" Ck... Apa kau dalang dari semua kekacauan ini? " Tanya ku kepada laki laki besar misterius itu.
" Kau benar,, para warga itu benar benar bodoh, mereka mengira penculikan yang sering terjadi ini karena dewa kesuburan marah dengan mereka.. Lucu sekali " Ucapnya dengan seringai nya.
Aku tersenyum " Sepertinya aku langsung mendapatkan bos nya, beruntung sekali~ " Ucapku.
" Sepertinya kau tidak mengerti keadaan mu sendiri ya? " Ia masuk ke sebuah ruangan, lalu keluar dengan pisau besar di tangannya.
Ia jongkok di depan ku sambil mengacungkan pisaunya.
" Setelah semua anak anak ini, giliran kau.. Gadis tomboy.. " Ucapnya.
Aku mengepal tanganku kesal, aku tidak bisa membiarkan anak anak ini terbunuh.
" Aku akan istirahat sambil menunggu para anak buah ku selesai dengan pekerjaan mereka, sampai aku bangun, nikmatilah malam mu di sini.. " Ucapnya lalu pergi ke salah satu ruangan.
Aku berusaha mengambil ponsel ku yang ada di kantung celana ku, aku berharap ada sinyal di sini.
Aku menyalakan handphone yang sudah berada di tangan ku, aku berusaha untuk menelpon seseorang walaupun aku sulit melihat layar hp ku.
Tapi ternyata di sana tidak ada sinyal, aku tidak bisa menelpon seseorang dan hanya bisa berharap yang lain menemukan kami di tempat ini.
------
Di sisi Rika dan yang lainya..
" Sial.. Aku tidak bisa menghubunginya.. " Ucap Shinichi
Aku pun melihat ponselku, dan sadar kalau tiba tiba sinyal di pulau ini menghilang " Sinyalnya kemana ini hei?! " Seru ku kesal.
" Sinyal nya menghilang, mungkin mereka yang memutusnya " Ucap Amuro sambil melihat ke ponselnya.
" Mereka masih ada rupanya?? Yah.. Kita memang hanya membuat mereka lumpuh sih, bukan membunuh mereka.. " Ucapku sambil mengusap belakang kepala ku.
" Kalau begitu lebih baik kita membawa dia kembali ke mansion " Ujar shinichi.
Kami pun setuju dan memutuskan untuk pergi ke mansion untuk berkumpul dengan yang lainya dan mengambil keputusan.
- beberapa menit kemudian -
" Akhirnya.. " Ucapku kelelahan di depan pintu mansion bersama yang lain.
Mendengar suara ku, hakuba, shikuro, hinata dan veronica keluar untuk memeriksa.
Mereka terkejut dengan keadaan kami yang memiliki luka di seluruh tubuh.
" Hai, kami kembali.. " Ucapku yang duduk sambil melambaikan tangan kepada mereka dengan senyum ku.
" Kalian ini! Cepat masuk supaya bisa di obati! " Seru hakuba lalu membantu ku berdiri.
" Tapi beberapa luka ku sudah di tutup oleh furuya san kok" Ucapku.
" Berisik! Cepat masuk! " Seru Veronica dengan ekspresi marahnya yang menakutkan.
" Baik! " Seru kami serentak kecuali Amuro.
Kami masuk ke dalam dan segera di obati oleh dokter tadi yang membantu kami sebelumnya.
" Kalian ini.. Bisa bisanya masih bergerak setelah mendapat luka luka separah ini.. Ya ampun.. " Ucap salah satu dokter wanita di sana yang mengobati ku.
" Hehe.. " Balasku.
" Jangan " hehe "! Kalau terlambat kalian bisa mati tahu! " Serunya marah.
Aku menciut " Baik.. "
Ya... Amarah dari orang yang peduli kepada kita itu benar benar menyeramkan kalian tahu?
.
.
.
" Jadi, sera tidak bisa di hubungi? " Tanya Hakuba.
Percakapan kami jadi kembali serius, tentu saja karena dengan ini berarti pertarungan kami belum berakhir.
" Dan orang ini? " Tanya hakuba.
" Oh!! Dia ini lawan kami tadi, dia yang memerintahkan anak buahnya, walau dia bukan lah bos nya " Ucap kaito sambil menginjak injak punggung orang iu.
" Kuroba san.. Berhenti, dia bisa mati.. " Ucapku.
" Kenapa kalian jadi memanggilku dengan nama keluarga?! Tadi kalian seenaknya memanggilku dengan nama ku! " Seru nya dengan 1 kaki di atas punggung penjahat itu, dan tangannya di lipat di depan dada.
" Singkirkan kakimu sialan! Kalian hanya kebetulan mengalahkan ku karena aku lengah! Jangan sombong!" Seru orang itu.
Kami menatapnya dan terdiam.
Lalu kami menginjak punggungnya bersama :D
Yah.. Kecuali Amuro.. Dia tidak asik =>=
" OI BERHENTI! " Seru Hakuba menghentikan aku, kaito dan shinichi yang menginjak penjahat itu bersamaan dengan senyum jahat.
Akhirnya setelah beberapa kali di bentak oleh hakuba, kami berhenti.
" Lalu, bagaimana keadaan Hattori? " Tanya shinichi.
" Dia masih tertidur, biarkan ia beristirahat sampai polisi datang.. " Balas hakuba.
Aku mendekat kepada salah satu dokter, yaitu dokter yang pertama kali mengacungkan tangannya untuk membantu.
" Hei.. Kau.. Jika kau mengobatinya asal asalan,, ku bunuh kau " Ucapku dengan ekspresi mengancam.
" Hei, apa yang kau katakan kepada orang orang yang menyelamatkan mu dan teman teman mu? " Balas dokter itu.
" Baiklah! " Ucapku dengan senyum ceria.
" Oi! "
" Jadi, bagaimana dengan sera san? Apa kita harus mencarinya? " Tanya kaito.
" Aku harap kita bisa begitu, tapi kalian ini terluka parah, jika bertemu dengan bos nya itu akan berbahaya.. " Ucap Shikuro.
" Benar apa yang di katakan bocah laki laki itu! Lagian kalian tidak akan bisa mengalahkan bos kami! Hahahahahahah!!! " Kami melihat penjahat yang di ikat kaki tangannya itu tertawa puas.
Kami kembali kesal dengan perkataanya.
Jadi kami semua menginjak nya lagi, kali ini bersama hakuba juga :D
" Kalian, berhentilah.. " Ucap Shikuro.
" Lagian bisa bisa nya seorang sera masumi di culik.. " Ucapku sambil menggeleng gelengkan kepala.
" Dia ini seorang gadis loh? Wajar kalau dia lari di tengah hutan malam malam sendirian lalu di culik " Balas veronica.
Aku dan shinichi saling bertatapan sesaat.
" Mungkin dia kelelahan.. " Ucap shinichi
" Benar tuh.. " Lanjut ku..
" Kalau kalian menganggap begitu, berarti sera ini orang yang hebat ya? " Ucap Hakuba.
Aku mengusap belakang kepalaku " Hahaha... "
" Yah.. Keluarga akai gaada yg normal sih.. " Batin ku.
" Dia bahkan pernah menipu kaito " Ledekku.
" Berisik! " Seru Kaito.
" Sudah sudah.. Lebih baik kita putuskan akan langsung pergi mencari, atau menunggu polisi? " Tanya hakuba.
" Aku lebih memilih kita langsung mencari nya, dalam keadaan seperti ini, akan berbahaya kalau terlalu lama " Balasku.
" Benar, kita akan di bagi menjadi masing masing 2 orang " Ucap Shinichi.
" Dan, Veronica, hinata, shikuro, kalin mau membantu? " Tanya Shinichi.
Mereka mengangguk bersamaan " Walau kami tidak se istimewa kalian, tapi kami sudah terlanjur terlibat dengan masalah ini"
" Lalu siapa yang akan menjaga mereka? " Tanya ku sambil menunjuk para dokter dan kru tv.
" Aku yg akan menjaga mereka.. " Ucap Hattori yang tiba tiba keluar dari kamar.
" Hattori! " Seru kami
" Tidur lah, kau tidak boleh langsung bergerak " Seru ku menghampirinya.
" Aku baik baik saja, aku tidak bisa diam saja saat mengetahui kalian bertarung mati matian " Ucap nya.
" Baiklah, mohon bantuan nya ya, samurai bodoh " Ucap shinichi mengacungkan jempol.
" Kau meledek ya? " Balasnya.
" Ayo, kita buat kelompok " Ucap shinichi
Akhirnya kami membagi beberapa kelompok, kami membuat kesepakatan, yang tidak 2 orang akan diam menjaga di mansion.
Shirai Rika & Kudo Shinichi
Kuroba Kaito & Hakuba Saguru
Furuya rei & Hinata
Shikuro & Veronica
" Yuya san, tolong jaga mereka ya.. " Ucap Amuro
-> Yuya yang tidak mendapat teman
" B-baiklah.. " Ucapnya dengan ekspresi sedih yang lucu.
" Baiklah, ayo, kita cari sera sebelum kakaknya yg turun tangan " Ucapku.
" Kakak nya? Memangnya ada apa dengan kakaknya? " Tanya Shikuro.
" Itu- " Tangan shinichi menutup mulutku dengan cepat.
" Tidak ada... hahahahah tidak mungkin kan kakak nya akan dia saja? " Ucap Shinichi
" Aku tahu kok, aku bercanda " Bisikku.
" Jangan bikin panik dong.. " Balas nya.
" Sebelum polisi datang, ayo temukan dia " Ucap hakuba.
" Ayo!.. " Seru kami
- - - -
Aku sudah memberikan pertanyaan kepada kalian kemarin.. Dan kalian sudah setuju.
Baiklah.. Aku akan membuatnya!
Tapi tidak sering, hanya beberapa selingan supaya terhubung dengan ceritaku juga.
Terimakasih atas perhatiannya..