[SHORT-STORY]:B O R U T O X S...

By maisarahsulaiman

93.6K 3.6K 4.1K

18+! [ON-GOING!] [SLOW UPDATE!] Hanya sekumpulan CERITA PENDEK [SHORT-STORY] dengan cerita yang berbeza dan b... More

Toxic-Relationship(1)
Toxic-Relationship(2)
Toxic-Relationship(3)
Toxic-Relationship(4)
Toxic-Relationship(5)
Toxic-Relationship(6)
Toxic-Relationship(7)END
Toxic-Relationship(Extrachapter)
Arigatou-Boruto
Arigatou-Boruto(2)
Arigatou-Boruto(3)
Arigatou-Boruto END
Hubungan Terlarang(2)
Hubungan Terlarang(3)
Hubungan Terlarang(4)
Hubungan Terlarang(5)
Hubungan Terlarang END
My Beautiful Adopted Sister
My Beautiful Adopted Sister (2)
My Beautiful Adopted Sister (3)
My Beautiful Adopted Sister (4)
My Beautiful Adopted Sister (5)
My Beautiful Adopted Sister (6)
My Beautiful Adopted Sister END
Mas Boruto
Mas Boruto (2)
Mas Boruto (3)
Mas Boruto (4)
Mas Boruto (5)
Mas Boruto (6)
Mas Boruto (7)
Mas Boruto END
Futso No Otto
Futso No Otto (2)
Futso No Otto (3)
Futso No Otto (4)
Futso No Otto (5)
Futso No Otto (6)
Futso No Otto (7)

Hubungan Terlarang

2.6K 88 150
By maisarahsulaiman

Haii!!

Kita ketemu lagi ke cerita aku seterusnya yang bertajuk Hubungan Terlarang.

Mari lupakan kesedihan kalian dengan ending Arigatou-Boruto oke..

Dan,

Ini cerita Hubungan Terlarang ada gregetan sikit yaa!

Setelah ku pikir-pikir,

Hehehe aku tidaklah buat ending Arigatou-Boruto versi dua ya,soalnya tkut nanti berubah plot ceritanya hm,nnti nggak seru pula kalaw ada dua ending kan.

So,aku putuskan kalo Arigatou-Boruto itu endingnya seperti  itu yaa..

Sudah jangan galaunya lgi oke^^🗿

Dan sekarang mari baca cerita selanjutnya..

Ini pasal perselingkuhan yaa!!Dan ada +18 juga.

Apapun,

~•Happy Reading💗•~
.
.
.
.
Short
.
.
.
Story
.
.
.
BoruSara❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~•Hubungan yang terlarang•~
0o(BorutoXSarada)0o
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cast Borusara:

Seorang gadis dengan rupa yang begitu jelita..Umurnya sudah menjejaki 25 tahun.


Dirinya sudah menikah.


Tetapi kehidupannya sekarang ditentukan oleh kedua orangtuanya..

Dia dijodohkan,dan dipaksa menikah.


Gadis itu bernama Sarada,Uchiha Sarada.


Dia menatap kosong ke jendela kamar mereka,netranya memerhatikan satu persatu kereta yang lalu-lalang.


Menikah awal bukanlah pilihan Sarada,dirinya ingin menikmati masa bujang,tapi Orangtuanya malah menjodohkan nya.


Dia sudah menikah selama 6 bulan.Dirinya ingin dekat dengan suaminya tetapi Suaminya itu sangatlah dingin membuat dia hanya menghela nafas.

Otsutsuki Kawaki adalah suaminya.


Seorang dingin,meskipun Sarada dan dirinya satu atap bersama selama 6 bulan tetapi sikap suaminya itu masih dingin.Padahal Sarada ingin dekat dengan Suaminya.

Jika bisa jujur,Sarada tidak mencintai suaminya..Yaa,meskipun tak mencintai tapi dia berusaha menjadi isteri yang baik meskipun Kawaki tak menghargai keberadaannya.


"Aku lelah"gumamnya memandang mobil yang lalu lalang.


Pagi ini Sarada membersihkan kamar mereka,dan berakhir dirinya melamun memikirkan pernikahnnya ini.


Padahal Sarada dulu berharap dia menikah dan mempunyai keluarga yang bahagia dan harmoni bukan nya tegang seperti ini,,seakan-akan mereka seperti bukan menikah saja.


Percayalah, dijodohkan oleh keluarga itu rasanya tidak enak sekali.

Sarada menolak dinikah kan tapi Sasuke,ayahnya memaksanya,tanpa memikirkan perasaan putrinya yang sedih ketika dipaksa menikah.


Bahkan ketika menikah,Wajah Sarada hanya sendu dan sedih ketika memakai gaun mewah pengantin...

Wajah Kawaki hanya dingin dan datar menatap camera.

Padahal dulu Sarada ingin mempunyai pasangan yang ceria bisa membuatnya tertawa,senyum dan membuat jantungnya berdesir.

Bukannya sedih dan sendu seperti ini.

Kawaki dan dirinya dinikahkan atas dasar perusahan orangtuanya,dengan menikahkan putri Uchiha dan anak dari Otsutsuki akan membangunkan perusahan yang lebih maju lagi.

Sarada menunduk,sampai kapan Kawaki dan dirinya seperti ini.

Dan Sarada sekarang masih perawan sehingga sekarang,,Kawaki tak menyentuhnya..Sejak dulu mereka menikah bukan kerana cinta,Mereka itu dijodohkan..

Disisi lain Sarada bersyukur Kawaki tak menyentuhnya kerana dia tak siap lagi,dirinya takut nanti ketika dia mempunyai anak tapi malah Kawaki menceraikannya..Sarada takut itu terjadi.

Tapi di sisi lain,Sakura dan Sasuke selalu saja memaksa nya dan Kawaki agar mempunyai anak..Tapi Kawaki hanya merespon dengan anggukan dengan wajah datar seperti tidak ingin itu.

Sarada juga tidak kisah kalau Kawaki tidak menyentuhnya juga asalkan dia masih bisa hidup seperti ini.

"Ekhem,aku ke kantor dulu"ujar seseorang membuat Sarada terkejut dan menoleh.

"Eh,maaf aku melamun tadi"ujarnya dan segera mendekati sang suami.

"Hn"


Suaminya itu masih dingin padanya.

Tapi Sarada hanya bersikap seolah olah terbiasa dengan sikap itu.

"Kalo tiada apa-apa lagi,aku ingin pergi"ujar nya.

Lalu segera berbalik ingin meninggalkan Sarada.

"Ah tunggu!"Sarada mencekal lengan suaminya.

"Apa?"

Kawaki mengeryitkan alisnya menatap Sarada heran.

"A-anu,be-benarkan dasi mu itu sedikit miring"ujarnya menunjuk dasi Kawaki yang sedikit senget.

Sarada itu tipe orang yang tidak suka melihat sesuatu benda yang miring atau senget sesegera mungkin dia akan memperbaikinya..Namun tentang dasi Kawaki itu,lelaki itu kadang menolak untuk Sarada meluruskan ikatan dasinya.

Baru saja Sarada ingin menggapai dasi Kawaki,namun lelaki itu menjauh darinya.

Sarada tersentak kaget disaat Kawaki menolak dirinya untuk membenarkan dasi lelaki itu.

"Tidak,lain kali saja.Aku pergi"ujar lelaki itu dingin dan pergi.

Sarada terpaku ditempat.

Raut wajahnya begitu sendu.Padahal dia selalu ingin terbuka dengan suaminya tapi kenapa Kawaki selalu saja menolak perhatian yang dia berikan.

Dirinya hanya bisa menatap sendu pintu Apartment yang mulai tertutup setelah kepergian Kawaki.

**

Seorang lelaki tergesa-gesa memakai pakaian kantor.

Wajah sentiasa kusut.

Setelah siap dia menyikat surai kuningnya dihadapan cermin.

Namanya,Boruto.Uzumaki Boruto.

Usianya adalah 28 tahun.

Dirinya sudah menikah,menikah dengan pilihan Ibunya,Hinata.

Boruto tergesa-gesa bersiap memakai jas kantorannya.

Dia bergegas menuruni tangga,Isterinya tidak membangunkannya tadi itu membuatnya kadang kesal.

Sesampainya dia dilantai bawah,dia menghampiri meja makan.

Perlahan dia membuka tudung saji..

Degh!

Tiada satu pun sarapan atau makanan diatas meja.

Dia menoleh ke sang Istri yang tergesa-gesa menuruni tangga dengan pakaian mahal.

"Sumire,apa kau tidak membuatku Sarapan?"tanya nya.

Gadis yang menjadi istrinya itu,menoleh sebentar padanya,"Gomen aku tergesa-gesa sekarang"ujarnya.

Boruto menghela nafas,sebelum dia berjalan dia terlupa dengan dasi kantornya.

Sesegera mungkin dia mengambil..

Boruto sejak dulu tidak pandai mengikat dasinya..Dia bahkan kadang tak memakai dasi ke kantoran.

Sumire selalu menolak dirinya untuk memakaikan dasi.

Boruto menjadi lelah dengan pernikahan mereka ini,dulu Boruto membayangkan ada istri yang perhatian padanya,memakaikan dasi untuknya..

Membuatkan sarapan dengan raut wajah bahagia dan ikhlas..

Tak seperti sekarang,pernikahan mereka ditutupi dengan kesibukkan masing-masing.

Dia bergegas menghampiri Sumire yang ingin pergi.

"Sumire,bisa kah kau menyimpulkan dasiku?"pintanya mencekal tangan istrinya.

"Ah,Boruto-kun aku terburu-buru..Nanti saja!Hari ini aku ada photoshoot!"Sumire langsung bergegas keluar meninggalkan Boruto terpaku ditempat.

Lelaki itu mendesah lelah..

Kadang dirinya ke kantor tanpa Sarapan sama sekali bahkan dia juga mensetrika baju kantorannya sendiri.

Dia seperti hidup sendirian,kerana Sumire adalah seorang model cantik dan selalu sibuk mengejar karyanya dan mengabaikan Boruto.

Boruto tersenyum getir,apa ada perempuan yang bisa mempedulikannya didunia ini,

Ini semua kehendak Hinata,dirinya terlanjur suka pada Sumire dan memaksa Boruto menikahinya..

Tanpa alasan,Hinata bilang Sumire pilihan terbaik dan bisa membahagiakan Boruto.

Nyatanya,Boruto sendiri seperti hidup tanpa Istri saja kerana Sumire yang mementingkan diri dan karyanya dan malah mengabaikan Boruto.

Bahkan pernikahan mereka sudah berjalan selama 8 bulan,tetapi Boruto tak pernah menyentuh istrinya itu,

Semua nya kerana Sumire,gadis itu tidak mau hamil kerana takut tubuhnya tidak cantik nanti ketika hamil atau sesudah hamil.Dia takut reputasi tubuhnya merosot dan akan jelek.

Kerana dia seorang model fashion.

Boruto juga sendiri tidak ingin menyentuh istrinya,kerana dia sadar dia tak mencintai sang Istri begitu juga sebaliknya..Sumire tak mrncintainya juga malah mencintai kerjayanya.

Boruto akan menyimpan keperjakaannya ini pada orang yang dicintai saja,tak peduli pada ibunya yang selalu mendesak memiliki anak..

Naruto hanya bersikap biasa,tapi hanya Hinata yang selalu mendesaknya..Himawari taj seperti Hinata,dirinya sibuk kuliah di Indonesia.

"Sampai kapan aku seperti ini?"lirih Boruto menatap sendu pada dasi yang dia pegang.

Dia selalu kepikiran,apa ada wanita diluar sana yang bisa membuatnya bahagia?Tanpa merasa tersakiti seperti ini..

Sejak dulu dia selalu mengalah pada Sumire membiarkan gadis itu tak menjalankan kewajipannya sebagai istri.


Sumire tak rajin berkemas rumah..Apartment mereka itu sedikit berhamburan..

Bahkan ketika pulang dari kantor,dia membuka pintu tak ada Sumire yang menyambut kedatangannya.

Malah asyik dengan ponsel ataupun tidak berada dirumah.

Boruto juga kadang terpaksa mendelivery makanan ke rumah kerana Sumire tak pernah memasak untuknya..Dia hanya memasak untuk dirinya sendiri,tidak untuk suaminya sendiri.

Boruto juga kadang terlihat kurus dan tak bertenaga kerana memikirkan pernikahan nya yang begini.

Kadang dia belajar memasak sendiri meskipun masakannya selalu hangus tapi asalkan dia memakan saja.

"Aku lelah"gumamnya sendu.


**

Beberapa hari sudah berlalu,

Malam ini Sarada bersama Kawaki akan mengunjungi rumah Sasuke dan Sakura.

Mereka makan malam disebuah restoran ternama dikota Tokyo ini.

Sarada berdiri dihadapan cermin kamar mereka.

Dirinya sedang memakai gaun hitam simple dan elegan.

Perlahan dia mengambil gincu bewarna maroon dan memakainya,membuat wajahnya semakin anggun memakai gincu itu.

Terlihat Kawaki yang memasang dasinya sendiri,

Sarada nendekati Kawaki,"Kemarilah aku bantu"ujarnya.

Namun,

"Tidak usah,aku tidak menyukai orang menyimpulkan dasiku"ujarnya.


Sarada menghela nafas,lalu menunduk lemah,"Baiklah"


Niatnya ingin baik pada suaminya namun lihatlah..

Sarada tak mendapat perlakuan manis dari Kawaki sama sekali.

Pernikahan mereka sangat suram bagi Sarada.Meskipun mereka itu satu atap dan Satu ranjang,tapi Sarada tetap tak merasakan bahagia.

Sarada berharap dia bisa menemukan kebahagiannya dengan lelaki diluar sana.

-

Mereka dalam perjalanan ke restoran.

Suasana dalam mobil Kawaki sangatlah sunyi.

Sarada hanya duduk melamun melihat cahaya dan lampu-lanpu kereta dijalan.

Pikirannya kosong disebabkan dia memikirkan hidupnya dengan Kawaki.

Dia berharap dulu Kawaki ini adalah seorang ceria,ramah dan perhatian padanya..

Namun,

Sebaliknya.

Sarada terpikir-pikir apa ada lelaki diluar sana seperti yang dia mau kan?Asalkan membahagiakan dirinya membuat dirinya tertawa lepas seperti dulu?

Dulu Sarada adalah seorang ceria dan mudah terhibur ketika berkumpul dengan teman-temannya.Tetapi setelah dinikahkan dan dijodohkan Sarada menjadi pendiam dan sentiasa murung.

Dadanya sesak mengingat pernikahan yang dia jalankan sekarang tak sejalan dengan impiannya dulu.

Dulu Sarada ingin menikmati masa bujangnya dengna traveling dengan teman-temannya bercuti dan bahagia..

Tetapi ekspitasi tak seindah realita.

Sekarang dia menjalankan pernikahan yang suram.

Bahkan tak ada canda tawa,hanya kesibukkan masing-masing mengisi pernikahan mereka.

Setetes airmata jatuh dari pelupuk matanya,sesegera mungkin dia menghapus airmata itu dan bersikap seolah tak apa-apa terjadi.

"Kita sudah sampai"ujar Kawaki.

Sarada tersentak kaget dan segera menoleh sekeliling..

Ternyata mereka sudah tiba restoran mahal ternama itu.


Kawaki membukakan pintu untuk Sarada,dari kejauhan Sarada lihat Sasuke dan Sakura memerhatikan mereka.

Pantas saja sikap Kawaki sedikit berubah seperti membuka kan pintu untuknya.

Selama ini,Kawaki tak pernah membuka kan pintu untuknyaa dan berbicara lembut kecuali didepan ibu bapanya.

Sarada merasa sikap Kawaki itu hanya berpura-pura lembut dan perhatian didepan orangtuanya.

Lagi-lagi Sarada terkejut disaat Kawaki mengenggam tangannya dan berjalan beriringan.

Sarada tidak merasakan apapun disaat Kawaki menggenggam tangannya,dulu dia berharap jantung nya berdegup kencang ketika menatap suaminya sendiri namun dirinya salah.Dia hanya menatap Kawaki biasa saja..

Sarada penasaran,apa ada yang bisa membuat darahnya berdesir ketika kontak mata dilakukan.

Sarada berharap seperti itu.

Dirinya merasa jahat kerana sudah mempunyai suami tapi masih lagi mengharap lelaki yang bisa membuatnya bahagia.

Tapi ketahuilah,jika boleh jujur,Sarada sebenarnya merasa bosan dengan Kawaki yang tak terbuka padanya.

Dia bosan dengan pernikahan suram ini,

"Kenapa berhenti?"

Gadis itu tersentak dari lamunannya,ternyata mereka berhenti disebabkan Sarada yang melamun..

"Ah gomen!"gadis itu mendekati Kawaki lalu menggengam tangannya kembali.

Sesampai nya mereka disana,

Sarada dibuat terkejut ketika ada keluarga dari Kawaki yang juga ikut makan malam.

Dirinya menjadi tak selesa,


Sudah lah dia tak terbiasa dengan Kawaki,apatah lagi dengan keluarganya.

Mereka langsung bersalaman..

"Anak mama!"seru Sakura memeluk Sarada,namun yang dipeluk hanya tersenyum saja tak memeluk ibunya kembali kerana dibenaknya dia kecewa pada Sakura dan Sasuke kerana menikahkan dirinya dengan lelaki yang tak dicintai.

Raut wajahnya suram ketika makan malam.

Yang hanya terdengar gelak ketawa dari Jigen-ayah Kawaki dan Sasuke Uchiha saja.

Ibunya Kawaki Delta,hanya melirik sinis Sarada.

Sarada merasa heran pada ibu suaminya itu,sejak dulu ibu mertuannya itu seperti tak menyukai Sarada.Bahkan kadang memberikan tatapan sinis dan enggan menatapnya.

Sarada bertanya-tanya apa yang membuat Delta bersikap begitu padanya.

Jika Delta tak menyukai Sarada sebagai menantunya kenapa mereka dinikahkan?

Memikirkan hal itu membuat Sarada pusing,ah dia ingat jika yang beria menjodohkan dan menikahkan Sarada dengan Kawaki ialah Sasuke dan Jigen.

Sakura hanya mendukung suaminya,dan Delta?

Entah Sarada tidak tau.




"Nak Sarada,kenapa nggak dimakan?"tanya Jigen lembut pada menantunya.

Sarada yang mengaduk-aduk pastanya menoleh ke Jigen,Dia menjadi gugup disaat semua mata menatapnya.

"E-eh,ano a-aku sebenarnya sudah makan dirumah sedikit"ujarnya kikuk.

"Sudah tau ada acara makan malam kenapa makan lagi dirumah?"sindir Delta tajam.

Sarada diam berkutik,menunduk pelan disaat ibu mertuanya menyindir dirinya.

"Mah!"tegur Jigen pelan.

Dia menjadi tak enak hati pada menantu nya.

"Kalo begitu makan saja dessert disini..Manisan nya sungguh lezat"ujar Jigen mengalihkan pembicaraan.

Sedangkan Sakura dan Sasuke hanya diam tak peduli Sarada yang disindir atau dimarah.Mereka hanya memikirkan perusahan Uchiha saja.

Sarada tersenyum miris melihat orangtuanya yang tak peduli padanya.

Bahkan perasaannya pun mereka tidak kisah.

"Enggak Papa ya,Sarada udah kenyang"ujarnya dan berdiri.

"Sarada mau ke tandas dulu"ucapnya lagi dan pergi.

Dadanya sesak melihat Kawaki yang tak acuh padanya,bahkan hanya memerhatikan dirinya saja,ketika Ibunya menyindir Sarada.Dia diam bak batu seolah-olah menyukai Sarada yang disudutkan.



-



"Kalian,mama ingin bertanya kapan kalian mempunyai anak?Kami tidak sabar menimang cucu,benarkan Delta?"ujar Sakura antusias membuat Delta hanya mengangguk tak acuh.

Sarada menghela nafas,lagj-lagi pertanyaan ini lagi..Sarada menjadi muak saja.

"Entahlah mah"ujarnya dingin.

"Kawaki,kalian haruslah memberikan cucu yang banyak untuk kami!!"Jigen tertawa bersama Sasuke membuat Sarada menatap datar mereka.

"Doain saja"ujar Kawaki lebih dingin.

Sarada dalam diam mendengus tak suka,jangan harap dia mau Kawaki menyentuh nya kerana sejak dulu Kawaki tak pernah menyentuhnya pun,So biarkan saja Sarada yang menolak ajakan suaminya jika benar Kawaki mau menyentuhnya kerana Sarada tak lagi berharap pada Kawaki.

Para keluarga itu tertawa bareng kecuali Sarada yang menampilkan wajah datar,tak ada senyum  diwajahnya.

Dia muak.

Kawaki melirik Sarada yang mengaduk aduk spagettinya dengsn tatapan yang sulit diartikan.



*


Acara makan malam sudah abis,Sarada rasanya ingin pulang secepatnya kerana tidak tahan melihat Sakura memaksa mereka mempunyai anak.

"Mah!Kami tau apa yang kami harus lakukan..Bisa tidak jangan mendesak diriku dan Kawaki!?Apa kalian pikir mempunyai anak itu adalah senang!?"ujar Sarada mulai menipis kesabarannya.

Sakura dan Sasuke tampak terkejut melihat Sarada yang kesal.

"Sesopan itu kah kau bicara pada orangtuamu?"tanya Delta melipat tangan didada.

Sial!

Sarada mengepalkan tangannya,

"Bu,kau tidak tau apa yang ku rasakan ketika semua orang mendesakku memiliki anak,kau tidak tau apa yang ku jalani"ujarnya dingin.

Kawaki hanya menatap datar Sarada.

"Sudahlah,aku pergi!"Sarada tanpa pamit langsung pergi begitu saja kerana dadanya semakin sesak nanti ketika Delta menyudutkan dirinya lagi.

Mereka akhirnya pulang,

Dalam perjalanan Kawaki dan Sarada saling diam.

"Kenapa kau berbicara seperti itu pada ibuku seakan-akan kau tak punya hormat?"tanya Kawaki dingin.

Sarada yang belum reda kekesalannya kini bertambah kesal pada Kawaki.

Apa dia buta!?Bukankah dia melihat Delta berkali-kali menyudutkan nya.

Tangannya semakin terkepal.

Dia berusaha meredam emosinya.

Kawaki tak mendapat jawapan dari Sarada,dia melirik Sarada yang enggan menatapnya malah melihat jendela mobil.

"Kau tau sikap mu itu kurang ajar!"

Degh!

"Kawaki cuba kau pikir,apa aku tahan jika orangtua mu dan orangtua ku mendesak kita memiliki anak seolah olah mempunyai anak adalah seperti membalikan telapak tangan!?Apa kau tahan jika kau berkali-kali disindir dan disudutkan!?Aku tau sikap ku kurang ajar,tetapi percayalah aku benar-benar kesal!Dan aku muak!"Sarada menatap Kawaki marah,ingin saja dia bercerai dengan Kawaki,tetapi entahlah..

Pernikahan mereka bukan kontrak melainkan sah,Sarada berharap pernikahan mereka adalah kontrak disebabkan dia muak menatap Kawaki yang sebagai suaminya kurang memberikan perhatian padanya.

"Asal kau tau,aku muak menjadi Suamimu"ujar Kawaki dingin.

Degh!


Dada Sarada mencelos,segampang itu Kawaki mengatakannya?

Padahal Sarada dulu berusaha sembunyikan kemuakannya pada Kawaki malah Kawaki dengan santainya mengatakan Dia muak!?

Sarada diam,mati-matian menahan airmatanya yang keluar..Padahal banyak perhatian  yang Sarada berikan untuk Kawaki namun apa?Kawaki tak menghargainya.Dan malah bilang muak!?

Oh shitt!!


Mereka sampai diapartment Kawaki,

Sarada bergegas keluar meninggalkan Kawaki yang masih dimobil.

Dia pergi ke kamar mandi,dan menutup pintunya dengan cepat.

Membuka keran air agar kamarmandi sedikit bising.

Sarada mulai menangis menatap dirinya dicermin.

Pernikahannya sangatlah tak indah..

Mereka hanya dihadapan orang bersikap akrab dan romantis,namun sebaliknya ketika berdua.

Dadanya sesak ketika ucapan Kawaki terngiang-ngiang di otaknya.

Perhatian Sarada berikan malah lelaki itu tak mau menerima,dan sekarang bilang dirinya muak!?

Wow..

Kawaki kau hebat membuat Sarada menangis..



"Wahai Hati,tabahlah..Doakan diriku semoga aku menemui seseorang yang bisa menyembuhkan mu"ujarnya pelan.




***




Makan malam dikediaman Uzumaki,dan terdengar pembicaraan Hinata,Dan Naruto.

Boruto makan sesekali melirik Sumire yang memainkan ponselnya.

"Sumire,kamu besokcada shooting lagi?"tanya Hinata.

"Ya bu"Sumire masih sibuk dengan ponselnya.

Boruto menjadi kesal pada Sumire yang seolah-olah tak menghormati Hinata yang berbicara padanya.

"Tutup dulu ponselmu dan makan"ujar Boruto dingin.

Semua terkejut mendengar ucapan lelaki itu .

Sumire mendengus,"Ramai teman-teman ku mengirim pesan padaku!"ujarnya.

"Pesan teman-teman mu itu tak akan terhapus,lebih baik kau makan"ujar Boruto menatap datar ke Sumire.

Gadis itu mulai makan dengan kesalnya.

Boruto betanya-tanya..Jika bisa jujur..Bagian mana Sumire baiknya dimata Hinata?

Sedangkan cara dirinya berbicara Hinata pun hidup segan mati tak mau?


Boruto hanya melanjutkan makannya kembali.

"Sumire,Boruto..Kapan kalian mempunyai anak..Aku tidak sabar"ujar Hinata.

String!

Boruto meletak kasar garpu dan sudu nya ke piring hingga menimbulkan bunyi dentingan.

Sudah ketiga kali Hinata menanyakan itu semasa makan malam berjalan.

Tetapi Boruto tak menjawabnya,malah fokus bercerita ke Naruto kerana nenghindari pertanyaan Hinata.

Semua kembali tampak kaget,

"Bu!Bisa tidak jangan bertanya hal itu lagi!?Aku capek buu ibu terus-terusan mendesak diriku mempunyai anak!"Boruto kesal sekali.

"Makanya kalian harus punya anak!"jawab Hinata.

"Lain kali aja ya Mah,soalnya aku nggak mau tubuh aku menggemuk dan jelek,,eeyuhh mengelikan!"ujar Sumire bergidik ngeri disaat membayangkan tubuhnya gemuk ketika hamil.

Boruto menghela nafas,sekurang-kurangnnya Sumire bisa menolong keadaan nya sekarang dari Hinata.

Naruto hanya menepuk pundak Putranya,"Semangat!!Kami menantikan cucu"ujarnya.

Boruto menepis tangan Naruto ternyata ayahnya sama saja dengan ibunya.


Boruto kembali melirik Sumire yang menatap ponsel.Percuma dia menegur Sumire tadi tapi akhirnya dia lakukan kembali.

Hinata berkemas piring dan mulai mencuci piring dan bahan kotor diatas Singki.

Sedangkan Sumire sibuk dengan ponselnya.

"Apa kau tidak berniat membantu ibu huh?Mau sampai kapan sikapmu seperti ini?"tanya Boruto menekankan.

"Boruto-kun apa-apaan sih?Suka hatiku jika aku bermain ponsel!"

Hinata mendekati mereka,"Hei jangan bertengkar,ibu nggak apa-apa sayang,Sumire kamu duduk aja sana ya"ujar Hinata membuat Boruto memutar matanya jengah.

"Jangan dibiasakan bu!"ujar Boruto dingin.

"Sudahlah Boruto!Jangan buat menantu mama marah!"ujar Hinata.

Boruto segera berdiri hingga kerusi bergeser berundur.

"Memuakkan!"




Dia segera pergi ke kamar atasnya yang dulu dia tempati sebelum pindah ke Apartment peribadi.




Setelah sampai dia duduk termenung dihadapan tingkap.

Memerhatikan jalanan yang dihuni kereta dan suasana malam sejuk.

"Mau sampai kapan pernikahan memuakan ini berlanjut!?"ujarnya dengan penuh kekesalan.

Tangannya terkepal,

Sungguh Boruto muam dengan kehidupanya bersama Sumire yang seorang pemalas dan mementingkan pekerjaan berbanding mengurusi suaminya di rumah.

Jika bisa disalahkan,Boruto akan menyalahkan Hinata kerana sudah membuat hidupnya begini.

Boruto bahkan sakit kepala mendengar penuturan Hinata yang selalu mendesak,asal berjumpa bertanyakan tentang anak!?

Oh shitt!!Lama lama Boruto mati muda saja.

Dia berharap ada wanita diluar sana yang bisa membalikkan senyuman diwajahnya.

Dia rindu wajahnya yang ceria dan tersenyum dengan teman-temannya dan berkumpul tetapi sekarang,Sumire mengawalnya dan posesif..membuat dirinya semakin lelah saja.

Bahkan sekarang wajahnya kusut,tak ada lagi senyum diwajahnya ketika berkumpul dengan keluarganya hanya wajah datar yang diperlihatkan.


"Aku harap aku bisa bertemu dengan seseorang dan bisa mengobati luka dihatiku ini atau bisa menjadi pengobat hati"lirihnya.




**






Semenjak hari itu,

Kawaki dan Sarada semakin menjaga jarak,

Bahkan Sarada menampilkan wajah datar ketika Kawaki ada dirumah.

Tetapi Sarada masih menjalankan kewajipannya sebagai istri menyiapkan Sarapan dan lelaki itu mau bersarapan juga.

Mereka duduk ingin menjamah sarapan yang dibuat Sarada.

Hening.

Suasana makan hening dan hanya bunyi dentingan sudu saja yang beradu.

"Ekhem"Kawaki berdehem mencairkan suasana.

Namun Sarada tak peduli,dia sibuk memakan makanannya.

"Besok lusa,perusahan Uchiha,Uzumaki dan Otsutsuki akan mengadakan pesta besar-besaran"ujar Kawaki.

"Oh,terus?"tanya Sarada sarkas.

"Hormati lawan bicaramu"ujar Kawaki dingin.

Dalam hati Sarada mencibir,

Dia muak melihat wajah datar suaminya itu,kadang Sarada berfikir sendiri..

Apa tak ada raut wajah yang lain tak bisa Kawaki perlihatkan selain Datar!?

Bahkan Sarada kadang terfikir bagaimana raut wajah Kawaki saat Boker!?

Apa ketika boker wajahnya datar?

Ehh membayangkan itu membuat Sarada geli sendiri?

Bahkan dia jika bisa jujur ketika dirinya boker pun setengah mati mengejan eek nya hingga keluar semua disebabkan eeknya yang keras.

Dalam diam Sarada tersenyum sendiri ketika mengingat aib nya sendiri.

"Jadi kau ingin membawa ku ke sana?"tanya Sarada tanpa menoleh Kawaki.

"Hn"

"Hn itu apa?Ya atau tidak?"



"Ya"



"Oh"




Setelah itu hening lagi..

"Aku bakal memperkenalkan mu dengan teman-teman perusahan ku yang lain terutamanya sahabatku dari perusahan Uzumaki"ujar Kawaki setelah hening berlaku.

"Uzumaki?"tanya Sarada seperti tak asing dari pikirannya.

"Perusahan nomor 1 terkaya di Jepang ini setelah Uchiha"ucap Kawaki.

"Oh"

Yaa memang benar,perusahan Uzumaki lebih tinggi dan terkaya diantara Uchiha dan Otsutsuki.

Otsutsuki adalah perusahan nomor 3 yang terkaya dan yg kedua adalah Uchiha.

Sarada penasaran siapa sahabat Kawaki itu.

"Aku bakal memperkenalkan dirimu dengan mereka semua,waktu itu temanku tak tahu kita menikah dan tak mengenalimu"ujar Kawaki.

Pernikahan mereka tak dipublish ke umum hanya orang dalam perusahan saja yang tahu bahwa Kawaki dan Sarada menikah.Mereka tak berniat mengumbarkan pernikahan mereka disebabkan penjodohan.

"Jadi besok kita ke pesta"ujar Kawaki.

"Dan pakailah gaun mu"tambahnya lagi.

"Baiklah"Sarada hanya menuruti kehendak Kawaki.






**



Beberapa hari kemudian,


Malam yang dikatakan Kawaki adalah malam ini dimana penyambutan pesta perusahan Uzumaki,Uchiha dan Otsutsuki bersatu.

Sarada menyolekan dirinya dengan makeup elegan dan dress dark blue miliknya.Bahkan lurah dadanya hampir kelihatan namun Sarada tak peduli kerana ini adalah dress nya yang terpaling mahal.

Setelah berdandan,

Kawaki baru berdiri didepan pintu membetulkan Tuxedo dengan kemas dan rapi.Dirinya memakai Tuxedo hitam elegan.

Tak ada wajah yang Kawaki perlihatkan pada Sarada setelah melihat gadis itu memakai dress biru itu,hanya wajah datar dan tak tertarik sama sekali.

"Apakah aku cantik,Kawaki?"tanya Sarada memutar tubuhnya meminta penjelasan Kawaki.

"Ya"Kawaki hanya mengangguk singkat dan berlalu pergi.

Sarada hanya bisa tersenyum sendu.

Padahal dia minta pendapat Kawaki dan berharap Kawaki menjawabnya.

"Sepertinya dress itu sesuai denganmu,tubuhmu langsing dan sangat serasi memakai gaun itu"


Berharapnya Sarada seperti itu,namun Kawaki hanya mengatainya "Ya" saja bahkan wajahnya datar.Seolah olah tak ikhlas memujinya.

Sarada menggelengkan kepalanya,dia tak boleh sedih kerana hal itu,Dia adalah Uchiha!

Ingat itu.



**



Sarada didalam mobil entah kenapa menjadi gugup.

Dia gugup kerana Kawaki akan memperkenalkan dirinya pada teman-teman nya.

Sarada merasa rendah diri takutnya mereka menilai penampilan Sarada buruk dan melirik sinis seperti ibu mertuanya Delta.Sarada sedih jika hal itu terjadi.

"Kenapa wajahmu begitu?"tanya  Kawaki sembari menyentir.

"A-ah tidak apa-apa"ujar Sarada cengesan dan cepat cepat memalingkan wajahnya dari Kawaki.

Hening lagi.

Kebiasaan mereka berdua selalu saja hening,dan tak berbicara.

Untuk apa Sarada berbicara panjang jika Kawaki bersikap seperti itu padanya dan mengabaikannya.Sarada menjadi kesal sendiri.

Mereka pun sudah tiba,

Sarada melihat betapa mewahnya tempat pesta yang akan diadakan.Ternyata disebuah hotel lima bintang.

Kawaki membukakan nya pintu dan dengan anggun Sarada keluar dari mobilnya.

Sarada begitu takjub dengan dekorasi ruang Hotel itu,sangat mewah sekali..Dia sempat befikir,ini seperti tempat orang menikah saja,padahal kan sambutan pesta?

Mereka berdua kini menjadi pusat perhatian.

Kawaki menyuruhnya merangkul lengannya,Sarada segera merangkul ah seperti memeluk lengannya dan berjalan anggun.

"Kalian!"seru Jigen dari kejauhan.

Semua menoleh mendapati Kawaki dan Sarada datang.

Mereka menyambut ramah Kawaki dan Sarada.

Gadis itu hanya tersenyum kikuk saat ditanya-tanya dan dia bingung mau menjawab apa.


**





"Sarada,perkenalkan ini temanku Shikadai Nara dan Istrinya"ujar Kawaki menunjuk formal Shikadai.

Sarada tersenyun elegan menatap mereka,"Salam kenal"ujarnya.

Mereka bersalaman dan istri Shikadai Nara Yodo cipika cipiki  dengan Sarada.

"Jadi ini istrimu Kawaki,aku baru melihatnya"ujar Shikadai.

"Yaa,kerana aku jarang membawanya pergi ke sana-kemari"ucapnya.

"Maaf baru memperkenalkannya denganmu"

"Tak apa"

**


"Ini temanku juga namanya Akimichi Mitsuki dan istrinya"ujar Kawaki menunjuk Mitsuki yang merangkul mesra sang istri.

"Salam kenal,nama ku Chochou"ujar wanita yang menjadi istri Mitsuki.

Sarada menyambut Salam Chochou,"Salam kenal"

"Kamu cantik sekali,Sa-sara-"

"Sarada"ujar Sarada terkekeh melihat Chochou yang tampak kesusahan menyebut namanya.

"Ah iya"Chochou ikut terkekeh.

"Terima kasih kerana memujiku"Sarada tersenyum anggun membuat Chochou jadi terpesona dengan senyuman Sarada yang begitu cantik,dia menjadi rendah diri apa dia bisa secantik itu?

"Hei,kau cantik dimataku"bisik Mitsuki sukses membuat Pipi Chouchou memerah.

Suaminya itu seperti tau bahwa Chochou sedang insecure pada Sarada.

Sarada tersenyum geli melihat pasangan itu.



**

Seterusnya pesta pun di adakan,para Perusahan Uzumaki juga ada disana.Namun Kawaki belum lagi memperkenalkan Sarada disana.

Soalnya sekarang mereka sibuk bercerita.



**




Sarada tampak terhibur dengan istri Mitsuki yang sangat peramah sekali.

Dia sangat senang jika ada teman Kawaki yang ceria berbanding Kawaki sendiri.

Namun Kawkai tiba-tiba berbisik sesuatu padanya.

"Ayo"ujarnya.

Sarada mengangguk-angguk dan setelah itu berpamitan.

Kawaki tampak mencari seseorang entah Sarada tidak tau dia mencari siapa,..

Dia masih lagi setia merangkul lengan suaminya.Dan seseki tersenyum pada orang yang menatapnya.

Berbagai tatapan Sarada dapat,dari terpesona,sinis dan lembut.Namun Sarada hiraukan kerana dia cukup yakin pada dirinya sendiri setelah bercerita bersama Chochou.

Netra kelabu Kawaki terus memperhatikan orang orang dipesta itu,dan sampailah.

Yaa dia ketemu orang yang dia cari..

"Kita ke sana"ujar Kawaki.

Sarada terus mengikuti Kawaki.


"Kalian"panggil Kawaki.

Dan terlihat sahabatnya bersurai kuning yang baru tiba bersama sang istri..Mereka tadi berjalan sebentar setelah itu berkeliling dipesta ini.

Kawaki tersenyum tipis menatap temannya,"Ku sangka kan kau tidak datang"ujarnya.

"Mana mungkin aku tidak datang"

Sarada celingak-celinguk memerhatikan sekeliling malas mendengar ucapan bicara Kawaki dan temannya dia sibuk memperhatikan orang yang menari dan berdansa.

"Ohh iya"Kawaki teringat sesuatu.

Sarada tersentak kaget disaat Kawaki menarik tangannya.

"Sarada, perkenalkan ini sahabatku Uzumaki Boruto dan istrinya"ujar Kawaki.

Sarada menoleh pada sahabat Kawaki itu,

Boruto yang masih berangkulan dengan istrinya kini menoleh ke Kawaki dan Sarada.



Pandangan Sarada dan Boruto akhirnya bertemu.

Mereka saling pandang cukup lama,

Netra Onyx dan Sapphire itu saling memandang tanpa berkedip sedikit pun.

Desiran aneh dalam tubuh Sarada dia rasakan saat ini ketika menatap Sapphire yang begitu biru dan menenangkan.

Jantungnya tiba-tiba berdegub kencang,Perasaan apa ini?

Sarada pertama kali merasakan hal ini ketika bersitatap dengan lelaki itu.

Boruto juga,

Mereka saling memandang..

Dadanya tiba-tiba berdebar menatap gadis dihadapannya yang juga menatapnya.

Semuanya seakan slow-motion,hanya mereka yang bisa merasakan sensasi ini.

Tanpa.sadar rangkulannya pada Sumire terlepas dan memandangi gadis itu.

Netra malam yang begitu indah,membuatnya hanyut dalam tatapan itu.

Tatapan mereka berdua saling mengangumkan.

"Ekhem"deheman Kawaki berhasil membuat Sarada dan Boruto sadar.

Sarada menekan dadanya merasakan jantung nya yang masih berdetak kencang.

A-apa?A-aku ini kenapa?

Batin Sarada merasakan tiba-tiba wajahnya memanas.

Boruto tersentak dari pandangannya dan mengusap tengkuknya canggung.

Dia perlahan menghulurkan tangannya gugup pada Sarada.

"Boruto"ujarnya tersenyum hingga menampakkan deretan giginya.

Wajah Sarada bersemu dan perlahan dia menyambut salam Boruto.

"Sarada"

Tangan mereka saling menggenggam.Hangat dan nyaman saat nereka berdua saling menggengam tangan.

Mereka berdua kembali bersitatap.

Biarkan jantung mereka yang berbicara,

"Boruto-kun,setelah itu kita ke sana yaa"

Kedua nya kembali tersentak dan segera melepaskan tangan mereka ketika mendengar suara Sumire.


Setelah itu mereka berkenalan lagi kembali dengan Sumire.

Sarada merasakan masih degupan jantungnya yang berdetak laju ketika menatap Boruto,sahabat Suaminya.

Boruto juga,selama ini menikah dengan Sumire dia tak pernah merasakan sensasi seperti ini.


Mereka kembali saling bertatapan...






























Dan membalas senyuman masing-masing.































To Be Continue.............



Pendapat kalian tentang Hubungan terlarang ini??

Any,Arigtou Boruto itu aku tidam buat ending versi 2 ok..begitu saja ending nya!

Terima kasih kalian sudah menunggu dan membaca cerita ketiga aku ini🤗..

Nantikan lagi chpter seterusnya!!

Typo bertebaran!

Jgn lupa vote and Comentt💗

Salam sᴀʀᴀʜ  ᴍᴀɴɪs❀

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 92.2K 46
|𝐑𝐨𝐬𝐞𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐂𝐢𝐠𝐚𝐫𝐞𝐭𝐭𝐞𝐬 - 𝐈| She was someone who likes to be in her shell and He was someone who likes to break all the shells. "Jun...
4.3M 285K 61
"Why the fuck you let him touch you!!!"he growled while punching the wall behind me 'I am so scared right now what if he hit me like my father did to...
701K 101K 38
Yaduvanshi Series #3 it is a book under yaduvanshi series. But it could be read as standalone too. Nitya Raghavendra is a telugu businesswoman earnin...
539K 18.1K 134
Read and find out...