "Kalo kamu masih kayak begitu, Ayah bakal jodohin kamu." ancamnya. Ia berpikir, pasti Taufan akan berubah dengan ancaman perjodohan.

Namun, Ayahnya itu salah langkah. Justru itulah yang Taufan inginkan.

"Kalo gitu.. Abang punya satu permintaan."

Ayahnya menaikkan sebelah alisnya, "Apa?"

"Abang yang request, mau dijodohin sama siapa."

"Gak bisa begitu, dong!" bantah Ayahnya, "bukan perjodohan, namanya!"

"Dih? Bukannya jodoh itu pilihan diri sendiri?!" ucap Taufan tak mau kalah.

"Tapi ini, 'kan, dijodohin. Berarti, Ayah yang ngejodohin kamu, artinya ini pilihan Ayah, dong!"

"Aku, 'kan, cuma mau request orangnya siapa! Cuma itu doang." Taufan pun mengerucutkan bibirnya dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Memang kamu mau sama siapa?" tanya Bundanya dengan lembut.

"Lho.. lho? Bun?!"

Taufan menyeringai lagi, "Anak perempuan Dewandra."

Ibundanya itu malah tersenyum dengan tangan yang mengelus surai navy itu dengan lembut.

"Justru kamu mau dijodohin sama dia, Bang."

"Eh?" beo Taufan, "sama dia?"

Bundanya mengangguk, membuat Taufan menjerit kegirangan.

"Yes! Gitu, dong, Bun!"

Ayahnya menatap heran kepada anak satu-satunya itu, "Orang dijodohin pasti marah-marah nggak terima, kenapa ini senang banget?"

===

1625 kata

YUHUUUU, UPDATE LAGI, NICH~

Akhirnya lengkap, Taufan hadir juga😌

Ini menceritakan tentang Taufan yang pertama kali bertemu sama Adara, ya. Dan ini itu sebenarnya waktunya berpas-pas-an sama chapter sebelumnya. Jadi waktu Adara dan Solar dihukum itu di jam pelajaran pertama, dan jam pelajaran keduanya olahraga. Reti teu?

Btw, di atas ada dialog pake bahasa Sunda (eh, iya, 'kan?), kalo salah, tolong koreksi, yaa. Aku bukan orang Sunda😁

Oh, iyaa, keluarga Sanjaya.
1. Jefanno Hasan Sanjaya
2. Talitha Oktavia Sanjaya
3. Ocean Taufan Sanjaya

Satu fakta, bahwa Ibu Taufan itu masih bersaudaraan dengan Ayah Ice. Hitungannya, mereka sepupu. Jadi, Taufan dan Adara masih ada hubungan sepupu. Tapi boleh menikah, 'kan? Bukan mahram juga. Kalo salah tolong koreksi, yaa.

Yap, marga Litha itu dulu Dewandra, dan dia menikah sama Jefan, jadi marganya ganti jadi Sanjaya.

Sifat Litha kumiripin dengan Hinata Hyuga/Uzumaki. Untuk sifat Jefan, kukembangin sendiri, heheh.

Sanjaya adalah keluarga yang termasuk ke salah satu keluarga terkaya di Asia. Jaya Sanja's Company susah ada di negara-negara besar, seperti Singapura, Jepang, Kanada, dan Inggris.

Biasanya, yang menjadi ciri khas bagi penerus perusahaan Sanjaya adalah laki-laki dengan rambut navy dan beberapa helai putih, serta iris biru seperti lapisan air laut nan indah. Jika tidak ada yang berciri-ciri seperti itu, anak laki-laki paling muda harus menggantikan penerus terdahulu sampai ia mendapat keturunan dengan ciri-ciri tersebut.

Jika tidak ada anak laki-laki, anak perempuan yang menggantikan tidak boleh mengganti marganya saat menikah dengan laki-laki lain sampai mendapat keturunan laki-laki.

Biasanya, penerus perusahaan Sanjaya harus menemukan pasangan yang sesuai, penerus perusahaan diwajibkan untuk berpoligami sampai mendapatkan pasangan yang sesuai.

Agak kesaaaal gitu, deh, bacanya. Padahal aku sendiri yang ketik:)

Gak kebayang, kalo Taufan memilih untuk poligami, gimana nasib Adara nantinya:)

Ada yang setuju nggak?

Oh, ada pertanyaan, 'kah?

Btw, kalian ship Solar-Dara ora? Yang ship, kita satu planet🙏🏻

Puasa kalian lancar nggak, niiiih~? Semoga masih lancar, yaa.

Baiklah, see next chapter (^▽^)

Bumi, 04 April 2022

Continue Reading

You'll Also Like

1M 87K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
75K 14.2K 15
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
496K 49.6K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
84.8K 7.9K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG