Detective conan - Gadis Kecil...

By ShiroiNeko_5424

103K 16.3K 1.5K

Aku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini? Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kem... More

Bangun
Rasa Damai
Di curigai
Ketahuan deh~
Kantor Kepolisian Pusat
Pengeboman
Cafe Poirot
Gadis Penyelamat
Siapa?
Penyelidikan Rahasia
Anak yang merepotkan
Pembunuhan & Asuransi
Masa lalu
Dunia Baru
" Aku Pulang "
Tragedi Pesta Ulang tahun
Tersangka
Pembunuh Profesional
Detective & Police VS Assassin
Berbohong
Organisasi lain?
The Phantom Thief
Hitam VS Putih [ 1 ]
Hitam VS Putih [ 2 ]
Kaito Kid
Pembunuhan Keluarga
Detektif cilik
Kemarahan Rika
Kazoku
Valentine
Coklat
Undangan
Pasir putih
Gadis Desa
Dewa Kesuburan
Sakura Masa depan
Penyusupan
2 Orang dari Kepolisian
Pertarungan Di Bawah Purnama
Penyelamatan & Awal
Pertarungan
Pertarungan [ 2 ]
Sera Menghilang?!
Pertolongan Polisi
Berakhir Bahagia
Latihan
Lagu kesedihan
Remaja Misterius
- Code Name -
Absinth
Festival
Racun
Merpati nyasar
Jenguk
Sniper
Pesan Untuk Kakak
Mawar Yang Mekar
Tamu tak di undang
- Spesial chapter -
Mencari berlian yang hilang [ 2 ]
Pesta
Sedikit pengumuman
Pesta ( 2 )
Tak Sadar
waktu yang hampir tiba
Spesial Chapter [ 2 ]
Pelanggan yang mengganggu
Orang Asing
jalan jalan
Keinginannya
Keputusan
- ❀ -
- ❀❀ -
Pengorbanan Untuk Menghancurkan || S2
Sang Gadis Pembunuh ||S2
Pertemuan terakhir || S2
Vermouth ||s2
Pembunuh Bertopeng ||S2
Iblis yang mengharapkan Cahaya ||S2
Misi Rahasia Rekan || S2
Perasaan Lega Sementara|| S2
Bir || S2
Hari yang akan datang|| S2
Awal dari sebuah akhir ||S2
Saatnya Beraksi, Sang Merpati! ||S2
Berkumpul Kembali ||S2
vs Black Organization [ 1 ]
vs Black Organization [ 2 ]
- Berakhir -
Bonus Chapter // sekalian THR :v
Ekhem
Iblis Hitam - Val Arthur
Aku dan Gadis itu
{ Chivas }

Mencari Berlian yang hilang

855 155 9
By ShiroiNeko_5424

Detective conan
Ova 6

- - - -

Sore hari di pasar...

" Malam ini kamu mau makan apa conan kun? " Tanya Ran sambil menuntun ku.

" Apa saja boleh " Jawabku.

" Sebenarnya, aku suka membuat sukiyaki, tapi akhir - akhir ini pekerjaan yang diterima ayah sedikit " Ucapnya dengan senyum sedikit kecewa.

" Oleh karena itu aku harus berhemat " Lanjutnya.

Kami mampir ke sebuah tempat penjual daging.

" Oh,Ran! Hari ini kami memiliki harga khusus untuk daging sapi " Seru pria penjual melihat ran mampir ke tempatnya.

" Jadi, hari ini aku akan membuat bakso saja. Bisakah aku memesan 150, maksudku 100 gram, dan juga telur.. " Ucapnya.

" Dengan senang hati " Balas penjual dengan senyum ramah

" Ran, siapa anak ini? " Tanya bibi penjual yang berada di sampingku, aku menengok ke arahnya yang sedikit menunduk melihatku.

" Dia ini conan, dia tinggal bersama kami " Balas Ran.

" Dia bukan anak selingkuhannya mouri kan? " Ledek bibi penjual.

" Tidak mungkin, bibi " Balas Ran

" Aku juga gak sudi kali " Batin ku dengan senyum paksa.

" Ini, kami beri bonus 20 gram " Ucap pedagang pria sambil memberikan sekantung plastik daging

" Terimakasih banyak " Ucap ran dengan semangat.

Selanjutnya kami berbelanja bahan bahan lainya.

Untuk kedua kalinya, saat kami membeli beberapa sayuran, seorang pedagang wanita memberikan beberapa hasil perkebunan mereka pada kami.

" Ran, semua ini dari perkebunan rumah kami " Ucapnya dengan senyum ramah kepada ran.

" Terimakasih banyak.. " Ucap ran senang.

Setelah memberikan kantung plastik berisi bahan bahan itu, mereka menatap ku.

" Tak ku sangka ran sudah punya adik " Ucap pedagang wanita yang tadi memberikan hasil pertanian mereka pada ran.

" Ah.. Tidak, tidak seperti itu.. " Balas ran

Aku memalingkan wajahku ke belakang lalu tertawa dalam hati dengan senyum paksa.

Kemudian ran menghampiri pedagang ikan, ia membelinya untuk makan siang besok.

Dan lagi lagi, pasangan penjual itu memberikan bonus kepada ran seperti pasangan pedagang sebelum sebelumnya.

Aku menatap ran yang sedang mengambil uang di tasnya " Oh iya, kalau tidak salah, kamu selalu pergi berbelanja seperti ini kan " Batinku

- flashback -

Saat mereka masih SD

Ran sedang berbelanja sesuatu saat pulang sekolah, sedangkan aku hanya menemaninya sambil bermain main dengan bola ku.

Begitu juga saat SMP, bahkan sampai SMA, aku selalu menatapnya dari belakang ia yang sedang berbelanja sambil memain mainkan bola ku seperti biasa.

- flashback end -

" Mungkin itulah mengapa para penjual di sini sangat mengenal ran " Batin ku sambil menatap gadis ber surai coklat tua yang ku sayang itu.

" Tapi dia memang suka melakukannya ( berbelanja ) " Lanjutku.

- Siang hari di kantor detektif mouri -


Paman mouri terlihat menatap layar televisi yang menghadirkan acara bertema " Memasak bersama dek Ookino Yoko " Dengan dirinya berada di acara itu, yap, tentu saja itu hanya sebuah rekaman yang ia simpan untuk di tonton berulang ulang.

" Baiklah, sampai jumpa " Ucap yoko san menutup acara

" Bye bye, dek yoko! " Seru paman mouri membalas.

Saat itu aku sedang membaca buku, dan seperti biasa, ran membersihkan meja yang penuh dengan kaleng bekas alkohol.

" Ya ampun, sampai berapa kali lagi mengulang video itu agar dia puas? " Omel ran.

" Bentar lagi rekaman itu bakal rusak kan ? " Ucapku kepada paman mouri dengan ekspresi jengkel.

* brak!

Paman mouri memukul meja dengan ekspresi kesal " Berisik! Apa salahnya? Sekarang kan lagi tidak ada klien! " Serunya kepadaku.

Di detik kemudian, truk paket muncul di depan kantor lalu membawa paket yang sepertinya pesanan paman, karena saat paket itu di bawa ia sudah sangat antusias untuk mengambilnya.

Paman mengambil paket itu, memberi cap, lalu pengantar paket itu pun pergi " Terimakasih banyak " Ucap paman sambil melambaikan tangannya dengan wajah bahagia.

" Ayah, apa itu? " Tanya ran penasaran sambil mengintip kotak yang di peluk oleh ayahnya.

" Tidak ada " Ucap paman sambil menyembunyikan kotak itu di balik tubuhnya " Cuman sesuatu yang dikirimkan untukku " Aku melihat ekspresinya yang memperlihatkan jelas kalau ia berbohong.

" Makanya aku tanya itu dari siapa? " Tanya Ran semakin penasaran, sambil mengikuti paman yang berjalan ke arah tempat kami tinggal yang berada di atas kantor.

" Bukan siapa siapa " Ucapnya dengan ekspresi datar.

" Mungkin saja, itu barang yang kamu pesan sendiri? " Tanya ku yang berada di depan pintu kantor yang terbuka.

" Apa itu benar, ayah? " Tanya ran

" Tunggu, ayah! Kau melakukan hal yang mencurigakan ya!! " Seru ran dengan ekspresi kesal.

" Bodoh, apa yang kau bicarakan? Ini ada kaitannya dengan pekerjaan! " Ucapnya lalu masuk dan membanting pintu.

" Huh.. Bagaimana menurutmu conan? " Tanya ran.

" Memang kelihatan sangat aneh sih.. " Ucapku dengan gaya berfikir san mata yang di sipitkan.

.
.
" Anu... " Ternyata sedari tadi Hanasita menatap kami yang berdebat dengan paman.

" Eh? " Kami berdua menengok ke arahnya, ran menghampiri nya dengan senyum ramah.

" Apa kau mencari seseorang? " Tanya nya kepada hana.

Ia mengangguk " Namaku Hanasita, salam kenal kak, aku teman conan, aku ingi bermain dengannya boleh? " Tanya nya dengan ekspresi malu malu dan suara pelan.

" Boleh kok! " Ucap ran dengan senyum cerah.

Tiba tiba telepon kantor berbunyi.

Aku segera menghampiri telepon yang berbunyi itu, sedangkan hana mengintipnya dari balik pintu.

" Ya! " Jawabku

" Apa kamu sudah mempersiapkan uangnya? " Tanya orang itu tiba tiba.

" Eh? " Tanya ku bingung.

" Bukan " Eh," Apakah kau sudah.."

" Siapa kau? " Lanjut orang itu.

Aku segera mengetahui apa maksud  dari orang di telepon " Ini pemerasan! " Batin ku sambil sedikit menjauhkan teleponnya dari telingaku.

Aku segera menekan tombol rekam, lalu terdengar suara seperti anak kecil mengucapkan " Selamat pagi! "

" Sial! " Ucapku lalu mematikan telepon.

" Halo? Halo! " Panggil ku, namun terlambat, telepon telah di matikan.

---

Rika POV

" Hm? " Aku san ran san mendekat kepada conan yang berteriak " Halo " Itu.

" Ada apa conan? " Tanya ran san.

Conan menatap telepon itu dengan serius, seakan baru saja ada hal buruk terjadi.

" Conan? " Ucap ran yang bingung dengan tingkah conan.

- - -

" Pemerasan di telepon? " Tanya detektif mouri dengan wajah malas.

" Tapi nomor telepon yang menelpon tidak di tampilkan jadi kita tidak bisa menelpon balik " Lanjut ran dengan ekspresi serius.

" Dan dia tidak menyebutkan nama apapun,ya? " Tanya Ran kepada conan

" Ya, dia tak sengaja menelpon kesini, itu berarti nomor telepon yang dia maksud mirip dengan nomor ini " Jawab conan dengan ekspresi ceria dengan nada anak anaknya.

" Ayah! Kita harus bergegas dan menelpon polisi! " Ujar ran.

Tapi sayangnya Detektif mouri tidak menanggapinya dengan serius.

" Diam diam, semua yang kamu bicarakan tidak cukup kuat " Ujarnya sambil mengibaskan tangannya.

Lalu ia bangun dari duduk nya " Itu masih belum jelas apakah tindak kejahatan apa tidak " Lanjutnya.

" Tapi.. "

Detektif mouri berjalan pergi " Bisa aja itu telpon dari penagih pajak "

" Oke, aku ada janji untuk bermain mahjong.. " Lanjutnya dengan senyum ceria.

" Hey, ayah seharusnya mendengarkan apa yang di katakan conan! " Seru ran san.

Aku melirik ke arah conan, ia hanya diam dan menatap serius ke arah ran san dan detektif mouri.

" Tentu saha tidak bukti yang menunjukkan itu adalah tindak kan kejahatan.. " Batin ku

" Tapi, jika ini adalah kasus penculikan, maka tidak ada waktu lagi " Bisik ku kepada conan

" Itu kan yang kau pikirkan? " Tanya ku.

" Eh? Ah.. Iya.. " Balas conan

" Tapi, sebelum itu.. Suara itu...darimana aku pernah mendengarnya.. " Gumam conan sambil berfikir.

---

Conan POV

" Dan lagi, suara " Ohayo " Itu aku rasa aku pernah mendengar  suara itu, tapi dimana? " Pikirku.

" Tunggu dulu, suara yang baru baru ini aku dengar hanya.. "

Aku mengingat ingat suara yang ku dengar kemarin sore saat di pasar.

" Ah! Jangan jangan dia.. "

Aku san Hana segera pergi ke pasar, tempat salah satu pedagang, namun saat aku mendengar suara mereka lagi, suaranya berbeda, hanya mirip.

- - -
Rika POV

Kami berdua berjalan beriringan di pasar, aku terus melihat ekspresi berfikir conan yang tidak hilang dari tadi, ia benar benar berfikir keras tentang kasus ini.

Lalu conan merespon suara pria yang sedang menelepon.

Lalu ia terkejut dan mengajakku untuk kembali.

Aku hanya menurutinya karena aku tidak tau persis seperti apa suara yang ia cari.

Setelah itu..

Aku, ran san, dan conan menaiki kereta untuk menjemput seseorang..

" heiji niichan! " Seru conan bersama ran yang sambil melambaikan tangannya kepada heiji di stasiun.

...




Continue Reading

You'll Also Like

28.6K 1.5K 30
INI HANYA KUMPULAN PEMIKIRAN TENTANG KISAH ATHANASIA, bukan menceritakan ulang kisah Suddenly I Became a Princess ataupun Who Made Me a Princess WAD...
3.5K 457 42
(微笑み続ける) KANEKO KAIRI (金子海里) Gadis yang terlihat naif tapi itu hanyalah topeng... Dia sebenarnya adalah gadis yang dingin dan pendiam sebelum kepergi...
120K 18.1K 45
Bereinkarnasi? Bukankah itu hal yang menarik? Tapi apa jadinya jika kau bereinkarnasi menjadi Uchiha terakhir? Maksudku... Kembaran dari Sarada Uchi...
37.2K 4.4K 36
Attack on Titan [ 進撃の巨人] x oc/reader Hajime Isayama fanstory @𝗟𝘂𝘃𝗶𝘆𝗮𝗗⤵ ❝Gue cuman minjam karakter nya, ide cerita juga asli dari ke'haluan...