Tensura : Rimuru Is a Girl |R...

Von Red__Light__

58.3K 4.8K 1K

Ini adalah cerita tensei shitara slime datta Ken dengan sudut pandang Rimuru menjadi seorang perempuan. Jalan... Mehr

Prolog.
Chapter 01. Kedatangan Ogre
Chapter 02. Wanita misterius
Chapter 03. Keluarga baru
Chapter 04. Sang penjaga hutan.
Chapter 05. Di buatnya aliansi
Chapter 06. Evolusi
Chapter 07. Demon.
Chapter 08. Raja Iblis.
Chapter 09. Pak tua
Chapter 10. Kerajaan Dwargon
Chapter 11. Ingrasia
Chapter 12. Menjadi Guru.
Chapter 13. Republik Ulgrasia.
Chapter 14. Ancaman Tempest.
Chapter 15. Rimuru Vs Hinata.
Chapter 16. Negara Tempest.
Chapter 17. Rimuru Vs Milim
Chapter 18. Guy Crimson.
Chapter 19. Rapat.
Chapter 20. persiapan
Chapter 21. Walpurgis
Chapter 22. Hari yang berat.
ini serius
Chapter 23. Kencan di Ingrasia
Chapter 24. Aku tidak mengerti.
Chapter 25. Siapa kau ?
Chapter 26. Keanehan yang terjadi.
Chapter 27. Kembali ke Tempest.
Chapter 28. kedatangan True dragon.
Chapter 29. Perbincangan wanita ?
Chapter 30. Emosi yang membingungkan
Chapter 31. Rindu itu berat.
Chapter 32. Pernyataan.
Chapter 34. Aectrum (2)

Chapter 33. Aectrum

1.3K 103 19
Von Red__Light__

Dalam ruangan yang sangat hening, seorang gadis tengah duduk di samping jendela. Menikmati angin malam yang berhembus membuat rambut biru keperakannya sejalan dengan hembusan angin.

Rembulan samar-samar masuk kedalam kamar yang ia tempati karena awan yang terus bergerak.

Satu Minggu telah berlalu semenjak pengakuan dari Veldora, kini ia sedang berdiam di kamar nya yang berada di kastil. Menikmati pemandangan Tempest dari tempat atas dengan secangkir teh dan makanan ringan di atas meja.

Parasnya yang cantik dengan gaun tipis khusus untuk tidur, menambah kecantikannya saat rembulan membuat rambut biru keperakannya bersinar.

Ia menyeruput kembali teh yang di pegangnya, menikmati keheningan malam maupun rasa dari teh harum yang masuk ke dalam tenggorokan nya.

"Jadi, apa kau sudah menemukan petunjuk nya, Raphael?"

Mungkin jika orang lain melihat itu, dia akan terlihat berbicara sendiri. Tapi di tengah keheningan itu, dia sedang berbicara dengan partner nya.

<<Tentang Tato asing yang muncul secara tiba-tiba dari tubuh anda, itu tidak seperti tato biasa. Melainkan, banyak huruf kuno yang terdapat di dalamnya.>>

"Hm ?"

<<Aku juga tidak yakin, aku sudah mencari semua informasi yang dapat aku ketahui di dunia ini. Tapi nihil, aku tidak mendapatkan apapun informasi yang berguna.>>

Keheningan kembali, ia bisa merasakan perasaan dari partner nya yang sedang menyalahkan dirinya sendiri.

<<Tapi yang jelas, Pola gambar yang terdapat pada Tato di tubuh anda, mempunyai kekuatan yang sangat menakutkan di dalamnya. Itu sangat kacau dan menyesakan.

Saat aku menyelidiki apa yang terkandung di dalamnya, entah kenapa ... Aku bergidik ketakutan ... Rasa mual ... Aku tidak tau perasaan apa itu ..., Yang jelas ... Aku benar-benar tidak ingin merasakannya kembali ...>>

Ini adalah pertamakalinya dia merasakan perasaan Raphael yang takut akan sesuatu ..., Biasanya dia tidak akan memunculkan emosi apapun. Dia akan terus bersikap tenang dalam kondisi apapun, tapi sekarang ..., Rimuru bisa merasakan emosi yang takut, Frustasi, kesengsaraan, tapi dari semua itu ... Ada rasa kagum yang dapat Rimuru rasakan.

Kagum terhadap apa ? ...

Tentu ini semua membuat Rimuru juga terkejut.

"Jadi maksudmu ..., Aku memiliki kekuatan yang tidak masuk akal yang terdapat dalam tubuhku, sampai kau tidak mengetahui itu. Dan ingin membongkarnya sampai ke akar?"

<<Itu benar, aku tidak akan menyerah hanya karena perasaan yang menggangu itu. Aku akan menguak semua rahasia yang terdapat di dalamnya.>>

Rimuru hanya tersenyum lembut menatap cahaya bulan, ia baru pertama kali merasakan emosi dari Raphael yang sangat bersemangat seperti ini. Ini adalah hal yang langka karena biasanya Raphael hanya akan berbicara dengan nada dan emosi yang monoton.

Membuat Rimuru tidak bisa mengetahui apa yang sedang Raphael pikirkan jika dia tidak di ajak bicara. Cara bicaranya yang datar, tanpa emosi, dan acuh tak acuh. Sekarang dia mendengar suara Raphael yang sangat bersemangat seperti hal nya bayi yang telah di beri permen.

<<Dan juga satu hal yang ingin saya katakan kepada anda ...>>

"Apa itu ?" Balas Rimuru dengan tenang seraya menyesap kembali teh nya.

<<Ini hanya spekulasi saya ... Sepertinya kekuatan itu bukan berasal dari dunia yang di ciptakan oleh sang pendiri Veldanava.>>

Deg

"Apa maksudmu?!"

Terkejut ? Tentu saja Rimuru sangat terkejut dengan apa yang di katakan oleh partnernya itu.

Jika bukan dari dunia Veldanava, lalu dari mana asalnya kekuatan itu muncul. Ia jelas mengetahui tentang kehidupan sebelumnya. Tidak ada sihir atau pun sesuatu yang janggal yang pernah ia alami.

Dia menjalani hidup sebelumnya biasa-biasa saja, tanpa ada hal yang menghebohkan ataupun membosankan.

<<Kemungkinan terbesar, itu adalah kekuatan yang telah jiwa anda miliki bahkan sebelum Bereinkarnasi ke dunia ini.>>

Pikiran Rimuru semakin di buat kacau akibat perkataan yang di keluarkan oleh Raphael.

Tapi ia masih menunggu Raphael berbicara.

<<Kemungkinan terbesarnya adalah ... Ada di kehidupan anda sebelum menjadi Mikami satoru.>>

Deg

Deg

Seolah palu besar telah memukul kepalanya, Rimuru membeku sesaat, hingga akhirnya. Nyeri kepala yang sudah jarang terjadi padanya, menimpanya kembali dengan nyeri 2 kali lebih para dari sebelumnya.

"keughh!!!"

Cangkir yang di pegangnya jatuh ke lantai membuat serpihan kaca yang berserakan di lantai. Kepalanya ia genggam seolah takut akan meledak.

"Aectrum ... Jangan terlalu sering menggunakannya ... Itu akan menjadi kekuatan terbesar mu ... Tapi juga bisa menjadi pedang bermata dua untuk mu ..."

Siapa!? Suara siapa itu!? Suaranya begitu halus dan lembut. Kenapa Ia tidak bisa mengingatnya. Senyum nya yang lembut, suaranya yang halus dan menyiarkan rasa sayang yang sedalam lautan. Ia tak kuasa menahan tangis saat kepalanya terus berdenyut seakan ingin membuatnya meledak.

<<Master ...>>

Rimuru terus mengerang kesakitan tak kuasa menahan nyeri kepala yang datang kembali.

"Oleh karena itu, kau harus bisa mengendalikan nya sebagai milikmu sendiri, jangan pernah membuatnya mengendalikan mu kembali."

"Hah .. hah ... "

Ia bernafas berat setelah denyutan yang terasa hampir membuat kepalanya meledak itu berhenti. Wajahnya kian memucat, banyak keringat dingin yang telah mengalir dari pipinya.

Kenapa ia melupakan percakapannya dengan perempuan asing itu saat berada di alam bawah sadarnya.

Perempuan dengan rambut biru keperakan ..., Kenapa ia tidak bisa mengingat pertemuan penting itu ..., Kenapa dia tidak bisa mengingat apa yang mereka bicarakan saat itu. Kenapa dia tidak bisa mengingat tawanya sendiri yang gembira saat berbicara dengan wanita itu.

"Aectrum ... Apakah itu nama kekuatan yang ku miliki ?"

<< !!! >>

<<Apa maksud anda Master? Apakah itu nama dari tato aneh sebelumnya.>>

Rimuru mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum ia melanjutkan untuk berbicara.

"Ya, itu kemungkinan besar ..., Tapi aku tidak bisa mengingat sebagian besar dari percakapan yang aku lakukan dengan wanita misterius itu ...

... Atau bisa di bilang ... Ibuku."

Tatapan hangat dan senyum manis tercipta saat dia mengeluarkan kata itu, dia merasakan kedamaian saat kata itu kelar dari mulutnya, hangat, damai, nyaman, senang.

Hanya karena satu kata yang keluar dari mulutnya, ia melupakan rasa sakit yang terasa seperti ingin membunuhnya, seolah hilang di telan bumi.

"Kekuatan itu bisa menguntungkan ku ..., Ataupun sebaliknya, ya ?" Ia bertanya kepada dirinya sendiri.

"Hari tenang sebelum badai ..." 

Apa yang akan terjadi selanjutnya ?

"Yah, apapun itu. Aku juga tidak bisa memakai Aectrum apalah itu namanya sesuka hati. Aku tidak bisa mengendalikan kekuatan itu, jadi aku tidak memanggilnya begitu saja saat Pertarungan." Ia bergumam dengan menopang dagu dengan dua jari.

"Jadi bagaimana caranya agar aku bisa memakainya sebagai ..., Tidak, Ibu bilang jangan terlalu bergantung kepada Aectrum jika aku masih belum bisa mengendalikan sepenuhnya ... Dan ... Jangan pernah membuatnya mengendalikan mu kembali ... Apa maksudnya itu ..."

"Raphael benar, kekuatan ini bukan berasal dari dunia Veldanava, bukan pula dari dunia ku saat menjadi Mikami Satoru ... Itu ... Terdapat di dunia yang lebih tinggi ... Kehidupan pertama ku ... Aku harus mengingat itu semua.

Ini semua mulai masuk akal, meskipun masih banyak lubang. Tapi ada beberapa poin-poin yang saling terhubung."

"Saat aku pertama Bereinkarnasi menjadi slime ..., Aku tidak memiliki jenis kelamin. Saat menelan Shizu-san, aku mempunyai kelamin perempuan yang sangat aneh. Itu seharusnya tidak masuk akal, semua makhluk hidup yang aku tiru, selalu menjadi makhluk yang tidak berkelamin. Tapi kenapa saat aku memakan manusia, malah kelamin perempuan yang muncul.

Sifat ku yang hari demi hari menjadi lebih feminim, ketertarikan ku kepada makanan manis. Hm ... Untuk makanan manis, mungkin aku sudah menyukainya sejak menjadi Mikami satoru.

Hal yang paling menjengkelkan adalah, kenapa aku tidak memiliki daya tarik kepada seorang perempuan. Karena takdirku bukan bersama seorang perempuan. Melainkan sebaliknya. Itu menjelaskan kenapa tidak ada satupun perempuan yang memandangiku sebagai lawan jenis.

Karena ... Di kehidupan ku sebelum menjadi Mikami Satoru ... Aku adalah PEREMPUAN!"

<<Aku juga mendukung pemikiran master.>>

"Berisik! Jangan ikut campur! Aku tidak ingin mendengar persetujuan mu."

Ia menopang dagunya dengan kesal, menatap rembulan yang bercahaya.

"Itulah alasan kenapa aku terus jomblo selama 37 tahun. Karena hawa yang ku keluarkan tidak bisa menarik perempuan, dan karena aku laki-laki, aku juga tidak menarik secara romantis dengan laki-laki juga."

"Iwwhh ... siapa juga yang mau berhubungan dengan lelaki saat aku menjadi lelaki. Memikirkannya saja sudah membuat ku Jijik."

"Kenapa terlihat sangat kesal seperti itu."

Kaget ? Tentu Rimuru sangat kaget saat ada tangan besar yang memeluknya dari belakang. Surai pirang keemasan nya bisa terlihat saat kepalanya terbenam di pundaknya yang kecil.

Rimuru merinding saat nafas Veldora terasa di tengkuknya. Sementara itu, Veldora menghirup dalam-dalam aroma dari Rimuru.

"Kapan kau sampai di sini?" Tanya nya tenang. Ia tak mempermasalahkan perilaku Veldora yang masih memeluknya dari belakang. Justru senyum kecil terpampang di wajahnya, ia bisa merasakan kehangatan dari tangan besar yang melingkar di perutnya.

"Saat kau bilang 'Ibuku'" Veldora membalas balik dengan tenang, tak kala ia mengecup lembut pundak dari Rimuru yang telanjang, membuat si pemilik pundak kembali merinding.

"Bukankah itu berarti sudah lama, kenapa aku tidak bisa merasakan mu, ataupun Raphael tidak bilang apapun kepadaku."

<<Karena tidak ada niat jahat yang di keluarkan individu Veldora.>>

"Aku hampir tertawa terbahak-bahak saat kau mengomel sendiri."

Rimuru menatap ke arah pundaknya, mendapatkan Veldora yang tengah menyeringai menjengkelkan.

"P-PERGI! AKU TIDAK INGIN MELIHAT MU!"

Si gadis memberontak, tapi Veldora menariknya dan membuatnya duduk di atas pangkuannya. Ia terduduk di tepi kasur milik Rimuru.

"Hahaha, kenapa jadi kesal begitu. Aku hanya bercanda."

Apakah naga ini tidak punya urat malu ? Kenapa dia begitu mudah melakukan hal ini dan itu tanpa pikir panjang.

Rimuru yang kini tengah berada di atas pangkuannya, jantungnya kembali berdetak tak karuan. Padalah dia sudah terbiasa dengan perlakuan Veldora yang seperti ini, tapi jantungnya masih belum terbiasa.

Ingin tau hubungan seperti apa yang mereka jalani sekarang ? Ya! Mereka berpacaran! Prok prok prok! BANZAI!  Tapi ingat oke, Rimuru masih PERAWAN! INGAT! PE-RA-WAN!

Mereka berdua memutuskan untuk menyembunyikan hubungan antara keduanya, karena itu. Mereka akan bertingkah normal kembali saat berada di depan publik ataupun orang lain yang dekat dengannya.

Rimuru yang merasakan kehangatan dari Veldora, ia membenamkan kepalnya di dada bidang sang naga. Mencium bau khas dari Veldora yang menyegarkan bagi hidungnya.

Rembulan samar-samar masuk ke dalam kamar melalui jendela yang terbuka, hembusan angin lembut tak kala masuk membuat rambut Rimuru bergelombang indah.

Ruangan itu menjadi senyap, mereka menikmati keheningan itu tanpa ada kecanggungan sama sekali.

"Masih memikirkan tentang kehidupan pertama mu?"

Badannya sedikit tersentak saat mendengar ucapan Veldora. Tapi dia memutuskan untuk diam dalam pelukan kekasihnya sekarangm

Veldora memeluk Rimuru erat dalam dekapannya, mencium ujung kepala gadis itu dengan lembut.

"Apapun yang terjadi, aku adalah orang pertama yang ada di samping mu ... Rimuru."

Si gadis mengangguk dalam diam, bibirnya tersenyum simpul dalam dekapan sang naga.

"Aku tau ..."

Veldora ingin menanyakan, apakah kau baik baik saja. Tapi dia mengurungkan niatnya, gadis itu tidak perlu hiburan apapun. Dia adalah gadis yang kuat.

Melihat bahwa bulan sudah semakin tinggi, ia membaringkan Rimuru dan menarikan selimut hingga hanya menyisakan kepalanya.

"Tidurlah, hari sudah malam." Ucapnya seraya mengelus rambut Rimuru dengan lembut.

Rimuru bisa melihat ada senyuman hangat yang di keluarkan oleh Veldora.

Sebelum keluar ruangan, ia mengecup kening gadis itu penuh kasih sayang.

"Selamat malam."

"Selamat malam, Mimpi indah Veldora."

Meskipun ia tak yakin apakah Veldora bisa bermimpi atau tidak.

~Bersambung~

Makasih dah mau baca, jangan lupa Vote sama komennya!

Babay ...

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

136K 12.7K 36
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
3.6M 356K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
1.4M 74.3K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
2M 295K 77
The Another World Series (1) - Anstia Cerita berdiri sendiri. Dia terbangun dengan tangan mungil dan badan yang tidak dapat di gerakkan seperti bia...