Aku terkejut sampai tak bergerak, benar benar, terjadi..
" Absinth, terbunuh, vermouth....Aoki.." Aku mengepalkan tanganku.
" R-rika chan? Ada apa? " Tanya Sato
" Rika? Apa kau benar benar tidak enak badan?" Tanya takagi.
" T-tidak.. Aku tidak apa apa " jawabku gugup sambil menutupi rasa terkejut ku.
" Sato san, bisa aku melihat nya? " Tanya Takagi.
" Baiklah, ikut aku " Ucap sato
" Ah.. Rika, kau bisa berjalan jalan saja ya.. " Ucap Takagi membujuk ku.
" Tidak, Takagi niichan, sato san, boleh aku melihatnya juga? " Tanya Ku.
Sato terdiam sejenak menatapku " Baiklah " Ucap nya.
" T-tapi.. Sato san.. "
" Tidak apa apa kok.. Ayo "
Kami pergi ke sel korban
" Sekarang aku bingung dia pelaku atau korban.. " Gumam ku.
Terlihat tubuhnya terduduk di sudut ruangan dengan tubuh yang ter tembak senjata api.
" Ini mirip dengan kasus waktu itu bukan? " Ucapku
" Iya, ini mirip dengan yang waktu itu, saat pembunuh di kasus mansion itu juga terbunuh di sel, mirip seperti ini " Ucap sato.
Aku diam diam memfoto nya, lalu izin keluar dengan alasan tidak tahan dengan bau darahnya.
Aku berdiri di depan gedung lalu mengambil handphone ku.
Aku segera menelpon conan untuk mengajak nya bertemu, tadinya aku ingin langsung saja memberitahu nya lewat telepon tapi aku tidak tahu apa si pembunuh masih berada di sini atau tidak, aku tidak ingin mengambil resiko.
" Conan " - Rika
" Ada apa? " - Conan
" Sepertinya ini semakin memburuk " - Rika
" Apa maksudmu? " - Conan
" Lebih baik kita bicara langsung saja, di rumah prof. angasa , bagaimana? " Tanya ku
" Baiklah, kalau begitu aku akan hubungi haibara " - Conan
Lalu aku mengirim pesan ke takagi kalau aku akan bermain dengan conan saja.
Aku segera menaiki taxi untuk pergi ke rumah Prof. Angasa untuk segera memberitahunya.
Sesampainya di rumah Prof angasa aku segera memberitahu conan dan haibara yang sudah berada di sana dengan apa yang terjadi.
" Terbunuh lagi?! " Ucap Conan terkejut.
Aku mengangguk lalu memperlihatkan foto yang ku ambil diam diam itu.
" Haibara san, apa kau sudah mendapatkan informasi lainya tentang Aoki? " Tanya ku
" Tidak, belum, informasinya benar benar sulit di temukan , ini aneh.. " Jawab Haibara.
Aku menghela nafas " Begitu ya.. "
" Jadi, apa yang harus kita lakukan? " Tanya ku
" Ntahlah, ini semakin rumit dengan bertambahnya musuh untuk kita " Ucap conan.
" Ah! Aku lupa, sebelum terbunuh, korban mengatakan " Aku akan di bunuh " Lalu ia menyebutkan nama.. ' Absinth ' " Ucapku
Mereka berdua terkejut mendengar nama itu.
" Apa kalian mengetahuinya? " Tanya ku
" Tidak, tapi jika benar Aoki adalah anggota organisasi, dan Absinth adalah Aoki, itu membuat kita mengetahui siapa dalang dari pembunuhan ini dan yang lalu " Ucap Haibara.
" Aku jadi khawatir tentang jabatan inspektur megure.. 2 kasus yang ia tangani kedua pelakunya terbunuh di sel " Ucapku sambil menyilangkan tangan ku di depan dada.
" Tapi, mereka berdua terbunuh di sel kan? Bukankah tempat itu seharusnya di jaga ketat oleh polisi? " Tanya Prof angasa.
Kami bertiga terdiam
Aku mengambil handphone ku untuk menelpon takagi.
" Rika, apa yang mau kau lakukan? " Tanya Haibara
" Bertanya kepada detektif takagi, apakah anak bernama Aoki atau seseorang yang mencurigakan pernah terlihat di sekitar atau pernah terlibat sesuatu " Jelasku
" Jangan! " Seru haibara
Aku yang tadinya ingin menekan tombol telepon berhenti.
" Apa kau ingin membuat detektif takagi terlibat?! " Seru Haibara dengan ekspresi marahnya.
" Lalu apa yang harus kita lakukan?! Jika seperti ini kita tidak akan mendapatkan info apapun! Lagian aku hanya bertanya kan?! Apa yang salah dengan itu? " Balas ku dengan nada kesal pula.
Tanpa sadar kami malah jadi berdebat karena hal ini.
" Kakak mu itu sedang berada di kantor polisi bukan?! Lalu kalau begitu bagaimana jika teleponnya sudah di sadap?! Bukan kah itu mungkin jika dia bisa 2x lolos melewati penjagaan ketat?! " Seru Haibara
" Aku juga tidak ingin melibatkannya! Aku tidak mau!! Dari awal, dari saat aku hanya bisa melihat kalian dari tempat lain aku pun tak mau sampai itu terjadi! " Balasku.
" LALU KENAPA KAU INGIN MELIBATKANYA?! " - Habiara
" SUDAH KU BILANG AKU TIDAK INGIN MELIBATKAN NYA!! " - Rika
" Kalian berdua HENTIKAN! " Seru conan membuat kami berdua diam.
" Kalian berdua, tenangkan pikiran kalian. " Ucap Prof angasa.
" Profesor angasa benar, kita harus berfikir dengan pikiran yang tenang, jika kalian terus berdebat begini kita tidak akan mendapatkan jalan keluar kita " Ucap conan.
Ucapannya membuat kami diam dan saling memalingkan wajah kami.
" Baik, maafkan aku, aku terlalu gegabah " Ucapku pelan
" Maaf, aku juga terlalu takut " Lanjut Haibara.
Conan tersenyum kecil " Baik, begini saja. Kita akan mencari informasi bersama sama tentang Aoki, dengan segala cara, namun kita harus tetap berhati hati dengan semua kemungkinan buruk yang bisa terjadi " Ucap conan
Aku dan Haibara tersenyum " Baiklah " Ucap kami bersamaan.
Conan menengok ke arahku lalu berbisik " Dan kita akan bertanya kepada mereka yang juga terlibat dengan ini " Bisiknya.
Aku tersenyum " Baik "
- - -
*Tring..
" Hm? " Aku mengambil handphone ku yang berdering di kantung ku.
" ... "
Aku mengangkat telepon itu.
" Bourbon, bagaimana dengan organisasi itu? " Tanya orang itu.
Aku terdiam sejenak " Tidak ada pergerakan yang aneh, masih dengan rencana biasanya " Ucapku.
" Berhati hatilah, di antara kalian, ada seseorang yang bisa menusuk kalian dari balik senyuman dan kedamaian kalian " Ucap orang itu
Aku tidak tahu siapa yang dia maksud, tapi aku mengerti bahwa ada orang yang terlibat lagi dengan ini " Baik " Balasku.
Kami mengakhiri pembicaraan itu.
Aku menyeringai.
" Nah.. Apa yang akan kau lakukan? Edogawa Conan.. "
- - -
" Setelah Rum lalu Absinth, apa yang mereka rencanakan sebenarnya? " Gumamku
" Hei conan, apa kau akan bertanya tentang ini kepada dia juga? " Tanya ku kepada conan.
" Aku akan bertanya kepadanya jika waktunya tepat, tapi aku tidak yakin ia akan memberitahu kita, dia orang yang sangat dekat dengan vermouth, entah dia tau tentang Absinth atau tidak " Balas conan.
" Jadi, kita akan bertanya kepada siapa lagi? " Tanya ku
" Aku tidak ingin terus menerus merepotkan Akai san, tapi.. Jika tidak dengan bantuan para FBI akan sangat sulit.. " Jawabnya.
" Memang benar, tapi sebelum kita bertanya lebih jauh kepada Akai san, lebih baik kita mencari informasi dulu tentang Aoki. Festival sekolah di sana 6 hari lagi, datanglah " Ucapku
Ia tersenyum " Aku mengerti "
" Aoki, aku tidak akan melepaskan mu karena sudah menyulitkan pekerjaan kakakku, humph! "
Conan menahan tawa melihat ekspresi konyol ku.
" Ada apa?? " Tanya ku
" Tidak tidak.. Hanya saja kau bisa mengatakan itu padahal kau tau, kau sudah terlibat sangat jauh dengan kami, jangan menyesal jika kau mati " Ucap conan
" Aku tidak akan mati semudah itu " Ucapku dengan senyum cerah.
Aku menyeringai " Aku tidak bisa kembali.. Tapi aku tidak akan menyesal " Batinku.
•
•
•