-------------------
Jangan lupa vote and comment 💕
Happy reading
"Kamu di rumah sendirian gapapa kan, bunda sama Kak Lea mau ke panti malam ini" Seghira mengangguk paham
"Iya bun gapapa, tapi ini makanannya cukup buat ghira sendiri, entar Jungwon gimana?" Seghira menatap lesu ke arah makanan di hadapannya
"Gapapa, Jungwon palingan makan di luar, udah ya bunda sama Kak Lea berangkat" Lia mengusak rambut Seghira lalu menyusul Anak sulungnya yang sudah menunggunya di halaman rumah
Seghira melahap makanannya dengan tidak semangat, fikirannya dihantui dengan amarah Jungwon tadi
Selesai makan Seghira masuk ke kamar Jungwon berniat membereskan kamar Anak itu
Ceklek
"U-udah pulang?" Seghira sedikit bergetar melihat Jungwon masuk
"Belum Masih di luar" Jungwon merebahkan tubuhnya di atas kasur
"Hoaaammm" Seghira hanya duduk dengan wajah bersalahnya, Jungwon melirik ke arah gadis itu
"Seghira" ia menoleh ke arah Jungwon, terlihat disana Jungwon menepuk kasur tepat di sebelahnya
Seghira akhirnya merebahkan tubuhnya di samping Jungwon "lo gamau ngucapin apa gitu?"
Gadis itu hanya dia ia terlihat kebingungan "oke kalau emang gamau ngucapin apa apa"
Jungwon hendak bangkit dari kasur, namun dengan cepat Seghira memeluknya erat
"Maaf" Jungwon terdiam, ia perlahan membalas pelukan Seghira
"Lain kali jangan ada lagi yang disembunyiin dari gue, gue ga suka ghira" Seghira mengangguk paham, ia menyembunyikan wajahnya di dada Jungwon
"Maafin gue" Jungwon mengelus surai Seghira, secara tiba tiba Seghira melepaskan pelukannya
"Lo udah makan?" Jungwon menggeleng cepat, Seghira membulatkan matanya
"Oh my god, makanan udah habis gue kira lo bakal makan di luar" Jungwon terduduk lemas
"Jadi gue makan apa dong?" Seghira tampak berfikir keras
"Gue masakin makanan aja ya" Jungwon mengangguk, dengan cepat Seghira turun Dari kasur lalu berjalan menuju dapur diikuti Jungwon
"Gue buatin nasi goreng ya won" Jungwon mengangguk, ia menatap Seghira yang tengah sibuk dengan masakannya
Jungwon teringat kata kata Jake tadi, tidak seharusnya dia bilang begitu kan? Iya seharusnya tadi Jungwon membiarkan semuanya berjalan begitu saja
Jika sudah begini yang ada malah semakin rumit, bagaimana Jika Jake mengatakan semuanya pada Seghira
Semua itu memenuhi fikiran Jungwon, kepalanya rasanya begitu sakit
"Won, ini makanannya udah siap. Lo kenapa ngelamun?" Jungwon tersadar Dari lamunannya
"Ah gapapa kok, tadi keinget pr kimia aja" Seghira pun hanya mengangguk, merasa tidak ada yang aneh
•
•
•
•
•
Seghira perlahan membuka matanya saat sinar matahari pagi menusuk mata Anak itu
"Bangun, sekolah sekolah" Lea terlihat sedang membukakan jendela kamar Seghira dengan pakaian rapi. Sepertinya ia akan berangkat ke kampus
"Jungwon udah bangun kak?" Lea melirik ke arah Seghira yang terlihat sama sekali tidak bersemangat
"Udah, tuh udah sarapan" Anak itu mengerutkan keningnya, sudah sarapan?
"Bentar, ini jam berapa?"
"Jam 7"
Brak gebrak
"KENAPA GA NGEBANGUNIN GUE DARI TADI" Lea terlihat terkejut
"Dari jam 5 udah gue bangunin ya, lo nya aja yang kebo"
"Hari ini yang tugas Kak Jake sama Kak Jay lagi" Seghira menghentak hentakkan kakinya kesal
"Kalau ga gara gara lo gue ga bakal telat Kali" Seghira terlihat sudah sangat pasrah
"By the way Kak Sunghoon bukan Anak osis?" Seghira menggeleng, padahal sudah hampir 3 bulan di sekolah ini tapi sepertinya Jungwon tidak tau apa apa terlebih dia dan Sunghoon juga dekat
"Udah ditawarin, tapi Katanya males" Jungwon mengangguk mengerti
"YANG TERLAMBAT BARIS" Seghira dan Jungwon langsung mengambil barisan masing masing
Hingga Jake dan jay berjalan untuk mendata anak anak itu, Jake berhenti saat tepat di bagian Seghira
Oh tidak cukupkah kemarin dia dimarahi oleh Jungwon "tulis namanya"
Dengan tangan gemetar Seghira menulis namanya di kertas yang diberikan Jake
Setelah semua telah didata Jake dan Jay kembali ke depan mereka "Oke untuk hukuman kalian, sebagian bersihin atap, sebagian bersihin toilet, dan sebagian bersihin gudang"
Jay membagi tugas mereka masing masing, dan Seghira mendapat tugas untuk membersihkan gudang saat itu
Ia bersama 2 orang lainnya sudah bersiap di gudang "eh nama lo siapa?" Seghira menoleh ke arah Anak perempuan yang bertanya kepadanya itu
"Seghira, kenapa?" Kedua anak itu tersenyum ke arah Seghira lalu menghampiri gadis itu
"Kenalin gue Lala, Dan ini temen gue Helen" Seghira mengerutkan keningnya, memangnya siapa yang mau kenalan dengan mereka
"Ya terus? Apa hubungannya ama bersih bersih tinggal bersihin aja susah amat" gadis itu mengambil sapu di dekatnya
"Jadi lo ga kenal kita berdua" Lagi lagi Seghira menghela nafas kesal, sudah cukup mood nya hancur pagi ini
"Ga dan gamau kenal"
Brak
"EH LO KIRA SEKOLAH INI PUNYA BAPAK LO APA PAKE SEGALA NENDANG NENDANG KURSI" Seghira sudah terbawa emosi oleh dua Anak itu
Ya memang seingatnya kedua Anak itu adalah Anak populer disekolah, popular dalan hal membully maksudnya, masalahnya dia tidak tau namanya
"BERANI BANGET YA LO" Lala mendorong pundak Seghira, tapi sayangnya Seghira sedang emosi jadi pertahanan tubuhnya kuat
Brak
"Auu" Helen membulatkan matanya melihat Seghira yang telah mendorong Lala hingga jatuh
"Lo udah gila ya? Lo liat aja entar apa yang bakal kita lakuin ke lo" Helen membantu Lala berdiri lalu keluar dari gudang begitu saja
"EH ANJING LO BERDUA, BANTU GUE ANJING. BANGSAT YA LO BERDUA GUE GA TAKUT GUE DULUAN YANG BAKAL NGASIH LO BERDUA PELAJARAN. ANJING LO" Seghira terduduk lemas di lantai
Gudang ini terlalu besar untuk ia bersihkan sendiri "ANJING LO LALA, ANJING LO HELEN, ANJING LO JAKE JAY" Jake berhenti di dekat gudang itu melihat Seghira yang terlihat marah marah bahkan hingga memakinya
"Tuhkan Kak, padahal dia yang dorong aku masa dia yang marah marah" Helen mengangguk angguk mendukung perkataan Lala
Ya, dua Anak itu mengadu kepada Jake "udah sebagai gantinya kalian pergi aja, biar Seghira yang ngerjain ini sendiri"
Dua Anak itu mengangguk "yaudah Kak kita pergi dulu" Jake menghampiri Seghira yang tengah merapikan kursi kursi
"Seghira" gadis itu menoleh ke arah Jake lalu kembali mengalihkan pandangannya
"Oh ya, yang terlambat bukan saya doang kenapa saya doang yang ngebersihin?" Jake melipat tangannya di depan dada
"Karena kamu udah dorong lala sampe kakinya berdarah karena kegores kursi" Seghira menghentikan aktifitasnya, ia menatap Jake
"LO GATAU KEJADIAN YANG SEBENARNYA, GAUSAH ASAL MAIN HAKIM SENDIRI DEH. KALAU CUMA MAU NGEBACOT MENDING KELUAR GUE MAU BERSIH BERSIH GAMAU DI GANGGU" Jake kenal betul dengan sikap Seghira ini
Emosinya yang tidak bisa dikendalikannya
"Seghira"
"GUE BILANG KELUAR" ia mendorong Jake agar keluar, namun nihil Jake bahkan tidak bergeser sedikitpun
"Hiks......" Nahkan, tidak Seghira tidak sedih ia hanya kesal.
"Kamu terlambat Salah kakak ya? Kalau tadi kamu ga terlambat pasti sekarang ga begini" Seghira menghampus air matanya
"Kalau cuma mau marahin gue mending lo keluar, gue tau gue salah tapi lo pikir ngerjain ini sendiri wajar hah?" Jake terdiam
"Iya iya gue Salah, lo cuma jalanin tugas sebagai anggota osis, sekarang keluar Kak" Jake dengan berat hati membalikkan tubuhnya untuk keluar namun terhenti saat melihat Jungwon di sana
Jungwon berjalan ke arah Jake "ini bukan Salah lo, biar gue yang bantu Seghira" bisiknya kepada Jake
Jake hanya berdehem lalu keluar Dari gudang, Jungwon menghampiri Seghira yang melanjutkan kegiatan bersih bersihnya
"Gue bantu" gadis itu menghentikan aktifitasnya
"Sejak kapan lo di sini?"
"Barusan" Jungwon menatap Seghira begitu sebaliknya, Seghira mengalihkan pandangannya
"Nangis aja gapapa" Seghira menutup matanya, dengan cepat Jungwon menarik Seghira ke pelukannya
Entah sampai kapan Seghira begini, ia akan selalu menangis Jika merasa kesal
"Mereka nyebelin banget won huaaaa" Jungwon mengangguk angguk
"Iya mereka emang nyebelin" Jungwon menenangkan gadis itu dengan mengusap usap punggungnya
Hingga tangisan Seghira mereda, ia melepaskan pelukannya "makasih"
"Udah ah ayo lanjut bersih bersih" Jungwon melakukan peregangan bersiap bersih bersih
"Lo Masih Jungwon yang sama"
Jungwon mulai mengangkat kursi kursi dan merapikannya sedangkan Seghira mengambil sapu untuk membersihkan ruangan tersebut
Jungwon telah selesai memindahkan barang barang begitu juga dengan Seghira yang telah selesai membersihkan lantai
"Yang lap jendalanya siapa?" Jungwon melihat Dua kain lap di sana
"Berdua" ia mengambil Dua kursi, lalu diletakkan di bawah jendela
"Gue ambil air dulu" Seghira mengangguk, ia mengibaskan Dua kain lap tersebut untuk menghilangkan debunya
"Ekhem" Seghira menoleh ke arah pintu, terlihat Riki yang sedang memakan roti sambil meminum minuman mengangkat angkat alisnya
"Yhaaaa kasian dihukum" Riki masuk ke dalam gudang, menyodorkan Dua minuman yang Masih utuh dalam plastik
"Buat lo sama Kak Jungwon, gue disuruh Kak Jake Buat ngasih ke kalian" Seghira perlahan menerima minuman itu
Oke sekarang ia merasa bersalah pada Jake
"Bilang makasih ke dia"
"Ke gue engga? Kan gue yang nganterin" Seghira berdecak kesal
"Iya iya makasih" Riki tersenyum bangga
"Eh lo cabut ya?"
Uhuk uhuk
"Enggak ya, kelas gue lagi free" Mereka menoleh saat mendenger suara langkah kaki
"Eh Rik ngapain?" Riki menunjukkan
dua minuman yang dipegang Seghira
"Dari Kak Jake"
"Oh, thanks" Jungwon meletakkan ember berisi air, lalu dengan cepat ia mengambil minuman ditangan Seghira
"Haus apa doyan pak" Jungwon membuang botol minuman Tersebut yang sudah kosong
"Gila" Riki menatap syok Jungwon dengan mulutnya yang masih mengunyah
"Yaudah deh lanjut aja kalian, gue mau keluar byeee"
"Lo tuh harusnya Ngerasa lucky banget punya sahabat kaya Jungwon" Minra terus misu misuh soal Jungwon sedaritadi
"Tapi menurut gue kayanya si Jungwon suka sama lo deh"
"Uhuk uhuk" Minjung menyodorkan minuman kepada Seghira
"Ngelantur ah" Elya melirik ke arah Jungwon dan teman temannya yang tengah menikmati makanan
"Kayanya juga gitu, Kak Jake kayanya suka juga ama lo ghi" ucap Elya Masih memperhatikan mereka
"Kalau Kak Jake emang iy-" Seghira berhenti melihat teman temannya yang sudah melotot ke arahnya
"Seriusan? Terus lo juga masih suka sama kak Jake? Terus kalian jadian gitu?" Elya memukul lengan Minra yang kelewat heboh
"Gue gatau, lo kan tau gue udah nyerah semenjak tau gue sama dia beda agama, tapi dia tiba tiba malah confess" Seghira menatap makanannya lesu, meski sebenarnya itu bukan alasan sebenarnya
"Kata gue sih lo mending sama Jungwon, kan kak Jake beda agama" Seghira berdecak kesal
"Lo jelas tau gue sama Jungwon sahabat dari kecil, ga mungkin lah" Minjung menatap Seghira serius
"Lo beneran ga pernah ada rasa sama Jungwon?" Gadis itu sontak menoleh ke arah Minjung
"Eng-enggalah" Ia buru buru memakan makanannya
"Ekhem"
Uhuk
Seghira mengangkat kepalanya saat melihat 5 orang di dekat meja mereka
Minjung menundukkan kepalanya, ya itu Lala dan teman temannya, saat kelas 10 Minjung adalah Salah satu Korban bully mereka
"Hi Minjung apa kabar" Elya bangkit Dari duduknya
"Kabar Minjung baik, tapi kayanya karena kena hawa lo jadinya dia kena kesan negatif deh jadi mending lo jauh jauh" Lala memutar bola matanya
"Elya Alene gue gamau cari masalah sama lo ya, gue kesini mau ketemu sama sahabat lo Kang Seghira" Gadis blasteran belanda itu menatap sahabatnya Seghira yang sudah memegang sendoknya kuat
"Kan tadi udah gue bilang gue bakal ngasih perhitungan saAU" lala menatap tangannya yang saat ini tengah memegang mangkuk sup milik Seghira
Seghira memegang kepalanya "HIKS HUAAA" ia berdiri menatap ke arah Jungwon dan teman temannya
Jungwon menatap tajam ke Lala yang tengah memegang mangkok, Lala menjatuhkan mangkok Seghira dengan tangan gemetar
"Se-seghira lo gila hah?" Teman teman Lala begitu juga teman temannya menatap Seghira terkejut
"Gue Salah apa sama lo sampe lo siram begini hiks" Semua orang mulau berbisik bisik
Jungwon bangkit dari duduknya berbarengan dengan Jake, mereka berdua saling menatap
"Anjay" Sunoo memukul lengan riki
"Lo diem bentar bisa ga si" Jungwon menghampiri Seghira yang tengah menangis
Menangis apa menangis
"Lo apain Seghira hah?" Lala terlihat panik
"I-ini ga kaya yang lo pikirin won serius, Seghira senga-" Jungwon menendang kursi di sebelahnya hingga semua warga kantin terdiam
"Pakaiannya udah basah gini lo Masih bisa nyalahin dia, lo manusia atau setan si" Riki melirik ke arah Seghira begitu juga Seghira melirik ke arahnya
Riki mengacungkan jempolnya dari bawah, Seghira juga melakukan Hal yang sama mereka berdua tersenyum diam diam
Jake juga menghampiri mereka, Seghira mengencangkan tangisannya "tadi juga dia ngancam ngancam gue hiks, gue takut" Jungwon menarik Seghira dari kantin
Jake menatap tajam Lala "ikut saya ke ruang guru, kamu harus dapat hukuman"
"Tapi Kak" Lala menggeram kesal
"Saya bilang ikut" teman teman Lala Dan Seghira saling menatap
"Skill bos lu kurang tuh" ucap Minra berbisik pada Helen
Mereka berempat pergi menyusul Lala sedangkan, Minra, Minjung, Dan Elya tengah tertawa saat ini
Jungwon menatap panik Seghira "supnya masih panas" Seghira menggeleng pelan
Ia membuka lokernya lalu mengambil sebuah hoodie "besihin kepala sama badan lo, Ini pake hoodie gue"
Seghira mengangguk lalu masuk ke dalam toilet "tapi kok aneh ya, Seghira bukan tipe orang yang diem aja kalau digituin pasti ngebales"
"Au ah"
Beberapa menit kemudian Seghira sudah keluar is mengganti atasan seragamnya dengan hoodie Jungwon
"Udah bel ayo masuk kelas" Seghira Dan Jungwon berhenti di depan ruang guru saat Seghira dipanggil
Ia terlihat kebingungan disana Lala terlihat menatapnya tajam "Benar Lala sudah menyiram kamu dengan sup" Seghira mengangguk pelan
Ia memperlihatkan seragamnya yang sudah Kotor "gue gada nyiram lo ya, jelas jelas lo sen-" Seghira bersembunyi dibelakang Jake yang terlihat sangat pusing sekarang
"Sudah Lala kamu tidak lihat Seghira ketakutan hah?" Seghira sedikit menyunggingkan senyum miringnya ke arah Lala
"Ini yang setan kayanya lo deh bukan gue" -Lala
"Bu sa-saya boleh keluar ga? Saya takut ngeliat Lala" Lala mengepalkan tangannya
"Yasudah, Dan Lala mau tidak mau besok orang tua kamu harus datang ke sekolah" Jake menarik Seghira keluar Dari ruang guru
Ia menggandeng Seghira begitu saja melewati Jungwon yang menatapnya cengo
"Terus ini gue ngapain?"
"Kita mau kemana Kak" Jake berhenti di tempat biasa mereka bertemu
"Ada yang mau kakak omongin ke kamu" Seghira menatap Jake serius
"Mau...ngomong apa?" Jake menatap langit biru di atasnya
"Kayanya kita pdktnya udahan aja deh" Seghira sedikit terkejut, pasalnya Jake yang mengajaknya untuk pdkt
"Tiba tiba gini?" Jake menghela nafas pelan
"Ada seseorang yang juga suka kamu, Dan mungkin kalau kamu tau kamu bakal bingung milih siapa. Jadi kaya gini mungkin lebih baik" Seghira terdiam, tidak mungkin Jungwon kan?
"Udah kamu masuk kelas ya, kakak juga ada rapat osis" Jake berjalan lebih dulu meninggalkan Seghira yang tengah berfikir
"Jadi pengen ngilang" ia akhirnya juga berjalan ke arah kelasnya dengan lemas
•
•
•
•
•
•
"Oke Selamat siang semuanya silahkan pulang ke rumah masing masing" Seghira dengan bersemangat menenteng tasnya keluar kelas
"SEGHIRA TUNGGU DONG" ketiga temannya itu menyusulnya yang sudah Jalan terlebih dahulu
"Eh tadi kok lo bisa kepikiran gitu si" Seghira tersenyum bangga
"Seghira gitu lo" mereka tertawa bersama "eh udah ya, Jungwon udah nungguin gue tu bye~" is melambaikan tangannya ke ketiga temannya
"Wonnn ayo pulang" Jungwon menyalakan motornya, Dan Seghira pun naik
15 menit kemudian Mereka sudah sampai dirumah Seghira "gamau mampir dulu?"
"Kayanya ga deh, soalnya siang ini ada latihan taekwondo" Seghira mengangguk
"Yaudah hati hati ya bye bye" Jungwon menyalakan motornya Dan meninggalkan pekarangan rumah Seghira
Seghira membuka pintu rumahnya "Seghira pulang" tidak ada tanda tanda keberadaan orang
"Eh Seghira udah pulang" Seorang wanita paruh baya terlihat keluar Dari kamar mandi
"Iya bu hehe, mama di mana bu?"
"Oh, mama kamu tadi Katanya belanja bareng bundanya Jungwon" Seghira mengangguk
"Eh iya bu ini tadi seragam Seghira Kotor" Seghira meletakkannya pada ember kosong di dekat dapur
Setelah itu ia menuju kamarnya, dengan cepat Seghira mengobrak abrik isi lemarinya yang paling bawah
Foto foto masa kecilnya bersama kedua orang tuanya Dan Jungwon, mainan mainannya dulu, hingga buku bukunya semasa SD
"Duh kemana ya, perasaan Masih gue simpen" ia terus mencari hingga
"Ah ini" ia melihat Kotak putih bening, di dalambya terlihat coklat dengan pita berwarna pink
Seghira duduk di kursi belajarnya menatap coklat itu dengan tatapan aneh
Dulu ia sangat menyayangi coklat itu hingga menyimpannya bahkan membuatkan tempat spesial untuknya
Flashback on
Seghira menatap puas dengan hasil kelulusannya, ia menjadi Salah satu nilai terbaik di kelas
Namun ada yang membuatnya tidak senang hari ini, ia tidak sempat bertemu seseorang padahal ia ingin menyampaikan sesuatu
Anak berusia 13 tahun itu, berjalan di sepanjang Jalanan kota. Ia berniat akan ke rumah orang itu langsung
Namun ia berhenti di sebuah toko coklat, Seghira menatap kagum coklat coklat itu Dari luar
"Kalau aku kasih ke dia, dia pasti lebih seneng" Dengan semangat Seghira masuk ke dalam toko itu
Ia memilih coklat yang paling cantik "bu saya ambil yang ini, eumm kalau bisa dikasi pita ya" Selesai membeli coklat Anak itu melanjutkan perjalanannya
Hingga akhirnya ia sampai dirumah yang ditujunya, tapi yang membuatnya terkejut adalah rumah itu telah kosong
Gerbang pintunya terkunci, Seghira menatap sendu ke coklat yang ia beli
"Seghira" Anak itu membalikkan badannya
"Kamu nyari aku?" ia mengangguk antusias
"Aku mau bilang sesuatu ke kamu" Seghira menyodorkan coklatnya
"A-aku suka sama ka-"
"NAK CEPETAN ENTAR KITA TERLAMBAT, EH SEGHIRA SAYANG ITU MAMA KAMU UDAH NUNGGU DISANA"
"Seghira aku buru buru, aku pergi dulu ya dadaaa" Seghira menatap sedih coklatnya yang tidak sempat diterima Anak itu
"Seghira, mama nyariin kamu loh. Ayo cepet sini kita mau beli seragam SMP kamu" ia tersadar Dari lamunannya
"Iya ma"
"Eh kamu dalet coklat Dari siapa itu, Anak Mama udah Remaja" Seghira lagi lagi menatap coklatnya sendu
"Suatu hari nanti pasti bisa aku kasih" lirihnya dalam hati
Flashback off
Seghira menundukkan kepalanya
"Suatu hari nanti pasti bisa aku kasih"
Ia merebahkan tubuhnya dikasur, sekarang fikirannya campur aduk
Ia kembali menatap coklatnya, apa yang terjadi Jika waktu itu ia berhasil mengungkapkan perasaannya?
Lalu apakah perasaannya Masih sama? Seghira sendiri tidak tau, nyatanya penuturan Jake tadi sedikit melukai jatinya
Ia memejamkan matanya hingga akhirnya gadis itu terbawa kedunia mimpi
To be continued
•
•
•
•
See you in next part
L3MBAR KERTAS