⊹𝘽𝙖𝙘𝙠 𝙩𝙤 𝙁𝙞𝙜𝙝𝙩𝙞𝙣...

By kkyrayyn

10.5K 1.4K 70

╰┈➤ ❝「 𝘿𝙚𝙢𝙤𝙣 𝙎𝙡𝙖𝙮𝙚𝙧 𝘼𝙐 」❞ Semuanya telah berakhir, sekarang kami telah berhasil menaklukkan 'san... More

❝Prolog❞
Bab 1 : GF House
Bab 2 : Awal dari yang kedua
Bab 3 : Kecurigaan
Bab 4 : Kecurigaan #2
Bab 5 : Carol dan Krone
Bab 6 : Latihan m̶e̶l̶a̶r̶i̶k̶a̶n̶ ̶d̶i̶r̶i̶
Bab 7 : Kecurigaan #3
Bab 8 : Kebenaran yang terungkap
Bab 9 : "Bersekutu"
❝Perkenalan❞
Bab 10 : Jebakan yang kentara
Bab 11 : Hancurkan!
Bab 12 : Peninjauan
Bab 13 : Takkan membiarkanmu mati
Bab 14 : Ingatan masa lalu
Bab 15 : Sayōnara Norman
Bab 16 : Kekosongan
Bab 17 : Pembalasan Ray
Bab 18 : Eksekusi Rencana
Bab 19 : Kabur [S1 END]
Bab 20 : Hutan Sumpah
Bab 21 : Hal tak terduga
Bab 22 : Area B06-32
Bab 24 : Gadis dan Lelaki bertudung
Bab 25 : Lawan atau Kawan?
Bab 26 : Pemburu Iblis
【 Bab 27 】: Dua Dunia

Bab 23 : Serangan mendadak

167 26 12
By kkyrayyn

"Apakah.. ini..?"

"Mustahil.."

"Ada musuh lagi..?!"

KRAAKK

Tiba-tiba pohon besar yang berada di belakang rombongan tersebut hancur dan tumbang. Dan ada iblis raksasa (bukan Titan) yang langsung mengejar mereka sambil meraung. Anak-anak terkejut, mereka segera berlari sekuat tenaga sambil berteriak ketakutan. "KABUR!!"

"APA ITU!? APA-APAAN ITU COBA?!!"

"D-dia kesini..?"

"JANGAN, JANGAN MENOLEH KE BELAKANG!"

"T-TAPI.."

"UWAAAA TAKUTTT!!!!"

"Hei, apa ini!? Apa makhluk itu juga disebut di dalam buku!?" Pekik Gilda sambil terus berlari.

"TIDAK! MUNGKIN, DIA IBLIS!" Teriak Ray balik.

"IBLIS!?" Anak-anak termasuk Kisatsutai terkejut.

"Itu iblis??!" Pekik Kyojurou.

"Tak salah lagi, tangan itu.. wajah itu.. kulit itu.. aku mengenalinya!" Kata Emma. "Tapi.. iblis yang kulihat bersama Norman adalah monster yang memiliki postur tubuh seperti manusia dan bisa berbicara! Ini terlihat berbeda!"

Ray mengangguk, "Begitu juga dengan sosok iblis dalam ingatanku!"

"Mereka tidak punya ekor seperti iblis raksasa ini, memiliki tanduk dan mengenakan topeng bermata menjijikkan! Juga mengenakan pakaian!" Sambung Emma lagi.

‘Tapi makhluk yang ada di hadapan kami sekarang, lebih mirip binatang buas.. itu pun masih termasuk iblis..’ Emma berpikir di tengah-tengah pengejaran dari iblis liar tersebut.

‘Jadi begitu, inilah iblis liar pada masa sekarang. Ukurannya lebih besar dibanding iblis di masa lalu kami.. Shinobu membatin sambil masih berlari dalam keadaan panik.

‘Mengerikan, mengerikan! Iblis itu menyeramkan!!’ Teriak Mitsuri dalam hati sambil mencoba memejamkan mata. Ia sampai terengah-engah.

Monster! Walaupun dia tak terlihat menggunakan jurus darah iblis, dia terlihat kuat! Obanai sampai keheranan.

Ray menarik tangan Emma yang hampir ditangkap oleh si iblis, "Makasih!" Kata Emma pada Ray.

‘Apa maksudnya ini? Iblis itu apa? Apa mereka ada beragam jenis? Kalau diingat lagi, bentuk dan ukuran iblis-iblis yang ada di peternakan pun berbeda-beda.. iblis itu makhluk seperti apa? Dunia seperti apa yang ditinggali iblis? tanya Emma terus-menerus. Dia benar-benar kebingungan soal ini.

"Hei! Kalau iblis, berarti dia mengejar kita!?" Tanya Mark. Nat disampingnya tersentak kaget.

"BUKAN! Dia sedang berusaha keras agar kita langsung di ngap!!" Bantah Nat yang malah membuat Mark terdiam sambil ketakutan.

"Benar! Dia bukan pengejar!" Pekik Emma menyetujui. "Pengejar takkan berusaha memakan kita, barang dagangan!"

"Aku rasa juga begitu! Mereka bahkan pasti takkan diizinkan makan seujung jari pun, 'kan?! Mereka takkan melakukannya!" ujar Gyomei sambil melirik ke belakang.

"Ini iblis dengan jenis berbeda yang tak ada hubungannya dengan peternakan. Tak perlu ditanya lagi. Kita akan langsung dimakannya begitu tertangkap!" Kata Ray.

"Aku takkan pasrah dimakan!"

Don tiba-tiba memberi tanda dengan tangannya. Dia menyuruh anak-anak untuk membagi menjadi dua kelompok agar lebih mudah untuk kabur. Singkatnya ya, berpencar.
Bingunglah.. lalu, kemarilah!

"Semua, teruslah berlari hanya dengan melihat ke depan!" Teriak Don. Anak-anak membalasnya dengan sorakan penuh semangat.

Ray tiba-tiba terdiam, tapi tubuhnya masih berlari. Mereka sudah jauh lebih gesit dibanding 2 bulan lalu.. Don, Gilda, serta anak-anak tertua lain secepat mungkin menjauhkan beberapa anak yang masih tidak gesit.

Mereka bisa bergerak dengan memutar otak, mereka memperhatikan musuh serta topografi tanpa panik, lalu bergerak berkelompok dengan akurat.

Hebat! Don, Gilda, Kyojurou, kalian semua! Kalian sudah jadi hebat dalam melarikan diri! -Emma.

Iblis itu.. mungkin bodoh karena tidak punya akal. Norman dan Sister Krone lebih menyeramkan. Jangan langsung menilai bakal kalah, hanya karena musuh bertubuh besar dan kuat! -Don.

Mari lihat keadaan Kyojurou dan kawan-kawan. Mereka masih berlari menggiring anak-anak untuk segera pergi duluan. Namun mereka punya satu hal yang mengganggu di pikiran mereka masing-masing.

Apa ini..? Kenapa aku berlari lebih lemah? Kenapa aku jadi mudah lelah? Padahal.. 'kan aku adalah pemburu iblis.. aku harusnya bisa lebih kuat dan melindungi anak-anak ini!! Tanya Kyojurou dalam hati. Dia benar-benar bingung sampai berkeringat.

Celaka.. andai saja aku masih mempunyai katana Nichirin ku, aku pasti bisa langsung menebas kepala iblis itu! Tapi.. percuma. Tubuhku sudah sangat lelah! Muichirou sempat memekik pelan, karena dia mengalami kram perut.

Sial.. tidak bisa ya? Ayolah! Tubuhku jauh berbeda dari diriku sebelumnya! Aku kembali terlahir sebagai anak-anak yang lemah dan seperti tidak pernah diteror monster sekalipun! Gerutu Genya sedikit kesal. Anak-anak Kisatsutai kali ini dibuat dalam keadaan bingung.

Tapi..

Kami takkan panik!

Kami sudah memprediksi kalau bakal dikejar iblis.

Dan selama 2 bulan terus-menerus berlatih kabur dengan membentuk formasi.

Mau lawannya monster mengerikan begitu pun, kita akan kabur sampai akhir dengan selamat!

Kami takkan takut dan hanya pasrah dimakan!

"Ray! Semua anak baik-baik saja, kita harus secepat mungkin melakukan sesuatu pada iblis itu!" Pekik Emma menatap Ray.

"Apa "sesuatu" itu?" Tanya Ray.

"Eh, baru akan kupikirkan.."

"Astaga, belum punya rencana rupanya!?"

"Hehe.."

"Emma! Ray! Aku tahu apa yang harus dilakukan!" Pekik Shinobu tiba-tiba. "Kita jatuhkan iblis itu ke perangkap akar pohon penghisap darah itu!"

Tch, baru saja aku akan berbicara seperti itu.. batin Ray merasa mendokusai.

"Baik! Aku mengerti! Kalau begitu, ayo kita bertiga–"

"Tidak, cukup aku sendiri saja."

"!!?"

Emma dan Shinobu terkejut, "Ray, masa' lagi-lagi kau.. Jangan!"

"Bukan, bukan berarti berniat mengorbankan diriku sendiri karena situasinya berbahaya. Aku yakin bisa, makanya biar aku sendiri saja." Ucap Ray sambil memegang pundak mereka berdua.

"Memangnya siapa diantara yang lebih jago kejar-kejaran?"

Emma dan Shinobu terdiam. Mereka saling memandang satu sama lain. Dan menjawab, "Ray.."

"Yaudah, serahkan saja padaku. Udah pergi sana! Hus! Hush!" Usir Ray. Emma dan Shinobu menatap Ray dengan marah dan jengkel.

//Bercanda..

"Serahkan saja padaku. Aku pasti akan kembali. 10 detik setelah aku pergi, bergabunglah dengan Kyojurou dan yang lainnya. Berlarilah mengikuti arah angin. Paham?"

"... IYA!!"

Dan ya, Shinobu dan Emma segera kembali ke rombongan. Sementara Ray mencoba pergi mendekat ke arah iblis. Berniat mengalihkan perhatiannya dan jatuh ke perangkap akar pohon.

"Bagus.. kemarilah.." kata Ray sambil mengayun-ayunkan lenteranya.

Iblis itu bereaksi dan mengejar Ray. Tinggal sedikit lagi Ray membawa si iblis jatuh ke perangkap.. tapi..

CRASH!!

BRUKK

Ray terkejut. Dia bingung. Bagaimana bisa kepala iblis itu terpenggal..? Ray tak mau ambil resiko dan segera bersembunyi di balik pohon dan mematikan lampu lenteranya.

"Sesuai dugaan ku, nyaris saja terlambat."

"Sudah ketemu. Akan langsung saya bawa pulang."

Ray lagi-lagi terkejut. Ada iblis pengejar. Rupanya mereka masih berniat menangkap kita. Pikirnya dalam hati.

Iblis yang satu berkata, "Menjijikkan. Beraninya makhluk rendah begini hendak memakan barang dagangan kami." Ucapnya sambil menginjak kepala si Iblis kadal yang sudah mati itu lalu menusuknya dengan pedang yang ia genggam.

Sialan.. umpat Ray dalam hati.
Pengejar.. datang di waktu terburuk. Apa karena itu mengamuknya sangat heboh?

Ray POV..

'Tch!'

'Padahal tadi sudah pasti jatuh ke bawah tanah! Seandainya mereka tidak datang, harusnya sekarang aku sudah kembali ke tempat teman-teman sesuai rencana.'

'Apa Emma dan lainnya selamat?'

'Kurasa mereka sudah pergi cukup jauh sih.'

'Tapi kalau dari sini, aku gak tahu.. juga tak punya cara untuk bisa tahu dan memberitahu mereka!!'

'Bagaimana ini? Aku hanya bisa kabur..'

'Jumlah musuhnya.. pasti masih ada yang lain. Mereka pasti ada lebih banyak, soalnya terlalu sedikit kalau cuma dua ekor..'

'Apalagi, dia.. bisa menebas leher sebesar itu hanya sekali serang!!'

'Perbedaan jumlah dan kekuatan kami terlalu jauh. Bagaimana aku harus bergerak dan kabur!?'

'Sialan! Setidaknya aku ingin tahu apa Emma dan lainnya selamat!!'

"Gimana?" Kata iblis yang membawa pedang.

Iblis lawan bicaranya menjawab setelah mengendus, "Tidak. Dia belum makan. Tak ada bau manusia dari dalam mulutnya. Dia belum memakan seekor pun."

Ah.. begitu..

Jangan-jangan mereka..

Aku langsung mencari gunting di dalam tas ku. Tapi untungnya tidak terkejut ketika "Mereka" memanggilku karena sudah menduganya.

"Kau disana, 'kan? Keluarlah!"

"Nyaris sekali, ya.. syukurlah kau baik-baik saja. Kau sudah bisa tenang karena monsternya sudah kusingkirkan. Makanya, keluarlah!"

Dia tak henti memanggilku.. aku harus cepat!

"Apa perlu aku seret keluar?"

"Tak perlu. Mundurlah."

"Hei.. kau sendirian? Apa yang terjadi dengan anak-anak lainnya?"

'Dilihat dari tinggi dan rambutnya.. kemungkinan antara kualitas tinggi 16194, kualitas premium 81194, kualitas premium 73194, atau kualitas premium 14194..' batin si iblis.

"Kau paham, 'kan? Kalian takkan mungkin bisa hidup di dunia luar. Ayo, pulanglah ke rumah."

Sudah kuduga.. Emma dan lainnya selamat! Mereka belum ditemukan!!

Mereka baru menemukanku seorang! Makanya, mereka berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengan anak-anak selain aku!

Dia sedang menyelidiki dan melihat responku seraya berusaha membuatku menyerah. Mereka belum tahu apa Emma dan lainnya masih hidup atau udah modyar, dan dimana mereka berada sekarang.

Kalau begitu, hanya satu yang harus kulakukan!

Yaitu, mengalihkan seluruh perhatian mereka padaku!
Pokoknya, akan kubuat mereka hanya mengejar ku!!

Tapi, aku sudah tak bisa langsung kembali ke tempat Emma dan lainnya. Nasib Emma dan kawan-kawan akan tamat jika sekarang para iblis ini mengincar mereka.

Aku akan kabur ke arah berlawanan dan sebisa mungkin menjauhkan mereka. Tapi, apa bisa?

Bodo' amat! Lakukan saja! Gak usah mikir apa-apa lagi!

Selanjutnya, mari bertemu di B06-32, ya, Emma! Kyojurou!!

Ray POV End

Author POV..

Ray membuat ukiran pada pohon yang bertuliskan "Go 06-32. Pursuer".

Lalu, dia keluar dari tempat persembunyiannya dan menampakkan diri di depan para iblis pengejar.

"Kalian terlambat! Anak-anak lainnya sudah mati." Ucapnya sambil memperlihatkan nomor id pada lehernya. Iblis-iblis itu terdiam sejenak.

"Sudah kuduga, kualitas premium 81194." Sahut si iblis yang masih memegang pedang.

"Aku tak berniat kembali dan dimakan!"

"Aku tak mau mendengarkan pendapatmu.. TANGKAP!!"

Pekik si iblis pedang kepada rekan-rekannya yang lain untuk mengejar dan menangkap Ray. Tak perlu menunggu lama Ray sudah siap mengambil ancang-ancang berlari.

Namun dia perlahan malah dikepung oleh iblis-iblis yang mengejarnya dari segala arah.

˚ ༘ ໊ 💌✨ ⋆·˚ ༘ *

Disisi lain, Emma, Kyojurou, dan lainnya sudah jauh dari lokasi dimana mereka dikejar oleh iblis kadal.

"... Hei, Ray kok lama banget, ya?" Gilda membuka suara. Hal itu membuat anak-anak lain terkejut dan saling bertatap.

"Benar.. padahal harusnya dia sudah bisa kembali." Sahut Mitsuri.

"Apa.. terjadi sesuatu..?" Kata Anna.

"Ng? Apa maksudnya sesuatu?" Beo Don sedikit khawatir. Seketika raut wajah semua anak menjadi pucat.

"Misalnya, ada pengejar..?" Ucap Rossi. Dan anak-anak kembali terkejut.

"..."

"..."

"Ngg.. Emma? Kau baik-baik saja? Wajahmu pucat pasi, lho." Tegur Rossi.

"Kyojurou, kamu juga." Kata Chris.

"Ah, aku baik-baik saja! Makasih sudah mengkhawatirkanku." Sahut Emma balik dan mengelus kepala Rossi. Kyojurou hanya tersenyum pada Chris ber-isyarat dia baik-baik saja.

"Semuanya, aku akan melihat keadaan sebentar. Kalian tetaplah lari mengikuti arah angin, ya!" Ucap Emma sedikit menjauh dari mereka dan berlari menyusul Ray.

"Kyojurou! Tolong pimpin mereka!" Pekik Emma dari jauh.

"Baik!!" Balas Kyojurou dengan lantang. "Nah, teman-teman ayo kita pergi!"

'Kalau lawannya iblis itu, Ray akan baik-baik saja. Dia pasti baik-baik saja! Tapi... Bagaimana jika dia tak sengaja kepergok pengejar di tengah jalan?' kata Emma dalam hati. Tiba-tiba langkah larinya menurun, tubuhnya terhuyung dan jatuh. Dia pingsan.

Kyojurou dan Don melihat itu, seketika mereka berteriak memanggil nama Emma. Sontak anak-anak lain juga terkejut.

"EMMA!!"
Mereka segera berlari ke tempat Emma terjatuh.

"Emma! Emma!!" Panggil Kyojurou dengan perasaan sangat panik.

"Emma!! Bertahanlah!" Pekik Gilda.

"Ada darah.." kata Shinobu menarik kepala Emma ke pangkuannya.
"L-luka di telinganya terbuka.." kata Mitsuri menyentuh telinga Emma, noda darah Emma menempel di telapak tangannya.

"Selain itu, dia terserang demam tinggi!!" Pekik Anna.

"APAA!!??" Semua anak berteriak terkejut.

"K-kenapa jadi begini..?" Gumam Genya khawatir.
"Emma.." Muichirou dan Gyomeijuga sangat khawatir.

"Sejak kapan!? Apa Emma terus berlari sambil menahan kondisi tubuh seperti ini??" Ucap Obanai setengah berteriak.

"Gimana ini..?" Kata Lannion.
"Emma terluka, Ray menghilang.." sambung Thoma.

Dan tiba-tiba, Gilda, Don, Kyojurou, Shinobu, Mitsuri, serta anak-anak tertua merasakan kehadiran seseorang. Ya, ada yang mengikuti mereka sedari tadi.

Perlahan seorang gadis bertudung menghampiri mereka. Sambil menunjuk ke arah kiri. "Ke sini." Ucapnya pada Kyojurou dan kawan-kawan.

"Eh?" Anak-anak melongo.

"S-siapa kau?!" Pekik Gilda tanpa sadar. Khawatir gadis itu akan menyakiti mereka.

Sang gadis bertudung tak menjawab. Kemudian dia tersenyum kecil. Kyojurou, Shinobu, Mitsuri, Obanai, Muichirou, Genya dan Gyomei tahu aura ini. Sepertinya mereka mengenal si gadis. Apakah dia adalah manusia?

.
.
.
.
.
.
.

TBC..

01/04/2022

Continue Reading

You'll Also Like

495K 49.5K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
57.9K 8.8K 55
Rahasia dibalik semuanya
194K 16.2K 27
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
320K 24.2K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...