Mine and Yours - Kookjin

By lopving

5.1K 469 84

Jungkook top! Jin bottom! Mpreg!! Translation by: @lopving Story by: @rosesforblue More

1
3
4

2

943 106 15
By lopving

Happy Reading^^

Flashback

Ini adalah hari yang spesial. Tim sepak bola mereka menang dalam pertandingan final yang spektakuler melawan musuh lama mereka. Tim elit dari uni elit kota sebelah.

Itu adalah kemenangan pertama kampus mereka setelah tiga kali terus-menerus kalah di final melawan tim yang sama. Jadi hari itu benar-benar istimewa.

Jimin, Jin dan 5 temannya yang lain kini berdesakan di dalam mobil Yoongi. Mereka kelelahan, berkeringat dan bau tapi merasa sangat gembira.

Mereka telah berteriak dan berteriak selama 3 jam tanpa henti untuk menyemangati tim mereka dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan untuk merayakannya.

Perayaan akan diadakan di penginapan Hyera yang berada di pinggiran kota. Dia berada di jurusan yang sama dengan Jimin dan teman baiknya.

Mereka akan pergi berpesta, minum dan menari untuk kesuksesan tim mereka sampai pagi.

Dan anggota tim lain juga akan ada di sana, bersama dengan pendukung mereka. Itu karena salah satu pemain adalah sepupu Hyera dan mereka semua berteman baik di luar lapangan.

Rumah itu sangat besar, memiliki halaman belakang yang luas dan sebuah kolam dengan angsa-angsa yang mengambang di sekitarnya

Ada sekitar 50 orang sekarang di dalam dan di luar rumah, sangat bersemangat untuk berpesta dan sekarang sedang duduk minum dan makan. Mereka berhasil membuat api unggun di dekat kolam lalu duduk-duduk di sekelilingnya, memainkan beberapa permainan.

Ini sudah lewat tengah malam dan waktu mereka banyak terbuang sia-sia. Berbaring di sekitar halaman belakang dan beberapa sudah menetap di dalam.  Ada yang tidur atau tidak sadarkan diri di lantai karena terlalu banyak minum.

Jin sendiri sekarang juga sangat mabuk, dia tidak bisa menghitung jarinya sendiri dengan benar. Dia berjalan keluar rumah dengan perasaan tercekik, dan masuk ke dalam sebuah pondok kecil yang tidak terlalu jauh dari kolam

Gelap, hanya sedikit cahaya bulan yang menembus jendela. Itu hanya sebuah ruangan kecil dan dia melihat sofa yang bagus dan bersih di sudut dan dia duduk. Saat dia akan tertidur seketika ia mendengar suara gemerisik di pintu.

Dia melihat bayangan seorang pria berjalan perlahan ke dalam.

"Halo.. ada orang di sini?."

Suara itu terengah-engah dan dalam.
Jin menjadi sadar sejenak. Dia mencoba menjawab tetapi yang dia keluarkan hanyalah mencicit kecil.

Bayangan itu menemukannya. Jin akhirnya melihat pemandangannya lebih jelas. Dia adalah sepupu Hyera.

Orang yang terus-menerus mencuri pandang padanya ketika mereka masih di dalam rumah berpesta.

Dia tampan dan hot. Bahkan hanya dengan sedikit cahaya saat itu, karena mereka memutuskan untuk membuat ruangan terlihat dan terasa seperti klub, Jin dapat melihat bahwa dia mengagumkan.

Jin tidak tahu siapa namanya. Dia terus membuat Jin merona dengan tatapannya yang intens. Jin ingin pergi kepadanya tapi dia malu.

Dan sekarang dia berdiri di hadapannya.

"Hai, apa yang kau lakukan di sini sendirian?." Oh suaranya juga sangat seksi.

Tapi Jin terlalu mabuk untuk menjawab pertanyaan itu. Dia menyipitkan matanya agar tetap terbuka, tapi dia hanya bisa bergumam.

"Ooh aku sangat mabuk. aku melihatmu juga. Siapa namamu, sayang? Kau sangat tampan.."

Pria itu membelai pipinya perlahan dan menggeser jarinya ke bibirnya. Dia terus menatap bibir sambil mencoba menenangkan diri.

Malam semakin gelap dan bahkan Jin pun tidak bisa melihat wajah didepannya dengan jelas, ia merasakan tubuhnya semakin panas. Sentuhan itu membangunkan sesuatu di dalam dirinya.

"Mmmm.. aku manis.." gumamnya lagi.

Kemudian pria itu menciumnya. Ceroboh dan basah, tapi itu membuat Jin merintih dan luluh. Itu adalah ciuman pertamanya.

Ciuman itu berlanjut sampai mereka berdua merasa panas, lalu mereka dengan tergesa-gesa dan ceroboh menanggalkan pakaian.

Jin terengah-engah dan berusaha keras untuk tetap membuka matanya. Tapi dia gagal total. Kenikmatan yang dia rasakan dari bibir pria itu di leher, tangan dan di dadanya membuatnya semakin memejamkan mata.

Erangannya memenuhi ruangan dan beberapa detik kemudian dia sudah telanjang di sofa, nyaris tidak memperhatikan sekelilingnya

"Mmhh.. ummhh!"

"Fuck! Aku akan masuk ke dalam untuk mengambil kondom. Kau tak ingin keluar dari sini hamil, kan? Tetap disini, aku akan kembali.."

"Ahh.. tidak kumohon.." Jin akhirnya angkat bicara.

Jin merengek saat dia kehilangan kehangatan sentuhannya. Dia masih berbaring dan perlahan mengantuk lagi.

Ketika dia hendak hanyut ke alam mimpi, dia melihat seseorang masuk dan berdiri di dekat sofa tempatnya berbaring telanjang sambil menatapnya. Tubuhnya menghalangi jendela sehingga ruangan itu sekarang benar-benar gelap.

"Mmm.. kau kembali. Kemarilah.."

Jin mengeluarkan erangan putus asa. Dia meraih tangan, menarik ke bawah tubuh orang lain di atasnya.

Dia mendengar helaan napas. Tapi kemudian dia merasakan tangan di tubuhnya lagi, menyentuh kulitnya lalu perlahan mencium seluruh tubuhnya. Jin menghela nafas lega dan segera mengerang senang.

Jin melengkungkan punggungnya ketika bibir pria itu menyentuh putingnya dan meremas pantatnya, dia sedikit berteriak. Kesenangan itu terlalu banyak.

Kadang-kadang di antara erangannya, dia merasakan aroma parfum yang cepat datang dari pria itu yang berbeda dari yang dia cium sebelumnya.

Tapi Jin mengabaikannya. Semua indranya sibuk dengan jenis sensasi baru yang dia rasakan.

Jin meraih kepala pria yang sekarang jatuh dengan baik di antara pahanya. Pria itu mengeluarkan suara cabul sambil menelan penis keras Jin, ini membuatnya gila.

Dia mengepalkan rambut pria itu, menggeliat dan gemetar hebat ketika akan sampai. Kakinya kejang tapi pria itu menahannya.

"Hmm.. kau enak.." lelaki itu mengeluarkan suara menyeruput.

Jin masih bernafas dengan berat dan cepat. Entah bagaimana dia memperhatikan suara pria itu tidak sedalam sebelumnya tetapi dia pikir mungkin dia salah.

Dia terlalu mabuk untuk mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang dilakukan pria itu sekarang, tetapi detik berikutnya dia merasa pintu masuknya digosok dengan sesuatu yang basah kemudian didorong ke dalam. Dia mengira itu adalah jari.

Dia menyentakkan kepalanya dan membuka kakinya lebih lebar untuk memberi lebih banyak akses, ia juga mendengar erangan dari pria di atasnya.

"Fuck, kau sangat seksi. Fuck! Fuck!"

Orang itu mengeluarkan jari-jarinya dan memasukkan penisnya yang kaku ke seluruh tubuh Jin yang berdenyut tanpa peringatan. Dia mendorongnya dengan keras

"Unggghhh!!."

Jin hampir berteriak karena kesakitan, tapi lelaki itu membungkamnya dengan mencium mulutnya dan menghisap lidahnya. Dia menjalin tangan mereka bersama-sama

Segera semua rasa sakit hilang dirasanya dan Jin merasa kecanduan. Meminta lebih.

.
.
.

Jin

Aku terbangun sendirian, tersentak oleh suara keras di luar kabin. Ada tawa, teriakan, dan percikan air.

Aku segera bangun, menyadari di luar sudah terang.

"Fuck!"

Aku mengutuk ketika aku merasakan sakit di punggung bawahku. Aku melihat ke bawah tubuhku dan panik ketika aku melihat diriku yang telanjang seperti bayi.

Sebulan kemudian, Jimin menyeret ku ke klinik setelah dia menemukanku kehilangan nafsu makan dan terus-menerus muntah selama berhari-hari.

Dia menatapku kaget, hampir jatuh dari kursinya ketika dokter memberi tahu kami bahwa aku hamil.

Dia menghabiskan sisa hari itu dengan menanyakan siapa ayahnya. Tapi aku mengatakan kepadanya bahwa aku tak tahu. Aku tidak berbohong.

Aku ingat sebelum aku tertidur malam itu bahkan walaupun hanya  dengan mata kabur dan tubuhku hancur, aku tahu orang yang telah meniduri ku beberapa kali bukanlah sepupu Hyera.

Baunya berbeda, dan suaranya juga berbeda. Sayangnya aku tidak mendapatkan kesempatan melihat wajahnya cukup jelas untuk mengingatnya.

Tapi seks malam itu jelas merupakan sesuatu yang tidak akan pernah terlupakan.

.
.
.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

319K 26.3K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
96.4K 17.7K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
51.1K 3.6K 24
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
34.6K 4.5K 42
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...