Detective conan - Gadis Kecil...

By ShiroiNeko_5424

103K 16.3K 1.5K

Aku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini? Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kem... More

Bangun
Rasa Damai
Di curigai
Ketahuan deh~
Kantor Kepolisian Pusat
Pengeboman
Cafe Poirot
Gadis Penyelamat
Siapa?
Penyelidikan Rahasia
Anak yang merepotkan
Pembunuhan & Asuransi
Masa lalu
Dunia Baru
" Aku Pulang "
Tragedi Pesta Ulang tahun
Tersangka
Pembunuh Profesional
Detective & Police VS Assassin
Berbohong
Organisasi lain?
The Phantom Thief
Hitam VS Putih [ 1 ]
Hitam VS Putih [ 2 ]
Kaito Kid
Pembunuhan Keluarga
Detektif cilik
Kemarahan Rika
Kazoku
Valentine
Coklat
Undangan
Pasir putih
Gadis Desa
Dewa Kesuburan
Sakura Masa depan
Penyusupan
2 Orang dari Kepolisian
Pertarungan Di Bawah Purnama
Penyelamatan & Awal
Pertarungan
Pertarungan [ 2 ]
Sera Menghilang?!
Pertolongan Polisi
Berakhir Bahagia
Latihan
Lagu kesedihan
Remaja Misterius
- Code Name -
Absinth
Festival
Racun
Merpati nyasar
Jenguk
Sniper
Pesan Untuk Kakak
Mawar Yang Mekar
Tamu tak di undang
- Spesial chapter -
Mencari Berlian yang hilang
Pesta
Sedikit pengumuman
Pesta ( 2 )
Tak Sadar
waktu yang hampir tiba
Spesial Chapter [ 2 ]
Pelanggan yang mengganggu
Orang Asing
jalan jalan
Keinginannya
Keputusan
- ❀ -
- ❀❀ -
Pengorbanan Untuk Menghancurkan || S2
Sang Gadis Pembunuh ||S2
Pertemuan terakhir || S2
Vermouth ||s2
Pembunuh Bertopeng ||S2
Iblis yang mengharapkan Cahaya ||S2
Misi Rahasia Rekan || S2
Perasaan Lega Sementara|| S2
Bir || S2
Hari yang akan datang|| S2
Awal dari sebuah akhir ||S2
Saatnya Beraksi, Sang Merpati! ||S2
Berkumpul Kembali ||S2
vs Black Organization [ 1 ]
vs Black Organization [ 2 ]
- Berakhir -
Bonus Chapter // sekalian THR :v
Ekhem
Iblis Hitam - Val Arthur
Aku dan Gadis itu
{ Chivas }

Mencari berlian yang hilang [ 2 ]

844 138 9
By ShiroiNeko_5424


Melihat kami, Heiji menghampiri kami dengan senyumnya, lalu berjongkok di depan conan.

" Kudo.. Eh, maksudku conan. " Ucapnya salah nama.

" Kebiasaan dah " Batin ku.

Wajah conan yang di panggil " Kudo " Seakan mengatakan " Bodoh " Kepada heiji

" Memanggilku dari osaka, pasti ada sesuatu yang sangat penting bukan? " Tanya nya lalu mengusap usap kepala conan seperti mengusap kepala anak kecil.

Heiji terlihat sangat menikmatinya, namun ekspresi conan terlihat kesal, namun ia terima nasib.

" Itu benar " Ucap ran

" Sebenarnya.. "

---

" Pemerasan di telepon? " Ucap heiji, kami memutuskan untuk menjelaskan semuanya di dalam kereta.

" Ya, dia bilang suara orang itu kedengarannya mirip dengan mu, hattori " Balas ran.

" Makanya aku merasa aku pernah mendengar suara itu " Ucap conan, aku hanya mendengarkan mereka sambil bersandar di bahu conan karena sedikit malas.

" Tapi dia berbicara dengan cara yang berbeda, jadi conan kun tidak mengenalinya " Lanjutku dengan wajah datar.

Ran san mengacungkan jari telunjuknya " Jadi, alasan kami memanggilmu ke sini adalah.. "

" Untuk menemukan siapa orang yang suaranya mirip dengan ku " Lanjut heiji dengan wajah malas.

Lalu memalingkan wajahnya ke samping dan memejamkan matanya " Setelah itu, mencoba semua nomor yang mirip dengan nomor telepon kantor detektif itu "

Lalu membuka matanya " Kita akan bisa menduganya dari reaksi mereka "

Terlihat ekspresi jengkelnya yang lucu karena sebenarnya hanya suara nya lah yang di butuhkan.

" Begitulah, hattori hebat banget! " Puji Ran san dengan ekspresi tanpa merasa bersalah

" Kudo.. Ah! Tidak tidak! Conan, apa kamu berpikiran yang sama, kan? " Kebiasaan nya kambuh lagi dengan senyum paksa di wajahnya.

Conan menghela nafas " Aku telah menyusun daftar list nomor telepon, jadi sebaiknya kita cepat " Ucap conan.

" Anu.. Conan kun, aku sedikit mengantuk, bisa pinjam paha mu? " Tanya ku kepada kakak tercintah ku :v

" Eh? Oh, boleh kok " Jawabnya.

Tiba tiba heiji menatapku dengan tatapan aneh.

" Tapi,, siapa gadis kecil ini?? " Tanya heiji.

" Dia Hanasita " Ucap conan tanpa menjelaskan siapa aku.

" Dia teman conan, aku tidak pernah melihatnya, tapi sepertinya mereka sudah sangat akrab " Lanjut ran.

" Hee... " Heiji kembali menatapku.

Aku hanya membalas tatapannya dengan senyum lembut.

---
Sesampainya di kantor detektif mouri..

" Kita jangan membuang waktu.." Ucap heiji sambil memperhatikan daftar nomor di kertas yang ia pegang.

" Sebaiknya kamu serahkan aja ini pada aku dan anak ini, bagaimana? " Ujar heiji kepada ran.

" Baiklah, aku akan menyiapkan makan malam, jika ada sesuatu tinggal bilang saja.. " Balas Ran.

Lalu ran pun pergi untuk memasak.

" Lalu, bagaimana dengan mu, gadis kecil? " Tanya heiji.

" Apa kau mau pulang saja? Kau tampak lelah " Tanya Conan.

Aku duduk dengan tegap setelah ran san pergi.

" Kau tahu kan kak? Kalau ada kasus begini aku gak akan pergi begitu saja " Jawabku

" Benar juga, kau banget " - Conan.

Heiji tampak melihat ku dengan rasa bingung lalu melanjutkan pencarian dengan daftar itu.

" Neesan akan memasak makan malam? Ini benar benar agen detektif rumah tangga ya.. " Ucap heiji dengan wajah polosnya.

" hei, ini bukan waktunya untuk bercanda, ayo kita mulai! " Seru conan

Baiklah.

Kami pun mencoba nomor di daftar satu per satu dengan suara heiji untuk mencari orang yang tanggapannya mencurigakan terhadap suaranya yang mirip dengan suara pelaku.

Sampai petang pun tiba..

" Ya, ini Yuwatsume.."

" Ini aku " - heiji

" Anda! " Seru nya lewat telepon.

" Apa lagi yang kamu inginkan? Dasar pencuri licik! Aku sudah menyerahkan 10 juta yen, dan tidak menghubungi polisi seperti yang kita setujui, seharusnya kamu tidak ada lagi ada urusan dengan ku. " Lanjut nya.

" Ketemu " Gumam ku.

Heiji dan conan mengangguk sambil menatap satu sama lain.

" aku akan menelponmu lagi nanti " Ucap heiji lalu menutup teleponnya segera.

" Dapet kan " Ucap heiji dengan senyum nya.

" Menurut panggilan ini, ia sudah membayar uang dan menyelesaikan kesepakatan " Ucapku.

" Tapi dia menyebutnya seorang pencuri licik, apakah itu pencuri penakut? " Pikir heiji.

---
Skip
---

Kami sampai di sebuah hotel kecil di malam hari.

" Di sini kan? " Tanya heiji.

Aku dan conan mengangguk bersama.

Kami berjalan menaiki beberapa anak tangga, lalu melihat beberapa polisi keluar dari tempat itu dan berpapasan dengan kami.

" Eh? Itu kan inspektur nakamori? " Ucap Conan

" Kamu itu.. Yang tinggal di tempatnya mouri ya... " Ucap inspektur Nakamori.

" Kenapa anda mengunjungi yuwatsume san? " Tanya Heiji

" Siapa yuwatsume? " Tanya inspektur nakamori kembali.

" Kami sedang menyelidiki kasus penipuan " Lanjutnya.

---

" Pencuri perhiasan? " Kejut inspektur nakamori di dalam mobil.

" Ya, yuwatsume nama yang langka, bukan? " Balas conan.

" Setelah melihat di internet, kami akhirnya menemukan bahwa dia adalah pembuat perhiasan " Lanjut ku.

" Itu sebabnya, aku dan 2 anak ini berfikiran ini perampokan perhiasan, tapi kami belum yakin apa yang di lakukan penelpon gelap itu. " Lanjut heiji sambil menyilang kan tangannya di bawah dada.

" Bagus, ayo kita temui yuwatsume ini " Ucap inspektur nakamori semangat lalu keluar dari mobil

" Tapi inspektur... Bukannya kejahatan pencurian di atasi oleh divisi 3? Inspektur kan divisi 2.. " Mendengar conan memanggil, ia membuka pintu belakang dan mendengarkan conan.

" Karena aku ada di sini, aku rasa aku akan menghadapi langsung si pencuri itu " Balasnya lalu mengedipkan satu matanya.

Heiji berfikir sejenak " Itu dia! " Serunya lalu keluar dari mobil.

" Tunggu dulu! " Serunya memanggil para polisi itu.

" Aku punya ide " Lanjut heiji.

Tiba tiba aku dan conan merasakan ada yang lewat di atas kami.

" Apa yang tadi lewat? " Tanya conan.

" Aku rasa sesuatu yang besar.. " Balas ku

" Ya, mungkin seekor tupai terbang besar " Jawab heiji dengan jawaban yang cukup konyol bagiku.

" Ya gak mungkin lah " Batin ku.

Kid POV

Aku melihat 2 detektif sedang mengurusi suatu hal tentang permata.

Di atas salah satu bangunan, aku menyeringai dan berniat melakukan sesuatu.

---

Rika POV

" Apa yang dilakukan polisi di sini? " Tanya pria yang membuka pintu itu, yang kemungkinan ia adalah yuwatsume.

Kami datang dengan akting yang memperlihatkan heiji seakan seorang pelaku kejahatan yang di tangkap oleh polisi

" Apakah kamu ingat suara ini? " Tanya Inspektur nakamori.

Dengan ekspresi yang terlihat seperti penjahat yang sudah pasrah, ia mengatakan hal yang sama di telepon dengan suara pelan.

" Apakah uangnya sudah kamu siapkan? " Ucap nya.

" Kamu menangkap penjahatnya ya?! " Seru pria itu yang segera membuka pintunya lebih lebar.

" Penjahat apa? " Tanya inspektur nakamori.

" Apa maksudnu? Aku berbicara tentang perampokan permata! " Serunya.

" Permata? " Tanya inspektur

" Nah, kita mengetahuinya juga " Batin ku.

" Tolong beritahu kita lebih, kita perlu kesaksian korban " Ujar inspektur.

" Tentu, tidak masalah " Jawab yawatsume san.

" Kemarin lusa, masih 100juta yen.. " Lalu ia berhenti dan bertanya kepada heiji " Haruskah aku menceritakannya lagi? '' tanya nya.

Kami terkejut dan menatap heiji.

Bodohnya, ia malah mengulang kata kata yang sama " Apakah kamu sudah mempersiapkan uangnya? "

" Bodoh.." Batin ku.

Setelah pria itu mengeceknya 2x ia tersadar bahwa orang yang kami bawa ini bukanlah pelakunya.

" Bukan! Dia bukan pelakunya! " Seru nya.

" Dia memiliki logat yang aneh dari tadi!! " Ucap pria itu sambil menunjuk tepat ke arah wajah heiji.

Kata kata " Logat yang aneh " Membuat heiji marah.

" Apa yang kau maksud " Aneh"? Kau menghina logat kansai ya?! " Serunya kesal, ia mendekatkan wajahnya ke wajah pria itu dengan emosi membuat pria bernama yawatsume itu bingung.

" Ah.. Sudah lah..." Batin ku pasrah

" Sudah! " Seru 2 polisi yang menahan tangannya.

Conan menggeleng sambil memegang kepalanya.

Begitu juga dengan inspektur.

" Dia yang buat rencana, dia yang menggagalkan nya " Bisikku kepada conan yang berada di sebelahku.

" Siapa kau?! " Tanya yawatsume

" Aku? " Ia tersenyum lalu langsung melepaskan pegangan 2 polisi itu dengan paksa.

" Aku ini..detektif dari SMA Naiwa, hattori heiji! " Serunya dengan bangga.

" Kumat,, kebiasaannya kumat.. " Batinku sambil menatap heiji dengan sedikit kesal.

" Dasar bodoh " Aku rasa itu lah yang conan katakan dalam hatinya, sangat terlihat dari wajahnya.

Karena itu, yawatsume semakin emosi karena merasa polisi telah menipunya.

" Permata seharga 100 juta yen telah di curi kan? " Tanya inspektur dengan tenang

" Tidak, itu tidak di curi, aku memilikinya " Ucapnya yang sangat berbalik dari kata kata yang ia bicarakan sebelumnya.

Kami tentu saja jadi bingung dengan maksudnya.

Ia memperlihatkan berlian itu di dalam rumahnya kepada kami, kami berbincang tentang berlian itu.

Ia mengatakan, ia hanya bercanda, namun saat heiji mengatakan tentang uang 10juta yen yang ia suruh serahkan dan permata itu akan di kembalikan, itu terasa cukup aneh.

Karena, jika pelaku mengambil berlian itu ia akan mendapatkan 100juta, setidaknya pelaku mungkin akan meminta setengah nya, namun ini ia hanya meminta 10juta yen untuk berlian itu.

Dan jika itu benar benar terjadi, mungkin pelaku akan berusaha mengambil berlian lagi, terutama, mungkin KID yang akan melakukannya.

Mendengar nama KID, inspektur terlihat sangat kesal dan tak terkendali karena banyak kenangan buruk yang ia dapat karenanya.

" Dia pasti datang untuk permata ini,, tapi jika permata ini asli " Ucap ku.

Tatapan mereka semua kini tertuju padaku.

" Benar kan? Aku merasa aneh jika pelaku merelakan hasil curiannya yang begitu besar untuk 10juta yen, sedangkan 100juta yen sudah ada di tangannya. Aku penasaran apakah yang ia kembalikan adalah ' barang asli ' ? " Ucapku.

Mereka terdiam sejenak dan inspektur pun kembali tenang.

" Iya, tapi siapa 2 anak ini? Itu cukup menggangguku " Tanya yawatsume.

" Ah, tenang saja, ia tak menganggu kok, untuk yang menggunakan kacamata sih.. " Ucap inspektur.

" Oi! Apa aku menganggu kalian hah?! " Batinku kesal.

" Yang di katakan hanachan benar, untuk perhiasan seharga 100juta yen, dia mendapatkan 10 juta yen, bukankah begitu? " Tanya conan

" Berhenti memanggilku dengan sebutan 'hanachan' dasar penggila misteri, itu memalukan " Batin ku.

" Kalo aku sih, aku minta setengah dari harga aslinya " Lanjutnya.

" Tuhkan.. Lebih baik paman periksa deh berlian itu.. " Ucapku lalu bersandar.

Pria itu terdiam memandang berlian nya " Permisi sebentar " Lalu ia pergi ke ruangannya.

Beberapa saat kemudian ia pun keluar " I-ini palsu " Ucapnya lemas.

" Seperti yang di perkirakan, ini menjadi 3 kasus, di tambah dengan penipuan " Ucap inspektur.

Akhirnya, yawatsume mengakui kasus itu lalu menyerahkannya kepada polisi.

Kami bertanya apa ia memiliki petunjuk, namun satu satunya petunjuk hanyalah suara dari telepon itu yang mirip dengan suara heiji.

Kami bertiga menatap satu sama lain lalu mengangguk.

---

Di kantor detektif mouri..

Kami menyalakan lampu kantor lalu duduk di sofa sambil sedikit berdiskusi tentang kasus tersebut.

" Aku mengerti tak usah mengatakannya, kamu ingin mendengarkan telepon antara kamu dan dia iya kan? " Tanya heiji yang tepat sasaran.

" Benar, karena itu bukan adalah suara pelaku yang sebenarnya, itu tidak akan bisa di jadikan barang bukti " Balas conan.

" Ini harusnya akan membantu kita menemukan pelakunya " Lanjut nya.

" Yosh.... Nah mulai lah " Kami pun memulai membuat bukti buatan tersebut.

Walaupun itu melewatkan percobaan berkali kali yang melelahkan sih...

Sampai membuat conan kesal karena suara heiji tidak bisa mirip dengan pelaku.

" Bukan gitu loh! Kenapa kamu tidak bisa melakukan seperti yang aku kasih tau? " Tanya conan dengan rasa kesal.

" Mau gimana lagi, aku sudah ada di osaka sejak aku lahir! " Balas heiji yang lalu berdiri.

" Sudah sudah.. Jangan malah berantem.. Nanti kita gak menemukan titik terang loh.. " Ucapku menenangkan mereka dengan senyum paksa, walau sebenarnya aku juga kesal.

Tapi mereka malah lanjut berdebat.

Aku semakin kesal dengan perdebatan mereka yang sia sia tentang logat.

" Ayolah kalian.. Jangan berdebat mulu, ini sudah malam loh~ " Ucap ku dengan senyum mengancam.

Mereka berdua diam menatapku yang sudah sangat kesal " B-baik.. " Untungnya mereka nurut.

Lalu tiba tiba kami terfikir sesuatu..

" AH!!! " Kami bertiga serentak menunjuk ke arah pita suara milik conan.

Aku menghela nafas " Sumpah, kenapa ga terfikir dari tadi?? Bikin lama aja.. " Gumam ku.

" Ini seperti sebuah kegelapan di bawah lampu " Lanjut heiji.

" Hattori, sekarang kamu bisa pulang " Ucap conan.

" Lah ngusir :v " Batin ku menatap conan.

" Kudo! " Seru heiji.

Conan memegang pita pengubah suaranya " Aku bercanda " Ucapnya dengan senyum ledek.

---

Keesokan harinya, kasus tentang berlian itu muncul di berita dengan bukti palsu yang kami buat semalam.

Siapa pun yang mengenali suara itu untuk segera melaporkan ke kantor polisi terdekat.

" Itu suara mu kan heiji san ? Logat jepang mu bagus juga " Puji ran.

" Ya, tentu saja, itu juga karena aku seorang detektif " Ucap heiji sambil mengelus belakang kepalanya.

" Hilih " Batin ku.

" Tapi aku terkejut mereka tidak menangkap mu " Ucap ran.

" Inspektur nakamori melepaskan heiji niichan karena ia sudah tau itu adalah suara nya " Balas Conan.

" Itu benar, tapi walaupun dia tau dia tetap memakainya dan menyiarkannya di TV " Lanjut heiji.

" Paman itu kelihatan sangat bersemangat sekali loh " Ucapku

"Karena pengaruh luas TV, maka penonton akan segera menelpon nomor telepon yang di tampilkan " Ujar heiji.

Bukannya mendapat info tentang pelaku, heiji malah dapat telepon dari teman nya.

" Ini kazuha " Ia segera mengangkat telepon dari cewek nya itu.

Kazuha marah marah setelah tau yang berada di siaran tv adalah suara heiji.

Mereka sedikit berdebat, namun akhirnya heiji mematikan teleponnya setelah membalas omelannya sedikit

" Telepon telepon sudah mulai berdatangan ya " Ucap ran.

" Iya benar " Jawab heiji

Melihat ran yang berjalan sedikit menjauh, heiji mendekatkan wajahnya kepada Conan lalu berbisik.

" Ngomong² kudo, pernahkah kamu mendengar kata 1 lagi, yaitu " Selamat pagi "? Itu adalah kunci dari kasus ini " Bisik nya.

" Tidak, aku juga masih memikirkan hal itu.. Sekarang kalau aku pikirkan suara itu, sepertinya suara seseorang yang meredam.." Jawab conan.

Tiba tiba ran menemukan sebuah kotak yang bertuliskan " Patung jam alarm khusus okino yoko " Yang sepertinya adalah barang milik detektif mouri.

Kami melihat alarm cantik okino yoko yang ran angkat dari kotak.

" Ini di buat dengan bagus ya.. " Ucap heiji sambil melihat lihat alarm itu.

Conan memasang gaya berpikirnya yang khas.

" Ohayo! " Bunyi keras alarm itu yang membuat kami terkejut.

Tiba tiba conan mengatakan " I-itu suaranya!! " Dan kami mendapatkan kunci kasus itu dengan hal yang tak terduga.

Tiba tiba detektif mouri masuk lalu segera berlari dan mengambil alarm dari tangan heiji, lalu mengatakan itu di buat spesial untuk anggora klub penggemar okino yoko.

Dan tentu saja, ran dan ayahnya itu langsung berdebat tentang harganya, karena keuangan mereka sedang cukup susah saat ini.

Kami bertiga diam menatap detektif mouri yang di marahi abis abisan oleh anaknya, karena yang detektif mouri lakukan dengan menghabiskan uangnya padahal keuangan keluarga sedang susah adalah hal bodoh.

Alarm itu di buat hanya 200 buah, dan itu membuat kita dapat mengetahui nama pelaku dari klub penggemar.

Conan berfikir jika pelaku membeli itu dan mengaturnya di waktu yang salah, jadi saat berbicara pada conan saat itu, alarm itu berbunyi.

Hari berikutnya, berdasarkan nama nama dari klub penggemar dan panggilan telepon, kami berhasil menemukan pencurinya.

Sampai di sebuah jembatan yang besar, pelaku terpojok oleh 4 mobil polisi yang menutup jalan di arah keduanya.

Pelaku mendekat ke pinggir jembatan dan mengancam akan membuang berlian itu ke sungai yang besar itu.

Kami pun jadi berhenti karena ancaman itu.

" Suaranya beneran sama dengan suaraku " Ucap heiji.

Conan menyiapkan jarum biusnya, namun seseorang yang tak terduga datang di siang hari.

Yep, Pencuri Kaito Kid, datang di siang hari untuk mencuri berlian itu, dan karena sinar matahari, bayangannya terlihat jelas tidak seperti saat malam.

Tentu aku tak terkejut dengan kedatangannya, tapi sepertinya detektif dan para polisi ini benar benar terkejut dengan kedatangan merpati putih ini.

" Yo! Merpati putih! Sudah ku duga kau akan datang " Seru ku kepadanya.

Dengan pelaku yang lengah, polisi segera berlari untuk merebut berlian itu, namun bukannya berlian itu yang terjatuh, justru malah alarm okino yoko yang terjatuh ke sungai.

Alarm itu tenggelam ke dasar sungai yang dalam, lalu tak terlihat lagi.

Melihat alarm kesayangannya jatuh, ia memberontak lalu berlari dan melempar berlian itu.

Berlian itu terlempar ke sungai, kaito yang bisa terbang memiliki kesempatan besar untuk menangkap berlian yang belum terjatuh dan masih melayang itu.

Dengan cepat ia tersenyum sambil membidik berlian itu yang hampir jatuh ke sungai lalu berlian itu kembali terlempar karena kartu yang keluar dari pistolnya.

Kaito kid tersenyum puas lalu terbang semakin tinggi.

" Kenapa kid di sini? " Tanya heiji mendekat ke pinggir jembatan.

" Tentu saja, karena dari awal mungkin ia telah mengincar itu, dan mungkin dia lah tupai besar yang lewat semalam " Ucapku dengan tatapan jengkel.

" Oh- jadi itu bukan tupai terbang " Ucap heiji dengan wajah bodohnya.

Kaito POV

Maafkan aku detektif kecil yang hebat, begitu juga untukmu, detektif terkenal dari barat..

Lalu, gadis kecil yang aku tidak kenal.

Aku menempelkan dua jariku lalu mengisyaratkan sampai jumpa lagi.

---

Rika POV

Merpati putih itu pun terbang menjauh, walau polisi mau mengejarnya seperti apapun mereka tidak akan bisa menangkap merpati itu.

" Aku rasa ini seperti kue tofu gorengmu yang telah terbang dibuat layang layang " Ucap conan dengan ekspresi datar.

" Jadi, hanya untuk ini aku pergi dari osaka? " Ucap heiji dengan ekspresi yang sama.

Sedangkan pelaku sedang berteriak sambil menangisi alarm nya yang sudah lenyap itu.

Kami benar benar mendapat akhir yang bodoh.

" Dasar bodoh.. Ayo pergi.." Ujar heiji.

Aku menepuk dahi ku " Absurd banget, absurd banget sumpah.. "

Kami pun pergi dari tempat itu dengan rasa malas yang sudah tidak jelas.

Dan kasus itu pun di akhiri dengan tangisan pelaku karena kehilangan dek yoko nya.

" Huh..."

Bonus :

" Tapi, aku masih penasaran " Ucap heiji lalu berhenti.

Kami pun ikut berhenti.

" Siapa namamu? Gadis kecil " Tanya nya dengan ekspresi serius.

" Lah, bukankah sudah di beritahu namaku hanasita " Ucapku dengan ekspresi datar.

" Kau tidak memberi tahu nama keluargamu? " Tanya nya.

" Kenapa kau tahu hanasita bukan nama keluarga ku? " Tanya ku kembali.

" Karena conan memanggilmu " Hanachan " Seperti nama panggilan " Jawabnya.

Aku menghela nafas " Itu tidak penting ah " Aku berbalik dan tak menjawab pertanyaan nya.

" Bodo ah " Batin ku malas, kalau aku bilang aku adiknya Shinichi bakal panjang urusannya.











Continue Reading

You'll Also Like

130K 18.1K 55
𝑮𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝑴𝒂𝒍𝒆 𝑳𝒆𝒂𝒅 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑴𝑪! ᴋɪʀᴇɪɴᴀ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴘᴜᴛʀɪ ʙᴜɴɢsᴜ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ʀᴇɴɢᴏᴋᴜ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍɪʟɪᴋɪ ʙᴀɴʏᴀᴋ ᴅᴇʀɪᴛᴀ ᴅᴀɴ ᴛʀᴀᴜᴍᴀ ᴋ...
122K 12.2K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
65.4K 7.9K 200
Seorang remaja bernama Evan Mason bereinkarnasi ke dunia magis Harry Potter dan pergi ke sekolah di Hogwarts! Dengan hanya pengetahuannya tentang ma...
247K 21.3K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...