Beberapa hari kemudian.
Sabtu pagi..
Parkiran world school.
Alamak kenapa yang ikut banyak begini batin wily nyengir menatap sharna, keduanya membawa tas ransel besar di punggung.
Anggota tim inti basket sekolah kan cuma 6.
Dan peserta latihan anak baru cuma 10 termasuk wily tapi kenapa banyak banget yang ikut..
Hampir dua bis.
"Ah itu rupanya yang bikin banyak peminat"Tunjuk wily pada geng alfabet.
Sharna menghela nafas, awalnya sharna tidak ingin ikut acara kemping ini namun wily memaksa, sharna nggak tega dan sharna teringat satu hal..
Di acara kemping ini A mengalami jatuh dari kuda..
Sharna harus membantunya karena sky tidak akan menyelamatkannya dengan masuk ke tubuhnya.
Padahal beberapa hari ini sharna di sekolah sebisa mungkin menghindari bertemu langsung dengan anggota alfabet.
Sharna melihat fran dan feli..
Keduanya ikut acara kemping ini.
Ya feli masih hidup, sharna menyelamatkannya..
Feli tidak bunuh diri dan sharna memberi pelajaran pada orang-orang yang membulinya.
Tentu saja sharna menghapus ingatan feli tentang dirinya yang sudah menyelamatkannya.
Dengan begitu fran tidak akan mencoba mencelakai A.
Sharna dan wily duduk bersebelahan di dalam bis.
Sharna yang duduk di kursi belakang mau nggak mau melihat anggota alfabet yang duduk di depan.
Sharna terus memperhatikan hingga akhirnya mereka tiba di perkemahan.
Seorang guru menyadarkan sharna dari lamunan.
"Ini nomor tenda kamu"
"Terima kasih"Ucap sharna.
Seorang guru menggunakan speaker agar terdengar oleh semua murid.
"Para siswa world school di harapkan menaati peraturan perkemahan"
Guru itu menunjuk pada sebuah papan besar yang berbentuk seperti pohon besar dan bertuliskan peraturan perkemahan.
"Silahkan beristirahat sampai tiba makan siang, tapi di larang masuk ke hutan tanpa izin dari guru kelompok masing-masing, dengan ini acara perkemahan sabtu minggu di mulai"ujar sang guru di sambut tepuk tangan meriah dari para murid.
"Sayang sekali aunty irene nggak ikut ya"Bisik wily.
Sharna teringat bundanya semalam memberitahu kalau irene sedang mengandung.
Sebuah perubahan..
Namun perubahan yang baik pikir sharna.
Perkemahan.
Jam makan siang..
Semua siswa dan guru berkumpul di penginapan.
Katering sengaja di sewa jadi mereka nggak perlu repot masak.
"Si ciel mana?"Tanya baz pada dev dan A yang baru datang setelah berkuda.
"Loh memang ciel belum balik?"tanya dev.
"Bukannya ciel bareng kalian"Ucap baz.
"Tadi ciel bilang mau foto di sekitar hutan"Ujar dev.
Wily yang duduk tidak jauh dari mereka mendengarkan percakapan anggota alfabet yang salah satu anggotanya menghilang.
Baz teringat melihat para maniak di sekitar parkiran penginapan..
Karena itu dirinya malas keluar tenda.
Apa karena mereka batin baz.
A terlihat mencoba menghubungi hp ciel..
"Percuma kalau ciel terlalu masuk ke dalam hutan.. Sinyal akan sulit di dapat, A kirim anak buah loe yang berpengalaman untuk menyusuri hutan dan dev cari tau dari alfabet lovers apa ada yang melihat para maniak ke dalam hutan!"Baz memerintahkan sahabatnya.
A dan dev langsung berlari keluar penginapan tanpa harus di suruh dua kali.
Wily terpana..
Yang bernama Baz terlihat keren sekali ya pikir wily.
"Sharna kenapa lama sekali ya"gumamnya.
Sharna juga bilang tadi mau jalan-jalan di sekitar hutan batinnya.
Baz meneliti peta daerah perkemahan dan sekitar gunung, perhatiannya teralih melihat ke arah wily yang tampak cemas dan berjalan mondar mandir tepat di depannya.
"Kenapa?"tanyanya.
"Eh teman.. Eh saudara.. Ponakan"Wily sedikit gugup karena di sapa oleh salah satu anggota alfabet.
"Sharna juga menghilang, apa mungkin tersesat juga"wily bernada cemas.
"Sepertinya akan hujan"Ucap baz.
"Apa teman kamu yang bernama sharna itu masuk ke hutan juga?"
Wily mengangguk dengan wajah semakin khawatir.
Penginapan.
Semua murid berkumpul di penginapan karena hujan semakin deras.
"Kita belum bisa ke hutan terlalu beresiko"Ucap salah satu anak buah A.
Mereka awalnya sudah bersiap masuk hutan namun batal karena hujan deras dan petir.
Baz awalnya mau memberitahu guru tapi A melarang karena percuma para guru pun di situasi ini tidak bisa membantu malah nanti ciel bisa kena peringatan.
Dev dan Baz terlihat bertambah khawatir.
"Gue khawatir sekali, ciel kan punya phobia"Ujar baz.
A mengenakan jas hujannya mengambil tasnya nekat berlari menerobos hujan.
Dev dan baz berteriak memanggilnya.
"Ayo, kita nggak bisa diam saja"Ucap baz.
Wily bingung harus bagaimana..
"Apa gue boleh ikut mencari juga?"tanya wily.
"Ya"Jawab baz.
Dev dan baz mengenakan jas hujan dan bergegas menyusul A.
Lima anak buah A juga ikut menyusul.
Gua..
Hujan deras, angin kencang dan petir mulai menyambar.
Ciel meringkuk si sudut gua yang lembab.
Wajahnya berubah pucat..
Nafasnya mulai tersengal.
Pakaiannya basah.
Tadi dirinya terpaksa masuk ke dalam gua untuk berteduh namun phobianya mendadak kumat.
Sharna berteleport tepat di depan gua.
Melihat kondisi ciel, sharna langsung berlari ke arah ciel dan memeluknya.
Sharna bahkan menjatuhkan tas ransel besar yang di bawanya.
"Ciel, loe nggak apa-apa kan?"Tanya sharna cemas.
"Gue..pho..bia ru..ang ge..lap dan sem..pit"Ciel bicara sambil kesulitan menarik nafas.
Ya gue tau ciel..
Karena itu gue kemari..
Mana tega gue biarin loe menderita batin sharna.
Kristal dalam tubuh sharna memberi kenyamanan pada ciel.
Nafas ciel kini mulai teratur..
Gue pasti terlihat menyedihkan di mata cewek ini..
Ah memalukan sekali pikir ciel.
Tapi pelukan cewek ini membuat gue merasa aman dan nyaman.
Sharna melepaskan pelukannya.
Untung saja kekuatan gue masih ada..
Jadi gue bisa keluar masuk hutan ini batin sharna.
Hutan pegunungan ini memiliki tameng..
Dulu sharna tidak tau tapi sekarang sharna menyadarinya setelah kekuatannya sempurna.
Sharna dengan mudah bisa menembusnya.
Sharna mengambil tas ransel besar yang di bawanya lalu mengeluarkan isinya.
"Ini ganti baju loe yang basah!"Perintah sharna pada ciel.
Sharna mengambil pakaian milik wily.
Pasti muat karena ukuran tubuh mereka sama pikir sharna.
Pinjam ya wil batin sharna.
Ciel langsung mengambilnya.
Sharna mengalihkan pandangan keluar gua saat ciel berganti pakaian.
"Terima kasih ya"Ujar ciel.
"Gue belum tau nama loe siapa, tapi sepertinya loe tau gue"
"Eh iya siapa sih yang nggak kenal anggota alfabet"Ujar sharna tertawa pelan.
"Nama gue sharna"
"Sharna, Apa loe alfabet lovers?"Tanya ciel
"Gue yakin loe bukan salah satu maniak yang mengejar gue"
Sharna hanya tersenyum.
"Mau roti"
"Kebetulan sekali gue memang lapar"Ciel mengambil roti dan botol air minum yang di berikan sharna.
"Loe kok bisa ada di hutan?"Tanya ciel lagi sambil mengunyah.
"Ya gue lagi jalan-jalan di hutan..Dan karena tiba-tiba hujan gue nyari tempat berteduh..Gue nggak menyangka ada loe di sini"Ucap sharna berbohong.
"Kebetulan sekali..Gue beruntung bisa ketemu loe"ciel tersenyum.
Ciel makan sambil memperhatikan sharna.
Sederhana penampilannya tapi cantik.
Kok bisa ya gue nggak tau ada adik kelas secantik dia.
Sharna yang membaca pikiran ciel menahan senyum.
Sharna mengalihkan kembali pandangannya keluar gua.
Itu karena gue berusaha untuk tidak menonjol..
Gue bahkan nggak sekolah di smp yang sama dengan raz sepupu baz.
Hanya agar tidak bermasalah dengan natalie.
Hujan sudah reda.
Sharna dan ciel meninggalkan gua.
Hari sudah mulai sore namun ciel bisa melihat sosok anggota alfabet yang memakai jas hujan.
Mereka datang buat menolong gue batin ciel terharu.
"BAAAAAAZ, AAAAA, DEEEEEV"teriak ciel sambil mengangkat tangannya ke atas dan melambaikannya saat melihat sahabat-sahabatnya.
Sharna tidak terkejut melihat A, baz, Dev, ada wily juga dan beberapa pria yang sepertinya anak buah A.
Mereka berlari ke arah sharna dan ciel.
Wily memeluk sharna..
Sharna balas memeluknya.
"Gue cemas sekali, loe nggak apa-apa kan?"Tanya wily.
"Iya"Sharna melihat Baz, A dan dev memeluk ciel bergantian.
"Apa loe terluka?"Tanya baz.
"Nggak, gue baik-baik aja"Jawab ciel.
A, baz dan dev memperhatikan sharna dan wily.
"Apa dia sharna?"Tanya baz pada wily
"Iya baz, ini sharna"Ujar wily.
Baz..
Terlihat sedikit berbeda.
Lebih ramah dan tidak secuek dulu, apa karena kedua orangtua angkatnya masih hidup pikir sharna.
"Hai sharna"Sapa baz.
"Apa loe baik-baik saja?"tanyanya pada sharna.
"Ya"jawab sharna singkat lalu berjalan meninggalkan tempat itu tanpa memandang lagi ke empat anggota alfabet.
Wily mensejajari langkah kaki sharna yang berjalan cepat.
Ciel memanggil sharna..
"Shar tunggu bareng"ucap ciel mengejar sharna dan wily.
"Angkuh sekali cewek itu, Dia bahkan nggak menyapa kita!"ujar A.
"Kenapa loe tertarik, ingin di sapa olehnya?"tanya baz iseng.
"Nggak"Jawab A.
"Menarik, baru kali ini gue lihat ada cewek yang bahkan sedikitpun nggak melirik kita"ucap dev nyengir.
"Apa karena dia udah punya cowok"dev melihat ke arah wily.
"Mereka saudara"baz memberitahu.
Ada sesuatu yang aneh dan mencurigakan tentang sharna pikir baz memperhatikan sharna dari jauh yang membawa tas ransel besar di punggungnya.
"Oh ya bagus kalau begitu"dev tersenyum nakal.
"Jangan bilang kalau loe tertarik dengan cewek angkuh itu!"A mendelik sebal.
"Loh memang kenapa, she's beautiful"Ucap dev.
"Jadwal loe udah penuh dev!"A menyindir.
Baz tertawa..
Dev nyengir.
Thank you for the ⭐