Step On The Lament || {TOMARR...

By Flair_12

34.5K 4.1K 610

Horcrux dalam diri Harry Potter berubah menjadi sebuah janin, yang kemudian lahir sebagai bayi perempuan pali... More

1. Birth and Death
2. Lament
3. Golden Gloom
4. Pieces Of Soul
6. The Dove Hums
7. Beyond The Sleep
8. House of Lotus
9. Foreign Portraits
Suratku, Untuk Kamu
Pengumuman
10. Dark Thoughts
11. Hope

5. A Bridge To Connect

2.6K 359 46
By Flair_12

EHEM! ⚠⚠⚠Di chapter ini ada bagian yang sensual, seksual, dan kawan-kawan yang nggak cocok untuk anak dibawah umur, hati-hati! Kayaknya...

Suram sekali rasanya.

Bukan hanya cuaca, langit, istana yang ditinggali, tapi juga suasana hati sang pemilik.

Kegelapan seolah-olah menyelimutinya, mencengkram dan menolak untuk melepaskannya. Keberatan yang ia rasakan dalam pikirannya kembali, jauh lebih berat dan mengabutkan pikirannya yang kalut.

Bagai badai di malam tak berujung. Seperti itulah suasana hati Voldemort.

Namun sebuah cahaya mendadak berpijak, tanpa diduga dan tidak direncanakan sama sekali.

Suasana hati sama seperti sebelum ia memiliki bayi kecil dalam hidupnya yang sepi dan gelap, penuh kelicikan yang mengancam jiwa. Dan sebuah bayi bagaikan matahari dalam hidupnya. Bayi itu adalah mataharinya. Lampunya. Lentera yang menemaninya agar tidak tersesat dalam kegelapan. Lentera yang membantunya untuk tidak tersandung batu atau terjerumus ke dalam lubang di jalan yang ia pilih.

Akan tetapi, cahaya itu telah diambil darinya sekarang.

Voldemort menarik napas, tersendat dalam prosesnya. Pikirannya berkabut dengan semua kegelisahan dan masalah yang membayangi. Dia memang menanam berbagai perlindungan dalam tubuh Athlarien, tapi dia tetap tak bisa mengalihkan dirinya dari perasaan tak mengenakkan di hati.

Bagaimana kabar anak itu?

Apakah dia tidur dengan nyaman dan hangat?

Apakah susunya sesuai dengan yang biasa Voldemort berikan?

Bagaimana dengan pakaiannya? Selama ini ia lebih menggunakan pakaian bayi yang ditinggalkan si ibu di brankasnya. Pakaian yang istimewa dan khusus. Terbukti dengan kualitasnya yang berbeda jauh dengan toko-toko manusia yang pernah ia datangi.

Pakaian yang dibuat oleh makhluk ajaib. Dan Athlarien tidak nyaman menggunakan pakaian lain selain itu.

Salazar... mengapa belum ada petunjuk sama sekali tentangnya?

Berdasarkan hipotesis yang dikeluarkan oleh pikirannya, pelaku yang membawa Athlarien pastilah seseorang yang memiliki akses ke Malfoy Manor tanpa dicurigai. Seseorang yang sudah biasa bolak-balik keluar masuk, seseorang yang sudah sepantasnya berada di sana.

Seseorang dari jajarannya.

Pastinya bukan Lingkaran Dalam. Voldemort mengikat mereka semua dengan Sumpah Tak Terpatahkan yang terikat dalam Parseltongue, dengan efek yang jauh lebih keras dan kejam bagi pelanggar dibandingkan menggunakan bahasa biasa.

Yang artinya Pelahap Maut selain Lingkaran Dalam. Ada banyak sekali Pelahap Maut yang datang waktu itu, dan semuanya memiliki tugas dan kepentingan. Masing-masing diantaranya memiliki alibi yang kuat.

Kenapa tak ada petunjuk yang lebih mudah? Yang lebih jelas...

Kelelahan menerpa Voldemort seminggu tanpa istirahat yang cukup, pikiran yang terbebani dan gelisah, mendukung cuaca yang indah untuk menidurkannya. Angin sepoi menerbangkan tirai jendela yang terbuka, membelai halus pipi putih pucat sang Pangeran Kegelapan.

Lambat laun matanya berat, kelopak mata berkali-kali jatuh menutup, namun ditahan sekuat tenaga.

Angin membelai lagi (seperti sentuhan tangan yang lembut), kali ini beranjak dari pipi, naik ke pelipis lalu ke rambutnya. Lembut dan menenangkan rasanya. Ingin tidur puas saja rasanya, berleha-leha di kasur tanpa beban pikiran.

Tidak!

Athlarien masih belum ada kabar! Dia tak bisa tidur ataupun lengah sampai dia menemukannya.

Angin berhenti menyentuh dan membelai rambutnya, kini turun lagi pelipis, hangat rasanya-

Athlarien masih ditemukan...

Sentuhan ringan mendarat di perpotongan leher-

Dia tidak boleh lengah...

Sekali... dua kali-

Pelahap Maut dapat membawa kabar tentangnya bisa datang kapan saja..

Sentuhan lembut dan lembap merayap, dari leher ke bawah telinga, bisikan lembut jatuh bersama dengan angin kesadaran menghilang-

Seseorang bisa menyusup masuk kapan saja.

Punggung bertabrakan dengan permukaan empuk, halus sutra membayangi permukaan kulit, kepala mendarat di benda empuk (dia di ranjang, sejak kapan?). Sentuhan halus, kini lebih padat dan pasti keberadaannya, menyentuh dan membelai sisi wajah Voldemort.

Voldemort terbuai. Mata menutup dengan perasaan yang mendera. Perasaan merinding disertai panas yang mengarah ke tubuh bagian bawahnya akibat sentuhan, dia menahan napas dan membuangnya kuat tanpa sadar. Sentuhan lagi, lembut dan basah, dari bawah telinga ke pipi, terus sampai menyentuh permukaan bibir.

Voldemort menyerah.

Perasaan jatuh menyerangnya tiba-tiba. Seakan jatuh dari tebing, lalu mendarat pelan di permukaan lembut lagi.

Suhu dingin menjadi hangat, angin sepoi-sepoi bertiup membawa aroma musim semi--rumput dan bunga.

Permukaan bibirnya ditekan lagi, kali ini lebih kuat dan tanpa keraguan. Hal yang lembut itu berdiam beberapa saat di bibirnya sebelum menjauh. Dan rasanya berbeda dengan sebelumnya.

Lebih nyata.

Voldemort mengernyitkan dahinya, membuka mata untuk memastikan. Dia tidak menduga apa yang menyambut matanya. 

Langit cerah, biru tanpa awan melintas. Sinar matahari yang terik membuat bayang di matanya, burung biru terbang debgan suara yang indah. Pangeran Kegelapan mendadak merasakan sengatan di lubuk hatinya.

Rambut hitam seperti gagak dengan kemilau biru terjuntai lembut ditutupi dengan kain tembus pandang putih, menyentuh sisi wajah Voldemort. Kulit putih yang lembut, tanpa kerutan, menyatu dengan putih kain pakaian. Dan dua bola zamrud, indah dan cerah.

Bibir merah menipis membentuk senyum, jelas geli.

"Hah..."

Voldemort merasa sulit bernapas. Tenggorokannya seakan disumpal dengan bola, sakit rasanya. Dadanya seperti diikat dengan tali kencang yang tak membiarkannya untuk bernapas lega. 

"A-.." Dia merasa seperti orang bodoh sekarang. Mulutnya terbuka lalu menutup, ingin berbicara dan mengeluarkan suaranya, tapi dia tak tahu pilihan kata yang benar.

Sakit sekali. Dia tak tahu apa penyebabnya tapi dia merasa sakit sekali. Ada sesuatu dalam dirinya yang seperti diremas kuat, sangat disakiti. 

Tangannya terangkat, menyentuh pipi si pemilik mata hijau.. yang sudah mati beberapa bulan lalu, meninggalkan seorang bayi untuk dirawat.

"Hah-" Voldemort tercekat, "Harry..."

Benar apa kata orang. Habis gelap terbitlah terang.

Bagi Voldemort, gelap itu telah berlaku dan cahaya telah terbit.

Athlarien mungkin adalah mataharinya, tapi Harry Potter adalah Cahaya seperti yang orang-orang selalu katakan.

Itu menempati posisi yang sama dalam diri Voldemort.

Jadi, dia berbaring di bawah pohon, di atas rerumputan yang lembut. Anginnya sepoi-sepoi dan menenangkan. Bunga yang bertebaran membawa aroma harum dan manis. Entitas bak malaikat menemaninya untuk waktu yang sangat lama, terasa seperti bertahun-tahun lamanya. Dan hatinya dipenuhi oleh kehangatan dan kenyamanan. Semua kegelisahan yang membayanginya hilang mendadak.

Harry Potter menjadi penyelamat sekali lahi, bahkan dalam kematiannya.

Athlarien aman.

Itulah yang disampaikan olehnya.

Dan Voldemort bisa tidur dengan nyenyak, menikmati sentuhan entitas cahaya yang dia sadari telah memenuhi pikirannya di rambut dan wajahnya.

Tak ada yang perlu dikhawatirkan.

*

*

*

*

*

*

Hermione memandang bayi cantik yang digendong oleh Molly. Bayi itu adalah putri sahabatnya. Sahabatnya yang telah lama mati memiliki seorang anak, dengan Pangeran Kegelapan.

Anak itu telah dikandung dengan cara yang keji dan kotor. Sungguh menakjubkan hasil dari perbuatan keji itu menghasilkan hal yang begitu cantik dan imut. Polos tak tersentuh oleh kebusukan dunia.

Sekali lihat saja sudah dapat ditebak siapa orangtua bayi ini. Wajahnya bagaikan duplikat sahabatnya, seperti pinang yang dibelah dua. Meskipun ada perbedaan dalam dagu dan bentuk alisnya. Tapi tetap, Hermione merasa seperti melihat sosok sahabatnya dalam bentuk bayi.

Sahabatnya pasti sangat menderita di tangan Pangeran Kegalapan. Dan tak satupun malam Hermione habiskan tanpa penyesalan yang memenuhi dirinya. Andai dia tahu bahwa Harry telah disandera dan diperkosa sampai hamil, dia tak akan berdiam diri dan langsung menyerbu membebaskan sahabatnya.

Tapi, apa mau dikata.

Nasi sudah menjadi bubur.

Satu-satunya hal yang dapat Hermione dan yang lainnya adalah menjaga bayi itu dan membesarkannya dengan penuh cinta, jauh dari marabahaya. Jauh dari sang ayah biologis.

Gigi Hermione saling bergemeletuk. Rasa marah dan benci memenuhi dirinya. Beraninya bajingan itu menyentuh sahabatnya, membuatnya menderita, memperkosanya lalu membunuhnya?! Lalu bajingan itu berani membuat makam sebagai bahan olok-olok!

Tak bisa dimaafkan!

*

*

*

*

*

Pelahap Maut memandang takut-takut pada sosok yang duduk di atas kursi singgasana. Sosok tuan mereka yang menawan sekaligus mengerikan selalu menimbulkan perasaan hormat sekaligus takut. Tapi, ada perasaan lain yang menghinggapi masing-masing Pelahap Maut. Yaitu ketertarikan. Seminggu yang lalu, tuan mereka murka dan memberi perintah untuk membawa seseorang bersama mereka.

Seorang bayi. Lebih tepatnya putri tuan mereka.

Itu sangat mengejutkan. Tuan mereka yang kejam memiliki bayi, tak tanggung-tanggung bayi yang cantik pula. Mereka telah melihat sosok si bayi dalam foto yang yang diberikan oleh Lucius Malfoy dalam upaya pencarian.

Mengejutkan bagaimana sosok jahat itu menghasilkan sesuatu yang begitu indah dan suci.

Tapi, abaikan itu.

Hari ini adalah hari di mana mereka akan memulai rencana mereka. Rencana terbesar yang pernah mereka buat. 

Mereka akan menyerang dan menguasai Kementerian hari ini. Segera setelah Kemeterian jatuh, Hogwarts tak akan memerlukan waktu yang lama.

"Para Pelahap Mautku, bersenang-senanglah hari ini...


Karena telah tiba saatnya aku untuk menundukkan seluruh dunia sihir di bawah kakiku."

*

*

*

*

*

3 April 1997...

Murid-murid Hogwarts bersemangat. Pagi itu adalah hari yang cerah, dan rumput dan dedaunan hijau mulai tumbuh. Langitnya biru, dan menunya semakin enak setiap hari.

Tapi kedamaian itu rusak begitu segerombolan burung hantu masuk dengan surat dari keluarga maupun surat kabar. Teriakan ngeri memenuhi aula, dan kepanikan tak bisa dihentikan lagi. Belum habis masalah kematian Potter, kini muncul masalah lainnya.

PANGERAN KEGELAPAN MENDEKLARASIKAN PERANG!

'Pada seluruh rakyat dunia sihir Inggris,

Aku, Pengaran Kegelapan yang biasa kalian panggil Lord Voldemort, telah berhasil menguasai Kementerian dengan cepat dan tanpa jejak. Tak seorangpun menyadarinya. Namun, itu masihlah tidak cukup bagiku.

Aku adalah keturunan Salazar Slytherin, Pendiri Hogwarts, dan aku menginginkan warisan leluhurku. Aku akan menyerang Hogwarts dalam waktu dekat. Bisa saja besok, lusa, atau besok lusa. Dan trnang saja, ada bangsal keluarga Slytherin yang mencegah kalian keluar.

Tapi, jika Kepala Sekolah Albus Dumbledore mengembalikan apa yang telah ia curi, aku akan berpikir ulang soal menyerang Hogwarts.

Sekian,

Lord Marvolo Slytherin.

Ps. Ada empat basilisk di Hogwarts, aku secara tak sengaja membuka kunci kandangnya. Sudah 18 tahun sejak terakhir kali aku memberi mereka makan! Hati-hati, mereka sangat lincah!' 

*

*

*

*

*

Tbc...


Maaf pendek gess😣, buru-buru soalnya. Baru nyadar ternyata udah lama banget nggak update. 

Author pengen jadiin Voldemort Sad Daddy gess😈😢😢😂😂😆! Kalau untuk duda apa ya namanya?

Harry bagusnya hidup atau mati aja ya? Pengen nistain Voldemort soalnya. Tapi kalau pembacanya nggak suka, ntar malah diteror authornya.

Koment ya! Author mau denger pendapat kalian soal cerita amburadul ini.

See you in the next update!

Continue Reading

You'll Also Like

485K 5.1K 87
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
132K 10.2K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
246K 36.8K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
826K 87.2K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...