Become a Mother/Season 1&2/ E...

By KejoraTravis2505

1.4M 142K 4.3K

Jennie tidak tahu apa yang menimpanya kali ini, ketika dia tertabrak bus dia terbangun dan mendapati dirinya... More

prolog
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
pengumuman
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43 end
epilog
prolog Sequel
tokoh + teaser wattpad
part 1 season 2
part 2 season 2
part 3 season 2
part 4 season 2
part 5 season 2
part 6 season 2
part 7 season 2
part 8 season 2
part 9 season 2
part 10 season 2
part 11 season 2
part 12 season 2
part 13 season 2
part 14 season 2
part 15 season 2
part 16 season 2
part 17 season 2
part 18 season 2
part 19 season 2
part 20 season 2
part 23 season 2
part 24 season 2
epilog

part 21 season 2

1.9K 253 4
By KejoraTravis2505

Pulang kerumah pada sore hari, Youra disambut hangat oleh Jennie. Dia membawa Youra masuk kedalam rumah dan membersihkan badannya, memakai pakaian santai Youra turun kebawah, disana ada Jennie yang tengah menyiapkan makan malam.

"Halo ibu, ayah sama kakak mana?" Tanyanya, kebiasaannya menanyakan ayah dan kakaknya membuat Jennie terdiam, Youra sampai kapan kau akan menanyakan kakakmu yang sudah berpisah rumah batin Jennie.

"Ayah berada diruang kerjanya, sedangkan kakak apa kau lupa kakak sudah pergi ke kastil barunya." Ucap Jennie.

"Aah iya aku lupa kalau kakak sudah beristri heheh." Kekehnya.

Tak lama Taehyung datang, dia datang mencium kening Jennie dan kemudian mengacak ngacak rambut Youra.

"Ayaah kebiasaan banget sih!" Ucap Youra kesal.

"Sudahlah mari makan." Kata Jennie.

Mereka pun makan, disela sela memakan makanannga Youra pun berkata.

"Oh ya ayah, sekolah yang ayah daftarkan untukku itu sekolah apa?" Tanya Youra.

"Namanya sekolah Jijon, itu adalah sekolah elit rakyat biasa yang mempunyai penghasilan tinggi. Katanya sekolah itu adalah sekolah terbaik setelah sekolah kekaisaran dan perbatasan." Ucap Taehyung.

"Apa anak anaknya bisa menerimaku dengan baik?" Gumam Youra didengar oleh Jennie dan Jennie berkata.

"Dimanapun sekolahnya kamu harus jaga sikap kamu, hormati gurumu sayangi teman itulah tandanya kau murid budiman mengerti?."

"Baik ibu aku akan melakukan hal yang ibu katakan."

Selesai makan Youra pun pergi ke kamarnya, dia lagi lagi terduduk disandaran balkon. Kini dia memandang rembulan yang cerah, dia akan meninggalkan semuanya, kenapa tidak dari dulu saja, tapi otaknya pun juga sudah penuh memikirkan takdirnya sendiri.

Ia berharap Haruto membaca pesannya, karna setelah ini ia tak akan pernah bertemu dengan Haruto lagi.

Sedangkan Haruto saat ini juga sedang melihat rembulan yang sama dengan Youra, dia kembali tersenyum tak sabar ingin bertemu Youra dan menjadikan Youra sebagai kekasihnya.

Keduanya sama sama merasakan candu melihat purnama yang indah diatas sana, yang satu merasakan kebahagiaan sedangkan yang satu merasakan kehilangan. Fakta yang ada didepan mereka belum diketahui sampai sekarang, Haruto berharap Youra mendengarkan semua ucapannya dihatinya.

Sedangkan Youra berharap Haruto mendengarkan permintaan maafnya karna memutuskan untuk tidak ikut campur lagi, dia sudah bahagia ketika Haruto mengatakan kalau dia juga mencintai Youra.

Benar mereka sama sama berharap, tidak ada yang tahu kalau sebenarnya harapan mereka terbang bersamaan dengan angin yang menghembuskan rambut mereka. Sungguh penggambaran yang romantis, Haruto pun berjalan kearah meja belajarnya. Dia mengambil sebuah buket bunga daisy, dan dia berencana memberikannya kepada Youra.

Sambil membayangkannya saja Haruto sudah sangat tidak sabar, ia benar benar ingin bertemu dengan Youra ia tak tahu kalau besok Youra tak ada lagi disekolahnya.

Benar saja keesokan harinya Youra berangkat menggunakan seragam baru, seragam ini sama dengan anak lain tak membedakan kelasnya sehingga Youra senang karna bahannya pun juga sangat enak dipakai.

"Ibu Youra berangkat yah." Ucap Youra kepada Jennie, dia pamit agar Jennie mendoakannya dihari pertama ia sekolah disekolah biasa. Bukan sekolah khusus bangsawan, ia juga tak sabar menantikannya.

"Hati hati dijalan, dan jangan lupa pesan ibu."

"Iya tau kok, nanti kalau kak Yeonjun datang bilang yah jangan marah marah." Kata Youra meledek, kemarin Taehyung menceritakan kejadian dimana Youra koma, itu membuat Yeonjun marah marah karna tidak dineritahukan lebih awal, Taehyung pun dengan santai berkata kalau Youra pindah sekolah, Yeonjun pun ngotot ingin datang ke kastil dan tentu itu diperbolehkan.

"Udah siap semua? Ayo berangkat." Kata Taehyung kepada Youra, ia juga ada pekerjaan dikantor dan istana, yaah walau dia tidak ingin keistana tetapi karna ini sudah tugas ia tak bisa menyangkalnya.

"Udah ayah, ibu Youra berangkat."

Taehyung mencium kening Jennie dan masuk kedalam mobil bersama dengan Youra, mereka masuk kedalam bangku belakang dimana akan disupir oleh bawahan Taehyung.

"Kamu baik baik disekolah, jangan buat masalah lagi hm?" Kata Taehyung ketika sudah sampai disekolah Youra, tentu itu semua mendapatkan tatapan tak percaya dari semua siswa, bagaimana bisa ternyata siswa baru yang dimaksud itu adalah anak dari Jendral yanh melegendaris itu.

"Iya ayah, ayah hati hati yah dijalan." Kata Youra, Taehyung mencium kening putrinya dan mengangguk sebelum akhirnya menyuruhnya masuk.

Disetiap jalan Youra dipandang kagum oleh para siswa, kecantikannya yang tidak biasa bahkan sudah membuatnya terkenal. Banyak juga yang menatapnya dengan sinis, kepala sekolah menunjukkan kelasnya, dimana kelas ini adalah kelas terbaik, Youra mengenalkan dirinya tetapi tak ada satupun yang menyauti. Mereka semua diam. 3 gerombolan siswi menatap Youra dengan sinis.

Kemudian Youra disuruh duduk disamping seorang lelaki yang sangat dingin, ia bahkan tak tertarik ketika Youra mengajaknya berbicara, dan namanya adalah Jisung.

Youea tersenyum ketika Jisung menjawabnya, setidaknya dia menyauti batin Youra.

Waktu jam makan siang sangat berbeda dengan sekolah kekaisaran, mereka memakan makanan sehat yang sudah disediakan oleh pihak sekolah. Youra yang menyapa anak kelasnya pun mendapatkan perlakuan tak begitu baik.

"Permisi, apa aku boleh duduk disini?" Tanya Youra.

"Maaf, sudah penuh silahkan yang lain." Katanya.

"Yaudah gak papa terimakasih."

Melihat itu mereka kembali bergunjing Youra sudah terbiasa dengan hal itu, ia duduk sendirian sebelum akhirnya seseorang berkacamata dengan kepang dua berbicara kepadanya menggunakan nada yang gagap.

"Ha haa hay, b b b boleh g g gak aku d du duduk disini?" Tanyanya takut takut, siswa yang menatap Youra dengan sinis tertawa, mereka mengira gadis itu pasti akan ditolak oleh Youra dengan tak baik, tetapi berbeda dari kenyataan Youra malah tersenyum dan berkata.

"Ya tentu silahkan." Kata Youra mempersilahkan gadis itu untuk duduk, gadis itu tersenyum dan duduk didepan Youra. Membuat para gadis gadis yang mencibir kini benar benar terdiam.

"Namaku Youra, kalau namamu siapa?" Tanya Youra.

"Namaku Winter." Katanya lancar.

"Waah namamu indah banget kaya musim." Ucap Youra, keduanya akrab dengan seketika.

Berbeda dengan Youra yang mendapatkan teman, kini Haruto menatap bekal dengan note itu. Dia sudah membawa bunga daisy untuk ia berikan kepada Youra tetapi Youra sama sekali belum datang, padahal ia sengaja telat agar Youra marah dan ketika dia marah ia akan memberikan bunga itu untuk Youra.

Membaca note itu, ia begitu terkejut. Jadi Youra sudah tidak bersekolah disini, ingatannya menjerumus pada kejadian dimana Wonyoung melakukan hal yang sangat keji sampai Haruto bahkan akan kehilangan Youra.

Dengan tergesa gesa Haruto pergi dari sana, ia pun bergegas menuju kelas Junghwan ingin menanyakan langsung kepada Junghwan perihal Youra.

Sesampai didepan kelas Junghwan keluar dari kelasnya, sangat bertepatan dengan Haruto yang baru saja sampai.

"Junghwan!" Teriak Haruto, sementara Junghwan hanya menatapnya dengan datar.

"Tolong katakan dimana Youra!?" Teriak Haruto, para siswa kelas 10 proxima sampai menganga melihat hal itu. Putra mahkota yang dikenal dingin bahkan sampai melakukan hal yang sangat tidak masuk akal demi Youra.

"Apa perlu aku mengatakan padamu?" Datar Junghwan.

"Tolong katakan Junghwan dimana Youra!" Teriak Haruto lagi.

"Aku tidak akan mengatakannya kepadamu!" Kini Junghwanlah yang meledak karna marah. Ia kembali berkata.

"Emang kamu gak ingat! Karna kamu Youra koma! Karna kamu Youra jatuh kedalam kolam! Dan masih banyak lagi hal yang terjadi cuman gara gara kamu! Jadi tolong! Jauhi dia!" Teriak Junghwan marah, Haruto perlahan menundukan kepalanya, dia tak bisa jauh dari Youra.

"Aku tidak bisa." Lirih Haruto.

"Jangan bermimpi! Aku tidak akan membiarkanmu menemui Youra bahkan lima meter jauhmu dan Youra." Junghwan pergi dari sana, semua orang begitu terkejut karna melihat Junghwan yang begitu tak sopan kepada putra mahkota.

"Kau mungkin bisa berusaha menjauhkanku dan Youra, tapi tidak ada yang tahu kalau kami bahkan tak bisa terpisahkan karna hal itu." Junghwan sampai berhenti karna mendengar hal itu, ia membeku. Hingga lagi lagi Haruto berkata.

"Ada sesuatu yang pernah kita alami bahkan lebih sulit dibandingkan ini!"

Haruto pergi dari sana, ia kemudian memberikan perintah agar mencari gadisnya bersekolah dimana kepada para tentara bayangan, saat ia melewatu lorong disana Hyunjin berdiri sambil menyendehkan dirinya ditembok.

"Kau ingin mencari Youra yah?" Tanya Hyunjin ketika Haruto melewatinya, persetan dengan bahasa formal kini Hyunjin ingin mengatakan hal yang penting kepada Haruto.

"Apa kau tau dimana Youra?" Tanya Haruto pada Hyunjin.

"Aku pun juga tak tahu, tapi aku ingin berkata satu hal padamu." Ucap Hyunjin.

"Apa?" Tanya Haruto.

"Kemarin aku mengungkapkan perasaanku padanya." Hal itu membiat Haruto terkejut, namun Hyunjin kembali melanjutkan perkataannya.

"Dia menolakku, karna dia menyukai orang lain, dan orang lain itu adalah kamu. Aku hanya ingin berkata kalau kau harus menjaganya, tolong jaga dia untukku." Ucap Hyunjin.

"Aku bahkan belum tau kalau dia mencintaiku atau tidak." Ucap Haruto.

"Dia mencintaimu, aku dapat melihatnya dari tatapannya." Kaya Hyunjin.

Dia pun berjalan meninggalkan Haruto dengan segala keterkejutan dan rasa kecewa karna Youra kini telah pergi dan ia tak tahu Youra berada dimana.

Beberapa hari ini Youra akrab dengan Winter, mereka melakukan hal berdua karna kebetulan mereka satu kelas. Dan semua itu tak luput dari celaan dan bullyan dari teman teman kelas, mereka diam ketika dibully karna kenyataannya mereka tidak melakukan hal yang mereka tuduh.

"Youra, kamu harus hati hati sama Jisung." Ucap Winter.

"Hah, emang ada apa sama Jisung?" Bingung Youra.

"A a aku dengar katanya dia ikut kaya semacam organisasi gelap gitu." Ucap Winter.

"Beneran?!" Kaget Youra.

"Rumornya sih gitu, tapi aku juga belum tau."

"Kalau belum tau kebenarannya kamu jangan nuduh dulu, siapa tau Jisung tak seperti apa yang dirumorkan." Kata Youra.

Tiba tiba saja Jisung keluar dari persembunyiaannya, dia mendengar semuanya dan menatap datar Youra dengan tajam begitupun dengan Winter. Sebelum akhirnya berjalan meninggalkan mereka keluar dari taman itu, karna saat ini Youra dan juga Winter sedang berada di taman sekolah tepatnya dinawah pohon, Jisung keluar dari balik pohon membuat mereka menjadi sangat waswas.

Berbeda dengan Haruto saat ini sedang membelah jalanan raya kota kekaisaran, dia akan mencari dimana Youra. Setiap jam kosong atau setiap kegiatan, tapi berbeda dengan hari ini karna hari ini ia dipanggil oleh ibunya berkata kalau neneknya pergi entah kemana dan hanya membawa pengawal pribadinya saja, tentu Haruto harus mencarinya.

Menjelang siang sekolah Youra dipulangkan, Youra pun berpamitan dengan Winter. Ia menunggu di sebuah gang, disana ada seorang siswa yang sedang memerahi nenek nenek, membuat Youra mengernyit heran. Karna mereka adalah teman kelasnya.

Dia mendekat ketika tangan dari teman kelasnya itu ingin menampar sang nenek, dia langsung mencegahnya, dengan tatapan tajam dia memandang teman sekelas yang selalu membully Winter dan dirinya.

Melepaskan genggamannya, Youra malah membantu nenek nenek berbaju lusuh itu dan membantunta berdiri.

"Jangan jadi sok jagoan mentang mentang kamu adalah seorang yang kaya raya!" Teriak teman sekelas bernama Yuki.

"Benar! Kamu pikir kamu siapa!? Kamu cuman gadis sombong yang seperti pengecut!" Teriak teman yang lainnya.

Bebersa dengan Youra dia malah menanyakan keadaan nenek itu.

"Nenek tidak apa apa, apa ada yang sakit?" Tanya Youra.

"Tidak apa apa nak." Kata nenek itu.

"Heh!" Kata Yuki mendorong bahu Youra, Yourapun menghadap kearah mereka dan berkata.

"Kalian ini sebenarnya kenapa sih? Nggak disini gak dikelas kalian selalu mengumpat. Dan sekarang kalian bahkan mau menampar seorang nenek yang tidak tahu apa apa." Kata Youra.

"Nenek itu udah ngehancurin handphoneku, ini adalah handphone yang aku inginkan sejak lama, tetapi dia malah menghancurkannya." Ucap Yuki.

"Coba aku liat handphonemu." Kata Youra, dengan ragu ragu Yuki memberikannya kepada Youra, kemudian Youra pun tersenyum ini adalah handphone bermerek Vj, itu artinya Handphone ini adalah buatan dari perusahaan ayah dan kakaknya.

"Aku yang akan menggantinya, ini kau bisa datang kesini, aku akan menunggu kalian datang." Ucapnya memberikan sebuah alamat pusat perbelanjaan, mereka yang sebenarnya hanya tau kalau Youra hanya sekedar anak bangsawan mereka tak tahu kalau Youra adalah anak dari jendral Taehyung.

Mereka pun menerimanya, dan mereka menatap Youra dengan tatapan tak percaya. Karna Youra tersenyum manis kepada mereka bahkan tak membentak dia malah mengatakannya dengan nada yang biasa.

"Terimakasih." Ucap mereka sebelum pergi dari sana, Youra tersenyum dan kemudian berteriak.

"Mari bermain bersama! Aku akan menanti kalian!" Teriaknya membuat mereka semua tersenyum simpul, Youra berharap mereka mau menerima pertemanannya, dia tersenyum kearah nenek itu, sedangkan sang nenek menatapnya dengan tatapan lembut.

"Mari nek, biar saya antarkan ngomong ngomong tempat tinggal nenek ada dimana?" Tanyanya sopan.

"Tidak perlu nak, kau boleh pergi sekarang sepertinya pengawal rumahmu sudah mencarimu." Ucap sang nenek melihat seorang butler yang sepertinya mencari tuannya.

"Tidak apa apa, Dereck masih bisa menungguku, atau bagaimana kalau nenek ikut aku dengan mobil." Kata Youra semangat.

"Tidak perlu." Sang nenek pun mengeluarkan sesuatu dari saku baju lusuhnya, sebuah cincin emas dengan berlian warna biru. Youra yang sedang murung pun dipegang jarinya oleh sang nenek kemudian dipasangkan cincin itu.

"Eh ini untuk apa nek? Gak usah saya ikhlas menolong nenek kok." Ucap Youra namun sang nenek malah tersenyum, dia berkata.

"Kalau kau ingin mengembalikan ini, kembalikanlah ke tempat tinggal ini, ini alamatnya." Kata sang nenek memberikan sebuah kertas bertuliskan jalan.

Sebelum akhirnya sang nenek pergi meninggalkan Youra yang berulang kali menolak karna memang benar ia ikhlas menolong sang nenek.

Namun hal itu dicegat oleh Dereck si sopir milik Youra, Yourapun pasrah besok hari minggu ia akan mengembalikannya kepada sang nenek.

Haruto sampai ditempat lokasi dimana tadi ada sinyal dari seorang pengawal yang mengatakan kalau neneknya ibu suri Sandara sedang berjalan jalan disekitar gang sekolah, sesampai disana ia melihat neneknya yang sedang membereskan rambutnya ingin pergi menggunakan mobil.

"Nenek, yaampun nenek pergi kemana saja!" Kata Haruto sangat khawatir.

"Nenek tidak apa apa nak, nenek hanya uhuk." Sandara terbatuk membuat Haruto sangat panik karna Sandara mulai lunglai sampai kesadarannya hilang.

"Nek, nenek banguun! Yaampun cepat siapkan mobil!" Mereka pun kembali ke istana dan nenek Sandar dinyatakan koma karna penyakitnya.

Haruto menjadi tambah sedih, Youra saja masih belum ketemu, kalau dia pergu kekediaman jendral ia bisa ketahuan karna memang sudah ketahuan saat itu oleh Taehyung sendiri.

Ia hanya bisa pasrah, kalau misalkan Youra dan dirinya memang berjodoh pasti mereka akan bertemu.

Malam harinya Youra meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk mengunjungi tempat pembelajaan milik keluarganya.

Dia pun datang kesana dan menunggu teman sekelasnya untuk datang dipintu masuk, Taehyung sampai mengatakan kedatangan Youra kepada meneger disana. Kemudian Youra berkata kalau ia ingin menikmati waktu tanpa adanya orang yang mengikuti dan mengawalnya sang meneger pun menganggukinya. Dan akan berpura pura tak tahu kalau putri dari pemilik pusat pembelanjaan itu ada disini.

Tak beberapa lama kemudian Yuki dan kedua temannya datang, mereka begitu tekerjut karna Youra bahkan memakai pakaian yang sangat simple, seperti baju yang mereka gunakan.

"Kalian sudah datang, mari kita berkeliling." Kata mereka namun mereka hanya terdiam kemudian berkata.

"Kenapa kamu menerima kami dengan senyum seperti itu, bukankah kamu gak mau temanan sama kami." Ucap Yuki.

"Kata siapa?" Bingung Youra, perasaan ia mendekati mereka terlebih dahulu mengapa mereka malah beranggapan kalau ia tak mau berteman dengannya.

"Kau hanya ingin berteman dengan Winter, Winter sendiri yang berkata kalau kau hanya ingin bermain dengan orang kaya seperti dirinya." Ucap Yuki, memang Yuki dan teman temannya termasuk orang biasa dengan penghasilan yang lebih, sebenarnya Youra tidak tahu kalau Winter adalah salah satu orang yang kaya.

"Apa! Aku tidak pernah mengatakan seperti itu, justru aku tidak tahu kalau kalian tidak mau berteman denganku karna hal itu, aku pikir kalian membenciku." Bantah Youra.

"Kami bertiga sama sekali tidak membencimu, kami hanya merasa kau tak mau menerima kami dan hanya menerima Winter sebagai sahabatmu saja. Dia kan orang terkaya disekolah kita." Ucap gadis disebelah Yuki bernama Hana.

"Benar  kami tidak membencimu, kami malah sebenarnya malah tidak suka dengan Yuki kau masih barus sehingga kau belum tau sifatnya." Ucap Varely.

"Kalian tidak boleh seperti itu, Winter baik kok. Dia memperlakukanku dengan baik." Ucap Youra.

"Kau masih baru, sehingga kau belum tau." Katanya.

"Apa yang belum aku tahu." Gumam Youra.

"Kami akan memberitahukanmu." Kata Yuki dia hendak membuka semuanya.

"Apa? Jangan deh lebih baik kita masuk yuk."

Youra pun menggandeng tangan mereka, mereka sampai terkejut karna hal itu tetapi mereka tersenyum dan kemudian bermain bersama, saat akan membeli handphone baru untuk Yuki, Yuki malah berkata.

"Aku akan membelinya sendiri, kau tidak perlu membelinya, aku tidak enak padamu." Kata Yuki.

"Tidak apa apa aku juga senang bisa menghabiskan waktu bersama dengan kalian, bagaimana kalu habis ini kita pergi makan." Tawar Youra diangguki oleh ketiganya, pandangan mereka terhadap Youra berubah, kini Youra malah kepikiran dengan perkataan mereka tentang Winter, apa yang sebenarnya mereka ingin Youra tau, benar saja saat makan Yuki mengatakan segalanya.

"Ada rumor yang mengatakan kalau keluarga Winter adalah kelompok organisasi pembunuh, mereka membunuh tanpa pandang bulu, kau jangan melihat dari sisi penampilannya saja Youra, walau dia terlihat cupu menggunakan kacamata dia bahkan lebih sadis jika ingin balas dendam." Ucap Yuki.

Mereka menunjukkan suatu video dimana ada kasus seorang siswa mengalami patah kaki karna ulah Winter, awalnya Youra tak percaya tetapi ketika cctv. Benar dari cctvnya saja sudah ada kejanggalan ketika Winter masuk kedalam kamar mandi setelah salah seorang siswi masuk.

"Bagaimana kalian bisa mendapatkan rekaman itu?" Tanya Youra.

Mereka pun dengan sangat terpaksa memberikan sebuah kartu pada Youra, disana tertulis bahwa mereka adalah organisasi yang dikelola oleh paman Jungkook yang berisikan agen agen rahasia berskala tak jauh besar dari tentara bayangan dan orang orang yang memiliki kemampuan kemampuan yang baik.

"Kalian bergabung bersama organisasi Jl club?" Ucap Youra tak percaya, dia memastikan kartu itu sangat mirip dengan milik Jake anak dari paman Jungkook dan juga bibi Lisa.

"Kami termasuk anggota paling muda karna kami bisa kegiatan fisik." Ucap Yuki.

"Tapi kenapa kalian selalu membully Winter dan aku."

"Kami ingin tahu apakah Winter juga akan melakukan hal yang sama dengan kami, pada siswi itu itu sebabnya kami marah kepadanya dan selalu membullynya."

"Lalu kenapa kalian juga membully nenek nenek itu?!" Tanya Youra.

"Ada rahasia yang akan diketahui olehmu jika kau mengembalikan cincin itu." Ucap Hana kepada Youra, dan Youra melihat cincin yang ada ditangannya.

"Kau tahu, Winter dan beberapa siswi lain juga melihatnya, tetapi tak ada yang menolong. Hanya kau yang menolong nenek itu." Ucap Yuki.

"Aku sama sekali tidak mengerti mengapa, tetapi kau harus berhati hati Youra." Kata valery.

Dan Youra hanya bisa diam, semua bukti tentang Winter juga telah diketahui olehnya sekarang dia jadi ragu mau mempercayai Winter atau tidak.

Hari Minggupun tiba, saat ini Youra membantu Jennie menyiapkan kue, Youra bercerita kepada Jennie tentang seorang nenek yang ia tolong, karna ia berniat mengembalikan cincin itu, Jennie memberikan saran agar Youra juga membawa kue untuk sang nenek.

"Ini aneh ya bu, bagaimana bisa nenek itu memberikan barang berharga padaku sementara dia seperti orang yang kurang?" Tanya Youra pada Jennie, Jennie tersenyum mengambil keranjanh dilemari dan berkata.

"Biasanya orang yang seperti itu adalah orang yang sangat dermawan walau dia kurang, kau harus mengembalikannya dan bicara kalau yang kau lakukan padanya itu ikhlas." Ucap Jennie.

"Aku akan melakukannya, oh ya ibu juga akan keistana kan? Ibu akan memberikan makanan untuk ayah kan?" Tanya Youra.

"Benar, ibu akan datang bersama Yeji nanti, dia sudah bisa berjalan menggunakan tongkat ibu berniat membawa makan siang dan makan bersama di ruang kerja ayahmu di istana." Ucap Jennie.

"Irinya."

"Kau juga bisa ikut kalau kau mau dek." Ucap seseorang yang ternyata itu adalah Yeji dia berjalan menggunakan tongkat, Youra langsung memeluknya dan membantunya berjalan.

"Waah kakak ipar sudah bisa berjalan, kapan akan kiranya aku bisa mempunyai keponakan yah?" Tanya Youra, Jennie hanya terkekeh kemudian mengambil kursi untuk Yeji.

"Jangan terlalu terburu buru, mereka kan masih pasangan baru." Kata Jennie.

"Benar kata ibu, kau ini tidak sabar." Ucap Yeji.

Keduanya terkekeh, karna Youra mengerecutkan bibirnya saking tak mau diledek.

"Apa kau tidak mau ikut dengan kita?" Tanya Yeji.

"Sepertinya kapan kapan saja aku ikut, ada sesuatu yang harus aku selesaikan dulu." Ucap Youra.

Jenniepun memberikan keranjang itu kepada Youra.

"Didalam sini ada beberapa pai dan juga kue, ada beberapa buah juga kau akan memberikannya kepada nenek itu." Kata Jennie.

"Ok,ok. Kalau begitu Youra berangkat terlebih dulu ya bu byee!" Yourapun pergi, dia memakai pakaian yang sopan dan kemudian meminta Dereck itu mengantarnya.

"Dereck tolong antar aku ke alamat ini yah." Ucap Youra.

"Baik nona muda." Ucapnya sempat heran namun ia mengira mungkin nona mudanya menggantikan nyonya rumah dan menantu mungkin.

Disepanjang perjalanan Youra memainkan handphonenya, dia masih memberi kabar kepada Zoa dan yang lain. Mereka berkata ingin mengunjungi kediaman Jendral untuk menginap bersama, dan Youra pun menyetujuinya. Karna beberapa hari kedepan sekolahnya pun juga sedang tidak terlalu sibuk. Tinggal meminta izin kepada ayahnya saja, dan semuanya akan disetujui, selain itu Junghwan juga berkata kalau ia ingin menginap juga, dia ingin menginap bersama dengan Junkyu dan Jake. Youra menyutujui hal itu.

Sesampai disana, Youra sangat terkejut. Apa mungkin Dereck salah alamat mengapa dia malah diantar ke istana kekaisaran.

"Dereck, kenapa kau malah mengantarku ke istana kekaisaran?" Tanya Youra.

"Tapi nona, alamat yang anda berikan kepada saya adalah alamat jalan istana." Ucap Dereck tak bohong.

"Tapi itu tidak mungkin." Kata Youra, dan kemudian salah satu penjaga gerbang menanyakan kartu identitas izin untuk memasuki istana.

"Nona apa anda membawa kartu izin?" Tanya Dereck.

"Apa? Tentu saja aku tidak membawanya, kau bercanda atau bagaimana?!" Paniknya, dia bingung sebenarnya apa yang terjadi, karna sangat terpaksa dia pun menunjukkan cincin berlian biru itu kepada petugas.

"Saya tidak membawa tanda pengenal, tetapi saya membawa barang ini, saya ingin tau siapa pemiliknya dan ingin mengembalikannya."

Melihat cincin yang merupakan cincin sangat berarti membuay para pengawal itu secara khusus membawa Youra. Youra sampai bingung, karna dipintu masuk para pengawal ada didepan dan dibelakangnya mengawal entah pergi kemana.

"Lewat sini tuan putri." Youra mengernyit heran ketika salah satu pengawal malah memanggilnya dengan sebutan tuan putri.

Ia berjalan menggunakan lift, sampai di lift dia sampai di ballroom dan kemudian menaiki tangga untuk kelantai atas. Dilorong lantai atas, disana ia melihat sosok itu lagi, benar.

"Youra." Panggil orang itu membuat Youra malah menundukan kepalanya, ia lupa kalau istana adalah tempat dimana Haruto berada. Dia sama sekali tidak tau kalau hal ini akan terjadi padanya.

Haruto membeku, begitupun Youra para pengawal sampai berhenti kemudian pergi meninggalkan mereka berdua. Youra yang ingin mencegah pengawal itu tak bisa.

Haruto perlahan lahan mendekat, Youra masih merasa bersalah karna tidak memberitahukan kepada Haruto kalau dia pergi.

Ia sebenarnya sudah ikhlas jika Haruto mencintai Wonyoung, namun tanpa disangka Haruto malah menangkup kedua pipi Youra, entah kenapa air matanya mengalir masa masa Youra koma masih teringat dibenaknya. Youra yang melihat hal itu juga masih mengingat bagaimana Haruto mencegahnya pada alam bawah sadarnya.

Tanpa disangka Haruto malah membawa Youra kedalam pelukannya, sangat erat sampai Youra bahkan tak tau mengapa Haruto seperti itu.

"Kenapa kau pergi!? Kalau kau mau menjauh bukan seperti itu caranya! Kau bisa langsung memintaku menjauh! Aku akan menjauh sejauh jauhnya darimu! Tapi kau tidak tahu! Aku tak sanggup berpisah darimu! Semua ini sangat memuakkan! Aku membenci takdir yang terus mengombang ambingkan perasaan kita! Aku mohon setidaknya kau dengarkan aku!" Ucapnya, Youra dapat merasakan dengan jelas tubuh Haruto yang bergetar.

"Kak." Panggil Youra membuat Haruto tersadar, ia melepaskan pelukannya dan kemudian membalikan wajahnya pipinya sudah tersipu karna hal itu.

"Kakak apa kabar?" Tanya Youra dengan senyum.

"Aku baik, kamu sendiri kenapa disini?" Tanya Haruto.

"Aku gak tau, aku menunjukkan cincin ini kepada para pengawal, dan para pengawal malah mengawalku sampai kesini."

Melihat cincin yang digunakan Youra, Haruto terkejut, bagimana bisa cincin milik neneknya ada di Youra.

"Ikut aku." Kata Haruto.

Yourapun mengikuti Haruto, dia dari belakang dan kemudian protes.

"Kak, jangan terlalu cepat, kaki Youra kan pendek." Ucap Youra.

"Apa maksudmu, ini sudah standar." Kata Haruto.

"Bagi kakak yang kakinya seperti jerapah itu mudah, tetapi Youra kan tidak seperti kakak." Kata Youra.

Harutopun akhirnya menyejajarkan lajunya, Youra sampai terkekeh karna itu.

"Kakak gak nyadar yah kalau kakak tinggi." Ucap Youra.

"Kamu yang terlalu pendek." Ledek Haruto.

"Aku pendek tetapi punya point penting, kakak kan enggak." Kata Youra.

"Maksudmu apa? Apa aku gak ganteng, asalkan kamu tahu para siswi berjejer untuk menjadi kekasihku." Sombong Haruto.

Youra menatap datar Haruto dan mempercepat lajunya.

"Heh, emang kamu tau dimana tempatnya?!" Protes Haruto.

"Hehehe enggak."

"Hehehe enggak." Ucap Haruto sambil meledek.

"Ayo." Ajaknya lagi.

Sesampai disebuah kamar kini Youra begitu dikejutkan, situasi apa ini? Mengapa kaisar dan permaisuri serta nenek itu berada diruang yang sama, mengapa ada apa ini?

Tiba tiba saja nenek itu terbangun, ia melihat Youra dan memberi tanda kepadanya agar mendekat.

"Kau adalah gadis baik hati yang pernah kulihat." Kata nenek itu.

"Nek sebenarnya ini ada apa yah?" Bingung Youra pasalnya sekarang setelah memberi salam kepada Jihyo dan Hanbin nenek itu baru ia ketahui ternyata adalah seorang ibu suri.

"Kau baik hati, apa kau akan memberikan permintaan terakhir dari wanita tua ini?" Tanyanya.

Hanbin, Jihyo dan Haruto sama sama berkata.

"Apa yang ibu/ nenek katakan!?" Teriak mereka.

"Ibu harus bisa bertahan, ibu tidak boleh meninggalkan Hanbin terlebih dahulu." Ucap Hanbin.

"Benar nenek katanya mau lihat Haruto dewasa, nenek harus bisa bertahan sampai masa itu." Kata Haruto.

"Nak, nenek tidak bisa bertahan karna nenek tahu kalau ini semua akan segera berakhir, jadi nenek meminta sesuatu kepadamu dan gadis ini." Ucap Sandara.

Lagi ia bertanya.

"Siapa namamu nak?" Tanyanya.

"Ellagross Youra nek, namaku Youra." Kata Youra, tentu saja Hanbin dan lain sudah tau kalau Youra adalah anak dari Jendral, namun Sandara belum tahu mengenai hal ini.

"Nama yang indah, bisakah kau meminta ayahmu dan ibumu untuk datang kesini?" Kata Sandara, karna ia yakin kalau orang tua Youra tak mungkin bisa menolak, lagipun jika seperti ini Hanbin tak akan menyetujui permintaannya.

"Ada apa yah? Kenapa yang mulia ibu suri memanggil ayah saya?" Tanya Youra bingung.

"Ada sesuatu yang harus aku minta padanya."

"Baiklah saya akan menelponnya."

Yourapun mengambil handphonenya, dia kemudian menelpon  Taehyung, Taehyung sangat terkejut mendengar hal itu. Ia segera datang ke kamae ibu suri. Dan benar saja Youra berada disana tengah duduk disamping tempat tidur permaisuri.

"Ternyata ayahmu adalah Taehyung, pantas saja peringaimu sangat mirip dengan ibumu." Kata ibu suri, sedangkan Taehyung dia langsung bertanya kepada ibu suri.

"Mengapa anda memanggil anak saya kesini yang mulia?" Tanya Taehyung, dia masih marah kepada Haruto karna kejadian itu, walau sebenarnya ia tak bisa marah karna Haruto tak salah, ia hanya khawatir.

"Aku ingin meminta sesuatu padamu, ini adalah permintaanku yang terakhir apa kau bisa memberikannya kepadaku?"

"Saya akan membantu semampu saya." Ucap Taehyung.

"Aku ingin menjodohkan Putra mahkota dengan putrimu Youra." Kata Permaisuri, semua yang ada disana membulatkan matanya tak percaya, walau Haruto senang ia tak bisa berkutik karna pasti Jendral Taehyung tak akan mengizinkannya.

"Saya harus meminta izin dari istri saya terlebih dahulu."

"Lalu tunggu apalagi panggil dia kesini." Selang beberapa lama, disini lah Jennie. Ia datang dengan perasaan yang sangat terkejut.

Bimbang tentu saja, tetapi melihat tatapan Youra kepada Haruto begitupun sebaliknya Jennie mengerti segalanya, ia sudah membaca gerak gerik mereka. Bahkan ketika Youra menyebut nama Haruto ketika ia baru bangun dari komanya. Taehyung memberi isyarat kalau dia tak setuju, mungkin karna takut Youra terluka lagi. Yeonjun bahkan sampai melarang Jennie ketika dia mendengar hal itu dari telpon milik ibunya. Dia tidak ingin adiknya menikah.

"Bukankah terlalu dini untuk sebuah pernikahan." Ucap Taehyung.

"Kau memang benar Jendral, tetapi aku ingin agar Youra menjadi tunangan putra mahkota, hanya itu. Lakukanlah pertunangan dan jika memang mereka tak dapat mencintai maka pisahkanlah mereka, tapi aku yakin karna mereka berdua bahkan sudah tau satu sama lain." Ucap ibu suri.

Jennie menghela nafas, disana Kaisar Hambin sudah menceramahi ibunya agar tak mengatakan hal seolah olah akan pergi. Jihyopun juga menenangkan suaminya itu.

"Saya menyetujui pertunangan ini." Kata Jennie.

Taehyung sampai terkejut karna hal itu, apa apaan Jennie? Kenapa dia menyetujui hal itu.

"Tunggu sebentar yang mulia, J kenapa kau tidak memikirkan hal ini terlebih dahulu." Bisik Taehyung.

"Kau tidak bisa menolak permintaan dari orang yang sudah kau anggap sebagai ibumu sendiri bukan?" Tanya Jennie, benar ibu suri menganggap Taehyung sebagai anaknya sendiri karna memang dia ditinggalkan oleh orangtuanya sedari kecil dan selalu ikut kakeknya ketika bekerja di istana sehingga ibu suri sudah seperti ibu bagi Taehyung.

"Kalau kaisar menyetujuinya akupun akan menyutujuinya." Kata Taehyung karna Jennie menatap Taehyung seperti mengingatkannya kepada suatu malam dimana baru saja Youra bangun. Disana Youra bangun memanggil nama Haruto sudah dipastikan ada sesuatu diantara mereka, alasan Wonyoung pun juga masuk akal karna mungkin dia cemburu dengan apa yang dilakukan putra mahkota pada Youra. Taehyung sadar kalau putrinya juga sudah dewasa.

Karna hal itu Sandara meminta Haruto untuk maju dan menggenggam tangannya, derta tangan Youra. Cincin yang Youra pakai pun dilepas dan Sandara menyuruh Haruto memasangnya, dengan tak menahan senyumnya Haruto memasangkan cincin itu, Hanbin sampai terharu ia tak bisa menyembunyikan tangisannya. Taehyung juga seperti itu, dia bahkan membalikan badannya hanya untuk menghapus air matanya.

Padahal dulu putrinya hanya mencintai lelaki ya dirinya seorang, kini ia malah dijodohkan.

"Aku senang, kalian harus melakukan pesta pertunangan yang indah dan megah." Ucap Sandara, lemah kembali tanda garis hijau lurus pada monitor membuat Hanbin tambah bersedih. Taehyung pun juga tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Upacara pemakaman Sandara pun dilakukan, dan wasiat terakhirnya akan diadakan setelah selesai, seluruh rakyat Quentia sangat kehilangan sekarang, semua kehilangan ibu negara mereka yang pernah berjasa, apalagi Hanbin dan keluarganya mereka sangat tabah dengan hal itu. Dengan catatan ini hanya akan menjadi upacara pertunangan saja, untuk pernikahannya akan dilaksanakan setelah Haruto dewasa dan dinobatkan menjadi seorang kaisar.

Continue Reading

You'll Also Like

36.5K 1.2K 23
[END] Cerita tentang seorang fans fanatik biasa yang berubah menjadi seseorang yang sangat berarti bagi bias impian nya, terjerat kedalam lika liku k...
2M 130K 78
[Belum Revisi] Ana ternyata benar-benar masuk ke dalam dunia novel yang ia pernah baca. Novel romantis yang menceritakan tentang perjalanan sang pem...
173K 8.4K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
202K 31K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...