[SHORT-STORY]:B O R U T O X S...

By maisarahsulaiman

84.5K 3.4K 4.1K

18+! [ON-GOING!] [SLOW UPDATE!] Hanya sekumpulan CERITA PENDEK [SHORT-STORY] dengan cerita yang berbeza dan b... More

Toxic-Relationship(1)
Toxic-Relationship(2)
Toxic-Relationship(3)
Toxic-Relationship(4)
Toxic-Relationship(5)
Toxic-Relationship(6)
Toxic-Relationship(7)END
Toxic-Relationship(Extrachapter)
Arigatou-Boruto
Arigatou-Boruto(2)
Arigatou-Boruto(3)
Arigatou-Boruto END
Hubungan Terlarang
Hubungan Terlarang(2)
Hubungan Terlarang(4)
Hubungan Terlarang(5)
Hubungan Terlarang END
My Beautiful Adopted Sister
My Beautiful Adopted Sister (2)
My Beautiful Adopted Sister (3)
My Beautiful Adopted Sister (4)
My Beautiful Adopted Sister (5)
My Beautiful Adopted Sister (6)
My Beautiful Adopted Sister END
Mas Boruto
Mas Boruto (2)
Mas Boruto (3)
Mas Boruto (4)
Mas Boruto (5)
Mas Boruto (6)
Mas Boruto (7)
Mas Boruto END
Futso No Otto
Futso No Otto (2)
Futso No Otto (3)
Futso No Otto (4)
Futso No Otto (5)
Futso No Otto (6)
Futso No Otto (7)

Hubungan Terlarang(3)

1.7K 88 96
By maisarahsulaiman


~•Happy Reading💗•~
.
.
.
.
Short
.
.
.
Story
.
.
.
BoruSara❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~•Hubungan yang terlarang•~
0o(BorutoXSarada)0o
.
.
.
.
.
.
.
.

Sarada mengerjapkan matanya  dan dia menggeliat di atas kasur empuk itu.

Dia mengucek-ngucek matanya sambil memerhatikan sekeliling,

Dia ingat dia berada diApartment Boruto.

Perlahan netranya beralih ke sofa disebelahnya.

Dia melihat ternyata Boruto masih tidur diatas sofa sembari menghadap kearahnya.

Dia mendongak menatap wajah Boruto dari bawah.

Wajah lelaki itu tidur dengan tenangnya.Sarada menjadi menyukai wajah itu.

Dengan kurang ajarnya tangan Sarada mulai ingin  menggapai wajah lelaki itu.

Sarada menjadi ingin menyentuh wajah Boruto.

Jari-jarinya mulai menyentuh pelan pipi lelaki itu.

Sarada merasa heran kenapa dia bisa begini?

Kemudian tangannya beralih ke surai kuning lelaki itu.Dan jari munggilnya mulai mengusap pelan kepala Boruto sama seperti semalam Boruto mengusap kepalanya.

Dirinya tidak tau kenapa dia bisa senekad ini.

Setelah itu tangannya beralih kembali ke pipi lelaki itu dan mengusapnya lembut.

Tak lama kemudian dia tersadar jika perbuatannya itu adalah salah kerana sudah menyentuh suami orang lain,

Saat dia ingin menarik tangannya  tiba-tiba sebuah tangan kekar menahan tangannya kembali.

Disaat itu Sarada dibuat terkejut disaat safir biru redup milik lelaki itu terbuka,

Wajah Sarada tentu saja kaget dan tak bisa berkata apa-apa lagi.Jantungnya tiba-tiba berdetak lebih laju disaat tatapan lelaki itu bertemu dengannya.

Boruto menatapnya dengan tatapan dalam,dan itu membuat Sarada berdebar-debar saat ditatap seperti itu.

Lidah Sarada kelu seolah-olah ada sesuatu yang menahan mulutnya agar tak berbicara kerana ditatap seperti itu oleh Boruto.

Tangan Boruto  yang menggengam tangannya perlahan mengusapnya lembut membuatkan pipi Sarada menjadi merona saat lelaki itu mengusap tangannya yang hinggap di pipi Boruto.






"Ternyata kau sudah bangun"

Suara serak Boruto yang baru bangun tidur membuat Sarada sadar kembali kerana sejak tadi dia terhipnotis dengan tatapan lelaki itu.

Dia mengangguk pelan,pipinya semakin memerah disaat lelaki itu tersenyum padanya.

"Ohayou-Sarada"ucap nya.

Seketika Sarada merasakan seluruh tubuhnya mendadak lemas.


"O-ohayou"balas Sarada linglung.



***



"Jika kau ingin makan,makan saja ada beberapa bahan dipeti ais nanti kau bisa memasaknya semaumu"ucap Boruto yang duduk santai diatas sofa menatap Sarada yang berdiri di dapur.

Sarada menoleh kepadanya,"Memang tak apa-apa jika aku memasak disini?"

Boruto melipat kedua tangannya dibelakang kepala,dan menatap Sarada santai,"Kau tau aku sangat suka dimasakan"ucapnya membuat gadis itu mengangguk.

"Baiklah,,aku memasaknya dan kau tunggu saja ya"Sarada menjadi semangat untuk memasak.

Saat ini baru pukul 6.30 pagi,Sarada ingin memasak dulu dirumah Boruto,sebenarnya tadi Sarada ingin pulang saja tapi Boruto menahannya kerana Sarada belum sarapan lagi sekalian sarapan saja diApartmentnya.

Sarada yang melihat banyak sayur dan daging di peti sejuk Boruto pun berencana masak untuk makanan tengahari lelaki itu.

"Boruto?"panggilnya sembari mengaduk-aduk bawang yang dia aduk dikuali.

Boruto menoleh,"Hm?"

"Kau tidak pulang ke Apartment Sumire?"tanya nya.

"Nanti saja aku pulang"jawab Boruto.

Sarada merasa tak enak hati,"Setelah aku makan,aku ingin pulang..Terima kasih sudah menumpangkan aku diapartment mu"ucap Sarada tersenyum padanya.

Boruto mengangguk,"Dan aku juga berterima kasih kerana kau ingin memasakan untukku"ucapnya dan nada akhirnya menjadi pelan.

"Ah apa?"Sarada menjadi tak mendengar ucapan Boruto.

Boruto menggeleng,"Tidak ada,kau lanjutlah memasak"ucap nya.

Sarada mengangguk dan melanjutkan kegiatannya.



-




Setelah semua sarapan siap gadis itu meletakkan ke atas meja,

Terdapat Ebi Furai yang terletak diatas meja dan beberapa makanan lagi.

Boruto mencium aroma masakan Sarada,spontan dia berdiri dan menghampiri gadis itu dan menghampiri,

Sarada menyusun piring ke atas meja,dan

Pergerakkan nya terhenti disaat merasakan Boruto berdiri dibelakangnya.

"Kau masak apa,Sarada?"

Sarada menjadi kaku berdiri tak berani berpaling ke belakang,kenapa suara Boruto sangat berdamage sekali!?

Ini akan membuatnya gugup dan lemas.

Entah kenapa,perlahan dia menoleh ke samping dan mendapati wajah lelaki dekat dengannya dari sanping.

Keduanya saling toleh,memandang wajah masing-masing.

Boruto memperhatikan tiap rinci wajah Sarada,bulu mata yang begitu lentik,netra hitam yang begitu bulat memandangnya dan tatapannya beralih ke bibir gadis itu.

Kenapa bibir Sarada seperti menggoda matanya,bibir yang kemerah-merahan membuat Boruto menjadi menginginkan untuk melumat benda kenyal tersebut.

Keduanya saling pandang tak lama kemudian Sarada mahupun Boruto saling tersadar.

"Ehhh"kaget mereka berdua dan saling menjauh satu sama lain.


"A-aku ingin membuat k-kopi panas dulu"ucap Sarada terbata-bata dan segera ke dapur meninggalkan Boruto yang mengusap wajahnya canggung.

Sarada mulai mengambil serbuk kopi,gula dan sebuah jug kecil.

Dia mulai memasukkan serbuk kopi sedikit dan gula dengan sekata,

Sementara itu dia menunggu air panas yang mendidih dulu di kompor gas.

Setelah puas menunggu,

Air panas Sarada mulai masak,dan gadis itu perlahan dengan berhati-hatinya mengangkat cerek panas itu.

Tanpa sengaja air panas didalam cerek tersebut tumpah ditangan kanan Sarada membuat gadis itu memekik sakit kerana kecuaiannya.

Sarada dengan cepat meletakkan cerek panas itu diatas meja dan meringis sakit disaat kulitnya memerah kerana melepuh akibat air panas terkena di kulit tangannya.

Boruto yang membaca berkasan kantornya mendengar pekikan Sarada,segera dengan cepat dia berdiri dan menghampiri gadis itu takut Sarada kenapa-kenapa.

"Awhhh"ringis Sarada sakit.

Boruto buru-buru mendekati Sarada dan memeriksa keadaan gadis itu.

"Astagah,kamu ceroboh sekali!"Boruto terkejut melihat tangan Sarada yang terkena air panas.


Dia menarik tangan Sarada untuk melihat lebih jelas lagi.

Sedangkan Sarada hanya tergugu melihat Boruto yang mengenggam tangannya itu.

"Tunggu bentar"ucap Boruto.

Segera dia mengambil kotak p3k untuk mengobati tangan kanan  gadis itu.

Boruto membawa gadis itu ke sofa apartment nya.

Mereka pun saling duduk berhadapan.

Sarada hanya meringis disaat lelaki itu mengusap area kulitnya yang melecur akibat air panas itu.


"Tahan bentar ya,aku bakal obatin"ucap lelaki itu.

Dia mengambil obat salep dan mulai mengobati tangan Sarada.


"Awhh"sepanjang Boruto mengusapkan obat salep itu,Sarada sentiasa meringis.

Boruto meniup-niup pelan luka gadis itu membuat Sarada tanpa sadar memerhatikan Boruto yang meniup-niup lukanya.Bahkan sudah mulai berkurang rasa perihnya.

Boruto meniup supaya luka Sarada menjadi sedikit sejuk dan membuat Sarada tidak merasa pedih lagi.

Perlahan dia mengambil perban dikotak p3k nya itu,

Kemudian membalutkan pelan bekas kulit melecur Sarada tadi dan meniup nya pelan.

Semua perbuatan Boruto itu tak luput dari pemerhatian Sarada.
Gadis itu memerhatikan Boruto yang talentan membalut perbam ditangannya.

Boruto akhir selesai memperban tangan Sarada,"Selesai"ucapnya pelan dan menatap Sarada.

Akhirnya kini tatapan mereka bertemu kembali.

Tanpa sadar tangan Boruto yang memegang tempat tangan Sarada kini mengusap tangan gadis itu perlahan.

"Lain kali hati-hati"ucapnya menatap gadis itu.

Sarada memerhatikan tiap wajah Boruto dan berhenti tepat dimata Boruto yang berwarna biru sebirunya itu,dia mengangguk pelan,"Makasih"cicitnya tak lupa dengan suara pelan.

Boruto menarik-ah lebih tepatnya mengenggam tangan gadis itu lalu menuntun nya ke meja makan.

Dada Sarada kembali berdebar disaat Boruto menggengam tangannya kembali.

Mereka berdua pun duduk dikerusi.


Dan pada akhirnya kedua orang tersebut makan bersama dan tentu saja tanpa percakapan.

Boruto tentu saja rasa bersyukur kerana ada juga orang yang peduli padanya membuatkan sarapan untuknya..

Selama menikah Sumire tak pernah membuat Sarapan memenuhi kebutuhannya hanya membuat ala kadar saja ah lebih tepatnya selalu tidak ikhlas,

Boruto pada akhirnya bisa merasakan sarapan sempurna dari gadis yang dia temui beberapa hari lalu,istri teman nya sendiri.Sarada adalah gadis perhatian yang Boruto jumpa selama ini.

Entahlah,rasanya Boruto sangat sulit menjelaskan perasaannya saat ini.

Sedangkan Sarada,dia benar-benar gembira melihat ada orang yang mau memakan sarapannya dengan lahap.Selama menikah,Kawaki juga tidak memakan semua sarapannya ah bahkan tak mencicipi masakannya.

Tapi melihat Boruto yang begitu lahap memakan sarapan buatannya membuat hatinya menghangat sekaligus senang.


**

Boruto mengantarkan Sarada pulang menggunakan mobil yang dia bawa,

Saat ini Sarada duduk dihadapan bersebelahan Boruto,tak ada percakapan antara mereka.


Boruto yang fokus menyetir,Sarada yang melamun sepanjang perjalanan.

"Kau dengan Kawaki itu udah temenan lama banget?"tanya Sarada tiba-tiba memecahkan keheningan.

Boruto yang fokus menyetir pun menoleh,"Lebih kurang lama,sekitar 4 tahun setengah"ucap Boruto.

"Emangnya kenapa?"Boruto berkerut heran menatap Sarada.

Sarada menggeleng,"Nggak cuma mau tanya aja"Sarada melirih membuat lelaki menghela nafas.

"Aku tau pasti ada yang kau ingin tanyakan,tanya saja denganku"ujar lelaki itu.

Sarada menjadi takjub dengan Boruto,lelaki itu peka ya,dalam bab seginian.

"Begini-"Sarada menjadi bingung mau bicara mana duluan.

"Tanya aja"Boruto membalas delikan.

"Apa Kawaki itu orangnya dingin banget?"tanya Sarada.

Boruto mengetuk-ngetuk stir kereta itu,"Iya bisa dibilang begitu,sejak dulu dia nggak pernah berubah"Boruto menjawab dengan jawapan paling aman.

"Kenapa,apa dalam hubungan kalian Kawaki bersikap dingin padamu?"tanya Boruto tepat sasaran.

Sarada bungkam.

"Jadi benar?"Boruto menoleh ke Sarada disaat lampu isyarat berwarna merah.


Sarada menunduk membuat lelaki itu menghela nafas,"Wanita seperti mu diabaikan Kawaki!?Wow i can't believe this"Boruto sangat terkejut.

*wow,aku tak percaya ini

"Padahal kau gadis perhatian Sarada,kenapa Kawaki melayanmu seperti itu?"tanya nya tak percaya membuat Sarada menggeleng lemah tak tahu apa-apa.

"Aku nggak tau"lirihnya.

Boruto kembali menjalankan mobilnya disaat lampu hijau dikeluarkan,

"Kau tau,aku juga sepertimu,,pernikahan ku dengan Sumire cukup lama tapi aku merasa hidup ku seperti tanpa istri saja"ujarnya.

"Setiap aku meminta sarapan dia tak permah membuatkan untukku dengan ikhlas malah selekeh saja,tak menjalankan kewajipannya sebagai Istri seperti membersihkan rumah dan sebagainya"Boruto menjelaskan dan Sarada mendengarkan.

Mereka berdua menjadi saling curhat satu sama lain,

Sarada mendengar satu persatu cerita Boruto,dia menjadi turut simpati nasib lelaki itu.

"Kamu yang sabar ya"Sarada mengusap tangan kekar Boruto yang hinggap di gear mobil.



Lelaki itu menjadi tenang disaat gadis itu mengusap tangannya.

Perlahan dia mulai membalikkan tangannya untuk mengenggan tangan munggil gadis itu kembali.


Kedua nya saling pandang,
"Makasih"Boruto tersenyum tulus menatap gadis itu.

Sarada tersenyum,terlihatlah ada rona merah dipipinya,jantungnya kembali berdetak kencang disaat Boruto genggam tangannya.

Sungguh,nyaman!Sarada sangat suka.

Kemudian Boruto meneruskan perjalanan mereka ke Apartment Kawaki.Tak lupa juga tangannya yang masih menggengam tangan gadis itu.



-




Setelah sampai,mereka berdua pun sampai diapartment Kawaki.

Genggaman tangan mereka juga sudah dilepas sejak tadi.

Sarada ragu ingin keluar dari mobil Boruto,dia menunduk sedih.

"Kenapa?"tanya Boruto.

"Apa Kawaki tidak marah padaku ya?Soalnya aku tidak pulang seharian"ucap Sarada.

Boruto hanya menggedikkan bahu nya,"Sedangkan kau ada dirumah atau tidak apa dia peduli dengan kehadiranmu?"tanya Boruto balik membuat gadis itu bungkam.

Betul juga apa yang dikatakan lelaki itu.

"Kembalilah ya,setelah masuk pergi bersihkan dirimu dan berehat"ucap Boruto.

Sarada mengangguk lemah,dia menatap Boruto dan setelah itu dia membuka pintu mobil lelaki itu.

"Makasih"ujar Sarada tersenyum menatapnya dan ingin keluar,tapi tiba-tiba Boruto menarik tangan nya kembali membuat Sarada menoleh ke lelaki itu.

Mereka saling nemandang,Boruto menatapnya dalam begitu juga dengan Sarada.

"Semoga kita ketemu lagi"ujar Boruto dengan senyum khas miliknya membuat Sarada terpana.

Sarada mengangguk,dan akhirnya keluar dari mobil mewah Boruto itu.

Dan dia menutup pintu mobil,tapi dia masih memandang Boruto didalam seakan-akan tak rela berpisah dengan lelaki itu.

Boruto didalam terkekeh melihat Sarada yang seperti tak ingin beranjak.

"Masuklah, Kawaki ada didalam..Nanti dia salah paham"ucap Boruto.

Sarada memayunkan bibirnya cemberut,dia sebenarnya mau berlama-lama lagi tapi masa tak mengizinkan.

Boruto tersenyum menggoda padanya,"Hei,tenang saja kita pasti bertemu lagi 'kan wanita simpanan?"ucapnya membuat Sarada melongo.

"Heii,a-apaan sih!"Sarada menjadi sebal.

Boruto hanya terkekeh,"Yaudah,masuk sana sebelum aku memanggilmu wanita simpanan upss aku menyebutnya lagi,wanita simpanan ku"Boruto pura-pura menutup mulutnya terkejut sembari melirik Sarada.

Sarada mendengus,"Ihh"dengan laki yang dihentakkan lucu Sarada pergi dari mobil Boruto dan berjalan ke Apartment Kawaki yang terletak di tingkat 3.

Apartment tersebut mempunyai 4 tingkat,dan Kawaki dan Sarada menduduki tingkat 3.

Boruto hanya tertawa melihat tingkah Sarada itu,senyum terbit diwajahnya,,

Boruto merasa suasana hatinya baik kerana tertawa tadi,dan melihat Sarada yang semakin jauh membuat Boruto pun menghidupkan kembali mobilnya dan pergi dari kediaman apartment yang terbilang cukup mewah.

Sementara Sarada memilin jarinya gelisah,berharap Kawaki tidak ada dirumah atau tidak marah padanya kerana semalaman tak pulang.

Langkah demi langkah,akhirnya dia tiba dihadapan pintu Apartment.

Dengan perasaan campur aduk dia mengetuk pintu itu,


Tok!


Tok!



Tok!


Dia mencuba membuka knop pintu dan pintu pun terbuka.

Sarada perlahan mulai masuk dan berkata,

"Tadaima"lirihnya.

Dia menatap sekeliling,kosong dan sunyi.

Tak ada Kawaki,

Sarada menghela nafas gusar,dia berbalik dan menutup pintu apartment,,

Namun tiba-tiba,,

"Darimana saja kau?"

Degh!

Jantung Sarada berdetak dengan kencang disaat mendengar suara dingin itu.

Dia membalikkan tubuhnya mendapati Kawaki yang menatap dingin dan datar padanya.

Lantas dia menjadi gugup dan gelisah.

"A-aku-"Sarada menjadi terbata-bata sembari meremas kedua tangannya.

Kawaki masih menatapnya datar,

"Aku semalam tidur dirumah teman,aku ketiduran disana..Maaf aku lupa memberitahumu"lirihnya.

Dalam hati dia merapalkan doa atau mantra ah terserahlah itu,asalkan Kawaki tak bertnaya lebih.

"Teman mu yang mana?"tanya Kawaki mendekat padanya.

Sarada meneguk ludahnya susah payah,dia berundur selangkah disaat Kawaki mendekat padanya."T-temanku Yodo"cicitnya.

Kawaki mendekatkan wajahnya pada Sarada,jarak mereka cukup dekat membuat Sarada gelisah,

Apa lagi nih Ya Tuhann!!

"Kau tidak menipuku?"tanya nya.

Sarada menggeleng,"Aku berkata benar"ujarnya menghindari tatapan Kawaki.

"Tapi kenapa kau seperti ketakutan?"Kawaki tersenyum miring.

Sarada dalam hati menyumpah serapahi Kawaki yang banyak tanya padanya,ih rasanya dia ingin menceburi saja lelaki itu ke selokan dan mengheretnya ke jalan untuk dipajangkan ke semua orang.

"K-kerana tatapan mu se-seolah-olah ingin membunuhku"lirih Sarada.

Kawaki menjauhkan wajahnya dari gadis itu,Menggelengkan kepalanya menatap Sarada yang aneh.

Dia berjalan meninggalkan Sarada yang bengong menatapnya.



Untung saja kau selamat,Sarada!


**



Sarada memasak-masak dan membereskan pekerjaan nya didapur.

Dia mengepel kompor gas yang sedikit berminyak,

Tak sengaja dia melihat tangan munggilnya yang dibaluti perban.

Dia menghentikan acara mengepelnya dan mengusap bagian tangannya yang diperban Boruto tadi.

Dia mengusap tangannya yang dililit perban itu dengan lembut.




Makasih,Boruto!

Sarada tersenyum sendiri membayangkan wajah Boruto yang tersenyum.

"Kenapa tanganmu bisa terluka seperti itu?"

Degh!

Lagi-lagi Sarada dibuat terkejut dengan Kawaki yang datang tanpa angin bertanya padanya.

Sungguh!Kawaki membuat Sarada jantungan saja.

"Heii!Ka-kau mengangetkan ku"ucap Sarada sebal.

Kawaki dibelakangnya melirik tangan Sarada yang diperban kemas,"Kenapa bisa luka?"

Sarada mengulum bibirnya,"A-ano aku ketumpahan air panas saat diApartment B-bo ah maksudnya Yodo!"ucap Sarada,hampir saja dia kecoplosan mengatakan diapartment Boruto tadi.

"Apa kau bilang tadi,Bo-bo?"Kawaki sempat mendengar ucapan Sarada tadi.

Mampus!Sarada meringis dalam hati,jangan saja Kawaki tau.

"A-aku salah menyebutkan nama Yodo tadi,hehe..Tentang B-bobo itu ahh k-kucingnya si Yodo namanya Bobo"Sarada tersenyum kikuk pada lelaki itu.

Kawaki menaikkan alisnya sebelah,"Masa ada kucing namanya Bobo?"Kawaki melipat tangannya didada.

Sarada mendengus dalam diam,kenapa sih Kawaki ini banyak pertanyaan padanya?

"Pokoknya banyak!Ada namanya Bobo,Babo,boba,bobi,bibo,babi,baba,bibi,bangsat sepertimu,Bobo dimana!"ucap Sarada tanpa sadar menatap kesal Kawaki dan menekankan kata "bangsat sepertimu" 

Kawaki tersenyum mengejek padanya,
"Heh,bukan kah Bobo dimana itu lagu,aneh sekali nama kucing seperti itu"ucap Kawaki membuat Sarada meremas dalam diam pahanya hingga kukunya terdapat bekas disana,kerana gemas.

"Ya lagu,kau ingin mendengar aku nyanyi,baiklah aku menyanyikan nya sekarang!"Sarada dengan cengesannya membuatkan bodoh dimata Kawaki.

"SEMALAM BOBO DIMANA,BOBO-"

"Urusai!Suara mu layak untuk dinyanyikan dikuburan saja"Kawaki memotong nyanyian Sarada membuatkan gadis itu mendengus kerana Kawaki menghina suaranya yang semerdu merdunya.

Dengan tak bersalahnya Kawaki pergi dari Dapur itu dan menuju ke kamar nya meninggalkan Sarada yang masih sebal.

Sarada menggerutu,Dia menjadi teringat Boruto kembali,lelaki itu membuatnya tersenyum dan tertawa terus.

Dia kembali mengusap perban nya itu,










"Moga kita bertemu kembali"ucapnya seraya berbisik.

**



Boruto memarkirkan mobilnya digarasi.

Dia menghela nafas sebelum keluar dari mobilnya berharap Sumire tak membuatnya marah.

Dia berjalan pelan menuju pintu Apartment.

Perlahan dia mengetuk pintu itu dan memutar knop pintu.

Ceklek!

Boruto masuk ke dalam dan dia disuguhi dengan memandangan Sumire yang makan salad dan buah-buahan dimangkuk,,dan sedang makan disofa melihat televisi.

Sumire menyadari kehadiran Boruto namun mengacuhkan nya saja.

"Kau darimana saja?"tanya nya tanpa menoleh.

Boruto menghela nafas,"Aku dari kantor"ucapnya berbohong.

"Oh ternyata kau ingat pulang juga,kenapa tak sekalian saja tidak usah pulang lagi?"sindir Sumire membuat Boruto mengepalkan tangannya.

Sial!Gadis ini memancing emosinya.

"Jadi kau tidak suka aku pulang ya!?Fine!!Aku bakal pergi saja jika begitu!"ucap Boruto panas dan berniat pergi,tidak guna juga dia disini tapi istrinya melayan dirinya seperti itu.

"Begitu saja kau marah"cibir Sumire.

Boruto menatap tajam padanya,"Dari awal lagi aku juga tak ingin marah-marah sebenarnya tapi kelakuan mu itu yang selalu membuatku marah"ujarnya dingin.

Sumire berdecak,"Yaudah maafin aku,pergilah kau ke kamar dan rehat sana"ucap Sumire seperti mengusirnya.

Boruto menghela nafas,dan malas berlama-lama dia pergi ke kamar mereka ditingkat atas.

Setelah sampai dia membersihkan diri dan mulai merebahkan tubuhya di kasur.

Hari ini dia sedang libur jadi mempunyai masa untuk rehat saja.

Dia mengusap dan memijat pangkal hidungnya,seperti frustasi memikirkan banyak hal kebelakangan ini.

Tiba-tiba bayangan sekilas wajah Sarada cemberut tadi membuatkan dia membuka matanya kembali.

"Sarada"lirihnya menatap langit-langit kamar itu.

Dia memposisikan tidurnya yang selesa,

Dia menjadi teringat selalu wajah Sarada yang tersenyum,

Perlahan demi perlahan matanya mulai memberat ingin tidur.

Sayup-sayup sebelum tertutup,

Boruto mengatakan,







"Makasih Sarada,moga kita bertemu kembali"lirihnya dan akhir lelaki itu memejamkan matanya dan tertidur.







**





Sarada tiba-tiba merasakan dadanya menghangat tanpa sebab,

Dia sekarang duduk sendirian dimeja makan.Kawaki juga sudah pergi ke Kantor tadi.

Tangannya tergerak mengusap area dadanya,kenapa dia bisa merasakan sensasi ini.

Dia teringat pada Boruto,

Dan tapi dia sekarang harus tertampar kenyataan bahwa Boruto itu adalah suami orang.

Dia juga adalah istri Kawaki,Sarada harus sadar itu,,tapi ada sesuatu gejolak aneh dalam diri nya seakan-akan menyuruhnya dekat dengan Boruto dan sangat nyaman meskipun baru bertemu awal.

Ahh memikirkannya saja,membuat gadis itu frusatasi.

"Udahlah,pening kepala aja mikirnya!"Sarada mendesah lelah dan menenggelamkan wajahnya dilipatan tangannya lemas.

***

Beberapa hari sudah berlalu,

Kawaki menemani Sarada yang ke market,

Gadis itu tadi memaksanya ikut kerana untuk membantu Sarada yang mengangkat belanjaan.

Kawaki heran sendiri,untuk apa Sarada beli banyak-banyak padahal dia dirumah juga jarang makan.

"Banyak sekali"komentar Kawaki melihat Sarada yang membawa beberapa plastik makanan.

Sedangkan Sarada tak mendengar omongan lelaki itu,dia sengaja membeli banyak-banyak makanan untuk stok diApartmentnya nanti.

Meskipun miris Kawaki jarang makan masakannya tapi dia tak ingin meninggalkan kewajipannya sebagai seorang istri iaitu memedulikan seorang suami.

Sudah diabaikan suami,diburukkan lagi oleh mertua sendiri?

Wow,mengingat tentang mertua membuat Sarada teringat pada Delta beberapa hari yang lalu dimana Delta memburukkannya di teman-temannya.

Sarada tersenyum sendu mengingat itu,dimana dia menangis sendirian ditaman akhirnya bertemu dengan Boruto tak sengaja.

Tanpa dia sadari Kawaki memperhatikannya sejak tadi.

Lelaki itu mengeryitkan alisnya heran melihat Sarada yabg berhenti dan terdiam kaku.

"Kau kenapa?"pada akhirnya Kawaki menanyakan pada Sarada.

Sarada tersentak kaget,"Ah tidak apa-apa,ayo"ucap Sarada dan meninggalkan Kawaki dan berjalan duluan.

Kawaki menatap aneh pada gadis itu.



-







"Aku ingin ke rumah ibu temanku,apa kau ingin ikut atau tinggal diapartnent saja?"tanya Kawaki.

Saat ini mereka berada dimobil setelah keluar dari Market.

Sarada memakai tali pinggang mobil,dia mengangguk"Aku ingin ikut denganmu saja,soalnya aku bosan jika tinggal seorang diapartment"lirihnya.

Tampak Kawaki mengangguk,"Tapi sedikit jauh tempatnya,kau yakin ingin ikut?"tanya Kawaki sekali lagi.

Sarada mengangguk,"Aku mau ikut"ucapnya.

"Baiklah"

Perlahan Kawaki menghidupkan enjin mobil nya itu,dan tak lama kemudian Mobil Kawaki mulai menjauhi market tersebut.


**




Sepanjang perjalanan Kawaki dan Sarada sama-sama saling diam.

Tak ada percakapan antara mereka.

Sarada yang sibuk melamun,Kawaki yang sibuk menyetir mobil,setiap hari begitulah keadaan mereka saling diam dan hening.

Sarada sibuk melamun,

Dia menjadi teringat pada Boruto,sudah beberapa hari berlalu,dia tak pernah lagi melihat lelaki itu seolah-olah hilang ditelan bumi.

Dia menjadi teringat tentang dirinya didalam mobil Boruto waktu itu,dimana Boruto menggenggam tangannya.

Dia membayangkan seandainya Boruto benar-benar menggenggam tangannya.

Senyum terbit diwajahnya,

Tatapannya beralih ke tangannya,hilang sudah bekas luka melecur ditangannya akibat air panas tempoh lalu jatuh ke tangannya diapartment Boruto.

Dia ingat jika membayangkan Boruto dimobil ini pasti suasana begitu ceria tak ada diam seperti ini.

Jika bisa jujur Sarada ingin bilang bahwa jauh dari lubuk hatinya dia merindukan sosok Boruto sebenarnya.

Dia menyandarkan kepalanya dikerusi mobil dan merenung keluar jendela.





Aku rindu.

Batin Sarada lirih,


Sarada memejamkan matanya sejenak mengingat sosok Boruto yang tersenyum lebar padanya.

Tak lama dia mulai tertidur.


**


Kawaki menghentikan mobil setelah sampai disebuah kediaman.

Dia menepuk bahu Sarada guna membangunkan gadis itu yang tertidur.

"Sarada bangun,kita sudah sampai"Kawaki membangunkan gadis itu.

Sarada mengerjapkan matanya,tak lama dia bangun dan menatap Kawaki.

"Ah benarkah"Ujarnya membuat Kawaki mengangguk,"Ayo keluar"Kawaki membuka pintu mobil dan keluar.

Sarada menggeliat sebentar lalu dia keluar dari mobil itu.

Dia bisa melihat tempat yang Kawaki tuju ini sangat asing sekali dimatanya,pertama kali dia melihat tempat ini.

Selama ini Kawaki jarang membawanya ke tempat tempat,dan baru kali ini dia ikut dengan lelaki itu.

Dari kejauhan Sarada bisa melihat seorang wanita bersurai indigo berdiri dihadapan pintu.

Tampak Sarada lihat raut wajah Kawaki yang tersenyum pada wanita itu.

"Are?Kawaki-kun"ucapnya dan segera menghampiri Kawaki lalu memeluknya.

Kawaki membalas pelukan wanita itu.

"Kaasan"Kawaki memeluk wanita itu.

Sarada mengeryitkan alisnya mendengar Kawaki mengatakan ucapan Kaasan.

Pikiran Sarada menjadi kemana-mana,

Apa Kawaki punya dua Ibu?

Apa Jigen selingkuh dari Delta dan menikah dengan wanita ini!?

Apa Kawaki tak sayang lagi pada Delta dan berpaling dengan wanita dihadapannya ini.

Sarada tersedak ludahnya sendiri,merutuki dirinya yang berpikiran aneh-aneh saja.

Dia harus positif thinking dulu.



Tatapan wanita yang memeluk Kawaki tadi ke Sarada yang dibelakang Kawaki.

"Are?Jadi kamu istrinya Kawaki hm?Cantik sekali"ucapnya mendekati Sarada.

Bisa Sarada lihat netra Lavender wanita itu,indah sekali dimata Sarada barusan dia melihat mata seperti itu.

Senyum wanita itu membuat Sarada terpaku dan mengingati pada seseorang.

Dia menjadi malu kerana dipuji cantik oleh wanita itu.

"Kenalin nama ibu Hinata,Ibu angkatnya Kawaki"ucap wanita yang bernama Hinata.

Sarada tampak mengangguk,dia merutuki dirinya sendiri yang sempat berpikiran aneh-aneh sebentar tadi.

"Nama mu Sarada ya?"tanya nya membuat Sarada mengangguk.

"Kawaki tidak membawa mu jalan dan perkenalkan mu pada ibu,maaf ibu kurang mengenalimu"ucap Hinata membuat Sarada menggeleng,"Nggak papa Bu"ujarnya cengesan.

"Yaudah,ayo masuk"ucap Hinata mempelawa kedua suami istri itu.


-


Mereka kini duduk diruang tamu sembari berbual.

"Maaf kan ibu ya,waktu Kalian menikah ibu nggak datang soalnya lagi sibuk di Paris ada bisnis disana sampai nggak bisa menghadiri acara nikah kalian"ujar Hinata.

Kawaki menggeleng,"Nggak papa Buk,aku juga ingin minta maaf soalnya nggak bisa menghadiri acara nikah si Bolt dulu juga"ucap Kawaki.

Sarada hanya bisa menyimak kedua orang itu berinteraksi.

"Yaudah nggak papa"

-


Saat ini Kawaki dan Sarada duduk dihadapan meja makan,

Hinata ingin menghidangkan makanan.

"Sebentar yah,bentar lagi anak ibu bakalan datang"ucap Hinata membuat Kawaki mengangguk.

Tak lama Sarada melihat ada seorang gadis bersurai indigo turun dari tangga dan berlari kecil ke Kawaki.

"Kawaki-Niii!"pekiknya sembari memeluk Kawaki.

Tampak Kawaki terkekeh dalam pelukan gadis seumuran 20 itu.

"Hima!"Kawaki tersenyum.

Himawari baru pulang dari kuliahnya beberapa hari yang lalu.

Sarada hanya nelihat kedua interaksi orang itu.

Ternyata Kawaki sedikit hangat dengan keluarga Hinata berbanding dengannya.

Tatapan gadis itu jatuh ke Sarada yang bingung menatap mereka.

"Wahh,jadi ini Istrinya Kawaki-Nii!?"tanya nya antusias membuatkan Sarada tersenyum kikuk.

"Ni-chann,aku Himawari..Salam kenal"sapanya dengan senyuman membuatkan Sarada kembali teringat akan senyum Boruto.

Kenapa wajah Himawari seolah-olah tak asing dimatanya.

"Andai saja Sarada Nee jadi kakak iparku,kita hari-hari bertemu"bisik nya ditelinga Sarada membuat Sarada tersentak kaget.

Gadis itu mengedipkan matanya nakal pada Sarada.

"E-ehhh!?"Sarada bingung.

"Bercanda hehe,lagipula Oni-chanku sudah menikah..Hanya saja aku sedikit tak suka dengan kakak iparku sebenarnya"lirih Himawari membuatkan Sarada menatapnya berkerut kening.

"Jadi kamu punya Kakak lagi selain Kawaki?"tanya nya.

Kawaki tak mendengar ucapan mereka kerana saat ini Himawari membawa Sarada ke ruang tamu,sementara Kawaki dan Hinata duduk didepan meja makan sembari berbual.

"Benar,aku punya Nii-chan lagi,ku lihat Sarada-Nee bakal sesuai dengan Nii-chanku!"ucapnya antusias membuatkan Sarada tersenyum kikuk.

"Tapi malangnya Sarada-Nii udah jadi istri Kawaki-niichan"lirihnya.

"Kau ada-ada saja Hima"Sarada terkekeh dan mengusap kepala gadis itu.

"Nii-chan tunggu bentar ya,aku ke dapur bentar ingin minum"ucap Himawari.

Sarada mengangguk,"Pergilah"ujarnya tersenyum.

Himawari pergi dari sana,tersisa Sarada sendirian diruang tamu memperhatikan tempat itu seksama.


Dia melihat Kawaki yang bercerita dengan Hinata hingga Lelaki itu mengabaikannya,sejak tadi Kawaki tak bicara dengannya,Sarada menjadi merasa bosan kecuali Himawari yang berbicara dengannya.

Tiba-tiba pintu rumah terbuka lebar,



"Kaasan,Hima aku data-"lelaki itu terhenti berbicara saat melihat Sarada yang duduk sendirian diruang tamu.





Sarada juga ikut terkejutnya,

"B-boruto?"lirihnya tak percaya.



Ternyata Boruto yang datang ke rumah itu,

Jantung Sarada berdetak lebih kencang,



Ah Sarada menjadi debar-debar kembali saat bertemu pandang dengan lelaki itu.

Terlihat Boruto yang membuka jas kantornya dan dilipatkan dilengannya memandang Sarada diambang pintu.





"Boruto?"


Suara Hinata membuat Keduanya kembali tersadar.

"A-ah Kaasan aku datang"ujarnya sesekali melirik Sarada.

Kawaki datang menghampiri Boruto,dan beradu tos mereka berdua.

"Apa khabarmu Saudara sialan?"tanya Boruto.

"Tentu saja sihat bodoh,aku belum mati lagi"Boruto tampak terkekeh mendengar ucapan Kawaki.

"Lama tak melihat mu semenjak Pesta itu,ah ngomong-ngomong mana Sumire?"Kawaki tampak mencari istri Boruto.

"Oh,Sumire tidak ikut soalnya dia ada shooting foto lagi"ucap Boruto.

"Yaudah,ibu ke dapur dulu bentar,Hima bantu ibu dulu"panggil Hinata dan pergi ke dapur dan memanggil Himawari.

"Ha'i Kaachan"seru anak gadis itu.

"Boruto nak,rehatlah bentar disofa,ibu mau siapin makanan lainnya juga"ujar Hinata sebelum beranjak pergi.

Boruto mengangguk,

"Bentar,aku ke tandas dulu ya"Kawaki bangkit dari tempat sofa membuat Sarada mendongak menatapnya.

Kawaki pun pergi menyisakan Boruto dan Sarada.

Boruto duduk dihadapan sofa bersebrangan sofa Sarada dihadapannya.

Sarada menjadi gugup saat lelaki itu memandangnnya.

Dia tanpa sadar meremas jari-jarinya.

"Lama sudah tak bertemu,apa kabar?"tanya nya.

Sarada tersenyum malu,"Aku baik saja,bagaimana denganmu?"

"Aku baik juga"

"Apa Kawaki tau tempoh lalu bahwa kau tinggal diapartment ku?"

Sarada menggeleng,"Tidak aku tak ingin memberitahunya"

"Baguslah"

Kedua saling diam kembali,kerana masing masing saling canggung tapi mata mereka saling lirik.

Apabila bertemu pandang keduanya saling membuang muka malu malu.

Tak lama Kawaki datang menghampiri mereka berdua.




-


Mereka kini berada dimeja makan.

Boruto duduk berhadapan dengan Sarada,sedangkan Kawaki dekat Sarada dan Himawari duduk disebelah Boruto,Hinata duduk bagian sendirian.

Boruto tak mengalihkan perhatiannya dari gadis dihadapannya ini,persetan jika Kawaki menegurnya sekalipun Boruto bakal tak peduli.

Begitu juga dengan Sarada.

Mereka berdua duduk dipenghujung meja.

Sarada tersenyum pada lelaki itu  Boruto ikut tersenyum.

Tatapan Sarada jatuh ke tangan Boruto yang ada diatas meja.

Entah kenapa Sarada seberani ini pun,perlahan tangan munggilnya merayap ke tangan lelaki itu.Menggenggam pelan jari manis lelaki itu.



Boruto mengulum bibirnya disat tangan gadis itu hinggap ditangannya.

Beruntung Kawaki dan yang lain tak melihat mereka berdua yang seperti ini,mereka sibuk bercerita.

Perlahan Boruto membalas genggaman Sarada lalu menurunkan tangan mereka berdua ke bawah meja.

Setelah menurunkan kedua tangan mereka.Lalu dengan cepat keduannya saling menggengam erat tangan mereka masing-masing.

Boruto mengusap pelan tangan gadis itu,

Dia rindu ingin bertemu dengan Sarada yang sejak beberapa hari lalu tak bertemu,kini mereka dipertemukan kembali.

Andai saja mereka tak menikah atau masih single pasti setiap hari mereka akan bertemu.

Pipi Sarada merona menatap Boruto,menggigit bibirnya menatap Boruto yang sangat gemas sekali dimata lelaki itu.

Boruto tersenyum kecil menatap gadis itu.

"Ayo makan"ucap Hinata.

"Maaf,Naruto-kun nggak bisa ikut makan soalnya lagi dia lagi sibuk di kantor"jelas Hinata.

"Nggak papa bu"

Mereka pun mulai makan.

Sarada menyuapkan makanannya ke dalam mulut,sejak tadi tautan tangannya dengan Boruto tak lepas kerana Sarada menggenggam tangan lelaki itu juga.

Ini aksi gila pikir Sarada,dia melirik Kawaki yang makan disampingnya.

Semoga saja lelaki itu tak melihat mereka berdua yang tangan mereka saling genggam,

Sepanjang makan pun Boruto sesekali mengusap tangan gadis itu dan sesekali memijat-mijat pelan tangan kiri Sarada yang dia genggam,

Sarada menyukai sentuhan lelaki itu.

Sentuhan lelaki itu membuat Sarada suka.




-





"Kaasan,Hima,Boruto kami pulang dulu ya"ujar Kawaki.

Sarada diam memandang Boruto.

Mereka berdua saling memandang seolah-olah tak ingin pisah.

Tapi sekarang Sarada akan pulang mengikut Kawaki.

"Hati-hati kalian!"ujar Hinata.

Mereka pun berpamitan,

Sebelum Sarada pergi dia ingin berbicara bentar dengan Boruto.

Tapi dia bingung harus bagaimana.

Tak lama itu,seketika idea bernas muncul dipikirannya.

Dia menghampiri Boruto,

Perlahan dia berpura-pura tersandung batu dihadapan Boruto dan sesuai perkiraannya Boruto bakal menyambutnya.

Boruto sigap menahan tubuhnya.

Ah Sarada,rancangan mu berhasil.

Sarada mendongak menatap lelaki itu,tampan sekali ciptaan tuhan dihadapannya ini.

Kemudian dia membisikkan sesuatu pada lelaki itu dengan keadaan Boruto yang masih menahan tubuhnya.

"Apa kita bisa kita ketemu lagi nanti ya?"tanya nya seraya berbisik.

Boruto tampak tersenyum,"Ku harap begitu,tapi actingmu bagus juga nona"ujarnya tersenyum miring.

Sarada terkekeh,"Ini adalah caraku sendiri"Boruto tersenyum mendengar jawapan Sarada.

"Ku harap kita jumpa lagi,wanita simpanan"Boruto tersenyum menggoda padanya membuat Sarada cemberut.

Dia melepaskan dirinya dari Boruto yang menahan tubuhnya,

"Menyebalkan"cibirnya.

Sedetik itu dia tersenyum

"Aku pulang dulu"ucapnya membuatkan Boruto mengangguk saja.

"Hati-hati"ujar lelaki itu.

Dia berjalan mendekati Kawaki kembali.

Tampak Kawaki menatapnya aneh kerana Sarada habis senyum-senyum sendiri disaat melihat Gadis itu terjatuh didepan Boruto.

"Apa kau suka jatuh depan Boruto?"tanyanya.

Sarada menatapnya heran,"Heh mana mungkin"ucapnya.

Dan perlahan dia mulai masuk ke dalam mobil.

Tapi sebenarnya iya juga sih,hehe..

Sarada dalam hati cengesan sendiri.






Dan tak lama setelah itu Mobil Kawaki mulai menjauh dari kediaman Uzumaki tersebut.





**






Sudah 2 minggu berlalu,









Sarada sentiasa kepikiran tentang Boruto,

Entahlah dia ini kenapa sebenarnya?

Setiap kali dia memejamkan matanya dia asyik teringat pada Boruto.Apalagi sampai masuk mimpi,membuat gadis itu prustasi.

Dia ingin ke apartment Boruto tapi dirinya ragu,buat apa dia ke sana jika tak ada urusan lain!?
Nanti bisa dibilang dia ini gatel pada suami orang!?Bisa rendah harga dirinya..

Sarada menunduk sedih sekarang,






Dan malam ini,Sarada berencana ingin pergi ke kantor Kawaki saja untuk mengantarkan makanan ke lelaki itu disebabkan Kawaki bakal tak pulang rumah malam ini.

Kebetulan malam ini hujan,jadi Sarada hanya memakai jas tebal saja.Dan dia lupa membawa baju hujan juga.

Dia berjalan menyelusuri gedung itu,

Dan tak lama dia mulai sampai ke ruangan Kawaki.




Sebelum dia mengetuk pintu,samar-samar dia mendengar suara pertengkaran dari dalam.

"Bisa tidak ibu jangan masuk campur dengan urusan rumah tanggaku!?"ucap Kawaki didalam terlihat seperti marah membuatkan Sarada mengeryitkan alisnya heran.

"Ibu hanya melakukan apa terbaik untukmu Kawaki!"

Terdengar suara Delta didalam sana menggeram marah membuat Sarada menjadi diam kaku diluar sana.

"Aku dan Sarada tidak saling cinta,Ayah selalu saja memaksa ku punya anak emangnya itu hal yang senang!?"Kawaki melawan ucapan Delta.

"Kau ingat aku!?Aku sangat tak menyukai gadis itu!!"Ujar Delta membuat raut wajah Sarada menjadi sendu.

"Ayahmu yang memaksaku mengatakan ini!!Jika bukan ayahmu mana mungkin aku mau!!"



Dadanya tiba-tiba berdenyut perih.

"Apa jangan-jangan Sarada tak bisa memberikan mu anak!?Apa gadis itu mandul HAH!?"Delta marah pada Kawaki nembuat lelaki itu kesal.


"Bagus saja jika gadis itu mandul,aku bahkan tak suka jika punya cucu dari nya!"




"SUDAH BU,JANGAN MENCAMPURI URUSAN RUMAHTANGGAKU,SEJAK AWAL KALIAN LAH YANG MENIKAHIKU BUKAN AKU YANG MAHU!IBU JANGAN SOK TAU TENTANG SARADA JUGA!"bentak Kawaki membuat netra Delta berkaca-kaca.

Sarada menutup mulutnya dengan netra onyxnya yang ikut berkaca-kaca,dia menyalahkan dirinya sendiri kerana membuat pertengkaran ibu dan anak itu terjadi.


Dia mulai meneteskan airmatanya dan pergi dari sana.

Dia membawa bekal yang dia buat untuk Kawaki tadi kerana dia menjadi tak ingin Kawaki makan lagi.

Sarada merentasi hujan yang begitu lebat dan airmata sejak tadi menetes tanpa henti.

Kebetulan ada bus berhenti dan dia segera menaiki bus tersebut dan pergi dari sana.





**

Akhirnya Sarada tiba disebuah tempat.

Keadaannya sekarang basah,tubuhnya menggigil sejuk.

Dia berjalan menghampiri sebuah apartment,

Dia mengetuk pintu apartment tersebut berharap semoga ada orang didalam apartement tersebut.


Merasa tiada harapan membuat Sarada menangis kembali,entah dia ingin ke mana sekarang,kerana ke apartment Kawaki saja dia tak mampu kerana ucapan Delta tempoh lalu masih terngiang-ngiang.

Ceklek!!

Pintu apartment terbuka,

Sarada terkejut menatap pintu apartment yang terbuka,

Orang yang membuka pintu apartment itu pun ikut terkejutnya.

"Sarada!?"lirih Boruto melihat kondisi Sarada yang berantakan.

"Kamu kena-"

Grep!

Sarada segera memeluk lelaki itu.

Mulai menangis disana,

Boruto membalas pelukan gadis itu dan mulai mengusap punggung Sarada lembut.

"Katakan apa yang jadi?"lirihnya.

Sarada mendongak menatap lelaki itu berkaca-kaca,

"Aku kangen"cicitnya seperti anak kecil.Bahkan Sarada sendiri tak malu bertingkah seperti itu didepan lelaki itu dan mengaku dia merindukan Boruto.




Entah dia menjadi seberani ini pada Boruto,tapi demi apapun dia sudah terbuka pada Boruto.ada sesuatu hal yang dia tak bisa dia jelaskan.

Boruto terkekeh menatapnya,

Boruto kembali memeluknya menempatkan kepala Sarada didadanya sekurang-kurangnnya bisa membuat Sarada tenang.









Mereka saling berpelukan cukup lama melampiaskan rindu,



Perlahan Boruto mulai mencium kening gadis itu lama,












"Aku juga,kangen"bisiknya.















































To Be Continue.............

Maaf kalian aku lambat update😌

Sekarang aku lagi sakit,aku demam sekarang😞,doakan aku yaa cepat sembuh hehe,,tentang ujian juga sudah kelar dan sekarang sekolah aku udah cuti,nanti bulan 3 hujung bulannya aku bakal sekolah balik.

Dan semalam aku tida sangka juga ish Bestie aku bagi minuman sama lemon,hmm sanggup dia datang rumah🥺❤sebab dia risau aku yg lagi sakit,

Dan lucu pagi dia bagi aku note pad kecil

Ishh,🥺❤,,makasih yaa,,FashihaAzwina

Apapun ,,
Typo bertebaran...

Jgn lupa vote and comennt💗

Salam sᴀʀᴀʜ  ᴍᴀɴɪs❀

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 124K 44
"You all must have heard that a ray of light is definitely visible in the darkness which takes us towards light. But what if instead of light the dev...
910K 82.2K 38
✫ 𝐁𝐨𝐨𝐤 𝐎𝐧𝐞 𝐈𝐧 𝐑𝐚𝐭𝐡𝐨𝐫𝐞 𝐆𝐞𝐧'𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐚𝐠𝐚 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 ⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎ She is shy He is outspoken She is clumsy He is graceful...
10M 651K 75
Yaduvanshi series #1 An Arranged Marriage Story. POWER!!!!! That's what he always wanted. He is king of a small kingdom of Madhya Pradesh but his pow...
556K 29.6K 19
𝐒𝐡𝐢𝐯𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐑𝐚𝐣𝐩𝐮𝐭 𝐱 𝐑𝐮𝐝𝐫𝐚𝐤𝐬𝐡 𝐑𝐚𝐣𝐩𝐮𝐭 ~By 𝐊𝐚𝐣𝐮ꨄ︎...