"Kamu tahu apa yang kamu lakukan ?" tanya seorang pria paruh baya dengan sarkas memarahi sang putra.
Valter yang dimarahi hanya memasang wajah datar dengan tetap lanjut memakan hidangan dihadapannya. Pria paruh baya itu memandang Valter dengan geram. "Jawab saya !" ujar pria baya itu lagi
"CK, dasar anak nakal !"ucap pria baya itu lagi, pasalnya Valter tidak mengucapkan kata sepatah katapun membuat sayang ayah menjadi kesal.
"Udah dad, biar aku yang bicara sama Valter selesai makan" ujar sang istri kepada suami dengan lembut tak lupa senyum manis yang tercetak jelas membuat hati sang suami menjadi tenang kembali.
Saat ini Valter tengah makan malam dikediaman TEODORICO, rumah sang ayah. Bisa dilihat, hubungan ayah dan anak ini tampak tak baik-baik saja.
Valter hanya memandang kedua orang tuanya lalu pergi meninggalkan meja makan yang membuat sayang ayah semakin geram
"Lihat ! bahkan dia gak pernah mau dengerin perkataan ku Cle," adu Rico kepada Cleo, istri tercintanya.
Sang istri hanya terkekeh melihat suaminya kesal, lalu mengusap lembut bahu suaminya, berniat menenangkannya. "Nanti biar aku yang ngomong sama Valter" ucap sang istri
Cleo menghembuskan nafas lelahnya, Valter memang tak pernah mau mendengarkan perkataan Rico dari dulu. "Dia cuma belum paham posisi kamu aja" ucapnya sang istri lagi
_________________
Cleo berjalan menghampiri sang putra yang tengah sibuk dengan laptop didepannya, Valter yang mengetahui ibunya menghampirinya ia langsung menutup laptop didepannya yang berisi data diri seseorang.
Cleo menatap anak semata wayangnya dengan senyum tipis yang dibalas Valter dengan senyum tipis juga.
"What are you doing now ?" ujar Cleo dengan mengambil alih tempat duduk yang berada disebelah sang putra
"Nothing, mom"
"Kamu tahu ? Daddy mu sungguh menyayangi mu ? dia melakukan ini demi kebaikan kita. Do you believe my words ?" ujar Cleo dengan lembut
Valter menatap sang ibu dengan senyum tipis. Omong kosong apa ini ? semenjak ia lahir kedunia ini, Rico tak pernah pedulikan dia ! bahkan semua keputusan Valter ia sanggah.
Valter merasa sepi ! hingga pada akhirnya ia menemukan OUTLAWS ! sungguh miris bukan ? sebenarnya ada apa dengan ayahnya ini ?
"I do not believe it" ujar Valter dengan menatap lekat manik mata sang ibu
"Memang apa alasan Daddy bersikap seperti ini ?" tanya Valter yang dibalas senyum tipis dari sang ibu
"Kamu akan mengerti nanti," ujar sang ibu
_____________________
"AKHH... GUA BENCI ! GUA BENCI ! KENAPA GUA GA PERNAH BISA JADI DIRI GUA, KENAPA TUHAN ?! kenapa.." teriak Davy frustasi
Kacau ! satu kata yang dapat mendefinisikan seorang Davidya saat ini. Didalam kamar bernuansa putih ini saat ini tengah porak-poranda. Serpihan kaca berserakan dimana mana.
Buku-buku tergeletak tak tertata di setiap sudut.
Tubuh Davy terperosot kebawah lalu menekuk kakinya dan memeluknya. Isak tangis mengisi kesunyian kamar bernuansa putih ini.
Sebenarnya ada apa dengan Avita ? apa yang membuatnya kacau seperti ini ?
"Kenapa gua gak bisa jadi diri gua sendiri ?"
"Gua cape, hiks... capek..."
"Gua capek selalu nutup sikap asli gua ! kenapa yang lain bebas menentukan karakter mereka ? sedangkan gua ? KENAPA !!!" teriaknya frustasi sambil menjambak rambutnya
"Gua gak pernah minta untuk dilahirkan di dunia yang kejam serta penuh manipulasi seperti ini" ujarnya lirih, cairan bening tak henti-hentinya merosot kepipi mulus Davy
_________________
Seluruh penjuru SMA Galaksi tengah ricuh, diisi dengan dengus-dengus perihal pembunuhan yang terjadi kemarin. Bahkan setelah kejadian tersebut, pihak SMA tidak memberikan dispensasi untuk belajar dirumah.
"Kok kita ga libur ya ? heran gua" ujar Davy kepada Xynerva dan Avita
Saat ini ketiganya tengah berada di kantin untuk mengisi kekosongan perut mereka karena tak sempat sarapan.
"Gua udah berekspektasi tunggu untuk libur 1 minggu padahal," balas Xynerva dengan memasukkan kentang goreng kedalam mulutnya
Davy tertawa renyah, sambil menepuk bahu Xynerva, "Jangan berekspektasi tinggi, ga sesai harapan jatuhnya sakit" ucap Davy
"Bener ! apa lagi menaruh harapan sesama manusia" balas Xynerva dengan kekehannya
"WOI AVITA ! ga ada semangat idup lu ya ? heran dari tadi diem aja" ucap Davy kepada Avita yang tengah sibuk menatap nasi goreng didepannya.
Avita menghelakan nafasnya, lalu menatap lurus ke Davy, "Gua ngantuk ! mau tidur rasanya" ujar Avita sambil memijit pangkal hidungnya
Xynerva tersenyum jail kearah Avita, "Pasti belum disemangati sama ayang," ujar Xynerva
"Alay ikh, orang kurang tidur aja ini" balas Avita
"Apa jangan-jangan lu semalam abis main ama kak Dhanu ya ? makannya sekarang lemah, letih, lesu" ujar Davy menggoda Avita
Shit ! otak orang centil ini sepertinya perlu diperbaiki lagi, bisa-bisanya Davy berpikir seperti ini ! shit ! gila memang.
"Lu jangan ngawur deh, gua gorok lu nanti ! lagian lu kok bisa mikir sampe situ sih anjir ?!" kesal Avita
"Emang miris otak Davy, perlu di perbaiki !" timpal Xynerva dengan menyeruput jus alpukat didepannya
"Kak Dhanu terkenal gila akan kaya gitu tau ga ?! makannya pikiran gua langsung kesitu," jawab Davy dengan senyum menjengkelkannya
BRAK.....
Avita mengebrak meja lalu menatap Davy menyidik, "Lu kok kayak tahu banget si ? pengalaman ya ?" tanya Avita sambil menatap Davy dengan penuh tanda tanya
"Astaga topik lu ! tapi heran juga sih, kok lu tahu si kalau kak Dhanu kaya gitu ?" timpal Xynerva ikut penasaran
"ASTAGA !! cowo ganteng seantero dunia pun gua tahu kali," jelas Davy bangga. "Itu liat cowo disana ! itu namanya Carel, kelas 12 IPA 3. Dia itu anaknya pak lurah, punya kakak terus katanya dia pernah memperkosa anak SMP tau ! serem ikh." jelas Davy sambil menunjuk seorang pria yang tengah menikmati sarapannya
Xynerva dan Avita saling menatap satu sama lain, "Satu sekolah ga ada yang tau dia perkosa anak dibawah umur. Kasus itu ditutup rapat-rapat sama keluarganya. Cuma, bukan Davidya namanya kalau ga tau" sambung Davy lagi dengan bangga
"Emm, kalau boleh tahu apa lagi yang lu tau ?" tanya Xynerva kepada Davy
Davy menatap Xynerva bingung, "Maksud lu tentang Carel ?" tanya Davy memastikan
Xynerva membalas ucapan Davy dengan senyum kikuk, niatnya ingin menggali informasi tentang Outlaws, tapi bagaimana cara mengawali pembicaraan ini ? apa Davy tidak akan curiga ?
"Ah lupain" ucap Xynerva tiba-tiba
"Daripada kalian cerita ga jelas, mending kalian belajar deh ! setelah ini bakal ada ulangan kimia" ucap Avita yang jengah mendengar gosip yang di bawa Davy
Davy tersenyum manis lalu menatap Avita dengan tatapan misteri.
"Kan ada elu" ujarnya mantap
"Ogah gua, kalau ketahuan saling kerja sama diambil kertas gua. Gua yang rugi" jelas Avita kesal
"Ahhh ga seru ! temenin gua kekamar mandi yuk Xe" ujar Avita dengan kesal sesekali melirik kearah Avita
"Nah, Ayuk ! gua juga mau ke kamar mandi. Lu mau ikut gak Vit ?" ujar Xynerva kepada Avita yang di balas gelengan singkat oleh sang lawan bicara
"Gua tunggu sini aja," balas Avita
"BABAY AVITA JELEK" teriak Davy sambil berlari keluar dari area kantin
"Dasar, anak dugong"