SEJUTA LUKA

By libracutegurl-01

18.8K 741 32

Menjadi seorang ILIORA ASANCA sangatlah tidak gampang. Menjalani kehidupan yang kejam selalu berpihak padanya... More

01
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

5

671 24 0
By libracutegurl-01

Masih di tempat yang sama Iliora dan Zea sudah menyelesaikan makan mereka. Keduanya belum pulang karena ingin bersantai dulu sedikit.

" Ups.. Kasian banget yah punya pacar tapi pacarnya jalan sama orang lain " Ucap seorang menyadari Iliora dan Zea.

Kedua gadis itu melirik ke arah suara yang ternyata adalah Arva yang sedang menggandeng Aslan.

Aslan menatap Iliora tanpa ekspresi berbeda dengan Iliora yang tersenyum ke arah Aslan mengabaikan Arva yang sedang mengoceh sedari tadi.

" Hai slan " Iliora tersenyum ke arah Aslan namun dengan masah bodonya Aslan hanya terdiam hal itu membuat Iliora kembali terdiam.

" Kasiang banget yah jadi lo " Ucap Arva lagi pada Iliora.

Iliora hanya menatap datar Arva. Ia tidak akan mengambil pusing pada Arva. Malas sekali berurusan dengan perempuan tidak jelas ini.

Zea menatap kedua orang itu tidak suka. Apalagi Arva sudah dipastikan ia sangat membenci gadis itu. " Yang lebih kasian itu nempel sama cowok orang mulu. Gak laku mah bilang keles" Ucap Zea pedas membuat Arva tersulut emosi.

" Eh lo gak usah ikut campur yah. Gue laku kok buktinya Aslan lebih suka sama gue dibanding sahabat lo ini" Tunjuk Arva pada Iliora.

"Masa. Buktinya Aslan masih pacaran sama Liora. Bisa jadi sih lo cuma simpanan Aslan kan" Ujar Zea tersenyum remeh.

Emosi Arva semakin memuncak.

" Lo hati hati yah kalo ngomong " Kali ini bukan Arva melainkan Aslan.

Iliora hanya menatap mereka biarkan Zea hang mengurus mereka. Ia memang mencintai Aslan tapi bukan berarti ia mencintai segalanya dari Aslan.

" Apa? Gak suka? Lo juga gak malu yah udah punya cewek tapi masih nempel sama cewek lain. Untuk aja Lio tuh masih bertahan sama lo. Ingat slan gak semua orang bisa bertahan sama sikap lo yang kayak gini. Kalo lo pacaran sama Arva juga pasti dia bakal nyerah lah. Ni cewe cuman untung aja tau gak " Zea

Aslan tidak menjawab melainkan menarik Arva begitu keras sebelum keduanya keluar Aslan sempat mengeluarkan kalimatnya oada Iliora. " Ke apart gue sekarang " Ucap Aslan seperti ny lelaki itu sedang menahan emosi nya.

"Gak. Gue gak bakal biarin Lio pergi gue yakin lo bakal mukul dia kan? Sekarang lo pergi pukul aja tuh sahabat kecil lo jangan Lio " Zea.

Iliora tidak merespon ia juga tidak akan sudah cukup ia disiksa oleh lelaki itu.

Aslan semakin emosi ia memegang lengan Arva keras membuat gadis itu sedikit meringis kemudian pergi dari sana.

Zea tersenyum kecil. " Biarin aja Ra. Biarin tu cewek ngerasain gimana disiksa sama orang brengsek. Lagian gue yakin deh pasti Aslan bakal lempiasin emosinya sama si Arva "

Iliora ikut tersenyum biarkan sekali ini dia egois. Sudah cukup ia sabar selama ini.

                       ***

Aslan membawa Arva ke apartemen lelaki itu. Ia menarik Arva sangat keras kemudian melangkah dari sana memasuki apartemen miliknya.

Arva meringis oelas saat tangannya di cengkram kuat oleh Aslan.

Brak.

Askn melempar tubuh Arva ke dalam dengan keras. Mencengkram lengan itu dengan kuat.

Iliora merasakan bokongnya yang sakit akibat terbentur di lantai. Ia melihat Aslan saat ini seperti bukan Asln yang ia kenal. Sekarang Aslan terlihat seperti monster. Mata elnag itu menatap nya begitu tajam.

" Slan sakit. Lo kenapa kayak gini sih " Ucap Arva menahan rasa sakitnya.

" Lo yang kenapa? Kenapa lo gangguin mereka hah? " Ucap Aslan dengan rahang yang mengeras.

"Slan kenapa sih. Bukannya lo suka yah Iliora digituin lo sendiri juga biasa gituin dia kan" Arva.

Plak.

" Lo gak ngerti anjing. Sekarang gue lagi emosi dan lo harus tanggung jawab " Dan terjadilah malam itu Aslan menyiksa Arva.

Arva adalah anak tunggal dari sepasang suami-istri yang sudah sejak lama  meninggal. Kedua orang tuanya meninggal saat mereka ingin ke Singapura.

Saat mereka menaiki mobil menuju bandara ditengah perjalanan mibil yang mereka tumpangi menabrak pohon besar. Saat itu hanya Arva dan sopirnya yang selamat tidak dengan kedua orang taunya.

Sejak saat itu hanya Aslan lah yang selalu ada untuk gadis itu. Sejak saat itu Aslan menahan mati matian emosi nya agar tidak berbuat kasar oada gadis itu. Sikap manja Arva yang begitu besar kadang membuat Aslan risih.

Arva memang masih ada keluarga yaitu opa dan omah.

                         ***

Hari senin adalah hari yang dibenci oleh sebagian siswa siswi. Apalagi untuk siswa siswi SMA pelita Bakti.

Seperti saat ini semua siswa siswi sedang berjemur di lagi hari tepatnya sedang melakukan upacara bendera di lapangan sekolah.

Sebagian siswa siswi sudah mengeluh akibat panasnya matahari.

" Yaelah pak. Udah mati ni gue " Ujar Dion sahabat Aslan.

"Tau dah. Pisa hitam nih kulit putih gue " Ujar Devan.

Aslan hanya menatap kedua sahabatnya bergantian.

Berbeda dengan Iliora gadis itu masih mendengarkan kepala sekolah yang sedang berbicara didepan. Panas memang ia rasakan tapi mau gimana lagi.

Sementara zea gadis itu tidak henti hentinya  mengoceh. Zea mengibaskan tangan didepan wajahnya.

" Gila ya tu kepsek. Dia mah enak gak ngerasain panas. "

" Gue udah beli mahal mahal skincare malah kayak gini"

" Ya ampun pak udah dong "

"Ze udah dong. Lo ngoceh mulu dari tadi" Ucap Iliora kesal.
Iliora sudah jengah dengan ocehan yang keluar dari mulut Sahabat nya.

Zea mendengus kesal. " Ya tapi kan panas lioo... Lo gak panas emang? " Ucapnya.

" Ya panas lah. Gue juga udah panas dari tadi " Iliora.

" Aduh lagian si ayang mana sih. Harusnya yah saat ini dia tu neduin gue " Ucap Zea dengan nada Lebaynya.

Iliora mendelik tajam. Kenapa sahabatnya alay sekali tidak bisakah ia biasa saja.

" Ayang lo kenyang. Digo kan OSIS mana sempat lah dia merhatiin loh" Iliora.

" Terus menurut lo Digo gak sayang gitu sama gue. Dia lebih mentingin OSIS gitu dari pada gue? "

Iliora mengangkat bahunya acuh. " Gue sih gak ngomong gitu yah " Ucapan iliora membuat Zea semakin kesal.

Setelah acara panas panasan tadi kini semua siswa siswi berhambur menuju kantin. Begitu juga dengan Iliora dan Zea kini keduanya juga tengah berjalan di kantin.

" Ze pesen apah biar gue aj yang mesen lo cari tempat gih " Ujar Iliora pada Zea.

" Em aku bakso aja deh kebetulan gue laper" Zea.

Iliora menganggukan kepalanya kemudian berjalan menujukan tempat pesanan berbeda dengan Zea yang sibuk mencari tempat untuk didudukinya dengan Iliora.

" Kak pesen bakso satu sama es jeruknya dua yah " Ujar Iliora pada pemilik kantin.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesenan Iliora pun sudah jadi. Iliora mengambilkan kemudian berjalan menuju Zea.

Zea mulai melangkahkan kakinya namun saat ditengan keramaian kantin kaki mili Iliora tidak sengaja tersandung oleh seseorang.

Byur.

"Aws"

Iliora membulat kan matanya saat melihat seluruh  jusnya tumpah pada seseorang. Yang membuatnya kaget lagi orang  itu adalah Arva.

Iliora melihat seorang yang menatapnya tajam. Aslan. Ya itu adalah Aslan.

" Lo bisa jalan gak sih " Ucap Arva sedikit berteriak membuat semua orang disana menatap kearahnya.  Arva melihat bajunya yang sudah penuh dengan warna kuning hal itu membuatnya kesal

" S-sorry va gue gak sengaja " Ujar Iliora.

Brak.

Byur.

Aslan mendorong tubuh Iliora bsehingga bakso  panas yang tadi masih utuh kini sudah tumpah di seluruh badan Iliora.

" LIO " Teriak Zea yang berlari dari mejanya menuju tempat Iliora.

"LO GILA HAH? "  Teriak Zea tepat pada Aslan. Amarah gadis itu sudah tumbuh sekarang. " LO  GAK LIAT ITU BAKSONYA MASIH PANAS" lanjut Zea.

"Liora " Panggil Arkan. Arkan menatap tidak percaya saat melihat keadaan Iliora. Lengan gadis itu memerah akibat panas dari bakso oanas  tadi.

" LO SEMUA KENAPA DIAM AJA ANJING " ucap Arkan murkah. Bisa bisanya mereka tidak peduli dengan keadaan iliora seperti ini.

Tanpa menunggu lama Arkana langsung menggendong tubuh Iliora  pergi dari sana.

" Aaws.. Pelan pelan kan " Ucap Iliora menahan sakitnya. Air mata agadis itu mulai turun.

Arkan mengangguk dengan hati hati ia berjalan dari sana.

Aslan menatap kepergian kedua orang itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Kenapa seperti ada yang mengganjal melihat Adegan tadi.

Plak.

Aslan memegang pipinya yang tampak panas akibat tamoaran yang di daratkan Zea barusan.
Semua orang yang ada di sana menatap tidak percaya apa yang dilakukan oleh Zea.

" Bener bener anjing lo slan. Gue tau lo sayang sama sahabat lo tapi gak gini caranya. Gue heran sama Liora kenapa dia bisa bertahan sama cowok kasar kayak lo. Lo gak tau kan Iliora udah capek sama lo. Tapi karna keegoisan lo dia pendam semuanya yang dia rasain "

"Apa sih salah Liora sampe. Lo jadiin dia tempat pelampiasan emosi lo. Lo kalo mau kasar sama Arva kasar aja gak usah lempiasin ke sahabat gue. Liora udah capek sama hidupnya itu cuma gara gara lo. Sama keluarga nya "

" Dan buat lo" Tunjuk Zea pada Arva.

" Kita sama va. Lo, gue sama Liora itu sama. Sama sama gak ngerasain kasih sayang dari orang tua. Gue tau lo butuh perhatian dari banyak orang kan? Tapi gak gini caranya "

Merasa sudah puas mengeluarkan segala unek uneknya Zea punpergi dari sana.

Continue Reading

You'll Also Like

278K 13.9K 37
"GW TRANSMIGRASI? YANG BENER AJA?" ... "Klo gw transmigrasi,minimal jangan di peran antagonis lah asw,orang mah di figuran gitu,masa iya gw harus mat...
1.2M 100K 110
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
2M 101K 44
•Obsession Series• Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...
103K 3.7K 33
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah #bxb #homo jika salah lapak langsung...