KELVINAR

By shaantyypt

3.5K 2.3K 1.6K

Setelah putus dari sang mantan, Kinara tidak pernah mau berbicara ataupun melirik lelaki disekelilingnya, bah... More

00. Prolog
01. Kinara Adistiana
02. Kelviano Ganendra
Cast
03. Mantan Sahabat
04. Masalah
05. Promise
06. Perdebatan
08. Apa Yang Terjadi?
09. Why Not?
10. Tantangan
11. Tantangan (2)
12. Kejadian di Pagi Hari
13. RAIN
14. Payung
15. Kotak Bekal
16. Bertengkar
17. Satu Nama
18. DIAM
19. Feeling
20. Tinggal Bareng
21. Semangat Nara
22. Pembalasan
23. Pesan Misterius
24. Forget Her

07. FALL

130 107 15
By shaantyypt

Pagi ini Nara sudah di buat kesal oleh kakaknya. Lagi dan lagi Kenan meninggalkannya ke sekolah, padahal Nara selalu bangun lebih awal tapi mengapa akhir-akhir ini kakaknya selalu saja tidak mengajaknya ke sekolah? Apa mungkin kak Kenan sudah memiliki pacar? Mana mungkin pria malas itu mempunyai pacar tetapi kak Kenan juga jarang berbagi cerita dengan Nara karena kakaknya itu selalu keluar rumah untuk main bersama teman-temannya.

Atau jangan-jangan kak Kenan marah karena Nara membelikannya susu dengan rasa coklat? Oh ayolah masa gara-gara hal sepele seperti itu Kenan marah. Tapi hal itu bukan sepenuhnya kesalahan Nara karena kemarin saat pulang dari tempat angkringan itu, Nara dan Kelvin pergi ke toko hanya untuk membelikan titipan dari kak Kenan dan di toko tersebut tidak ada susu rasa strawberry jadi Nara membelikannya susu dengan rasa coklat.

Sudahlah, Nara tidak mau ambil pusing mungkin saja kakaknya itu piket dua kali biar kelihatan rajin padahal aslinya enggak.

Nara mengecek buku-bukunya agar tidak ada yang ketinggalan. Setelah selesai, Nara berpamitan dengan kedua orangtuanya.

"Kamu berangkat sama siapa?" Tanya Baswan penuh selidik.

"Sama Kelvin, Pa." Balas Nara.

Terdengar suara kenalpot motor yang sudah terparkir di depan rumah.

"Itu Kelvin udah datang. Nara berangkat dulu ya Ma. Pa." Ucap Nara lalu mengambil ranselnya.

"Hati-hati di jalan ya, Nak." Ucap Elvi.

"Iya, Mama." Nara mencium pipi kiri Elvi lalu berlari kecil keluar dari rumah.

Saat menutup pintu gerbang, Nara melihat seorang pria duduk di atas motor sport dengan warna biru serta helm full face yang pria itu bawa.

Nara menghampiri pria tu dengan malas, "tiap pagi liat muka lo mulu, bosen gue." Ujar Nara.

"Lo kira Lo doang yang bosen? Gue juga bosen," Balas Kelvin tidak mau kalah. Entah apa yang menyebabkan mereka berdua selalu bertengkar setiap pagi, "Nih." Kelvin menyerahkan helm kepada Nara.

"Tau deh kesel sama lo." Ucap Nara seraya mengambil helm itu lalu memasangnya.

"Udah baik-baik gue jemput biar nama gue gak lo pakek untuk alasan." Cibir Kelvin lalu memasang helm full face nya.

"Jangan di bahas yang kemarin dong!" Ucap Nara.

Kelvin hanya tertawa teringat kejadian kemarin. Sudah lama sekali Kelvin dan Nara tidak keluar bersama seperti itu.

"Eh gue gak ada ya minta di jemput 'kan kemarin lo yang minta jemput gue." Ucap Nara sembari merotasikan bola matanya.

"Telat banget," Ucap Kelvin yang membuat Nara memiringkan kepalanya ke kanan seperti orang kebingungan, "udahlah jangan di bahas, buruan naik."

"Ishh gak sabaran banget." Dengus Nara sebal.

Kelvin mengulurkan tangannya sebagai pegangan agar Nara bisa menaiki motornya. "Udah?" Tanya Kelvin seraya menoleh ke belakang.

"Udah. Buruan berangkat sekarang!" Seru Nara

Pria tu sudah menghidupkan mesin motornya, "pegangan makannya. Kalau lo jatuh gue gak mau tanggung jawab."

"Dihhh modus lo," Sembur Nara lalu memegangi belakang motor, "jangan ngebut-ngebut atau gue bakalan bilang sama mama lo-KELVINNN!!!" Gadis itu secara otomatis langsung memegang pinggang Kelvin ketika motor sport itu melaju dengan kecepatan di atas rata-rata melewati gang demi gang hingga sampai di jalan raya.

Kelvin berdeham seraya menormalkan laju kendaraan, "Ekhmmm sekarang siapa yang modus?" Ucap Kelvin sengaja menyindir Nara.

Mendengar ucapan Kelvin membuat Nara melongo lalu menurunkan tangannya dan mengalihkan pandangan matanya seraya menggerutu.

"Dari tadi gue udah bilang pegangan, batu banget sih." Ujar Kelvin masih fokus ke jalanan.

"Coba kalo lo bawa motornya pelan kayak gini, ya gak perlu gue pegangan!"

Kelvin hanya terkekeh dari balik helmnya, dan memilih untuk tidak membalas ucapan Nara. Emang dasar gadis keras kepala. Pikir Kelvin sembari geleng-geleng kepala pelan.

༺♥༻

Motor sport biru terparkir rapi di basemen. Nara turun dari motor itu dan yang pasti di bantu oleh Kelvin.

Nara menyodorkan helmnya tidak sabaran sehingga membuat Kelvin yang awalnya hendak melepaskan helm full face malah tidak jadi dan memilih untuk mengambil helm Nara lalu menaruh helm tersebut di kaca spion motornya.

"Kelvin, gue ke kelas duluan ya." Nara sudah berada di luar basemen, sedangkan Kelvin yang masih di sana langsung turun dari motor.

Merasa ucapannya di abaikan, Nara memilih untuk melangkah pergi dari sana.

Saat Kelvin berjalan menghampiri, tak sengaja Kelvin melihat tali sepatu bagian kiri Nara tidak terikat dengan benar, "Nar. Tali sepatu lo belum-"

"Awww!!" Nara yang tadinya berjalan cepat-cepat karena melihat mantannya datang namun sekarang ia malah terjatuh karena tidak sengaja menginjak tali sepatunya. Sangat ceroboh.

Gelak tawa terdengar dari Della. Gadis itu tidak henti-hentinya menertawakan Nara, tak lupa pula dengan Aby yang menyeringai sembari merangkul pacarnya mesra.

"Dasar cewek centil, baru liat orang pacaran aja udah pura-pura jatuh." Sembur Della di ikuti dengan gelak tawanya sehingga membuat beberapa siswa yang melintas langsung mengalihkan pandangan mata ke arah Nara.

"Cihh memalukan." Ujar Aby seraya menghentikan langkahnya saat Della yang terlebih dahulu berhenti melangkah.

"Nara!" Dengan sigap kedua pria dari arah berlawanan langsung berlari menghampiri Nara.

Della menghentikan tawanya ketika melihat kedua pria jangkung itu datang dan malah membantu Nara sehingga membuat dirinya tersulut emosi.

Sontak Fandy dan Kelvin mengulurkan tangannya kepada Nara sehingga membuat gadis itu menatap Fandy dan Kelvin secara bergantian.

"Gak gak usah. Gue bisa berdiri sendiri." Ucap Nara lalu membenarkan tali sepatu terlebih dahulu lalu berdiri dan melayangkan tatapan tajam kepada Della dan Aby.

Melihat perubahan ekspresi wajah dari pacarnya, Aby menoleh sekilas ke arah Nara lalu kembali menatap pacarnya, "sayang, kita ke kelas yuk?" Tawar Aby.

Della tersentak lalu tersenyum ke arah Aby, "yuk." Ucap Della tetapi sebelum melangkah ia melirik ke arah Nara dari ekor matanya.

Melihat kepergian pasangan kekasih itu membuat Nara menutup wajahnya dengan kedua tangannya-merasa malu, mengapa ini harus terjadi padanya? Oh ini sungguh memalukan!

"Nar." panggil Kelvin takut-takut nantinya Nara akan menangis lagi seperti hari kemarin.

Nara menurunkan kedua tangannya, "jangan ketawa lo berdua." Titah Nara lalu ia berjalan terlebih dahulu meninggalkan kedua pria sejoli itu yang masih melongo di tempatnya berdiri.

༺♥༻

Jam istirahat sekolah adalah yang paling dinanti-nantikan oleh banyak siswa. Kantin yang awalnya sepi pun kini sudah di penuhi oleh siswa, bahkan mereka sampai rela mengantri untuk mendapatkan giliran memesan makanan.

"Eh busettt, kantinnya rame bener kayak pasar yang di isi emak-emak." Celoteh Eva begitu sampai di kantin bersama dengan Nara yang setia ada di sampingnya.

"Kalo gak rame bukan kantin namanya." Sahut Nara seraya merotasikan bola matanya.

Eva hanya nyengir seperti kuda. Lalu ia mengedarkan pandangan matanya untuk mencari tempat duduk yang kosong karena jika lama berdiri sambil menunggu giliran memesan, ia akan merasa lelah. Namun tanpa di sengaja matanya terfokus pada empat orang gadis yang menjadi pusat perhatian, salah satu dari mereka duduk sembari menundukkan kepalanya. Eva sampai menyipitkan matanya untuk ingin tahu siapa gadis itu.

"Nar. Nar. Itu bukannya Anjely, ya?" Tanya Eva seraya menggoyang-goyangkan tangan kiri Nara tidak nyantai sehingga membuat Nara mendengus kesal.

"Mana??" Eva langsung menunjukkan dengan jari telunjuknya, Nara langsung mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Eva, "ke sana yuk" tawar Nara.

"Gak mau gue ahh. Lo jangan cari masalah deh, Nar." Tolak Eva takut.

"Jely teman sekelas kita, Va. Jadi kita harus tolong dia." Ucap Nara lalu menarik pergelangan tangan Eva tanpa mendengarkan balasan dari sahabatnya itu.

Sesampainya di sana Nara sudah melihat seorang gadis yang diketahui bernama Anjely kini tertunduk dengan rambut yang acak-acakan beserta bajunya sudah terkena noda makanan. Lalu seorang gadis berambut lurus hitam panjang mengangkat segelas minuman, sepertinya itu jus jeruk. Gadis itu bersiap untuk menuangkan minuman itu di atas kepala Anjely, namun aktivitas gadis itu terhenti ketika seseorang mencengkeram tangannya.

TO BE CONTINUED

A/N
Kira-kira siapa sih itu?? Tebak ayooo.

Maaf ya kalo beberapa part di cerita ini banyak yang acak sehingga buat kalian jadi terganggu saat bacanya. Aku udah coba susun biar sesuai malah tetep seperti ini. Jadi untuk sementara kayak gini dulu.

Jangan bosen baca ya. Sampai jumpa di update berikutnya 🌼

Thank u!

17 Maret 2022

Continue Reading

You'll Also Like

10.6M 675K 44
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
589K 27.9K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
639K 25K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
321K 19.2K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...