HOUSE OF JENNIE (JENLISA) (CO...

By juseon_Drunk

578K 10.9K 3.8K

jennie ruby jane , seorang pengacara sekaligus pemilik cafe cukup besar bernama capric cafee , ia bertemu den... More

HOUSE OF 1 . PROLOGUE
HOUSE OF 2 . AMERICANO EXTRA 3 SHOT
HOUSE OF 3 . CAPRICORN CAFE
HOUSE OF 4. TOFFEE CAKE KISS
HOUSE OF 5. SPAGHETTI AND SALAD
HOUSE OF 6 . BE OFFICIALLY
HOUSE OF 8 . WITNESSES

HOUSE OF 7. SWEET NIGHT

32.2K 1.2K 414
By juseon_Drunk

07:30 pm .

lalisa manoban, bersiull dengan riang, ia berjalan dari kamar mandinya karena habis membersihkan tubuhnya, rambut pendeknya yang basah sudah di sisir dengan rapi, lisa keluar dari kamar mandinya sambil mengikat robe sutra nya yang berwarna hitam untuk menutupi tubuh telanjangnya, hari ini ia akan kembali berkencan dengan kekasih barunya di apartemen.

lisa terkekeh kala mengingat moment jadian nya di cafe tadi siang, membuat lisa menggelengkan kepala nya karena jennie yang begitu lucu tapi juga menggoda di hadapan nya.

"ohh shittt" saat sedang asyik memikirkan kekasih barunya, tiba tiba di pikiran lisa seolah muncul pekerjaan nya yang begitu menguras otak nya, tanpa pikir panjang lisa langsung berjalan menuju meja kerjanya yang tak jauh dari ranjangnya yang langsung menghadap jendela kamar yang menunjukkan pemandangan kota seoul, dimana lisa menyimpan file file penting tentang kasus jisoo dan laptopnya.

lisa mendudukan dirinya di kursi kerjanya lalu menyalakan MacBook nya dan kemudian mengaksess forum kepolisian dengan memasukan id cardnya, lisa kemudian menghembuskan nafasnya "seharusnya di sini ada kannn" tukas lisa yang mencari selembar kertas yang di tuliskan oleh jisoo di bagnya.

lisa menaikan dan langsung mengambil selembar kertas bertuliskan nama nama maid yang bekerja dengan jisoo, saat kejadian itu, niatan lisa menanyakan itu semua karena ia ingin tau kemana maid maid itu, dan siapa saja maid itu, siapa tau salah satu dari mereka adalah seorang saksi mata dan mungkin bisa menemui mereka karena keberadaan maid maid milik keluarga kim yang menghilang secara misterius.

lisa melihat ke belakang ke arah jam dinding yang tertempel di atas dinding dekat pintu masuk "ahh masih ada satu setengah jam lagi sebelum jane datang" ujar lisa yang kembali menoleh ke depan lalu menuangkan whiskey kesukaan nya ke gelas yang berada di sisi laptopnya, sebentar ia juga menyempatkan untuk menyalakan rokoknya dan menghisap nya, typically of lisa yang selalu tak bisa lepas dari whiskey dan rokok jika sedang bekerja.

sambil mengetik dengan jari yang menghimpit rokoknya, Lisa membuka data base kepolisian nya untuk mencari semua nama nama yang di berikan jisoo sore tadi sambil menunggu waktu untuk bertemu kekasihnya beberapa jam lagi .

.

.

.

Capricorn cafe and eatery

sementara Jennie rubyjane tengah melayani beberapa pelanggan di hadapan nya, ia sedari tadi melihat rolex nya karena tak sabar untuk bertemu kekasihnya.

"iya terima kasih, selamat menikmati minuman kami" tukas jennie dengan sangat ramah pada pelanggan yang berada di hadapan nya.

jennie pun menghembuskan nafasnya kala seseorang yang ada di hadapan nya itu sudah pergi, jennie kembali melihat ke arah jam tangan nya yang masih saja menunjukan waktu yang sama, seolah ia benar benar ingin berkencan dengan kekasihnya.

jennie pun sedikit berdecak sebal dan mendesis kala waktu seolah tak berlalu, rasanya sangat lama sekali untuk Jennie.

tapi jimmy, selaku manager di cafe jennie pun melihat gerak gerik boss nya yang seolah bosan fan terus terusan berada di cafe, sammy pun menghampiri bossnya yang berada di meja kasir.

"permisi miss" sapa jimmy dengan nada yang begitu sopan pada jennie, jennie langsung menoleh dan menaikan alisnya kala melihat jimmy ada di sisinya sekarang.

"yaaa jim" jawab singkat jennie pada jimmy.

"miss ehh maaf, saya perhatikan jika miss terlihat terus melihat jam tangan miss dan terlihat gusar, apa miss ada keperluan mendadak, atau yang tak bisa di tunda, jika begitu miss lebih baik mendahui keperluan miss saja" tukas jimmy pada bossnya ini.

jimmy yang sudah menjadi manajer sedari awal cafe ini di buka sedikit tak enak dengan jennie yang selalu owner nya ikut bekerja di cafe dari pagi bahkan sampai tutup, padahal owner sekaligus pengacara cantik didepannya ini juga pasti sibuk.

jennie yang mendengar itu langsung agak terkejut "emhh kau yakin jim, tapi wait wait, cafe sekarang sedang ramai sekalii" ujar jennie yang ingin sekali bertemu langsung lisa tapi sulit untuknya untuk meninggalkan cafe begitu saja karena dia merasa bertanggung jawab, pasalnya jennie sedang tak menangani kasus apapun.

jimmy kemudian mengangguk dengan pasti pada bossnya itu "tentu saja miss, kami sudah terbiasa seperti ini, lagi pula ini sudah jobdesk kami, miss tak apa jika akan pulang cepat, nanti biarkan saya yang menutup cafenya jika sudah jam 10 malam" ujar sambil yang membungkuk dengan sopan pada bossnya saat berbicara.

jennie yang mendengar itupun langsung menghembuskan nafasnya "hahhh, ya sudah jika seperti itu, jim aku percayakan cafe ini padamu yah, jika ada apa apa seperti biasa tolong telfon aku" tukas jennie yang memegang bahu jim lalu langsung berlalu dari hadapan pekerja nya nya itu.

jennie langsung tersenyum kala ia bisa lebih cepat menemui lisa , dengan senyum yang merekah Jennie langsung berlalu ke belakang cafe nya dan membuka apron bertuliskan namanya itu, ia langsung mengambil ava bagnya itu dan re touch make nya .

ia juga membuka mulutnya dan melihat barisan giginya di depan cermin nya , dengan tangan yang merogoh perfume kesayangan nya yang tengah ia pakai akhir akhir ini.

jennie lalu menyemprotkan perfume itu ke segala arah dari tubuhnya, hingga wangi dari perfume jennie sangat semerbak ke seluruh ruangan loker karyawan dimana jennie berada sekarang.

.

.

.

08:00 pm

lalisa tengah sibuk dengan pekerjaan nya, dengan rokok yang berada di tangan kirinya, ia menghembuskan asap rokoknya ke atas, lisa tenggelam dalam pikirannya yang menganalisa sambil terus memperhatikan foto foto orang orang yang bekerja bersama jisoo dulu, lisa menyipitkan matanya dan menghembuskan nafasnya.

jari nya memegang rokok sibuk meng scrolling beberapa nama yang ia dapatkan sementara tangan satunya sesekali menyisip whisky, ia sedikit agak memutar otaknya karena ternyata beberapa pekerja di tempat jisoo statusnya sudah meninggal karena faktor usiaa .

lisa sedikit agak mencondongkan wajahnya kala berhasil menemuka salah satu pekerja jisoo yang masih berada di seoul berumur 52 tahun bernama park hyun suk, pasalnya tak mudah lisa bisa melacak keberadaan pekerja jisoo.

"shittt, I found one" lisa men scrolling data yang bisa dijadikan acuan untuk bisa menemukan pekerja tersebut.

"alamat nya dii" tukas lisa yang langsung mengambil handphone nya dan langsung mencatat alamat domisili yang tercatat agar ia bisa menemuinya esok hari.

tok

tok

tok

lisa yang tengah menyimpan lokasi tempat domisili pekerja tersebut di handphone itu langsung menoleh kebelakang sambil mengerutkan keningnya, matanya sedikit melirik ke arah jam yang didekat pintu dimana jam menunjukkan pukul 8.

"hahhh, bukan kah aku dan jennie janjian jam 9" tukas lisa yang agak memiringkan kepalanya sabil berfikir dan mengingat jam bertemu keduanya malam ini.

tok

tok

tok

lisa yang kembali mendengar suara ketukan pintu apartemen itu pun langsung meletakkan rokoknya di asbak merah berbentuk tubuh wanita itu pun berdiri dari duduknya sambil agak bergumam karena dirinya sama sekali belum berganti baju, dan masih mengenakan robe sutra nya yang dalamnya tk memakai apapun lagi di dalam nya.

lisa menerka nerka siapa yang datang, ia tak berteman dengan siapapun selama di korea dan hanya kekasihnya yang mengetahui alamat apartemen nya, membuat lisa berjalam ke arah luar, meninggalkan laptopn dan berkas berkas pekerjaan nya terbuka begitu saja.

.

sesampainya di pintu masuk, lisa pun langsung membuka pintu apartemen nya dan benar saja didepan pintunya menampilkan jennie di depan pintunya.

"haiiii, janee honeyyy, i thought kita bertemu jam 9 right, apa aku salah menyebutkan jam nya" tanya lisa yang terkejut dan agak takut jika dirinya lah yang lupa karena saking fokus nya bekerja.

belum sempat lisa menyapa dan melanjutkan kalimatnya, jennie yang diambang pintu lisa itu tiba tiba langsung agak melompat ke arah kekasihnya dan mencium bibir lisa dengan rakus.

membuat lisa pun reflek langsung memegang punggung jennie yang tengah mencium nya dengan rakus "janeee sstttt sayang" ujar lisa yang memegangi tubuh jennie yang agak terangkat sambil berusaha melepaskan bibir jennie.

jennie tersenyum sekilas lalu menggigit bibir bawah lisa hingga lisa agak mengerutkan keningnya, lisa yang kebingungan itu pun menikmati bibir jennie yang begitu ahli mencium nya sekarang hingga jennie memiringkan kepala nya dan mencium lisa lebih dalam .

lisa perlahan menurunkan tubuh jennie lalu menjauhkan kepala nya dan melepaskan ciuman nya bersama jennie "bebyyy chill honeyy" ujar lisa pada kekasih nya yang takut jika seseorang melihat apa yang mereka lakukan.

"ahhh i miss you so much bebyyy" ujar jennie yang menggigit bibirnya dan terus menatap Lisa dengan tatapan erotisnya.

membuat Lisa tersenyum gemas "honn aku bahkan belum bersiap siap, come masuklahh" ujar lisa yang gemas tapi juga feel bad karena dirinya yang bel berpakaian bahkan memasak untuk kekasihnya sembari lisa menutup pintu apartemen nya.

jennie kemudian terkekeh "it's okay bebyyy, I'm sorryy for come here early, i just wanna met you so bad" jawab jennie lagi yang melihat lisa yang hanya mengenakan robe saja dan melihat gundukan milik lisa yang berada di balik robe yang di kenakan lisa begitu mengacung ke atas .

lisa yang mendengar itupun ikut terkekehhh, lisa menoleh pada kekasihnya dan memiringkan kepala nya sambil menatap jennie seolah sangat mengagumi kekasih barunya itu, ia sedikit menghirup aroma dari hidungnya.

"hemm, apa kau bersiap siap datang kesini, kau wangi sekali" puji lisa pada kekasihnya dan sedikit menggoda jennie yang aroma nya semerbak sekali.

mendengar dirinya di puji oleh lisa, jennie pun melihat lisa dengan tatapan erotisnya , ia berkedip sebentar itu menggoda kekasihnya ini "for youuu of course, everything for you" tukas jennie sambil menggigit bibir nya.

"eumpppp" tiba tiba lisa langsung mencium bibir jennie membuat jennie langsung mengaitkan kedua lengan nya pada leher Lisa dengan penuh tenaganya, lisa pun mengangkat tubuh Jennie sambil terus berciuman jennie pun dengan spontan langsung mengaitkan kedua kakinya ke pinggang lisa.

keduanya tak melepaskan lumatan masing-masing, hingga Pagutan mereka berdua menimbulkan duara decakan yang terdengar ke seluruh ruangan.

"emmmm" jennie melenguh merasakan tangan lisa yang meremas kedua bokong nya, ia bisa merasakan jemari lisa bisa menyentuh G-string nya karena ia hanya mengenakan pleated skirt yang otomatis tersingkap sambil membawa kedalam kamarnya.

brughhhh

lisa kemudian menjatuhkan tubuh kekasihnya ke ranjangnya sambil terus berciuman dengan jennie yang sudah duduk di ranjang dengan tangan yang masih terkait di leher lisa "eumphh cup cup beby let me take care of my job first okey eumphh eumphh" ujar lisa yang berbicara sembari berciuman dengan kekasihnya.

jennie melepaskan kaitan tangannya di leher lisa sementara lisa melepaskan ciumannya bersama jennie lalu menegakkan tubuhnya, namun seketika kaitan robe lisa tanpa ia sadari sudah terbuka mungkin karena tertarik bokong jennie yang ia dudukan di ranjang saat berciuman.

membuat tubuh lisa langsung semuanya terekspos kekasihnya "fuckkk hahaha I'm so sorry honnn" ujar Lisa yang tertawa dan langsung menutup robe nya kembali.

sementara jennie langsung menutup mulut nya yang menahan senyum karena melihat perut lisa yang rata juga terdapat Vline di bawah perut nya, dan jangan lupakan miliknya yang berdiri tegak ke depan.

"euhhhh detektif lisaaa, you so naked honnn, i like that, sstt sexy" goda jennie sambil menggigit bibirnya.

membuat lisa menggelengkan kepalanya saja dengan genitnya kekasihnya "heyyy, dasar, itu karena kamu datang lebih awal sayang, aku belum bersiap siap sama sekaliii, sstt wait yahh biarkan aku membereskan pekerjaan ku dulu, kau buka dulu jacket mu dan simpan bag mu dulu di lemari, atau dimana pun terserah mu" ujar lisa dengan nada nya yang sangat lembut pada sang kekasihnya sambil kembali mengaitkan robe nya dan memastikan miliknya tak keluar karena kekasih nya sedari seolah ingin memakannya.

jennie tak menjawab lisa dan langsung berdiri saja menuruti arahan kekasih nya, sedangkan lisa berjalan ke arah meja kerja yang menghadap jendela memperlihatkan keindahan kota seoul dari kamar lisa.

jennie kemudian tersenyum nakal kala melihat lisa agak mencondongkan tubuhnya dan mengotak atik laptopnya menunjukkan lekukan bokong lisa dibalik robe hitam nya, ia lalu membuka jacket nya, dan menyimpan chanel purse kesayangan nya sambil masih menatap lisa yang mendudukan dirinya di kursi kerja.

jennie terus menerus berfikir kotor, seolah bayangan tubuh lisa yang baru saja ia saksikan itu benar benar tak bisa ia hilangkan dari kepala nya sekarang, abs di perut lisa yang begitu jelas, membuat jennie sukses menelan saliva nya sendiri.

ia melihat ke arah lisa yang sekarang tengah duduk di meja kerjanya, membelakangi jennie yang berada di depan lemarinya.

"my busy cops" tukas jennie yang kemudian berjalan juntai ke arah kekasihnya yang sepertinya tengah melanjutkan pekerjaan nya atau membereskan pekerjaan nya.

tanpa pikir panjang jennie langsung memeluk leher lisa dari belakang dan memiringkan kepala nya menelusup kan wajahnya ke leher lisa.

lisa yang di peluk oleh kekasihnya pun langsung memegang lengan Jennie yang melilit lehernya , sambil menoleh pada sang kekasih yang menempelkan payudaranya ke punggungnya.

"stt sayanggg kuuu" ujar lisa yang mendesis kala Jennie menggigit leher nya agak kencang.

puas kala mendengar desisan lisa, jennie pun melihat lisa dari pinggir.

"kau melanjutkan kerjamu" tanya jennie dengan nada menggodanya pada lisa sembari mata jennie melihat laptop dan berkas yang dirapikan oleh lisa.

"noo sayang aku hanya sedang membereskan pekerjaan ku saja ehumpppp" belum sempat lisa melanjutkan kata katanya, jennie langsung menarik wajah lisa ke sisi nya dan mencium serta melumat habis bibir kekasih nya itu lalu melepaskan nya lagi, membuat lisa tak sempat menutup laptop serta berkas berkasnya yang berada di meja.

jennie melepaskan pelukan nya dari tubuh Lisa dan mendudukan dirinya menyamping di paha lisa , satu tangan nya mengait ke leher belakang leher lisa dan satu tangan nya lagi dengan nakal menarik tali pengait robe lisa agar kembali terbuka.

"kenapa kau nakal sekali sii hemm" tanya lisa dengan tatapan nya yang penuh nafsu karena tatapan erotis jennie padanya sukses membuat lisa lupa akan pekerjaan nya sekarang.

jennie menggigit bibir nya sambil melihat ke arah sang kekasih "you the one who made me like thisss" ujar jennie yang terus menggigit bibir nya sambil tersenyum ke arah lisa, membuat milik lisa yang tengah di duduki jennie langsung mengembang.

"stttt, wajahmu, suaramu, bibir mu ssttt membuat ku terus mengeras kau tau hemm, my naughty girl" tukas lisa sambil mendesis lalu agak mencondongkan kepala nya ke arah jennie dan dengan nakal nya menelusupkan tangan nya ke dalam t shirt yang di kenakan jennie dan meremas payudara jennie.

"ahhhhhh ummmm lisaaa" jennie seketika langsung dibuat melenguh dan merinding kala lisa dengan nakal nya meremas payudara nya itu.

jennie menghembus kan nafasnya dengan berat lalu melihat lisa dengan wajah sayu, ia mendesis dan menutup matanya kala lisa meremas payudara nya dari bawahhh.

"engghhhhh" jennie agak menenggak tapi kemudian ia menganga kala merasakan lisa tiba tiba menjilat lehernya dari bawah ke atas.

"bebby your dick turn onnn" tukas jennie pada lisa kala merasakan milik lisa agak menusuk belahan pahanya.

"yeahhh darling dia menginginkan pemilik barunya" tukas lisa yang dengan gemas lalu menggigit leher mulus Jennie hingga agak kemerahan.

lisa menelan saliva nya sambil tangannya menyingkap t shirt jennie ke atas beserta bra yang di pakai jennie hingga ke dada atas Jennie.

jennie menelan salivanya, dadanya agak membusung kala tangan besar lisa dengan ahli nya memijat kedua payudara jennie bergantian dan memilin putingnya, membuat jennie sungguh di buat melayang oleh sentuhan lembut dan hangat dari tangan lisa.

"ahhhhhh nghhhh detektif lisaaaa" teriak jennie yang merasakan lidah lisa yang nakal menyapu puting payudaranya yang sudah mengeras.

jennie menggigit bibirnya lalu mencengram rambut lisa dengan agak keras dan menekan kepala lisa yang tengah menghisap payudara nya dengan rakusnya.

"stttttt akhhhhhhhh sayangggg" jennie mengangaaa lalu mengeluarkan lidahnya lalu menjilat sisi bibirnya .

"your nipple eummm" lisa menutup matanya dan menghisap payudara jennie lebih dalam.

lisa menikmati payudara jennie bak tak peduli lagi dengan yang lain, tangan nya yang nakal diam diam menelusup di pleated skirt nya membuat jennie reflek membuka paha nya sedikit untuk lisa.

jennie melebarkan matanya kala ia merasakan tangan lisa yang nakal itu masuk daei samping G-string dan membelai lembut vagina nya jennie yang tak terdapat bulu sama sekali sambil terus menghisap dan menjilat puting payudara nya.

jennie semakin gila di buat kekasih barunya ini, ia menutup matanya agak menenggak lalu dengan reflek ia menaikan satu kakinya ke atas meja kerja lisa, membiarkan kekasihnya itu mengeksplorasi vagina nya.

lisa menarik puting jennie dengan hisapan nya lalu melepaskan nya.

"aghhh " jennie mengangaaa lalu menelan Saliva nya kala merasakan lisa melepaskan putingnya agak kasar.

lisa menoleh pada jennie dan melihat wajah kekasihnya itu yang sudah merah nan sayu, membuat miliknya begitu keras sekarang .

tangan lisa masuk lebih dalam ke dalam celana jennie lalu menyentuh vagina jennie dengan satu jarinya "sttttt sayangggkuu, kau sudah basah sekali hemmm, kekasih nakal kuu hemmm, you so sensitive honn" tukas lisa dengan nada yang gemas pada kekasihnya itu yang mudah sekali basah, entah karena jennie yang memang bernafsu atau memang karena jennie masih belum pernah disentuh siapapun kecuali dirinya.

"akhhhhhhh euhhhhh detektif lisaaaa akhhhh " jennie melenguh kencang sambil menahan nafasnya kala merasakan satu jari tengah lisa masuk ke dalam vagina nya.

"whyy jane , is thatt good emmm" tukas lisa sambil agak tersenyum melihat jennie yang seolah menyerah pada sentuhan nya.

jennie menutup satu matanya sambil menggigit bibirnya "euhhhhh honeyyy, emhhh" lenguh jennie yang tak dapat banyak berkata kata dan mengangguk saja, tangannya yang berpegangan pada leher lisa itu merekas kepala lisa kala satu jari lisa seperti mengobok ngobok dalam vagina nya sekarang.

"sttttt shittttt kenapa kau seksi sekali sayang, sayyy it if it's good" tutur lisa lagi pada kekasihnya yang menikmati wajah jennie yang merah dan jangan lupakan bibir pink yang sedari tadi di gigit nya.

"yesssss bebyy, ahhh lalisaaa it's sooo damn good fuckkk" jennie akhirnya berbicara dengan keras sambil sekilas ia menganga dan membelalakan matanya kala jari lisa berputar putar di dalam vagina sekarang dengan sengaja menyentuh g spot jennie dan memainkan nya.

"nghhhhhh" jennie agak mengangkat pinggangnya lalu melihat ke arah lisa yang tengah melihat ke arah nya sekarang.

"lisaaaaa euhhhhh" jennieee terus melenguh menyebut namanya membuat lisa benar benar terpukau dengan wajah jennie yang begitu sayu sekarang.

"sssttt buka rok mu sayang" pinta lisa pada kekasihnya sambil berbisik dengan lembut lalu menggigit daun telinga jennie,lalu menjilatnya.

lisa menyenderkan kepala nya setelah ia melepaskan tangan nya dari vagina kekasihnya , membuat jari tengah lisa sungguh basah dengan cairan pre cum kekasihnya.

"akhhhh hemm okeee" nafas jennie kemudian berburu dengan sangat kencang, ia melihat ke arah lisa yang juga melihatnya penuh nafsu .

jennie kemudian beranjak dari paha lisa dan agak membelalakan matanya kala melihat milik lisa yang begitu mengacung ke atas membuat jennie menggigit bibirnya.

lisa menggeser kursinya dan melihat jennie yang akan membuka kaitan kancing rok nya yang ada di sisi samping , yaitu di pinggangnya.

"sttttt ahhhh" lisa memiringkan kepalanya kala ia sungguh suka dengan pemandangan yang ia lihat , kekasihnya sungguh mess,.dengan t shirtnya yang terangkat ke atas beserta branya juga hingga ke atas dadanya membuat payudara jennie terpampang di hadapan lisa.

lisa menggigit bibirnya lalu mengocok lembut serta memijat milik nya sendiri menunggu jennie melepaskan rok nya juga gstring yang dipakai jennie.

jennie tak bersusah payah dengan rok yang terlepas begitu saja, jennie lalu menggoyangkan bokongnya lalu mendorong turun G-string yang di pakainya, dan menunjukan vagina nya yang tak berbulu sama sekali pada kekasihnya yang tengah memandanginya penuh nafsu, ia menginjak G-stringyang jennie pakaidan mengangkat kakinya agar G-string nya itu terlepas dari kakinya.

tak sampai situ, entahlah kenapa jennie suka tatapan nafsu kekasihnya yang melihat keindahan tubuh jennie sekarang, jennie kemudian melepaskan baju serta bra nya yang tersingkap di dadanya, dan tak menyisakan apapun di tubuhnya, berbeda dengan lisa yang masih mengenakan robe walaupun sudah terbuka dan terbelalak di hadapan jennie sekarang.

jennie melangkah ke arah kekasihnya dengan tubuhnya yang tak tertutup apapun, sementara lisa dengan tatapan penuh nafsunya, lisa langsung menarik tangan Jennie dan menegakan posisi duduknya dan dengan rakus ia langsung kembali melahap payudara jennie yang putingnya mengacung dengan keras.

"ahhhhh lisa sayangggg, easyyyy enghhh" jennie sambil merintig menenggak lalu mengerjapkan matanya kala payudara nya di lahap oleh sang kekasih.

"eumpp rubyjane your boobs my gahhh soo good " puji lisaa tapi kemudian lisa melihat kebelakang jennie untuk melihat bokong kekasihnya.

plakkk

"ahhhh" teriak jennie kala bokongnya di tampar oleh kekasihnya.

lisa menyeringai sambil robe nya terbuka dan jatuh di masing sisi kanan kiri lisa alhasil tubuh depan lisa terekspos dengan jelas membuat jennie terganggu, jennie tak bisa mengindahkan milik lisa.

jennie menelan salivanya lalu melihat ke arah lisa sambil menggigit bibirnya sambil mendorong tubuh lisa agar lisa bersandar di kursi nya.

jennie kemudian mendudukan bokongnya di paha lisa ,dengan posisinya membelakangi kekasihnya menghadap ke meja kerja lisa.

ia agak menunggingkan bokongnya sambil menegakan punggungnya dengan tangan nya yang memegang ujung meja kerja kekasihnya.

lisa menggigit bibirnya sambil mendesis, satu tangan nya memegang bokong sintal jennie dan satunya memegang miliknya "stttt " lisa langsung mengarahkan milik nya pada lubang vagina jennie yang pre cum nya menetes ke pahanya .

ia mengangkat bokong jennie ke atas lalu mengarahkan milik nya tepat di bawah liang vagina jennie yang ia yakini sangat pink merona sekarang.

sementara jennie menggigit bibirnya kala perlahan menurunkan bokongnya dan merasakan perlahan milik lisa menyeruak masuk ke dalam vagina nya yang masih Sempit itu.

"akhhhhhh sayanggg ehmmmm" jennie menggigit bibir nya dan menggelengkan kepala nya, ia mengerjapkan matanya kala merasakan milik lisa setengahnya sudah memenuhi vaginanya dan seolah menabrak gspot nya.

tatapannya terarah sekilas ke laptop kekasihnya yang masih terbuka dan di sisinya ada berkas berkas yang belum sempat lisa bereskan, sementara lisa sibuk menghembus kan nafasnya , sambil memegang kedua bokong jennie dan membukanya, juga bibirnya terus mengecupi punggung mulus jennie.

"hahhhh sayang turun sedikit lagi, masukkan lebih dalam" bisik lisa yang miliknya belum masuk semuanya.

jennie menelan salivanya "emphhh nooo, sepertinya ini limitku emphh" jennie menggelengkan kepalanya karena dirinya takut jika akan merasa sakit lagi karena vagina jennie yang terasa sesak sekarang.

lisa yang mendengar itu lalu memeluk perut jennie dengan satu tangannya sementara satunya masih mengangkat satu bokong jennie "jennie sayang, it's okay honnn, tak akan sakit lagi, pelan pelan saja okeee, lemme help you" ujar Lisa yang juga tak bisa tahan dengan jepitan rapat vagina jennie.

lisa pun perlahan menekan tubuh jennie membantu jennie lebih turun lagi karena ia ingin seluruh miliknya di jepit habis oleh kekasihnya ini.

"euhhhhhh sayangg akhhhh" jennie kemudian mendongak kala pinggulnya dibantu lisa naik turun terlebih dahulu agar bisa dengan mudah masuk semuanya.

jennie menutup matanya dan mengerutkan matanya kala merasakan sesak di dalam vagina nya kala milik lisa keluar masuk di vagina nya sekarang.

"ouhhh shitttt jennieeeeee, see apa kau merasakan sakit, enak righttt, like that honeyyy, teruskan ssttt" lisa menelan salivanya sambil terus membantu jennie dengan memegang kedua bokongnya sekarang untuk naik turun dan pumping di atas miliknya sekarang.

"akhhhh lisaaaa emhhh sayang kenapa Nikmat sekali, why you having a big dick like this " jennie menenggakan kepala nya sambil menganga, ia merasa nikmat bahkan lebih nikmat dari bercinta yang sebelum nya dengan kekasihnya kala masih belum berpacaran, pinggulnya pun terus ia naik turunkan di atas milik lisa yang bagitu mengacung tegak dan menusuknya hingga mengenai g spotnya.

"ssttt  honn, do you like my dick , emhhhh sudah masuk semua sayang uhhhh fuckkkk pompa honnn, pompa sesukamu" ujar Lisa yang memiringkan kepalanya melihat pinggul jennie seolah tengah twerking di hadapan nya.

jennie benar benar sudah gila rasanya, ia melipat kedua tangannya di depan meja sambil sedikit meremas rambutnya dan menunduk "hahhh hahhhh emhhh detektif lisaaa, fuckkkk sstttt emphhhh kau suka pompaan ku sayang" ujar jennie yang melihat lisa sebentar ke belakang dengan wajah erotis nya.

lisa yang tak bisa banyak berkata selain menikmati jepitan hangat vagina kekasihnya yang sempit itu lalu memeluk tubuh jennie hingga jennie bersandar di tubuh lisa, jennie menaik turunkan tubuhnya sambil satu lengannya memegangi kepala lisa.

"ahhhhh lisaaa emhhhhh enakkkk sayanggg, heee vagina ku kenikmatan" ujar jennie yang merintih rasanya ingin menangis dengan rasa nikmat yang dirasakan nya.

jennie memiringkan kepala sambil bernafas tak karuan dengan tubuh yang naik turun, sementara Lisa langsung memegang kedua payudara jennie yang juga naik turun dan meremas nya.

"uhhh yeahhhh fuckkkk kau lelah honey, mau aku yang memompa mu" bisik lisa yang mulai merasakan denyutan di miliknya.

jennie mengangguk saja seolah ia tak peduli bahkan posisi apa yang akan dilakukan nya bersama lisa, yang terpenting adalah milik lisa yang memompa vaginanya.

"ssttt naikan kedua kaki mu di sisi kursi ku" pinta lisa yang akan memberikan space di sisi kanan kirinya untuk kaki jennie.

jennie menurut saja dan mulai menaikan kedua kakinya sambil bersandar pada lisa agar tak terjatuh, alhasil sekarang jennie seperti seperti dipangku di paha kekasihnya dengan kedua kaki yang di tahan oleh lisa.

jennie berpegangan pada leher lisa dengan satu tangannya sementara lisa mulai menggerakkan pinggulnya naik turun memompa kekasihnya "ahhhhh emhhhh kau harusnya memompa seperti ini sayang, lebih cepat lebih enak kannn, lain kali lakukan seperti ini yahhhh" bisik lisa yang kedua tangannya memegang paha jennie agar tetap terbuka.

ckkkk

ckkkk

ckkkk

jennie bersandar pada lisa sambil menganga, ia meremas rambut lisa "eheee lisaaaa you sstttt aku akan keluar, aku tak tahannnnn hahhh hahhhh eheee" jennie tubuhnya mulai menggelinjang, ingin sekali ia meremas payudara nya yang gatal tapi ia takut dirinya jatuh ke depan.

lisa memompa jennie naik turun sambil menggigit bibirnya, ia membiarkan tubuh dan wajah Jennie terekspos di lampu kota yang terang di balik jendela kamarnya.

"mainkan klitorismu, itu akan membuat mu lebih enak" pinta lisa kepada jennie.

jennie tangan satunya menurut saja dan menyentuh klitorisnya, ia mulai menyentuh dengan jari telunjuknya, namun ia begitu agak tersentak kala rasa seperti tersetrum itu menghantam dirinya, ia seolah ragu karena rasa nikmat pompaan lisa dan klitoris nya yang sensitif.

"sayanggg, ssttt weeee, mainkan sajaa tak apaaa, itu akan membuat mu nikmat, kau mau keluar kannn, mee too honnn, pelan pelan saja okee" pinta lisa sekali lagi kepada jennie.

jennie mendongak sekilas dengan vagina nya yang terasa sesak, jennie pun menggerakkan jarinya di klitorisnya seperti yang diperintahkan kekasihnya, benar apa kata lisa, jennie langsung menggelinjang dan menganga dengan rasa nikmatnya.

"ohhhh honnnn, kau bergetar, jika aku bilang berdiri kau berdiri okeee" ujar lisa yang langsung menggerakkan pinggulnya agak cepat.

plakkk

plakkk

plakkk

suara benturan paha dan bokong jennie semakin keras dengan pompaan lisa yang kencang.

"ahhhh lisaaaa ssttt honeyyyy it's good hahh hahhh i can't babeeee I'm about to cum, li..saaaaa" suara jennie bergetar sambil menggelengkan kepalanya karena ia tak bisa menahan dirinya yang sudah akan mencapai klimaks.

jari telunjuk jennie semakin cepat juga menggesek klitoris nya, ia memejamkan matanya hingga berkerut tiba tiba tubuhnya gemetaran "li..saaa honeyyyy aku akan keluar sayang...emhhhh lisaaa aku mau keluarrrrr" jennie menahan nafasnya sambil merasakan serangan tsunami orgasmenya akan datang.

membuat Lisa pun kencang menggerakkan naik turun pinggulnya "iyaa sayangggg, desah yang kencang, ohhhh sayang ku suaramu seksi sekaliii" puji lisa kepada jennie yang mulai mencengkram kepala belakang nya.

mata Jennie terbelalak, ia lalu melepaskan jarinya dari klitorisnya dan memegangi leher lisa dengan kedua tangannya sambil bersandar "ehheee honnnnn, I'm out I'm out, I'm fuckin ouuuuuttttttt" jennie menekan suaranya namun seketika tubuh nya tersentak.

"aaakhhhhhhh" dada jennie terbusung ke atas lalu turun kembali sambil gemetaran dengan wajah yang menganga dan matanya yang sayu.

sementara Lisa menyipitkan matanya "uhhhh ssttt honnnn, enak sekali hemmm, my turn okeyyyy" lisa kembali menggerakkan pinggulnya naik turun dengan kencang karena dirinya juga akan keluar.

"ngkkhhhh hemmmm fuckkkk honnnn, pegangan pada leherku dengan kencanggg, emhhhh shitttt I'm outttt" lisa dengan cepat menaikkan kedua paha jennie agak keatas hingga tubuh depan jennie agak mendongak dan milik lisa terlepas dari vagina jennie.

"aakhhhh eheeee shittttt" lisa menurunkan tubuh jennie karena tangannya sangat pegal sekarang.

tubuhnya agak sedikit gemetar dan mengerang kala sekarang miliknya mengacung sambil mengeluarkan cairan yang menetes ke lantai.

"honnn pijat milikku sebentar" pinta lisa kepada jennie yang sudah terduduk di paha lisa dengan milik lisa yang menyemburkan cairan kentalnya di antara selangkangan jennie.

jennie menyipitkan matanya melihat cairan kental itu keluar dari milik kekasihnya "emhhhh like this honnn, uhhh sstt banyak sekali cum mu, emhhh" jennie memijat milik lisa membantu cairannya keluar dengan sempurna.

lisa mendongak sekilas lalu mengecupi punggung jennie sambil mendesah "ahhhh sshhhh hemmmm sialannn this is the best sex that I've ever had, muach muach muach, sssttttt".....

.

.

.

08.30 pm

kim jisoo tengah berada di rumah nya yang cukup megah dan besar, setelah bertemu dengan lisa sore tadi, jisoo berencana untuk pulang sebentar ke rumah untuk mengambil beberapa pekerjaan nya yang ia tinggalkan di rumahnya, ia hanya berniat untuk istirahat sebentar di ranjangnya.

setelah orang tua jisoo meninggal, jisoo hampir tak pernah menghabiskan waktunya dirumah, karena trauma yang ia alami, alhasil jisoo selalu memforsir dirinya untuk lelah dulu di kantor nya, lalu dia akan kembali ke rumah dan langsung tidur.

namun mungkin tubuhnya tak bisa lagi menahan rasa lelahnya, alhasil jisoo malah tertidur di ranjang nya, jisoo terlihat sangat pulas sekali, namun tak berlangsung lama, tiba tiba matanya yang terpejam itu berkerut.

tubuhnya sedikit tersentak sambil jisoo mengeluarkan suara seolah tengah merintih "nghh hahh nghh" jisoo mulai bergerak kecil seolah ia tengah bermimpi sekarang.

kepala jisoo bergerak ke kanan dan kiri "appaaa, eommaaa hehh hehhh, appa eommaaaa" jisoo tiba tiba berteriak di ranjangnya dan langsung terduduk dari posisinya.

jisoo seketika dadanya naik turun dengan nafas yang tak beraturan, matanya melihat ke sekitar dimana ia mengingat betul jika dirinya dirumah di jam yang seharusnya ia tak dirumah.

mata jisoo bergetar seolah melihat kesekitar, nafasnya langsung berburu, anxiety jisoo mulai kambuh kala ingatannya langsung di penuhi dengan kedua orang tuanya saat sudah tak bernyawa berbelas tahun lalu kembali hadir dalam mimpinya.

"hahh hahhh hahhh" jisoo mulai panik karena dirinya sendirian di rumah nya.

jisoo melihat purse nya di nakas dan langsung merogoh kasar untuk mengambil handphone nya "hahh hahhh noooo nooooo, not nowww" jisoo terlihat pucat dan panik.

ia berjalan agak sempoyongan, ia harus keluar dari rumah ini sebentar, ia tak bisa lama disini, jisoo pun memaksakan dirinya keluar kamarnya namun ia langsung akan menangis kala melewati ruangan keluarga nya ada foto ayah ibunya yang membuat kepalanya pusing

jisoo menyenderkan punggungnya ke tembok, sambil memegang dadanya kala ia mulai merasa sesak sekarang, jisoo menangis tersedu, inilah yang sebenarnya jisoo hindari setiap ia pulang kerumah, memori kematian kedua orang tuanya terus menghantui jisoo bahkan sampai saat ini.

ia menelan saliva sambil tangannya gemetaran, ia mencoba sekuat tenaga untuk menelfon seseorang, kakinya lemas tak bisa lagi berjalan, ia terjebak dirumah yang membuat nya tersiksa, dengan kening yang berkeringat, jisoo menelan Salivanya dan mencari nomer sekretaris nya di handphone nya .

ia sudah tak punya siapa siapa lagi untuk di hubungi selain rose, sekretaris yang ia sudah sangat percayai .

tuttt

tuttt

"yaa selamat malam miss jisoo" ......

"roseanne parkkkkkk hiksssss" tubuh jisoo terkulai lemah sekarang di tembok rumahnya, tubuhnya seketika terjatuh hingga terduduk di lantai rumahnya.

"miss jisoo, are you okeeee, suaramu " .......

"roseeee hiksss help meee hahh hahh hahh help meee" jisoo menangis tersedu sambil dadanya sesak tak bisa berbicara properly pada sekretaris nya.

"miss kau dimanaaaaa, jangan panik , take a deep breath sekarang " ........

.

.

.

sementara rose yang tengah berada di cafe langganan nya untuk membeli makan malam itu dibuat langsung panik karena mendengar suara bos nya yang tak jelas "ehhh aku tak jadi membeli makanannya" ujar rose dengan mata yang terbalalak karena mendengar isakan suara bos nya.

alhasil rose pun berjalan keluar dari cafe menuju mobilnya dengan handphone yang masih ada di telinga nya "misss aku datang kesana okeee, don't panick, tunggu aku, aku kesana, stay with me miss" tukas rose yang agak berlari lalu masuk ke dalam mobilnya dengan tangan yang masih memegang handphone nya.

"roseee i need you hereeeeee hiksss, hurry" ........

"iyaaa iya misss aku akan ke sana 5 menit okeeee aku akan sampai dalam waktu 5 menit, jangan matikan telfonnya" ujar rose yang langsung menyalakan mobilnya sambil berdecak untuk menenangkan panik nya sekarang.

"misss kau disanaaa, miss jawab akuuu, misss" rose terus memanggil bos nya namun tak terdengar suaranya lagi membuat rose panik, tanpa menunggu lagi rose pun menginjak gas mobilnya dengan kencang dan mobil Porsche Panamera rose pun langsung melesat dengan kencang menuju rumah bossnya.

.

.

rose sudah berada di halaman rumah bossnya yang cukup besar, dengan cepat rose langsung menghentikan mobilnya dan keluar dari mobilnya , tak perduli dengan mobil kesayangan nya itu yang parkir sembarangan .

dengan langkah yang cepat, rose kemudian berjalan menuju pintu masuk rumah jisoo, tanpa mengetuk pintu rose dengan begitu saja menerobos, masuk rumah jisoo dan melihat kesekitar.

"miss" panggil rose dengan nada yang sangat panik.

"miss jisoo" rose terus melihat ke sekitar rumah jisoo, tapi langkahnya semakin dalam dan mengarah ke kamar jisoo namun belum ia sampai di kamar jisoo, ia terkejut kala melihat jisoo terduduk di lantai menyender ke tembok di depan ruang keluarga.

"omg miss jisoo" rose seketika panik melihat bossnya yang dengan lemasnya terkapar sambil menangis di sisi tembok ruang keluarga dengan cepat rose langsung menghampiri jisoo yang sekarang tengah menangis itu sambil melepaskan shoulder ysl bagnya dengan asal.

rose berjongkok dan langsung memeluk tubuh jisoo "miss it's okayyyy aku sudah disini, aku sudah datang, miss jisooo"......

rose langsung memeluk tubuh jisoo yang lemas itu dengan erat sambil menenangkan bos nya yang las dan nafasnya yang tak beraturan.

"roseeee hiksss roseeee hahhh hahhh hahhh" jisoo memeluk pinggang rose erat membuat rose agak terduduk di lantai juga dan kepala jisoo ada di dada rose tengah terisak.

rose berkaca kaca melihat kondisi bos nya, ia tak tau bos nya kembali ke rumah tak seperti biasanya, hanya rose yang mengetahui jisoo memiliki anxiety dan masih dihantui dengan mimpi buruk setiap malam.

"iyaaa miss, it's okeee miss, I'm here right now , jangan takut lagii" tukas rose yang dadanya juga naik turun memeluk bos nya yang terisak di pelukan nya.

rose memegangi leher bosnya sedikit, ia langsung terkejut dengan badan jisoo yang sangat panas "omggg miss, badanmu panas sekali" rose berdecak melihat kondisi bos nya dan wajahnya khawatir luar biasa sekarang.

to be continue

Continue Reading

You'll Also Like

76.4K 3.1K 24
(SAIRAT ONE SHOTS) 18+๐˜พ๐™ค๐™ฃ๐™ฉ๐™–๐™ž๐™ฃ๐™จ ๐˜ฝ๐˜ฟ๐™Ž๐™ˆ! ๐—ž๐˜‚๐—ฐ๐—ต ๐—ฏ๐—ฎ๐˜๐˜๐—ฒ๐—ถ๐—ป * ๐—ฎ๐—ป๐—ธ๐—ฎ๐—ต๐—ฒ๐—ฒ* ๐—ฟ๐—ฎ๐—ต๐—ป๐—ฒ ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฟ ๐—ฏ๐—ต๐—ถ ๐—ฝ๐˜‚๐—ฟ๐—ถ ๐—ต๐—ผ ๐—ท๐—ฎ๐˜๐—ถ ๐—ต๐—ฎ๐—ถ๐Ÿ”ฅ.๏ฟฝ...
1M 42.7K 50
Being a single dad is difficult. Being a Formula 1 driver is also tricky. Charles Leclerc is living both situations and it's hard, especially since h...
8.6K 131 9
When your boyfriend brings you home to meet his family you end up falling for his dad. Will something happen or will you need to bury the spark betwe...
23.8K 411 3
An Attack on Titan fanfiction (Erwin x Reader oneshot) -They'd known each other for a long time, yet none of them confessed until that rainy night.- ...