Ini masih lanjutan JaSuKe ya, cuma bakal fokus ke sunki.
"Dasar uke sangean, itu lubang belum kering udah ngewe aja. Mana suaranya gede banget." Jake mengomel sembari menyusui anaknya "Gue doain tuh si Hani bangun pas mau keluar."
Oek oek oek
"Nah syukurin, doa istri terabaikan emang paling manjur."
Di dalam kamar Jay yang tengah menggempur Sunghoon di buat kaget dengan tangisan Hani, anaknya dan Sunghoon.
"Eungh jayhhh aku mau ah kelu...ah"
Jay mencabut kejantanan membuat Sunghoon mendesah kecewa, karena belum sempat dia keluar jay sudah mencabut kejantanannya terlebih dahulu.
"Hani nangis hoon."
"Tapi nanggung Jay."
Oek oek oek
"Tuh kan, kamu susuin dia dulu. Terus abis itu gantian aku."
Sunghoon cuma bisa nurut, dia jalan ke baby box nya Hani. Ngegendong Hani dan menyusuinya.
"Ah..."
Putihnya keluar, tubuhnya bener bener sensitif apalagi pas Hani menyedot puntingnya dengan brutal.
Jake di luar kamar cuma bisa cekikikan kaya kuntilanak, ngebuat Daniel anaknya terheran heran.
"Jake, aku kira kamu udah tidur." Tanya Jay yang baru keluar dari kamar.
"Gimana aku bisa tidur, kalo suara Sunghoon sekenceng itu."
"Ah jadi kamu keganggu ya sama suara kita tadi."
Pake nanya lagi nih si jamal
"Nggak kok, cuma agak berisik aja."
It's like a polaroid love~
Hp Jay berbunyi, langsung aja dia angkat telefon yang ternyata dari adiknya, Ni-ki.
"Hallo ki, ada apa?"
"Bang Jay, gue mau minta tolong ke lo boleh?"
"Minta tolong apa ki?"
"Rumah gue kan mau di renovasi ya, boleh ngga sementara gue numpang dulu di rumah lo?"
"Boleh banget ki, lagian kan kalo di sini Sunoo juga ada temennya. Dan bisa tanya tanya soal ngurus anak sama istri gue."
"Makasih ya bang."
"Jadi, kapan lo bakal ke sini?"
"Besok bang, gue mau beberes dulu."
"Oke, gue tunggu."
Tut
"Ni-ki sama Sunoo mau tinggal di sini?" Tanya Jake.
"Iya, kalian ngga keberatan kan?"
"Ngga lah, Ni-ki kan adik kamu. Berarti dia juga adik kita."
"Makasih ya."
Keesokan nya, Ni-ki datang bersama istrinya Sunoo. Dengan koper yang ada di tangannya, kedatangan mereka di sambut hangat oleh Jake dan Sunghoon.
"Kak hoon, badannya udah bagus lagi ya. Padahal baru lahiran beberapa bulan yang lalu." Ucap Sunoo.
"Hehehe iya, badan gue ngga bisa gemuk no."
Sementara Jake merenggut, Sunoo yang melihat itu langsung mengerti.
"Kak Jake juga, sekarang jadi makin montok. Tetot nya juga makin berisi, bang Jay pasti seneng banget."
"Iya dong noo, emangnya si Sunghoon tuh tepos." Jake melirik Sunghoon dengan tatapan mengejek.
"Ga papa tepos yang penting ngga bogel kaya lu." Sunghoon tersenyum miring saat melihat ekspresi Jake yang kesal.
"Bangsat!"
"Kak Jake jangan ngomong kasar, nanti Daniel sama Hani denger." Ucap Ni-ki.
Daripada perdebatan mereka makin panjang, jadi Ni-ki lebih memilih Sunoo untuk masuk lebih dulu.
Di ruang tv, Jake, Sunghoon, Sunoo serta anak anak mereka tengah berkumpul.
Sunghoon dari tadi ngeliatin Sunoo yang tampak bergerak gelisah, keringat bercucuran di dahinya.
"Sun, kenapa?" Tanyanya.
"Ngga papa kak, cuma dari tadi si mbul ngga mau diem." Jawab Sunoo dengan senyum yang di paksakan.
"Lu ngga lagi kontraksi kan?" Tanya Jake.
"Ish kak Jake ini ngawur, kandungan gue aja belum ada sembilan bulan."
"Tapi gue sempet denger teriakan lu pas semalem, lu ngewe sama si Ni-ki?"
Pipi Sunoo bersemu merah, dia jadi malu. Apakah suaranya sekencang itu?
"Heum."
"Anjir, lu tau ngga sun. Gue sama Sunghoon lahiran bareng juga karena abis di tusuk sama Jay."
"Ohh" Sunoo cuma ber oh ria, tanpa rasa khawatir di wajahnya.
"Sun kok oh doang sih, lu ngga ngerasain sakit gitu?" Tanya Sunghoon.
"Sakit sih kak, tapi sakitnya masih shh wajar Akh!"
"ANJING, ITU LO MAU LAHIRAN!"
"TUNGGU APA LAGI CEPET TELFON JAY SAMA NI-KI!"
"AAAAA MAMAH ADA YANG MAU LAHIRAN!"
Oek oek oek
Sunghoon dan Jake dari tadi heboh sendiri sampe sampe anak mereka nangis, sementara Sunoo yang di khawatirkan hanya tenang sambil mengelus perutnya.
"Hani, Daniel, yang sabar ya sayang. Kalian harus kuat punya mamah yang seperti itu." Sunoo menciumi pipi Hani dan Daniel.
"HALLO, HALLO JAY, CEPETAN PULANG. SUNOO MAU NGELAHIRIN!"
"HALLO NI-KI, PULANG SEKARANG. SUNOO MAU BROJOL!"
Mereka berdua sibuk mondar mandir dari tadi, yang menenangkan anaknya pun Sunoo.
"Fyuh cape juga ya– ASTAGA SUNOO, KENAPA LU GENDONG DANIEL. PERUT LU KEGENCET!" Jake langsung ngambil Daniel dari gendongan Sunoo.
"Lagian kalian ini, siapa juga yang mau lahiran."
"LU!" JAWAB MEREKA BERDUA KOMPAK.
"di bilang usia kandungan gue belum sembilan bulan, shh gue pengen ke kamer mandi dulu." Sunoo berjalan tertatih.
Byur
Air mengalir dari selangkangan Sunoo.
"Yah, maaf kak gue kebablasan. Emang semenjak hamil gue jadi sering beser hehe"
Tuk
Jake menoyor kepala Sunoo, dia gemas sendiri.
"Goblok banget sih lu sun, itu bukan pipis lu. Itu air ketuban lu pecah, bentar lagi tuh bayi brojol!"
"Apaan sih kak Jake, ini gue cuma pipis Akh! Kok perut gue mules."
"Tuh kan apa yang kita bilang." ucap Jake.
"HOON, LU JANGAN NGEBUG! CEPET PEGANGIN SI SUNOO TAKUT JATOH."
"eh iya iya."
Sunghoon memapah Sunoo untuk ke kamar, namun Sunoo sudah ambruk duluan sebelum sampai di kamar.
"Kaki gue lemes kak." Adu Sunoo.
Jake dan Sunghoon bener bener bingung, soalnya kedua anak mereka yang mereka letakin di depan tv tiba tiba nangis.
Syukurnya Jay dan Ni-ki datang di waktu yang tepat, mereka berdua langsung ngangkat Sunoo ke kamar. Karena waktu Ni-ki mau bawa Sunoo ke rumah sakit di cegat sama Jake, katanya sih takut Brojo di mobil. Karena air ketuban Sunoo udah pecah.
Sunoo cukup kalem sih, beda sama Sungjake pas ngelahirin. Liat aja sekarang, Sunoo lagi ngatur nafasnya, eh Sunghoon sama Jake malah mondar mandir ngga jelas sambil nyusuin anaknya.
Akhirnya Jungwon dateng, dia ini sahabat akrabnya Sunoo yang kebetulan dokter kandungan.
Dan sialnya Jungwon ini mantannya Jay, jadi Sunghoon sama Jake dari tadi ngeliatin sinis mulu ke Jungwon.
"Kak sun, udah mulai ngerasa mules?" Tanya Jungwon, dan Sunoo mengangguk.
"Kalo gitu, kaka atur nafasnya. Terus abis itu dorong ya."
"Huf...huf...huf.. eunghhhhhhh hiks sakit Ki eunghhhhhhh."
Ni-ki mengelus surai hitam Sunoo "Kamu pasti bisa sayang, ayo semangat demi mbul."
"Eunghhhhhhh eunghhhh sakit....sakit akh!"
"KEPALANYA WOY, EH ANJIR BENERAN ITU KEPALANYA? BUSET TEBEL BANGET RAMBUTNYA." Teriak Jake histeris.
"Sayang jangan teriak begitu, nanti Daniel nangis." Peringat Jay.
"Ayo kak, kepalanya mulai keliatan."
"EUNGHHHHHHH EUNGHHHHH NYAHH!"
Plop
"Omo! Berhasil, Sunoo gue berhasil!" Sunghoon histeris waktu ngeliat Sunoo berhasil ngeluarin kepala bayinya.
"Ki, apa dia bakal baik baik aja? Ini belum waktunya dia keluar." Tanya Sunoo.
"Tenang kak, ngga semua bayi prematur itu bakal bermasalah." Jawab Jungwon.
"Won, mules lagi."
"Dorong yang kuat kak."
"EUNGHHHHHHH HIKS EUNGHHHHHHH AKU NGGA BISA KI." Sunoo menjatuhkan kepalanya, dia bener bener kehabisan tenaga.
"Ayo sebentar lagi sun, kita bakal ketemu mbul. Kamu ngga kasian sama mbul? Dia pasti pengen cepet cepet keluar, dia butuh bantuan kamu buat keluar. Ayo semangat bunda Sunoo." Ni-ki menciumi setiap inci wajah Sunoo nya.
"Eunghhhh ah...ah.. eunghhhhhhh hiks."
anjir desahannya, bikin gue horny aja - batin Sunghoon
"Ayo lebih kuat kak."
"EUNGHHHH EUNGHHHHHHH EUNGHAAH."
Bayi Ni-ki dan Sunoo menangis Sangat kencang, semuanya bernafas lega terlebih lagi Ni-ki.
Jay menepuk pundak adiknya, "Selamat ya dek, lu udah jadi bapak sekarang."
"Iya bang makasih hiks."
Jungwon membersihkan bayi Sunoo, memberikan bayi itu kepada mamahnya untuk di beri asi.
"Tugas gue udah selesai, gue izin pamit ya kak." Jungwon membereskan barang barangnya.
"Mau gue anter?" Tawar Jay.
Jungwon menggeleng, lagian dia juga bawa motor. Jadi untuk apa di antar?
"Ngga usah kak, gue bawa motor."
"Tapi lu ngga pake helm, nanti bisa di tilang polisi." Jay tetap kekeh buat nganter Jungwon pulang.
Dia ngga tau aja dua istrinya lagi ngeliatin dia dari balik pintu, dan Jungwon ngga sengaja ngeliat mereka.
"Eum... Gue pamit sekarang." Jungwon langsung ngacir keluar.
Prok prok prok
"Bagus ya, caper sama mantan."
"Eh hoon, ngga kok. Kamu salah sangka doang, tadi aku cuma niat nganterin dia nyampe depan aja."
"Kayanya gunting ini enak ya buat nyunat orang." Jake tiba tiba dateng sambil bawa gunting rumput.
Mati dah riwayat gue - Jay
"Ikut kita!"
Jay nurut, dia ngikut dua istrinya. Tersisalah Sunoo dan Ni-ki, mereka udah tau abang nya pasti bonyok di tangan kedua istrinya itu.
"Makasih ya sun, mbul mirip kamu banget. Mata rubah kamu nurun ke dia." Ni-ki mainin jari anaknya yang lagi asik menyusu.
"Tapi hidung sama bibirnya mirip kamu."
"Ya kan dia cetakan aku, udah pasti mirip."
"Ngga adil banget, aku yang ngandung dia sembilan eh delapan bulan. Pas lahir kebanyakan mirip kamu."
Ni-ki terkekeh, dia nyium Sunoo cukup lama.
"Ya udah tinggal bikin lagi yang mirip kamu."
"Ngga dulu ya pak, ini lubang aku masih nyut nyutan."
"Bercanda sayang."
END
hai, aku kembali! Maaf banget baru update
Btw, aku mau ajak kalian mutualan Twitter. Rencananya aku mau ngelanjutin kisah keluarga cemaranya JaSuKe di sana.
Mau double up?
Ngga mau? Ya udah