Detective conan - Gadis Kecil...

Oleh ShiroiNeko_5424

103K 16.3K 1.5K

Aku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini? Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kem... Lebih Banyak

Bangun
Rasa Damai
Di curigai
Ketahuan deh~
Kantor Kepolisian Pusat
Pengeboman
Cafe Poirot
Gadis Penyelamat
Siapa?
Penyelidikan Rahasia
Anak yang merepotkan
Pembunuhan & Asuransi
Masa lalu
Dunia Baru
" Aku Pulang "
Tragedi Pesta Ulang tahun
Tersangka
Pembunuh Profesional
Detective & Police VS Assassin
Berbohong
Organisasi lain?
The Phantom Thief
Hitam VS Putih [ 1 ]
Hitam VS Putih [ 2 ]
Kaito Kid
Pembunuhan Keluarga
Detektif cilik
Kemarahan Rika
Kazoku
Valentine
Coklat
Undangan
Pasir putih
Gadis Desa
Dewa Kesuburan
Sakura Masa depan
Penyusupan
2 Orang dari Kepolisian
Pertarungan Di Bawah Purnama
Penyelamatan & Awal
Pertarungan
Pertarungan [ 2 ]
Sera Menghilang?!
Pertolongan Polisi
Berakhir Bahagia
Latihan
Lagu kesedihan
Remaja Misterius
- Code Name -
Absinth
Festival
Racun
Merpati nyasar
Jenguk
Sniper
Pesan Untuk Kakak
Mawar Yang Mekar
Tamu tak di undang
- Spesial chapter -
Mencari Berlian yang hilang
Mencari berlian yang hilang [ 2 ]
Pesta
Sedikit pengumuman
Pesta ( 2 )
Tak Sadar
Spesial Chapter [ 2 ]
Pelanggan yang mengganggu
Orang Asing
jalan jalan
Keinginannya
Keputusan
- ❀ -
- ❀❀ -
Pengorbanan Untuk Menghancurkan || S2
Sang Gadis Pembunuh ||S2
Pertemuan terakhir || S2
Vermouth ||s2
Pembunuh Bertopeng ||S2
Iblis yang mengharapkan Cahaya ||S2
Misi Rahasia Rekan || S2
Perasaan Lega Sementara|| S2
Bir || S2
Hari yang akan datang|| S2
Awal dari sebuah akhir ||S2
Saatnya Beraksi, Sang Merpati! ||S2
Berkumpul Kembali ||S2
vs Black Organization [ 1 ]
vs Black Organization [ 2 ]
- Berakhir -
Bonus Chapter // sekalian THR :v
Ekhem
Iblis Hitam - Val Arthur
Aku dan Gadis itu
{ Chivas }

waktu yang hampir tiba

760 145 26
Oleh ShiroiNeko_5424

Di sebuah cafe yang cukup sepi..

Hakuba, shinichi, kaito dan heiji bertemu untuk membicarakan tentang kejadian semalam.

Author POV

" Melindunginya?! " Seru Hakuba

" Iya, aku rasa saat itu ia tidak benar benar sadar " Balas shinichi.

" Kau bercanda? Kau itu detektif, kudo shinichi, apa kau mau melindungi pembunuh hanya karena ia sepupumu? " Tanya hakuba kesal.

Setelah itu shinichi ingin mengatakan sesuatu namun ia tiba tiba memutuskan untuk diam.

" Aku tau, sebagai detektif kita tidak bisa melindungi pembunuh, kudo, kau tidak bisa mengelak dengan kata katamu sendiri yang sering kau ucapkan " Ucap heiji.

" " Kebenaran hanya 1 " Bukan kah begitu kudo? " Lanjut heiji mengulang kata kata yang sering kudo ucapkan.

" Aku tau... Tapi keadaan kali ini sangat sulit.. " Balas shinichi.

" Tidak, aku tidak akan membantunya, mau Rika atau Emily, dia sudah membunuh orang dan itu di depan mataku, aku tidak bisa membiarkannya begitu saja " Ucap hakuba dengan ekspresi sedikit kesal.

Shinichi mengepalkan tangannya menahan rasa kesal, namun ia tetap diam.

" Detektif detektif, kalian itu merepotkan ya? " Ucap kaito yang sedari tadi diam sambil bersandar.

" Aku tau membunuh itu kejahatan besar, tapi aku juga sudah melakukan kejahatan kalian ingat? " Ucap kaito tanpa menutupi identitas dirinya.

Mereka bertiga menatap kaito dengan bingung.

Lalu kaito menjulurkan lidahnya " Aku bukan detektif sih~ kalian tahu itu.. Jadi terserah aku jika aku kalau mau melindunginya, dengan sebuah kebohongan, seperti sulap "

Heiji tersenyum " Aku adalah siswa biasa~ jadi terserah diriku kalau ingin melindungi teman " Lanjut nya.

" Hattori, di mana rasa bangga mu tentang dirimu yang adalah detektif osaka? " Tanya Shinichi.

" Berisik " Balasnya.

" Tapi terimakasih kalian berdua " Ucap shinichi sambil tersenyum tipis.

" Aku tidak akan merubah keputusan ku " Hakuba pun berdiri dari kursinya " Aku akan menangkap perempuan itu " Ucapnya.

Lalu saat ia berbalik dan ingin pergi, di hadapannya ada anak kecil yang sedari tadi memperhatikan mereka sambil terdiam.

Gadis bersurai hitam itu menatap 4 laki laki di depannya sambil memegang topinya.

Lalu tiba tiba ia tersenyum.

Shinichi POV

Aku terkejut melihat rika yang sudah berdiri di sana sambil memegang topinya.

Ia diam menatap kami lalu tersenyum lebar.

" Nii-chan, dompetmu tertinggal loh, kalau mau pergi ingat ingat barang mu dong.. " Ucap Rika.

" Eh.. I-iya, terimakasih hana.. " Ucapku agak gugup.

" Kalian teman teman kakak ya? Aku adik shinichi nii-chan, salam kenal semuanya " Ucap rika dengan senyum cerahnya.

" Baiklah kak, aku pulang ya.. " Lalu rika berbalik.

Kami hanya diam menatapnya dengan penuh kebingungan.

" Dia adik mu kudo? " Tanya kaito.

" Ah.. Iya.. Dia hanasita, adik angkat ku " Jawab ku.

Aku membuka dompetku, di sana ada sebuah catatan.

" Jangan lupa dengan waktumu kak " Lalu di sana juga ada plastik berisi 1 APTX untukku.

" Dasar anak ini.. " Gumam ku.

" Siapa? Anak siapa? Anak mu? " Tanya heiji

" BUKAN! "

---
Di depan cafe

" Tunggu! "

Aku berhenti lalu menengok ke belakang.

" Ya? " Ternyata Hakuba mengejar ku keluar.

" Kau adik nya detektif kudo shinichi kan? " Tanya nya.

Aku mengangguk pelan.

" Kau pasti kenal dengan sepupunya yang bernama Rika? "

Aku terdiam..

" Kak rika? "

" Iya "

Aku tersenyum kecil " Aku adalah anak angkat, aku pernah bertemu dengannya sekali, tapi aku tak begitu mengenalnya " Ucapku.

" Eh.. Ah.. Begitu ya.. Tapi apa kau tau dimana dia tinggal saat ini? " Tanya nya.

"He.. Begitu ya.... " Gumam ku sambil menyeringai.

" Aku tidak tahu, apa kakak memiliki urusan dengan kak Rika? " Tanya ku dengan senyum ceria.

" Bukan masalah besar kok, haha.. Kalau tidak tahu tidak apa.. Makasih.. " Ucapnya dengan senyum paksa lalu pergi.

Aku menghilangkan senyum di wajahku " Kau mau menangkap ku ya? " Gumam ku.

" Tapi aku tidak merasa marah.. Karena itu memang kesalahan ku.. Tapi saat itu shinichi mau menolong ku bersama mereka... " Batin ku.

" Tentu saja tidak semua akan mendukungku kan? Toh aku ini pembunuh, aku tidak berhak untuk di tolong.. " Gumam ku sedih.

" Hana? Masih di sini? " Tanya Shinichi.

" Eh.. Kakak, tadi teman kakak yang ber rambut coklat bertanya tentang kak rika kepadaku " Ucapku.

Ekspresi mereka sedikit terkejut " Begitu ya.. " Balasnya.

" Hei, apa kau memberitahunya? " Tanya heiji lalu tiba tiba menggenggam pergelangan tanganku.

" Pfft.. Hahaha " Aku tertawa kecil.

" Eh? Kenapa kau tertawa? " Tanya heiji bingung.

Shinichi hanya tersenyum mendengar pertanyaan heiji.

" Untuk apa? Itu tidak menguntungkan ku, ya kan kak? " Aku mengedipkan satu mataku kepada shinichi.

" Begitu lah~ " Balasnya.

" Kalian ini ya... Kenapa sih aneh banget.. Mau itu Rika ataupun hana.. " Ucap heiji sambil mengusap belakang kepalanya dengan ekspresi bingung.

Aku mengacungkan telunjukku di depan mulut ku.

" Ini adalah sebuah rahasia, yang membuat seorang gadis tetap kelihatan seperti gadis " Ucapku pelan.

" Itu kata kata nya vermouth sih.. Walau aku ganti dikit... " Batinku.

" Ya kan? Onii-chan! " Seru ku dengan senyum cerah.

" Haha.. Iya.. " Ucapnya dengan senyum paksa.

" Kata kata mu barusan membuatku agak merinding " Ucap kaito yang sedari tadi diam.

" Tapi, kalau begini, hakuba akan terus mencari tahu tentang Rika " Ucap shinichi.

" Kalau gitu akan gawat, gawat banget " Ucap heiji.

" Tentu saja, kalau ia mencari rika dan ia mendapatkan tentang rika kecil.... " Kata kata kaito membuat kami semua terdiam.

" GAWAT!!! " Seru kami bersamaan.

---

" Aku akan mencari informasi tentang mu, untuk mencari di mana dirimu dan aku akan membawamu ke kantor polisi " Batin ku sambil berjalan pulang.

Aku bekum jauh dari cafe, hanya baru melewati beberapa zebracross tapi tiba tiba..

*DUARRRR

Suara ledakkan terdengar sangat keras dan tanah sedikit bergetar.

" KYAAAA " Suara teriakan terdengar di mana mana.

Aku mencari asal suara ledakkan tersebut.

Sebuah pabrik kecil tiba tiba meledak, membuat sekitar sangat ribut karena ledakan tiba tiba itu.

Suara sirine polisi dan pemadam kebakaran mulai muncul.

Saat aku ke sana ternyata kudo, hattori, kaito dan adik kudo sudah berada di sana melihat ledakkan itu.

" Apa yang terjadi? " Tanya ku lalu menghampiri mereka.

" Entahlah kami mendengar ledakkan dan segera ke sini, entah ledakkan itu karena bom atau apa " Balas kudo.

---
Polisi segera menangani lanjut hal itu setelah api padam, mereka menemukan sisa bom plastik yang sepertinya di ledakkan bersamaan.

" Inspektur " Seru shinichi nii-chan memanggil inspektur megure yang ternyata sudah berada di sana.

" Kudo kun? Ah.. Dan yang lainya... Pergi sana, jangan dekati tkp " Ucap inspektur.

Kami terkejut dengan kata katanya, inspektur yang biasanya sangat senang dengan kedatangan kudo kini malah menyuruhnya pergi.

" Maksudmu, inspektur? " Tanya Shinichi tidak terima.

" Kau tidak mau membantu kami sebelumnya bukan? Jadi kalian pergi saja, tidak usah membantu lagi " Ucapnya dengan ekspresi datar membuat kami sekarang menjadi semakin jengkel.

Kami tidak bisa menentang inspektur, jika kami masuk ke tkp tanpa izinnya kami akan di usir juga nantinya.

" Hmm " Aku menunduk dan berfikir sejenak.

" Nee.. Nii-chan " Aku menarik baju shinichi lalu mengajak nya untuk menjauh dari tkp dan para polisi dulu.

Saat sudah cukup jauh, aku berbisik kepada mereka.

" Kau yang mau menyelinap ke tkp? " Tanya shinichi

Aku mengangguk " Aku mempelajari nya dari conan sih ~ " Ledekku.

Shinichi hanya tersenyum paksa dan heiji menahan tawanya.

" Tenang saja, aku akan melaporkan apapun yang ada di sana " Aku mengacungkan jempol ku.

" Huh.. Baiklah, hati hati " Ucap shinichi.

---

Di saat inspektur di sibukki oleh para detektif muda itu, aku diam diam menyelinap ke dalam TKP.

Di sana ada detektif takagi bersama para petugas lain menyelidiki tkp.


Tanpa sadar aku terus memperhatikannya sosoknya dari bawah.

* bruk

" Akh.. " Aku tak sengaja terdorong dari belakang, membuatku tak sengaja memeluk kaki Takagi.

" Gawat.. " Batin ku.

Aku menengok ke atas, takagi sudah memperhatikan ku dengan bingung.

Dan aku segera menutup wajahku dengan ujung topi yang ku pakai " Ahahaha.. Maaf takagi ni-- ah Detektif.. " Ucapku.

Saat aku ingin segera pergi ia menggenggam tanganku lalu menarik kebelakang.

Tanpa sengaja, takagi memegang bagian luka di tangan ku.

" Hiks.. Sakit woi " Batin ku.

Lalu ia jongkok di depanku " Kenapa kau di sini? Di sini masih banyak reruntuhan, berbahaya, aku akan antar keluar, ya? " Ucapnya dengan wajah ramah.

Lalu aku menepis tangannya dengan senyum lebar " Gak, makasih "

Lalu aku berlari memasuki sebuah ruangan lalu bersembunyi.

" Di mana anak itu? " Ia ikut berlari ke  ruangan yang aku masuki tapi untungnya ia tak menemukan ku.

" Untung aku bersembunyi di dinding luar lewat jendela, tapi ini tinggi juga ya.. " Batin ku melihat ke bawah.

Lalu aku kembali masuk lewat jendela.

" Huft.. " Aku berjalan ke arah pintu lalu mengintip.

Aku merasa aneh, padahal semalam para polisi itu menodongkan pistol ke arahku, mereka semua..

Namun, saat aku bertemu lagi dengan mereka, aku tidak merasa kesal atau membenci mereka.

Aku tau, aku memang pembunuh, dan tentu saja aku berhak di hukum, aku tau itu. Tapi tetap saja, melihat orang orang yang aku sayang menodongkan pistol ke arahku dengan tatapan seperti itu.

Aku merasa diriku adalah monster di mata mereka.

*Pak!

Aku memukul pipiku dengan cukup keras " Aku mikirin apa sih? " Batin ku

" Aku harus memfokuskan indra ku ke arah pembicaraan mereka, lalu melihat pergerakan mulut mereka "

Aku memperhatikan mereka, mereka seakan membicarakan sesuatu yang sangat penting.

" Rekaman... Baru..Sebelum ledakkan..." Itulah aku aku baca dari pergerakan bibir salah satu petugas.

" Rekaman? " Aku melihat sebuah kotak rekaman yang ada adi tangan petugas itu.

" Rekaman itu terlihat baru, seakan baru di taruh setelah ledakkan terjadi " Aku mengeluarkan kamera kecil ku.

Lalu dengan cepat berlari ke arah detektif takagi untuk menempelkannya.

Tapi karena itu, aku jadi ketahuan dan di tarik keluar.

Tapi tidak apa, aku hanya perlu mendengar apa yang mereka bicarakan.

Walaupun aku di keluarkan dari tkp aku tidak masalah, aku berjalan ke arah shinichi yang sudah menunggu.

" Bagaimana? " Tanya Shinichi.

Aku memberikan alat yang menghubungkan kami dengan perekam milikku yang sudah di tempel di pakaian takagi.

" Ada sebuah rekaman yang mencurigakan, lebih baik kita dengarkan, mungkin mereka akan mendengarkannya bersama inspektur juga  jadi aku tidak bisa tetap di sana dan menggunakan ini " Jelasku.

" Baiklah " Balas shinichi

Kami pergi ke tempat yang sepi supaya bisa terdengar jelas.

" Ssrk... Srk... Rekaman? " Suara inspektur mulai terdengar.

" Iya, kami menemukan ini di balik reruntuhan, tapi ini terlihat seakan rekaman itu baru di taruh setelah ledakkan " - takagi.

" Benarkah? Itu mustahil, karena bahkan saat api masih melahap gedung, kita sudah berada di sana " - megure.

" Iya, saya sudah bertanya kepada para petugas yang menjaga tkp, tapi mereka tidak melihat ada orang yang mencurigakan " - Takagi.

" Kalau begitu lebih baik kita lihat dan dengarkan rekaman ini " - Megure.

" Baik! " - takagi

.
.
.
.

" Yo, para polisi " -???

" Siapa? Suara siapa ini? " Batin ku.

" Tunggu, sepertinya aku mengingatnya " Lanjut shinichi.

" Bagaimana dengan pesta malam lalu? Meriah bukan? " -???

" Sudah ku duga, ini pemimpin orang orang semalam " Ucap shinichi.

" Orang yang semalam? Penyerangan itu? " Tanya heiji.

" Kemungkinan besar " Jawab kaito.

" Siapa dia? Dia mengetahui kasus malam itu? " - megure.

" Tapi sayang sekali, kalian malah berusaha menangkap orang yang salah~ " - absinth

" Apa maksudnya? " - megure

" Saat kalian datang, kalian melihat seorang nona cantik menggunakan topeng berada di tengah tengah tubuh yang mati, dan kalian langsung menyimpulkan dia lah penjahatnya? Pfft.. Hahahhahahaha " - Absinth

aku merasa kesal, namun hanya diam.

" Apa kalian tahu? Yang membunuh mereka itu aku loh~ "

Kata kata absinth itu membuat kami semua bingung, karena aku yakin bahwa aku yang membunuh mereka.

" Hah? Apa maksudnya? " - hakuba

" Entahlah, aku juga tak mengerti " - Kaito

" Aku yakin, nona manis itu sedang mendengarkan ini juga di suatu tempat. Menyedihkan bukan? Di tuduh oleh polisi padahal kau yang menyelamatkan semua orang di pesta, kau menghentikan rencana pembantaian ku bersama 2 orang lainya, aku kagum " - absinth

" Hei, nona, jika kau benar benar sedang mendengar rekaman ini, maukah kau bergabung dengan kami? Bukankah bakat mu akan sia sia kalau membantu mereka? " - absinth

*deg..

" Orang ini... " Aku mengepalkan tangan ku.

Tiba tiba shinichi menepuk punggungku pelan " Tenanglah "

" Aku tunggu jawabanmu, nona bertopeng, tidak apa kau tak perlu mencari ku, kami akan datang lagi kok.." - absinth

...
..
.

" Rekamannya selesai.. " - Takagi.

" Apa apaan ini, jadi waktu itu kita salah menyangka.." -megure

" Sudah ku duga, sikap para detektif muda juga menjadi sangat aneh.. " -Takagi.

" Dan lagi, kita tidak mendapatkan petunjuk apapun, bahkan sidik jadi " - takagi.

" Tapi, dia bilang kalau gadis bertopeng itu mendengar juga, tapi di mana dia? " - takagi.

" Mungkin, sebenarnya ia tidak di sini, ia seperti hanya menitip pesan kepada polisi " - petugas polisi

" Huh..  Ini menjadi sulit " - megure.

---

" Begitu ya.. " Gumam ku.

" Nah! Seperti yang dia bilang bahwa rika bukan lah pembunuhnya, jadi apa kau masih ngotot mau membawanya ke penjara, detektif hakuba saguru? " Ucap heiji sambil mendekatkan wajahnya ke arah hakuba.

Hakuba terdiam dengan wajah kesal sejenak " Ck.. Terserah " Ucapnya lalu membuang muka.

" Yahaha kau kalah hakuba " Ledek kaito.

Akhirnya karena itu, hakuba, heiji, dan kaito pun saling meledek satu sama lain.

Aku dan shinichi hanya melihatnya dengan perasaan tenang.

" Nii-chan.. "

Shinichi menengok ke arah ku.

" Tenang saja, aku tidak akan bergabung dengan mereka, karena sejak awal aku berada di pihak kalian " Ucapku pelan.

Shinichi tersenyum lega lalu jongkok di sampingku.

" Tenang saja, aku percaya padamu " Lalu ia menepuk kepalaku lembut.

Di detik selanjutnya, wajah shinichi berubah menjadi serius.

" Jadi, kau mengerti kan apa yang absinth maksud tadi? " Tanya nya.

Aku tersenyum " Tentu saja, peperangan antara kita dengan organisasi hitam semakin dekat "

" Waktu nya hampir tiba.. "

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

Adopted Child Oleh k

Fiksi Penggemar

181K 28.6K 52
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
247K 21.3K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
23K 3.4K 200
Ini benar-benar telur! Sial, monster macam apa aku ini? Apakah aku jatuh ke Neraka bukannya berhasil naik ke Surga?
3.5K 457 42
(微笑み続ける) KANEKO KAIRI (金子海里) Gadis yang terlihat naif tapi itu hanyalah topeng... Dia sebenarnya adalah gadis yang dingin dan pendiam sebelum kepergi...