SAME PAGE [KOOKV VERSION] END

By rinjanikyu

94.4K 8.9K 1.1K

Lee Naeun yang menolak pernikahan dengan Jeon Jungkook karena telah miliki seorang kekasih bernama Kim Taehyu... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4 🔞
Chapter 5
Info
Chapter 6 🔞
Chapter 7
Chapter 8 🔞
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20 (END)

Chapter 12

3.6K 413 33
By rinjanikyu

Votement ya biar yang baca berkah dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*


***

Taehyung sudah berada di dalam mobil Jeon Jungkook yang kini mengendarai aston martin miliknya. Pria itu tampak santai dengan jins yang dia kenakan, dan Taehyung hanya sibuk dengan pemandangan di sampingnya, enggan menatap pria yang semalam sukses membuatnya tidak bisa tidur itu.

"Kau sudah makan siang?" tanya Jungkook.

"Sudah."

"Bagus, sekarang kita bisa langsung mengunjungi temanku di apartemennya."

Taehyung menoleh pada Jungkook yang sedang tersenyum padanya.

"Kita?" tanya Taehyung tidak percaya.

"Benar kita berdua."

"Apa maksudmu? Aku tidak kenal siapa temanmu, kenapa juga aku harus ikut mengunjunginya?"

"Maka dari itu aku akan memperkenalkan mu padanya. Lagi pula dia sendiri yang ingin bertemu denganmu."

"Kenapa dia ingin bertemu dengan ku? Apa yang sebenarnya kau rencanakan," ujar Taehyung penuh curiga.

"Kalian pernah bertemu kok di apartemenku."

"Ah! Dokter mu yang bahkan kau tiduri itu? Kita akan ke apartemennya?"

Jungkook hampir menyemburkan tawanya saat mendengar panggilan Taehyung untuk Yoongi.

"Tapi kenapa dia ingin bertemu denganku," heran Taehyung.

"Nanti kau akan tau sendiri."

***

Jeon Jungkook sedang memasukan password pada pintu apartemen Yoongi, dan ini sukses membuat Taehyung menggeleng tidak habis pikir.

"Dia sampai memberikan password apartemennya padamu? Wow! Orang macam apa kau ini Jeon Jungkook," gerutu Taehyung pelan.

Jungkook hanya mengabaikan ucapan Taehyung barusan. Dia memasuki apartemen bersama Taehyung di belakangnya. Ketika memasuki area ruangan santai, di sana dia menemukan Yoongi yang terlihat kaget sampai bangun dari sopa yang dia tiduri.

"Jungkook kau datang....kenapa tidak bilang dulu? Aku—"

Deg!

Min Yoongi tertegun saat melihat Jungkook bergeser--hingga menampilkan sosok pria yang Yoongi kenali sebagai Taehyung.

Jeon Jungkook benar-benar membawa pria itu ke hadapannya?

Yoongi lantas mendengus dalam hati. Jungkook benar-benar mencintai pria itu, dia benar-benar mencintai Taehyung.

"Nayeon mengatakan padaku bahwa kau sakit? Bagaimana keadaanmu?"

"Sudah lebih baik," jawab Yoongi bertepatan saat Jungkook menyentuh keningnya dengan telapak tangannya yang besar.

Di sisi lain Yoongi bisa melihat bahwa Taehyung tampak biasa saja melihat perlakuan Jungkook kepadanya. Tetapi yang luput dari pandangan Yoongi adalah bahwa Taehyung seketika mengalihkan pandangannya--saat Jungkook dengan lembut memeriksa suhu tubuhnya.

Jungkook terlihat mengangguk, "Aku membawa makanan kesukaanmu, biarkan aku memanaskannya untukmu. Dan ini Taehyung pria yang ingin kau temui. Taehyung ini adalah Min Yoongi, sahabatku," ujar Jungkook sambil berlalu ke arah dapur.

Yoongi kembali tersenyum miris, mencemooh dirinya sendiri saat kata sahabat ke luar dari mulut Jungkook. Namun dia tetap mengulurkan tangannya ke arah Taehyung yang langsung dibalas pria itu.

"Salam kenal, Taehyung."

"Salam kenal, Dokter."

Min Yoongi kembali dibuat terkejut, Jeon Jungkook bahkan sampai memberitahukan profesinya ada pria ini.

"Duduklah," pinta Yoongi dengan senyum tipis.

"Terima kasih."

Setelah Taehyung duduk di depannya, Yoongi kembali meneliti tampilan pria di depannya ini. Tidak ada pakaian branded, atau make up tebal, tetapi pria ini terlihat menawan dengan caranya sendiri.

"Kau yang pertama."

Ujaran Yoongi ini sontak membuat Taehyung bertanya-tanya.

Pria itu kembali tersenyum, namun kali ini berbeda dengan senyum yang dia tampilkan saat ada Jungkook tadi. Senyumnya kali ini terlihat sedih.

"Maksudnya bagaimana, Dokter?"

"Kau teman kencan pertama yang Jungkook bawa untuk dia kenalkan padaku. Tidak ada yang lain."

Taehyung tertegun saat mendengar kata teman kencan yang pria itu ucapkan. Apakah itu artinya Dokter Yoongi sudah tau mengenai hubungan dia dengan Jeon Jungkook?

"A-Aku dan Jungkook, kami hanya—"

"Aku sudah tau," potong Yoongi. "Jungkook sudah mengatakan semuanya padaku."

Ternyata benar dugaannya, Taehyung tidak tau harus bersikap bagaimana saat ini.

"Dia pasti sangat menyukaimu. Tidak, dia sudah jatuh cinta padamu," ujar Yoongi dengan wajah menerawang.

Taehyung sontak menggeleng panik, "Tidak, dia tidak begitu. Hubungan kami tidak seperti yang kau pikirkan, kami hanya—"

"Aku mengenalkan lebih dari ayahnya sendiri. Jungkook tidak pernah menyembunyikan apapun dariku. Dan sayangnya.....dia juga yang telah mengatakan di depan wajahku bahwa dia mencintaimu."

Deg!

Hah?

Apa ini? Taehyung seketika terdiam. Dan semua kalimat Jeon Jungkook semalam kembali menghantui pikirannya. Pria itu sungguh serius saat mengatakan perasaannya semalam? Jadi Jeon Jungkook sungguh jatuh cinta kepadanya?

Hah? Yang benar saja.

"Dia mungkin hanya bercanda, atau dia memang berniat mempermainkan ku," balas Taehyung berusaha mengelak.

"Tidak, Jeon Jungkook adalah pria terjujur yang pernah aku kenal. Dia selalu jujur atas perasaan yang dia rasakan. Dia tidak pernah berpura-pura. Bahkan dari cara dia menatapmu, cara dia menyebut namamu, cara dia menceritakan soal dirimu. Dari nada suaranya, binar matanya, semuanya menunjukan bahwa dia sangat menyukaimu, dia jatuh cinta padamu, Taehyung."

Deg!

Taehyung menggeleng dengan senyum kaku. "Kami saling membenci satu sama lain. Tidak mungkin dia berakhir jatuh cinta padaku, itu tidak masuk akal."

"Kau yakin benar-benar membencinya?" tanya Yoongi.

"Tentu saja, maaf Dokter, tetapi apa menurutmu masuk akal aku tidak membencinya setelah dia menghancurkan segala yang kumiliki? Aku sangat membencinya," ujar Taehyung dengan tangan mengepal.

"Dia memang bisa bertindak seperti bajingan sialan yang harus dibenci. Tetapi kadang dia juga bisa bertindak sebagai seorang pria baik hati yang harus dicintai. Kau sekarang mungkin belum terlalu menyadarinya, perlahan Jungkook akan memperlihatkan sisi lain dari dirinya kepadamu. Memperlakukanmu dengan sangat baik, memprioritaskan mu, menghujani mu dengan cinta dan kasih sayangnya, bahkan hingga kau merasa telah memiliki segalanya. Jungkook akan memberikan dunianya kepadamu, hanya padamu seorang."

Hah?

"Itu tidak mungkin," bisik Taehyung terdengar ragu.

Yoongi hanya tersenyum sendu, "Aku juga berharap begitu, tetapi itulah kebenarannya."

Taehyung menatap pria di depannya. Sekarang dia bisa mengerti jenis hubungan apa yang terjadi di antara Jeon Jungkook dengan Min Yoongi.

"Dokter, kau pasti sangat mencintainya," kata Taehyung.

"Benar, aku sangat mencintainya."

"Lalu dia?"

"Dia mencintaimu," bisik Yoongi.

Taehyung hanya mendengus dengan senyum tidak percaya, "Dia bahkan tidak bisa mencintaimu yang merupakan sahabat yang perduli, dan telah mengenalnya dengan baik. Lalu bagaimana mungkin pria sepertinya bisa jatuh cinta padaku? Pada musuhnya? Pada orang yang dia benci?"

Yoongi menggeleng dengan senyum tipis, "Aku tidak tau Taehyung. Jika aku tau bagaimana cara hatinya bekerja, aku pasti sudah bisa membuatnya membalas cintaku. Tidak ada yang tau Taehyung, tidak ada yang tau bagaimana cara hati manusia bekerja."

Deg!

Taehyung tertegun dengan jawaban Min Yoongi barusan, dia tiba-tiba dilanda panik. Jantungnya kembali berdebar tanpa sebab, ini begitu menakutkan. Jangan sampai semua ini menjadi kenyataan, tolong jangan biarkan dia jatuh cinta pada pria itu.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Jungkook sambil membawa sebuah nampan berisi makanan yang terlihat mengepul.

"Kenapa kau begitu lama? Kau tidak sampai membakar dapurku kan?"

"Aku hampir melakukannya," jawab Jungkook sambil meletakan nampan itu di atas meja di depan Yoongi.

"Jika sampai itu terjadi, maka bukan hanya dapurku yang harus kau ganti, tapi apartemenku juga."

Jeon Jungkook tersenyum sambil mengusak rambut Yoongi. Dia kemudian melihat ke arah Taehyung yang sedang duduk dengan raut wajah kosong.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Jungkook sambil menunjuk pada Taehyung.

"Bukan urusanmu." Bukan Yoongi yang menjawab melainkan Taehyung yang tiba-tiba tersadar setelah mendengar suara Jungkook.

Jeon Jungkook tersenyum miring sebelum kemudian memaksa untuk duduk di samping Taehyung--hingga pria bergigi kelinci itu mau tidak mau harus bergeser untuk memberi Jungkook ruang.

"Pulanglah, Jungkook," ujar Yoongi sambil menyuapkan makanan di depannya.

Jeon Jungkook kemudian menatap sahabatnya itu dengan heran. "Aku membawakan makanan dan buah untukmu, dan ketika aku baru saja duduk kau langsung mengusirku. Wow....kau sangat tau bagaimana cara memperlakukan tamu dengan baik."

Yoongi hanya mengendikkan bahu tidak perduli, "Terserah, tapi aku butuh istirahat ngomong-ngomong."

"Baiklah Tuan Min Yoongi, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu. Ayo Taehyung," Jungkook berujar penuh canda sambil menggenggam tangan Taehyung yang terlihat bingung dengan situasi ini.

"Dan jangan terlalu banyak berpikir. Kesehatan bagi seorang Dokter adalah yang utama kan? Kalau ada apa-apa hubungi aku atau Nayeon, kau mengerti?"

Setelah mendengar gumaman Yoongi yang mengiyakan ucapan Jungkook barusan. Sosok tampan itu segera berlalu dengan Taehyung yang masih dia genggam tangannya.

"Ah, Dokter Yoongi aku permisi dulu," kata Taehyung yang terburu ditarik kencang oleh Jungkook.

"Ya, hati-hati Taehyung," balas Yoongi sendu. "Dan Jungkook, aku akan mengganti password apartemen ini, sehingga kau tidak akan bisa lagi masuk ke apartemenku seenaknya."

Jeon Jungkook yang hendak membuka pintu sejenak tertegun. Ini jelas bukan hanya sebuah retorika, melainkan ada maksud lain di dalamnya. Jungkook kemudian berbalik, lalu tersenyum tulus pada Yoongi.

"Itu bagus, itu memang langkah pertama yang harus kau lakukan. Kau tidak perlu khawatir, aku tetaplah Jeon Jungkook yang selama ini kau kenal. Cepat sembuh mengerti."

Setelah berkata demikian keduanya ke luar dari apartement, barulah saat itu air mata yang Yoongi tahan sejak tadi akhirnya meluncur juga. Dia menangis pilu dengan senyum sendu sambil menatap pintu yang telah tertutup sempurna.

"Jeon Jungkook, semoga kali ini kau menemukan kebahagiaanmu."

***

Taehyung masih terdiam, sibuk memikirkan percakapan dia dengan dokter itu. Bahkan sampai tidak sadar saat Jungkook mengemudikan mobilnya bukan ke arah rumahnya, melainkan ke penthouse pria itu. Dan dia baru tersadar saat Jungkook berujar padanya untuk turun karena mereka sudah sampai di basement.

"Kenapa kau mengajakku ke sini?"

"Kau baru bertanya saat kita sudah sampai? Kau akan tinggal di sini selama Bibi tidak di rumah."

Dan ketika melihat Taehyung hendak melontarkan penolakan Jungkook dengan cepat berujar kembali.

"Aku tidak menerima penolakan, sekarang turun."

Taehyung mau tidak mau turun dari mobil dan mengikuti pria itu untuk sampai ke penthouse miliknya.

"Apa kau sudah mendapatkan pekerjaan baru?" tanya Jungkook saat keduanya sudah berada di dalam lift.

"Kenapa kau perduli," balas Taehyung.

Jeon Jungkook mendengus sambil membingkai kedua sisi pipi Taehyung dengan gemas. "Kau masih tidak paham juga? Percayalah Taehyung, sikap ketusmu itu justru membuatku semakin tertarik padamu."

"Lepaskan!"

Jeon Jungkook mengabulkan keinginan pria itu sambil tertawa kecil, sementara Taehyung mengalihkan pandangannya sambil membenarkan anak rambutnya yang telah diusak Jungkook barusan.

"Jadi mau aku carikan pekerjaan?"

"Kau pikir aku akan menerima tawaranmu?"

"Kau pasti menolaknya," balas Jungkook santai.

Taehyung terlihat mengangguk dengan senyum mengejek, "Lalu untuk apa kau masih bertanya?"

"Hanya ingin mengobrol denganmu," kata Jungkook sambil mendekatkan wajahnya.

Jeon Jungkook tersenyum saat Taehyung tidak memalingkan wajahnya, pria itu justru dengan berani menatap balik ke arahnya.

"Tahi lalat di atas hidungmu itu selalu saja mengusikku," bisik Jungkook sambil meneliti setiap detail wajah menawan di depannya.

"Apa di otakmu hanya ada hal-hal mesum seperti ini?"

Jeon Jungkook kemudian mengangguk, "Benar, di otak ku hanya ada kau seorang."

Taehyung mengalihkan pandangannya, lalu mendengus keras hingga kembali memicu tawa kecil Jungkook.

"Kalau kau tidak mau kucari kan pekerjaan. Maka aku akan mengembalikan restoran Ibumu. Mulai minggu depan restoran mu sudah kembali bisa beroperasi. Mereka sudah menyiapkan semuanya, restoran itu akan kembali seperti semula, seperti sebelum aku menutupnya."

Taehyung sedikit kaget saat mendengar berita itu. Dia tentu tidak bisa menolak karena jelas sejak awal restoran itu milik ibunya, dan sudah seharusnya pria itu mengembalikannya.

"Aku tidak akan berterima kasih untuk itu," ujar Taehyung sambil ke luar dari lift yang baru terbuka.

Di belakangnya Jeon Jungkook justru menampilkan senyum tipis.

"Tidak perlu berterima kasih, karena itu memang yang harus kulakukan."

***

Mereka baru selesai makan malam setelah dengan terpaksa Taehyung memasak untuk makan malam mereka. Sekarang keduanya tengah duduk di atas sopa dengan televisi menyala. Tetapi dengan tidak tau diri Jeon Jungkook terus menempel kepadanya hingga akhirnya dia terjebak di antara ujung sopa dengan tubuh pria itu di sisi lainnya.

"Menjauh lah dariku!" Taehyung mendorong bahu Jungkook yang kini menempel sempurna dengan bahunya.

"Tidak mau, aku kedinginan Taehyung."

"Kalau begitu matikan AC-nya."

"Tidak, nanti kita akan kepanasan kalau dimatikan."

"Apa mau mu sebenarnya?" tanya Taehyung dengan mata tajam.

Jeon Jungkook tersenyum miring sambil mulai mendekap tubuh Taehyung, "Kau tau apa yang ku mau," bisik Jungkook sambil mengelus pipi Taehyung. "Aku selalu saja memikirkan mu. Aku sangat mendambakan mu Taehyung, aku sangat menginginkanmu," tambahnya sambil mengecup pipi kemerahan itu.

Jeon Jungkook kemudian membawa bibirnya untuk menelusuri pipi Taehyung hingga ke sudut bibir pria itu. Jungkook kemudian mengecup sudut bibirnya sambil membawa tangan besarnya untuk menyentuh dada Taehyung, hingga telapak tangan itu bisa mendengar debaran di dada Taehyung yang setara dengan debaran jantungnya.

Taehyung pun reflek menjauhkan tangan Jungkook yang berada di dadanya, namun membiarkan pria itu mencium bibirnya rakus. Tangan Jungkook kemudian bergerak cepat untuk menggenggam tangan Taehyung.

Tidak lama Jungkook melepaskan tautan bibir keduanya, lalu menatap Taehyung yang juga tengah menatapnya dengan wajah memerah dan dada yang naik turun. Jungkook kemudian tersenyum tulus, dia mengecup lembut tangan Taehyung yang sedang dia genggam dengan lembut.

Pria menawan itu tertegun dengan debaran yang kian menggila di dadanya. Taehyung begitu frustasi, karena enggan mengakui jantungnya yang kini berdebar untuk pria yang masih sibuk mengecupi setiap ruas jemarinya. Matanya bahkan tiba-tiba terasa panas, ketakutan telah menyelimutinya. Taehyung hampir menangis saat di hadapkan pada kenyataan bahwa mungkin dia telah jatuh hati pada Jeon Jungkook.

"T-Tidak, tolong jangan....Jeon Jungkook tolong jangan lakukan ini," bisik Taehyung dengan mata-mata berkaca-kaca.

Jungkook balas menatap pria yang tengah ketakutan akan perasaannya sendiri itu. Jungkook tersenyum, sambil membingkai wajah menawan Taehyung dengan lembut.

"Kau tidak bisa mengelaknya. Taehyung kau juga memiliki perasaan yang sama sepertiku—"

"Tidak!"

"Jantungmu berdebar keras seperti milikku. Kau menangis saat ini karena ketakutan mu telah menjadi kenyataan. Taehyung kau juga tertarik padaku. Jangan takut, aku akan memperlakukanmu dengan sangat baik. Aku juga sangat menyukaimu Taehyung, lebih banyak dari yang kau pikirkan. Percaya padaku, aku tidak akan menyakitimu."

Deg!

Setelah itu tangan Taehyung yang sedari tadi berusaha mendorong bahu Jungkook untuk menjauh--kini justru terlihat meremat lemah kain yang pria itu kenakan. Jeon Jungkook pun kembali tersenyum, lalu kembali mencium bibir merah itu. Dan kali ini Taehyung menutup matanya hingga air matanya jatuh menuruni pipi.

Detik ini, Taehyung telah kalah oleh perasaannya sendiri.

.


.



.



.

TBC.

Lanjutan 18+ ada di chapter 13 🔥😚 dan hanya ada di versi PDF ya.

Continue Reading

You'll Also Like

29.5K 3.7K 30
"Kalo mau hidup, jangan suka mati-in orang" -The Seventh Soul • • • • • • A nct thriller fanfiction Happy reading!! ©lonjwinwaipe
524K 36.4K 55
"Aku mencintaimu Macan kecil.." "Tae juga cinta jungkookie!" Cerita tentang kookv.Bukan vkook. Kalau tertarik silahkan baca nde^^ Homophobic,jika tid...
55.3K 5.3K 26
Taehyung dan Jimin sok-sokan masuk ke dalam club. Dan di tempat kotor itu, mereka tak sengaja bergabung ke meja om-om tajir di mana Taehyung akhirnya...
189K 19.1K 26
Remake (True Alpha) karyaku sebelumnya 📍 -kookv -bxb -BDSM -M-preg -ABO -Rate-M 🔞 - 01 #kooktae 25 Oktober 📌 - 01 #kookv 25 Oktober 📌 - 01 #fik...