Figuran Palsu

By fwlavor

15.9K 1.7K 99

Dia Feyre Mozeela, mahasiswa tingkat akhir fakultas kedokteran dengan segala kejeniusan dan tingkah lakunya... More

Bagian 1 : Awal Mula
Bagian 2 : Let's Start The Game, Babe!
Bagian 4 : Misteri
Bagian 5 : Sakit
Bagian 6 : Aneh
Bagian 7 : Tamu Tak Diundang
Bagian 8 : Baikan
Bagian 9 : Masa Lalu

Bagian 3 : Mulai Mencari Tahu

1.9K 239 13
By fwlavor

3. Mulai Mencari Tahu

Suara orang terjatuh itu membuat strategi acak yang ada di otak Elma buyar, gadis itu tersadar dari lamunannya.

Bukan, bukan Maudy yang terjatuh secara mengenaskan itu. Tanpa aba aba gadis itu mendorong Rashkal sekuat tenaga, Rashkal yang tak memiliki ancang ancang akhirnya jatuh terjengkang menabrak meja kursi dibelakangnya.

BRAK!
SRET!
GEDEBRUK!

“ASTAGA MAUDY! Pekik siswa siswi menganga melihat kejadian itu.

“Raskal Rashkal gue nggak—” Maudy mendekat hendak membantu Rashkal berdiri sebelum tubuhnya terdorong berbarengan dengan suara melengking yang terdengar di telinga “KAK RASHKAL HIKS KAK!”

Abel menghampiri Rashkal yang hendak berdiri, membantu kemudian memeluknya. “Lah, yang jatuh siapa yang nangis siapa.” cibir Elma dalam hati.

Elma memandang iba ke arah Maudy yang sekarang tengah berjalan melewatinya dengan wajah memerah, jangan lupakan kalimat kasar yang terus terusan terlontar dari mulut siswa siswi seakan menjadi pengiring langkah gadis itu.

Elma tidak membenarkan perilaku Maudy tapi apa salahnya mereka memandang dari sudut pandang Maudy?

Menghiraukan drama kanjeng ratu Abel, Elma terus memberontak agar bisa keluar dari gerombolan siswa siswi laknat yang sedari tadi mengoceh dan mendesaknya hingga terdorong ke kanan dan ke kiri.

“Gara gara ke dorong kesana kesini sepatu mahal gue jadi kotor diinjek injek, mana sakit lagi.” Gumam Elma menatap pantulan bayangannya di cermin depan wastafel kamar mandi sesekali merapikan tatanan rambutnya. Ya, endingnya Elma bisa keluar dari area kantin dengan sepatu dan rambutnya yang menjadi korban.

Elma berhenti mengoceh saat dirasa dirinya mendengar suara orang menangis. Tangisan itu semakin lama semakin keras, Elma yakin suara itu dari bilik kamar mandi paling pojok. Meskipun Elma bukan anak penakut tapi dia juga bukan anak pemberani. Eh gimana sih?

Gadis itu berjalan gemetar ke arah kamar mandi paling pojok, “buka ngga, buka ngga, buka ngga ya? Kalo ngga dibuka penasaran kalo dibuka takut pingsan.” Sungguh, jantung Elma berdisko hebat sekarang.

Ceklek!

“MAMAAAA SETANNNNNNNNNN .” Elma jongkok menutup mata dan menyatukan kedua tangannya ke depan dada. AHA! Gadis itu teringat suatu mantra.

“Jajaejan jajaeji setan penunggu kamar mandi jangan ganggu Elma, Elma cuma numpang disini. Jajaejan jajaeji setan cantik—”

“HEHH E-ELMA ELO NGAPAIN SIHH!” Teriak orang didepannya.

Elma yang tadinya memejamkan mata perlahan mendongak mendapatkan wajah merah dengan bibir bergetar dan sisa cairan bening di area mata orang dihadapannya. Wuih habis nangis bruntal ini mah! batinnya.

“Eiuu ingusnya melaju tanpa batas, mengalir sampai jauh seperti air di pipa rucika.” Celetuk Elma yang memfokuskan pandangannya ke hidung gadis itu.

“ELMAAAAAAANJING LO!” teriak gadis itu.

Dengan wajah yang tambah memerah, gadis itu bergerak maju mendekati Elma yang sudah bangun dari jongkoknya. Semakin Elma mundur, semakin gadis itu maju sampai sampai beberapa langkah lagi di belakang Elma jalan buntu. Elma bersiap, memasang ancang ancang kuda kuda depan, siapa tau gadis ini akan mengapa ngapakannya?

“m-au apa lo, hah?!” heh mau grepe gue ya lo,” tudingnya “ISTIGHFAR ANAK SETAN ISTIGHFAR!” ucap Elma dengan nada garang yang dibuat buat. Setengahnya dia takut dengan gadis di depannya ini. Jika mereka berada di animasi, mungkin sekarang hidung dan telinga gadis itu sudah mengeluarkan asap.

Gadis itu menghentak hentakan kakinya, bibirnya mengerucut “goblok! ya gini nih efek kepinteran sampe mikirnya diluar nalar,” gadis itu menghembuskan nafasnya kasar “gue lagi sedih El.”

Tidak ada memori tentang gadis ini diotaknya, lantas Elma membaca nametag gadis dihadapannya, Vania Arseline. Walau Elma asli lagi lagi tidak memberikan ingatan di otaknya tentang gadis dihadapannya, tapi Elma tau siapa dia.

Vania Arseline, queen bullying yang ada di SMA ini. Tingkahnya yang semena mena terhadap semua siswa membuat namanya seakan abadi di buku catatan BK. Saking lelahnya, guru guru sudah angkat tangan menghadapi kelakuan Vania. Walau tingkah lakunya biadab, keluarga Vania termasuk keluarga terpandang di dunia. Ayahnya merupakan donatur terbesar di SMA, itulah alasan mengapa tidak ada yang bisa macam macam kepada Vania.

“Lah Van, ini elo?” Elma menganga, “AHAHAHAHA MASA MODELAN QUEEN BULLYING KAYA GEMBEL GINI.”

“Emang anjing lo El, baru kali ini loh ada yang ngatain gue gembel.” Balas Vania dengan nada lemah, bibirnya melengkung kebawah.

Tawa Elma seakan melayang entah kemana. Gadis itu menelan salivanya kasar, ia lupa Vania orang berkuasa, sedangkan dirinya? duh, bisa jadi gembel dalam sekejap!

Tidak mudah bagi Elma menyesuaikan diri di kehidupan barunya, gadis itu masih terus terusan berfikir bahwa kejadian yang dialaminya tempo hari lalu hanya sebuah mimpi buruk. Sekeras apapun ia menyangkal tetapi kenyataan selalu menamparnya.

“Eh hehe anu Van, aku cuma becanda tadi.” Suasana awkward menyelimuti keduanya. Elma dengan pikiran pikiran negatifnya tentang masa depan karena mungkin sebentar lagi dia akan dikeluarkan dari sekolah dan Vania dengan pikirannya tentang Elma yang secara tiba tiba gadis dihadapannya ini cosplay jadi pendiam padahal tadi heboh trulala.

“Apaan sih gue becanda kali, santai aja. Kaya sama siapa aja lo El.” Vania tertawa garing, berniat mencairkan suasana. Tapi bukan mencairkan suasana Vania tambah membuat suasana menjadi semakin mencekam, “Ayo.temenan.El” ucap gadis itu dengan penekanan disetiap kata.

“Nada bicaramu lebih merujuk ke arah pemaksaan daripada permintaan ya, Van.” Elma menatap lekat sepasang mata berwarna biru muda itu, mengubah ekspresi wajahnya menjadi serius.

“Apa maumu Van?” gadis itu hanya tersenyum. Senyuman bukan sembarang senyuman, senyuman yang memiliki beribu arti di baliknya.

Dia membisikkan sesuatu kepada Elma sebelum keluar dari toilet, berjalan angkuh seperti biasanya dan jangan lupakan kaca mata hitam yang sekarang bertengger di hidung mancungnya. Gayanya, seakan tak terjadi apa apa!

“Walau habis galau bruntal, image tetap number one.” gumam Elma, mengeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Vania.

***

Elma merenggangkan otot otot tangannya, mapel terakhir benar benar membuat tangannya hampir patah karena mencatat materi tiga bab.

Ini karena dia tadi membantu petugas kebersihan yang terjatuh dari tangga dan menyebabkan terlambat masuk kelas 2 menit. Woylah cuma 2 menit!!

Meskipun begitu Elma tetap mengerjakan hukumannya, hitung hitung mengulas materi SMA dulu. Radit sempat menawarkan bantuan untuk menggantikannya mencatat tapi Elma menolaknya. Ia sungkan.

“Elma, hari ini pulang naik apa?” tanya Radit yang kini berjalan ke arah Elma. Lelaki itu sudah siap dengan pakaian futsalnya, ia membantu Elma membereskan buku-bukunya.

“Ngga tau Dit, kayanya naik helikopter.” Jawab Elma membuat keduanya tertawa. Gadis itu melihat jam dinding sekilas “kayanya ojek lagi Dit.”

“Mau nebeng gue aja ngga, El? Hari ini gue bawa karpet terbang loh.”

“Pan kapan kalo lo bawa jet pribadi,” Elma mengacak rambut Radit kemudian berlari keluar kelas tak lupa membawa tasnya, “MANGATS LATIHAN DIT, DULUAN.” teriaknya.

Sungguh, dia hanya refleks tadi. Tidak berniat menghancurkan tatanan rambut Radit yang sudah rapi itu. Elma terus berlari sesekali menoleh kebelakang, takut takut Radit mengejar kemudian menggebuknya karena lancang mengacak acak rambut lelaki itu. Sampai sampai dia tak memperhatikan bahwa didepannya ada,

DUG!

“Aws” ringisnya. Gadis itu mengusap usap keningnya yang mungkin sudah memerah karena membentur sesuatu yang keras. Seingatnya, tidak ada dinding di tengah jalan koridor sekolah. Gadis itu membuka matanya, pantas tidak keras seperti dinding ternyata ia menabrak punggung manusia. Eh beneran manusia kan?

Lelaki yang ditabrak Elma dari belakang kini menoleh, diikuti kawan kawannya. Mata Elma langsung tertuju ke lambang yang ada di jaket pada dada sebelah kiri lelaki yang menatapnya. Sulaman harimau dengan tulisan ‘Graexda’ dibawahnya.

Graexda, salah satu geng motor terbesar yang terkenal dengan positive behavior nya. Logo Harimau mewakili kemauan keras, keberanian, kekuatan fisik dan batin pribadi. Memilih harimau sebagai lambang Graexda karena keindahan dari harimau untuk menutupi kehebatan dan keganasan yang tersembunyi, dianggap sebagai harmoni visual dari kebalikannya.

Diketuai oleh Sagara B. Gadarja, dikenal dengan sikap tegas, disiplin dan si tenang. Sagara tenang tenang mematikan berbeda dengan perisai Graexda, Rashkal Seavero si kuat yang mudah tersulut emosi. Jika sang ketua dan perisai sedang tidak dalam satu suara, maka ada Haidar Andhara waketu yang selalu bisa memikirkan jalan tengahnya. Haidar si penengah sekaligus yang paling sabar diantara mereka. Jika ada Haidar si sabar maka ada Abri Reynart si jail yang paling bisa menghidupkan suasana dan tukang ceplas ceplos. Gayanya yang sudah seperti preman memang tak heran membuat posisi Abri menjadi bendahara di Graexda. Jail jail gitu, Abri primpen dan pinter mengatur pemasukan dan pengeluaran.

Mereka berbeda kepribadian, bahkan saling bertolak belakang tapi mereka bisa saling melengkapi, saling ada dan saling menjaga satu dengan lainnya.

“Uwihh mengerikan! santai dong mas natapnya.” Ucap Elma pelan.

Gadis itu tak sengaja menabrak punggung si ketua. Di sisi kanan Sagara ada Haidar dan Abri. Sedangkan di sisi kirinya ada Rashkal dan jangan lupakan manusia yang selalu nemplok pada lelaki itu, Abel. Mereka menatapnya dengan tatapan mengintimidasi. Dikira mau maling apa ya?

Sagara mendekat kearah Elma, melihat sekilas ke arah keningnya yang sedikit memerah “kalau jalan yang fokus.” katanya.

Lelaki itu berbalik kemudian pergi begitu saja diikuti teman temannya, meninggalkan Elma yang mematung di tempatnya.

TBC.

Halo ada yang kangen aku ngga???
Maaf ya guys baru update, lagi sakit 😵

Terima kasih sudah mampir, see you next chap!  
     ᘏ⑅ᘏ_
/꒰๑>ᴗ•๑꒱っ ♡

Continue Reading

You'll Also Like

580K 22.6K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
1.1M 43.5K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
2.6M 140K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
259K 24.3K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...