Mama Maura

Od Khuzmah

63.6K 4.7K 202

"Mama kamu dimana sayang?" "Ni mama acu" Jawabnya cadel dan menunjuk ke arah Maura. "Ini kak Maura bukan ma... Více

Prolog
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.08
0.09

0.07

5K 407 9
Od Khuzmah

18 Februari 2022
_________________

Happy Reading

°°°°°


Maura sedang bersantai diruang tamu sambil menyemil makaroni pedas kesukaannya. Saat asik makan dan menonton tv tiba-tiba datang Martin - abangnya Maura untuk menanyakan hal sesuatu.

"Dek, nanti malam free gk?" Tanya Martin saat sudah duduk di samping Maura.

"Emang kenapa nanya gitu? Ada maunya nih?" Curiga Maura dengan memincingkan matanya.

"Hehe tau aja, ikut keluar yuk di acara nikahan anaknya atasan abang nanti jam 7 malam. Mau yaa" Mohon Martin dengan menangkupkan kedua tangannya.

"Ogahh, ajak pacar abang aja sana kenapa Mau yg diajak sihh" Sebal Maura.

"Dianya ada urusan di luar kota, jadi abang ngajak kamu aja biar gk dateng sendiri" Sambil mencomot makaroni yg ada di pangkuan Maura.

"Nanti disana juga bakal ketemu sama temen-temen abang, jadi kalau berangkat sendiri gk masalah kan?"

"Yaudah dehh kalau gk mau, padahal disana ada Alsyad lohh" Sindir Martin sambil beranjak dari duduknya.

Maura mendengar nama tersebut langsung berubah pikiran "Eitsss.. tunggu bentar bang, okayy.. Mau jadi ikut abang nanti malam"

"Nahh gitu dong, kalau disodorin Alsyad aja langsung gercep inget dek dia udah punya pacar"

"Aku gk denger... nyam nyam nyam"

Alsyad Giovani berusia 24 tahun biasa dipanggil Alsyad adalah teman kuliah Martin dulu. Dia memiliki pembawaan yang tenang dan juga rupawan, siapa yg tidak terpesona dengan dirinya. Karena Alsyad sering main ke rumah Martin dan setiap hari mau tidak mau Maura selalu bertemu yg dapat menyebabkan Maura suka terhadapnya. Namun dia tidak tau kalau Maura menyukainya diam-diam. Sang abang tidak diperbolehkan memberitahu karena saat itu Alsyad sudah mempunyai kekasih.

Sakit banget yaa guyss menyukai seseorang yg jelas-jelas sudah ada yg punya :(

Saat malam hari tiba tepat pada pukul 06 : 10...

"Dek buruan udah jam berapa ini?" Panggil Martin dari lantai bawah sambil merapikan jas yg ia pakai.

"Bentar bang tinggal benerin kerudung doang" Teriaknya

"Cepetan GPL"  Teriak Martin sambil bersandar di kepala sofa sembari menunggu Maura turun. Maksud kata GPL (Gk Pake Lama)

"Gantenganya anak bunda ini" Ujar Bunda Tari saat berjalan ke arah sofa yg diduduki oleh putra sulungnya.

"Iyaa dong bun.. kan anak bunda yg ganteng cuman Martin doang" PD nya sambil menoleh ke sumber suara.

"Itu karena gen siapa dulu dong" Sahut Beno bangga - Papa Martin dan Maura datang dari dapur sambil membawa minuman.

"Yg penting bukan gen halilintar ya yahh hehhe"

"Bisa kamu utuh bang.. emang kamu gk mau punya saudara 10 kan enak nanti rumah rame"

"Haduhh gk usah punya saudara banyak2 yah, ada Maura satu aja udah pusingnya minta ampun"

"Selamat malam bunda ayah, kelihatannya seru bicaranya" Seru Maura berjalan menuruni tangga.

"Malam sayang.. Masyaallah cantik banget anak bunda ini"

"Alhamdulillah makasih bunda"

"Yaudah bun yah aku berangkat dulu ya sama adek. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam, hati-hati bang nyetir mobilnya" Teriak bunda Tari.

"Siap bunda dadahhh..."

Saat sudah sampai di tempat tujuan Martin dan Maura langsung melenggang masuk ke gedung yg sudah di dekorasi dengan begitu mewah dan megah. Banyak orang yg berlalu lalang mendatangi acara tersebut.

"Kamu makan dulu aja dek abang mau nyamperin atasan abang dulu buat ngucapin selamat"

"Jangan lama-lama yaa bang soalnya Mau gk kenal sama orang-orang yg ada disini" Cicit Maura pelan.

"Iyaa gk kok, tadi abang juga udah chat Alsyad dia sekarang masih di depan udah abang suruh untuk nemenin kamu dulu gpp kan"

"Iyaa abangku... udah sana samperin dulu atasannya hus hus biar cepet pulang"

Maura pun berjalan ke stan makanan mengambil menu yg dirasa ia suka. Lumayan makan gratis sepuasnya hehhe. Saat mencari duduk Maura didatangi oleh Alsyad.

"Haii, Maura kan yaa?" Tanya Alsyad memastikan.

"Ohh hai.. Emm kak Alsyad kan?"

"Ya ampun bener aku Alsyad tambah pangling aja yaa kamu Ra.. "

"Soalnya gk pernah ketemu kak jadi pangling hehhe. Kak Al sekarang makin keren aja nih pacarnya makin nempel terus tuhh"

"Bisa aja kamu, btw sekarang aku jomblo.. gimana ada yg nempel sekarang hehhe" Kekehan Al.

"Wahh ada kesempatan nih haha" Batin Maura dengan senyam senyum.

Dari arah kejauhan ada yg melihat sedari tadi interaksi antara Maura dan Al. Ada gelenyar rasa tak suka melihat ke dekatan mereka berdua. 

"Ada hubungan apa antara mereka berdua?" Batin orang di sebrang sana dengan mengepalkan tangannya erat.

"Kak Al aku mau ke kamar mandi dulu yaa, nanti kalau ada bang Martin bilang aja tunggu sebentar"

"Iyaa... mau dianter kesananya?"

"Gk usah kak aku bisa sendiri"

Saat sudah ada di kamar mandi Maura langsung masuk salah satu bilik yg kosong. Setelah sudah membuang hajat Maura langsung ke luar dan merapikan dandanannya sebentar di cermin yg sudah di sediakan di kamar kecil tersebut.

Dirasa sudah rapi semua ia langsung keluar dari kamar mandi. Saat membuka knop pintu ia di kejutkan oleh kedatangan pria yg sudah menunggunya di luar kamar mandi. Maura pun langsung bertanya ada apa gerangan orang tersebut ada di depan kamar mandi perempuan.

"Pak Gavin, bapak ngapain di depan kamar mandi perempuan. Lagi nungguin siapa ya pak?" Orang yg ditanyai hanya menatap datar kepada sang penanya.

Tanpa menjawab apapun Gavin langsung melenggang pergi. Maura yg melihat hal itu hanya mengernyitkan alis tak tau kenapa tiba-tiba ada di depan toilet perempuan ditanya pun hanya diam dan pergi saja.

Tak pikir panjang Maura langsung kembali ke tempat acara dimana ada Alsyad yg menunggunya tadi.

"Udah dari kamar mandinya?" Seru Alsyad saat melihat Maura melangkah ke arahnya.

"Udah dong kak, kalau belum berarti aku gk ada di depan kakak sekarang eheheh"

Alsyad pun ikut tertawa " Bisa aja kamu, eeh iyaa aku tadi ambilin es krim rasa vanilla kesukaan kamu" Menyodorkan cup es krim sedang dihadapan Maura.

Maura yg dikasih pun sangat antusias "Wahh.. thanks kak masih tau aja kalau aku suka rasa vanilla" Ucapnya sambil menerima cup es krim dari tangan Alsyad.

Saat Maura ingin menyantap es krimnya dari arah samping ada yg tidak sengaja menumpahkan minuman di lengan Maura yg juga terkena di kerudungnya sedikit. Alsyad yg melihat hal tersebut langsung membantu  Maura untuk minggir dan membersihkan lengan baju Maura yg terkena tumpahan minuman dan menghindari dari tontonan orang-orang yg ada di acara tersebut.

"Ya ampun lengan baju kamu basah Ra... sebentar aku ambilin tissu di meja situ dulu. Sebentar yaaa..." Ujar Alsyad.

Sambil menunggu Alsyad mengambilkan tissu Maura menggosokkan bajunya yg basah.

"Sini aku bantu bers,--" Saat akan membersihkan baju Maura yg terkena tumpahan tiba-tiba ada yg menyelah kegiatan Alsyad. Secara refleks Maura beserta Alsyad langsung menoleh ke arah orang tersebut.

"Gak usah dibersihin, biar Maura pulang sama saya aja. Nanti takutnya kedinginan apalagi udah jam segini... Kalau begitu kami permisi dulu" Ucap Gavin sambil menarik tangan Maura yg terbalut oleh dress muslim ke arah depan gedung.

Maura hanya melongo mendengar ucapan Gavin sampai2 ia berteriak pelan saat tangannya di tarik Gavin keluar "Ehhh ehh pak... ya ampun... aku duluan kak" Mengikuti tarikan Gavin dengan pamit ke Alsyad sambil berteriak.

Saat sudah sampai di luar gedung Maura langsung melepas genggaman Gavin secara paksa.

"Stop.. pak Gavin apa-apaan sih narik-narik saya kayak gitu. Gak sopan tau pak apalagi saya tadi lagi sam,--"

"Sama pacar kamu gitu?" Sela Gavin datar.

"Idihh kenapa bapak yg sensi sihh...kan pacar-pacar saya bukan punya orang lain. Terus hubungannya sama bapak itu apa?" Seru Maura.

"Masih pacaran aja udah pegang-pegang"

"Apa bedanya sama bapak? Barusan pak Gavin juga narik tangan saya kesini terus apa itu namanya kalau gak pegang-pegang" Sebal Maura.

"Bedalah kamu itu mamanya Lala jadi gak boleh deket2 sama laki-laki lain selain keluarga kamu dan saya!!"

"Saya jadi mama Lala hanya ada di depan anak bapak. Bukan berarti menjadi mama Lala di depan umum.."

"Tapi saya mau kamu menjadi mama Lala baik di depan umum maupun saya" Tekan Gavin dengan raut serius.

"Saya tegaskan sekali lagi ke bapak... Pak Gavin bukan siapa-siapa di hidup saya, jadi...gak usah ngatur apapun yg mau saya lakukan...sekalipun berhubungan dengan laki-laki manapun selagi saya masih sendiri" Jawab Maura dengan rentetan kalimat yg tidak mau dibantah.

Setelah mengucapkan hal tersebut, Maura langsung melenggang pergi tanpa berpamitan dengan Gavin. Gavin sendiri pun melupakan apa niat awalnya membawa Maura keluar, Ia lupa untuk memberikan jaket malah asyik memperdebatkan sesuatu yg mungkin dipikir tidak penting.

"ARGHHHH...." Teriak Gavin.

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

174K 6K 42
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah Cerita ini end tanpa revisi jadi ga u...
2 Hati 1 Cinta Od rindi

Nezařaditelné

160K 14K 104
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
Oneshoot 21++ Od linee

Nezařaditelné

170K 376 8
Area 21+++, yang bocah dilarang baca. Dosa tanggung sendiri yap. Jangan direport, kalau gasuka skip.