KIM POV
" hari dimana adikmu mengalami kecelakaan, sama persis dengan hari dimana kedua kakakku meninggal , orang tua mark . . . aku tidak tahu pasti karena aku tidak tinggal di Indonesia bersama mereka, dalam lima tahun ini aku berusaha mencari tahu apa yang terjadi , kasus kecelakaan itu ditutup begitu saja tanpa penyelidikan , sedangkan menurut detektif kusewa kedua tubuh kakaku ditemukan di kursi belakang saat mobilnya menabrak . . . bukan kah itu aneh ? dan juga , ada bekas lilitan benang di leher mereka masing-masing . . . aku menduga mereka sudah meninggal sebelum mobil mereka menabrak " Elea menangis begitu membaca semua artikel dan informasi soal orang tua mark yang berhasil ku kumpulkan selama ini.
Aku membawa wanita itu kedalam pelukan ku, dan membiarkan tangisan nya pecah. Ada lagi yang belum kukatakan padamu elea, aku memiliki seorang ayah . . ayah angkat . . . tapi aku takut jika dugaanku benar . . aku sudah tidak akan bisa mengatakan nya lagi nanti, karena kau mungkin sudah pergi begitu saja dariku.
- - -
KEESOKAN HARINYA
Aku memperhatikan Elea yang sedang membacakan buku cerita di kamar mark.
Cantik ,
Apa kau akan terus diam seperti orang bodoh atau . . . berusaha untuk mulai mendapatkan hatinya Jaehyun ?
" jadi bisa daddy bergabung ?" tanyaku duduk di samping Elea dan meletakkan lenganku di pundaknya membuat wanita itu menatapku dengan matanya yang menyipit. Lucu sekali. " apa mark akan dapat adik ? kapan mommy ? kapan daddy ? " Mark berhasil membuat wanita di sampingku mendelik. " kau ya . . . " Elea menggelitiki mark membuat pria kecilku itu tertawa.
Apa aku bisa mempertahan kan semua ini ? aku harus segera menemukan kebenaran nya . . .
EL POV
Aku keluar setelah merapikan beberapa berkas yang baru saja ditandatangani oleh klien kami setelah meeting, dan melihat Jaehyun yang sudah keluar lebih dulu untuk menemani Mr. Calrk , klien kami.
Tampan dan seksi. Aku penasaran berapa banyak wanita yang sudah mengisi hari-hari nya selama ini. Pasti sangat banyak dan jauh lebih cantik darimu Elea, jadi berhenti memikirkan yang tidak-tidak, kau disini hanya sebagai mommy mark, dan sekretaris tidak lebih.
" oh . . . kita tidak pulang ? " tanyaku begitu sadar Jaehyun melajukan mobilnya ke arah yang berlawanan dengan rumah kami. Tunggi kita bahkan belum menjemput Mark dirumah orang tuaku." kita akan pergi . . . aku sudah menitipkan mark ke mom dan daddy jangan cemas " dengusnya tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan didepan nya.
- - -
" kamar nomor 203 naiklah duluan " ucap Jaehyun begitu kami sampai disebuah apartemen mewah sedang dia memilih untuk memarkirkan ferarri miliknya sendirian.
Aku naik dan langsung membuka pintu kamar 203.
Apa ini ? , mataku benar benar dimanjakan dekorasi yang membuatku terkejut beberapa detik lalu.
" jadi . . ."
Aku menemukan Jaehyun yang baru saja masuk dan menatapku.
Pria itu memutar tubuhku menghadapnya.
" aku tidak ingin kau hanya menjadi milik Mark seorang , aku ingin kau juga menjadi milik ku, menjadi Mrs. Kim yang sesungguhnya , jadi mau membuat pernikahan ini menjadi nyata ? " Jaehyun menatapku tajam , sebelum akhirnya mengelurkan sesuatu dari kantung celana nya .
Sebuah benda kecil yang bersinar dibawah temaram cahaya lilin.
" just be mine please ... " ucapnya sembari memejamkan kedua kelopak matanya.
satu detik . .
Lima detik . . .
tujuh detik . . .
Jaehyun membuka matanya, dan menemukan kotak yang dipegang nya sudah kosong.
" okay " ucapku sebelum menunjukan benda kecil melingkar di jariku.
ooh ... siapa yang kemarin ngira Elea sama Jaehyun bakal berantem ?