HOMOPHOBIC - JAEMJEN

jokkey00 द्वारा

126K 13.5K 1.3K

Boleh tolong follow dulu sebelum baca? "Aku benci gay. Sebaiknya kau pindah kamar, karena aku tidak suka seka... अधिक

1. Teman sekamar.
2. Lucas Dan Jungwoo.
3. Pertempuran.
4. Kenyataan menyakitkan.
5. Ide gila.
6. Bertengkar.
7. Jeno sakit.
8. Bekal Renjun.
9. Renjun & Felix.
10. Penasaran.
11. Tentang egois.
12. Dan maaf.
WooCas special parts ⛔
13. Alasan?
14. Open old wounds.
15. Menerima?
16. Pergi.
17. Goodbye.
18. Can m<3?
19. Making love [ promosion ]
19. Yes, you can❗
Spesial mini dairy jaemjen📜
20. Visit Jaemin's house.
SUDAH DIPUBLISH!
21. Sper mama.
22. CMSS❗
23. Lee Haechan.
24. Sasageyo, Yowaimou!
25. Runtuh.
26-1. Happy ending?
26-2. Kebenaran ( END ).

Homophobic Extra-Chapter.

2.5K 184 5
jokkey00 द्वारा


Keesokan harinya, tepatnya pada malam hari. Jeno, Jaemin, tetangga asrama mereka (Jungwoo, Lucas), teman band Jaemin, Haechan, Hyunjin dan Felix. Sekarang mereka sedang berkumpul dibar tempat pertama kali Jaemin bermain band. Entah dengan tujuan apa tiba-tiba mereka berkumpul bersama.

"Jungwoo Hyung, tumben sekali kau mau ikut bersama kami?" Tanya Jaemin.

"Lucas akan mendaftar audisi di SM entertainment, jadi malam ini malam terakhir dia." Jawab Jungwoo jujur, Lucas berada tepat disebelahnya namun enggan menjawab karena terlalu asik mengecek email berulang kali melalui ponselnya.

"Apa sudah keterima?" Tanya lagi Jaemin.

"Sedang menunggu konfirmasi dari staff.." Jaemin mengangguk paham.

Jaemin melirik kearah panggung tempat biasa ia dan bandnya dulu bermain, tempat itu kosong. Ia memberi kode kepada teman bandnya untuk bermain musik. 

Karena Renjun sudah dikeluar kan sebagai vokalis dari band, maka Jaemin yang akan bernyanyi dibantu teman bandnya.

Lagu yang akan ia bawakan malam ini adalah A thousand years. Tidak tahu, Jaemin tiba-tiba terpikirkan satu lagu itu.

♪ Heart beats fast.. ♪

♪ Colors and promises.. ♪

♪ How to be brave.. ♪

♪ How can i love when i'm afraid to fall.. ♪

♪ But watching you stand alone.. ♪

♪ All of my doubt, suddenly goes away somehow.. ♪

♪ One steps closer... ♪

🎶

♪ I have died everyday, waiting for you. ♪
( Aku telah mati setiap hari, menunggumu. )

♪ Darling, don’t be afraid, i haved love you for a thousand years. ♪
( Sayang, jangan takut, aku telah mencintaimu selama seribu tahun. )

♪ I’ll love you for a thousand more.. ♪
( Aku akan mencintaimu untuk seribu tahun lagi.. )

♪ And all along i believed, i would find you. ♪
( Dan selama ini aku percaya, aku akan menemukan mu. )

♪ Time has brought your heart to me, i have loved you for a thousand years. ♪
( Waktu telah membawa hatimu, aku telah mencintaimu selama seribu tahun. )

♪ I’ll love you for a thousand more.. ♪
( Aku akan mencintaimu untuk seribu tahun lagi.. )

🎶

Seseorang memperhatikan dari kejauhan dengan tatapan menyedihkan, "Jaemin, maaf." Setelah itu ia menghilang dibalik kerumunan orang-orang yang memasuki bar.

Lagu itu sudah selesai dinyanyikan oleh Jaemin ia kemudian menatap Jeno dari atas panggung sebelum kembali bersuara.

"Selamat malam semuanya, juga teruntuk laki-laki bernama Lee Jeno.."

"Aku tahu aku tidak sempurna, dan aku tak luput dari masalah di masa lalu. Tapi, bisakah aku mengatakan ini?"

"Lee Jeno, bersediakah kau jadi pasangan ku hingga maut memisahkan dikemudian hari?" Tanya Jaemin dengan jantung berdegup kencang menunggu jawaban dari Jeno.

Jika ia diterima maka ia akan sangat senang, jika ditolak mungkin Jeno masih mencoba melupakan masalah kemarin. Tak apa, setidaknya Jaemin sudah mencoba. Meskipun ia sangat berharap Jaemin akan diterima.

Semua tatapan menuju pada Jeno yang disebut Jaemin melalui microfon tadi.

"H-ha, aku agak bingung mau bilang apa.."

"Aku takut itu akan menyakiti perasaanmu."

Glek, Jaemin reflek menegang mendengar ucapan Jeno.

"Tapi tak apa. Aku akan mencoba menerimamu kembali dikehidupan baru, dengan status yang baru tentunya."

"Jadi...?" Tanya Jaemin ragu.

"Ya, aku menerimanya." Sambung Jeno dengan penuh senyum hangat.

Dan malam itu menjadi malam yang sangat terindah bagi Jaemin dan Jeno. Mereka berdua saling berpelukkan berbagi kehangatan.

Sementara itu...

"Aku akan pergi Jungwoo, tunggu aku kembali ya."

"Tentu, kau tidak usah khawatir."






















— † —

Tiga tahun kemudian ...

Tahun demi tahun, dan bulan demi bulan berlalu begitu berat. Suka duka telah mereka jalani, ketika lelah hadir diantara keduanya mereka saling menguatkan, begitulah cinta sejati.

Setelah tiga tahun berlalu, tepat pada hari ini Jaemin dan Jeno melangsungkan acara pernikahan mereka di rumah baru keduanya. Dengan bertema-kan outdoor dan cuaca yang tidak terlalu terik matahari.

Hari bahagia ini tidak dirasakan oleh Jaemin dan Jeno saja, namun teman-teman keduanya ikut merasa senang. 

"Ne Jaemin. Aku masih merasa ini mimpi, bahwa kita akan menikah." Ujar Jeno sambil menghadap keluar jendela.

"Bukan kamu saja, aku awalnya merasa kita tidak akan pernah cocok. Namun sepertinya semesta sedang baik." Balas Jaemin. 

Waktu berputar sangat cepat, hingga tak terasa sudah di penghujung acara. Para tamu undangan sudah mulai berpulangan, tersisa teman dan kerabat Jaemin maupun Jeno.

Haechan menghampiri Jaemin dan Jeno yang sedang mengistirahatkan diri di ruang tamu brrsama teman-teman yang lain.

"Selamat sekali lagi buat kalian berdua, masih gak nyangka kalian nikah lebih cepat dari kami semua." Ucap Haechan yang disetujui semuanya.

Jeno tersenyum senang pada sepupunya itu, "kalau kau kangen kemari saja, bawa pasanganmu juga hahaha." Ledek Jeno.

"Cih, aku sedang malas saja. Nanti juga akan ketemu."

"Beneran nanti ya?" Ledek Jeno lagi. Haechan merengut kesal.

Iris mata Jaemin tak sengaja bertabrakkan dengan milik Jungwoo. Ia tidak tahu kalau senior kuliahnya akan datang kepernikahannya. "Jungwoo Hyung, bagaimana kabarmu? Kau datang rupanya."

"Ah iya, rasanya tidak enak jika tidak datang. Kau sudah baik sebagai juniorku. Kurasa tidak juga, bercanda."

"Omong-omong, Lucas Hyung belum kembali?" Tanya Jaemin sambil melirik kebelakang.

"Aku sudah bertanya seminggu sebelum pernikahanmu, dia bilang tidak bisa datang karena tidak ada izin dari staff agensinya karena masih masa trainee. Tapi dia titip salam untukmu, dan Jeno." Jawab Jungwoo penuh penjelasan. Jaemin mengangguk mengerti.

"Ah kalau begitu kami pamit ya, Jaemin Jeno. Terimakasih untuk undangannya. Sampai bertemu lagi..."

"Hati-hati dijalan ya, terimakasih untuk do'anya.."

Begitulah cerita panjang dari teman sekamar yang kemudian saling mencintai satu sama lain meskipun ada perbedaan sebelumnya diantara mereka berdua. Benci itu tidak jauh dari cinta.




[ LAST ENDING ]

halo homophobic readers! book ini end banget ya, dan ini extra part. happy end banget ya

jangan lupa buat baca book saya yang lain (bipolder)

tinggalkan jejak, jumpa di book yang lain! sorry for typo's

thanks to 7,5k vote(^^)



VISUALISASI KAMAR ASRAMA JAEMIN JENO

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

56K 5.9K 11
" andai saja aku bisa menjadi dirinya bukan diriku sendiri, walau hanya untuk satu hari saja " - Jeno Lee Tentang cinta terpendam seorang Lee Jeno un...
59.3K 4.4K 22
Kisah dua orang member boyband terkenal yang di belakang hiruk pikuk gemerlap dunia keartisan dan keakraban yang sudah seperti keluarga menyimpan seb...
88.6K 4.5K 5
Arimbi Maulida merasa dunianya runtuh saat Nina, sepupunya, membawa buku nikahnya dengan Seno Caturrangga, calon suami Arimbi, ke hadapannya seluruh...
Anak Pakde Dan Budhe [MARKNO] winnn_23 द्वारा

किशोर उपन्यास

19.6K 1 1
Mark tinggal beberapa bulan di sebuah desa karena suruhan ayahnya karena alasan merefresh kan diri Mark? tapi malah bertemu dengan Jeno yang notabene...