" Oi,, hanachan- " Mendengar ia memanggilku dengan " Hanachan " aku segera menginjak kakinya.
" Sakit!! Kenapa kau menginjak ku?? " Tanya hattori yang sedari tadi mengikuti ku terus.
" Berhenti lah mengikuti ku dan berhentilah memanggilku hanachan panggil aku dengan nama hana saja " Ucapku dengan tatapan mengancam.
" Kenapa? Bukankah imut? " Tanyanya.
" Yah, anggap saja hanya ibuku yang boleh memanggilku dengan mama itu " Balas ku pelan sambil terus berjalan.
" Oalah anak mama- " *buakh aku menendang pinggangnya sekencang mungkin.
Hattori terjatuh sambil memegangi pinggangnya iu.
" Adududh..... Kenapa tendangan mu kuat sekali?.." Tanyanya sambil merintih kesakitan.
" Sudah sudah, hanacha- ah.. Maksudku hana, jangan terus terusan menghajar heiji niichan ya, ia bisa mati " Ucap conan menenangkan ku.
Aku menghela nafas " Hei, apa aku harus mengatakannya kalau aku ini rika? " Bisikku pada conan.
" Itu terserah dirimu, tapi kebiasaan hattori itu agak menyebalkan, ia bahkan suka memanggilku kudo di depan ran " Balas conan.
Aku menatap hattori yang berusaha bangun walau masih merasa kesakitan.
" Apa aku bilang saja aku ini adikmu? Kalau aku bilang adik angkat ia tak akan curiga kan? " Tanya ku.
Conan melirikku " Boleh tuh, tapi kau memang adik angkat ku kan? "
Aku menengok ke arahnya " Tapi cuman pura pura kan? "
" Ibuku maunya kamu jadi anak angkat nya resmi sih.. " Balasnya.
Aku terdiam sesaat sambil menatap conan.
" Aku gak masalah sih, toh dengan begitu aku jadi punya keluarga " Ucapku dengan wajah polos.
" Kalau begitu aku tidak apa apa memanggilmu hanachan? " Ledek conan.
" Terserah lah " Balasku yang sudah lelah.
" Oi, apa yang kalian bicarakan? " Tanya heiji melihat kami berbicara berdua.
Kami menatap heiji yang terduduk di trotoar.
" Gapapa, oh iya kau nanya nama lengkap ku kan? " Tanya ku
" Tidak lagi, aku tidak mau kalau tulang ku sampai patah karena mu " Jawab heiji.
Aku terkekeh " Yah, tadinya mau aku beritahu sih, tapi nanti kau bisa terkena serangan jantung kalau tau " Ledekku.
" Mana mungkin " Balasnya
*tring
Notifikasi email di hp conan, aku dan heiji berbunyi.
" Oh? Pesta? " Ucap mereka bersamaan.
" Kau juga? " Tanya conan kepada heiji.
" Aku mendapatkan undangan pesta ulang tahun " Heiji pun mendekat ke arah conan.
" Apa kau ingat veronica? Katanya ia ulangtahun dan mengundang kita " Bisik heiji kepada conan yang masih terdengar jelas oleh ku.
" Ya, aku pernah mencari tahu tentangnya, tapi keluarganya sangat kaya, ia bagaikan putri kerajaan " Balas conan.
Aku menatap mereka lalu kembali menatap ke layar ponsel ku " Seperti yang conan bilang, aku lupa kalau aku sudah tidak menjadi rika sekarang, aku akan bertanya kepada ibu tentang ini nanti " Batin ku.
Tiba tiba, satu pesan lagi bertambah " Karena akan ada pesta berpasangan juga, sebaiknya kau membawa pasangan mu ya~ kalau tidak punya, tunggu saja seorang pangeran menghampirimu, kau kan gadis yang sangat cantik Emily~ "
" Ada pesta berpasangan segala, benar benar ulang tahun seorang tuan putri " Batin ku.
Setelah itu, pesan tentang pesta berpasangan itu pun muncul di hp mereka, mereka terlihat sangat terkejut, terutama heiji yang harus membawa kazuha dari osaka juga.
" Tapi sepertinya aku tidak akan datang " Ucap conan.
" Tapi kalau teman temannya tidak ada yang datang dia pasti akan sangat sedih bukan? " Ucapku.
" Ukh... Tapi.. " Conan mengacak ngacak rambutnya.
Aku melirik ke heiji sejenak.
Kalau begitu aku akan memberimu hadiah kalau kau memberiku sesuatu.
" Hadiah apa? Dan sesuatu apa? " Tanya conan lalu berhenti mengacak ngacak rambutnya.
Aku berbisik kepadanya..
" Eh?? Serius?? Kau menginginkan itu?! " Serunya terkejut dengan permintaan kecilku.
" Lalu aku akan mendapatkan apa? " Tanya conan
" Tentu saja~ sesuatu yang hebat.. Aku akan memberimu malam nanti " Ucapku sombong.
Heiji hanya menatap bingung " Kalian benar benar akrab ya.. " Ia menggaruk kecil pipinya yg tak gatal.
" Yaiyalah " Ucapku sambil menyeringai.
" Tentu saja bukan? Dia itu adikku sih.. " Ucap conan lalu mengusap lembut kepalaku.
Heiji teridam...
..
.
" HAH?!! ADIK- TUNGGU... APA MAKSUDMU KUDO?! "
" Sssttt... " Kami menempelkan telunjuk kami ke bibir.
" Kenapa begitu sih? Jangan teriak teriak kayak orang aneh " Bisikku.
" Tapi.. Ran bilang..." Heiji menunjuk ke arah ku.
" Ini lah kenapa kami tidak mau memberitahu mu " Conan mengusap belakang kepalanya lalu mendekat.
" Dengar, dia adikku, adik angkat kudo Shinichi, paham? " Ucapnya.
" B-baik... " Jawab heiji dengan wajah yang masih terlihat bingung.
" Kalau begitu..." Ia menengok ke arahku.
Aku tersenyum " Sebagai adiknya aku sudah tau semuanya kok.. " Ucapku dengan tenang.
" Tapi untuk sementara, biarkan ini menjadi rahasia dulu ya.. " - Rika
" Begitu ya.. Baiklah "
Ujung ujungnya aku mengatakannya, yah.. Aku tidak bilang kalau aku ini rika sih, dan ku rasa ia juga tidak mengenali ku.
Aku menunduk menatap layar ponselku yang mati " Tapi.. Bagaimana dengan ini ya, aku ingin ikut sih.. "
---
" Eh? Boleh? "
" Iya, boleh~ untuk penampilanmu tidak usah khawatir! Ibu akan menyihirnya~ " Ujar ibu dengan nada imutnya.
" Terimakasih ibu! " Seruku lalu berlari ke pelukannya.
Aku melihat ke arah lain, lalu berbisik " Akai san dimana? "
" Akai dan ayahmu sedang ada urusan " Ia mendekatkan jari telunjuk ke bibirnya.
" Oh... "
...
" Tapi sepertinya aku hanya akan memberikan hadiah lalu kembali " Ucapku.
" Loh, kenapa? " Tanya nya.
Lalu aku diam...
" Yah, gapapa deh.. Aku akan ikut pestanya " Ucapku berubah pikiran..
Ia tersenyum " Baiklah, kapan ulang tahunnya? " Tanya nya.
" 4 hari lagi, aku harus membelikan hadiah dulu untuknya.. " Jawabku.
" Hadiah apa yang akan kamu beri? " Tanya nya lagi.
Aku duduk lalu memegang kepalaku dengan kedua tanganku.
" Nah itu dia, dia anak orang kaya aku bingung ingin memberikan apa.. " Ucapku.
" Kalau begitu untuk hadiah dan pakaian mu biar ibu yang urus~ "
" Eh, tidak apa apa? " Tanya ku
Ia mengangguk semangat " Tidak apa, tidak apa~ "
" Terimakasih, aku sudah merepotkan ya.. " Ucapku.
" Tentu saja kau tidak merepotkan! Untuk gadis kecil ibu, apapun akan ibu bantu " Ia mengelus kepalaku lembut.
Aku tersenyum tipis sambil menunduk.
" Oh iya, bagaimana dengan shinchan? " Tanya nya.
" Kalau dia sih, beres deh.. " Jawabku.
- - -
4 hari kemudian, waktunya datang ke pesta ulangtahun veronica.
" Apa tidak apa apa? " Tanyaku kepada ibu.
" Kau sudah terlihat cantik Hanachan~ atau aku harus panggil dengan nama Rika? "Ledek ibu.
Aku menggunakan dress biru laut yang cantik dengan hiasan rambut mawar biru yang cocok dengan warna mata ku.
" Ayo kita berangkat! " Seru ibu semangat.
Aku tidak berangkat bersama shinichi & ran juga heiji & kazuha, ya masa saya jadi nyamuk di antara 2 pasangan gitu sih?
Kami pun berangkat, sesampainya di sana, aku melihat begitu banyak orang dengan pakaian yang cantik.
" Seperti pesta para putri saja.. " Batin ku melihat mereka.
Aku keluar dari mobil dan berjalan sebentar, tiba tiba Veronica dan hinata menyambut ku di luar.
" Emily!!! " Seru mereka menghampiriku.
" Aku merindukan mu! " Seru hinata.
" Kau terlihat sangat cantik.. " Puji veronica.
" Kalian juga sangat cantik, terutama yang saat ini berulang tahun, selamat ya.." Ucapku dengan senyum cerah.
Veronica menggunakan dress berwarna ungu muda, sedangkan hinata berwarna kuning cerah.
Aku masuk bersama mereka berdua, dan melihat 4 pangeran yang bersama tuan putri nya, lalu seorang gadis yang tak ku sangka bisa berpenampilan feminim.
Gadis itu melihat ke arah ku " Emily!! " Seru gadis itu lalu menghampiri ku.
" Apa kabar sera san? " Tanya ku.
" Baik.. Ayo kita bersama yang lain.. " Ajaknya lalu menarik ku ke antara mereka.
" Sera san, siapa dia? " Tanya kazuha melihat ke arahku.
Kedatangan ku menarik perhatian para pangeran dan tuan putri nya itu.
" Ah.. Aku belum pernah menceritakannya ya? " Tanya Shinichi kepada ran.
Ran memiringkan kepalanya.
" Dia ini teman ku yang hebat " Ucap sera tentang ku.
Aku tersenyum cerah ke arah mereka " Namaku Emily Afton, mungkin kalian tidak pernah mengetahui ku dari shinichi ataupun ibu dan ayahnya, tapi aku adalah sepupunya " Ucapku ramah.
Mereka terdiam sejenak karena kaget, terutama ran.
" Shinichi! Kenapa kau tak pernah menceritakan tentangnya?! " Seru ran.
" Yah.. Soalnya.. Kurasa tidak penting sih.. Hahah " Ucapnya.
" Yah.. Karena aku bukan benar benar sepupunya sih.. " Batinku dengan senyum paksa.
Setelah veronica memastikan kami semua berkumpul, veronica memulai pestanya.
Hakuba bersama Akako, kaito bersama Aoko, Shinichi bersama ran, dan heiji bersama kazuha, lalu aku pun melihat hinata bersama shikuro, aku tidak tahu kalau mereka itu pasangan.
Veronica menerima tamu yang datang bersama seorang lelaki di sampingnya, ku rasa itu kakak laki lakinya.
Sedangkan aku dan sera hanya memperhatikan mereka dari jauh.
" Emily, di mana pasangan mu? " Tanya Sera.
" Aku sih ga ada " Aku mengangkat pundak ku lalu menggeleng.
" He... Padahal kau gadis yang cantik " Ucapnya.
" Terimakasih atas pujiannya " Ucapku senang.
Ia pun tersenyum.
Lalu seorang lelaki datang menghampiriku dengan jas putih bergaris merah nya, aku tidak tahu siapa dia tapi dia cukup tampan, rambutnya coklat terang kemerahan seperti rambutku, dan matanya berwarna merah yang indah.
Ia mengulurkan tangannya kepadaku " Mau kah kau berpasangan dengan ku? " Tanya lelaki itu dengan suara lembut.
Tanpa sadar aku meraih tangannya lalu berdiri.
Ia tersenyum karena aku menerima tawarannya, pipinya terlihat merona tipis lalu mengajak ku ke tengah.
Aku melihat ke arah sera yang tersenyum senang melihatku, ia mengangguk dan menyuruhku pergi.
Shinichi POV
" Hei shinichi " Aku menengok ke arah ran yang memanggilku.
" Apa Emily san memiliki pasangan juga? " Tanya ran.
Aku melihat ke arah tatapan Ran yaitu ke arah Rika yang sedang bersama seorang lelaki.
" Siapa dia? Bukankah rika tidak memiliki pasangan? " Batin ku.
Aku melihat ke arah yang lain, sepertinya heiji dan yang lainnya pun bertanya tanya siapa itu, tapi yg lebih membuat kami bingung, Lelaki itu dan rika menjadi perhatian orang orang di pesta sekarang.
Rika POV
" Anu.. Boleh aku tahu namamu? " Tanya ku.
Lelaki itu tersenyum lalu mengusap tanganku lembut " Namaku Val " Jawabnya singkat.
" Ah.. Namaku Emily " Ucapku yang agak salah tingkah.
" Tapi.. Kenapa orang orang jadi melihat ke arah kita ya? " Tanya ku.
" Entahlah.. " Balasnya dengan senyum tenang.
Aku bertanya tanya siapa dia, namun tiba tiba veronica mendekati kami.
" Kakak! " Serunya.
" Kakak? " Aku memiringkan kepalaku.
Ia hanya tertawa kecil lalu menengok ke arah Veronica.
" Jangan ganggu Emily kak! " Serunya.
" Aku tidak mengganggunya, kan? "
" Tidak kok.. " Balasku.
Veronica diam lalu melihat tangan ku yang masih di pegang oleh Val.
" Oh... Paham aku.. " Ia memperlihatkan ekspresi senang namun meledek sambil menutup sedikit mulutnya.
" Eh? " Tanya ku.
Veronica menepuk pundak ku " Sepertinya kau di pilih oleh kakakku " Ucapnya.
Aku semakin bingung, sedangkan val hanya diam sambil tersenyum.
" Hoi.. Tunggu tunggu.. Maksudnya apa?! " Batin ku.