OUR SUN 2 (KIM SUNOO enhypen)...

By hwanggummy

193K 12K 4K

Oneshoot Dom:all member Sub:kim sunoo "Kembali pada ke uwuan" BxB Homophobic jangan coba-coba! 21+ More

kim sunoo story
park sunghoon x kim sunoo
jungwon x sunoo x niki
jay x sunoo
heeseung x sunoo
jake x sunoo x sunghoon
REVENGE (jakehoon) 1
sungsun(the obsession 1)
info
SUNGSUN
SunSun🔞🔞
SUNSUN(MY ALPHA) 1
promosi
maturity (SUNGSUN🔞++)
jaynoo "KELAM"
KELAM
KELAM
KELAM
KELAM
(edelweiss)
SUNGSUN(angel baby)
angel baby
angel baby
angel baby
angel baby
angel baby
zombie(sungsun) bonus END
PUBERTY (yangsun) vers chap lengkap
EROTOPHOBIA(sungsun) vers chap lengkap
new story

pria baik(jakenoo) bonus

3K 235 23
By hwanggummy

Warning❗❗
Sedikit adegan kekerasan yang merasa tidak nyaman boleh di skip yahh...











_________________













Shim jake pria bangir berusia 23 tahun itu duduk termenung di balkon apartemen nya, menatap jauh menikmati semilir angin sore hari di musim semi
Di depan nya tepat di atas meja kecil itu pria berambut kecoklatan ini baru saja menyelesaikan beberapa tugas kampus
Kertas bertebaran,layar laptop nya pun masih terbuka, sedangkan satu gelas kopi di sudut meja sudah hampir mendingin

Jake sesekali menunduk gelisah menatap layar ponsel nya berkali-kali
Tepat 10 menit yang lalu seseorang baru saja menelpon nya namun panggilan itu mati tiba-tiba
Perasaan nya mendadak tidak enak, pikiran buruk satu persatu hinggap di kepala nya bimbang merasa harus pergi atau diam menunggu panggilan dari sahabat nya itu.

"Tingg.... "

Tak lama wajah tajam jake berubah polos, melirik ke dalam kamar saat samar mendengar bell apartement milik nya berbunyi
Buru-buru jake bangkit menghampiri pintu utama untuk melihat tamu yang datang

"Jake.. "
Perlahan ketika pintu terbuka suara lirih terdengar dari luar

"Sunoo" Jake terkejut, melihat sahabat nya datang dengan keadaan kacau. sebenarnya ini bukan pemandangan langka atau pertama kali Jake lihat hanya saja pria ini pasti akan selalu terkejut dengan penampilan berantakan sosok di depan nya, luka baru yang selalu sunoo dapat setiap kali menemui nya
Rambut lembut nya kini kusam sengaja menutupi sebagian wajah yang lebam pelipis pemuda ini memar, sudut bibir yang sobek dan pasti ada banyak luka lebam lagi di balik hoodie kebesaran yang di pakai sahabat nya itu

Jake meringis melihat sunoo yang bertelanjang kaki seperti pergi ter buru-buru
"Ayo masuk, di luar makin dingin" Jake menarik tubuh rapuh itu masuk kedalam kamar nya.

"Jake, gu..gue boleh numpang tidur gak? " Tanya sunoo ragu lalu duduk di ujung ranjang milik sahabat nya itu

"Santai sun, biasanya juga gini kan? Lo gak pulang lagi pun gak papa kok gue udah pernah bilang kan"Balas Jake sambil berjalan memasuki kamar mandi, untuk mencari kotak P3K yang ia simpan di dalam lemari kecil

"Maaf yah Jake gue selalu bikin lo repot" Sunoo menunduk saat Jake bersimpuh di depan nya sambil membuka plastik kapas juga tutup botol alkohol

Jake menghela nafas lalu berhenti sesaat dari kegiatan nya
"Pacar lo mukulin lo lagi ? " Tanya Jake pelan tanpa menatap sahabat dari SMA nya itu

Sunoo terisak, sudah terbiasa tapi ketika Jake bertanya sunoo pasti akan menangis, hampir satu tahun ia hidup seperti ini dan dalam satu tahun pula ia akan beberapa kali lari lalu berlindung pada Jake si sahabat terbaik nya
Katakan saja Jake tempat nya bersembunyi, atau mungkin tempat nya untuk pulang.

"Ya, gitu lah"

"Kenapa lagi dia sekarang ? "Jake mengoleskan salep di paha dalam sunoo yang membiru

" Sunghoon marah gara-gara gue nolak dia"
Jake mendongak sedikit nanar dalam sorot mata nya juga ada rasa bersalah karna beberapa hari yang lalu Jake memberi saran agar sunoo tidak terlalu menuruti semua keinginan pacar bejad nya itu
Berkali-kali Jake memberi tau sunoo untuk berhenti mencintai pria toxic seperti sunghoon karna sunoo tidak bahagia sama sekali di lihat dari hidup nya kini

Laki-laki itu membuat sunoo hancur secara perlahan, sikap kasar nya, childish nya, tempramen nya, juga sikap brengsek nya. Jake tak habis pikir mengapa sunoo bisa bertahan meski berkali-kali di sakiti bukan hanya mental tapi juga fisik
Cinta sunoo terlalu bodoh menurut Jake.

"Jangan mikir aneh aneh Jake, ini bukan gara-gara omongan lo kok, gue emang udah capek ajh sama dia" Sunoo seolah faham akan isi pikiran sahabat nya itu yang dengan telaten mengobati setiap luka yang sunghoon torehkan pada nya.

"Sunghoon selingkuh lagi? " Tanya Jake tanpa menghentikan kegiatannya mengobati sudut bibir sunoo

"Iya, gak tau diri banget kan. Abis hangout sama selingkuhan minta jatah sama gue. Ya gue gak kasih lah. Mana dia gak pulang-pulang udah satu minggu giliran pulang cuman minta di puasin doang" Ada senyuman pahit di sudut bibir si cantik ini, miris mungkin dan lebih menertawakan kebodohan diri nya sendiri.

Jake menghela nafas lelah, melihat hidup sunoo saja dia lelah apa lagi sunoo sendiri yang menjalani nya
Tanpa sadar tangannya mengepal erat hingga kapas yang ia genggam mengkerut, amarah nya memuncak setiap kali sunoo mengadu pada nya, Laki-laki itu
Ingin rasanya Jake memukul si brengsek itu sampai mati

"Berhenti sun, tinggalin dia! mau sampe kapan lo kayak gini gue sayang sama lo jadi pliss lo juga harus sayang sama diri lo"
Kali ini Jake berucap lirih mendongak sambil menggenggam erat jemari mungil sunoo

"Gue masih berharap Sunghoon bisa berubah Jake, gue masih sayang banget sama dia. Gue yakin besok dia bakal baik lagi"
Jake mendengus membuang muka, heran dengan pemikiran sunoo, banyak yang sayang pada nya tapi mengapa si manis ini menumpahkan sayang nya untuk pria tidak tau diri seperti pacar nya itu

"Sampe kapan sun? Sampe kapan lo kayak gini. Sunghoon emang berubah tapi nanti dia bakal kasar lagi ,nyakitin lo lagi. Berkali kali lo ngasih dia kesempatan dan berkali-kali juga dia nyakitin lo . Gue sakit liat lo begini sunoo"
Jake geram menghempas tangan sunoo yang ia genggam sudah terlalu lelah untuk membuat sunoo sadar
Pasal nya Jake pun punya rasa, bahkan sejak lama sebelum sunoo bertemu pacar nya
Sebenarnya ia tidak butuh balasan untuk rasa istimewa yang dia pendam untuk sunoo hanya saja cobalah untuk tidak menyakiti diri sendiri. Hanya itu permintaan Jake
Biarlah ia menjadi pengecut untuk saat ini membiarkan perasaan nya terkubur selama sunoo masih bergantung pada nya

"Jake jangan marah. Gue tau lo sesayang itu sama gue tapi gue... Jake pliss ngertiin gue yah" Sunoo menarik kedua tangan Jake mengecup nya lama sambil menyeka sudut mata cantik nya yang terus berderai.

Jake hanya menatap datar, lalu memalingkan wajah dan kembali dengan kegiatan nya
"Di mana lagi dia pukul lo? " Tanya Jake dingin tapi semua sentuhan nya begitu hangat dan lembut benar-benar seperti obat penyembuh untuk sunoo

Sunoo berbalik membelakangi Jake sambil membuka hoodie yang ia pakai hingga menunjukan tubuh molek penuh luka itu tanpa lapisan apapun

Lagi-lagi Jake sudah terbiasa dengan itu matanya menelisik luka memar satu persatu dari mulai bahu, lengan atas, punggung sampai pinggang
"Pastiin gue gak ketemu pacar lo karna klo gue ketemu mungkin pacar lo bakal mati" Ucap Jake dingin sekaligus kesal
Pacar sunoo itu benar-benar sakit jiwa

"Jangan bikin gue takut dong" Timpal sunoo melirik sedikit pada pria bangir yang sibuk mengobati punggung nya

"Dimana lagi luka nya? " Tanya Jake usai menyelesaikan kegiatannya mengobati tubuh sahabat nya

"Emm... " Sunoo bergumam ragu dan Jake masih sabar menunggu jawaban sunoo

"Kayak nya ini lecet deh, tadi berdarah gue agak takut. Tapi mau bilang malu" Ucap sunoo pelan menunjuk area bawah nya ragu, wajah manis itu sudah memerah sempurna
Harus nya ia tidak bilang tapi takut jika ini cukup serius

"Buka deh, biar gue obatin"

"Jake ihh gimana cara nya, jangan ngaco deh" Sunoo memukul kepala Jake pelan hingga pria itu menunjukan cengiran menyebalkan nya

"Ck... Jangan ketemu dulu sama pacar lo, dan jangan pulang dari sini dulu. tunggu sampe lecet nya sembuh. Kali ini nurut sama gue atau gue gak mau ngurus lo lagi" Ancam Jake sambil merapihkan isi kotak obat nya.

"Iya, iya.... " Sunoo hanya menurut lalu tak lama sesuatu di lempar tepat ke wajah nya.

"Ganti baju deh, pake baju gue dulu abis itu lo tidur. Besok lo kuliah gak? " Tanya Jake setelah melemparkan salah satu kaus nya untuk sunoo

"Makasih yah, kayak nya besok gue kuliah tapi siang"

Jake hanya mengangguk sambil berlalu membiarkan sunoo beristirahat di kamar nya.










_____________________




"Jake... "

"Apaan? "

"Jake! "

"APAAN SIH? "
Jake berbalik dengan wajah jengkel menatap horror pada mahkluk manis kurang kerjaan di depan nya ini yang hanya berguling di sofa ruang tamu sambil mengganggu nya menyiapkan sarapan
Pria ini mulai berkacak pinggang dengan wajah super jengah sambil menghela nafas ia menghampiri sunoo

"Dari pada lo guling-gulingan gini mending bantuin gue deh. Heran kok ada orang se males lo di dunia ini. Mana kamar gue lo berantakin lagi"

Sunoo tersenyum menyebalkan sambil menutup telinga rapat-rapat membiarkan  pria di depan nya mengomel seperti ibu-ibu kost
"Jake bawel kek nenek-nenek.. "

"Sialan.. " Jake mendengus, tidak ada guna nya banyak bicara dengan sunoo. Sebenarnya Jake pun tau sunoo tidak se malas itu tapi entah mengapa jika bersama nya sunoo akan jadi menyebalkan dan Jake selalu sabar dengan itu.

"Jake jangan marah"
Sunoo terduduk menekuk lutut di atas sofa menghadap pria bangir yang berdiri membelakangi nya
Pria itu kembali menyibukan diri dengan potongan stroberi yang akan di buat nya menjadi smotie

Tidak ada jawaban membuat sunoo berjalan pelan menghampiri Jake di meja pantry
"Jake jangan ngambek dong. Maaf yah"

"Tumben lo sering minta maaf. Biasanya gue marah pun lo gak peduli" Timpal Jake tanpa menghentikan kegiatan nya menuangkan jus ke dalam gelas

"Gue cuman punya lo, klo lo marah sama gue kemana gue pergi entar"
Sunoo menunduk cemberut melirik Jake di samping nya dengan ragu terdengar helaan nafas dari pria itu lalu menyimpan blender kotor nya di wastafel

"Kapan sih gue marah sampe gak mau ketemu lo, gak pernah kan udah duduk sana tapi jangan gangguin gue"
Lirik jake singkat pada si manis yang berdiri gemas di samping nya baju yang Jake berikan benar-benar menenggelamkan tubuh mungil itu

"Henggg.... Gue sayangggg...... Banget sama lo" Sunoo melompat tak terduga kearah Jake yang tidak siap dengan serangan itu
Tubuh Jake terhuyung saat sunoo tiba-tiba lompat ke pelukan nya seperti koala

"Ck... Bikin kaget ajh, gak sakit apa badan lo di tubrukin gini"
Ucap Jake dengan dumelan meski di balik itu ia tersenyum membalas pelukan sunoo lebih hangat di tambah tangan besar nya menggiring lembut punggung sunoo agar lebih tenggelam di pelukan nya

"Gue lebih sayang sun, makanya gue gak bisa semarah itu sama lo"
Hanya itu yang Jake ungkapkan meski tak benar-benar keluar dari mulut nya, cukup ia ucap dalam hati semua rasa sayang nya, cinta nya akan ia ungkapkan dengan semua sikapnya.

Sunoo hanya menggeleng suara kekehan si manis ini terendam di bahu lebar milik sahabat nya, kadang di usakkan hidung bangir nya di permukaan hangat itu membuat aroma kayu manis dari tubuh Jake menyeruak membawa sensasi tenang untuk sunoo

"Gak sakit, aneh banget kenapa badan lo bisa se anget ini. Gak mau turun kan jadi nya" Sunoo mendongak sedikit hingga kedua hidung bangir mereka hampir bersentuhan, sunoo terus mengeratkan pelukan nya di leher Jake, membuat detak jantung pria itu menggila dan mungkin sunoo juga bisa merasakan nya

"Berat sun, turun deh! lo gak laper emang, sarapan gak jadi-jadi dari tadi" Balas Jake pelan hingga nafas hangat beraroma mint itu menerpa penciuman sunoo
Wajah manis itu seketika tersenyum begitu manis Jake bisa hilang akal saat itu juga
Sunoo terlalu cantik dengan senyuman manis itu

"Gak mau wangi lo enak banget" Sunoo mempererat pelukan nya bahkan meski tubuh nya hampir merosot jika Jake tak kembali menahan bokong nya

"Lo gak akan kenyang nyium badan gue doang sun" Jake tersenyum gemas dengan tingkah manja sahabat manis nya ini
Pria ini pun melakukan hal yang sama, ngusak kan hidung bangir nya di leher sunoo hingga aroma manis vanilla dapat Jake cium
Aneh nya harum tubuh sunoo malah membuat nya lapar.

"Shh... Mending lo beresin kamar gue sambil nunggu sarapan nya jadi" Saran Jake di angguki si manis tapi tak ada indikasi sunoo menurunkan diri dari pangkuan sahabat nya itu
Membuat Jake berdecih heran lalu berjalan memasuki kamar nya masih dengan memeluk sunoo kemudian menurunkan anak itu di atas ranjang empuk nya yang masih tak berbentuk

"Nanti klo sarapan nya udah jadi gue panggilin" Ucap Jake sambil menarik kedua lengan sunoo dari leher nya

"Oke" Sunoo membalas lantang dengan nada jenaka lalu melambai gemas saat Jake keluar dari kamar nya.

"Kenapa bisa ada orang sebaik lo Jake".






________________________________









" Pacar lo gak ngampus? " Tanya Jake pada sunoo mereka berjalan beriringan di lorong kampus dan sudah biasa sunoo akan meminjam kembali beberapa baju Jake untung nya peralatan kampus nya hampir semua ada di apartement milik sahabat nya itu

Karna sunoo kadang tidak se telaten itu ketika masuk kampus pasti ada saja sesuatu yang tertinggal jika Jake tidak mengurus nya
"Kayak nya enggak" Sunoo menunduk mengecek ponsel nya melihat beberapa panggilan tak terjawab dari sang pacar

Selama sunoo menunduk tanpa di sadari Jake berjalan lebih dulu lalu menghadang langkah sunoo dengan gerakan cepat merampas ponsel sahabat nya hingga beralih tangan
"Jake ampun, gue kaget kirain mau jatoh ni HP" Sunoo mengerang frustasi dengan wajah terkejut

"Jangan hubungin pacar lo dulu klo lo masih takut. Keliatan tangan lo gemeteran" Jake memasukan ponsel sunoo ke saku celana nya lalu berjalan lebih dulu meninggalkan si manis yang tersenyum manis di belakang sana.
Jake selalu tau apa yang sunoo rasakan meski anak itu tidak mengeluh
Rasanya amat beruntung karna memiliki seseorang seperti Jake, baik hati, dewasa, sabar, bijak sana begitu sempurna hingga semua orang akan menyukai nya

Memikirkan Jake kadang membuat sunoo sedikit murung, bagaimana begitu sempurna nya laki-laki itu tapi hidup nya hanya di sia-sia kan untuk mengurus orang seperti diri nya sangat di sayangkan kadang sunoo pun heran Jake bisa punya banyak teman sebenarnya tapi pria itu selalu menghabiskan waktu bersama nya, Jake juga bisa memiliki pacar yang yang dia ingin kan tapi sampai sekarang pria itu terus sendiri
Bahkan Jake pernah mendapat beasiswa untuk kuliah di Australia tapi pria itu tidak menerimanya dengan alasan
"Kalo gue pergi yang jagain lo siapa" Sunoo akan tersenyum lirih saat mengingat semua itu entah ia harus merasa bersyukur atau merasa tidak tau diri.

"Jake tungguin! "

"Lama lo, udah males lelet lagi" Seru Jake yang sepuluh langkah berjalan di depan sunoo yang tergelak dengan celetukan pria itu yang sebenarnya pedas sekali.

"Klo pacar gue ngampus lo mau apa? " Sunoo berlari berusaha mensejajarkan langkah nya lagi dengan sahabat nya itu

"Gak mau ngapa-ngapain, nanya doang" Jawab Jake singkat lalu masuk ke kelas nya lebih dulu sedangkan sunoo berada di kelas lain
Nyatanya jawaban Jake bohong ada nya, sudah kepalang geram dengan laki-laki sialan itu jika bertemu demi Tuhan Jake tidak akan menahan diri untuk tidak memberikan pukulan juga makian
Sudah cukup ia sabar karna sunoo selalu mengatakan untuk tidak perlu melakukan apapun
Nyatanya Jake tidak bisa siapa yang akan diam saja saat orang yang kita sayangi terus menerus di lukai.







"Jake abis ini lo mau masakin gue apa? " Sunoo berjalan ceria di area basement apartemen Jake, mereka baru pulang dari kampus sekitar sore hari menjelang malam

"Pasta mau? " Jake berpikir sebentar sebelum menjawab ucapan si manis yang sejak tadi terus menggenggam sambil mengayunkan tangan nya selama berjalan bersama bahkan sampai di lorong apartemen

"Mau, tambah ice cream minchoco yah"

"Iya nanti gue beli dulu" Jake membuka kode apartement nya lalu mengarahkan sunoo untuk masuk lebih dulu

"Hahh.... Capek banget" Seru sunoo saat melangkah masuk tubuh nya langsung di hempaskan di atas sofa empuk yang ada di sana
Sedangkan Jake hanya menghela nafas lelah kemudian menyimpan tas nya di sudut pintu
Kaki nya berjalan memasuki area dapur membuka kulkas untuk mencari tau bahan apa saja yang belum tersedia di sana

"Sun, lo tunggu di sini yah gue ke supermarket bentar mau beli bahan buat makan malem, sekalian beli ice cream pesenan lo"

Sunoo hanya mengangguk menatap punggung Jake yang tengah memasang jaket sebelum berjalan keluar apartement
"Hati-hati yah" Teriak sunoo sebelum pintu benar-benar tertutup.


































Selama Jake berbelanja pria itu tak henti-henti nya tersenyum, setiap kali ia berhenti di rak penuh makanan dingin ia pasti akan teringat pada sunoo yang menunggu nya di rumah
Anak itu suka sekali ngemil jadi Jake yang seharus nya cukup hanya dengan membeli bahan kini menyempatkan untuk berhenti di bagian rak cemilan memilih beberapa makanan ringan kesukaan sunoo

Setelah selesai pembayaran Jake keluar dari tokok kaki nya melangkah menyebrangi jalanan kearah gedung apartemen nya yang berada di sebrang jalan, tidak jauh tapi tidak dekat juga ia harus sedikit memutar karna terbatas dua jalan raya juga satu persimpangan meski gedung nya masih bisa di lihat dari area supermarket

Sambil menunggu lampu penyebrangan berubah suara deru motor besar terdengar menggema di jalanan yang tidak terlalu ramai hingga mengalihkan perhatian Jake
Mata kelam nya menangkap seorang pengendara motor lengkap dengan helm memasuki basement gedung apartement milik nya
Jake merasa tak asih dengan motif dan warna helm juga body motor besar itu
Seketika mata kelam itu membulat perasaan Jake mendadak tidak enak hingga tanpa menunggu warna lampu penyebrangan berubah Jake memilih berlari toh jalanan tidak ramai meski apa yang Jake lakukan tetap lah salah.

Tak lama Jake menekan tombol lift terburu-buru dan entah mengapa lift nya berjalan begitu lambat rasanya hingga Jake terus merasa gelisah, ponsel nya terus mencoba menghubungi sunoo namun anak itu tidak mengangkat nya karna Jake baru ingat seharian ponsel sunoo ia simpan di tas nya

"Sial.. " Jake mengumpat tanpa sadar ketika lampu ruang apartement nya menyala tersorot hingga ke bagian lorong
Pintu nya pun setengah terbuka

"Pulang yah sayang pliss maafin aku"

Jake berhenti sebentar di balik dinding dekat pintu ketika mendengar sayup suara asing dari dalam rumah nya

"Aku gak mau, kasih waktu aku buat nyembuhin luka aku dulu hoon.." Kali ini suara sunoo yang sayup terdengar setengah gemetar

"Sun dengerin aku, aku minta maaf oke, aku tau aku salah sekarang kita pulang yah aku kangen banget sama kamu. Aku janji gak akan kasar lagi" Nada pria itu terdengar begitu memohon melantun lembut menenangkan meski fakta nya laki-laki itu lah yang sering membuat luka di tubuh juga hati sunoo

"Luka yang kamu kasih ke aku bukan cuman di badan doang loh tapi hati aku juga hoon, sakit banget aku capek pliss kasih aku waktu buat sekarang yah"

Helaan nafas gusar terdengar dari lawan bicara sunoo
"Aku gak akan selingkuh lagi sun janji dan ayo pulang kita perbaiki ini lagi aku masih sayang banget sama kamu"

"Yah... Pulang yah... Sayang! " Laki-laki ini terdengar semakin memaksa jadi Jake terpaksa membuat gaduh lalu muncul dari balik pintu membuat dua orang yang tengah bercakap di dalam sana mengalihkan atensi nya

Tangan Jake terkepal seketika saat pandangan nya menangkap pria ini, yang selalu di eluh kan sunoo tengah berdiri berhadapan dengan sahabat nya, kedua tangan pria itu bertengger posesif di kedua lengan sunoo.

"Oh ada tamu, sorry gue nguping dikit" Ucap jake di ambang pintu lalu berjalan masuk sambil menaruh semua belanjaan nya di bawah meja pentry
Tanpa menatap kedua orang yang masih memandang nya
Sejujurnya Jake tidak benar-benar mengenal pacar sunoo atau tidak sengaja saling berkenalan itu pun tidak pernah
Jake hanya sering bertemu atau berpapasan jika pria itu sedang bersama sunoo
Dan seburuk yang Jake bayangkan darah nya langsung mendidih saat kini berpasangan sedekat ini dengan pacar sahabat nya itu ia bahkan berani bersumpah tangan nya sudah gemetar gatal, tampang tanpa dosa itu setelah membuat sunoo berkali kali menangis mengadu pada nya

"Hoon.. Kenalin itu Jake sahabat gue, dan Jake kenalin ini Sunghoon pacar gue dan maaf yah nyuruh dia masuk sembarangan ke rumah lo" Sunoo mengawali kembali percakapan dengan rasa tidak enak

Jake yang sibuk memasukan bahan makanan di kulkas hanya memberi salam ringan pada Sunghoon singkat begitu juga sebalik nya hanya lirikan gamang di iringi anggukan setengah hati
"Sayang ayo pulang, kamu gak mungkin kan ngerepotin temen kamu terus tiap kali kita kayak gini"

"Klo gitu kamu jangan kayak kemaren lagi dong, aku tuh takut tau gak sama kamu" Sunoo mendongak terlihat frustasi berhadapan dengan sang kekasih

"Iya udah klo gitu aku minta maaf, kita pulang sekarang oke! "
Sedikit memaksa semua percakapan itu tidak luput dari Jake yang diam-diam siaga jika pria itu kembali memaksakan kehendak pada sunoo.

"Sunghoon aku gak mau.."
Tolak sunoo mentah-mentah sampai pria itu tak sadar membuat cengkraman kasar di sebelah lengan atas sunoo hingga anak itu menunduk ringis

"Pulang... Aku udah jauh-jauh jemput kamu tau gak! "

"Sakit!!.. " Eluh sunoo berbisik parau takut Jake semakin khawatir

"Kalo gitu nurut sama aku! "  Intonasi nada bicara Sunghoon tidak keras tapi penuh penekanan juga intimidasi
Jake mulai geram ini sudah melewati batas kesabaran nya tidak bermaksud menguping hanya saja Jake ber hati-hati
Karna ini sudah keterlaluan Jake keluar dari area dapur hingga ketika pria itu mendekat secepat kilat mengambil alih sunoo sampai anak itu berdiri di balik bahu nya
"Sorry tapi klo orang gak mau pliss jangan di paksa, ini gak lama kok sampe sunoo pulih ajh oke.. " Ucap Jake tiba-tiba sambil berdiri di antara sunoo dan Sunghoon

Sunghoon terkejut tapi juga kesal secara bersamaan
"Bisa gak, soal ini lo gak perlu ikut campur gue bisa urus pacar gue sendiri! " Omongan pedas tapi tidak tepat ini akan memancing perdebatan

"Klo lo bisa urus pacar lo kenapa dia dateng nangis-nangis ke gue sama banyak luka di badan dia. Kadang heran arti pacar buat cowok kayak lo apa? Budak seks doang ?klo gak bisa ngurus jangan punya pacar deh nyewa lonte ajh "
Kepalang jengkel Jake sudah tak tahan untuk tidak bicara selama ini dia diam karna tidak ada momen yang pas untuk melontarkan semua ini dan mumpung pria ini ada di hadapan nya

"Jake.. " Sunoo berbisik was-was ia tau tempramen Sunghoon tidak stabil dan Jake mulai bicara pedas bagaimana jika terjadi perkelahian nanti

Sunghoon berdecih, tidak menyangka ia kira teman sunoo ini hanya pria bodoh yang baik hati dan lugu
"Klo lo belum ngerasain punya pacar gak usah sok ngatur dan sok tau. Berhenti ikut campurin urusan hubungan gue sama sunoo lo bukan siapa-siapa" Balas sunghoon tak kalah pedas

"Gue gak akan ikut campur asal lo bisa nahan diri bersikap sewajarnya ke pacar lo jangan kasar dan bertingkah kayak kriminal. Gimana sunoo bisa betah sama lo klo kelakuan lo begini terus! "
Suasana semakin tegang sunoo bisa merasakan eratan kedua telapak tangan milik sunghoon dan Jake
Ia semakin gelisah

"Kayak nya lo gak suka yah sama gue, atau jangan-jangan lo juga yang pengaruhin sunoo jadi pembangkang kayak gini, harus nya gue gak biarin lo bergaul sama pacar gue klo lo cuman  jadi pengganggu doang"

Tidak ada kata tenang lagi yang sering di sematkan pada Jake, pria itu kalap mendorong bahu pria tinggi di depan nya dengan wajah emosi
"Dari awal gue denger sunoo pacaran sama lo ajh gue udah gak suka. Kenapa? Banyak alesan nya gak masalah klo lo cuman sering selingkuh doang gue gak akan sampe larang sunoo ngejauhin lo brengsek, tapi ini udah di luar batas hubungan pacaran karna lo udah sering main fisik gak ada yang nama nya cinta bikin orang sakit. Lo tau gak orang tua dia ajh gak pernah gebukin dia kek binatang tapi lo... Lo anjing emang! "
Jake mengepal menunjuk tepat di wajah Sunghoon hingga pria itu mulai sama-sama tersulut emosi nada bicara kedua nya pun semakin meninggi itu akan jadi masalah

"Bughhh.... " Jake mundur hampir limbung saat satu pukulan mendarat di pipi kiri nya
Ini tidak adil Jake menahan diri sejak tadi namun karna pria ini memulai Jake tidak akan segan lagi

Pukulan di balas pukulan hingga Sunghoon jatuh dengan sudut bibir yang sukses berdarah tatapan kedua nya menajam Jake tidak henti menyerang bahkan seperti memukul secara membabi buta tentu sunoo di buat panik

Si manis itu menarik Jake menjauh memeluk pria itu amat erat agar tenang, sejujur nya sunoo lebih takut melihat Jake marah dari pada Sunghoon yang memang pemarah
Sunoo jarang sekali melihat Jake kalap hingga seperti ini bahkan belum pernah karna itu sunoo lebih takut

"Jake udah... Hikss.... Gue gak papa jangan gini oke dengerin gue lo orang baik jangan kotorin tangan lo" Sunoo menangis mendengar gigi Jake yang mengerat menahan amarah tapi karna pria itu mendengar sunoo menangis akhir nya Jake lebih tenang

"Gue bilang putusin ni orang sinting sun! " Umpat Jake sambil mengendalikan nafas
Sedangkan Sunghoon pria itu menunduk sesaat ketika darah menetes dari sudut bibir nya tak lama decihan menyebalkan di iringi senyuman mengejek tercipta di bibir terluka milik Sunghoon

"Mau lo mohon mohon pun ke Sunoo buat mutusin gue. Dia gak akan pernah denger, lo tanya sama anak nya sendiri. Klo dia gak suka gue perlakuin kayak gini gak mungkin Sunoo masih bertahan sama gue sampe sekarang, jadi percuma lo cuman buang waktu lo doang"
Nada menyebalkan itu lagi membuat jake benar-benar naik pitam

"Sunghoon udah! Jangan bikin ribut di sini gue mohon.. "
Sunoo kali ini memohon

"Oke klo gitu kamu ikut sama aku sekarang! " Sunghoon mencoba meraih lengan Sunoo tapi jake buru-buru mendorong Sunoo ke belakang punggung nya

"Sunoo gak akan ikut sama lo! " Ucap jake penuh penekanan seketika membuat Sunghoon tertawa

"Hhh... Mending lo tanya deh sama anak nya sekarang dan jangan coba-coba nahan dia. Lo gak punya hak apapun dan lo bukan siapa-siapa! " Sunghoon menunjuk tepat di wajah jake yang memerah menahan kesal luar biasa

Jika terus seperti ini keributan besar akan terjadi Sunoo tidak mau membuat jake repot juga bermasalah apa lagi sampai terluka jadi Sunoo melepas genggaman jake di tangan nya
Ia bisa menghadapi Sunghoon tapi tidak dengan jake yang akan mendapat masalah nanti nya

"Jake gue balik dulu yah, tapi lo jangan khawatir gue gak papa dan Sunghoon gak akan ngapa-ngapain gue lagi oke" Sunoo berucap pelan dan itu benar-benar membuat jake amat kecewa mati-matian ia membela Sunoo tapi anak itu benar-benar keras kepala

"Sunoo kenapa? " Lirih jake dengan wajah lelah

"Gimana klo dia nyakitin lo lagi? "

Sunoo mengangguk tenang seolah semua akan baik-baik saja
"Gue bisa urus ini jake percaya sama gue yah, gue balik dulu. Makasih banyak "

Melihat Sunoo berjalan kearah nya sunghoon tersenyum semakin lebar seolah mengejek jake karna mau bagaimana pun ia akan selalu menang jika tentang Sunoo
Sunghoon menyambut Sunoo menarik pinggang anak itu posesif lalu memeluk nya meski mata sayu itu kini mengarah tajam pada pria di belakang Sunoo yang pucat pias karna cemas
Mencemaskan nasib Sunoo tentu nya jika harus kembali ke kandang harimau yang gila

"Gue pergi, makasih udah ngurus pacar gue" Ucapan terakhir Sunghoon sambil berjalan menggiring Sunoo untuk keluar dari apartemen milik jake
Membuat pria bangir si pemilik rumah mengerang frustasi berharap Sunoo benar-benar bisa menjaga diri nya dengan baik tapi malam ini jake benar-benar tidak akan bisa tidur.


































___________________

















"Hhmmpphh... Hah!! " Sunoo memekik terkejut saat tiba di apartement nya dan Sunghoon pria itu menyerang bibir nya tiba-tiba hingga sunoo mundur terdorong ke atas sofa

"Mmh... Stop gue lagi gak mood! " Tolak sunoo saat Sunghoon mencoba meraup bibir nya lagi
Tangan mungil Sunoo menahan dada kekasih nya itu sedangkan satu kaki nya menahan paha milik pria nya

"Aku kangen sun" Bisik nya setengah parau lalu meraba punggung halus sunoo mencoba membuat si manis itu lepas diri dan ketika wajah tegas nya ingin tenggelam di leher indah itu lagi-lagi Sunoo mendorong nya menjauh

"Kenapa sih lo nolak gue terus, gue tuh pacar lo! " Kesal sudah Sunghoon di buat nya, hingga suara nya meninggi dan mulai mengeluarkan kata-kata kasar nya
Sunoo berkedip sesaat, kali ini Sunoo harus bisa melawan sudah cukup ia terus menurut tapi hasil nya sama pria ini tidak pernah lembut pada nya, Sunghoon hanya akan bersikap lembut saat menginginkan nya saja

"Bener apa kata jake, sebenernya gue itu pacar lo atau cuman lacur lo sih hoon? Tiap lo dateng ke gue pasti ada butuh nya doang giliran gue butuh lo selalu sibuk sama selingkuhan lo, padahal gue gak pernah minta aneh-aneh gue cuman pengen perhatian lo doang"
Suara derat gigi saling beradu mulai terdengar tak lama Sunghoon mendengus melempar jaket nya ke sembarang arah namun hampir mengenai Sunoo

"Gue jemput lo pulang supaya kita bisa baikan lagi tapi lo suka banget mancing ribut tau gak,jake ternyata gara-gara dia lo sekarang berani sama gue" Cerca Sunghoon dengan gerakan cepat mengapit kedua pipi gembul Sunoo dengan jari telunjuk juga jempol nya lalu di hempaskan kasar hingga wajah Sunoo terdorong ke belakang.

"Pacar sama pelacur itu satu paket kan, perasaan dulu lo gak keberatan gue perlakuin kayak gimana pun tapi sejak lo ngadu sama temen lo itu lo jadi mulai nyebelin" Lanjut Sunghoon tentu ungkapan itu membuat Sunoo amat terluka, nyatanya Sunoo tidak bisa mengatasi Sunghoon sama sekali hati nya sakit
Bagaimana cinta tulus nya pada laki-laki ini tidak Sunghoon punya juga untuk diri nya

"GUE CAPEK SUNGHOON, INI SEMUA BUKAN GARA-GARA JAKE TAPI RAGA GUE HATI GUE UDAH CAPEK INI UDAH BATAS NYA GUE MANUSIA BIASA SUNGHOON!! " Sunoo berteriak frustasi tepat di wajah pria nya wajah manis itu berderai juga memerah

Tapi laki-laki itu hanya tersenyum sampai tidak lama setelah nya suara tamparan bergema setengah tubuh Sunoo menoleh lalu tertunduk, mata berlinang itu sukses membola ketika bau anyir menyeruak dari indra perasa di mulut nya

Sunghoon menamparnya dengan keras

Srakk...
"Jangan pernah lo COBA TERIAK SAMA GUEE!!! " Sunoo mendongak kala rambut halus hitam lebat nya di cengkram kasar
Sunghoon mendekatkan mulut nya di telinganya Sunoo, memberi kecupan di pipi itu setelah berteriak

"Apa yang lo mau sekarang? " Lanjut Sunghoon semakin keras mencengkram rambut belakang Sunoo

Si manis itu terisak mencoba menahan lengan Sunghoon yang semakin kencang menarik rambut nya
"Hikss... Jangan kayak gini lagi" Ucap Sunoo tersendat

"Aku cuman pengen kamu berhenti perlakuin aku kayak gini, aku butuh cinta kamu aku juga butuh kasih sayang kamu" Semakin lirih dan parau suara Sunoo melantun tapi Sunghoon mendengarkan itu dengan baik

"Gimana gue bisa baikin lo klo lo ajh gak pernah nurut sama gue, harus di kasarin lo baru nurut. Klo lo pengen gue sayang makanya nurut! "
Sunghoon berdiri masih sambil mencengkram rambut sang kekasih
Sunoo meringis sakit ketika pria nya menyeret nya memasuki kamar lalu menghempas tubuh rapuh itu di alas berbulu

Sunoo memekik saat Sunghoon  menghimpit nya dengan lengan besar yang di tekan kan di bagian leher nya seolah mencekik sedangkan tangan satu nya pria itu pakai untuk melucuti celana kain Sunoo

"Hikks... Hoon gue gak mau, masih sakit" Dengan susah payah Sunoo berucap meski wajah nya sudah sukses memerah

"Gimana gue gak kesel klo lo nolak gue terus kayak gini! " Sunghoon geram lalu membuka kedua kaki Sunoo paksa sambil melepas resleting celana milik nya sendiri

"Gak... Sunghoon gue gak mau !! " Tolak Sunoo berteriak menepis setiap sentuhan Sunghoon kaki nya bergerak gelisah mencoba menendang apapun

"Sshh... Diem!! " Bentak Sunghoon membekap mulut Sunoo agar berhenti bersuara
Pria itu terus berlaku semau nya meski leher dan lengan nya mulai sedikit berdarah karna cakaran Sunoo

Satu tamparan lagi Sunghoon berikan di pipi gembul sang kekasih yang entah ia kasihi atau tidak, membuat tangis sunoo pecah, setiap kali Sunghoon seperti ini bukan hanya raga nya yang sakit tapi hati nya amat lebih sakit

"Akkhh....sunghoon sakit!! " Kaki sunoo mengejang ketika Sunghoon mencoba memasuki nya tanpa penetrasi lebih dulu
Dan malam itu sunoo kembali di hancurkan lagi dan lagi.








_











Sunoo terdiam di sudut ranjang tanpa bicara sedikit pun semalaman si manis itu bahkan tidak tidur entah apa saja yang ia pikirkan tapi di rasa itu cukup banyak jika untuk mengambil sebuah keputusan

Suara dering ponsel tak lama terdengar membuat sunoo sedikit terjingkat bahkan suara itu membuat pria yang tertidur nyenyak di samping nya kini terusik
Si manis ini tak mampu bergerak sedikit pun dari tempat nya bahkan hanya untuk meraih ponsel milik Sunghoon yang kini sudah padam
Tidak ada tenaga sama sekali bahkan hanya untuk menoleh kala pria di samping nya terbangun dan duduk di samping nya.
Menatap sunoo sebentar lalu membubuhi si manis itu dengan kecupan di pipi dan pelipis nya
"Pagi sayang" Sapa pria itu hangat seolah tak terjadi apapun, Sunghoon tersenyum sumringah mendekatkan tubuh telanjang nya untuk memeluk sang kekasih
Benar-benar seperti psikopat, seolah tak sadar telah membunuh perasaan seseorang separah ini tapi saat terbangun di pagi hari seolah ia tidak pernah membuat kesalahan sama sekali

Sunoo beringsut menjauh memeluk perut nya yang terasa sakit juga kedua kaki nya yang kini mati rasa hingga ia bahkan sulit hanya untuk berdiri dengan benar
"Sakit mhh? Maaf sayang, aku buatin sarapan yah" Sunghoon berbisik lembut menelusup kan tangan besar nya untuk memeluk perut sunoo, bibir tipis nya kembali bermain di leher kekasih manis nya itu
Tanpa sadar sunoo menangis pilu bibir nya gemetar kala pria nya terus bermain dengan tubuh nya

Nafas sunoo memberat lalu tak lama ia mendorong Sunghoon menjauh dari nya
"Ayo putus"
Kata yang amat sunoo hindari selama ini bahkan meski Sunghoon berselingkuh sekali pun atau memukul nya atau seperti saat ini sunoo tetap menghindari kata itu
Namun sekarang ia menyerah sudah cukup sampai di sini batas yang ia mampu

"Apa? " Tanya Sunghoon tidak yakin masih tak percaya sunoo bisa mengatakan itu, ia tau betul betapa ia begitu di cintai si manis ini

"Ayo kita putus" Jelas sunoo lalu membuang muka

Sunghoon berdecih tertawa mengejek lalu mengarahkan dagu sunoo untuk menatap nya
"Lo putusin gue? "

Sunoo mengangguk lalu menepis tangan Sunghoon yang menahan dagu nya hingga suara tawa pria itu pecah, amat kencang seolah ucapan sunoo adalah lelucon
"Yakin lo mau putusin gue?, nanti klo lo putusin gue siapa yang bikin lo ngedesah"

"PLAK...... "
tangan sunoo sukses gemetar setelah menampar keras Pipi pria yang bicara di depan nya kini
"Bajingan! " Umpat sunoo penuh penekanan lalu mendorong dada Sunghoon menjauh dari nya

"GUA CAPEK.. GUE MUAK, GUE BENCI SAMA LO GUE BENCI PERGI LO!!.. PERGI DARI HADAPAN GUE KARNA GUE UDAH GAK MAU LIAT MUKA LO LAGI SIALAN, BRENGSEK, BAJINGAN, BINATANG!!.... " sunoo menjerit berteriak frustasi tangis nya pecah amarah nya sudah tidak terbendung lagi semua akan ia akhiri sekarang
Jika saja sunoo memutuskan pria ini sejak dulu semua tidak akan sampai seperti ini lagi-lagi ini semua adalah salah nya.

"Oke, gue pergi. Gue harap lo gak nyesel" Ucap Sunghoon santai

"Penyesalan gue adalah kenapa gak dari dulu gue putusin lo" Sahut sunoo tanpa menatap lawan bicaranya

Sunghoon hanya terkekeh lalu tiba-tiba mengusap pipi sunoo amat lembut
"Sebenernya sayang klo kita harus putus sun, siapa lagi yang mau sama lo setelah ini? Lo udah kotor, lo udah rusak dan gak pantes buat siapapun"

"lo, b.e.k.a.s gue" Bisik Sunghoon lalu tersenyum pada sunoo sebelum meraih ponsel nya sambil memungut pakaian nya sendiri untuk di pakai dan melangkah pergi tanpa ragu dari sana, tak peduli dengan barang-barang milik nya yang masih berada di apartemen si mantan kekasih
Mudah bagi nya untuk pergi tidak ada yang perlu di pertahanankan karna yang Sunghoon pikirkan hanya kesenangan.

Sunoo melempar apapun kearah pria itu pergi, tangis nya pecah meski sebenarnya untuk apa air mata nya itu, apa arti tangis nya itu, mungkin kah rasa lega karna setelah itu sunoo tertawa lepas, sangat lepas bersamaan dengan air mata yang turun
Emosi nya campur aduk dan berkecamuk tapi merasa bebas dan lega secara bersamaan.

Tak lama pintu kamar kembali terbuka lebar menampakan sosok pria yang berdiri di ambang pintu
"Jake.. Hikss... " Pecah sudah tangis sunoo saat itu juga.



























____________________________



























Jake sedikit terengah ia berlari dari lantai satu apartemen sunoo setelah melihat Sunghoon keluar dari sana dengan santai sambil menghisap rokok nya

Sebenarnya Jake datang untuk mengembalikan ponsel sunoo yang masih ia simpan di tas nya, meski tujuan utama nya memang untuk memastikan sunoo baik-baik saja
Namun kini yang ia lihat benar-benar kekacauan, mendapati si manis tengah meraung dengan tangis, sungguh ia amat terluka mendengar tangis itu.

"Sunoo" Jake berjalan cepat mendekati sahabat manis nya itu dan tanpa ragu langsung memeluk nya amat erat
Jake duduk di depan sunoo meraih tubuh anak itu untuk bersandar di dada dan bahu nya, membiarkan diri nya menjadi tempat bagi sunoo untuk memecah tangis nya

"Gue udah bilang sun, kenapa lo gak mau denger" Ucap Jake pelan mengusap pucuk kepala sunoo yang gemetar

Sunoo masih menangis, sejujur nya ada sedikit rasa sedih yang terselip di hati nya kala mengingat Sunghoon bagaimana pun satu tahun lebih bukan waktu yang sebentar bagi mereka untuk hidup bersama namun itu juga menjadi keputusan yang paling sunoo sesali

"Hhh... Jake... Hikss gu... Gue putus, gue udah putusin Sunghoon" Ucap sunoo amat sulit ia tertawa dan menangis secara bersamaan membuat Jake entah mengapa mendengar itu rasa nya sedikit lega

"Itu bagus sun, lo hebat tapi kenapa lo nangis gini sih? Jangan bilang lo masih gak rela putus sama bajingan itu" Puji jake semakin memeluk erat tubuh sunoo yang entah mengapa pagi ini terlihat lebih rapuh

"Gue... Gue lega, tangis ini tangis kebahagiaan jake akhir nya gue mulai mikirin diri gue sendiri. Makasih banyak hikss... Makasih banyak karna lo gak pernah capek nasehatin gue karna klo lo gak gitu gue sampe sekarang bakal terus nyakitin diri gue sendiri dengan bertahan sama dia" Jelas sunoo menggeleng pelan memberi pengertian bagi sahabat nya itu

Jake tersenyum bangga. Bangga akan keputusan yang kini sunoo ambil laki-laki itu mengecup lembut pelipis sunoo sambil memberikan tepukan di punggung rapuh itu

"Syukur lah, kenapa gak dari dulu coba lo kayak gini"

"Malah nunggu sampe lo se sakit ini, sumpah sun gue juga sakit setiap kli liat lo ancur gara-gara dia" Lanjut Jake meski kata-kata terakhir nya hanya bisa ia ungkapkan dalam hati

"Maaf Jake, maaf karna selalu bikin lo khawatir" Sunoo menyeka sisa air mata di pipi nya lalu kembali memeluk pria hangat ini dengan nyaman

"Sekarang jangan nangis lagi, gue pengen mulai detik ini lo harus bahagia terus oke" Jake melepas pelukan nya pelan-pelan tangan nya otomatis terangkat memainkan anak rambut sunoo yang menutupi sebagian wajah manis itu

"Jake... "
Panggil sunoo lirih, menatap Jake penuh hati-hati

"Kenapa hmm..? "

"Nanti klo lo udah punya pacar jangan lupain gue yah, gue gak punya siapa-siapa lagi selain lo"
Kedua alis Jake bertaut menatap hamparan pasir di netra coklat muda berbinar milik lawan bicara nya
Ada ketakutan disana, banyak rasa takut untuk nya di masa yang akan datang

"Maksud lo? Kenapa lo ngomong gitu? Lo gak akan sendirian sun di masa depan lo harus makin bahagia cari pendamping yang bener yang baik dan sayang sama lo, bangun keluarga kecil dan hidup damai sampai tua"
Ucap Jake sambil menakup kedua pipi gembul sunoo yang sedikit demi sedikit menunjukan senyuman lirih

"Siapa yang mau sama gue Jake,  gue udah rusak gue gak pantes buat siapapun dan gak akan ada yang mau sama gue, semua orang pasti bakal tau gue mantan siapa dan mereka tau persis Sunghoon kayak apa"
Sunoo menunduk setelah nya, Jake bisa melihat tingkat diri sunoo merendah jemari mungil itu memilin selimut yang menutupi setengah tubuh mungil itu

"Lo ngomongin soal tanggapan orang-orang di kampus nanti. Lo berharap apa? Dapet pengganti Sunghoon dari lingkungan pertemanan dia gitu?" Ucap Jake tak faham lagi dengan pola pikir sunoo

"Emang lo pikir manusia tu cuman ada di kampus kita doang, lo pikir semua orang tau se bajat apa mantan lo? Berpikir yang luas sun. Dan emang masih ada jaman sekarang yang mikir klo cinta sama orang bakal di liat dari mantan nya siapa terus pernah berhubungan sama siapa ajh? Gak kan gak semua manusia se toxic mantan lo" Jelas Jake panjang lebar, karna eluhan sunoo benar-benar tidak penting sama sekali

"Jake" Panggil sunoo lirih rasanya ia ingin menangis lagi, begitu beruntungnya ia bisa di pertemukan dengan pria di depan nya kini

Wajah manis itu tiba-tiba menunduk dalam
"Dan kata siapa gak akan ada yang mau sama lo hah?" Lanjut Jake menggebu gebu
Hingga sunoo yang semula menunduk kini kembali menatap lawan bicara nya

Seketika Jake menunjuk diri nya sendiri dengan rasa percaya diri
"Terus gue gimana sun, nasib gue yang nunggu lo jomblo selama 5 tahun. Bayangin penantian gue selama ini. Tapi dengan gampang nya lo bilang diri lo gak berharga dan gak pantes buat siapapun"

Sunoo terkejut memgerutkan kening tak mengerti, tidak bukan tak mengerti tapi masih tidak percaya dengan apa yang Jake ucapkan
"Maksud nya, Jake lo?? "

"Gue suka sama lo, dari jaman kita masih SMA puas lo.. Gila yah hebat banget gue mendem perasaan sampe selama ini"
Jake memandang keluar jendela hingga tubuh nya terjingkat saat sunoo tiba-tiba menangis amat kencang lalu memukul nya berkali kali

"Ehh... Tunggu... Anj... Gila sakit banget tangan gue ampun, kok lo nangis sih? " Jake meringis mengusap bekas pukulan yang di layangkan sunoo

"KENAPA LO BARU BILANG SEKARANG??.... KLO AJH LO NEMBAK GUE DARI DULU MUNGKIN GUE GAK PERLU KETEMU SAMA SI BAJINGAN ITU" teriak sunoo murka

"Shh... Ampun telingan gue sun, kenapa sih lo emang klo dulu gue nembak lo, lo bakal Terima gitu kan lo punya pacar ter... "

"IYA... " potong sunoo cepat

"Jadi lo mau nyalahin gue atas semua yang nimpa lo sekarang gitu? " Lanjut Jake dan mendapatkan pukulan keras di lengan nya dari sunoo

"IYA, POKOK NYA SEMUA GARA-GARA LO!!.. "
Tawa Jake pecah lalu menarik tubuh mungil itu untuk di peluk nya lagi sunoo pun tak penolak anak itu membalas pelukan tak kalah lembut

"Sorry sun, gue pengecut banget gak berani bilang. Gue takut lo terganggu dan gue takut perasaan gue malah bikin persahabatan ancur"
Bisik Jake amat lembut

Membuat sunoo mendongak lalu mengecup bibir Jake kilat membuat pria itu terkejut luar biasa
"Gue juga suka tau sama lo, tapi lo bilang gini bukan karna kasian sama gue kan? "

"Ya enggak lah, 5 tahun sun 5 tahun kurang apa gue sama lo"

Sunoo terkekeh ia menangis haru lalu tenggelam kembali di pelukan hangat sang sahabat yang mungkin akan menjadi rekan hidup nya hingga nanti dan selama nya.






















______



















"Sun gue gak mau pacaran yah.. "

"Hm... Terus? "

"Kita sahabatan ajh, tapi taun depan gue lamar lo boleh? ".



























Tamat






Keut....


Continue Reading

You'll Also Like

48 By kevvvvveee

Short Story

275K 27.9K 109
48 oneshoot (Lebih ke Ch²)
6.4K 627 23
Sunoo menjadi orang special bagi sunghoon dan niki namun itu pula yang membuatnya dilema memilih salah satu dari mereka. ⚠️LAPAK BXB⚠️ Gak suka skip ...
7.3K 635 15
Tidak semudah yang kau lihat. Tembok ini sulit untuk di terjang. Aku pikir berjuang juga adalah pilihan yang salah. Maka dari itu aku menyatakan ada...
6.2K 848 28
Sebuah takdir yang menemukan antara malaikat dan cinta nya dengan jalan yang tidak biasa. kenapa bisa terjadi? apakah ini sebuah permainan takdir ata...