Enhypen birth story

By nunariki

250K 4.7K 234

⚠️MPREG (Male Pregnancy) FIKSI! Bxb content More

Jayhoon
sungjake🔞
Jaywon
Heenoo ft Jake🔞
Jayseung
Jaywon
Jayke🔞
Jaynoo🔞 ft Sunghoon
Sunki
Knicseung🔞
JaSuKe🔞
JaSuKe pt.II
Sunki ft JaSuKe
Sungjake
Sunsun
Sungjake
Sunki
Jaywon

Jaywon

8.3K 198 13
By nunariki

"Jadi, bagaimana? Masih tetap mau menunggu di sini sampai kita semua mati kelaparan?" Ujar Heeseung tegas.

Jadi mereka semua tengah bersembunyi di sebuah atap bangunan, hari sudah malam dan mereka masih bersembunyi di tempat ini demi menghindari zombie zombie yang terus menyerang mereka.

Mereka yakin para zombie pasti sudah menguasai kota Seoul, dan kecil harapan mereka menerima bantuan.

"Kalaupun kita pergi dari sini, apa kau yakin kita akan selamat?" Tanya Jake.

"Jika kita punya keyakinan yang besar, pasti kita semua akan selamat." Ujar Heeseung kembali.

"Tapi, apakah kau tak kasihan melihat Jungwon-ie. Dia tengah hamil besar, kita tidak bias menyuruh dia untuk ikut berlari bersama kita jika sewaktu-waktu di kejar zombie." Celetuk Sunghoon, dia melirik sekilas Jungwon yang tengah terlelap di pelukan Jay.

"yang di katakan kak Sunghoon benar, terlalu beresiko untuk Jungwon jika kita keluar dari sini." Ucap Ni-ki.

Mereka tidak tahu saja jika Jungwon hanya berpura pura tidur, dia mendengar semua pembicaraan teman temannya.

"Aku tidak keberatan sama sekali jika harus keluar dari sini, yang di katakan kak Heeseung benar. Jika kita diam di sini saja, kita bisa mati kelaparan." Celetuk Jungwon.

Semuanya menatap Jungwon, Jungwon yang di tatap seperti itu hanya bisa memberikan senyum keyakinan jika dia bisa melewati semua ini.

"Kenapa? Apa kalian meremehkan ku?" Ucapnya lagi.

"Sayang, itu terlalu beresiko." Ucap Jay.

Jungwon menghela nafasnya, selama ini dia menjadi beban untuk suami dan teman temannya. Pergerakan mereka jadi terganggu karena adanya Jungwon di sini.

"Atau begini saja, kalian pergilah tanpa aku. Cari temp–"

Mulut Jungwon langsung di bekap oleh Jay.

"Kamu ngomong apa sih! Mana bisa aku pergi tanpa kamu, lebih baik kamu diam dan lanjutkan tidurmu." Final Jay.

Keadaan menjadi hening beberapa saat sampai Sunoo tidak sengaja mendengar suara aneh.

Oh tidak, sepertinya ada yang mencoba untuk naik.

Sunoo menyuruh mereka untuk pasang badan, karena demi apapun Sunoo tidak bisa mencium aroma manusia ataupun binatang pada sesuatu yang akan naik ke tempat mereka.

Jay langsung membawa Jungwon ke belakang tubuhnya, dia takut istri dan calon anaknya kenapa kenapa.

"Pegang senjatanya masing masing, dia hanya sendirian. Kita bisa melawannya, pastikan tetap tenang dan jangan banyak mengeluarkan suara." Ucap Heeseung setelah dia melihat ke bawah, ada seorang zombie yang mencoba naik.

"Dan Jay tetap bersama Jungwon, biar kami yang melawannya."

Zombie itu berhasil naik dan langsung menyerang mereka dengan brutal.

Pukulan demi pukulan mereka berikan kepada zombie kelaparan itu, Ni-ki dengan samurai panjangnya berhasil menebas kepala zombie itu.

Grrrrr grrrrr

"Gawat, mereka semua mulai mengetahui kita di sini. Terlebih lagi Jungwon, bau nya sangat harum karena dia tengah hamil." Ucap Sunoo.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Ucap Jake mulai khawatir.

"Hanya ada jalan keluar satu satunya di sini." Ucap Ni-ki.

"Di mana?"

"Ini gedung milik temanku, Ta-ki. Dan dia sering mengajaku kemari, aku pernah di ajak olehnya ke suatu tempat tersembunyi di sini. Dan jalan itu akan langsung membawa kita ke pekarangan belakang gedung ini." Ucap Ni-ki.

"Kenapa kau tak memberi tahu dari awal?" Ucap Sunghoon.

"Aku hanya ingin memberitahu di saat waktu yang tepat, dan ini sudah malam penglihatan para zombie sangat buruk di malam hari jadi mempermudah kita untuk bergerak."

"Tunggu apa lagi, ayo cepat."

"Tapi kak Jay, tempatnya cukup ekstrim. Aku khawatir dengan Jungwon hyung."

Ni-ki menjelaskan lagi jika tempat yang mereka akan lewati itu harus melewati tangga kecil menuju ke bawah, dan tempatnya minim penerangan jadi Ni-ki takut jika Jungwon akan kenapa kenapa di sana.

"Aku bisa, kau tak ingat jika aku ini mantan atlet taekwondo." Ucap Jungwon.

"Tapi sekarang berbeda, lihatlah kondis mu sayang. Kau tak hanya sendiri, ada nyawa lain yang hidup di perutmu." Ucap Jay khawatir.

"Kita belum mencoba kak."

Jay menghela nafas, dia harus menjaga Jungwon dengan ekstra.

"Baiklah, bawa barang barang yang sekiranya di butuhkan. Ingat, satu orang harus memegang satu senjata."

Semuanya menurut, membawa semua barang dan senjata yang mereka butuhkan.

Ni-ki mulai membuka sesuatu yang menutupi jalan rahasia itu, dan benar saja. Mereka langsung di suguhkan dengan tangga kecil menuju ke suatu ruangan.

Yang menjadi pertama turun adalah Ni-ki, dia mengarahkan senternya ke segala penjuru.

Jungwon menuruni tangga dengan susah payah, tentu dengan Jay di depannya. Sementara Heeseung menjadi yang paling terakhir turun, dia menutup kembali pintu itu agar para zombie tidak ikut masuk.

Akhirnya setelah menuruni tangga dengan susah payah, mereka berhasil turun di sebuah lorong kecil nan sempit. Lorong itu sangat lah panjang dan berliku, hingga pada akhirnya mereka sampai di halaman belakang gedung itu.

Setelah memastikan di sini aman, Ni-ki memberikan tanda O dengan tangannya.

"Fyuh... Akhirnya sampai juga." Ucap Jake.

"Sayang, tidak ada yang sakit kan?" Tanya Jay, dan pemuda manis itu menggeleng.

"Di seberang sini adalah supermarket, biasanya aku dan Ta-ki selalu berbelanja di situ lewat pintu belakang."

"Kenapa lewat pintu belakang? Kau mau maling?" Tanya Sunghoon.

"Ish, sembarangan saja! Supermarket ini milik om Kei papahnya Ta-ki tau."

"Sudah sudah jangan berdebat, nanti para zombie akan berdatangan."

"Shh"

"Jungwon kenapa?" Tanya Sunoo.

"Ah, tak apa kak. Hanya keram saja."

Mereka melangkah dengan hati hati, tapi Jake tak sengaja menginjak sebuah kaleng sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.

Grrr grrr grrr

"shibal."

Zombie zombie itu langsung berlari ke arah mereka semua.

"Jake, cepat bawa Jungwon dan Sunoo ke dalam." Perintah Jay.

Sunoo memapah Jungwon dengan pelan, sementara Jake mencoba membuka pintunya.

Keempat pemuda itu melawan para zombie dengan senjata yang mereka miliki, Jay dengan linggisnya, Heeseung dengan tombak kayunya, Sunghoon dengan tongkat bisbol nya dan Ni-ki dengan samurai panjangnya.

"Akh!" Itu adalah teriakan Jay, yang tanganya tidak sengaja tercakar oleh salah satu zombie itu.

"Sialan!" Sunghoon langsung memukuli zombie itu menggunakan tongkat bisbol nya.

"Kak Heeseung awas!"

Cras

Ni-ki menebas zombie yang hampir saja menggigit Heeseung.

Satu persatu zombie berhasil tumbang di tangan mereka.

"Ayo kita menyusul mereka!"

Heeseung dan yang lainnya ikut masuk ke supermarket itu, mereka langsung mengunci pintunya rapat rapat.

"Apa kalian baik baik saja?" Tanya Jake.

"Kami semua baik baik saja, hanya Jay tadi sempat tercakar oleh zombie itu." Jawab Sunghoon.

Sunoo yang mendengar itu membelalakan matanya, "Apa! Kak Jay kena cakar mereka?"

Mereka berempat mengangguk.

"Gawat, seseorang bisa terinfeksi virus itu hanya dengan lewat cakaran saja."

"A-apa!" Jungwon terkejut dengan yang Sunoo katakan dia sampai jatuh terduduk.

"Jungwon hei, aku tidak akan kenapa kenapa. Tenanglah." Jay mengusap lembut rambut Jungwon.

"Akh!" Sesuatu mengalir dari selangkangan Jungwon, cairan keruh bercampur darah itu mengalir deras dari sana.

"K-ketubanya pecah." Ucap Jake.

Melihat darah yang keluar dari bawah kaki Jungwon membuat Jay merasa haus dan juga panas secara bersamaan.

Entah mengapa bau Jungwon jadi harum sekali, membuat Jay ingin sekali menerkam Jungwon sekarang juga.

"J-jungwon, h-haus ARGHHH!"

Apakah ini efeknya? Tubuh Jay benar benar tidak bisa dia kendalikan, bahkan hampir saja dia menggigit Jungwon kalau saja Heeseung tidak mencegahnya.

"Kak Jay k-kenapa eunghhhhhhh"

Ni-ki langsung menjauhkan Jungwon dari Jay, dia mengarahkan samurainya takut takut jika Jay menyerang lagi.

"Kak H-heeseung t-tolong jaga Arghh Jungwon, d-dan berikan ini j-jika anak ku lahir grrr." Jay memberi kotak kecil kepada Heeseung.

"S-sekarang bunuh a-aku cepat arghh!"

Jay terus saja menggeram, dan mulai muncul urat urat aneh di lehernya.

Ni-ki mengayunkan samurai nya, ke leher jay. Namun teriakan Jungwon begitu keras, pria itu menangis sehingga memberhentikan Ni-ki.

"Hiks aku mohon jangan bunuh eunghhhhhhh kak Jay, setidaknya dia harus melihat anaknya lahir hiks."

Tangisan Jungwon begitu pilu, tapi mereka tidak ada pilihan lain. Jika membiarkan Jay terus berada di sini maka mereka lah yang akan menjadi korban.

Untungnya di sana ada sebuah ruangan kaca, jadi Heeseung memasukkan Jay ke ruangan itu dan menguncinya.

"Jungwon harus tetap kuat ya."

"Hiks kak Jay, dia sudah berjanji Arghhhhh s-sakit eunghhhh eunghhhhhhh."

Seketika perkataan Jay muncul di ingatan nya.

"Setelah baby lahir, aku janji akan mengajak kalian keliling dunia. Hanya ada kita bertiga, kau, aku dan baby kita."

"Kenapa kau selalu takut tentang persalinan? Apakah karena sakit? Kalau iya, kau tenang saja. Aku akan menemanimu, dan kau boleh mencakar atau menjambak rambutku."

"Ayo bersama sampai tua Park Jungwon."

"Jungwon, Jungwon, kaka mohon jangan pejamkan matamu." Ucap Sunoo.

Grrrrr grrrr

Brak
Brak
Brak

Jay di dalam sana terus saja memberontak, Jungwon memandang Jay yang kini telah berubah.

"Eunghhhh kak Jay sakit hiks eunghhhhhhh."

"Ayo Jungwon kau pasti bisa, kepalanya hampir muncul."

"EUNGHHHH ANGHHHHH UH!"

Plop

Kepala bayi Jungwon keluar sepenuhnya.

Kau bohong kak, kau gagal - batin Jungwon.

"Ingat Jungwon, kau satu satunya harapan bayi ini."

"Hiks mana mungkin aku bisa mengurus nya tanpa kak Jay." Pandangan Jungwon tak lepas dari Jay di dalam sana.

"Masih ada kita won, kita akan selalu ada untuk mu. Jay tidak akan senang jika kau terus seperti ini." Ucap Heeseung.

Kontraksi kembali menerjang Jungwon, "Eunghhhhhhh eunghhhhhhh hiks s-sakit."

Niki terus mengelus tangan Jungwon, memberikan ketenangan pada kaka sepupunya ini.

"Sedikit lagi won, sedikit lagi dia keluar."

Sunoo membantu Jungwon dengan menarik bayinya.

"Eunghhhh EUNGHHHHHHH AH!"

Tangisan bayi nya sangat kencang sehingga membuat para zombie di luar makin ganas dan makin menerobos masuk.

"Kita harus ke lantai atas sekarang." Ucap Sunghoon.

"Sebentar." Heeseung menghampiri Jungwon yang tengah menyusui bayinya.

Dia membuka kotak yang Jay berikan tadi, yang ternyata berisi sebuah gelang dengan tulisan Park joong woo.

"B-bantu aku berdiri kak." Heeseung menurut dan dia membantu Jungwon untuk berdiri.

"Mau ke mana?"

Jungwon tidak menjawab, dia berjalan sambil menggendong bayinya menuju Jay.

"Kak hiks, ini anak kita. Tampan seperti mu." Jungwon menunjukkan bayinya ke Jay.

Dan Jay yang semulanya bergerak rusuh kini mendadak menjadi tenang, dia memandang bayi yang Jungwon gendong dengan air mata yang menetes.

"Kak, kaka menangis? Kak Jay kembali?"

Namun tidak lama pandangan Jay pun berubah lagi, dia seakan akan ingin menerkam Jungwon.

PERHATIAN PERHATIAN, SIAPAPUN YANG MASIH SELAMAT DI SINI. DI MOHON UNTUK NAIK KE ATAP SEMUA, JIKA KALIAN MELIHAT HELIKOPTER SEGERALAH MELAMBAI LAMBAIKAN TANGAN KALIAN KARENA AKAN ADA PENGEBOMAN.

Setelah mendengar itu, Heeseung langsung menggendong Jungwon untuk menuju ke atas, sementara Jake menggendong bayi Jungwon.

"Tidak, kak Jay. Dia masih ada di sana hiks, kak Heeseung tolong turunkan aku. Kak Jay dia dalam bahaya!"

Heeseung tidak mendengarkan Jungwon, dia terus membawa Jungwon ke atas.

Sesampainya di atas mereka semua langsung melambai lambaikan tangan mereka ke helikopter yang kebetulan berada di atas mereka.

Jungwon masih memberontak, dia memaksa untuk turun kembali dan menemui Jay.

"Lepaskan hiks, lepaskan aku kak Heeseung. Kak Jay masih di sana, kasihan dia!"

"Sadar Jungwon, sadarlah! Jay sudah berubah, dia bukan Jay yang dulu lagi. Dia sudah berubah menjadi mahluk lain!" Heeseung menekankan setiap katanya, membuat Jungwon langsung diam.

"M-maafkan aku, aku tidak bermaksud."

Para petugas turun dari helikopternya dan mengecek suhu mereka.

"Hallo dan, kami menemukan enam orang lelaki dan satu anak bayi."

"Baiklah, apakah suhu badan mereka normal?"

"Normal semua dan."

"Segeralah bawa mereka naik, dan berikan selimut penghangat untuk bayinya."

Setelah mereka semua berhasil naik, para petugas itu langsung menurunkan bom nya.

DUAR

DUAR

DUAR

Suara ledakannya sangat besar, Jungwon langsung menangis histeris. Mengingat Jay nya masih berada di sana.

Jika memang ini akhir dari kisah kita, aku berharap jika nanti kita akan di pertemukan kembali di kehidupan selanjutnya, tenang di sana kak Jay, aku dan joong woo akan selalu mengingat mu - jungwon


End


Aku nulis apaan dah😭

Btw aku nulis ini karena masih gamon sama Cheong san😭

Continue Reading

You'll Also Like

6K 721 39
Tentang pasangan suami istri yang sama sama akhlakless tapi bikin iri. --our sweet story
MPREG NCT By ola

Fanfiction

100K 1K 5
ONESHOOT!! request? dm! kumpulan oneshot nct, mpreg alias cowok hamil sampai proses melahirkan. 21+ dosa ditanggung masing-masing xoxo.
10K 222 5
one-shot only Kayaknya bakal banyak yang mpreg, hampir semua ndeng Mwehehe Jangan sangkut pautin cerita ini sama real life, Kalo gak suka skip
98.4K 15.1K 33
Ini adalah seri ke-tiga dari 'Ramadhan Keluarga Pak Chanyeol' Menceritakan tentang keseharian keluarga Haris Chanyeol selama bulan Ramadhan. Bertamba...