.
.
.
.
.
BRUKKK
haechan jatuh tersungkur ke lantai .
Dia baru saja sampai ke sekolah tapi sekarang dia dibuli oleh seniornya mingyu dan hoshi .
" HAECHAN !! "
Jeno yang kebetulan lalu di situ benar benar kaget melihat haechan di depannya .
" KALIAN APA APAAN HAHH " Jeno benar benar marah sama seniornya itu . Mereka itu sering sekali mengganggu haechan . Gak tau apa masalah mereka sih gak punya hati emang , bisa bisanya mereka dengan sengaja menendang haechan dari belakang , dasar gak punya otak .
" Lo gausah masuk campur ya ini urusan aku sama anak ini " kata mingyu .
Jeno gak peduli sama mereka berdua . Dia segera menolong haechan yang sedang kesakitan .
" Kamu ga papa haechan ? "
" Iya , aku ga papa kok , udah biasa " haechan hanya bisa tersenyum .
Sejujurnya badannya sakit parah , luka di punggungnya juga masih basah dan pasti sudah berdarah kembali .
Dia udah biasa seperti ini dan juga sudah menerimanya , baik mental atau fisik .
" Pergi aja lo ga usah sok pahlawan "
Tak dihiraukan jeno dan haechan , mereka memilih untuk pergi dari situ untuk mengubati luka haechan .
" Chan.. kita ke uks yuk "
" Aku baik baik saja kok , maaf ya udah ngerepotin kamu "
" Ga papa kok , kamu ga ngerepotin aku malah kamu itu harusnya ngelawan mereka , jangan diem aja terus aku ga suka liat kamu ditindas mereka lagi kayak tadi "
" Maaf.. "
" Ya sudah , kita ke uks "
.
.
.
.
Di uks
Jeno melipat seluar haechan ke atas sehingga paras lutut untuk mengubati luka di lutut haechan .
" Sebentar ya chan ini bakal sedikit sakit "
Haechan meringis ketika jeno menyapu ubat salep di lututnya .
Setelah selesai jeno menampal plaster di lutut haechan .
" Makasih jeno kamu udah banyak bantuin aku "
Jeno tersenyum kemudian menepuk pundak haehcan namun dia terkejut apabila haechan kembali meringis kesakitan .
" Maaf chan tapi kamu kenapa " tanya jeno .
Haechan menarik bajunya buat nunjukin luka di punggungnya .
Jeno turut meringis melihat luka luka di punggung haechan . Dia benar benar kaget .
" Ini pasti ulah ayahmu bukan ? Ayah kamu udah keterlaluan! " Jeno marah , dia kasihan sama teman baiknya itu .
" Udah jen , walau bagaimanapun dia tetap ayah ku , lagian itu memang salah aku " kata haechan dengan lembut .
Jeno khawatir sama haechan , dia cuba menahan air matanya dari turun . Dia gak mau kelihatan lemah di hadapan haechan , karna dia harus sentiasa melindungi teman baiknya itu .
Jeno sudah menganggap haechan seperti saudaranya sendiri . Mereka juga udah kenal dari kecil .
Kringgg
Loceng berbunyi menandakan kelas sudah bermula .
" yuk kita ke kelas "
" lo gak mau istirahat aja Chan? Lo kan sakit "
" Gapapa aku belum lumpuh kok " canda haechan .
Jeno terkekeh kecil .
" Ya sudah ayo "
Don't forget to vote and comment