SAVAGE QUEEN

Od K_Gleo

145K 13.3K 1.3K

#FOLLOW DULU AUTHOR NYA# ##Murni keluar dari otak saya Jika ada kesamaan tempat, tokoh, atau alur yang hampir... Více

1. Transmigrasi
2. Pay Back!
3. Radja Atlanta
the cast
4. Terpesona!
5. Mau Gue Tolongin Gak?
6. GELUD!
7. Telephone
8. Party
9. Introduce
10. PINDAH
11. Sejarah Dan Kebenaran
Long Consideration
ASIAN VERSION
12. BOOM
13. Piece by Piece
15. Not Important
16. SNIPER
17. Married
18. Lovely Sist
19. Olahraga
20. Hukuman buat orang ganteng!
ANNOUNCEMENT

14. Close to you

3K 304 29
Od K_Gleo

VOTE, COMMENT, and SHARE!




Sudah dua minggu berlalu dan berita mengenai Grisela yang diteror dengan dikirimi potongan-potongan tubuh dengan kotak yang cantik layaknya kotak hadiah terus berdatangan bahkan saat ia berada disekolah sekalipun, menjadi berita yang paling sensasional di seluruh sekolah. Berita ini tentu saja menghebohkan semua orang tapi anehnya Grisela dan keluarganya bersikeras tidak ingin membawa kasus ini ke kepolisian, tentu saja itu membuat orang-orang bertanya-tanya, apa yang menjadi penghalang mereka untuk membawa kasus ini ke meja hukum.

Selama dua minggu penuh Grisela hampir gila karena terus menerus dikirimi potongan-potongan tubuh, bahkan pernah ia mendapatkan lima buah kotak hadiah yang diletakan diatas mejanya dikelas dengan beberapa coklat, bunga, serta surat disekelilingnya yang semuanya bertuliskan "for the prettiest girl, Grisela William" hal itu tentu saja membuat Grisela besar kepala, dan tanpa pikir panjang ia langsung membuka salah satu kotak yang paling menarik matanya, saat ia menengok isinya ia langsung melempar kotak itu sejauh mungkin darinya tak lupa ia juga menendang meja yang diatasnya ada empat kotak lainnya.
Semua benda yang ada di dalam kotak itu berserakan, empat buah jari tangan manusia yang sudah dipotong satu persatu berserakan dilantai dengan darah yang sudah setengah mengering berhamburan dari masing-masing kotak yang ada dimeja, dan kotak yang dilempar Grisela berisi tangan yang sudah terpotong empat jarinya yang hanya menyisakan satu jari tengah saja. Hal itu tentu saja mengejutkan semua murid yang ada dikelas itu, mereka berteriak dan berhamburan keluar kelas serta, membuat kehebohan yang menyebabkan kelas mereka dikelilingi oleh banyak murid-murid lainnya, sampai membuat lorong kelas menjadi penuh sesak, sementara Grisela sendiri, ia sudah berjongkok di sudut kelas sambil meremas rambutnya dengan sorot mata yang sarat akan ketakutan serta teror, ia sudah seperti orang gila, ia muak terus menerus dikirimi potongan tubuh saat dirumah, kini saat ia sekolah, potongan-potongan tubuh itu masih terus berdatangan seolah mengikutinya kemanapun!

"Queen sialan!" Grisela mengumpat didalam hati dan mengutuk Queen sebanyak-banyaknya, ia tidak mengira Queen akan berani mengirim semua itu bahkan saat ia berada disekolah.

Kejadian potongan tubuh itu menggemparkan seluruh sekolah, bahkan polisi sampai berdatangan memeriksa potongan tubuh itu, meminta keterangan dari murid-murid yang menjadi saksi, tapi sayangnya Grisela tetap diam saat dimintai keterangan bahkan ia meminta kasusnya untuk ditutup, semua orang bingung, polisi, guru, serta teman-temannya yang lain bingung tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena disini Grisela adalah korban dan meminta penutupan kasus, ditambah orang tuanya yang sangat berkuasa membuat polisi semakin tidak berdaya, mereka tidak bisa memaksa untuk tetap memperdalam penyelidikan, polisi hanya pasrah dan langsung menutup kasus dengan segera.

Sementara Grisela frustasi, Queen hanya duduk tenang di kelas sambil terus membaca buku karya Adolf Hitler.

"Hope my dear sister enjoy the present" Queen tersenyum samar sambil terus melanjutkan bacaannya tanpa terganggu suara heboh murid-murid yang berlarian kearah kelas Grisela, bahkan kelasnya sudah kosong melompong dari tadi, membuat suasana kelas menjadi sangat sunyi dan Queen menyukainya, sangat.

Selama dua minggu ini juga Radja terus-terusan menempel pada Queen, sementara Queen sendiri tidak bisa menyingkirkan Radja lantaran kesepakatan yang mereka buat sebelumnya saat berkelahi, ia juga sudah mulai terbiasa dengan adanya Radja disekelilingnya, bahkan perhatian-perhatian kecil dari Radja untuknya pun ia tak menolak, kadang disaat mereka tengah makan, Radja tak sungkan untuk sesekali menyuapi Queen dan Queen sendiri hanya menerimanya tanpa ada penolakan, membelikan makanan, mengikatkan rambut dan menalikan sepatu juga layaknya hal biasa yang telah mereka lakukan dua minggu belakangan.

Semua orang menduga-duga jika keduanya telah resmi berpacaran, ada yang sudah patah hati tanpa tau kebenaran, tapi Radja tidak perduli, karena ia memang bertekad untuk menjadikan Queen sebagai miliknya.

***

"Princess pulang sekolah kita jalan yuk, motor kamu tinggal aja disekolah, nanti aku suruh temen aku buat bawa pulang kerumah" Radja menopang dagunya dan menghadap kepada Queen yang masih sibuk membaca buku tentang biografi tokoh-tokoh terkenal dunia.

"I'm not a princess, I'm a QUEEN" Queen hanya menanggapi Radja seadanya karena ia masih sibuk membaca biografi tokoh-tokoh terkenal dunia yang sangat menarik perhatiannya.

"Ok..ok.. your highness, pulang ini kita jalan yah, pake motor aku"
Radja membenarkan ucapannya sesuai dengan ucapan Queen.

Queen berpikir sejenak, mengingat-ingat apakah ia ada janji hari ini, dan setelah ia mengingat-ingat kembali jadwalnya, ia tidak punya jadwal apapun hari ini kemudian ia mengangguk mengiyakan ajakan Radja, karena ia tau jika kemauan Radja tidak dituruti maka Radja akan membuat keributan yang tentunya akan membuat Queen malu setengah mati. Mengingat pengalaman itu saja, Queen masih malu, apalagi jika sampai terjadi untuk kedua kalinya.

"Terserah kamu" ucap Queen dan lanjut membaca

Mendengar itu Radja langsung tersenyum lebar dan kemudian ia berdiri dan menarik kepala Queen kemudian mengecupnya kilat, lalu setelahnya Radja kembali tersenyum lebar, sementara Queen mematung dengan mata melotot lucu, Radja yang melihat Queen mematung hanya bisa menahan gemas, lalu mulai beranjak pergi.

"Aku pergi sama anak-anak dulu ya, kamu jangan ngelirik cowo selain aku, oke." Setelah mengusap gemas rambut Queen, Radja benar-benar keluar dari perpustakaan.

Sepeninggalan Radja perlahan-lahan pipi Queen memerah dan merambat hingga ke telinga.

Deg..deg..
Deg..deg..
Deg..deg..

Saat merasakan jantungnya yang berdetak tidak normal Queen langsung melotot lebih lebar lalu memegang tempat dimana jantungnya berada.

"I think I should go to the doctor"

***

Queen berjalan bersama Diandra menuju parkiran, dari jauh ia dapat melihat Grisela yang sepertinya tengah menunggunya dengan tangan terlipat didada.

Queen ingin melihat permainan menyenangkan apa lagi yang disiapkan Grisela untuknya. Dengan senyum tipis Queen terus berjalan sampai didepan Grisela dan benar saja, Grisela menghalangi jalannya.

"Kenapa? Ada yang mau diomongin?" Tanya Queen dengan senyum tipis.

Grisela yang melihat senyum Queen merasa muak dan dipermainkan.

"Gak usah banyak bacot! Gue minta lo stop ganggu gue atau lo bakal tau akibatnya!" Maki Grisela kesal

"Ganggu? Loh? Kan gue cuman mau berbagi sama saudara sendiri, lo kasih gue hadiah, sebagai saudara yang baik gue tetep berbagai sama lo"

"Anjing! Jangan macem-macem lo sialan!" Grisela meraih kerah kemeja Queen, sementara Queen malah memajukan kepalanya sampai disamping telinga Grisela kemudian berbisik amat pelan,

"Jangan terlalu seneng, masih ada banyak sisa yang belum lo terima, watch out, mungkin sewaktu-waktu bakal muncul dari tempat yang gak akan lo bayangkan, maybe in your bag, your car, or your food and drinks"
Setelahnya Queen melepas paksa cengkraman Grisela pada kemejanya dan berlalu pergi.

Sementara Diandra yang tidak tau apa-apa hanya terbengong-bengong melihat pertengkaran kedua saudara tiri itu, lalu kemudian mengikuti Queen yang sudah berjalan pergi.

Grisela yang membayangkan jika didalam makanan atau minumannya benar-benar ada sesuatu seperti itu merasa mual. Ia lalu menatap kepergian Queen dan Diandra dengan benci.

***

Queen yang sudah sampai diparkiran melihat Radja yang tengah bersandar di motornya bersama teman-temannya yang juga ada dimotor masing-masing. Terlihat mereka tengah bercanda dan Radja yang tertawa terlihat makin tampan, tentu saja mengundang siswi lain melihat kearahnya dan kemudian menjerit sementara Queen hanya memutar bola matanya malas.

"Tukang tebar pesona" ucap Queen dalam hati lalu berjalan kearah motornya, ia jadi tidak mood untuk pergi dengan Radja.

Baru saja ingin menancapkan kunci motornya, kunci motornya sudah direbut oleh seseorang dan tentu saja orang itu adalah Radja.

"Ckk... balikin kuncinya" minta Queen malas

"Loh kan tadi udah deal buat jalan bareng aku" protes Radja

"Gak jadi, aku udah gak mood"

"Gak bisa gitu dong, janji tuh harus ditepatin. oy Lam! Nih tangkep, bawa balik motornya Queen" Radja melempar kunci motor Queen kepada Alam

"Widiiihhh kapan lagi nih gue bisa bawa BMW s1000, entar-entar pake kacamata dulu" Alam mengambil kacamata hitamnya lalu memakainya kemudian ia membenarkan tatanan rambutnya.

"Widiiihhh Alam ganteng banget" pujinya pada diri sendiri, tapi memang pada dasarnya ia tampan jadi cocok-cocok saja jika memuji diri sendiri, berbeda dengan teman-temannya yang mendengar ucapan Alam yang sudah ingin muntah ditempat terutama Rio, Raihan, dan Morgan.

Berbeda dengan teman-temannya, siswi-siswi yang memang sedari tadi memantau kegiatan mereka makin menjerit melihat ketampanan Alam yang makin bertambah dengan menggunakan kacamata hitam.
Kemudian Alam memanggil seorang adik kelas secara acak yang menurutnya cantik,
"Teteh cantik mau Aa' Alam anterin?" Ucap Alam sambil berkedip genit, sementara adik kelas itu wajahnya sudah memerah dan kemudian mengangguk malu-malu,
"Namanya siapa dulu dong?"

"Riska kak" jawab perempuan itu malu-malu

"Oke teh Riska, rumahnya dimana?" Adik kelas itu kemudian menyebutkan alamat rumahnya kepada Alam dan mereka kemudian pergi diikuti oleh teman-teman Radja yang lain

"Neng Queen motornya pinjam bentar ya, mau nganterin teteh cantik pulang dulu"

"Hooo bacot lo kenalpot bajai" dengus Rio melihat kesombongan Alam

Siswi-siswi tadi sudah mendengus sedih, seharusnya mereka tadi menunjukkan wajah mereka kepada Alam, mungkin mereka yang akan ada diboncengannya.
Pada dasarnya Alam adalah manusia yang paling tidak peka, jadi ia tidak tau bahwa ada orang yang tengah diam-diam memperhatikan dirinya yang sudah pergi dengan tatapan sendu.

***

"Queen ayo naik" perintah Radja. Queen dengan terpaksa naik kemotor Radja.

"Pegangan dong" kemudian Queen memegang kedua bahu lebar Radja masih ogah-ogahan

"Bukan disitu, tapi disini" Radja mengarahkan tangan Queen melingkar diperutnya, sementara Queen hanya menurutinya dengan malas, tapi kemudian ia menyenderkan kepalanya di punggung Radja dan menutup matanya, karena sejujurnya ia sekarang tengah mengantuk.

Radja kemudian memacu motornya keluar dari pekarangan sekolah, menuju tempat yang sudah ada di rencananya.




Long time no see,
Please vote, comment and share.

My King 👑

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

235K 22.2K 28
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
1.1M 42.1K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
6.8M 288K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
493K 53.3K 22
Waktu membawa hati bergerak menjadi sebuah rasa tanpa ia duga. Cerita ini tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri...