Senja Harapan [OG - Revisi]

By vixcorain

1.9K 469 488

Dari senja kita bisa mengerti, kalau yang indah akan hadir diawal dan bertahan hanya sementara. Dan jika ia k... More

OO. Senja Harapan
O1. Sedikit cerita
O3. Perkara krikil
O4. Venue
O5. Vas bunga

O2. Tentang keduanya

172 75 98
By vixcorain


"Jangan biarkan hati jatuh sedalam dalam pada nya, karena, kebersamaan tak menjamin kesetiaan"

—Happy Reading—

•••

Aluna Cafe.

"Hey.. "

"H-hah? Iya kenapa, rry?"

"Kamu kenapa ngelamun? Ngelamunin apa sih? Sampai kaya betah banget ngelamunin nya"

"Engga kok, aku cuma mikirin pelajaran dikelas tadi, hehe iya tugas.. "

'Bohong. Aku lagi mikirin kamu, iya, kamu, rry. Entah kenapa perasaan gak enak ini tiba-tiba muncul' Batinnya

"Oh ya, kamu ngapain nyuruh aku kesini? ada yang mau kamu omongin ya?"

"I-iya, ada yang mau aku omongin sama kamu"

"Yaudah, kam-

"I want to end this relationship, Aletta."

Aletta langsung terdiam bahkan ucapan nya pun seketika terhenti, pandangan nya mulai kosong, otaknya seolah blank, seketika badan nya kaku, secara spontan menahan nafas nya, otaknya masih berjalan untuk memahami situasi ini, hingga akhirnya Aletta menjawab nya..

"why? Am I wrong? tell me, where is my mistake so i can fix it, Rry."

"no, you didn't do anything wrong, tta."

"So what? even our relationship has just turned 1 year, today, February 2, 2020 is our anniversary, rry. I thought you would give me a smile but it turned out to be a word that sounded ordinary, but pierced me, you really want this relationship to end?"

tak terasa butiran bening itu ikut keluar bersamaan dengan akhir kata yang baru saja keluar dari mulutnya.

Dunia nya serasa hancur seketika.

Ketika semesta hanya menganggap nya satu orang, menurut nya orang itu adalah semestanya.

Namun, semesta yang dianggap akan menjadi bagian dari hidup nya malah menjatuhkan impian dibalik hatinya.

Jerry -kekasih nya- kini, sosok itu yang terdiam, merenungkan segala ucapan nya barusan.

Sebelum kembali menatap mata Aletta yang sudah terbanjiri air mata, dadanya sesak melihat sosok yang ia sayangi itu menangis apalagi sang pelaku yang membuat kekasihnya menagis adalah dirinya sendiri, apa perlu Jerry memaki dirinya sendiri karena membuat gadis nya menangis? Entahlah, didepan nya ini membuatnya tak tega, tapi lagi dan lagi hatinya menolak dengan keras.. Sedikit menghirup nafas sebelum kembali melanjutkan kata katanya.

"...sorry, Aletta. Sorry to ruin your hopes, sorry on this anniversary I have to give you this news, but, the reason is her. dia, yang bikin hatiku goyah,dan akhirnya ngerasa pengen balik lagi, walaupun aku tau rumah aku yang sebenarnya itu kamu, tapi buat sekarang hatiku .. Milih Kyla, bukan kamu lagi, maaf."

Sebenarnya, Jerry itu
ingin menetap pada Aletta namun, sayang, hatinya memilih untuk berbalik arah kepada yang lain, pada orang yang dulunya juga pernah menyakiti hatinya.. Kyla, namun kini dia lah yang membuat hatinya memilih pergi dari Aletta, dan kembali lagi pada Kyla.

Air mata Aletta kembali deras kan semakin membanjiri wajah nya, setelah mendengar alasannya. Sebenarnya Aletta sudah menduga, karena Jerry itu selalu bersama Kyla- dimana ada  Jerry disitu ada Kyla, pasti, selalu ada.

Bahkan dikampus saja, banyak yang kembali menjodoh-jodohkan mereka, hanya karena sering terlihat selalu bersama, dan banyak yang beropini bahwa mereka berdua cocok untuk 'kembali', dan akhirnya semua harapan itu terjadi..

Yaa,

Jerry kini sudah bersama dengan rumah lama nya dulu, usang namun mampu membuat nya sangat nyaman berada disana.

Dengan perlahan tangisan Aletta mereda, dan secara perlahan ia mencoba kembali mengatur nafasnya yang masih terisak sebelum kembali membuka percakapannya.

"Ternyata benar, seharusnya aku, Jangan terlalu berharap sama kamu. "
Diakhir nya, Aletta sempatkan mencoba tersenyum walaupun hatinya tetap terluka,

Setelah nya hening sesaat, Aletta kembali melanjutkan ucapan nya.

"Jangan biarkan hati jatuh sedalam dalam pada nya, karena, kebersamaan tak menjamin kesetiaan"

Keduanya kembali terdiam dengan pikiran nya masing-masing.

Aletta mengangguk pelan dan menepis pelan air mata nya lalu kembali menatap wajah Jerry yang tertunduk.

"Rry?" Panggil Aletta yang membuat Jerry segera menatap wanita didepan nya.

"I-iya?" Ia terpaku kala pandangan nya menaik yang pertama ia tatap adalah senyuman manis Aletta yang membuat nya menjadi merasa bersalah.

Lamunan nya buyar saat merasa tangannya yang digenggam oleh Aletta.

"Gakpapa, mungkin ini semua udah rencana tuhan yang terbaik buat aku maupun kamu yang udah ditakdirin bagaimana dimasa depan nya nanti, jalanin aja yang ada didepan mata, ya? Aku juga gak bisa berharap lebih buat sekarang."

Genggaman nya semakin dipererat dengan Jerry yang masih terdiam mendengarkan nya.

"Tapi, tta.. " lirihnya yang bahkan tak terdengar sekalipun oleh Aletta.

"Semoga, kamu bisa bahagia sama pilihan kamu, ataupun takdir Tuhan, entah mungkin Kyla atau wanita yang gak akan kamu kira kehadirannya bakal kelak jadi istri dan ibu dari anak-anak kamu dimasa depan."

Senyum nya ia terus pertahanan kala ia semakin berucap, mencoba menguatkan dirinya sendiri.

Sedangkan Jerry, ia menatap kosong genggaman nya tanpa berani menatap balik Aletta.

"Mungkin aku emang cuma ditakdirin buat jadi penyemangat kamu aja, dan buat sekarang waktu nya aku pergi biarin kamu kejar pilihan kamu dengan usaha kamu sendiri tanpa aku lagi. Jangan ngerasa bersalah lagi ya? Keputusan kamu dengan mutusin hubungan sama aku ini udah jalan yang paling benar, karena kamu gak bisa egois dengan milikin aku dan Kyla sekaligus, kamu gak salah."

Keduanya kembali terdiam, hening.

Dielus nya tangan Jerry, membuat sang empu akhirnya berani menatap nya.

"Yaudah, aku pamit pulang ya? Lupa ada tugas yang belum dikerjain, aku duluan ya. Kalau mau pulang hati-hati nyetir nya, makasih buat 1 tahun ini walaupun gak ada yang istimewa seperti apa yang aku kira, aku bahagia bisa ketemu kamu, bahagia terus sama Kyla ya, aku duluan, bye."

"Sekali lagi, maaf gak bisa bikin kamu bahagia dideket aku bahkan pertahanin hati kamu buat aku aja gabisa, hehe, see u jer!"

dengan senyuman yang merekah dan lambaian tangan yang tak akan dibalas, Aletta perlahan bangkit dan mulai melangkah pergi dari sana dengan perasaan kecewa juga lega, meninggalkan Jerry yang termenung menatap punggungnya yang mulai menjauh dari pandangannya.

Mungkin ini cara Tuhan untuk membahagiakan umatNya, berpisah adalah jalan yang terbaik untuk keduanya, tuhan memberikan peringatan bahwa keduanya bukan berjodoh dan dibiarkan berpisah untuk mencari pasangan nya sendiri ataupun jika berjodoh keduanya akan kembali dipertemukan dilain waktu .

"Engga, lett. Kamu udah berusaha bikin aku betah, hatiku aja yang terlalu gampang goyah sama satu pilihan. Maaf, tta. M-maaff... "

Dengan perlahan kepala nya menunduk, bersamaan dengan bahu nya yang mulai naik turun, diikuti dengan suara tangisan yang mulai membesar mengisi semua ruangan..

Dan, kini.
Tepat pada 2 febuari 2020, di aniversary ke 1 thn nya, bersamaan dengan berakhirnya hubungan antara Aletta dengan Jerry.

Aniversary yang dipenuhi dengan tangisan menyakitkan, bukan senyum atau tawa bahagia yang mengiringi bersama dengan tangan mereka yang bertautan, kini tautan itu berubah menjadi sebuah langkah akhir dari kisah mereka.. Semua itu tidak akan ada lagi..

Kini hanya tersisa angan dan kenangan.

Yang awalnya tersakiti, akhirnya pergi untuk bahagia tanpa dirinya.

Yang awalnya rapuh, kini menjadi sosok  tangguh.


•••

" Lupain, semuanya tentang dia, lett."


•••

Kyla. —sosok yang ikut terlibat nama nya— kini berada di depan nya, tengah menatap nya nyalang.

Jerry sendiri jadi risih dengan tatapan tak biasa Kyla. Terlihat lebih.. Mengintimidasi?

"Ngapain suruh aku kesini, sih?"

Tak ada jawaban membuat nya berdecak sebal. "Ck, mending aku pulang—"

Ucapan serta ancang-ancang akan beranjak dari duduk nya terhenti karena Kyla kembali menyurakan suaranya.

"Ok, pertama, jangan pake aku-kamu, cringe, Jer."

"Hmm, ok, terus?" Tanya nya sambil menghela nafas. Bosan dengan Kyla yang tak selesai berbicara basa-basi.

Kyla menatap nya datar. "Kenapa lo mutusin Aletta?" Terkanya sambil bersedekap dada dengan punggung yang ia senderkan di kursi belakang nya, menunggu jawaban dari mulut Jerry.

Pertanyaan Kyla membuat tubuh nya mematung, hati nya terasa kembali terenyuh mengingat kejadian di cafe beberapa jam lalu.

"Maksud lo apa? Gak usah ikut campur deh, kay" Tanya nya sambil menetralkan kembali raut wajah nya menjadi tenang, mencoba terlihat biasa saja.

Menyadarinya Kyla terkekeh, tak lama kekehan itu kian menghangus lalu berganti malah menatap tajam netra coklat indah nya.

"Lo putusin Aletta kenapa alesannya harus bawa-bawa gue?"

"Maksud lo apaan sih, kay? Gr-an banget." Tanya nya sambil menyeringitkan dahi nya. Lalu memilih kembali duduk dan menatap Kyla dengan malas.

"Emang yang dimaksud rumah lama lo siapa lagi kalau bukan gue? siapa HAH?!"

Jerry terdiam, sekarang dia tidak bisa mengelak lagi.

"Ya sorry, kay. Mau gimana lagi? Gue aja masih nyaman sama lo.. " Jawabnya dengan lirihan diakhir nya. Malu.

Kyla memejamkan mata nya lelah, mengusap wajahnya kasar.

Bukan ditabok.

"Lo kurang hajar, jer. "

Ucapan nya membuat Jerry kembali menatap nya, bahkan kini tatapan nya menajam.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" Nada suara nya terdengar merendah. Ia tak suka di katakan seperti itu.

Kyla menghela nafas nya berat, lalu menatap serius Jerry, tatapan nya sedikit melemah.

"Lo kurang hajar karena lebih milih gue."

Jerry terlihat mulai menahan kesal didepan nya.

"Maksud lo apa, Kyla. Please, jangan sepotong-sepotong kalau ngomong. "

Belum ada jawaban atau lanjutan apapun dari Kyla, membuat nya terasa jengah dan berdecak sebal sebelum mulai kembali beranjak. Lagi.

"Lo brengsek karena ninggalin Aletta demi gue. Orang yang selalu ada dan jadi penyemangat buat lo, lo abai dan pergi gitu aja, selepas buat dia terbang tinggi dengan segala ekspetasi nya, tapi apa? Lo malah milih gue yang nyata nya selalu nyusahin lo, gue gak maksa buat balikan sama lo karena apa? Jelas. gue gak mau. Tapi lo malah bela-belain mengelepas Aletta yang udah baik, dia sampe rela gak lo jemput waktu balik, ngebiarin lo anter gue daripada dia bahkan dia ngebebasin gue dideket lo, sekarang? Dia aja ikhlas lo balik sama gue demi kebahagiaan lo. Tapi, lo mikir gak sih? Kalau lo itu semestanya. Sebagian dari kebahagiaan nya. Tapi malah lo tinggal, dengan segala jerumus sakit di hatinya cuma dari kata selesai. "

Lagi-lagi tubuh nya mematung, pandangan nya kian mengosong dan buram bahkan mata nya memanas mendengar ucapan Kyla tadi. Terasa tertampar, hati nya terasa berdenyut nyeri.

"Gue gak mau lo nyesel, jer. Tapi lo cukup bodoh dengan ngebiarin Aletta pergi gara-gara ucapan lo sendiri."

"Jujur, gue setuju sama ucapan lo, kalau gue emang bodoh ngebiarin Aletta pergi."

Kyla mengangguk pelan, "itu tau,"

"Tapi, penyesalan itu emang selalu diakhir kan? Dan, sekarang semuanya udah terlanjur terjadi, Aletta pergi, dan gue malah ngebiarin dia, gak ada yang perlu gue sesalin lagi, kay, percuma."

Kyla paham, "Lo bener, setiap penyesalan emang selalu diakhir, tapi.. Gak ada kata terlambat buat ngejelasin 'kan?"

"Apa lagi yang bakal gue jelasin ke dia? Udahlah, kay, udah terlanjur juga."

"Gak salah kan kalau lo coba bikin Aletta mau balik lagi sama lo?"

•••

Damar menatap punggung rapuh itu dengan sendu, dirinya menatap sekitar lalu kembali memusatkan pandangan nya pada punggung kecil itu, dirinya menghela nafas kasar.

"Mau sampai kapan coba lo bakal kaya gitu, lagian jadi cewe kok bisa bodoh banget si, terlalu baik si sama orang sekalipun lo disakitin lo pasti dengan gampang nya maafin manusia itu, ck." Cetusnya pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan berdecak lalu pergi melangkahkan kaki nya meninggalkan taman itu lalu pergi menuju minimarket disekitaran sana.

••••
























stop.

Continue Reading

You'll Also Like

144K 12.4K 74
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
69.3K 7.5K 25
" kamu ga sendirian angelina Christy " -chk
117K 17.4K 27
start : 11/02/24 end : - plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.
1.9K 407 11
She just want her Peter Pan.