Naughty Baby Girl ( Pindah Ke...

By roxxi94

585K 44.5K 2.8K

Sheravina Danilova, seorang model seksi blasteran Rusia, terpaksa menikah dengan Kevin Alejandro Bagaskara, d... More

Prolog
Bab 1
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
CAST
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Dear readers
Tersedia Di Dreame
Tersedia Hanya Di Dreame

Bab 2

17.3K 1.1K 26
By roxxi94

***

Shera menghampiri Kevin dengan terpaksa karena Dahlia yang memintanya, Shera pikir pria itu baik-baik saja namun ketika ia menghampirinya, wajah Kevin sudah berubah menjadi pucat dan berkeringat.

"Oma bilang om Kevin sakit?" Tanya Shera pada Kevin yang tampak mengelap keringat di dahinya. Pria itu sudah akan pamit karena ingin beristirahat di rumah, tapi ia juga tak enak meninggalkan Dahlia begitu saja.

"Ah, saya tidak apa-apa Shera, hanya kelelahan, kemarin-kemarin jadwal pekerjaan saya sangat padat." Jawab Kevin seadanya.

"Om pucat banget, Oma udah panggil dokter, sebaiknya om istirahat aja dulu didalam." Ajak Shera dengan penuh simpati, dan tanpa Kevin duga gadis itu tiba-tiba saja menyentuh keningnya, Kevin pun langsung menegang dibuatnya. Demi Tuhan, Shera bukan lagi anak kecil seperti dulu, sekarang gadis itu sudah menjelma menjadi model dan memiliki tubuh yang sangat indah.
Laki-laki mana yang tidak akan gugup dan salah tingkah?

Kevin memang menyukai Selena, bahkan bisa dibilang mulai mencintai mantan istrinya itu sejak usia pernikahan mereka berumur satu tahun. Dulu sikap dan sifat Selena sangat berbeda, sangat lembut dan penuh perhatian padanya. Namun lama-kelamaan, sifat aslinya akhirnya keluar sejak dokter menyatakan jika Kevin mengidap Oligoasthenoteratozoospermia (OAT), OAT merupakan penyebab kemandulan yang paling sering dialami pria. OAT terjadi ketika jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma tidak normal. Kelainan sperma ini dibagi dalam tiga tingkat keparahan, yaitu ringan, sedang, atau berat. Dan untungnya Kevin masih termasuk dalam tahap ringan. Masih sangat bisa diobati dan melakukan serangkaian treatment untuk menyembuhkan kelainan tersebut.

Akan tetapi Selena tetap tak bisa menerima itu semua, sikap Selena langsung berubah terhadap Kevin. Sering marah-marah, menghina Kevin, mengatai Kevin mandul bahkan mengatainya cacat. Tentu saja pria mana yang tidak akan sakit hati bila dihina dan dikatai seperti itu oleh istri sendiri. Selama ini dugaan Kevin salah besar, ia pikir Selena juga mencintainya, namun sayangnya mantan istrinya itu hanya menyukai fisiknya saja. Setelah dokter memvonisnya mengidap OAT, Selena kemudian langsung membuangnya begitu saja.

"Om! Panas banget badannya om." Ujar Shera membuyarkan lamunan Kevin.

"Eh, tidak apa-apa Shera, nanti saya bisa minum obat di rumah." Tolak Kevin sembari mengibas-ngibaskan tangannya.

"Om Kevin... Om itu la-"

"Shera! Kamu datang sayang!" Seru Selena yang tiba-tiba saja datang bersama dengan seorang pria. Kevin dan Shera pun langsung terperangah, menatap kedatangan Selena dengan tatapan terkejut.

"Tante Elen?" Gumam Shera.

"Long time no see honey, kenapa nggak kabarin Tante dulu kalau mau datang? Tante kangen banget sama kamu sayang." Ungkap Selena sembari memeluk tubuh Shera.

"Iya Tante aku mau bikin kejutan makanya nggak kabarin Tante." Balas Shera.

"Begitu, oh ya kam-" ucapan Selena langsung terpotong ketika ia melihat sosok Kevin yang tengah berdiri disamping keponakannya. Wajah Selena seketika langsung berubah menjadi kesal setengah mati, bagaimana tidak, untuk apa lagi mantan suaminya itu datang ke mansion Gunawan, mereka sudah tak punya hubungan apa-apa, Selena benar-benar tak suka dengan kehadiran mantan suaminya itu di rumah orangtuanya.
"Mau ngapain lagi kamu kesini? Mau bujukin mama supaya bisa balikan sama aku lagi iya? Jangan bermimpi, aku udah nemuin pria yang lebih baik dari pada kamu, tentunya dia sehat dan nggak penyakitan kayak kamu." Seru Selena pada Kevin yang tampak tercekat, hatinya sungguh sakit, apalagi Selena terang-terangan menghinanya didepan Shera yang tak tahu apa-apa.

"Tante! Tante kok ngomong gitu sih?" Tanya Shera dengan tatapan tak suka, tak suka sekali dengan sikap culas Selena.

"Itu kenyataan Shera. Dia sakit, dia punya kelainan, menjijikkan. Wanita manapun nggak akan mau sama pria seperti dia."

"Jaga ucapan kamu Selena!" Kevin tampak tak terima, hal itu membuat Selena langsung tersenyum remeh.

"Apa? Nggak usah bela diri kamu, lebih baik diem aja! Kenyataannya emang begitu, jadi nggak usah banyak bicara. Hati-hati sama dia Shera, jangan dekat-dekat!"

"Tante..." Shera tampak tak tega dengan Kevin, Kevin sedang sakit, namun Selena malah menghinanya seperti ini, Shera jadi merasa malu dengan sikap tantenya.

"Udah-udah! Ayo honey! Kita ketemu mama, aku kenalin kamu sama dia." Ujar Selena pada sang kekasih yang baru saja keluar dari mobil dan menghampirinya. Pria berkacamata hitam itu menatap Kevin sekilas, lalu menatap Shera penuh takjub.

"Beautiful." Bisik pria itu pada Shera sambil mengedipkan sebelah matanya, lalu kemudian berjalan melewati Shera menyusul Selena masuk ke dalam. Shera pun menatap kepergian pria itu dengan tatapan jijik.

"Shera, saya pulang dulu ya! Kepala saya pusing banget." Ungkap Kevin pada Shera yang langsung menatapnya khawatir.

"Tapi om nan-" belum selesai Shera bicara, Kevin tiba-tiba saja berlari kearah rerumputan, mencari tempat untuk memuntahkan seluruh isi perutnya yang sejak tadi bergolak tak nyaman.

"Huek!"

"Ya ampun om!" Shera terkejut bukan main, gadis itu langsung menghampiri Kevin dan membantunya untuk muntah. Ya Tuhan, malang sekali nasib pria satu ini. Shera sudah tahu apa penyebab Selena menceraikan Kevin. Pria itu hanya tak bisa memberikan Selena keturunan karena kelainan pada reproduksinya. Tapi bukan berarti penyakit yang Kevin idap adalah penyakit menjijikan seperti yang Selena katakan. Demi Tuhan Shera tak suka dengan cara Selena memperlakukan Kevin yang sudah begitu baik kepada Dahlia. Shera jadi semakin simpati dan tak tega membiarkan Kevin sendiri.

"Jangan! Jangan mendekat... I-ini menjijikkan Shera." Kevin tampak gelagapan ketika Shera mengusap perutnya. Shera sendiri tak peduli dengan ucapan Kevin, ia melakukan itu untuk mengurangi rasa mual Kevin.

Shera masih punya hati, dan hatinya masih berfungsi dengan sangat baik. Bagaimana bisa ia membiarkan Kevin seperti ini sendirian, Shera tak tega.

"Om Kevin, om udah kayak gini masih aja nggak butuh orang lain? Aku nggak masalah om, aku nggak jijik sama sekali. Kita emang nggak akrab, nggak pernah ngobrol, cuma say hello doang kalau ketemu. Tapi apa om pikir aku bakalan diem aja lihat om kayak gini?" Ucapan Shera barusan membuat Kevin akhirnya mengalah, bukannya apa, ia hanya malu dan tak enak hati pada Shera, padahal mereka baru saja bertemu setelah sekian lama, tapi Shera malah melihatnya dalam kondisi seperti ini. "Lebih baik?" Tanya Shera yang masih mengusap-usap perut Kevin. Tak ada rasa canggung, Shera sengaja membuangnya jauh-jauh karena tak kuasa melihat keadaan Kevin.

"I-iya... Terimakasih." Jawab Kevin dengan nafas yang sedikit tersengal.

"Aku antar ke rumah sakit aja gimana?" Shera kembali bertanya.

"Nggak perlu, nanti saya bisa menghubungi dokter pribadi saya dan menyuruhnya datang ke rumah."

"Tap-"

"Shera! Kevin gimana?" Ucapan Shera terpotong oleh seruan Dahlia yang tiba-tiba saja datang dengan wajah khawatir.

"Baru aja muntah Oma, badannya panas." Jawab Shera membuat Kevin semakin tak enak.

"dr. Hendra nggak bisa datang, gimana kalau kamu ke rumah sakit aja Kev?"

"Nggak usah ma! Aku pulang aja, biar nanti aku minta tolong sama Bayu aja."

"Adik sepupu kamu yang dokter itu?" Tanya Dahlia.

"Iya ma." Angguk Kevin.

"Ya udah, tapi..." Dahlia langsung menatap Shera penuh harap. "Kamu nggak capek kan sayang?" Tanya Dahlia pada Shera.

"Maksud Oma?" Shera pun pura-pura tak mengerti.

"Tolong kamu ikut Kevin ya sayang, dia tinggal sendirian di rumahnya, Oma takut dia kenapa-kenapa kalau nggak ada orang yang jagain." Pinta Dahlia dengan penuh permohonan.

"Nggak perlu ma, aku bisa sendiri. Shera pasti lelah, dia baru aja tiba dari Rusia." Tolak Kevin.

"Tapi nak! Mama nggak tega lihat kamu begini, lihat kamu berdiri aja sempoyongan." Ucapan Dahlia barusan langsung membuat Shera menatap kearah Kevin yang tampak lebih pucat. Shera pun jadi semakin tak tega, kasihan juga melihat neneknya khawatir, jadi mau tidak mau, Shera harus ikut mengantar Kevin pulang, memastikan dokter memeriksa mantan pamannya itu dengan seksama. Setelah kondisi Kevin cukup baik, baru Shera tinggal pulang.

"Ya udah Oma, biar aku anterin om Kevin pulang sama supir." Ucapan Shera barusan langsung membuat Kevin menatap tajam kearah Shera.

"Beneran sayang?" Dahlia tampak tersenyum lega.

"Iya Oma, Oma jangan khawatir, om Kevin pasti baik-baik aja. Nanti aku bakalan balik kalau om Kev udah mendingan."

"Iya sayang, ya udah cepat bawa Kevin pulang, kasihan dia."

"Tapi ma-"

"Udah nggak usah sok kuat, kamu juga butuh orang lain Kevin, kamu nggak bisa selamanya sendiri." Ucapan Kevin langsung disela oleh Dahlia.

"Aku pergi dulu Oma!" Pamit Shera sembari memapah tubuh Kevin.

"Hati-hati sayang!" Seru Dahlia dengan senyuman lega.

Untung saja ada Shera-nya yang sangat baik hati, Shera mana tega membiarkan salah satu kerabatnya sakit dan sendirian. Meski Kevin sudah tak lagi menjadi suami Selena, namun Dahlia yakin kalau Kevin pasti sudah menganggap Shera seperti keponakannya sendiri.

***

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

266K 27.7K 50
Bela mau tak mau harus menikah demi membalas budi orang yang selama ini menjaganya. Ini tak akan begitu rumit jika saja yang harus dinikahinya bukan...
148K 7.9K 12
Judith melewati masa muda yang berat. Sekarang dia sudah lulus kuliah, memulai pekerjaan impian dan akan menikah dengan pria idamannya. Judith merasa...
1.4M 8.7K 5
Pindah ke Dreame. Untuk selengkapnya silahkan berkunjung ke sana. Kelanjutan dari My Young Uncle. Cerita kehidupan Kalea dan Devan setelah pernikah...
578K 44K 108
《07》 21+ END -Sasuke Aku tidak mengerti mengapa adik dari kakak iparku mengusulkan aku untuk menikah dengannya di hadapan seluruh keluargaku. Aku me...