Accident || 𝚂𝚞𝚗𝚐𝚕𝚒𝚡

By Txch614

5.3K 1.3K 431

[COMPLETE] "Positif... " . "GUE GAK PERNAH MAIN SAMA LO! SAMA SEKALI GAK PERNAH!" . "Emang ya, kak Han ba... More

01. Cast
02. I pregnant your child
03. Lie or Frank
04. Decision
05. Sorry, Isa
06. Punishment for us
07. Day 1
08. Try New Things
09. Try New Things·2
10. Home Visit
12. I Love You
13. Happy
14. Daily
15. Bracelet [END]

11. I Will Try, Isa

230 72 4
By Txch614

Hi. Nganggur berapa lama ya? Maaf banget.

•••

"Kamu bisa? Dengan keterbatasan ekonomi sekarang?" Tanya Chris yang berhasil menelak Han.

"Kak Chris... —"

"Diem dulu Isa. Dan Han, apa pekerjaan kamu sekarang? Belum ada kan? Gimana bisa kamu mau ngasih kebutuhan Isa sepenuhnya. "

Han senyum tipis natap Chris. "Kak, aku sama Isa dalam masa hukuman. Kalau kebutuhan Isa kak Chris yang bayar, bukan hukuman namanya. "

"Sementara aku sama Isa di tuntut buat mandiri di sini, di Malang. Yang artinya semua kebutuhan hidup aku yang tanggung, aku suami Isa kak. Aku masih bisa beliin apa yang Isa mau, "

Chris natap Han datar. Dia gak rela banget Isa hidup dalam keterbatasan.

"Kak, makasih atas niat baiknya. Tapi aku sebagai suami Isa, menolak hal itu. Kak Chris bisa jenguk Isa kapan aja, tapi kalau ngasih sesuatu bakal aku kembaliin nantinya. Terlebih di masa hukuman aku sama Isa, kami gak berhak nerima bantuan uang atau barang kak. "

Alexa mulai takjub sama pemikiran Han, tonjokan dia kayanya mulai menyadarkan Han? Oke kapan-kapan dia bisa nonjok Han lagi.

Isa pun di buat senyum sama kata-kata Han. Dia gak tertarik sama barang mewah dan berfasilitas mulai sekarang. Kehidupan sederhana nya lebih baik dari apapun, asalkan bareng Han terus. Ya walaupun uang itu penting, di bawa realistis aja.

"Kak Chris, "

"Aku tau kakak khawatir, tapi jarak gak bisa jadi hambatan tau. Kalau ada sesuatu yang genting aku pasti bakal bilang, ya?" Kata Isa.

Chris hela nafas nya panjang. Hah, berat banget rasanya.

"Beneran ya? Awas aja nanti kalau ada apa-apa kamu malah diem gak ngabarin kakak. "

"Isa, kalau Han nanti macem-macem selama disini lapor ke gue aja ya. Biar gue hajar lagi tuh anak, " Kata Alexa.

Isa terkekeh terus ngangguk aja. Akhirnya Chris dan Alexa di Malang sampai sore, malam nya pulang lagi. Seniat itu memang buat ngunjungin Han dan Isa.

"Gue harap lo bisa ngasih kesempatan ke Han ya Chris, " kata Alexa.

"Gue coba Lexa, gue coba. "

Chris dan Alexa pernah sama-sama dalam beberapa tahun, agaknya mereka udah tahu tabiat masing-masing. Dan Alexa tau, Chris itu kakak terbaik nya Isa. Padahal Alexa sendiri gak sadar, kalau dia juga hebat jadi seorang kakak.

•••

4 month later...

Desas-desus gak mengenakkan mulai terdengar. Buk Irene juga gak tau kenapa segerombolan ibu-ibu di warung malah ghibahin Han sama Isa.

"Eh buk Irene, kok dewean (sendirian)? Ndak karo Isa kae tah?"

Wanita berparas cantik itu noleh ke arah tetangga nya yang paling julid itu. Aduh, dia sebenernya males banget ngeladenin orang yang sukanya julid, tapi demi kerukunan bersama buk Irene bales senyum.

"Dek Isa di rumah lah sama suaminya, " bales wanita itu. Sementara tangannya ngambil sayur-sayuran buat di masak siang nanti. Ah agaknya dia harus beliin Isa ikan deh, soalnya kemarin kata Han kalau Isa itu kepengen makan ikan cuma cowok itu gak tau boleh apa enggak nya.

Omong-omong tentang Han, dia mulai kerja. Pendidikan kuliah nya tentang seni musik bisa dia terapkan buat pekerjaan nya. Dia jadi penulis lagu buat band musik. Baru 1 bulan ini sih, jadi selama 3 bulan itu Han di rumah terus nemenin Isa. Kadang Juna juga main ke rumah.

Oke balik to the topic, buk Irene udah total belanjaan nya.

"Bojone Isa kae kerjo opo sih? Kok kayane ndek omah wae, pengangguran po?" Celetukan itu buat buk Irene mendidih. Dia gak mau nanggapin lebih dari itu, tapi kok ya tangannya gatel banget pengen nabok tetangganya yang julid. Biar gampang, kita panggil dia mbak Arfi.

"Iyo paling, " sahut mbak Ina.

"Lho? Tapi kok dekne karo Isa tenang-tenang wae? Gak kesusahan po piye ngono lho. Aneh meni. Nek gak kerjo yo wis plonga-plongo gak iso nafkahi bojone, sementara Han kae? Beliin Isa apapun. Kan mencurigakan. Gak masuk akal. "

"Mbak Arfi, mbak Ina kalian ini kudet apa gimana sih? Orang lagi nyebar virus Corona gini kok, bisa aja Han itu wfh, " kata buk Irene akhirnya. Greget banget dia, kenapa ada manusia bentukannya yang suka julid-in kehidupan orang lain.

"Halah wfh opo maneh kui. Kerjo gak jelas ngono, " kata mbak Ina.

Prak!

Tas belanja buk Irene di sentakin ke meja. Dia natap mbak Ina berapi-api.

"Sampean ki lho! Kudet. Buka hp mung gawe julid wae! Mbok ya cari tau wfh kui opo. Sing di pentingke kok ngomentari uripe wong liyone. "

"Nek gak tau, wfh Ki work from home. Maksud nya kerja dari rumah, " bales buk Irene kesel. Dia langsung ambil tas belanja nya dan tenteng lagi. Mau langsung pulang aja rasanya dia.

"Kok marah sih buk? Kan aku cuma tanya tok. Wajar lah kita-kita curiga, apalagi mereka kayanya bukan orang yang sama kaya kita. Maksudnya kaya turunan konglomerat, " sahut mbak Ina.

"Palingan pergaulan bebas. Isa perutnya udah kelihatan gede, kok bisa secepat itu? Padahal baru pindah kesini 4 bulan yang lalu. Tapi hamil nya kaya udah 7 bulanan, " celetuk mbak Arfi.

"Ngerti opo sampean tentang kesehatan? Bisa aja Isa hamil nya pas disini, terus lagi hamil kembar. Udah lah kalian suka ghibah terus, gak mikirin dosa udah sebanyak apa. Assalamualaikum. " Akhirnya buk Irene langsung pergi dari warung itu. Dadanya udah mendidih padahal hampir aja maki-maki tetangga julidnya, tapi sekali lagi buk Irene masih sabar.

Dia gak bakal biarin Isa kenapa-napa, secara fisik maupun mental. Dan juga Han, dia sebagai pemilik perumahan disini sekaligus ibu RT harus bersikap tegas dan berusaha melindungi nama baik warganya. Kalau warganya bandel dan gak nurut sama dia sih yaudah biarin aja, gak bakal Irene ladenin juga.

•••

Han nutup laptop nya setelah 5 jam ada di depan layar besar itu. Matanya mulai kunang-kunang dan dia pijit pangkal hidungnya, dia gak noleh stuck. Dia harus selesaiin lirik lagu nya sesuai deadline nya.

Demi Isa.

Demi anaknya.

"Han, "

Pemilik nama langsung noleh ke belakang, ternyata Isa dengan piyama kebesarannya ada di sana sambil bawa segelas susu. Kayanya baru bangun istrinya itu.

"Kamu gak tidur lagi?" Tanya Isa dan dia mendekat kearah Han.

"Tidur kok Sa, kan tadi malem aku tidur sama kamu, " jawab Han disertai senyum nya.

"Kamu bohong, lihat tuh ada kantung matanya, " kata Isa. Dia duduk di kasur berhadapan sama suaminya.

"Kamu jangan kecapean Han, aku gak suka. Kamu itu manusia bukan robot, jangan di paksain ya?"

"Isa tapi—"

"Hm no, aku gak terima alasan apapun. Hei dengerin aku. Kalau kamu capek, terus kamu drop gimana? Kamu gak bisa selesaiin pekerjaan kamu Han. Gimanapun juga, kamu butuh istirahat, " kata Isa. Tangannya ada di atas telapak tangan Han.

"Aku tau, kamu kaya gini demi aku. Tapi once again, kamu gak boleh kecapean ya? Gak perlu gila-gilaan harus selesai sekarang Han... " Sambungnya.

Han cuma senyum, dia elus pipi Isa yang sekarang makin berisi dan chuby banget.

"Kamu tau Sa? Rasanya aku makin cinta sama kamu setiap detik nya, " Kata Han pelan.

"Tenang aja Isa, aku bakal istirahat setelah ini. Aku janji, tapi biarin aku lanjutin nulis lagu nya ya? Beneran deh habis itu udah. "

"Hannnnn, " rengek Isa.

"Iya sayang, janji? Lumayan loh kalau aku bisa kerjain 3 lagu dalam waktu 2 hari, gaji nya juga lumayan bangett, " kata Han sambil nyengir.

Isa mau kesel, tapi dia inget lagi kalau Han berusaha keras kaya gini buat ngasih kehidupan yang layak buat dia nantinya. Uh, Isa kasihan sama Han, tapi suaminya itu lumayan keras kepala juga.

"Jangan sekarang Han, udah berapa jam coba kamu di depan laptop? Istirahat sebentar aja. Ayo mending sarapan aja dulu, " final Isa akhirnya.

"Oh iya, tadi malem kan masih ada telur balado dari buk Irene ya? Di angetin aja deh, " kata Han dan dia bangkit dari duduknya, ternyata pegel.

"Udah aku angetin kok, terus aku juga udah masak nasi. " Sontak Han noleh ke Isa. Dia kaget banget.

"Isa?!"

"Ih cuma masak nasi, aku itu udah pro tau. Gak noob kaya awal-awal disini, " gerutu si manis Isa.

"Aduh maaf banget, aku sampe gak sadar kalau kamu udah bangun dari tadi. Maaf ya, " kata Han penuh sesal.

"Iya makanya kamu jangan lama-lama di depan laptop. "

Han cuma nyengir tapi dia jongkok di hadapan Isa. "Yaudah maaf ya mama Isa, maaf ya Ilo?" Kata Han.

Perut Isa emang udah kelihatan besar, tapi karena baju Isa kebanyakan oversize jadi kelihatan sedikit buncit aja. Oh iya, Ilo udah 6 bulan loh. Sebentar lagi bisa lihat ayah sama mama nya.

"Di maafin ayah~" jawab Isa.

Han natap wajah Isa yang rasanya tambah lucu itu. Dia senyum manis natap istrinya. Gimanapun juga, Han bener-bener bakal berjuang demi Isa dan Ilo.

I Will Try, Isa.








.・゜゜
Kam, 25 Agust, 2022
To Be Continue








Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 133 13
When I'm in the mistake that I love the most Yechan dan Jaehan adalah sepasang kekasih yang saling menyayangi dan mencintai. hubungan yang mereka jal...
375K 32.5K 92
Sequel to my MHA fanfiction: •.°NORMAL°.• (So go read that one first)
184K 8.4K 106
In the vast and perilous world of One Piece, where the seas are teeming with pirates, marines, and untold mysteries, a young man is given a second ch...
211K 9.5K 59
Orm Kornnaphat's feelings for Lingling Sirilak have undergone a transformation over time. Initially, at the age of 11, Orm held an unromantic, platon...