𝐋3MBAR KERTAS ; 🅨🅙🅦

By brooklynwritelyn

12.2K 1.2K 770

❝setiap orang punya sakit, maka setiap orang punya sembuh❞ Ya, kisah sederhana yang entah mengapa menjadi beg... More

01: he's back
02; girlfriend?
03; memories
04; riki's homework
05; Seghira's mistake
06; Jake's treat
07; olympics
09; date night
10; distance
11; seghira kidnapped?
12; rude.
13; can we back?
14; dating
15; biggest secret
16; Jake's secret
17; Where are you?
18; Lala and Jungwon?
19; mix
20; Riki's apologies
21; Sunoo party
22; our past.
23; looking for answer

08; who's she?

447 45 29
By brooklynwritelyn

-------------------







Don't forget to vote and comment 💕






Happy reading





Seghira merebahkan tubuhnya di kasur. Kini ia sendirian di rumah, lebih tepatnya rumah Jungwon

Ia kira setelah mentraktir Jake ah ralat Jake yang mentraktirnya, ia akan bisa istirahat dengan tenang

Nyatanya ia malah dipanggil lagi oleh pelatihnya untuk latihan.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 18.30, tapi ia benar benar sendirian di rumah

Katanya Lea dan bundanya Lia sedang berbincang dengan pengurus perusahaan mendiang sang Ayah

Seghira membuka ponselnya mendapat beberapa pesan, Salah satu ya dari grup yang berisi ketiga teman dekatnya.




Ciwi ciwi maniezz :3

Minra
Halo gess umumumu, Seghira sama Elya bntr lagi mau bertanding nih

Minjung
Gweh ketinggalan aph yh?

Minra
Anx kecil g blh tw

Minjung
Omo Omo, Elya mau olimp trs Seghira mau tanding yach? Sejak kapan Poli dibuka?

Minra
Sejak Thailand merdeka

Minjung
Bukannya Thailand emang ga pernah dijajah?

Minra
Emg iyh? Aq gx tw

Elya
Bri6

Seghira
Tau nih, cw hyunjin espa ga bisa tenang

Minra
Kalian dipuji tyduck tw thanks. Watashi tidak like

Elya
Itu bahasa apa es telor? Kok campur campur

Minjung
Es teler bkn si?

Elya
Typo🙏

Minra
Banyak reason, bilang aja g tw

Elya
Gw ckp gw diem

Seghira
Sungguh mengganggu semoga hari kalian senin terus

Minjung
Gpph bisa ketemu guru sejarah ckp

Minra
Suka kok sama om om

Elya
Klian bisa diam g sih. Hp gw geter geter mulu mau bljr jadi ga tenang

Seghira
gw g ikutan

Minjung
Seghira ga a6

Minra
Aenam?

Elya
Asix. Si goubloug

Minra
Sori g phm bahasa odgj

Seghira
Ayo ribut!!! Aku senang melihat keributan

Minjung removed you from the group








Heeseung menatap ke penjuru ruangan yang ada di hadapannya saat ini

"Huekk" Lea memegang kepalanya

"Jangan disini hee" ia menarik tangan Heeseung hingga sampai di kamar mandi lalu

"Kita ngapain di kamar mandi?" Lea rasanya ingin memukul kepala Heeseung agar sadar tapi sepertinya hanya Sia sia

"Kalau mau muntah muntahin di kamar mandi cepetan" Heeseung terduduk di lantai

"Yang mau muntah siapa?" Gadis berusia 20 tahun itu akhirnya juga terduduk lemas

"Kamu kenapa?" Ia menatap Lea dengan kepala yang dimiringkan

"KAMU KENAPA KAMU KENAPA, LO YANG KENAPA" Heeseung terlonjak kaget. Ia menggaruk telinganya yang tidak gatal

"Kita dimana?" Lea menarik Heeseung agar berdiri dengan susah payah

"Hobi banget sih Anak orang ini nyusahin" Dengan perlahan ia menarik Heeseung hingga ke sofa

"Kamu diem disini dulu, jangan kemana mana, jangan ngikut" Heeseung mengangguk sembari tersenyum

Ia hanya menatap ruangan itu dengan wajah konyolnya "hoaaammm"

"JUNGWON PULANG" Heeseung menatap aneh ke arah Anak yang masuk melalui pintu rumah itu

"Eh anjir siapa lo?" Anak yang tak lain yang Jungwon itu menatap Heeseung terkejut

"LEAAAA ADA PENCURI NIHH" Heeseung berteriak dengan nada suara merengek memanggil nama Lea

"Hee kamu jangan kemana maEH JUNGWON" Jungwon berkacak pinggang menatap kakaknya

"Siapa nih?" Jungwon menghampiri mereka berdua

"Pacar gue" Jungwon membulatkan matanya tidak percaya

"Hee ini adik aku" Heeseung menatap Jungwon. Ia hanya mengangguk lalu menjatuhkan tubuhnya di lantai

"Pacar lo gangguan jiwa?"

Plak

"Sembarangan kalau ngomong" Jungwon memegang lengannya yang terasa panas

"Dia lagi mabuk goblok" Jungwon memutar bola matanya malas

"Pokoknya lo harus jelasin panjang × lebar ke gue" Lea menahan lengan Jungwon yang hendak pergi

"Pinjem kamar dong" Jungwon menggeleng cepat

"Pacar pacar lo kok gue yang repot" Lea hanya dapat pasrah

"Hee kamu pulang sendiri lah sana" Heeseung melipat kedua kakinya

"Gamau" Lea duduk di samping Heeseung dengan wajah lelahnya

"Jadi mau tidur dimana?" Heeseung menepuk lantai di bawahnya

"Disini bareng kamu" Ia memeluk Lea, dengan mata terpejam

"Hee jangan tidur" Lea dapat mendengar dengkuran halus Dari Heeseung yang kini menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Lea

"Leaa" Lea menoleh ke arah pintu

"Bunda gimana ini" Ia menepuk wajah Heeseung namun pria itu tetap tidak bangun

"Bawa aja ke kamar adek kamu, biarin aja mau dia ngomel ngomel gajelas" Lia meletakkan berkas berkas di tangannya ke meja

Tadi ia memang menyuruh Lea untuk pulang lebih dulu gara gara ia melihat Heeseung di Jalan

Masalahnya sekarang Lea mana sanggup memapah Heeseung yang sedang tidur sendirian

"Kak Lea? Bareng siapa tuh" Seghira turun Dari tangga menghampiri mereka

"LOH KAK HEESEUNG" Lea menatap Seghira terkejut, Dari mana pula ia mengenal Heeseung

"Entar ah bahas itu, bantu kakak bawa ni orang ke kamar Jungwon dulu" mereka berdua akhirnya memapah Heeseung ke kamar Jungwon

"Kan gue bilang jangan di kamar gue" Jungwon mendengus kesal menatap Lea

"Lagian siapa juga yang ngijinin lo pacaran" Lea menggaruk kepalanya frustasi

"Bunda. Kenapa? Ga senang lo?" Jungwon menghentakkan kakinya kesal

"Iya ga senang, enak aja lo pacaran diem diem" Seghira menatap mereka berdua bingung

"Iri aja lo bocah, bunda aja ga sibuk"

"INI KOK PADA PERANG SIH" Heeseung terduduk Dari tidurnya menatap mereka aneh

"Kok aku disini? Lea? Seghira? Terus dia siapa?" Jungwon menunjuk dirinya sendiri

"Yang punya kamar ini" ia melotot pada Heeseung tanda tak suka

"Ghira bawa keluar dah" Seghira mau tidak mau menyeret Jungwon keluar dari kamarnya sendiri

"Ih itukan kamar gue kok gue yang keluar sih" Seghira melepaskan genggamannya Dari tangan Jungwon

Jungwon hendak kembali ke kamarnya "won"

"Cuma ngintip" Ia melihat Lea memeluk Heeseung disana. Jungwon berdecak kesal ia menuruni tangga menuju lantai satu dengan wajah kesal

Seghira menyusul Anak itu dengan wajah bingung "kenapa sih lo" Jungwon Masih setia dengan wajah kesalnya

"Iri sama Kak Heeseung? Pffft" Jungwon menatap kesal ke arah Seghira

Jungwon rasanya gengsi untuk sekedar jujur, kalau ia tidak suka Lea perhatian dengan Anak laki laki lain selain dia selaku adiknya

"Aneh lo, masa Kak Lea ngehabisin hidupnya cuma mentah mentah ngurusin lo. Lagian lo kapan gedenya sih, dikit dikit bunda dikit dikit Kak Lea" Jungwon mengarahkan pandangannya ke tempat lain

"Marah nih ceritanya?" Seghira mengacak rambut Jungwon

"Lo kan udah gede harusnya bisa paham dong sama Kak Lea" Jungwon mengalihkan pandangannya pada Seghira

Jungwon hanya diam ia Masih tidak bisa membayangkan kakaknya jadi milik orang lain

"Lo Kalo di luar aja sok cool, kalau di rumah kaya bocah" Jungwon lagi lagi hanya diam

"Masih pacaran, gimana kalau Kak Lea nikah?" Jungwon menutup mulut Seghira

"Sssst diem, gue Masih ngambek" Jungwon menyalakan TV dengan wajah yang ditekuk

Mungkin saat ini Heeseung adalah orang yang paling tidak ia sukai, karena sudah berani mengambil perhatian Lea darinya

"Ekhem. Ceritanya lo ngambek ke gue atau Kak Lea?" Jungwon menatap Seghira

"Dua duanya" Seghira terkekeh kecil

"Soal yang di Sekolah, gue minta maaf. Baikan, ya?" Jungwon menatap Seghira lekat

"Ngeliatnya jangan gitu" Jungwon berdehem

"Gamau baikan" Seghira menatap Jungwon lelah

"Jadi maunya apa?" Jungwon melirik ke arah Seghira sekilas

"gatau"

"Won won wonwonwon won won won won" ia menyandarkan punggungnya pada bahu Jungwon kedua kakinya di ayunkan ke atas dengan lisan terus menyebut kata 'won'

Jungwon menghembuskan nafas lelah, terserah Seghira saja lah

"Mau gofood ga?"

"Ga"

"Mau liat film?"

"Ga"

"Mau Jalan Jalan?"

"Ga"

Seghira mengubah posisi duduknya menatap Jungwon "apasih ih gajelas banget apa apa gamau" Seghira menendang boneka di depannya dengan kuat hingga mengenai kaki seseorang

"Eh" Seghira melihat ke arah orang itu, ia mendekat ke Jungwon dengan tawa geli Jungwon mendekap Seghira

"Hai won ghira apa kabar?" Pria jangkung itu menghampiri mereka dengan senyum hangat

"Baik kak jaem, kakak gimana?" Pria itu tersenyum Kecil, ia menatap Seghira yang terlihat takut kepadanya

"Baik juga, bunda tau kan kakak dateng" Jungwon mengangguk, Seghira meminta penjelasan pada Jungwon

"Sengaja ga ngasih tau lo" Seghira menjauh dari Jungwon, ia berlari ke kamarnya

"Udah kak biarin aja" Jaemin hanya tersenyum lalu duduk di samping Jungwon

"Kayanya kakak ga bakal lama deh, kayanya juga ga bakal sempet ketemu bunda sama Lea. Ada urusan mendadak" Jungwon mengangguk paham

"Gamau ngomong sama Seghira dulu? Bilang aja apa yang mau kakak bilang dia pasti dengerin meski ga ngerespon" Jaemin mengangguk

Ia berjalan ke arah kamar Seghira dengan perlahan, sesampainya di depan ruangan itu ia menarik nafas panjang

"Seghira. Kamu dengar kakak? Ghira apa kabar? Mama papa apa kabar? Semoga baik baik aja ya, Seghira belajar yang bener ya. Jadi anak baik buat mama papa, jangan nakal, maaf kakak ga bisa main sering sering" Seghira memeluk kakinya di balik pintu itu

"Dia Anak saya, na Jaemin. sekarang saatnya saya bawa milik saya pulang"




"Ghira kakak pergi ya, ghira baik baik disini sama Mama papa"


"Anakku di ambil"



"Dia bukan anakmu Ara"

Seghira merasa hatinya sangat hancur saat mendengar suara langkah Kaki menjauh

"Seghira, ini gue Jungwon" Seghira dengan cepat membuka pintu kamarnya

Ia memeluk Jungwon dengan erat, di pintu ia juga melihat Lea yang menatapnya sendu

"Won......" Lea menutup pintu kamar Seghira, memberikan waktu agar Anak itu menenangkan dirinya

"Jangan tinggalin gue ya..." Semenjak 5 tahun lalu Seghira merasa trauma akan kehilangan

Jungwon menghampus air mata Seghira "gue janji ga bakal ninggalin lo sampai kapan pun, gue bakal disini Buat lo mau di susah atau pun senang. Lo juga tau kan semua yang ada sama gue punya lo" Seghira menatap Jungwon dalam

"Jangan pergi ya"

"Ga bakal, gue janji. Gue gakan pergi kecuali lo sendiri atau Tuhan yang minta" Seghira mencubit perut Jungwon

"Gue ga gila Kali minta lo buat pergi" Jungwon tertawa, ia kembali memeluk Seghira

"Nanti kalau kita udah dewasa, apa kita Masih bisa kaya gini?" Seghira menatap Jungwon dengan tatapan bertanya

"Gue gamau dewasa biar bisa kaya gini terus"

"Lo kira umur bisa dikendaliin" Jungwon tertawa

"Mana tau bisa, gue gamau umur gue nambah. Gue mau kita kaya gini terus" Seghira terdiam

"Won..."

Plak

"Ngadi ngadi" Jungwon lagi lagi tertawa malah membuat Seghira menjadi merasa aneh

"Lo harus ubanan pokoknya" Jungwon menghela nafas menatap langit langit kamar Seghira

Ia menatap foto sang Ayah di pojok kamar "enak ya jadi Ayah, gakan pernah ngerasain jadi kakek kakek. Ayah bakal ganteng terus" Seghira menatap ke arah Jungwon memandang

Jungwon terlihat menatap foto itu dengan pandangan dalam namun tatapannya tidak bisa diartikan

Seghira menatap Jungwon ia dapat melihat pandangan Anak itu Kian mengosong

Ia menarik Jungwon ke pelukannya







"tidur won, udah malem"




.








Seghira tergesa gesa melangkah di koridor. Ya ini episode Ke 2 pagi buruknya di sekolah

Ia tidak sengaja menumpahkan kopi di lantai kelas hingga saat ini harus tergesa gesa mencari pel

Ia berlari hingga tidak melihat ke kanan fan kiri

Brak

Seghira cepat cepat berdiri namun lengannya ditahan "oh, hi Seghira long time no see"

"Gue gada waktu Buat ngeladenin lo deh, mending pergi jauh jauh" Ia ingin pergi namun tangannya Masih di tahan

"Ga bisa gitu dong, lo Masih ada masalah sama gue" Lala menatap Seghira dengan tatapan remeh

Ia menarik Seghira. Seghira berusaha memberontak tapi mereka berlima, sedangkan Seghira sendirian

"La apaan sih" Seghira dibawa ke toilet

"Gausah aneh aneh ya, gue ga akan tinggal diem lo tau itu" Lala hanya tertawa

Kedua tangannya di tahan oleh antek antek Lala. Lala mengeluarkan sebuah spidol dari sakunya

Ia mencoret spidol itu pada bibir Seghira "hmmph, nggagagsgjhrhpanhsh" Seghira berusaha menginjak kaki Dua orang yang memegang tangannya namun nihil ia tidak bisa

Bukan hanya bibir, kini ia juga mencoretnya pada pipi Dan kelopak mata Seghira

"Wahh cantik banget, ayo guys orang orang harus Tau bidadari sekolah ini" Seghira mengepalkan tangannya

Mereka menarik Seghira yang sudah pasrah "GUYS LIAT DEH ADA PUTRI SEKOLAH NIH" lala mendorong Seghira di tengah tengah koridor

Seghira dapat mendengar suara tawa orang orang, hingga ia merasa seseorang menariknya

"Eh itu bukannya Anak yang punya sekolah ya"
"Iya, yang baru pindah"
"Kalau ga Salah dia deket sama Kak Jake"
"Pacar Kak Jake?"
"Bukan, tapi denger denger dia deket sama Kak Jake"

Seghira mengikuti langkah gadis itu namun terhenti saat bertemu dengan Jake

Jake mengambil alih Seghira, ia menatap gadis itu dengan tatapan dingin

"Gausah deket deket Seghira" gadis itu hanya diam

"Saya cuma mau bantu dia Jake, memangnya ga boleh?" Jake menatapnya ketus

"Pokoknya jangan sampe gue lihat lo deket deket Seghira, gue ga bakal tinggal diem" Seghira hanya diam

Ia jadi merasa seperti peran antagonist di sini, meski sebenarnya ia tidak tau mereka berdua ada masalah apa

"RIKIIIII HUAAAAA MUKA GUE" cari aman Seghira berlari ke arah Riki yang kini memukul mukul dadanya lantaran tersedak

Seghira menarik Riki berlari menjauhi mereka

"Lo inget kata kata gue tadi" Aurora, gadis itu terdiam

"Memangnya kenapa kalau saya deket deket sama Seghira?" Jake tertawa namun terdengar seperti tawa jengah

"Apalagi kalau bukan lo punya niat buruk ke dia" Aurora menatap Jake aneh

"Bukan karena saya suka kamu, berarti saya bakal nyakitin orang yang kamu suka. Saya juga ga maksa kamu buat suka balik sama saya" Jake mengepalkan tangannya

"Tapi ngeliat lo aja gue udah ngerasa kegangganggu tau ga, gara gara lo sekarang gue harus selalu denger hal ga jelas dari orang tua gue. Muak tau ga, gue muak padahal baru seminggu lo pindah di sini tapi rasanya udah kaya di neraka" ia meninggalkan Aurora sendirian yang kini terdiam

"Saya ga akan nyerah Jake Sim, kamu yang saya mau. Dari dulu sampai sekarang tidak akan pernah berubah" Ia berjalan ke arah perpustakaan










"Ga bisa Hilang gimana nih"

"Lain Kali kalau liat Kak Lala mending lo kabur dah"

"Tadi tuh ketabrak mana gue tau itu dia"

Aurora mengeluarkan sesuatu Dari sakunya "ekhem" Seghira Dan Riki menatap ke arahnya

"Eh kak hehe kenapa" Aurora hanya menatap ke Riki

"Kamu, kesini" Riki berjalan ke arah Aurora

Gadis itu menyodorkan sebuah botol ke arah Riki "bersihin pake ini, tuang ke kapas" Seghira terdiam

Aurora pergi begitu saja meninggalkan Riki yang menatapnya bingung

Ia menghampiri Seghira "n-nih bersihin pake ini, kata Kak Aurora"

"Namanya Aurora?" Riki menatap Seghira terkejut

"Lo gatau? Dia Anak donatur sekolah woe" Seghira menatap Riki terkejut

Ia meninggalkan Riki sambil berlari "EH EH MUKA LO BERSIHIN DULU ANJIR" Seghira terus berlari namun entah setan apa pada diri Anak itu

Jungwon bisa menahan tangannya padahal ia berlari begitu cepat "EH SETAN" Seghira memukul lengan Jungwon

"JAHHAHAHAHAHSHAHHAAH LO JELEK BANGET" Seghira menatap Jungwon kesal

"Hallo, ini orang yang bilang gue cantik waktu itu bukan?" Jungwon Masih tertawa

Ia membuka kameran ponselnya lalu dengan cepat memotret Seghira "BWHAHAHAHHAHhhHhahHAHHAHAHAHA"

"Won ih, lo kenapa sih" riki mengatur nafasnya menghampiri Seghira

"Itu muka lo ....belum di bersihin" Seghira terkejut

"OH IYA ANJIR"

















Seghira ingin keluar Dari toilet namun ia mendengar suara Lala Dan teman temannya

Akhirnya is mengurungkan niat untuk keluar

"OH MY GOD REALLY LO BAKAL PINDAH KE SINI?"

"OKEH GIRL KITA BAKAL NUNGGU LOOO"

"BYE KIANAA"


Jungwon tertawa geli melihat foto Seghira, ia mengirimnya ke Lea, bundanya, mama Seghira, Dan Jaemin

Untung untung tidak dipost di media sosial, ia tertawa kecil lalu membuka 1 roomchat

Ayahhh 💌

*Send a picture
Seghira Lucu banget yah HAHHAHAHAHAHAHAHAH

Jungwon merasa seseorang duduk di sampingnya "eh foto gue" Jungwon menyembunyikan ponselnya

"Won hapus hapus ihh, lo kirim ke siapa ituuu" ia berusaha merebut ponsel Jungwon

"Ga ke siapa siapa kok, cuma ke Ayah" Seghira terdiam, ia menghela nafas panjang

"Mau kantin ga?" Jungwon mengangguk, Seghira berjalan lebih dulu ia berlari dengan senandung

"Jangan lari lari ghira" Seghira melambaikan tangannya kepada Jungwon

"Cepettt laper ini" ia mengelus perutnya dengan wajah seakan akan memelas

"ga makan berapa tahun lo?" seghira berdecak kesal ia mendudukkan tubuhnya di' lantai koridor

jungwon menarik seghira agar berdiri dari duduknya wajah anak itu terlihat begitu memelas

"ga kasian lo sama gue, dari tadi udah malu terus sekarang malah kelaperan gini" jungwon tanpa beban menggeleng

"KAK KAK KAK KAK SEGHIRA FOTO LU KESEBAR NJIR" Seghira panik mendadak

Ia merebut ponsel Riki lalu menutup mulutnya terkejut "niat banget di Lala sampe pake acara moto gue segala"

"Lo ga marah?"

"Gak, lagi ga mood marah marah" Seghira berjalan ke arah kantin sambil bernyanyi meninggalkan dua orang yang kini tengah ternganga

Semua seperti biasa, tidak ada yang mengolok ngoloknya ataupun membicarakannya

Lala menatap Seghira yang berjalan santai dari hadapannya "haii Lala" ia melambaikan tangannya sambil memberikan wink untuk gadis yang kini menatapnya jengah

Lala terlalu banyak memberikan spidol pada wajah Seghira sehingga orang orang tidak lagi mengenalinya Hal itu membuat tindakan Lala hanya Sia sia saja

Seghira menghampiri teman temannya yang kini tengah menikmati makanan "eh ghira lo tau ga ini siapa" Minra menunjukkan foto Seghira pada orangnya sendiri

"Katanya Anak sekolah kita, Korban si Lala tuh" Seghira berdehem

"Itu gue"

"Uhuk uhuk" Elya menatap Seghira dengan mata membulat

"Kok lo diem aja" Seghira mengendikkan bahunya

"Terus gue harus apa? Lagian gada juga yang ngenalin gue" Minjung memegang bahu Seghira

"Lo diem aja gitu pas muka lo dicoret coret" Seghira memutar bola matanya

"Mikir dong 5 vs 1, Mon maap lo kira gue apaan bisa lawan mereka. Lagian cupu banget main keroyokan, mana bentar lagi nambah member" ia meneguk minuman Minra di sampingnya

"Hah?" Seghira mengangguk "lo tandain nih, namanya Kiana"

"Maksudnya maksudnya" Ketiga temannya itu menatapnya penasaran

"Jadi temen si Lala bakal pindah ke sekolah ini"






















"Pak tau orang ini ga?" Gadis itu menunjukkan sebuah foto pada pemilik toko buku

"Oh ini saya tau, dia biasanya di sana sama temen temennya" pria paruh baya itu menunjukkan sebuah cafe

"Makasih ya pak" wanita itu tersenyum Kecil ia lanjut berjalan

"I found you"

















Jungwon memasuki kamarnya ia merebahkan tubuhnya di kasur, Remaja itu menatap langit langit kamarnya

"Ayahh.. kangen" Jungwon bangkit Dari berbaringnya, ia menatap foto ayahnya dengan sendu

Tangannya mulai bergetar memegang foto itu, kejadian hari itu kembali teringat di kepalanya

Ia tidak ingin sungguh tidak ingin melihatnya lagi

Ia terus memandang foto itu dengan tatapan aneh, semakin lama Jungwon memandangnya pandangannya mengosong

Ctarr

"Jungwon ada apa?" Lea menempelkan telinganya pada pintu kamar Jungwon

"Jungwon"

Jungwon hanya diam bahkan telinganya tidak bisa menangkap suara Lea

Pandangannya Masih tetap pada foto ayahnya yang kini sudah ada di lantai

"Won, kok ga jawab?"

"Dek" ia membuka pintu kamar Seghira melihat Anak itu hanya diam sambil memandang foto sang Ayah

Lea mengambil foto ayahnya lalu buru buru menyimpannya pada Laci nakas, dengan cepat Lea mendorong pelan tubuh Jungwon agar berbaring

Ia menarik selimut menutupi tubuh Jungwon, Jungwon menatap sang kakak dengan pandangan kosong









"Jungwon, tidur siang ya"


.



Jake membuka buku fisikanya dengan teliti ia mulai mengerjakan satu persatu soal

"Jaeyun sayang" Ia menoleh ke pintu kamarnya "iya bunda, kenapa?"

"Come here" Jake menghampiri Sang bundanya

"Ada yang dateng tuh" wanita paruh baya itu tersenyum, lalu meninggalkan Jake lebih dulu

Jake melihat Eric yang berjalan Dari ke arah kamarnya Dari lantai bawah "siapa?"

"Aurora sama mamanya" Eric dapat melihat raut Jake berubah, ia memasukkan roti ke mulut Jake

"Hmmmph ERIC AN-"

"BUNDA JAKE MAU NGOMONG KASAR" Jake menendang kaki Eric dengan kesal

"BUNDA JAKE NENDANG KAKAK" Jake yang hendak meninggalkan Eric kini kembali menghampiri kakaknya itu

Akhirnya dua Anak itu bergulat di lantai "ERIC JAKE" Mereka berhenti menatap sang bunda

"Ih ASTAGAAAAAAAA, ERIC KAMU CEPET SIAP SIAP KATANYA ADA KELAS, TERUS JAKE KAN TADI BUNDA SURUH KE BAWAH"

Jake berjalan bersama bundanya menuju ruang tamu, di sana Aurora Dan kedua orang tuanya menunggu Jake

Anna mama Aurora, wanita cantik dengan bibir pucatnya itu tersenyum kepada Jake

Jake membalas senyumannya "Jake udah gede ya sekarang, kamu pasti ga inget lagi sama tante"

Jake hanya bisa tersenyum, ia menatap ke arah papa Aurora terlihat pria itu juga tersenyum kepadanya

Jake duduk di samping sang bunda "ayahnya Jake?" Bunda Jake menatap mama Aurora

"Bentar lagi pulang kok" Suara Mobil menghiasi telinga mereka, Seorang pria paruu baya memasuki rumah tersebut

"Mr. Michael" Ayah Aurora yang sedari tadi diam kini berdiri saat melihat Ayah Jake masuk

"This is my daughter, Aurora" Aurora berdiri lalu membungkuk pada Ayah Jake








Kini mereka berkumpul di meja makan, begitu juga Eric yang hendak berangkat ke kampus

"Jadi sebenarnya kita mau ngomong sama Jake juga Aurora" Jake memegang kuat garpunya

"Jake Aurora" mereka sama sama mengangkat kepalanya

"Kalian udah saling kenal kan? Terus juga di sekolah pasti ketemu" Jake berdehem

"Jake, Aurora, kita udah mikirin ini, kalian bersedia kalau setelah Lulus sma kalian bakal tunangan?" Jake terdiam

Ia menatap bundanya "kenapa tiba tiba banget bilangnya" mereka menghela nafas, Aurora menunduk ia meremas kaosnya

"Kamu kan punya waktu Buat beradaptasi, lagian ka tunangannya tamat SMA sayang" Jake meneguk salivanya susah payah, ujung matanya berusaha melirik Aurora

Begitu banyak yang ingin mulutnya lontarkan, namun memikirkan perasaan orang tuanya dan orang tua Aurora membuat lisan Anak itu tercekat

Aurora sedari tadi hanya diam, ia memasukkan makanan ke dalam mulutnya





"Lo tau kan kalau gue ga suka sama lo?" Aurora hanya diam, ia menatap langit sore di taman itu

"Batalin, ya. Bilang sama orang tua lo" Aurora menatap Jake

"Kalau saya gamau?" Jake menatap Aurora aneh

"Lo jangan egois bisa ga sih, jangan mentingin perasaan lo doang" Aurora hanya diam

Jake meninggalkan gadis itu sendirian "mungkin kamu lupa, tapi saya ga pernah lupa Jake"

Jake terdiam menatap punggung Aurora, lidah tercekat, apa maksudnya? apa apaan ini?













"Permisi, kenal orang ini gak" Remaja itu tersedak minuman yang di minumnya

"Kak Jungwon" gadis itu tersenyum

"Kamu pasti temennya" Riki ya Anak itu adalah Riki ia mengangguk pada wanita itu

"Kalau boleh tau, situ siapanya ya?" Wanita itu terdiam ia menyunggingkan senyum miringnya

"Saya...................






Riki menatap punggung wanita itu, ia menatap pesan yang ia tulis pada Seghira di ponselnya

Namun dengan cepat Riki membatalkan chat yang sudah siap di kirim itu

To be continued



L3MBAR KERTAS




See you in next part

Akhirnya ada waktu lagi Buat update huhuuu 😓

Continue Reading

You'll Also Like

104K 748 5
isinya jimin dan kelakuan gilanya
206K 31.5K 57
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
324K 3.7K 81
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
616K 36.9K 26
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...