CHANGE (Fedora Rodriguez, Dra...

By raradracomalfoy

4.3K 357 39

"Kau juga sama seperti dia kan? Beraninya kau menatapku seperti itu dasar darah lumpur!" Fedora mengepalkan... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Bukan Update
Part 5
Part 6
Part 7
Bukan Part
Part 8
Part 9
Pengumuman
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Hai
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Hai lagi
Part 38
:")
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45

Part 37

64 3 0
By raradracomalfoy

Setelah pertengkaran di perpustakaan, Fedora dan Harry menjadi tidak saling bicara.  Bahkan pada jam makan malam,  Fedora yang duduk di sebelah Ron dan kebetulan Harry juga berada di samping Ron, membuat Fedora buru-buru menghabiskan makanannya dan pergi meninggalkan aula pertemuan tanpa mengatakan sepatah kata apapun membuat Ron harus meneriakinya "KAU MAU KEMANA ?!" . Harry juga bersikap berbeda dari biasanya. Ia bahkan tak melirik Fedora sedikit pun, dan hanya diam sambil berfokus pada makan malamnya. 

Fedora segera melesak ke dalam asrama Gryffindor dan pergi ke dalam kamarnya.  Ia melepas jubah dan berganti pakaian seragam menjadi piyama dengan sedikit terburu-buru.  Lalu ia menjatuhkan diri di ranjangnya dengan posisi terlungkup.  Kedua tangannya menopang kepalanya. Saat ini ia sedang sendirian di dalam kamar,  membuat suasana tampak sunyi dan tenang.  Ia termenung sesaat. Posisi nyaman ini membuatnya hampir tertidur setelah 15 menit telah berlalu.  Hingga terdengar bunyi ketukan pintu kamarnya menggema ke seluruh ruangan dan membangunkannya.

TOK.TOK. TOK.

Fedora dengan malas beranjak dari tempat tidurnya dan segera menuju pintu kamar. Ia pun membukakan pintu dan saat pintu terbuka, terlihatlah dua anak laki-laki yang ia kenal sedang berdiri di depannya saat ini. 

"Fedora,  kau jadi ikut kami ke rumah Hagrid tidak? " tanya Ron.  Harry yang berada di belakang Ron hanya memandang Fedora datar.  Padahal ini adalah idenya Harry,   dan ia malah diam saja. Fedora melihat sekilas ke arah Harry dengan ekspresi yang juga sama datarnya dengan Harry. 

"Ah itu...  Maafkan aku, Ron.  Aku rasa aku tidak bisa ikut. Aku tengah mencari sobekan kertas tentang monster itu saat ini.  Sampai sekarang aku belum mendapatkannya" Fedora membuat alasan.  Namun Harry menyadari hal itu. 

"Kau bisa mencarinya nanti.  Sekarang ayo ikut kami pergi" kata Ron yang sudah hendak menarik tangan Fedora.

"Jangan memaksanya, Ron" kata Harry dengan cepat. Ron pun melepaskan genggamannya.

"Biarkan dia mencari kertas itu.  Kita pergi berdua saja" lanjutnya dengan nada yang terdengar sangat jengkel. Sementara Fedora hanya mampu menahan emosinya dan matanya terasa panas seakan hendak menangis.

"Kau ini kenapa sih?  Kalian ini kenapa sih?  Apa kalian baru saja bertengkar? " tanya Ron yang bingung dan jengkel dengan tingkah laku 2 temannya itu. 

"Kami tidak bertengkar,  hanya berdebat" celetuk Harry membuat Fedora melipat kedua tangannya di dada dan memutar mata karena tak suka dengan perkataan Harry saat ini.

"Apa yang sebenarnya terjadi sebelum ini?! " Ron mengacak pelan rambutnya.

"Tidak ada yang terjadi, Ron. Sekarang kalian pergilah ke rumah Hagrid sebelum semakin malam.  Kalian tak memerlukan aku hanya untuk menanyakan hal itu" suruh Fedora pelan. Ia hanya tak ingin keadaan menjadi semakin rumit. Ia ingin cepat-cepat menutup pintu kamarnya saat ini. Ron pun mengalah.

"Baiklah,  kalau begitu kami pergi dulu"

Mereka berdua pun segera pergi dari hadapan Fedora dengan menggunakan jubah penghilang.  Fedora menutup pintu kamarnya dengan sedikit kasar dan kembali ke ranjangnya.  Matanya mulai tak dapat menahan air matanya lagi. Hingga akhirnya cairan itu pun jatuh beberapa tetes.

Tok. Tok. Tok

Ketukan pintu kembali berbunyi,  membuat Fedora mau tidak mau kembali beranjak dari ranjangnya.  Ia menghapus sisa-sisa air matanya dan bergegas ke menuju pintu. 

Pintu pun terbuka dan terlihatlah seorang Oliver tengah berdiri di hadapan Fedora. Fedora yang tampilannya sedikit acak-acakan itu (rambut sedikit kusut,  terdapat sembab di area mata dan hidung memerah) hanya mampu tersenyum tipis dan menahan malu di hadapan Oliver. Oliver yang melihat keadaan Fedora yang berantakan itupun langsung memasang wajah khawatir.

"Kau...  Baik-baik saja? " tanya Oliver dengan nada khawatir.

"Aku baik-baik saja, aku baru saja bangun dari tidur" Fedora merapikan rambut dan jubahnya. Oliver tersenyum.

"Ayo ikut aku.  Aku akan membawamu ke suatu tempat" ajak Oliver. 

"Kemana? " tanya Fedora heran. 

"Yang pasti keluar dari asrama ini" kata Oliver santai.

"Bukankah kita tidak boleh keluar pada jam malam?  " tanya Fedora.

"Tenang saja,  kita akan ke sana tanpa diketahui siapapun" Oliver menarik Fedora keluar dari kamarnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hai..  Hai Hai :3

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 679K 93
[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP] "Ck! Gue bakal bikin lo nggak betah!" "Dan gue bakal tetep jagain lo." "Gue nggak bakal nurut sama lo, wlee!" ...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5M 287K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
991K 71.5K 37
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
6.4M 274K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...